Anda di halaman 1dari 22

Perspektif pendidikan

sd
MODUL 3 & 4
KB 1  Surat keputusan Menteri Pendidikan dan
PERKEMBANGAN pengajaran No. 104/Bhg, tanggal 1 Maret
PENDIDIKAN 1946 tentang pembentukan Panitia
SEKOLAH DASAR Penyelidik RI di bawah Ki Hajar
Dewantara
 UU No. 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar
A. KETENTUAN
pendidikan, pengajaran dan kebudayaan
PERUNDANG- (PKK)
UNDANGAN  Keputusan Presiden No. 145 Tahun1965
TERKAIT tentang perumusan Tujuan Pendidikan
sesuai dengan Manipol-USDEK
PENDIDIKAN  UU No. 22 tahun 1961, khusus mengatur
SD tentang Perguruan Tinggi
 UU No. 2 Tahun 1989, tentang sistem
pendidikan nasional (Sisdiknas) yang
mengatur pendidikan nasional dalam satu
sistem Sisdiknas
B. Kebijakan Strategis terkait Pendidikan SD
Dengan diberlakukannya UU No.2 Tahun 1989 tentang
Sisdiknas, maka setiap warga negara RI diharapkan “ …
memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan
kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca,
menulis, dan behitung, serta menggunkan Bahasa Indonesia,
yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat
berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Menurut UU No. 2 Tahun 1989, jenjang
pendidikan dasar merupakan jalur pendidikan sekolah yang
mencakup pendidikan SD dan SLTP. Pendidikan SD untuk
anak usia 7-12 tahun dengan lama belajar 6 tahun , dan SLTP
anak usia 13-15 tahun dengan lama belajar 3 tahun”
C. Isi dan Proses Pendidikan SD
Secara singkat isi dan proses pendidikan mencakup
kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya serta
pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Dengan
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
060/U/1993 ditetapkan Kurikulum Pendidikan Dasar yang
mencakup 10 mata pelajaran yaitu: (1) Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, (2) Pendidikan Agama, (3) Bahasa
Indonesia, (4) Matematika, (5) Ilmu Pengetahuan Alam,
(6) Ilmu Pengetahuan Sosial, (7) Kerajinan Tangan dan
Kesenian, (8) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, (9)
Bahasa Inggris, dan (10) Muatan Lokal.
KB 2 PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN SEKOLAH
DASAR DI ERA Ketentuan perundang-undangan yang
REFORMASI mengatur Sistem Pendidikan Nasional pada
Era Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945
Ketentuan sebelum dan sesudah di amandemen yang di
Perundang- jabarkan secara legal formal ke dalam:
UU No.2 Tahun 1989 tentang SISDIKNAS,
Undangan yang mengatur pendidikan nasional sampai
Terkait dengan tahun 2003.
UU No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS
Pendidikan Sd
yang mengatur pendidikan nasional dari
tahun 2003 sampai dengan saat ini.
Peraturan Pemerintah RI (PP RI) No.19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagai salah satu ketentuan perundang-
undangan turunannya.
Berbagai Kebijakan Strategis Terkait
dan / Tentang Pendidikan SD dalam
Konteks Pembangunan Pendidikan
Nasional
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi adalah
          
lanjutan Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal, Repelita VI (1994/1995 –
1998/1999) yang merupakan kelanjutan dari Repelita I sampai dengan Repelita V era Orde
Baru. Untuk pendidikan SD, sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, seperti juga untuk pendidikan lainnya, kualifikasi minimal pendidik di SD adalah
sarjana dan memperoleh sertifikat pendidik. Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD
adalah sebagai berikut:
Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan perkembangan IPTEK
Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi pekerti, kesenian dan
lingkungan hidup
Penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik
Mengembangkan TIK
c. Mengapa Diperlukan Standar Nasional Pendidikan ?  

Secara ideal Pendidikan nasional pada era Reformasi menekankan


pada perlunya perwujudan proses pendidikan yang mampu
menciptakan lingkungan belajar dan pembelajaran yang mampu
menumbuh kembangkan potensi peserta didik dalam bentuk:
Kemampuan mencari tahu ( learning to know)
Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan untuk bekerja
(learning to do)
Kemampuan untuk hidup harmonis dan produktif dalam
lingkungannya (learning to live together)
Kemampuan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat (learning to be)
Kemampuan untuk hidup melalui kehidupan itu sendiri (learning
through life)
Bagaimana Visi dan Misi Pendidikan Nasional ?                 

 Pendidikan Nasional mempunyai visi “ Terwujudnya sistem pendidikan sebagai


pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”. Untuk mewujudkan Visi
tersebut dijabarkan Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak
usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahun, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global.
Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI.
Apakah Esensi dari
Sisdiknas Tersebut ?
         
Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003, yang
mengartikan pendidikan sebagai “ Usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”.
Sedangkan pendidikan nasional
dimaknai sebagai “Pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai- nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman”.
Bagaimana Hak dan Kewajiban Warga Negara,
Orang Tua, Masyarakat dan Pemerintah ?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem
pendidikan yang dijamin secara konstitusional sebagaimana dinyatakan
dalam Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai berikut.
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh pendidikan khusus
Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat
adat yang tepencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus
Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak untuk memperoleh pendidikan khusus
Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
Bagaimana Kelembagaan Sistem
Pendidikan Nasional ?
Pendidikan nasional diselenggarakan
dalam suatu struktur pendidikan yang
bersifat nasional-sistemik, yamg tercakup
dalam jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Jalur pendidikan terdiri atas:
Pendidikan formal
Pendidikan non formal
Pendidikan informal
Isi dan Proses Pendidikan SD
Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan
perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan
pendidikan secara keseluruhan. Sebagai isi kurikulum
pendidikan dasar ditetapkan sekurang- kurangnya 10
bidang kajian yang secara konseptual dirancang untuk
mengembangkan kemampuan dan kepribadian anak
didil. 10 bidang kajian tersebut adalah Pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan
olahraga, ketrampilan/ kejuruan, dan muatan lokal.
MODUL
4
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN
SISWA SEKOLAH
DASAR
Kegiatan Belajar 1

A. Karakteristik Perkembangan
Fisik
Pengaruh Keluarga/Keturunan
Karakteristik Gizi
Perkembanga Tingkat Sosial Ekonomi
n Fisik, Faktor Emosional

Motorik, Jenis Kelamin

Emosi, dan
Kesehatan
Suku Bangsa/Ras
Sosial Anak
B. Karakteristik Perkembangan Motorik
Seiring dengan bertambahnya usia, maka semakin
semourna gerakan motoriknya, hingga benar-benar
meyerupai orang dewasa. Seperti contoh gerakan-
gerakan berikut ini:

Cara Memegang
Cara Berjalan
Cara Menendang
C. Karakteristik Perkembangan Emosi
Sebagai guru perlu memperhatikan
perkembangan emosi para siswa,
dengan membimbing mereka dengan
menanamkan pengertian perlunya
menahan luapan emosi yang sangat
berlebihan karena kan membawa
kerugian untuk diri sendiri dan orang
lain.
D. Karakteristik Perkembangan Sosial
Menurut oleh Harry Stack Sullivan, dijelaskanbahwa
persahabatan di kalangan anak-anak akan
membentuk kebiasaan yang terbawa pada kehidupan
dan pergaulan selanjutnya. Motivasi berteman pada
anak dapat dibedakan menjadi:
Tahap Pemenuhan Kebutuhan
Tahap Balas Jasa
Tahap Akrab
KB 2
Karakteristik
Perkembangan
Intelektual, Bahasa,
Moral, dan Spiritual

Karakteristik
Perkembangan
Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif anak usia
sekolah dasar termasuk tahap perkembangan operasi
konkret, sedangkan karakteristik lain dari tahap ini
adalah kemampuan untuk mengatur benda sesuai
dengan beberapa dimensi kuantitatif, seperti berat
dan ukuran, berikut penjelasannya:
Desentrasi dan Konservasi
Sereasi
Pemikiran Rasional
Inklusi Anak
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak
Dalam berkomunikasi dengan sesamanya manusia harus memperhatikan nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakat.
Perkembangan Bahasa
Tangisan pertama selalun diharapkan pada seorang bayi yang baru lahir, sebagai tanda bahwa bayi
yang baru lahir itu sehat. Selanjutnya perkembangan bahasa pada anak dipengaruhi oleh usia dan
lingkungan.
Fungsi Bicara
a. Untuk mengekspresikan perasaan
b. Untuk mempengaruhi orang lain
c. Untuk menyampaikan informasi
Tahap-tahap Bicara
Sebelum seseorang dapat berbicara dengan lancar, ada beberapa tahapan yang bisa dilaluinya, yaitu:
a. Menangis
b. Berceloteh
c. Holofrase
d. Mengobrol
Faktor-faktor yang Memacu Anak Cepat Bicara
a. Keluarga
b. Media elektronik
c. Sekolah
C. Perkembangan Moral

Nilai-nilai yang di anut oleh


kelompok atau masyarakat
2. Faktor-faktor yang
tersebut berbeda antara satu Mempengaruhi Moral
dengan yang lainnya hal ini
dipengaruhi oleh kebudayaan Lingkungan rumah
setempat.
1. Perkembangan Moral Lingkungan sekolah
Menurut Beberapa Pakar
Usia sekolah dasar merupakan Teman sebaya dan
tahun-tahun imajinasi, tahun-
tahun keajaiban bagi anak. aktivitasnya
Berikut ini adalah pen apat
para pakar tentang
Intelegensi dan jenis kelamin
perkembangan moral, yaitu:
a. Menurut Piaget
b. Menurut Kohlberg
D. Perkembangan Agama
Metode Bercerita
Metode Bermain
Metode Karyawisata
Metode Demonstrasi
Metode Pemberian Tugas
Metode Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai