Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
RESUME MODUL 3
“PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR”

INTAN OKTAVIANA SARI


856211518

UPBJJ -UT PADANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
KEGIATAN BELAJAR 1
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI ERA ORDE BARU

Era orde baru berawal dari pemerintahan orde lama dibawah kepemimpinan
Ir.Soekarno (1945- 1965), yang kemudian dilanjutkan pada pemerintahan
Soeharto (1967-1998) atau lebih dikenal dengan era orde baru. Era orde baru
berakhir pada masa kepemimpinan BJ Habibie (21 Mei 1998) yang merupakan
simbol dari reformasi. 3 hal penting dalam perkembangan pendidikan sekolah
dasar pada era orde baru yaitu:

A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENDIDIKAN SD


Ketentuan perundang-undangan berdasar pada pasal 31 UUD 1945, jadi
Pendidikan Nasional merupakan produk sejarahdalam pemikiran bangsa
Indonesia untuk mewujudkan salah satu tujuan pemerintahan negara
Indonesia, seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.
Secara singkat, sampai dengan permulaan era Orde Baru tahun 1968
pendidikan SD menunjukkan gambaran profil kuantitatif yang mencakup
sejumlah 60.023 SD dengan 12.163.495 murid dan sebanyak 308.657 guru.
Inilah garis dasar (base-line) yang menjadi landasan pijakan pengembangan
pendidikan SD pada masa orde baru.

B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT TENTANG PENDIDIKAN SD


Kebijakan strategi artinya keputusan manajemen yang bersifat mendasar
dan menyeluruh dari sebuah organisasi , dalam hal ini negaramerupakan
organisasi tertinggi yang memiliki kekuatan dan alat-alat untuk memaksa
warganya.           
Kebijakan strategi bersifat nasional yang mencakup seluruh sektor
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, dan agama.
Yaitu dengan pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang I, dengan jangka
waktu 25 tahun mulai Repelita I hingga Repelita V. hal ini diarahkan pada
perwujudan komitmen nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai
landasan dan tujuan akhir pendidikan.
Pengembangan pendidikan nasional pada Repelita V (1990/1991-
1993/1994) secara keseluruhan, didasarkan pada UU tersebut, sehingga setiap
warga negara RI diharapkan “...memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan
dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca, menulis, dan
behitung, serta menggunkan Bahasa Indonesia, yang diperlukan oleh setiap
warga negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

C. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD


Secara singkat isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan
perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara
keseluruhan. Dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
060/U/1993 ditetapkan Kurikulum Pendidikan Dasar yang mencakup 10
mapel (PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Kerajinan
Tangan dan Kesenian, PJOK, Bahasa Inggris, dan Muatan Lokal).           
Perluasan dan pemerataan pendidikan dimaksudkan untuk menciptakan
keadaan sehingga setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh pendidikan,yang didukung dengan pengangkatan guru baru dan
penghapusan secara bertahap SPP, yang sebelumnya menjadi beban wali
murid.          
Upaya tersebut telah menunjukkan hasil yang menakjubkan sebagai
berikut:
1. Daerah terpencil secara geografis karena letaknya berjauhan dengan
daerah lain dan komunikasi yang sulit à SD yang terdiri atas dua atau tiga
guru untuk melayani murid pada 6 kelas dengan diterapkan pembelajaran
kelas rangkap melalui program satuan bakti guru daerah terpencil seperti
di Kepulauan Riau
2. Daerah dengan penduduk yang padat à Di daerah perkotaan dikembangkan
gedung bertingkat dengan ruang belajar lebih dari 6 ruangan agar dapat
menampung murid lebih dari 300 orang.
3. Daerah normal à Daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk di
bawah 1000 orang per kilometer persegi, sehingga dibangun gedung SD
dengan enam ruangan untuk enam kelas. Melalui SD Tradisional
( Konvensional), SD Pamong, Program Kejar Paket A, SLB, SDLB, Sekolah
Terpadu.
KEGIATAN BELAJAR 2
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI ERA REFORMASI

A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENDIDIKAN SD


Ketentuan Perundang-undangan yaitu Pasal 31 UUD 1945, yang terjabar
atas:
1. UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS
2. UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS
3. PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. PP No.32 Thn.2013 tentang SNP
B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT DAN/ATAU TENTANG
PENDIDIKAN SD DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
NASIONAL
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi
adalah lanjutan  Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal Repelita
VI (1994/1995 – 1998/1999) yang merupakan kelanjutan Repelita I hingga
Repelita V era Orde Baru. hal ini diarahkan pada perwujudan komitmen
nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan
akhir pendidikan.           Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD adalah
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
2. Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
3. Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK
4. Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi
pekerti dan lingkungan hidup
5. Penyediaan pendidik yang profesional
6. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
7. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik
8. Mengembangkan TIK
9. Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi
10. Menyempurnakan manajemen pendidikan
11. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan
12. Menata sistem pembiayaan pendidikan
13. Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBD
14. Meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung
pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun.

C. MENGAPA DIPERLUKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ?


Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang
pengembangan dan pemantauan nya dilakukan oleh Badan Standarisasi
Nasional Pendidikan sehingga diperlukan Standar Nasional Pendidikan
yang mencakup :
1. SKL
2. Standar isi
3. Standar proses
4. Standar penilaian
5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
6. Standar pendanaan
7. Standar pengelolaan dan pengawasan
8. Standar sarana prasarana.

D. BAGAIMANA VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL ?  


Visi Pendidikan Nasional “ Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zamn yang selalu
berubah”                 
Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa
secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka
mewujudkan masyarakat belajar
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahun, keterampilan,
pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI

E. APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT ?   


Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan sebagai “
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”

F. BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA,


MASYARAKAT DAN PEMERINTAH ?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem
pendidikan yang dijamin secara konstitusional sebagaimana dinyatakan
dalam Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai berikut:
1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
2. Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh pendidikan khusus
3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat
adat yang tepencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus
4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak untuk memperoleh pendidikan khusus
5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.   
Namun demikian mereka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban
“Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan
proses dan keberhasilan pendidikan dan ikut menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan
dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku”

G. BAGAIMANA KELEMBAGAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL ?


Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur pendidikan
yang bersifat nasional-sistematik, yang tercakup dalam suatu jalur
( pendidikan formal, nonformal, dan informal), jenjang (pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi), dan jenis pendidikan ( umum, kejuruan, akademik,
profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. 

H. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD


Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat
pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan.
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
kerangka dasar kurikulum, dikemukakan beberapa prinsip pengembangan
kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut dikemukankan sebagai berikut.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan 

Anda mungkin juga menyukai