Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL I

Nama : ERISA WIDYANTI


NIM : 856983555
KELAS :A
Nama Mata Kuliah : PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
Kode Mata Kuliah : PDGK 4104

Jawablah soal-soal berikut dengan benar !


1. Jelaskan landasan filosofis, psikologis-paedagogis, dan sosiologis-antropologis
Pendidikan SD.!
Jawab :
Pandangan Filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikatpendidikan dalam
kehidupan manusia. Pandangan psikologis-pedagogis adalah cara melihat pendidikan
dasardari fungsi proses pendidikan dasar dalam pengembangan potensiindividu sesuai
dengan karakteristik psikologis peserta didik. Landasan Filosofis, dan Psikologis
Pendidikan SD yaitu 1) Teori Kognitifisme teori perkembangan kognitif, dikembangkan
oleh Jean Piaget 2) Teori Historis-Kultural, dikembangakn oleh Lev S.Vygotsky 3) Teori
Humanistik pendidikan manusia secara utuh dan menyeluruh, yang memusatkan
perhatian pada proses pendidikan yang memungkinkan peserta didik mencapai
pertumbuhan yang positif
Pandangan sosiologis – antropologis atau sosio-antropologis adalahcara melihat
pendidikan dasar dalam sosialisasi atau pendewasaanpeserta didik dalam konteks
kehidupan bermasyarakat, dan prosenenkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua
kepada peserta didikyang sedang mendewasa dalam konteks pembudayaan. pandangan
sosiologis-antropologis menganggap bahwa pendidikan dasar dilihat dari segi fungsi
proses pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan bermasyarakat, dan proses
enkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada generasi muda

2. Jelaskan fungsi,tujuan dan ciri-ciri pendidikan SD !


Jawab :

Fungsi Pendidikan SD antara lain :


1. Memberi bekal kemampuan dasar membaca , menulis dan berhitung ,
pengetahuan dan keterampilan dasaar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan
tingkat perkembangannya , serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan
di SLTP.
2. Fungsi yang sangat mendasar dan menonjol dari pendidikan SD adalah fungsi -
edukatif , daripada fungsi pengajaran , di mana upaya bimbingan dan pembelajaran
di orientasikan pada pembentukan landasan kepribadian yang kuat .
3. Dari sudut perkembangan individu , fungsi tersebut sangat sesuai dengan tingkat dan
karakteristik perkembangan siswa SD. Fungsi ini diwujudkan dengan modeling,
yaitu memberikan contoh konkret dan keteladanan prilaku yang etis, normatif dan
bertanggung jawab dalam setiap berinteraksi dengan siswa .
4. Fungsi pengembangan dan peningkatan merupakan penjabaran dari fungsi edukatif
yang harus dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan melalui kegiatan
bimbingan dan konseling .

Tujuan Pendidikan SD antara lain :

1. Tujuan pendidikan SD harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan
tujuan pendidikan dasar serta memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan
siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan dan kebutuhan pembangunan daerah , arah
pembangunan nasional serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan kehidupan umat manusia secara global.
2. UU No. 2 Tahun 1989, Pasal 4. Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
3. Tujuan pendidikan di SD mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai
manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya.

Ciri – Ciri pendidikan SD :


a.       Pendidikan SD lebih diarahkan pada pembentukan kemelekwacaan, bukan pada
pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacaan ini mengenai pemahaman siswa
tentang berbagai fonemena/gagasan dilingkungannya dalam rangka menyesuaikan
perilaku dengan kehidupan. Anak-anak dimulai untuk mengenal lingkunganya.
b.      Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan
kemampuan komunikasi, yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran
sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada taha ini anak mulai dilatih berkomunikasi
dengan orang lain bukan hanya dalam keluaarga intinya saja
c.      Kemampuan memecahkan masalah mencakup merasakan adanya masalah,
mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah,
mengekspoitasi alternative pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling
layak.
d.      Pendidikan SD diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa berfikir logis
sehingga kemampuan bernalarnya berkembang.

3. Jelaskan masing-masing bentuk-bentuk penyelenggaraan pendidikan SD, baik secara


formal maupun non formal !.
Jawab :
Untuk memenuhi kebutuhan belajar pada jenjang sekolah dasar, pendidikan SD dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk, yang dapat dipilah menjadi pendidikan formal dan non
formal. Pendidikan formal mencakup SD/MI, SDLB, SD Unggulan atau Sekolah
Nasional Plus, dan SD Inklusi, sedangkan pendidikan non formal mencakup Paket A dan
Sekolah Rumah. Jenjang pendidikan formal paling dasar di Indonesia ialah SD. Saat
mengikuti pendidikan di SD dibutuhkan waktu 6 tahun yakni mulai dari kelas 1 sampai
dengan kelas 6. Selain itu peserta didik SD juga telah diwajibkan untuk mengikuti ujian
nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagai salah satu syarat lulus jenjang
SD. SDLB diperuntukkan bagi anak yang memiliki kebutuha khusus dalam belajar
karena kelaninan fisik atau mental yang dialaminya, sedangkan SD Inklusi adalah SD
biasa yang juga menerima anak-anak yang mempunyai kelainan, sehingga terjadi
perbauran antara anak normal dengan anak berkelainan. Sementara itu, SD Unggulan
atau Sekolah Nasional Plus, adalah SD yang mempunyai keunggulan dalam aspek
tertentu, seperti penggunaan bahasa asing atau menggunakan Kurikulum ernasional.

Sedangkan untuk pendidikan non forml yaitu Paket A adalah pendidikan non formal
jenjang SD yang diperuntukkan bagi warga negara yang berusia 14-45 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan SD. Sekolah rumah  atau home schooling adalah sekolah yang
diselenggarakan di rumah, melalui layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan
terarah dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain, dengan
proses belajar yang kondusif, sehingga potensi anak yang unik dapat berkembang secara
optimal.

4. Jelaskan tentang sistem pendidikan yang sentralistik serta jelaskan kelemahan dan
kelebihannya ?

Jawab :
Pendidikan sentralistik merupakan pendidikan yang dalam pelaksanaanya peran
pemerintah pusat sangat dominan dan menentukan. Sentralisasi pendidikan yaitu
keterlibatan pemerintah pusat dalam mengembangkan kurikulum atau program
pendidikan yang akan diterapkan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan, yang
bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan adanya sentralisasi
pendidikan telah melahirkan berbagai fenomena yang memperhatikan seperti :

1. Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan


2. Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi,
hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
3. Keseragaman pola pembudayaan masyarakat.
4. Melemahnya kebudayaan daerah.
5. Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
Penjelasannya :
1. Kelebihan Sentralisasi :
-       Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan Keseragaman manajemen, sejak dalam
aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan
pembelajaran.
-       Keseragaman pola pembudayaan masyarakat Organisasi menjadi lebih ramping
dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan
keputusan lebih mudah.
-       Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi.
-       Peningkatan resource sharing dan sinergi, dimana sumberdaya dapat dikelola
secara lebih efisien karena dilakukan secara terpusat
Kekurangan:
-       Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang
berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi
lebih lama
-       Melemahnya kebudayaan daerah
-       Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
-       Melahirkan suatu pemerintah yang otoriter sehingga tidak mengakui akan hak-hak
daerah.
-       Kekayaan nasional, kekayaan daerah telah dieksploitasi untuk kepentingan
segelintir elite politik.

5. Sebutkan dan jelaskan secara singkat karakteristik perkembangan – perkembangan


anak  usia SD !
Jawab :
A.    Perkembangan Fisik-Motorik
Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan
motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras
dengan kebutuhannya. Dia menggerakkan anggota badannya dengan tujuan yang jelas,
seperti menggerakkan tangan untuk menulis, mengambil makanan, melempar bola,dll.
Fase anak usia sekolah (7-12 tahun) ditandai dengan gerakan aktivitas motorik yang
lincah. Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran
proses belajar. Oleh karena itu perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan
belajar peserta didik. Maka sekolah perlu memfasilitasi perkembangan motorik anak.
Upaya yang dilakukan sekolah untuk memfasilitasi perkembangan motorik anak adalah
sebagai berikut :
1.      Sekolah merancang pelajaran keterampilan yang bermanfaat bagi perkembangan atau
kehidupan anak.
2.      Sekolah memberikan pelajaran senam atau olahraga kepada siswa
3.      Sekolah mengangkat guru yang memiliki keahlian
4.      Sekolah menyediakan sarana untuk keberlangsungan penyelenggaraan pelajaran
tersebut, seperti alat yang diperlukan untuk olahraga

B.     Perkembangan Intelektual


Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau
melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau
kemampuan kognitif.  Dilihat dari aspek perkembangan kogniti, menurut Piaget masa ini
berada pada tahap operasi konkret, yang ditandai dengan kemampuan mengklasifikasikan
benda-benda berdasarkan ciri yang sama, menyusun atau mengasosiasikan
(menghubungkan) angka-angka atau bilagan, dan memecahkan masalah yang sederhana.
Untuk mengembangkan daya nalar anak, daya cipta atau kreativitas anak, maka kepada
anak perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya, berpendapat, atau menilai tentang
berbagai hal yang terkait dengan pelajaran, atau peristiwa yang terjadi di lingkungan
sekitar.

C.     Perkembangan Bahasa


Usia sekolah dasar merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan
menguasai perbendaharaan kata. Pada awal masa ini anak sudah menguasai sekitar 2.500
kata. Dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain,
anak sudah gemar membaca atau mendengar cerita. Pada masa ini berpikir anak sudah
lebih maju, dia banyak menanyakan soal waktu dan soal akibat.
Disekolah perkembangan bahasa anak diperkuat dengan diberikan mata pelajaran bahasa
ibu dan bahasa Indonesia. Dengan diberikan pelajaran bahasa di sekolah, siswa
diharapkan dapat menguasai dan menggunakannya sebagai alat untuk berkomunikasi
dengan baik, mengekspresikan pikiran, perasaan, sikap atau pendapat serta memahami isi
dari setiap bahan bacaan yang dibacanya.

D.    Perkembangan Emosi


Pada usia sekolah (khususnya di sekolah tinggi), anak mulai menyadari bahwa
pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima, atau tidak disenangi oleh orang lain.
Oleh karena itu, dia mulai belajar mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya.
Kemampuan mengontrol emosi diperolehnya melalui peniruan dan latihan.
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu , dalam hal
ini termasuk pula perilaku belajar. Emosi positif seperti perasaan senang, bergairah,
bersemangat akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap
aktivitas belajar. Sebaliknya apabila emosinya negatif tentu akan mengalami hambatan
dalam proses belajar.

E.     Perkembangan Sosial


Adalah pencapaian kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma, tradisi,dll.
Perkembangan sosial pada anak usia SD ditandai dengan adanya perluasan hubungan,
disampingnya dengan para anggota keluarga, teman sebaya sehingga ruang gerak
hubungan sosialnya bertambah luas. Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan
menyesuaikan diri dari sikap berpusat pada diri sendiri berubah menjadi sikap bekerja
sama. Anak mulai berminat terhadap kegiatan-kegiatan teman sebaya, dan bertambah
kuat keinginannya untuk diterima menjadi anggota kelompok, dan merasa tidak senang
apabila tidak diterima oleh kelompoknya.
Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat
dimanfatakan atau di maknai dengan pemberian tugas kelompok.

F.      Perkembangan Kesadaran Beragama


Pada masa ini kesadaran beragama anak ditandai dengan ciri – ciri dimana sikap
keagamaan anak masih bersifat reseptif namun sudah disertai dengan pengertian.
Kepercayaan anak kepada Tuhan pada usia ini, bukanlah hasil peikirannya, akan tetapi
merupakan sikap emosi yang berhubungan erat dengan kebutuhan jiwa akan kasih sayang
dan perlindungan.
Periode sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama. Pendidikan
agama disekolah mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, pendidikan
agama di SD harus menajdi perhatian semua pihak yang terkait, bukan hanya guru agama
tetapi juga kepala sekolah dan guru-guru lainnya.

Anda mungkin juga menyukai