Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN BAHASA

INDONESIA DI SD

MODUL 9
PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN FOKUS
MENULIS

Kelompok :
Ai Rolita 857145292
Dinda Risma Karimah 857145522
Indah Trihavida 857223429
Umuatiah 857228711
KEGIATAN BELAJAR 1

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENULIS

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS


MENULIS
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus menulis adalah pembelajaran
Bahasa Indonesia yang dipusatkan atau bertumpu pada kegiatan latihan menulis. Untuk
di SD kelas rendah difokuskan pada penguasaan menulis huruf-huruf dan merangkaikan
huruf-huruf itu menjadi kata, serta merangkaikan kata-kata itu menjadi kalimat
sederhana. Sedangkan untuk SD kelas tinggi difokuskan pada latihan berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa tulis secara jelas.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SD KELAS RENDAH


Tujuan pembelajaran menulis di SD kelas rendah dapat dilihat pada Hasil
Belajar dan Kompetensi Dasar apa yang dikembangkan pada Kurikulum 2004

Hasil belajar atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai di Kelas 1 SD adalah:

a. Bersikap dengan benar dalam menulis garis putus-putus, garis lengkung, lingkaran,
garis pembentuk huruf
b. Menjiplak dan menebalkan (gambar, lingkaran, bentuk lurus)
c. Menyalin (huruf, kata, kalimat, angka dengan huruf lepas)
d. Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana dengan huruf sambung
e. Menulis beberapa kalimat sederhana (terdiri atas 3-5 kata) dengan huruf sambung
f. Menulis kalimat yang didiktekan guru menggunakan huruf sambung dan
menuliskannya dengan benar
g. Menulis rapi kalimat dengan huruf sambung

Hasil belajar atau tujuan pembelajaran menulis di Kelas 2 SD adalah:

a. Menuliskan pengalaman menggunakan kalimat sederhana dengan huruf sambung


b. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dalam huruf sambung dengan benar
(penggunaan ejaan dan tanda baca)
c. Melengkapi cerita dengan kata yang tepat
d. Menulis karangan pendek tentang kegiatan anggota keluarga
e. Menulis cerita sederhana tentang kesukaan dan ketidaksukaan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SD KELAS TINGGI

Hasil belajar dan tujuan pembelajaran di SD Kelas 3 adalah:

a. Menulis karangan dari pikiran sendiri dengan menggunakan kata dan pilihan yang
tepat
b. Menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri menggunakan kalimat yang
makin kompleks.
c. Membuat ringkasan dari teks narasi cerita dalam beberapa kalimat menggunakan
kata-kata sendiri
d. Menulis petunjuk membuat mainan dan menjelaskan cara memainkannya

Hasil belajar dan tujuan pembelajaran di SD Kelas 4 adalah:

a. Memahami isi percakapan dan melengkapi percakapan


b. Menulis deskripsi tentang benda di sekitar atau seseirang dengan Bahasa yang
runtut
c. Mengisi formular dengan benar
d. Memahami isi cerita dan melengkapi cerita
e. Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan Bahasa
yang komunikatif
f. Menyusun paragraph dengan bahan yang tersedia
g. Menulis cerita berdasarkan pengalaman
h. Menulis pengumuman dengan Bahasa yang komunikatif
i. Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan Bahasa yang runtut dan
menggunakan EYD yang tepat
j. Membuat pantun sederhana

Hasil belajar dan tujuan pembelajaran di SD Kelas 5 adalah:

a. Menulis karangan berdasarkan gambar seri yang diacak


b. Menulis karangan dengan bahan yang tersedia
c. Menyusun karangan dengan menggunakan kerangka karangan
d. Menulis kartu pos dengan benar
e. Menulis surat pribadi untuk berbagai keperluan untuk berbagai tujuan dengan
kalimat yang efektif
f. Menyusun laporan melalui tahapan yang benar
g. Menulis secara ringkas isi buku pengetahuan dari cerita beberapa kalimat degan
kata-kata sendiri.
h. Menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana
i. Menuangkan gagasan dalam bentuk puisi
j. Menuangkan ide/gagasan dalam bentuk poster sederhana dengan Bahasa yang
komunikatif.

Hasil belajar dan tujuan pembelajaran di SD Kelas 6 adalah;

a. Mengisi daftar Riwayat hidup dengan benar


b. Menyusun naskah pidato/sambutan dengan Bahasa yang komunikatif dan santun
c. Menyampaikan informasi dalam bentuk iklan dengan Bahasa yang komunikatif
d. Menulis wesel pos dengan benar
e. Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau yang didengar
f. Menyusun rangkuman dari berbagai teks bacaan yang memiliki kesamaan tema
g. Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan yang dituju
h. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap mempertahankan makna puisi.
i. Menyusun percakapan benrdasarkan ilustrasi gambar.

KEGIATAN BELAJAR 2

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENULIS

A. MATERI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


DENGAN FOKUS MENULIS

KELAS 1

Standar Kompetensi : Mampu menulis kalimat yang dibuatnya sendiri dengan huruf
lepas dan huruf sambung, menulis kalimat yang didiktekan
gurur, dan menulis rapi menggunakan huruf sambung.

KELAS 2

Standar Kompetensi : Mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan
huruf sambung, menulis kalimat yang didiktekan guru, menulis
melengkapi cerita, menulis rapi enguunakan huruf sambung,
dan menuliskan pengalaman tentang kesukaan dan
ketidaksukaan.

KELAS 3

Standar Kompetensi: Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat,


dan perasaan melalui menulis karangan dari pikrannya sendiri,
Menyusun ringkasan bacaan, menulis karangan berdasarkan
rangkaian gambar seri, dan menulis petunjuk.

KELAS 4

Standar Kompetensi: Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat


dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan melalui melengkapi
percakapan, menulis deskripsi, mengisi formular sedrhana,
melanjutkan cerita narasi, menulis surat, Menyusun paragraph,
dan menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan dan
melanjutkan pantun.

KELAS 5

Standar Kompetensi : Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat,


dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan melalui Menyusun
karangan, menulis surat pribadi, meringkas buku bacaan,
membuat poster, dan menulis catatan dalam buku harian serta
menulis prosa sederhana dan puisi.

KELAS 6

Standar Kompetensi: Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat


dan perasaan ke dalam berbagai ragam tulisan melalui mengisi
formular sederhana, Menyusun naskah sambutan/pidato,
menulis iklan sederhana, menyusun ringkasan, menyusun
rangkuman, dan menulis surat resmi serta memparafrasekan
puisi dan menyusun percakapan.

Guru harus menjabarkan materi pokok yang lebih terperinci dan disesuaikan dengan
dunia atau lingkungan siswa. Misalkan keterampilan menulis di kelas 3 semester 1:
Kompetensi dasar : Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat dan
perasaan melaui menulis karangan dan pikiran sendiri, Menyusun
ringkasan bacaan, menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri,
dan menulis petunjuk.

Hasil Belajar : Menulis karangan dari pikirannya sendiri dengan menggunakan pilihan
kata dan kalimat yang tepat.

Indikator : (1) Menulis karangan sederhana dengan menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang tepat

(2) Menulis karangan (lebih luas) dari pikrannya sendiri (kreativitas


siswa diutamakan)

Materi Pokok : Cerita tentang kegiatan sehari-hari, pengamatan atau kejadian yang
terjadi di lingkungan.

Berdasarkan keadaan ini guru memberikan tugas kepada siswa untuk: menuliskan
pengalamannya tentang apa yang diamati selama dia dalam prjalanan
menuju sekolah. Dengan demikian siswa secara tidak langsung
mempunyai bahan untuk ditulis dari pengalamannya.

Selanjutnya menentukan metode dan teknik yang dipakai dalam menyampaikan


pelajaran. Metode mengacu pada prosedur untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, yang
meliputi :

a. Pemilihan bahan
b. Urutan bahan
c. Penyajian bahan
d. Pengulangan bahan

Sedangkan teknik mengandung makna upaya guru, usaha guru atau cara yang digunakan guru
untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada saat itu.
Oleh karena dalam metode mengandung makna penyajian bahan dan teknik mengandung
makna cara-cara yang digunakan guru maka penggunaan kata metode dan teknik disamakan.

Syafií (dalam Nurchasanah, 2004) embagi menulis permulaan menjadi dua tahap, yaitu:

a. Tahap prepenulisan
b. Tahap penulisan
Tahap Prepenulisan bertujuan melatihsiswa membiasakan diri brsikap yang baik dan tepat
dalam menulis. Misalkan sikap duduk yang benar, pengaturan jarak mata dengan tangan
yang tepat saat menulis, cara membuka buku yang tepat, dan belajar membuat berbagai
macam garis yang memungkinkan siswa untuk bisa menulis dengan tepat.

Tahap penulisan merupakan kelanjutan yang bertujuan melatih siswa untuk dapat
menulis dengan sesungguhnya. Kejadian ini dapat dilakukan degan Teknik yang
merupakan alternatif model pembelajaran menulis sebagai berikut:

1. Menjiplak
a. Menjiplak huruf
b. Menjiplak kalimat
c. Menjiplak wacana sederhana
2. Menyalin, dimulai dari tingkatan:
a. Kata,kalimatdan wacana yang menggunakan huruf lepas
b. Kata, kalimat dan wacana yang menggunakan huruf lepas ke huruf latin atau
sebaliknya.
3. Menatap, bisa dengan mengamati obyek yang diamati berupa:
a. Gambar kata atau gambar kalimat
b. Obyek asli
4. Menyusun, kegiatan Menyusun yang paling sederhana adalah Menyusun huruf
menjadi kata, dilanjutkan dengan Menyusun kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi
wacana.
5. Melengkapi, kegiatan melengkapi dapat berupa melengkapi kalimat Sebagian yang
dihilangkan dan juga bisa melengkapi bagian kalimat yang dihilangkan dalam wacana.
6. Menulis halus, kegiatan ini untuk membiasakan menulis dengan baik.
7. Dikte, dengan memperdengarkan kata, kalimat atau wacana sederhana kepada siswa
agar mereka menuliskan apa yang mereka dengar.
8. Mengarang, yang dapat dilakukan dengan bantuan gambar dan dapat pula tanpa
bantuan gambar.
Sedangkan menurut Henry Guntur Tarigan (1986) ada beberapa Teknik dalam
pembelajaran menulis seperti berikut ini:
1. Menyusun kalimat
Menurut Slager yang dikutip oleh Tarigan, Menyusun atau membangun kalimat
dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini:
a. Menjawab pertanyaan
b. Melengkapi kalimat
c. Memperbaiki susunan kalimat
d. Memperluas kalimat
e. Substitusi
f. Transformasi
2. Memperkenalkan Karangan
Dapat ditempuh dengan dua cara teknik yaitu
a. baca dan tulis
b. simak dan tulis
3. Meniru Model
Dalam Teknik guru menyiapkan contohkarangan yang dipakai sebagai model oleh
siswa untuk Menyusun karangan. Struktur karangan memang sama, tetapi berbeda
dalam isi.
4. Karangan Bersama
Pelaksanaan Teknik ini mulai dengan pengamatan yang dilakukan oleh siswa
bersama guru.
5. Mengisi
Teknik ini dipraktekkan dengan cara guru menyiapkan sebuah karangan yang kata
kelima dan setiap kalimat pembangun cerita itu dihilangkan. Kemudian karangan
ini diberikan kepada siswa untuk disempurnakan atau diisi titik-titik dengan sebuah
kata sehingga menjadi karangan yang utuh lagi.
6. Menyusun kembali
Suatu karangan yang telah dikacaukan urutan kalimatnya, kemudian diberikan
kepada siswa untuk mengurutkan kembali menjadi sebuah karangan dengan urutan
kalimat yang benar.
7. Menyederhanakan Cerita
Siswa diberi cerita yang belum selesai dan ditugasi menyelesaikan cerita
8. Menjawab pertanyaan
Siswa diberi pertanyaan dan kalimat jawaban siswa tersebut dapat disusun sebuah
cerita apakah tentang alam, kesenangannya dll.
9. Meringkas Bacaan
Teknik ini dilaksanaan dengan jalan siswa diberi suatu bacaan yang berupa cerita
pendek atau sebuah wacana. Siswa disuruh membaca bacaan tersebut lalu
meringkasnya.
10. Parafrase
Dengan jalan guru memberi karangan puisi yang harus diubah oleh siswa dalam
bentuk prosa atau sebaliknya.
11. Reka Cerita Gambar
Teknik ini bertujuan untuk mengembangkan imajinasi siswa. Dengan melihat
gambar tunggal atau gambar berseri siswa disuruh menuliskan sebuah cerita yang
ada hubungannya dengan gambar yang diamatinya.
12. Memerikan
Dengan cara siswa mengamati ssuatu,apakah kelasnya, lingkungan sekolah
kemudian disuruh menggambar atau memerikan apa yang diamatinya dalam bentuk
tulisan.
13. Mengembangkan Kata Kunci
Dengan jalan siswa diberi beberapa kata kunci lalu dia disuruh mengembangkan
kata-kata menjadi sebuah karangan.
14. Mengembangkan kalimat topik
Dengan cara mengembangkan kata kunci menjadi sebuah karangan adalah kata-
kata yang diberikan kepada siswa. Siswa mengembangkan topik dari sebuah
kalimat yang diberikan. Kalimat yang masih umum agar dikembangkan dengan
beberapa kalimat penjelas.
15. Mengembangkan Judul
Siswa diberikan judul agar dikembangkan menjadi menjadi kalimat topik.
Kemudian dikembangkan menjadi sebuah paragraf yang saling berhubungan
sehingga menjadi sebuah cerita yang utuh.
16. Mengembangkan peribahasa
Dengan cara memberikan sebuah peribahasa yang maknanya sudah dikenal siswa.
Kemudian siswa diberi tugas untuk menulis karangan singkat berdasarkan
peribahasa tersebut.
17. Menulis surat
Teknik menulis surat:
a. Secara terpimpin ; siswa menulis surat berdasarkan ketentuan yang telah
ditetapkan
b. Secara Bebas : pertama guru memberi contoh sebuah surat kemudian siswa
disuruh menulis baasannya.
18. Menyusun dialog
Teknik ini digunakan karena dialog sudah dikenal oleh setiap siswa.
19. Menyusun wacana
Merupakan Teknik menulis secara bebas. Siswa menentukan judul lalu bebas
menjabarkan judul menjadi kalimat topik dengan kalimat pengembang sehingga
tersusun paragraf.

B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS


MENULIS DI SEKOLAH KELAS RENDAH
Guru harus membuat persiapan tertulis dalam bentuk silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dengan format yang dapat dikembangkan oleh guru dengan
disesuaikan kebutuhan.

C. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS


MENULIS DI SD KELAS TINGGI
Model pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus menulis di kelas tinggi sama
dengan model pembelajaran kelas rendah. Perbedaannya pada kompetensi yang ingin
dikembangkan yang menyangkut materi pembelajarannya

Anda mungkin juga menyukai