KASUS 1
Interaksi guru dan siswa juga kurang terlihat pada kasus 1 yaitu
kontak psikologis guru-murid yaitu kepekaan,tanggap dan perhatian
guru kepada siswa yang akan menjaga kondisi kegiatan pembelajaran
tetap aktif.tidak tampak juga unsur pemberian balikan dari ibu Irna
kepada para siswanya ditunjukkan dengan tidak adanya upaya ibu Irna
memperhatikan atau mengelilingi murid –murid yang sedang
mengerjakan tugas yang diberikan baik secara individu ataupun
berkelompok.
KASUS 2
Praktik PKR yang dilaksanakan pak Ajung masih sangat jauh dari
gambaran PKR yang ideal. Menyuruh murid menyalin selama15 menit
dari papan tulis dapat mengurangi kadar WKA karena menyalin
membuang waktu dan murid pun menjadi tidak belajar. Kegiatan
menyalin juga akan mengurangi kesempatan murid untuk belajar
NAMA; WINARTININGSIHNIM ; 837278768
KASUS 3
Dan buku – buku yang masih sangat rapi sampai selama satu tahun
tanpa dibuka sudah tentu siswa tidak akan mendapatkan sumber
materi pembelajaran, terlebih dengan buku yang sudah lama yang
mungkin sudah tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
KASUS 4a
Dan system belajar tutor sebaya yang dilakukan pak Ade yang
melibatkan siswa yang dianggap mampu dimantu membantu murid
lainnya, baik yang sama tingkatnya maupun yang lebih rendah (tutor
kakak). Hal tersebut juga secara tidak langsung menerapkan konsep
cooperative learning dan juga menyelipkan asas kompetitif antar siswa
yang sehat ketika para siswa berebutan untuk ingin menjawab setiap
pertanyaan yang dilontarkan guru kepada mereka, hal ini juga akan
menimbulkan suasana belajar yang menantang, memancing rasa ingin
tahu sehingga kegiatan pembelajaran tidak membosankan dan
menyenangkan bahkan terkesan hidup dan ceria.
KASUS 4b
Ibu Neneng bahkan tampak lebih kreatif, suasana kelas yang ia tata
sedemikian sehingga baiknya membuat kelas begitu hidup dan sangat
efektif dan efisien. Dengan menggunakan sudut yang berbeda dalam
satu kelas yang sama dengan tingkat kemampuan murid yang
cenderung jauh. Masalah dalam kelas juga dapat diminimalisir oleh
sudut sumber belajar yang memberi peluang bagi murid walaupun
tanpa pengawasan langsung dari guru, karena ibu Neneng yang
memanfaatkan sumber belajar dengan efisien sehingga murid – murid
mengisi waktu belajar mereka dengan sangat efektif.
KASUS 1
KASUS 3