Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sherly Nurmala Sari

NIM : 834856591
Semester : 7 (tujuh)
No. Absen : 25
Matkul : Perspektif Pendidikan SD

KUIS KE-1
(Minggu, 2 Mei 2021)

1. Landasan pedidikan dasar terdiri dari landasan filosofis, psikologis-pedagogis, dan


sosiologis-antropologis. Coba jelaskan secara singkat dari masing-masing landasan
tersebut ?
Jawab :
(a) Landasan Filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan dalam
kehidupan manusia.
(b) Landasan Psikologis-Pedagogis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi proses
pendidikan dasar dalam pengembangan potensi individu sesuai dengan karakteristik
psikologis peserta didik.
(c) Landasan Sosiologis-Antropologis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
proses pendidikan dasar dalam sosialisasi atau pendewasaan peserta didik dalam
konteks kehidupan bermasyarakat, dan proses enkulturasi atau pewarisan nilai dari
generasi tua kepada peserta didik yang sedang mendewasa dalam konteks
pembudayaan.

2. Jelaskan yg membedakan ciri-ciri pendidikan SD dengan pendidikan TK dan SMP !


Jawab :
Siswa, guru, kurikulum, pembelajaran serta gedung dan fasilitas SD memang mempunyai ciri
khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya, yaitu :
a) Siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional dan operasi konkret, yang
ditandai oleh pandangan yang bersifat holistic.
b) Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran SD, yaitu Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn.
c) Kurikulum SD dikembangkan berdasarkan standar nasional oleh satuan pendidikan (SD)
bersama dengan Komite Sekolah, di bawah koordinasi Dinas Kabupaten/Kota.
Pendidikan SD berlangsung selama 6 tahun, yang dibagi menjadi enam tingkat kelas.
d) Pembelajaran di SD menekankan pada keterpaduan, bersifat holistic, pengalaman
berlangsung, dan menggunakan contoh-contoh konkret, sesuai dengan karakteristik
siswa SD dan tujuan pendidikan dasar.
e) Gedung dan fasilitas SD bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang cukup
mewah. Pada umumnya, terdapat enam ruang kelas dan ruang kepala sekolah, tanpa
ruang guru dan juga tanpa ruang administrasi.

3. Deskripsikan karakteristik dari berbagai bentuk penyelenggara pendidikan SD !


Jawab :
Untuk memenuhi kebutuhan belajar pada jenjang sekolah dasar, pendidikan SD dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk, yang dapat dipilah menjadi pendidikan formal dan non
formal. Pendidikan formal mencakup SD/MI, SDLB, SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus,
dan SD Inklusi, sedangkan pendidikan non formal mencakup Paket A dan Sekolah Rumah.
SDLB diperuntukkan bagi anak yang memiliki kebutuha khusus dalam belajar karena
kelaninan fisik atau mental yang dialaminya, sedangkan SD Inklusi adalah SD biasa yang juga
menerima anak-anak yang mempunyai kelainan, sehingga terjadi perbauran antara anak
normal dengan anak berkelainan. Sementara itu, SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus,
adalah SD yang mempunyai keunggulan dalam aspek tertentu, seperti penggunaan bahasa
asing atau menggunakan Kurikulum ernasional.

Paket A adalah pendidikan non formal jenjang SD yang diperuntukkan bagi warga negara
yang berusia 14-45 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan SD. Sekolah rumah atau
home schooling adalah sekolah yang diselenggarakan di rumah, melalui layanan pendidikan
yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau
tempat-tempat lain, dengan proses belajar yang kondusif, sehingga potensi anak yang unik
dapat berkembang secara optimal.

4. Coba paparkan secara singkat perkembangan pendidikan SD diera orde baru dan di era
reformasi !
Jawab :
(a) Pendidikan pada Masa Orde Baru
Usaha pembangunan terencana dalam Pelita I sampai Pelita II, III dan seterusnya telah
dilancarkan oleh pemerintahan Orde Baru dengan tokoh-tokoh teknorat dalam pucuk
pimpinan pemerintahan. Rencana pendidikan dalam Pelita I ini dapat dikembangkan
menurut satu rencana dan menyesuaikan keuangan Negara. Harga minyak tanah yang
melonjak naik pada masa orde baru ini berakibat pada keuangan Negara yang
membengkak. Hal ini menjadi penyebab di dirikannya SD Inpres (Instruksi Presiden)
mengangkat guru-guru dan mencetak buku pelajaran. Hasil dari Pelita I dalam bidang
pendidikan yaitu telah ditatar lebih dari 10.000 orang guru. Enam puluh tiga koma lima
juta buku SD kelas I telah dibagikan, 6000 gedung SD dibangun, 57.740 orang guru
terutama guru SD diangkat, serta 5 Proyek Pusat Latihan Teknik yaitu di Jakarta,
Bandung, Surabaya, Medan dan Ujung Pandang telah dibangun.

(b) Pendidikan pada Masa Reformasi


Kurikulum 1994 digunakan pada masa pemerintahan Habibie telah mengalami
penyempurnaan pada masa pemerintahan Gus Dur. Pendidikan pada masa
pemerintahan Megawati mengalami perubahan tatanan, antara lain :
- Diubahnya Kurikulum 1994 ke Kurikulum 2000 menjadi Kurikulum 2002 setelah
disempurnakan (Kurikulum Berbasis Kompetensi), yaitu kurikulum dalam
orientasinya dalam pendidikan fokus pada 3 aspek utama yang dikembangkan,
antara lain aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik.
- UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disahkan pada 8 Juli
2003 yang memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional
dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan
menjujung HAM (dikutip dari laman https://kompasiana.com pada tanggal 29
November 2019, pukul 10.03 WIB)

Setelah jabatan Megawati turun dan digantikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, UU No.
20/2003 masih berlaku ditambah dengan UU RI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen.
Setelah penetapan UU tersebut disusul dengan pergantian Kurikulum KBK menjadi KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) berdasarkan pada PP No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (di kutip dari www.gurupendidikan.co.id di akses pada tanggal
29 November 2019, pukul 19.17 WIB). KTSP merupakan kurikulum operasional yang
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan,
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan serta silabus.

Anda mungkin juga menyukai