Anda di halaman 1dari 4

Helmie Nur Fathul Muchsin

857157494

Tugas 1 Perspektif Pendidikan di SD

NO 1.

1. Dalam melihat pendidikan dapat menggunakan tiga perspektif, yaitu perspektif filosofis, perspektif
psikologis-paedagogis dan pespektif sosilogis-antropologis. Jelaskan yang dimaksud dengan
pandangan filosofis, psikologis-paedagogis dan sosiologis-antropologis.

JAWAB:
Menurut saya,Pandangan filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan
dalam kehidupan manusia. Pertanyaan filosofis yang akan kita bahas adalah untuk apa pendidikan
Sekolah Dasar dikembangkan. Sedangkan,Pandangan psikologis-pedagogis atau psiko-pedagogis
adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam pengembangan
potensi individu sesuai dengan karakteristik psikologis peserta didik. Pertanyaan psiko-pedagogis
yang relevan dengan fungsi proses itu adalah bagaimana pendidikan dasar dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didiknya. Kemudian Pandangan sosiologis-antropologis atau
sosioantropologis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam
sosialisasi atau pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan bermasyarakat, dan proses
enkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada peserta didik yang sedang mendewasa dalam
konteks pembudayaan.

SOAL NO 2.
Bagaimanakah menurut saudara tentang landasan historis-ideologis dan yuridis pendidikan SD?

JAWAB:
Menurut saya, landasan historis dan ideologis adalah dasar pemikiran yang diangkat dari fakta sejarah
yang relevan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan sekolah dasar beserta ide-ide atau
pertimbangan yang melatarbelakanginya sejak pada massa hindia belanda sampai saat ini.seperti
filsafat pendidikan yang terlahir dari pendiri sekolah taman siswa bapak Ki Hajar Dewantara atau kita
sebut sebaaai bapak pendidikan nasional,salah satunya adalah filsafat dan ideologi pendidikan yang
digunakan sampai saat ini yaitu
"ing madya mangun karsa,ing ngarsa sung tulada,tut wuri handayani" artinya ( seorang pendidik di
depan memberikan contoh atau sebagai panutan, di tengah membangun kemauan atau niat, dan di
belakang memberikan dorongan atau semangat).
secara ideologis dan yuridis pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 merupakan dasar atau fondasi pendidikan nasional.landasan ideolois da yuridis pendidikan pada
dasarnya merupakan komitmen politik negara republik Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai
ketentuan komitmen normatif konstitusional yang mencerminkan bagaimana sistem pendidikan
nasional dibangun dan diselenggarakan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
SOAL NO 3.
Jelaskan Fungsi dan Tujuan Pendidikan SD?

JAWAB:
Fungsi dan tujuan pendidikan SD bersumber dari fungsi dan pendidikan nasional yang tercantum
dalam Pasal 23 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional. Dalam
Pasal 3 UU tentang Sisdiknas tersebut ditetapkan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negarav yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan sejalan dengan tujuan pendidikan dasar, maka tujuan
pendidikan SD adalah memebrikan bekal kemampuan dsar baca-tulis-hitung, pengetahuan dan
ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta
mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan SMP.
Menurut Muhammad Ali (2009: 33) menyebutkan bahwa ada 2 fungsi utama pendidikan dasar yaitu:
1. Melalui pendidikan dasar peserta didik dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan
kemampuan berpikir kritis, membaca, menulis, berhitung, penguasaan dasar-dasar untuk
mempelajari sainstek, dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan tuntutan kemampuan
minimal dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Pendidikan dasar memberikan dasar-dasar untuk mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan
berikutnya. Keberhasilan mengikuti pendidikan di sekolah menengah dan perguruan tinggi
banyak dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar.
Jenjang pendidikan dasar di Indonesia yang biasa ada pada Sekolah dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) menjadi dasar dalam program wajib belajar 12 tahun. Program wajib belajar yang
dulunya 6 tahun, diubah menjadi 9 tahun, dan kini menjadi 12 tahun merupakan kebijakan
pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Tujuan pendidikan sekolah dasar adalah meletakkan kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup secara mandiri dan mengikuti pendidikan secara lanjut.
Selain itu, dengan adanya pendidikan dasar ini dapat menjadikan seorang anak membentuk individu
yang mampu hidup secara berkelompok.

SOAL NO 4.
Dalam sistem pendidikan nasional penyelenggaran pendidikan terdiri dari pendidikan formal,
nonformal dan informal. Dari jenis pendidikan formal terdapat pendidikan dasar, menengah dan
pendidikan tinggi. Jelaskan bentuk-bentuk penyelenggaraan dasar yang formal.

JAWAB:
Secara umum bentuk penyelenggara pendidikan SD dapat dibagi menjadi dua , yaitu :
BENTUK FORMAL YAITU :
SD ( Sekolah Dasar ) merupakan jenjang pertama pendidikan dasar yang menyelenggarakan
pendidikan umum bagi anak usia 6 – 12 tahun
MI ( Madrasah Ibtidaiyah ) menyelenggarakan pendidikan umum setingkat SD, di samping
pendidkan Agama Islam.
SD UNGGULAN/SD NASIONAL PLUS
Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan umum dengan memiliki keunggulan sebagai berikut :

➢ Penggunaan Dwi bahasa dalam komunikasi sehari – hari

➢ Jumlah jam mengajar lebih banyak

➢ Tersedia pendidikan khusus, ujian, dan sertifikat bagi siswa yang memenuhi standar kompetensi
➢ Fasilitas yang lengkap

➢ Jumlah siswa dalam satu kelas relatif kecil.

SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa)

SDLB untuk anak – anak yang memerlukan pendidikan khusus atau yang mempunyai kelainan .
kurikulum yang digunakan pada umumnya sama dengan kurikulum SD biasa dengan berbagai
penyesuaian terutama dalam proses belajar dan evaluasi.

SEKOLAH DASAR INKLUSI

Pada Sekolah Dasar Inklusi berbaur anak biasa ( normal ) dengan anak luar biasa. Konsep inklusi
berawal dari Gerakan Pendidikan untuk semua (Education for all) yang dicanangkan UNESCO.
Sebagai konsekuensinya adanya anak luar biasa di SD biasa, maka SD biasa harus dilengkapi dengan
guru pembimbing khusus yang memiliki kompetensi membimbing anak luar biasa.

BENTUK NON FORMAL YAITU :


PROGRAM PAKET A DAN B
Program paket A setara dengan SD/MI yang diperuntukkan bagi peserta didik usia 15 – 44
tahun.Program paket B setara dengan SMP/MTs. Program ini ditunjukkan untuk menuntaskan
Wajib Belajar Sembilan Tahun.
Program paket A dapat di selenggarakan oleh:
- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
- Sanggar Kegiatan Belajar ( SKB ) - Pondok pesantren.

SEKOLAH RUMAH (HOME SCHOOLING)


Direktorat Pendidikan Kesetaraan mendefinisikan Home Schooling adalah sekolah yang
diselenggarakan di rumah sebagai layanan pendidikan yang secara sadar, teratur, dan terarah
dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah.
Beberapa alasan memilih home schooling :
- Memberikan suasana belajar yang lebih meotivasi.
- Banyaknya kekerasan yang terjadi di sekolah formal yang membuat orang tua khawatir.
- Orang tua tidak setuju dengan kurikulum di sekolah yang dianggap terlalu berat.
- Alasan karena agama.
- Alasan keamanan.
- Anak yang perlu bantuan khusus.

Sekolah Rumah di klasifikasikan menjadi :


- Sekolah Rumah Tunggal : Sekolah Rumah yang di selenggarakan orang tua oleh satu keluarga.
- Sekolah Rumah Majemuk : Sekolah Rumah yang di selenggarakan oleh orang tua lebih dari dua
atau lebih keluarga.
- Komunitas Sekolah Rumah : Gabungan dari beberapa Sekolah Rumah Majemuk.

SOAL NO 5.
Penyelenggaraan pendidikan dasar di Indonesia mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan pemerintahan yang berkuasa. Semenjak era orde lama, orde baru hingga saat ini orde
reformasi. Jelaskan hal yang sangat menarik menurut saudara tentang perkembangan penyelenggaraan
pendidikan dasar pada masing-masing orde pemerintahan tersebut.

JAWAB:
Pada masa orde baru pendidikan hanya berlangsung dari segi kuantitas tanpa diimbangi dengan
perkembangan kualitas. Yang terpenting pada masa ini adalah menciptakan lulusan terdidik
sebanyakbanyaknya tanpa menghasilkan kualitas pengajaran dan hasil didikan. Adapun kurikulum
yang digunakan pada masa ini yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984 dan kurikulum
1994. Namun pendidikan pada masa berikutnya pada masa orde baru belum dikatakan berhasil
sepenuhnya, maka pada masa berikutnya masa reformasi diperlukan adanya pembenahanpembenahan,
baik dalam bidang kurikulum maupun dari segi tenaga pengajarnya. Kurikulum yang dipakai pada era
reformasi ini yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP),Kurikulum 2013 dan saat ini akan diterapkan Kurikulum Merdeka. Dari pemaparan di atas
sejarah pendidikan di indonesia memiliki cerita yang menarik dari massa ke massa. Sejarah
pendidikan indonesia di massa lampau hingga sekarang memberikan kita gambaran bahwa dalam
bentuk apa pun penndidikan itu tetaplah penting untuk membentuk karakter pribadi kita,walaupun
sistem penerapannya berbeda-beda tetapi pendidikan memiliki kesamaan tjuan. Mulai dari pendidikan
keagamaan. Pendidikan zaman penaahan hingga pendidikan pasca kemerdekaan.

Setiap massa wajib mengalami perubahan sesuai dengan kebtuhan bangsa di massa itu dan mampu
menjawab tantangan di massa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai