Anda di halaman 1dari 5

Nama mahasiswa : Ira Tri Indri H.

NIM : 858884303
Mata Perspektif Pendidikan SD
Kuliah : PDGK4104

TT :I

Landasan filosofis, psikologis-pedagogis, dan sosiologis-antropologis berhubungan


dengan karakteristik pendidikan sekolah dasar yakni bagaimana pendidikan sekolah
dasar dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta didik serta bagaimana peran
pendidikan sekolah dasar memainkan fungsi sosialisasi dan enkulturasi. Landasan
historis,idiologis, dan yuridis berkaitan dengan perkembangan sekolah dasar yakni
kontinuitias dan perubahan pendidikan sekolah dasar serta pengaruh idiologis
dan yuridis terhadap kesinambungan dan perubahan tersebut.
1. a. Mengapa pengembangan pendidikan sekolah dasar memerlukan landasan
filosofis, psikologis-pedagogis, dan sosiologis-antropologis ?
b. Apa fungsi landasan historis, idiologis, dan yuridis bagi pengembangan
pendidikan sekolah dasar
2. a. Jelaskan karakteristik umum pendidikan sekolah dasar !
b. Jelaskan karakteristik khusus pendidikan sekolah dasar !
3. Lakukan analisis komparasi antara pendidikan sekolah dasar di jaman orde baru
dan era reformasi berdasarkan ketentuan UU yang berlaku, kebijakan strategis, isi
dan proses pendidikan

Tanggal : 11 April 2020

SOAL:

JAWABAN:

1. a. Mengapa pengembangan pendidikan sekolah dasar memerlukan landasan


filosofis, psikologis-pedagogis, dan sosiologis-antropologis ? hal ini dikarenakan
ketiga unsur ini sangat mempengaruhi dalam hal pembentukan karakter siswa SD.
Adapun rincian dari pengertian masing- masing landasan adalah :
Pandangan filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat
pendidikan dalam kehidupan manusia. Pertanyaan filosofis yang akan kita bahas adalah
untuk apa pendidikan Sekolah Dasar dikembangkan.
Pandangan psikologis-pedagogis atau psiko-pedadogis adalah cara
melihat pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam pengembangan
potensi individu sesuai dengan karakteristik psikologis peserta didik. Pertanyaan psiko-
pedadogis yang relevan dengan fungsi proses itu adalah bagaimana pendidikan dasar
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Pandangan sosiologis-antropologis atau sosio-antropologis adalah cara melihat
pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam sosialisai atau
pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan masyarakat, dan proses
ankulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada peserta didik yang sedang
mendewasa dalam konteks pembudayaan.
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan salah satu bentuk
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dalam jalur pendidikan formal di Indonesia
pada saat ini. Bentuk pendidikan ini secara operasional dilaksanakan sebagai satuan
pendidikan masing-masing sekolah.
Dengan ketiga landasan tersebut maka peserta didik di harapkan akan mampu
mendapatkan pendidikan dengan baik dan berkembang sesuai dengan atau dapat
menyesuaikan dengan karakter peserta didik serta hasil pendidikan in dapat di
terapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Apa fungsi landasan historis, idiologis, dan yuridis bagi pengembangan


pendidikan sekolah dasar adalah Pendidikan SD mengemban dua fungsi, yakni fungsi
pengembangan potensi peserta didik secara psikologis dan pemberian landasan yang
kuat untuk pendidikan SMP dan seterusnya. Sedangkan tujuan secara substantif
merujuk pada tujuan pendidikan nasional.

2. a. sebutkan karekateristik umum pendidikan sekolah dasar


Karakteristik Umum Pendidikan SD
Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan
lainnya. Paling tidak, ada empat sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu sebagai
berikut. (Ditjen Dikti, 2006)
a. Kemelekwacaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan
kemelekwacaan, bukan pada pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacaan
merujuk pada pemahaman siswa tetang berbagai fonemena/gagasan dilingkungannya
dalam rangka menyesuaikan perilaku dengan kehidupan.
b. Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan
kemampuan komunikasi, yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran
sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c. Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) mencakup merasakan
adanya masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan
masalah, mengekspoitasi alternative pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang
paling layak.
d. Kemampuan bernalar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-
bukti secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada simpulan. Pendidikan SD
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa berfikir logis sehingga
kemampuan bernalarnya berkembang.

b.Sebutkan karaketristik khusus pendidikan sekolah dasar


Karakteristik Khusus Pendidikan SD
Siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, serta gedung dan fasilitas SD memang
mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya.
a. Siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional dan operasi
konkret, yang ditandai oleh pandangan yang bersifat holistic.
b. Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran
SD, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn.
c. Kurikulum SD dikembangkan berdasarkan standar nasional oleh satuan
pendidikan (SD) bersama dengan Komite Sekolah, di bawah koordinasi Dinas
Kabupaten/Kota. Pendidikan SD berlangsung selama enam tahun, yang dibagi menjadi
enam tingkat kelas.
d. Pembelajaran di SD menekankan pada keterpaduan, bersifat holistk,
pengalaman langsung, dan menggunakan contoh-contoh konkret, sesuai dengan
karakteristik siswa SD dan tujuan pendidikan Dasar.
e. Gedung dan fasilitas SD bervariasi dari yang paling sederhana sampai
yang cukup mewah. Pada umumnya, terdapat enam ruang kelas dan ruang kepala
sekolah, tanpa ruang guru dan juga tanpa ruang administrasi.

3. Lakukan analisis komparasi antara pendidikan sekolah dasar di jaman orde baru
dan era reformasi berdasarkan ketentuan UU yang berlaku, kebijakan strategis, isi
dan proses pendidikan

Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde baru


 Era orde baru berawal dari pemerintahan orde lama dibawah kepemimpinan Ir.Soekarno
(1945-1965), yang kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Soeharto (1967-1998) atau
lebih dikenal dengan era orde baru. Era orde baru berakhir pada masa kepemimpinan BJ
Habibie (21 Mei 1998) yang merupakan simbol dari reformasi.
 3 hal penting dalam perkembangan pendidikan sekolah dasar pada era orde baru yaitu:
1. Perundang-undangan
Semua ketentuan perundang-undangan berdasar pada pasal 31 UUD 1945, jadi
Pendidikan Nasional merupakan produk sejarahdalam pemikiran bangsa Indonesia
untuk mewujudkan salah satu tujuan pemerintahan negara Indonesia, seperti yang
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.
2. Kebijakan Strategis
Yaitu dengan pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang I, dengan jangka waktu 25
tahun mulai Repelita I hingga Repelita V. hal ini diarahkan pada perwujudan komitmen
nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan akhir
pendidikan.
3. Isi dan proses
a. Kurikulum dan perangkat pendidikan
Isi pendidikan dasar diterapkan sekurang-kurangnya 13 bidang kajian, yaitu ;
Pendidikan Pancasila,Agama, Kewarganegaraan, bahasa Indonesia,Membaca dan
Menulis, Matematika,Pengantar Sains dan Teknologi, Ilmu Bumi, SNSU, KTK,
PenJaskes, Menggambar, dan Bahasa Inggris.
b. Pengolahan
Dengan melaksanakan program perluasan dan pemerataan kesempatan belajar yang
kita kenal Wajib Belajar SD ,yaitu :
1) Untuk daerah terpencil, dikembangkan SD Kecil dengan menerapkanpembelajaran
kelas rangkap.
2) Untuk daerah penduduk padat,dengan pembangunan 6 ruangan untuk 6 kelas.
3) Untuk daerah normal, melalui SD Tradisional ( Konvensional), SD Pamong, Program
Kejar Paket A, SLB, SDLB, Sekolah Terpadu.

Perkembangan Pendidikan Sekolah dasar di Era Reformasi


Hal- hal penting dalam perkembangan pendidikan SD di era reformasi, Yaitu:
1. Perundang-undangan
Ketentuan Perundang-undangan yaitu Pasal 31 UUD 1945, yang terjabar atas:
a. UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS
b. UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS
c. PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
d. PP No.32 Thn.2013 tentang SNP
2. Kebijakan Strategis
Pembaharuan sistem pendidikan meliputi penghapusan diskriminasi antara pendidikan
yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang dikelola masyarakat, sera pembedaan
antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Ditandai dengan lahirnya Standar
Nasional Pendidikan, yang terdiri atas:
a. Standar isi
b. Standar Proses
c. Standar Kelulusan
d. Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik
e. Standar Sarana dan Prasarana
f. Standar Pengelolaan
g. Standar Pembiayaan
h. Standar Penilaian
Selain itu berkembangnya tahapan atau golongan pendidikan, yaitu:
a. In formal, contohnya pendidikan didalam keluarga
b. Formal, contohnya pendidikan di sekolah
c. Non Formal, contohnya pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, seperti
kursus.
3. Isi dan proses
a. Kurikulum dan perangkat pendidikan
Menggunakan kurikulum KTSP, dengan ketentuan sebagai berikut:
 Menggunakan pendekatan tematik untuk kelas I,II dan III, dan pendekatan mata pelajaran
untuk kelas IV,V dan VI
 Silabus dan RPP dikembangkan oleh lembaga sekolah atau guru disesuaikan dengan
kondisi tingkat satuan pendidikan.
 Mewajibkan ekstra kurikuler pramuka
 Stuktur kurkulum terdiri atas:
1. Mata pelajaran, yaitu: Pendidikan Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, SBK, PENJASKES.
2. Muatan Lokal, Yaitu Bahasa Daerah, Bahasa Inggris
3. Pengembangan Diri
 Jam mengajar terdiri atas:
1. Kelas I : 26 jam + 4 jam = 30 jam
2. Kelas II : 27 jam + 4 jam = 31 jam
3. Kelas III : 28 jam + 4 jam = 32 jam
4. Kelas IV : 32 jam + 4 jam = 36 jam
5. Kelas V : 32 jam + 4 jam = 36 jam
6. Kelas VI : 32 jam + 4 jam = 36 jam
b. Pengolahan
Pengelolaan pendidikan, pengembangan dan penerapan MBS diterapkan secara
bertahap untuk mewadahi konsep si otonomi pendidkan pada tingkat satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai