Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN IPTEKS DAN SENI


EDISI V, 2019

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP: IMPLEMENTASI PELAKSANAANNYA


PADA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN JAYAPURA

AISYAH ALI1 DAN SUDARYANA2


1,2 Program Sudi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas cenderawasih

ABSTRAK

Berbagai alasan menyebabkan seorang guru dituntut untuk melakukan perangkapan


kelas. Kurangnya guru, kehadiran guru dan keterbatasan ruang kelas adalah beberapa faktor
penyebab perlunya dilakukan perangkapan kelas.
Beberapa sekolah dasar di daerah Kabupaten Jayapura mengharuskan guru
melakukan pembelajaran kelas rangkap. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru
sekolah dasar di Kabupaten Jayapura yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa PGSD kelas
Kabupaten Jayapura. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alasan pelaksanaan
pembelajaran kelas rangkap, model pengelolaan pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap,
model interaksi pada pembelajaran kelas rangkap dan kompetensi pedagogik guru sekolah
dasar pada pembelajaran kelas rangkap di Kabupaten Jayapura.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan observasi terhadap pelaksanaan “pembelajaran kelas rangkap” pada guru sekolah
dasar di Kabupaten Jayapura. Untuk mendapatkan data dilakukan wawancara, observasi, dan
studi dokumenter. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2018.
Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa pelaksanaan pembelajaran kelas
rangkap oleh guru Sekolah Dasar di Kabupaten Jayapura terjadi karena beberapa hal,
diantaranya: jumlah guru yang terbatas, jumlah siswa yang terbatas, dan jumlah ruang kelas
yang terbatas. Model pengelolaan pelaksanaan perangkapan kelas yang dilakukan di
beberapa sekolah dasar di Kabupaten Jayapura belum sesuai dengan hakikat Pembelajaran
Kelas Rangkap. Model interaksi pada perangkapan kelas yang terjadi di beberapa sekolah
dasar di Kabupaten Jayapura belum sesuai dengan hakikat model pembelajaran kelas
rangkap. Pada umumnya kompetensi pedagogik guru sekolah dasar pada pembelajaran kelas
rangkap di Kabupaten Jayapura perlu ditingkatkan pemahamannya.

PENDAHULUAN oleh para peserta didik dengan baik.


Penciptaan harapan seperti itu merupakan
Guru memiliki peran yang sangat kajian dari Pengorganisasian kelas. Sebab
penting dalam menentukan kuantitas dan Pengorganisasian kelas merupakan
kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. serangkaian perilaku guru dalam
Oleh sebab itu, guru harus memikirkan upayanya menciptakan dan memelihara
dan membuat perencanaan secara seksama kondisi kelas yang memungkinkan para
dalam meningkatkan kesempatan belajar peserta didik mencapai tujuan-tujuan
bagi siswanya dan memperbaiki kualitas belajarnya secara efesien atau
mengajarnya. Pengorganisasian kelas memungkinkan peserta didik belajar
merupakan aspek pendidikan yang sering dengan baik. (Djalil, A., 1984).
dijadikan perhatian utama oleh para calon Di kelaslah segala aspek
guru, guru baru, bahkan guru yang telah pembelajaran bertemu dan berproses.
berpengalaman berkeinginan agar para Guru dengan segala kemampuannya,
peserta didik dapat belajar dengan siswa dengan segala latar belakang dan
optimal. Dalam arti, guru mampu potensinya, kurikulum dengan segala
menyampaikan bahan pelajaran diserap komponennya, metode dengan

LPPM UNCEN 99 ISBN 978-602-7905-39-9


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP …
AISYAH ALI DAN SUDARYANA

pendekatannya, media dengan segala mengambil gaji dan dana tunjangan, atau
perangkatnya, materi dengan segala dana BOS, maka dapat dipastikan satu
sumber belajarnya bertemu dan guru tersebut akan mengajar dari kelas 1-
berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut 6, guru tersebut mengajar satu jam di satu
hasil pembelajaran ditentukan pula oleh kelas, tetap tidak maksimal dan muridpun
apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu, hanya belajar “efektif” satu jam per hari.
selayaknyalah kelas diorganisasikan dan Jika hal ini berlangsung selama 6 tahun?
dikelola dengan secara baik, propfesional, Apa yang terjadi? Banyak murid
terus menerus dan berkelanjutan. kemungkinan besar tidak dapat menguasai
Sekolah Dasar di Papua masih hal dasar seperti baca tulis hitung.
mengalami kekurangan guru. hampir (Dhimaswij, 2016)
diseluruh Papua masih kekurangan guru. Pada kenyataannya dengan
Meskipun ada guru, tetapi tidak pernah berbagai alasan seorang guru dituntut
melaksanakan tugas. Kesenjangan kualitas untuk melakukan perangkapan kelas.
pendidikan di pedalaman dengan di Kurangnya guru, kehadiran guru dan
perkotaan nampak masih mencolok. Salah keterbatasan ruang kelas adalah beberapa
satu faktor utama kesenjangan ini adalah factor penyebab perlunya dilakukan
kurangnya tenaga pengajar profesional di perangkapan kelas. Meskipun jumlah guru
daerah pedalaman. Akan lebih baik secara keseluruhan bisa dikatakan cukup,
kiranya jika pengupayaan pengadaan namun pada kenyataannya masih ada
tenaga pengajar bagi masyarakat keluhan kurangnya guru, terutama di
pedalaman lebih mendapat perhatian. daerah-daerah terpencil.
Demi pendidikan yang lebih baik untuk Pada dasarnya, Pembelajaran
seluruh rakyat Indonesia. "Disatu sekolah Kelas Rangkap adalah penggabungan
itu ada enam kelas tetapi hanya ada satu sekelompok siswa yang mempunyai
guru saja yang mengajar. Sebagian besar perbedaan usia, kemampuan, minat, dan
teman-teman saya yang berprofesi sebagai tingkatan kelas, di mana dikelola oleh
guru tinggalnya di kota, bahkan tinggal di seorang guru atau beberapa guru yang
provinsi tidak ditempat tugas mereka. dalam pembelajarannya difokuskan pada
Sehingga siswa datang ke sekolah kemajuan individual para siswa
tidak ada guru menurut Elias Wonda S.Pd (Degeng,1997).
(Toding, 2013). Berbagai kendala Pembelajaran yang layak adalah
mengajar di sekolah pedalaman membuat pembelajaran yang dilakukan dengan
sebagian besar guru lebih memilih memenuhi standar minimal pembelajaran
mengajar di kota. Sarana penunjang yang harus terjadi di dalam kelas, ada
proses belajar mengajar di pedalaman kelas, ada guru, ada bahan ajar,
masih sangat minim. Seperti gedung Pembelajaran dapat berjalan dengan baik
sekolah yang tidak layak dan kurangnya ketika memiliki kelengkapan komponen
buku untuk bahan mengajar. Belum lagi pembelajaran, bagaimana pembelajaran
kondisi geografis sekolah yang sulit bisa berjalan baik dan efektif, jika gurunya
dijangkau. Untuk SD yang berada di saja tidak lengkap, apalagi para murid
pedalaman (beberapa SD sebenarnya tidak tidak mempunyai buku-buku yang
terlalu pedalaman), tetapi kenyataannya diperlukan. (Joni, R., 1996).
SD ini kekurangan guru. Beberapa Semua guru kelas sangat penting
sekolah hanya mempunyai 2 orang guru, untuk memiliki kemampuan tersebut, baik
yang salah satunya kepala sekolah. Jika yang selalu mengajar kelas rangkap di SD
kepala sekolah tersebut ikut mengajar, kecil maupun bila sewaktu-waktu harus
maka satu guru mempunyai beban mengajar kelas rangkap karena ada guru
mengajar 3 kelas. Kelas 1-3 satu orang lain yang terpaksa tidak hadir mengajar.
guru dan kelas 4-6 satu orang guru. jika Alasan dilakukannya Pembelajaran
bapak kepala sekolah pergi ke kota untuk Kelas Rangkap (PKR) tidak hanya karena

LPPM UNCEN 100 ISBN 978-602-7905-39-9


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP …
AISYAH ALI DAN SUDARYANA

faktor kekurangan guru. PKR juga sering waktu yang lebih lama; dan memberikan
diterapkan karena alasan letak geografis situasi belajar yang lebih alami karena
yang sulit dijangkau, ruangan kelas peserta didik dapat melakukan kegiatan
terbatas, kekurangan tenaga guru, jumlah belajar menurut tingkatan kemampuannya,
siswa yang relatif sedikit, guru dan dapat membangun sikap tenggang
berhalangan hadir, atau mungkin faktor rasa serta menerima orang lain.
keamanan seperti di daerah pengungsi Penyelenggaraan pembelajaran
(Djalil, A., 1984). kelas rangkap disebabkan karena berbagai
Pada dasarnya pembelajaran yang kendala kendala geografis: Lokasi sekolah
layak adalah pembelajaran yang dilakukan sulit dijangkau, sarana dan prasarana
dengan memenuhi standar minimal transportasi terbatas; kendala demografis:
pembelajaran yang harus terjadi di dalam Jumlah peserta didik kecil atau peserta
kelas. Ada kelas, ada guru, ada bahan ajar. didik tinggal di pemukiman yang jarang
Pembelajaran dapat berjalan dengan baik penduduknya, dan jarak pemukiman
ketika memiliki kelengkapan komponen penduduk berjauhan; kekurangan
pembelajaran. (Trisna Sastradi, 2016) pendidik: terutama di daerah-daerah
namun jika salah satu komponen tidak terpencil dan secara geografis daerah
tersedia dalam hal ini guru, ruang kelas, tersebut sulit dijangkau; ruang kelas
apalagi buku sebagai sumber belajar tidak terbatas tidak cukup untuk jumlah
tersedia tentu saja pencapaian hasil belajar rombongan belajar yang ada; penetapan
yang baik sulit terpenuhi. satuan pendidikan yang melakukan
Pembelajaran Kelas Rangkap pembelajaran kelas rangkap dipilih secara
(PKR) adalah suatu bentuk pembelajaran selektif, transparan dan partisipatif; dan
pendidikan dasar yang memungkinkan adanya komitmen positif dari semua pihak
seorang pendidik mengajar peserta didik, (pengawas, kepala sekolah, dewan guru,
yang terdiri dari dua atau lebih tingkatan komite sekolah dan masyarakat setempat)
kelas yang berbeda dalam satu proses untuk melaksanakan pembelajaran kelas
pembelajaran dan dalam waktu yang rangkap.
bersamaan memberikan kesempatan lebih Hal-hal yang menguntungkan dari
luas pada peserta didik untuk memperoleh pembelajaran kelas rangkap yaitu, Peserta
pendidikan, mengembangkan metode didik dapat belajar dalam berbagai situasi
pembelajaran sebagai upaya tanpa tergantung pada pendidik; kegiatan
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran; belajar mengajar terjadi secara bersamaan
mengurangi Angka tingkat putus sekolah atau serempak, selama pembelajaran kelas
dan pengulangan kelas; dan meningkatkan rangkap berlangsung, peserta didik aktif
angka partisipasi, angka kohort dan menghayati pengalaman belajar yang
ketuntasan belajar. lebih bermakna; dalam pembelajaran kelas
Tujuan pembelajaran kelas rangkap, pendidik harus selalu berusaha
rangkap yaitu mengoptimalkan sumber dengan berbagai cara (kreatif, efektif,
daya yang ada dengan jumlah pendidik inovatif dan integratif) agar semua peserta
yang terbatas, dengan harapan dapat didik merasa mendapat perhatian dari
memberikan pelayanan pendidikan dan pendidik secara terus menerus; sumber
pengajaran yang lebih luas; belajar dapat menggunakan fasilitas
memungkinkan pemerintah dan lingkungan sekitarnya; dan penilaian dan
masyarakat dapat mengurangi biaya evaluasi didasarkan pada kompetensi
pendidikan; meningkatkan kemandirian peserta didik dalam mengikuti kegiatan
peserta didik melalui metode pembelajaran.
pembelajaran teman sebaya; memberikan Kurikulum pembelajaran kelas
keuntungan bagi peserta didik dalam rangkap yakni kurikulum dan silabus
menerima layanan pendidikan yang dilaksanakan secara fleksibel disesuaikan
diberikan oleh pendidik yang sama dalam dengan kebutuhan Pembelajaran Kelas

LPPM UNCEN 101 ISBN 978-602-7905-39-9


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP …
AISYAH ALI DAN SUDARYANA

Rangkap; semua Standar Kompetensi dan dan mengakhiri dalam proses


Kompetensi Dasar hendaknya dapat pembelajaran PKR, cara mendorong
dicapai, dengan urutan pencapaiannya belajar asik dan membicarakan belajar
disesuaikan dengan kondisi yang mandiri, cara mengelolo kelas PKR
direncanakan secara matang; semua mata dengan baik, kemitraan antar guru dan
pelajaran harus berkontribusi terhadap antara guru dan masyarakat serta
pembentukan sikap, ketrampilan, dan pembinaan professional guru PKR oleh
pengetahuan; serta struktur kurikulum kepala sekolah. Hal itu tentu harus
merupakan pengorganisasian kompetensi dimiliki oleh guru yang mengajar di kelas
inti, mata pelajaran, beban belajar, PKR, oleh karena itu, sebagai seorang
kompetensi dasar dan muatan guru dituntut untuk memiliki kemampuan
pembelajaran. (Juprani, 2015). tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk
Beberapa sekolah di daerah melihat model pengelolaan pembelajaran
Kabupaten Jayapura menuntut guru “merangkap kelas” yang dilakukan oleh
melakukan pembelajaran kelas rangkap. guru Sekolah Dasar di Kabupaten
Daerah-daerah tertentu di Kabupaten Jayapura.
Jayapura masih mengalami kekurangan
guru di Sekolah Dasar sehingga METODE PELAKSANAAN
“merangkap kelas” dalam pembelajaran
bukan hal baru bagi guru di sana. Penelitian dilakukan pada bulan
Pelaksanaan pembelajaran kelas Mei sampai dengan Juli tahun 2018, di
rangkap tidak hanya melakukan Sekolah Dasar Kabupaten Jayapura.
pembelajaran dengan menggabungkan Subjek penelitian adalah guru Sekolah
kelas, namun perlu memperhatikan Dasar di Kabupaten Jayapura yang saat ini
langkah maupun strategi pembelajaran berstatus sebagai mahasiswa PGSD kelas
yang tepat agar kompetensi yang Kabupaten Jayapura. Penelitian ini
seharusnya dicapai dapat terpenuhi. menggunakan metode kualitatif. Data
Seorang guru yang mengajar di kelas dikumpulkan dengan cara observasi dan
rangkap tentunya harus memiliki wawancara langsung pelaksanaan
keterampilan pembelajaran dalam PKR, “pembelajaran kelas rangkap” serta serta
meliputi keterampilan dalam mengawali studi dokumenter terhadap perangkat

LPPM UNCEN 102 ISBN 978-602-7905-39-9


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP …
AISYAH ALI DAN SUDARYANA

pembelajaran dan hasil belajar siswa yang guru pada sekolah yang diamati belum
dilakukan oleh guru sekolah dasar di memahami benar teknik, pola dan model
Kabupaten Jayapura Analisa data pelaksanaan Pembelajaran Kelas
dilakukan secara deskriptif. Rangkap. Apa yang diyakini saat ini
sebagai pembelajaran kelas rangkap
HASIL DAN PEMBAHASAN sebenarnya hanyalah merupakan
pembelajaran bergilir dengan pembagian
Penelitian yang dilakukan pada waktu tatap muka pada masing-masing
Sekolah Dasar di Kabupaten Jayapura. kelas. Sebagaimana yang dilakukan pada
Kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap salah satu sekolah dasar (“SD P”) dimana
(PKR) dapat dilakukan tidak hanya karena pada sekolah tersebut hanya terdiri dari 4
faktor kekurangan guru. Jumlah ruang orang guru, 6 rombongan belajar dan 4
kelas, adanya guru yang tidak masuk atau ruang kelas. Guru melakukan
ijin memungkinkan terjadinya pembelajaran kelas rangkap dengan
pembelajaran kelas rangkap. Berikut ini menggilir kelas dan membagi waktu
adalah data jumlah guru dan rombongan pembelajaran, guru tersebut mengajar dua
belajar di beberapa sekolah dasar di jam di salah satu kelas rendah, dimiliki
Kabupaten Jayapura. memberikan peluang terjadinya
Berdasarkan data pada tabel 1 di perangkapan kelas.
atas memperlihatkan gambaran secara Kondisi keterbatasan ruang kelas
umum adanya kekurangan guru pada pada dasarnya tidak menjadi masalah yang
beberapa sekolah yang diamati. Kondisi menghambat proses pembelajaran.
ini membuat kegiatan “pembelajaran kelas Pembagian shift belajar pada kelas tertentu
rangkap” tidak terelakkan pelaksanaannya dapat dilakukan oleh guru, namun hal ini
disamping pembelajaran bergilir yang menambah beban kerja dan waktu kerja
dilakukan di beberapa sekolah. yang lebih dari guru sehingga
Pembelajaran kelas rangkap dilakukan perangkapan kelas dalam pembelajaran
untuk mengatasi kekurangan pendidik menjadi lebih sering dilakukan. Kondisi
agar mutu layanan pendidikan dapat ini memperlihatkan terjadinya
terpenuhi secara optimal. Salah satu upaya pembelajaran yang kurang efektif. Lain
untuk mengatasi kekurangan guru di lagi pada salah satu SD yang berada di
beberapa SD di Indonesia adalah dengan pedalaman (sebenarnya tidak terlalu
penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap pedalaman), tetapi kenyataannya SD ini
(PKR). Upaya merangkap kelas dalam kekurangan guru, di sekolah tersebut
pembelajaran telah dilakukan untuk hanya mempunyai 3 orang guru, yang
memperbaiki hasil
belajar siswa, namun
kualitas hasil belajar
masih belum mencapai
hasil yang cukup baik.
Mungkin hal ini
dikarenakan dalam
pelaksanaannya belum
menemukan teknik yang
tepat. Sumber belajar,
model dan pola
pelaksanaan PKR yang
baik belum dilaksanakan
sepenuhnya.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa

LPPM UNCEN 103 ISBN 978-602-7905-39-9


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP …
AISYAH ALI DAN SUDARYANA

salah satunya adalah kepala sekolah. Jika kurang sesuai dengan pelaksanaan
kepala sekolah tersebut ikut mengajar, Pembelajaran Kelas Rangkap yang baik.
maka satu guru mempunyai beban Hasil penelitian memberikan gambaran
mengajar 2 kelas. Kelas 1-2 satu orang bahwa beberapa guru yang melakukan
guru, kelas 3 dan 4 satu orang guru dan “pembelajaran kelas rangkap” belum
kelas 5 dan 6 satu orang guru. Di sekolah pernah tahu ataupun mendapatkan
lain menurut daftar terdapat jumlah guru pemahaman tentang Pembelajaran Kelas
yang cukup, bahkan melebihi jumlah Rangkap. Salah satu sekolah dengan
rombongan belajar, namun jumlah guru Rombongan belajar dari kelas 1 sampai
yang aktif terbatas 5 orang sehingga ada klas 6, jumlah guru kelas sebanyak 4, 1
kelas yang harus dirangkap oleh salah satu tenaga administrasi yang merangkap
guru secara bergantian setiap hari belajar. sebagai guru agama dan kepala Sekolah.
Dalam melaksanakan Jumlah murid masing-masing terdiri dari
pembelajaran di sekolah, tidak selamanya 10 sampai 20 orang murid tiap kelasnya.
guru SD atau guru kelas bisa terus Kondisi ini sebenarnya memungkinkan
mengajar. Ada kalanya, guru tersebut ada terjadinya pembelajaran kelas rangkap,
halangan yang menyebabkannya tidak namun karena kurangnya pengetahuan
bisa hadir menjalankan tugasnya sebagai “sang” Guru maka yang terjadi adalah
guru yaitu melaksankan pembelajaran di pembelajaran menggilir kelas.
sekolah. Akibat kekurangan guru mungkin Pembelajaran dilakukan secara bergantian
saja akan menghambat pelaksanaan dan pada kelas yang berbeda sehingga waktu
hak murid. efektif belajar siswa juga terbatas
Oleh sebab itu, pelaksanaan maksimal 2 sapai 3 jam per hari. Di
pembelajaran kelas rangkap tidak bisa sekolah yang lain (“SD K”) jumlah murid
dihindarkan. Untuk memenuhi hak siswa berkisar 12 sampai 18 siswa per kelas dan
mendapatkan pembelajaran yang jumlah guru 4 orang termasuk Kepala
semestinya. Pembelajaran harus tetap Sekolah sehingga pelaksanaan
berlangsung. Usaha guru untuk pembelajaran dengan perangkapan kelas
melaksanakan “pembelajaran kelas seringkali terjadi.
rangkap” atau “merangkap kelas” perlu Pembelajaran dilakukan secara
diberikan apresiasi walaupun tradisional, metode ceramah menjadi
implementasi pelaksanaannya masih andalan dalam setiap KBM. Padahal

LPPM UNCEN 104 ISBN 978-602-7905-39-9


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP …
AISYAH ALI DAN SUDARYANA

strategi pembelajaran ataupun model KESIMPULAN


merupakan kunci keberhasilan pencapaian
tujuan pembelajaran, sebagaimana Hasil penelitian menunjukkan
diungkapkan oleh Nanang Hanfiah dan bahwa:
Cucu Suhana (2012), bahwa Model 1. Pelaksanaan pembelajaran kelas
pembelajaran merupakan salah satu rangkap oleh guru Sekolah Dasar
pendekatan dalam rangka mensiasati di Kabupaten Jayapura terjadi
perubahan perilaku peserta didik secara karena beberapa hal, diantaranya:
adaptif maupun generatif. Model jumlah guru yang terbatas, jumlah
pemebelajaran sangat erat kaitannya siswa yang terbatas, dan jumlah
dengan gaya belajar peserta didik ruang kelas yang terbatas.
(learning style) dan gaya mengajar guru 2. Model pengelolaan pelaksanaan
(teaching style) yang keduanya disingkat perangkapan kelas yang dilakukan
menjadi SOLAT ( Style Of Learning And di beberapa sekolah dasar di
Teaching). Ismail Sukardi (2013) Kabupaten Jayapura belum sesuai
menyatakan bahwa Model pembelajaran dengan hakikat Pembelajaran
adalah bentuk atau tipe kegiatan Kelas Rangkap
pembelajaran yang digunakan untuk 3. Model interaksi pada perangkapan
menyampaikan bahan ajar oleh guru kelas yang terjadi di beberapa
kepada siswa. Model pembelajaran yang sekolah dasar di Kabupaten
ideal adalah model yang mengeksplorasi Jayapura belum sesuai dengan
pengalaman belajar efektif, yaitu hakikat model pembelajaran kelas
pengalaman belajar yang memungkinkan rangkap
siswa atau seseorang mengalami atau 4. Pada umumnya kompetensi
berbuat secara langsung dan aktif dalam pedagogik guru sekolah dasar pada
sebuah lingkungan belajarnya. pembelajaran kelas rangkap di
Diperlukan sebuah kegiatan untuk Kabupaten Jayapura perlu
memberikan pemahaman yang baik ditingkatkan pemahamannya
tentang pengertian Pembelajaran Kelas
rangkap, dan cara pelaksanaannya (tehnik, UCAPAN TERIMAKASIH
model dan pola), dan pembuatan
persiapan pembelajaran. Pemahaman yang Terimakasih ditujukan kepada
baik tentang Pembelajaran Kelas Rangkap Lembaga penelitian dan Pengabdian
oleh guru maupun calon guru diharapkan Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas
akan mampu melaksanakan pembelajaran Cenderawasih beserta Staffnya, kepala
Pembelajaran Kelas Rangkap dengan Sekolah dan Guru di Kabupaten Jayapura
efektif dan efisien. Disadari bahwa sebagai sumber data penelitian.
Pembelajaran Kelas Rangkap adalah suatu
tantangan dan kenyataan yang harus DAFTAR PUSTAKA
dihadapi sebagai tugas guru. Guru akan
mendapatkan pemahaman bahwa Degeng, I.N.S, 1997. Strategi
Pembelajaran Kelas Rangkap adalah suatu Pembealjaran Mengorganisasi Isi
tantangan dan kenyataan tersebut harus dengan Model Elaborasi. Malang:
dihadapai sebagai tugas guru SD. Di Universitas Negeri Malang
samping itu Pembelajaran Kelas Rangkap, bekerjasama dengan Biro Penerbit
bukan saja sekedar kenyataan yang harus IPTPI Indonesia.
dihadapi oleh guru, tetapi Pembelajaran Djalil, A., 1984. The Effect of Teacher
Kelas Rangkap juga mempunyai beberapa Training of Specifict teaching
kelebihan yang tidak dimiliki oleh guru Skills, Criterion, Classroom
yang tidak mengajar di kelas rangkap. processes and Student Learning
out Comes. Unpublished

LPPM UNCEN 105 ISBN 978-602-7905-39-9


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP …
AISYAH ALI DAN SUDARYANA

Doctoral Dissertation, The


University of Sydney.
Joni, R., 1996. Pembelajaran Merangkap
Kelas (Naskah disiapkan untuk
Pelatihan Guru Pamong). Jakarta
: BP3GSD.
Juprani, S.Pd. 2015.
http://blogjuprani.blogspot.com/1
2/laporan-pembelajaran-kelas-
rangkap-pkr.htm
Nanang Hanfiah dan Cucu Suhana. 2012.
Konsep Strategi Pembelajaran,
RefikaAditama. Bandung
Trisna Sastradi. 2016.
http://mediafunia.blogspot.com/2
016/07/pembelajaran-kelas-
rangkap-pkr.html.

LPPM UNCEN 106 ISBN 978-602-7905-39-9

Anda mungkin juga menyukai