Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DI SMP

MUHAMMADIYAH SONI DAMPAL SELATAN

1XU¶DVLD
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Dampal selatan
Jl. Drs. Husain Laewang No. 03 Soni Dampal Selatan
Email: nur.asia@gmail.com

Abstrak:
Interaksi belajar mengajar guru sering mengalami hambatan-hambatan dalam melaksanakan fungsinya. Oleh karena itu
perlu adanya pendekatan secara menyeluruh sebagai upaya yang terus menerus untuk meningkatkan mutu profesi
keguruannya, karena kualitas dan profesionalisme guru dapat mencerminkan kualitas pendidikan dan pengajaran itu
sendiri, kualitas guru sebagai gambaran kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas profesinya.
Keterampilan dasar mengajar bagi guru dapat mengantarkan ke arah keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran,
baik bagi guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penerapan keterampilan dasar mengajar bagi guru SMP Muhammadiyah Soni dan untuk mengetahui bentuk-bentuk
penerapan keterampilan dasar mengajar bagi guru SMP Muhammadiyah Soni. Metode penelitian yang digunakan
yaitu dengan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan dan menafsirkan makna data tentang penerapan
keterampilan dasar mengajar, selanjutnya untuk memperoleh data sesuai dengan permasalahan, teknik pengumpulan
data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian sumber data diperoleh dari informan yang
terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru yang dipilih sebagai informan atau nara sumber. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Penerapan keterampilan dasar mengajar di SMP Muhammadiyah Soni sudah terlaksana dengan baik.
Selanjutnya bentuk-bentuk penerapan keterampilan dasar mengajar yang dilakukan guru adalah keterampilan dasar
menggunakan metode pengajaran antara lain metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode resitasi
atau pemberian tugas.

Abstract:
Teaching and learning interactions teachers often experience obstacles in carrying out their functions. Therefore, it is
necessary to have a holistic approach as a continuous effort to improve the quality of the teaching profession, because
the quality and professionalism of teachers can reflect the quality of education and teaching itself, the quality of
teachers as an illustration of abilities and skills in carrying out their professional duties. Basic teaching skills for
teachers can lead to the success of the education and teaching process, both for teachers and students in teaching and
learning activities. The purpose of this study was to determine the application of basic teaching skills for
Muhammadiyah Soni Middle School teachers and to find out the forms of applying basic teaching skills for
Muhammadiyah Soni Middle School teachers. The research method used is a qualitative approach by describing and
interpreting the meaning of data about the application of basic teaching skills, then to obtain data in accordance with the
problem, data collection techniques are carried out by observation, interviews, and documentation, then the source of
data is obtained from the informant consisting of the head schools and teachers selected as informants or resource
persons. The results showed that the application of basic teaching skills in SMP Muhammadiyah Soni had been well
implemented. Furthermore, the forms of applying the basic teaching skills that teachers do are basic skills using
teaching methods including lecture methods, question and answer methods, discussion methods, and recitation or
assignment methods.

Kata Kunci: Penerapan Pembelajaran, Student Active Learning

PENDAHULUAN fungsinya yang strategis. Namun demikian


sebagai suatu bangsa yang besar yang
Latar Belakang menghargai profesi guru sebagai pembimbing
Salah satu komponen yang sangat pengembang sumber daya manusia menghadapi
menentukan di dalam proses peningkatan masa depan, maka suara-suara bagi pembinaan
kecerdasan bangsa ialah guru. Guru di di dalam profesi guru sangat menggembirakan akhir-akhir
sejarah perkembangan bangsa serta perjuangan ini.
revolusi Indonesia telah memegang peranan yang Pada era informasi ini, sudah tentu guru
sangat penting. Profesi guru dewasa ini sedang sebagai salah satu unsur proses pembelajaran
disoroti tajam dalam era abad 21 ini. Citra guru peserta didik akan berubah, dan justru karena
sedang menurun, penghargaan terhadap profesi perubahan tersebut menuntut profesi guru sebagai
guru oleh masyarakat belum profesional dengan profesi yang dihormati tetapi juga yang dapat

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261


254 1XU¶DVLD: Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar «

mengikuti perubahan jaman ialah yang TINJAUAN PUSTAKA


mempunyai dasar kuat dalam keterampilan
Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar
mengajar dan penguasaan ilmu pengetahuan.
Pembinaan profesi guru dalam lingkungan Seorang guru dituntut untuk menguasai
sekolah merupakan syarat mutlak tetapi juga keterampilan dasar mengajar, agar dapat
sebagai langkah pertama untuk meningkatkan menghasilkan siswa yang penuh dengan kualitas
keterampilan dasar mengajar. yang berguna terhadap bangsa, negara dan
Seorang guru yang profesional berarti dia khususnya dalam sektor agama. Yang dimaksud
dapat membawa peserta didik untuk memasuki GHQJDQ NHWHUDPSLODQ DGDODK ³NHFDNDSDQ XQWXN
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus PHQ\HOHVDLNDQ WXJDV´ 'DODP KDO LQL DGDODK
menerus berkembang. Apabila guru itu sendiri kecakapan dalam menyelesaikan tugas mengajar
tidak menguasainya maka membawa peserta didik di sekolah atau di dalam kelas. Adapun yang
ke dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimaksud mengajar menurut Tayar Yusuf dan.
terus menerus berkembang itu menjadi tidak Syaiful Anwar adalah sangat erat kaitannya
mungkin. Oleh sebab itu, bagi guru-guru GHQJDQ JXUX GDQ SHODNVDQDDQ PHQJDMDU « KDUXV
profesional terutama pada tingkat sekolah benar-benar berpedoman pada persiapan atua
menengah haruslah guru yang dibekali dengan UHQFDQD \DQJ WHODK GLUXPXVNDQ« MDGL
pengetahuan dasar ilmu pengetahuan dan konsistensi) terhadap persiapan mengajar yang
teknologi yang kuat. Hal ini berarti bahwa WHODK GLWHWDSNDQ «
seorang guru yang profesional pertama-tama Dalam merencanakan kegiatan mengajar,
ialah seorang ilmuwan yang dibekali untuk maka seorang guru, harus benar-benar
menjadi seorang guru. mempersiapkan dirinya untuk tampil terampil di
Dalam rangka peningkatan kualitas muka kelas, sehingga benar-benar menghasilkan
pendidika dan pengajaran tersebut, maka suasana yang indah dan menarik terhadap siswa
peningkatan kualitas guru sebagai subyek yang belajar. Kegiatan mengajar adalah sesuatu
pendidikan menjadi faktor yang paling utama. kegiatan yang sangat kompleks, sehingga tidak
Guru di samping sebagai sumber belajar ia juga semua orang dapat melakukannya dengan
sebagai fasilitator, pembimbing, penyuluh dan semaksimal mungkin, hal ini hanya dapat
sebagainya. Dalam interaksi belajar mengajar dilakukan oleh orang yang sudah profesional dan
guru sering mengalami hambatan-hambatan trampil untuk itu. menuru Mansyur, dijelaskan
dalam melaksanakan fungsinya. Oleh karena itu bahwa mengajar adalah suatu pekerjaan yang
perlu adanya pendekatan secara menyeluruh kompleks, karenanya menuntut kemampuan yang
sebagai upaya yang terus menerus untuk kompleks pula agar dapat melakukannya.
meningkatkan mutu profesi keguruannya, karena Mengajar adalah suatu pekerjaan profesional.
kualitas dan profesionalisme guru, akan dapat Sebagaiman halnya pekerjaan profesional yang
mencerminkan kualitas pendidikan dan lain, seperti dokter dan lainnya, pekerjaan seorang
pengajaran itu sendiri, kualitas guru sebagai guru menuntut keahlian tersendiri untuk
gambaran kemampuan dan keterampilan dalam melakukannya. Dengan kata lain, tidak setiap
melaksanakan tugas profesinya, membuahkan orang yang berkehendak mengajar akan mampu
kualitas pendidikan dan pengajaran dengan kata melaksanakannya sebagaimana mestinya. Hal ini
lain keterampilan dasar mengajar bagi guru tidak mudah , karena ia harus memiliki
dapat mengantarkan ke arah keberhasilan proses seperangkat kemampuan yang khas sebagai
pendidikan dan pengajaran, baik bagi guru layaknya seorang guru.
maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Mengajar termasuk pekerjaan yang sangat
Mengingat betapa pentingnya peranan kompleks dan rumit, sehingga membutuhkan
keterampilan dasar mengajar dalam proses orang yang sangat profesional sekali dalam hal ini
belajar mengajar, maka para pendidik harus dan mempunyai keterampilan khusus yang pernah
senantiasa mempelajari secara menyeluruh dan direncanakan untuk itu. dalam mempersiapkan
mendalam terhadap bentuk-bentuk penerapan keterampilan dasar mengajar perlu perencanaan
keterampilan dasar mengajar menurut bidang yang lebih matang pula, sehingga dapat
studi masing-masing. menghasilkan siswa yang berkualitas.

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261


1XU¶DVLD: Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar « 255

Adapun yang dimaksud dengan mencapai tujuan. Sudah barang tentu dalam hal
keterampilan dasar mengajar adalah merupakan ini perlu memperhatikan komponen-komponen
keterampilan yang kompleks, yang menuntut yang lain, apalagi komponen anak didik yang
latihan yang terporgram untuk menguasainya. PHUXSDNDQ VHQWUDO´
Penguasaan terhadap keterampilan ini Keterampilan dasar mengajar, bukan hanya
memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan diperhatikan dari segi penampilan saja, akan tetapi
belajar mengajar secara lebih efektif. Selanjutnya keseluruhannya memerlukan desain yang lebih
perlu ditekankan bahwa keterampilan mengajar matang lagi, agar dapat mencapai tujuan
bersifat generik, yang berarti keterampilan ini pendidikan secara optimal sesuai dengan Tujuan
mutlak perlu dikuasai setiap guru, terlepas dari Pendidikan Nasional yang hendak dicapai. Dalam
bidang studi apapun yang diajarkannya. tampil misalnya bukan hanya penampilan yang
Keterampilan dasar mengajar ini perlu harus diperbaiki, akan tetapi keterampilan dalam
dikuasai oleh setiap orang yang mengajar dan dari mengatur suara dan bidang studi yang
apapun yang diajarkannya, baik ia guru TK/BA, diajarkannya harus diperhatikan sedemikian rupa,
SD/MI, SLTP/MTs, SMU/SMK/MA, maupun mengenai Keterampilan dasar mengajarnya.
dosen perlu menguasai keterampilan dasar
mengajar sesuai dengan kondisi yang Macam-Macam Keterampilan Dasar Mengajar
diajarkannya. Dalam menguasai ketererampilan Mansyur, dkk. Mengemukakan delapana
dasar mengajar itu sangat kompleks bagi setiap keterampilan dasar mengajar yang sangat
orang yang mengajar dan terlepas dari mata berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar
pelajaran yang dibawakannya terlebih lagi mengajar. Keterampilan yang dimaksud adalah
terhadap mata pelajaran yang dibawakannya sebagai berikut:
terlebih lagi terhadap suasana kelas yang harus 1. Keterampilan bertanya,
dikuasai secara menyeluruh pada setiap individu, 2. Keterampilan memberi penguatan
sehingga tidak ada satu pun diantara beberapa 3. Keterampilan mengadakan variasi,
siswa yang korban dan mengalamai kegagalan. 4. Keterampilan menjelaskan
Telah diketahui bahwa keterampilan dasar 5. Keterampilan membuka dan menutup
mengajar sangat mempengaruhi keberhasilan pelajaran
siswa yang diajar. Untuk mencapai keberhasilan 6. Keterampilan membimbing diskusi
mengajar, itu perlu di desain sedemikian rupa, kelompok kecil
karena dengan mendesain pembelajaran, maka 7. Keterampilan mengola kelas, dan
akan dapat menghasilkan kualitas siswa yang 8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
seoptimal mungkin, sebagaimana yang dituntut perorangan.
dalam tujuan Pendidikan Nasional. Dalam strategi Seorang guru bilamana ingin mencapai
Belajar Mengajar oleh Syaiful Bahri Djamarah tujuan yang hendak dicapai, maka kedelapan
dan Aswan Zain dikemukakan bahwa ³Ada suatu keterampilan dasar mengajar di atas, seharusnya
prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, diperhatikan lebih lanjut. Jika salah satu diantara
didesain untuk mencapai tujuan yang telah kedelapan keterampilan dasar mengajar tersebut
ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan yang di atas masih belum memadai, maka akan masih
telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan menimbulkan kegagalan dalam mengajar. Untuk
secara optimal, maka dalam melakukan interaksi lebih jelasnya, dapat dilihat keterampilan dasar
perlu ada prosedur, langkah-langkah sistematik mengajar sebagai berikut:
dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang satu dengan yang lain, Keterampilan Bertanya
mungkin akan membutuhkan prosedur dan desain Istilah pertanyaan menurut GA. Brown dan
yang berbeda pula. Sebagai contoh misalnya R. Edmondson sebagaimana yang dikutip oleh.
tujuan pembelajaran agar anak didik dapat Mansyur. AdaODK ³VHJDOD SHUWDQ\DDQ SHUQ\DWDDQ
menunjukkan letak kota New York tentu \DQJ PHQJLQJLQNDQ WDQJJDSDQ YHUEDO OLVDQ ´
kegiatannya tidak cocok kalau anak didik disuruh Bertanya merupakan kegiatan yang tak
PHPEDFD GDODP KDWL « .HJLDWDQ EHODMDU terpisahkan dalam kehidupan manusia. kegiatan
mengajar ditandai dengan satu penggarapan bertanya dilakukan oleh semua orang tanpa
materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus memandang batas umur. Bertanya pun dilakukan
didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261


256 1XU¶DVLD: Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar «

pula di kantor, di rumah, pasar, di perjalanan dan 4. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku
di mana saja berada. siswa yang kurang positif serta mendorong
Pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari munculnya perilaku yang positif.
biasanya bertujuan untuk memperoleh informasi 5. Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri
mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh si siswa.
penanya. Misalnya seorang guru menanyakan 6. Memelihara iklim kelas yang kondusif.
kepada siswanya, apa tujuan diciptakannya Keterampilan dasar dalam memberikan
manusia di muka bumi ini, maka tentu siswanya penguatan, itu jarang sekali ditemukan pada guru
akan memberikan jawaban sesuai dengan kecuali guru yang sudah profesional dalam hal ini,
pandangan mereka masing-masing. Dalam pada umumnya mereka hanya dapat menyinggung
kegiatan belajar mengajar tujuan pertanyaan yang perasaan siswa yang ada dimukanya, sehingga
diajukan oleh guru agar siswa belajar atau minat dan motivasi belajar mereka menjadi
memperoleh pengetahuan atau meningkatkan kurang. Dengan mengetahui tujuan-tujuan di atas,
kemampuan berpikir. Pertanyaan yang diajukan maka dapat dihindari terjadinya kemunduran
oleh guru berpengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa.
belajar mengajar dan mempunyai pengaruh yang Dalam pengajaran perlu ada mainan yang
besar pula bagi jawaban yang diberikan oleh dapat menggembirakan siswa dan menaikkan
siswa. Pertanyaan yang jelas dan singkat akan semangat belajarnya, keterampilan dasar mengajar
mendapat jawaban yang jelas pula, sedang yang paling berhasil dan paling baik adalah
pertanyaan yang kabur dan berbelit-belit, maka PHQJJHPELUDNDQ GDQ PHUDQJVDQJ VLVZD ´« in
sulit dijawab oleh siswa dan bahkan kemungkinan teaching children; train them by a kind of
besar tidak dapat jawabannya. Pertanyaan yang game«´'HPLNLDQODK NDWD 3ODWR VDODK VHRUDQJ
diberikan dengan penuh kehangatan dan rasa filsuf Yunani, yang maksudnya dalam kegiatan
simpati tentu akan mendapat respons yang belajar mengajar, berikanlah semangat kepada
berbeda dari pertanyaan yang diajukan dengan siswa, jangan kecewakan mereka, sehingga
dingin dan sikap tak acuh. terganggu dalam belajar.
Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa
keterampilan dasar bertanya sangat perlu dimiliki Keterampilan Mengadakan Variasi
oleh seorang guru. Memperhatikan keterampilan dasar
mengadakan variasi adalah juga sangat penting,
Keterampilan Memberi Penguatan karena dalam menghadapi anak-anak di dalam
Dalam kegiatan belajar mengajar, kelas sering kali ditemukan ada mengantuk
penguatan mempunyai peran penting dalam keluar, menghayal dan lain sebagainya. Hal ini
meningkatkan keefektifan kegiatan belajar tidak lain variasi mengajar yang kurang, sehingga
mengajar. Pujian atau respons positif guru mengakibatkan bermacam-macam gerakan siswa.
terhadap perilaku/perbuatan siswa yang positif Kebosanan dan berbagai macam gerakan
akan membuat siswa merasa senang karena merupakan masalah yang cukup besar di sekolah.
dianggap mempunyai kemampuan. Namun Siswa duduk tenang melihat dan mendengarkan
datangnya guru jarang sekali memuji guru mengajar selau berjam-jam sambil berkantut-
perilku/perbuatan siswa yang positif yang sering kantut dan penuh kebosanan. Gaya guru mengajar
terjadi adalah ternyata guru menegur atau tidak dapat menghilangkan kebosanan tersebut,
memberikan respons negatif terhadap perbuatan seperti halnya guru yang selalu duduk di kursi
siswa yang negatif. Oleh karena itu guru perlu atau hanya berdiri terus di muka papan tulis
mengetahui keterampilan dalam memberikan berbicara mulai dari awal sampai pada akhirnya.
penguatan. Kaitannya dengan kegiatan belajar Dengan gaya yang itu-itu saja. Dengan gaya
mengajar, maka tujuan dalam memberikan seperti ini sering didapatkan siswa yang suka
penguatan adalah untuk: keluar masuk kelas.
1. Meningkatkan perhatian siswa Siswa menginginkan variasi dalam proses
2. Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar mengajar, agar suasana kependidikan
siswa lebih menarik dan hidup. Guru diharapkan dapat
3. Memudahkan siswa belajar menciptakan variasi mengajar untuk
meningkatkan minat belajar siswa, suasana

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261


1XU¶DVLD: Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar « 257

kependidikan dan untuk meningkatkan kadar dimanipulasi, dari pada disajikan hanya dengan
keaktifan siswa. penjelasan saja. Alat bantu pelajaran dapat
Dalam mengalihkan suasana belajar divariasikan sesuai dengan fungsinya serta variasi
mengajar hendaknya guru mengingat bahwa kesensitifan indera para siswa. Sebagaimana
variasi mengajar berlangsung secara wajar, tidak diketahui bahwa ada siswa yang lebih mudah
tersendat-sendat dan tidak juga merupakan belajar dengan cara mendengarkan, ada pula yang
perhatian siswa dan mengganggu jalannya dengan melihat, meraba, mencium atau yang
pelajaran. Variasi dalam belajar mengajar menurut diberi kesempatan untuk memanipulasi
Mansyur bertujuan sebagai berikut: alat/media yang digunakan sesuai dengan variasi
1. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar tersebut.
2. Meningkatkan motivasi siswa dalam Ketiga, Variasi pola interaksi dan kegiatan
mempelajari sesuatu siswa, dalam kegiatan belajar mengajar dapat
3. Mengembangkan keinginan siswa untuk bervariasi dari yang paling didominasi guru
mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru. sampai yang berpusat pada siswa sendiri. Dilihat
4. Meningkatkan kadar keaktifan, keterlibatan dari pengorganisasian siswa, maka pola interaksi
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. antara guru dengan siswa daapt dibedakan atas
Dengan tujuan seperti tersebut di atas, maka pola interaksi klasikal, kelompok kecil dan
dapat dipahami bahwa betapa pentingnya perorangan.
keterampilan mengadakan variasi bagi seorang
guru dalam mengajar di depan siswanya. Dengan Keterampilan Menjelaskan
variasi yang diadakan seorang guru, bukan saja Istilah menjelaskan dapat diartikan
siswa yang memperoleh kepuasan belajar, tetapi ³PHPEXDW VHVXDWX PHQMDGL MHODV PHQMDGL WHUDQJ´
gurupun akan memperoleh kepuasan dalam Dalam kegiatan menjelaskan terkandung makna
mengajar. Dengan demikian, seorang guru harus penyajian informasi secara sistematik, sehingga
mampu mengadakan variasi dalam belajar yang menerima penjelesan mempunyai gambaran
mengajar yang dikelolahnya. yang jelas dan nyata.
Adapun komponen komponen keterampilan
mengadakan variasi dan prinsip penggunaan serta Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
tujuannya adalah sebagai berikut: Kegiatan membuka dan menutup pelajaran
Pertama, Variasi dalam gaya mengajar, tidak mencakup kegiatan menertibkan siswa,
seorang guru dalam mengajarnya sering dikaitkan mengisi daftar hadir, menyampaikan
dalam kepribadiannya, sehingga sering terdengar pengumuman, menyuruh menyiapkan alat-alat
di antara para siswa bahwa guru tersebut selalu pelajaran dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan
berdiri atau duduk ketika berbicara, guru yang tersebut harus dilakukan oleh guru, tetapi bukan
satu sering marah-marah dan guru yang satunya merupakan kegiatan membuka dan menutup
lagi selalu humor. Variasi gaya mengajar banyak pelajaran. Pusat perhatian dalam membuka dan
sekali yang dapat dikembangkan oleh seorang menutup pelajaran adalah yang ada kaitannya
guru. Secara garis besarnya hal-hal yang berkaitan langsung dengan penyampaian materi pelajaran.
dengan gaya mengjar yang dapat divariasikan Adapun komponen-komponen keterampilan
oleh seorang guru berkisar pada penggunaan membuka pelajaran adalah menarik perhatian
variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, siswa termasuk memvariasikan gaya mengajar
mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan guru, menggunakan alat-alat bantu mengajar yang
mimik serta pergantian posisi. dapat menarik perhatian siswa dan penggunaan
Kedua, Variasi penggunaan alat bantu pola interaksi yang bervariasi, menimbulkan rasa
pengajaran/media, yaitu suatu faktor penting ingin tahu, mengemukakan hal-hal baru yang
dalam kegiatan belajar mengajar. Konsep yang memperhatikan minat siswa, kemudian
sukar dan membosankan untuk disimak sering memberikan acuan termasuk mengemukakan
menjadi menarik jika disajikan dengan tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan
menggunakan alat dan media yang tepat. langkah-langkah yang akan dilakukan,
Misalnya penyajian tentang terjadinya gerhana mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
matahari, akan jauh lebih menarik dan lebih dan mengajukan pertanyaann-pertanyaan.
mudah dipahami jika disajikan dengan Sedangkan komponen keterampilan dalam
menggunakan model/alat bantu yang dapat menutup pelajaran adalah meninjau kembali

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261


258 1XU¶DVLD: Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar «

termasuk merangkum inti pelajaran dan membuat bila perlu memulihkannya jika terdapat
ringkasan, setelah meninjau, maka seorang guru ganggguan. Tindakan pemulihan tersebut
juga mengadakan penilaian, dengan jalan tanya termasuk tindakan mendisiplinkan kelas.
jawab secara lisan, mendemonstrasikan Adapun hal-hal yang harus diperhatikan
keterampilan yang baru saja diajarkan, dalam mengelola kelas adalah suasana keakraban
mengaplikasikan ide baru dengan menggunakan antara guru dengan siswa. Guru yang bersifat
rumus/dalil/hukum yang baru diajarkan dan akrab tetapi wajar serta memperlihatkan
menyatakan pendapat tentang masalah yang kesungguhan terhadap tugasnya dan akan
dibahas, baik oleh perorangan maupun membantu kelancaran tugasnya yakni jalannya
perkelompok. pelajaran.
Pada umumnya di dalam kegiatan belajar
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok mengajar terjadi 2 kegiatan yang hakikatnya
Kecil berbeda tetapi sudah dibedakan, yaitu kegiatan
Diskusi kelompok kecil seyogyanya ada di pengelolaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, menciptakan memelihara, atau mengembalikan
guru berkewajiban untui membimbing atau kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan
memimpin diskusi kelompok kecil tersebut. belajar mengajar yang efektif, seperti memberi
selanjutnya secara berangsur-angsur pimpinan penguatan, membuat aturan/tata tertib kelas, atau
diskusi kelompok kecil dapat diserahkan kepada mengembangkan terjadinya hubungan yang sehat
siswa. Oleh karena keterampilan membimbing dan akrab antara guru dengan siswa dan antara
diskusi kelompok kecil juga bukan merupakan siswa dengan siswa. Sedangkan kegiatan
keterampilan bawaan, maka dengan sendirinya instuksional adalah kegiatan yang diarahkan untuk
guru tidak secara otomatis mampu membimbing membantu siswa mencapai tujuan instruksional,
diskusi kelompok kecil. Menurut Mansyur, seperti memberi penjelasan, mendiagnosis
dikemukakan 4 syarat diskusi kelompok kecil kesulitan belajar atau menyusun lembaran kerja.
yaitu: .
1. Melibatkan kelompok kecil berkisar 3 sampai Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
8 orang; Perorangan
2. Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang Kegiatan kelompok kecil dan perorangan
informal, yang berarti semua anggota memungkinkan guru memberikan perhatian
kelompok harus mendapat kesempatan terhadap kebutuhan siswa yang berbeda-beda.
melihat, mendengar serta berkomunikasi Guru dapat membantu siswa sesuai dengan
secara bebas dan berlangsung; kebutuhan, misalnya dengan cara memberi tugas
3. Mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui yang sesuai dengan kemampuannya atau menilai
kerja sama antar anggota kelompok; kemampuan siswa dengan cara yang paling tepat
4. Berlangsung teratur dan sistematis menuju untuk siswa tersebut. dari pihak siswa belajar
suatu kesimpulan. dalam kelompok kecil dan perorangan
Dalam kegiatan belajar mengajar, diskusi memungkinkan mereka meningkatkan
kelompok kecil harus memenuhi keempat syarat keterlibatannya dalam kegiatan belajar mengajar.
di atas. Ini berarti bahwa setiap diskusi kelompok Mereka mendapat kesempatan untuk bertanggung
kecil harus mempunyai tujuan yang jelas, yang jawab terhadap tugasnya masing-masing, berlatih
ingin dicapai kelompok, diskusi berlangsung menjadi pemimpin, mengemukakan gagasan
secara sistematis dan setiap siswa yang menjadi secara lebih bebas, bekerja sama dengan anggota
anggota kelompok mendapat kesempatan untuk kelompok, serta berinteraksi denga temannya.
bertatap muka dan mengemukakan pendapatnya Dari segi hubunga guru dan siswa, penggunaan
secara bebas, dengan tidak mengabaikan aturan- modus kegiatan kelompok kecil dan perorangan
aturan diskusi, dengan kata lain, setiap siswa akan membuat hubungan itu lebih akrab, yang
harus mentaati aturan diskusi. berarti guru dapat mengenal siswanya lebih baik,
siswa mungkin menganggap gurunya sebagai
Keterampilan Mengola Kelas orang yang siap membantunya bila ia mengalami
Mengola kelas adalah kegiatan guru untuk masalah, dengan demikian penggunaan kegiatan
menciptakan dan memelihara kondisi belajar dan kelompok kecil dan perorangan sebagai variasi

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261


1XU¶DVLD: Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar « 259

dari kegiatan klasikal akan dapat mengurangi Dengan mengenal situasi pada kelas yang
kelemahan modus klasikal, di samping diajar, maka para guru dapat memilih penerapan
memantapkan dampak positif yang keterampilan dasar mengajar yang akan
ditimbulaknnya yaitu kebiasaan melakukan diajarnya, selain daripada itu, guru juga terlebih
interaksi sosial pada kalangan yang lebih luas dahulu melihat mata pelajaran yamng
serta kesadaran akan adanya keterbatasan dalam diajarkannya di kelas tersebut, sehingga
usaha memenuhi kebutuhan. membentuk suatu keterpaduan yang direncanakan
dan siswa tidak bosan dengan satu penerapan
HASIL PENELITIAN keterampilan dasar mengajar.
Pada dasarnya semua guru di SMP
Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar di Muhammadiyah Soni telah menerapkan
SMP Muhammadiyah Soni keterampilan dasar mengajar di kelas, tergantung
pada kondisi kelas yang dihadapinya, baik
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya kondisi murid itu sendiri, ketersediaan alat
bahwa penerapan keterampilan dasar mengajar pelajaran, maupun kondisi materi pelajarannya.
itu ada 8 macam yang harus dimiliki oleh setiap
guru, karena hal ini merupakan suatu yang Implementasi Beberapa Metode
sangat vital dalam mengadakan kegiatan belajar Keterampilan Dasar Mengajar
mengajar, dalam hal ini, Kepala SMP
Muhammadiyah Soni menjelaaskan bahwa Hasil penelitian di lapangan bahwa ada
³Kegiatan belajar mengajar di SMP beberapa metode pengajaran yang sering
Muhammadoyah Soni perlu didukung oleh digunakan oleh para guru dalam kegiatan
penguasaan strategi pembelajaran yang memadai belajar mengajar, metode tersebut adalah
oleh setiap guru, termasuk juga mengetahui dan sebagai berikut:
menguasai keterampilan dasar mengajar.
Dari keterangan tersebut, maka dapat Metode Ceramah
diketahui bahwa penerapan keterampilan dasar Dalam penggunaan metode ceramah ini,
mengajar dan penguasaan strategi dan metode terlebih dahulu siswa mendengarkan penjelasan
mengajar terus digalakkan di SMP guru tentang tujuan yang ingin dicapai dan
Muhammadiyah Soni karena penguasaan kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan
keterampilan dasar mengajar mutlak harus siswa.
dikuasai oleh seorang guru yang mengajar. Selanjutnya dalam penerapan metode
Penerapan keterampilan dasar mengajar ceramaha ini guru bahasa Indonesia menjelaskan
SMP Muhammadiyah Soni bukan hanya mereka materi pelajaran, kemudian siswa mendengarkan
terikat dengan penerapan keterampilan dasar informasi yang disampaikan guru secara singkat
mengajar yang telah ditetapkan oleh para pakar tentang materi yang diajarakan
pendidikan dan mengikutinya secara mutlak, akan
tetapi seperti diketahui bahwa ilmu itu bersifat Metode Tanya Jawab
dinamis, perkembangan anak juga bersifat Dalam penggunaan metode tanya jawab,
dinamis, oleh karena itu penerapan keterampilan sebelumnya guru memberikan penjelasan tentang
dasar mengajar harus juga dikembangkan tanpa materi yang dipelajari, selanjutnya siswa
terikat oleh apa yang telah ditetapkan oleh para menjawab pertanyaan guru. Dari hasil tanya
pakar pendidikan, dan hal ini jika seorang guru jawab ini, siswa bersama guru mengadakan
dapat mengetahuinya secara menyeluru, maka rangkuman tentang materi yang telah
tidak ada kesulitan bagi dirinya untuk dipelajarinya. Dari pengamatan penulis di dalam
menerapkan keterampilan dasar mengajar. kegiatan belajar dengan tanya jawab ini terlihat
Penerapan keterampilan dasar mengajar pula terjadinya komunikasi yang akrab antara
yang ada di SMP Muhammadiyah Soni sudah guru dan siswa. Dengan tanya jawab siswa terlibat
berjalan dengan optimal dengan tidak terikatnya mental emosinya secara optimal, adanya
pada salah satu keterampilan dasar mengajar yang interaksi guru siswa lebih banyak, adanya variasi
telah diketahuinya, akan tetapi mereka juga telah dalam penggunaan metode, serta partisipasi siswa
mengenal situasi dan kondisi yang ada pada kelas yang lebih besar dalam kegiatan belajar
yang diajarnya. mengajar.
Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261
260 1XU¶DVLD: Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar «

Metode Diskusi dengan baik, bahkan lebih dari itu mereka selalu
Melalui metode diskusi ini, sebelumnya melihat kondisi kelas yang diajarnya dan
siswa mendengarkan guru tentang tujuan menggunakan keterampilan dasar mengajar dapat
pelajaran dan kegiatan belajar mengajar yang akan dilihat dengan hasil pengamatan dan wawancara
dilakukan siswa. Selanjutnya siswa mengikuti beberapa informan mereka menggunakan berbagai
informasi yang diberikan oleh guru tentang macam metode dan strategi mengajar yang dapat
materi yang akan dipelajari, tujuan diskusi, topik menyentuh siswa baik secara individu maupun
diskusi, dan kegiatan diskusi yang akan secara kelompo.
dilakukan. Dalam penerapan metode diskusi ini, Bentuk-bentuk penerapan keterampilan
di bawah bimbingan guru siswa membentuk 3 dasar mengajar di SMP Muhammadiyah Soni
buah kelompok yang disesuaikan dengan jumlah adalah penggunaan metode ceramah, metode
submasalah yang akan didiskusikan. Selanjutnya tanya jawab, metode diskusi, dan metode resitasi
masing-masing kelompok berdiskusi dengan atau pemberian tugas.
judul yang berbeda. Setelah selesai diskusi
masing-masing melaporkan hasil diskusi, di DAFTAR PUSTAKA
bawah bimbingan guru, untuk mendapatkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus
tanggapan dari kelompok lain maupun dari guru. Besar Bahas Bahasa Indonesia, Jakarat:
Dengan laporan kelas ini maka tiap kelompok Balai Pustaka, 1989
akan saling memberi dan menerima informasi. -----------, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Dari pengamatan penulis, kegiatan belajar Jakarta: Balai Pustaka, 1999
mengajar ini, siswa belajar menerima pendapat Departemen Agama RI, Al-4XU¶DQ GDQ
orang lain, belajar mengemukakan pendapat, dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra, 1990
juga mengambil keputusan. John M. Echolos dan Hassan Shadily, Kamus
Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia,
Metode Pemberian Tugas 1997
Dalam metode ini, sebelumnya siswa Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian
menyimak penjelasan guru tentang topik yang Kualitatif Bandung: PT. Remaja
sedang dipelajari dengan cara-cara melaksanakan Rosdakarya, 2001
tugas, di mana dilaksanakan, dan sumber belajar Mansyur, Materi Pokok Pembinaan Kompetensi
yang diperlukan. Guru Pendidikan Agama Islam Modul 1-6,
Kemudian dengan bantuan guru siswa Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan
membentuk kelompok-kelompok kecil dengan Agama Islam dan Universitas terbuka, 1995
tugas yang berbeda-beda. Selanjutnya di bawah Moedjiono dan Moh. Dimyati, Strategi Belajar
bimbingan guru siswa mendiskusikan secara Mengajar, Jakarta: Depdikbud Dirjen
bersama hasil pelaksanaan tugas dan kesulitan Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
yang dihadapi selama melaksanakan tugas dan Tenaga Kependidikan, 1993
menyimpulkan hasilnya. Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode yang Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amani,
digunakan dalam belajar mengajar ini adalah 1990
metode pemberian tugas, dengan metode inilah Muh. Uzer Usman dan Lilis Setiawan, Upaya
diharapkan kepada siswa untuk belajar secara Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
mandiri, keberanian mengemukakan pendapat, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001
dan interaksi antar siswa. Plato dalam J.H. Rapar, Filsafat Politik Plato,
Demikian gambaran singkat penerapan dan Cet. II; Jakarta: CV Rajawali Pers, 1991
pelaksanaan metode dan keterampilan dasar Syaiful Bahri Djamarah et. al., Strategi Belajar
mengajar di SMP Muhammadiyah Soni. Mengajar Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta,
1997
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi
PENUTUP
Kurikulum, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Kesimpulan Persada, 1993
Penerapan keterampilan dasar mengajar di
SMP Muhammadiyah Soni sudah terlaksana

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261


1XU¶DVLD: Penerapan Keterampilan Dasar Mengajar « 261

Tayar Yusuf et.al., Metodologi Pengajaran


Agama dan Bahasa Arab, Jakarrta: Raja
Grafindo Persada, 1995
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah, 2003

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 1, Number 1, 2019: 253-261

Anda mungkin juga menyukai