MENJADI GURU IDEAL DENGAN MENERAPKAN KOMPETENSI GURU
DI INDONESIA
Muhammad Raddhika Abdan Syakuro
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: muhammad.raddhika2016@student.uny.ac.id
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi karena timbul adanya pertanyaan mengapa
mutu pendidikan di Indonesia menurun dan kualitas guru juga ikut menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskriptifkan atau menjelaskan bagaimana menjadi guru yang baik sesuai dengan kompetensi guru. Untuk menjadi guru yang ideal minimal bisa memenuhi syarat seperti guru yang harus terdidik baik, guru harus terlatih dengan baik, guru harus mendapat penghargaan yang baik dan guru harus terkelola dengan baik. Selain itu, menjadi guru ideal juga harus dapat menerapkan dari 4 kompetensi guru. This research is motivated because of the question of why the quality of education in Indonesia decreased and the quality of teachers also decreased. This study aims to describe or explain how to be a good teacher in accordance with the competence of teachers. To become an ideal teacher can at least qualify as a teacher who must be well educated, teachers should be well trained, teachers should get a good appreciation and teachers should be managed properly. In addition, being an ideal teacher should also be able to apply from 4 teacher competencies.
Kata kunci: Kompetensi, Guru, Pendidik, Guru Ideal
tidak bisa dijadikan tolak ukur kesuksesan bangsa Indonesia di bidang PENDAHULUAN pendidikan. Buktinya di era zaman ini Di era globalisasi sekarang ini cukup kualitas pendidikan di Indonosia justru memprihatinkan ketika melihat kondisi di bawah negara-negara tetangga pendidikan yang ditandai menurunnya termasuk Malaysia yang dulunya mutu pendidikan. Hal ini dapat mendapatkan tenaga pendidik dari mengakibatkan turunnya kualitas lulusan Indonesia. orang-orang terpelajar dan Pastinya sudah ada berpendidikan. Dengan seperti itu lama langkah-langkah dari pemerintah untuk kelamaan akan terjadi penurunan mengatasi hal tersebut. Berbagai inovasi kualitas sumber daya manusia yang yang dibuat pemerintah untuk dimiliki bangsa Indonesia. Pengalaman memperbaiki mutu pendidikan di pada masa lalu ketika pendidik Indonesia antara lain memperbaiki Indonesia berjaya dan mengirimkan kurikulum yang sudah ada sebelumnya, bantuan tenaga pendidik ke Malaysia pengadaan bahan ajar, penyempurnaan fasilitas pembelajaran peserta didik serta Strata 1 atau D4 dan mimiliki sertifikat peningkatan kualitas pendidik dari profesi. Dengan sertifikat profesi ini Indonesia. pula guru berhak mendapatkan tunjangan profesi. Disamping UUGD Guru merupakan tenaga juga menetapkan berbagai tunjangan pendidik yang menjadi peran utama yang berhak diterima guru sebagai jalannya proses pendidikan dan upaya peningkatan kesejahteraan pembelajaran. Tugas guru tidaklah finansial guru. Kelanjutan dalam UUGD mudah dan ringan karena harus ini pada intinya adalah meningkatkan meningkatkan kualitas sumber daya mutu kompetensi guru seirung dengan manusia sesuai standar kompetensi peningkatan kesejahteraan mereka. tertentu serta norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Tugas guru METODE meliputi “instruction, education, and Penelitian ini bertujuan untuk manajement”. Dalam aspek instruction, mendapatkan gambaran informasi guru bertugas mentransfer pengetahuan tentang duni pendidikan yang terjadi di dan keterampilan sesuai dengan Indoneisia khusunya pada kompetensi kurikulum yang berlaku. Dalam tugas seorang guru atau pendidik. Data instruction ini, guru berfungsi untuk kompetensi guru meliputi, kompetensi meningkatkan pengetahuan peserta didik pedagogik, kompetensi kepribadian, serta ketrampilan peserta didik sehingga kompetensi sosial, dan kompetensi kelak akan menjadi orang yang memiliki profesional. Berdasarkan tujuan tersebut, pengetahuan yang buas serta maka metode yang dianggap tepat ketrampilan yang tinggi. Dalam aspek digunakan dalam penelitian ini adalah education, guru bertugas untuk metode diskriptif. Penelitian ini membentuk manusia yang memiliki dilakukan untuk memecahkan masalah nilai-nilai luhur sesuai dengan nirma dan tentang menurunnya mutu pendidikan di nilai yang tersirat dalam falsafah negara Indonesia dan langkah-langkah serta perkembangan masyarakat nilai pemerintah untuk mengatasinya berupa luhur kepribadian bangsa guru harus penekanan kompetensi guru atau menanamkan sikap kedisiplinan, pendidik, sehingga diperlukan sejumlah kreativitas dan inovasi sehingga anak informasi yang dikumpulkan untuk didik memiliki entreprenership yang memecahkan masalah melalui metode tinggi yang sangat berguna untuk penelitian deskriptif. mengembangkan motif berprestasi. Dalam aspek management, tugas guru Metode deskriptid digunakan adalah menciptakan iklim kelas yang karena akan menghasilkan data faktual favorable sehingga anak didik merasa yang diolah secara kuantitatif senang dan betah dalam mengikuti berdasarkan informasi statistik, dan data proses pembelajaran. kuantitatif yang dihasilkan berdasarkan hasil-hasil penelitian. Data yang telah Indonesia pada tahun 2005 telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan memiliki Undang-Undang Guru dan pengolahan dan analisis data. Dosen, yang merupakan kebijakan untuk intervensi lansung meningkatkan mutu kompetensi guru lewat kebijakan keharusan guru memiliki kualifikasi PEMBAHASAN Kompetensi Guru prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Menurut UU No. 14/2005 (UUGD), Kompetensi adalah Banyak definisi mengemuka seperangkat pengetahuan, keterampilan, soal siapa yang disebut sebagai guru. dan perilaku yang harus dimiliki, Namun secara ringkas bisa didefinisikan dihayati, dan dikuasai oleh guru atau bahwa Guru adalah pendidik dosen dalam melaksanakan tugas profesional. Tugas utamanya mendidik, keprofesionalan”. Kompetensi guru mengajar, membimbing, mengarahkan dapat dimaknai sebagai kebulatan dan juga melatih, menilai, serta pengetahuan, keterampilan dan sikap mengevaluasi peserta yang dididik pada yang berwujud tindakan cerdas dan pendidikan formal di jenjang anak usia penuh tanggung jawab dalam dini, pendidik dasar, dan menengah. melaksanakan tugas sebagai agen Tak pernah terbayangkan pembelajaran. Guru merupakan tenaga jikalau sesungguhnya di tangan gurulah pendidik yang menjadi peran utama beban dan tanggung jawab terbesar demi jalannya proses pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru pembelajaran.Guru harus seorang yang pulalah yang mengembangkan pluralis dan bisa menempatkan diri kemampuan sekaligus membentuk sebagai model bagi para peserta didik. watak dan peradaban bangsa yang Perilaku jujur dari seorang pendidik di bermartabat. Semua itu demi pencapaian mata siswa merupakan modal menuju tujuan pendidikan tadi. Selain itu, guru pendidikan ke arah lebih baik. pula yang jelas-jelas berperan besar Anak-anak butuh contoh yang baik dari dalam pencapaian tujuan pendidikan guru. Maka dari sangatlah penting juga Nasional. guru memiliki karakter yang baik karena pada kodratnya guru itu digugu lan Ada istilah yang menyebutkan ditiru. guru sebagai kurikulum hidup. Dan pastinya kurikulum sangat diperlukan Pendidikan karakter di sekolah karena kondisi pendidikan Nasional adalah suatu sistem penanaman yang kualitasnya belum memadai. nilai-nilai karakter kepada warga Seseorang tidak bisa menjadi pendidik sekolah yang meliputi komponen hanya karena ia ingin menjadi guru pengetahuan, kesadaran atau kemauan misalnya. Dalam bab ini akan dibahas dan tindakan untuk melaksanakan bagai mana menjadi pendidik sejari nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan melalui pengungkapan rahasia yang Yang Maha Esa (YME). Dalam sebenarnya bukan rahasia tetapi sering pendidikan karakter di sekolah, semua dipersepsikan sebagai rahasia. Langkah komponen harus dilibatkan termasuk apa yang harus ditempuh dan bagaimana komponen-komponen pendidikan itu sebaiknya, bukan seharusnya. Dengan sendiri, yaitu isi kurikulum, proses begitu Guru akan membuat proses pembelajaran dan penilaian, kualitas belajar mengajajar menjadi sesuatu yang hunungan, penanganan atau pengelolaan menyenangkan selai memang perlu dan mata pelajran, pengelolaan sekolah, wajib. Secara sekilas ada uraian pelaksannaan aktivitas atau kegiatan bagaimana sebaiknya sosok guru ideal. kokurikuler, pemberdayaan saran a. Guru Harus Terdidik dengan Baik d. Guru Harus Terlindungi dengan (Well-Education) Baik (Well-Protected) Sebelum seorang bisa mendidik, Bila ketiga krtieria di atas sudah dia sendiri juga harus seudah terlebih terpenuhi maka akan menjadi sia-sia dahulu terdidik dengan baik. Lebih atau percuma bilamana para pendidik spesifik lagi, guru wajib memiliki tadi tidak dapat perlindungan kualifikasi akademik, kompetensi, dan sebagaimana mestrinya sesuai aturan sertifikat pendidik. Diluar itu, secara runtutan profesi. Jadi harus ada pula fisik guru harus sehat jasmani dan jaminan kepastian hukum yang rohani hingga memiliki kemampuan melindungi hak dan kewajiban pendidik. mewujudkan tujuan pendidikan e. Guru Harus Terkelola dengan Baik Nasional. (Well-Managed) b. Guru Harus Terlatih dengan Baik Setelah terlindungi dengan baik, (Well-Trained) tentu saj para pendidik tidak dengan Guru harus pernah dan memiliki sendirinya dapat mengatur segala akses melalui serangkaian pendidikan sesuatu oleh mereka sendiri. Harus ada dan pelatihan secara dan untuk menjadi pengaturan yang dikelola secara baik profesional. Pelatihan mencakup dengan berbagai kriteria, produser, penyediaan program pendidikan jangka waktu, mekanisme, dan akademik kependididkan, guna akuntabilitas dalam pengadaan atau mendapatkan kualifikasi akademik. penempatan serta di dalam rotasi atau Disamping itu, ada pula program promosi. Harus ada pula upaya pembentukan kemampuan profesional peningkatan kualifikasi pendidikan guna mendapat bekal dalam menempuh profesi, termasuk dalam rangka uji uji kompetensi yang mengarah pada kompetensi. pemerolehan sertifikasi profesi guru. Guru sebagai unsut tenaga c. Guru Harus Mendapat profesional pendidik, harus dididik dan Penghargaan yang Baik (Well-Paid) dilatih profesional agar sesuai dengan harapan dan permintaan. Pendidikan dan Ketika seseorang guuru telah pelatihan profesional guru mencakup mendidik dan terlatih baik, tentu ada penyediaan program pendidikan penghargaan yang baik pula dalam akademik. Berikutnya merupakan bentuk materi. Termasuk di dalamnya program pembentukan kemampuan soal gahi yang belum memadai dan profesional dengan tujuan membekali kerap dikeluhka. Sepantasnyalah para guru untuk menempuh uji kompetensi. guru juga sydah menjalani kewajiban Uji kompetensi ini nantinya mengarah secara profesional mendapat kepada pemerolehan sertifikat profesi pengahasilan yang layak berikut guru sebagai rangkaian perolehan dan tunjangannya. Mulai dari tunjangan penerapan guru sebagai profesi yang fungsional sampai kepada tunjangan harus dilakoni secara profesional pula. profesi. Ada peningkatan insentif yang merupakan upaya memberi imbalan Kelompok yang telah lebih atas profesionalitas mereka. memperoleh kualifikasi akademik dan seritifikat profesi guru sebagai lulusan baru, tapi belum menjadi guru, selayaknya diangkat dulu sebagai guru peserta didik. Paling tidak harus pemula. Kelompok yang sudah bertugas meliputi pemahaman wawasan atau dan menempuh program peningkatan landasan kepemimpinan dan kualifikasi akademik minimal dan uji pemahaman terhadap peserta didik. kompetensi yang berlangsung dalam Guru harus memiliki rangka pendidikan dan pelatihan dalam kemampuan dalam pengembangan jabatan maka memperoeh ijasah D;IV kurikulum dan silabus termasuk atau sarjana, ditambah sertifikat profesi perancangan dan pelaksanaan guru. Di kemudian hari, ini dapat pembelajran yang mendidik serta digunakan sebagai salah satu dialogis. Ada pemanfaatan teknologi pertimbangan dalam kenaikan jabatan pembelajran, evaluasi akhir belajar, dan fungsional guru dari jabatan Guru pengembangan peserta didik di Pratama ke Guru Muda, atau daru Guru dalamnya. Ini semua dimaksudkan demi Muda ke Guru Dewasa, termasuk dari mengaktualisasikan berbagai potensi Guru Dewasa ke Guru Utama. yang dimiliki oleh guru, sekali lagi Uji sertifikasi guru pada untuk kepentingan pencapaian tujuan dasarnya merupakan uji kompetensi pembelajaran. guru yang dipusatkan pada penilaian Kompetensi pedagogik yang atas kemampuan calon guru atau guru. dimiliki guru juga dapat digunakan Para guru tersebut harus mampu untuk memahanmi peserta didik dengan mendemosntrasikan kompetensi baik. Bagaimana cara memahami peserta pedagogik, profesional, dan kepribadian didik dengan baik? Sebagai guru sebagai guru melaui tes tertulis, evaluasi profesional, kita dituntut untuk ikut diri, portofolio, dan observasi unjuk membantu mengembangkan bakat atau kerja profesional. kelebihan peserta didik secara maksimal Kompetensi itu sendiri sekaligus dapat membantu kesulitan merupakan seperangkat pengetahuan yang ia hadapi. keterampilan dan perilaku tugas yang Setiap peserta didik pasti harus dimiliki, tentunya harus dihayati, mempunyai bakat yang berbeda-beda. dikuasai, dan diwujudkan oleh guru Ada peserta didik yang berbakat dalam dalam melaksanakan tugas bidang olahraga, seperti sepak bola atau keprofesionalan di dalam kelas yang bulutangkis. Ada juga peserta didik yang disebut sebagai pengajaran. berbakat dalam bidang akademik. Guru Kompetensi guru meliputi tinggal mengembangkan bajat setiap kompetensi pedagogik, kepribadian, peserta didik lebih lanjut. Jika sekoah sosial, dan profesional sebagai tuntutan menyediakan fasilitas untuk dari profesi. Ini bersifat holistik dan mengembangkan bakat mereka maka integratif. guru tinggal membina atau mendatangkan oembina khusus. a. Kompetensi Pedagogik Nah, bagaimana cara guru ikut Kompetensi pedagogik membantu kesulitan-kesulitan yang merupakan kemampuan guru dalam lainnya dari peserta didik? Langkah pengelolaan pembelajaran untuk yang dapat diambil guru adalah dengan kepentingan peserta didik. Paling tidak mengidentifikasi kesulitan yang sedang harus meliputi pemahaman kepentingan dihadapi peserta didik. Jika peserta didik kinerja sendiri dan mengembangkan diri mengalami kesulitan di bidang pelajaran secara mandiri dan berkelanjutan. maka guru dapat membantunya dengan Guru yang telah memiliki memberikan tambahan pelajaran di luar kompetensi kepribadian seperti diatas, jam sekolah. pasti dapat melakukan tuntutan profesi Dengan memiliki kompentensi dengan baik pula. Ia akan bangga pedagogik yang baik, diharapkan guru menjadi guru dan memiliki konsistensi dapat menyusun rancangan dalam bertindak sesuai norma hukum, pembelajaran dan melaksanakannya. agam, maupun sosial. Guru tersebut juga Guru diharapkan dapat memahami mampu menunjukkan kemandiaran landasan pendidikan, mampu sebagai pendidik dan memiliki etos kerja menerapkan teori belajar, dapat yang tinggi. Jika ada guru yang tidak menentukan strategi pembelajaran bangga terhadap profesinya, orang berdasarkan karakteristik peserta didik, tersebut tidak akan maju dan dan mampu menyusun rancangan berkembang. pembelajran berdasarkan strategi yang Guru memiliki kepribadian tepat. Untuk menghasilkan proses mantap juga mampu melakukan kinerja belajar mengajar yang maksimal, guru yang bermanfaat bagi peserta didik, harus tetap mencari metode dan strategi sekolah, dan masyarakat. Guru tersebut yang tepat. mampu menunjukkan kedewasaan Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam berpikir dan bertindak sehingga kemampuan pedagogik seorang guru produk kinerjanya dapat dikontrol dan harus mampu mengembangkan dievaluasi lebih lanjut. kompetensi dan mengaktualisasikan c. Kompetensi Sosial potensi peserta didik. Selanjutnya, guru juga akan berusaha mencari strategi Kemampuan guru sebagai untuk menggali dan mengembangkan bagian dari masyarakat yang potensi yang dimiliki peserta didik. sekurang-kurangnya meliputi kompetensi agar mampu berkomunikasi b. Kompetensi Kepribadian lisan, tulisan, dan/atau secara isyarat. Dalam Undang-undang Mampu pula memilih, memilih dan Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 memanfaatkan alat telekomuniskasi tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 yang sesuai secara fungsional dan dikemukakakn bahwa kompetensi bergaul secara efektif dengan berbagai kepribadian adalah “kemampuan kalangan serta lapisan. Pergaulan ini kepribadian yang mantap, berakhlak bisa dengan peserta didik, sesama mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi pendidik, tenaga kependidikan, dan/atau teladan peserta didik”. dengan orang tua atau wali peserta didik. Ini berarti pula bahwa guru dalam Mencakup kepribadian yang konteks kompetensi sosial harus mantap, stabil, dewasa, arif dan kompeten bergaul secara santun dengan bijaksana. Tentu saja berwibawa, masyarakat di sekitar tempat kerja dan berakhlak mulia, serta menjadi teladan di lingkungan tempat tinggalnya. bagi peserta didik dan masyarakat. Secara objektif mampu mengevaluasi Yang dimaksud kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara berhubungan dengan orang lain secara efektif dan efisien dengan peserta didik, efektif. Sementara Arikunto berpendapat sesama guru, orang tua atau wali peserta bahwa kompetensi sosial merupakan didik, dan kemampuan kepribadian yang kemampuan komunikasi yang harus mampu untuk membangun kerjasama dimiliki guru dengan peserta didik, dengan orang lain yang mantap, stabil sesama guru, kepala sekolah, pegai tata dan bijaksana ketika menghadapi usaha bahkan dengan anggota permasalahan di tempat kerja yang masyarakat. terbentuk melalui sinergi antara watak. d. Kompetensi Profesional Konsep diri, motivasi internal serta mampu mengembangkan diri secara Merupakan wujud nyata berkelanjutan. kemampuan penguasaan atas materi pelajaran secara luas dan mendalam. Bahwa kompetensi sosial Keempat standar kompetensi tersebut merupakan kemampuan untuk mencerminkan empat standar mengintegrasikan pemikiran, perasaan kompetensi guru yang masih bersifat dan perilaku untuk mencapai tugas-tugas umum. Jadi perlu dijabarkan ke dalam sosial dan hasil-hasil yang berniai. perangkat kompetensi dan Sehingga kompetensi sosial dapat subkompetensi yang dikemas secara dipandang sebagai kemampuan untuk koheren dan sistematis dengan mencapai tujuan pribadi dalam suatu memaparkan manusia sebagai makhluk interaksi sosial, serta senantiasa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan memelihara hubungan sosial dengan bertaqwa. Tentu saja selain sebagai orang lain dalam berbagai situasi. warga negara Indoneisa yang demokratis M. Surya mengemukakan dan bertanggung jawab. bahwa kompetensi sosial adalah Guru adalah pendidik kemampuan yang diperlukan oleh profesional dengan tugas utama seorang guru sebagai bagian dari mendidik, mengajar, membimbing, masyarakat dalam berkomunikasi secara mengarahkan, melatih, menilai dan lisan dan tulisan serta bergaul secara mengevaluasi peserta didik pada santun dengan masyarakat sekitar. pendidikan anak usia dini jalur Dalam kompetensi ini termasuk pendidikan formal, pendidikan dasar, keterampilan dalam interaksi sosial dan dan pendidikan menengah. melaksanakan tanggung jawab sosial. E. Mulyasa berpendapat bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi secara lisan dan PENUTUP isyarat, menggunakan teknologi Menurut UU No. 14/2005 komunikasi dan informasi secara (UUGD), Kompetensi adalah profesional, bergaul secara efektif seperangkat pengetahuan, keterampilan, dengan peserta didik, sesama pendidik, dan perilaku yang harus dimiliki, tenaga kependidikan, orang tua siswa dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dan masyarakat secara santun. dosen dalam melaksanakan tugas M.R Payong mengemukakan keprofesionalan”. Kompetensi guru bahwa kompetensi sosial nampak dalam dapat dimaknai sebagai kebulatan kemampuan untuk berinteraksi dan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan dimiliki guru juga dapat penuh tanggung jawab dalam digunakan untuk memahanmi melaksanakan tugas sebagai agen peserta didik dengan baik. pembelajaran. Guru merupakan tenaga b. Kompetensi Keprobadian pendidik yang menjadi peran utama jalannya proses pendidikan dan Dalam Undang-undang Republik pembelajaran Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 Tugas utama seorang guru ayat 1 dikemukakakn bahwa adalah mendidik, mengajar, kompetensi kepribadian adalah membimbing, mengarahkan dan juga “kemampuan kepribadian yang melatih, menilai, serta mengevaluasi mantap, berakhlak mulia, arif, dan peserta yang dididik pada pendidikan berwibawa serta menjadi teladan formal di jenjang anak usia dini, peserta didik”. Guru memiliki pendidik dasar, dan menengah. kepribadian mantap juga mampu Sesosok guru ideal: melakukan kinerja yang bermanfaat bagi peserta didik, a. Guru Harus Terdidik sekolah, dan masyarakat. dengan Baik (Well-Education) c. Kompetensi Sosial b. Guru Harus Terlatih Kompetensi sosial adalah dengan Baik kemampuan guru untuk (Well-Trained) berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan c. Guru Harus Mendapat peserta didik, sesama guru, orang Penghargaan yang Baik tua atau wali peserta didik, dan (Well-Paid) kemampuan kepribadian yang d. Guru Harus Terlindungi mampu untuk membangun dengan Baik kerjasama dengan orang lain. (Well-Protected) d. Kompetensi Profesional e. Guru Harus Terkelola Guru adalah pendidik profesional dengan Baik dengan tugas utama mendidik, (Well-Managed) mengajar, membimbing, Kompetensi guru meliputi mengarahkan, melatih, menilai kompetensi pedagogik, kepribadian, dan mengevaluasi peserta didik sosial, dan profesional sebagai tuntutan pada pendidikan anak usia dini dari profesi. Ini bersifat holistik dan jalur pendidikan formal, integratif. pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru DAFTAR PUSTAKA dalam pengelolaan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik. Kompetensi pedagogik yang Arikunto, Manajemen Pengajaran Retrieved from: Secara Manusia, Jakarta: https://books.google.co.id/books Rineke Cipta. 1993. ?isbn=6024531745
E Mulyasa, Standar Kompetensi, HLM. Sembiring, M. G. Mengungkap Rahasia
173. dan Tips Manjur, Menjadi Guru Sejati Retrieved from: https://books.google.co.id/books Mariyana, R. (2012). Kompetensi Guru ?isbn=979198171X dalam Pembelajaran Berbasis Bimbingan di Taman Kanak-kanak (Studi Deskriptif Widoyoko, E. P. (2009). Peranan Terhadap Guru TK di Kota sertifikasi guru dalam Bandung). meningkatkan mutu pendidikan.
Marselus R.Payong. Sertifikasi Profesi
Guru, Jakarta: Indeks, 2011, hlm.61.
Muhammad Surya, Percikan
Perjuangan Guru Menuju Guru Profesional dan Terlindungi, Bandung: Pustaka Bani Quraisy. 2006, hlm. 176.