Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU 1

ANALISIS DAFTAR PUSTAKA


8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Pendidikan yang Dibina oleh
Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D., Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd.

OLEH:
WULANDARI SAPUTRI
NIM 160341900897
KELAS B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
AGUSTUS 2016
TUGAS INDIVIDU ANALISIS PUSTAKA

Nama/NIM : Wulandari Saputri/160341900897 Tanggal: 30 Agustus 2016


Topik pembelajaran : 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Pertanyaan Referensi 1 Referensi 2


1. Bagaimana usaha Usaha yang daat dilakukan untuk meningkatkan mutu Hasil survey Political and Economic Risk Consultancy
pemerintah dalam rangka pendidikan Indonesia adalah dengan penetapan standarisasi (PERC) yang menyebutkan bahwa sistem pendidikan di
meningkatkan mutu pendidikan nasional (SNP), salah satunya dituangkan dalam Indonesia terburuk di kawasan Asia, yakni menduduki urutan ke
pendidikan indonesia?
standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pemerintah sebagai 12, setingkat di bawah Vietnam. Sedangkan laporan dari United
penyelenggara pendidikan melalui Undang-Undang Nomor 14 Nations Development Program (UNDP) tahun 2010 dan 2011,
Tahun 2005 pasal 10 ayat 1 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa indeks pembangunan manusia di Indonesia
pemerintah menetapkan 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh menempati urutan ke 111 dari 175 negara ditambah. Lebih
seorang guru/dosen, sempit lagi pada kawasan ASEAN, menurut UNDP menyatakan
1. Kompetensi Pedagogik posisi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara anggota
Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru ASEAN masih tertinggal cukup jauh, Singapura pada urutan 25,
dalam pengelolaan pembelajaran yang meliputi Brunei pada urutan 33, Malaysia pada urutan 58, sementara
pemahaman wawasan atau landasan kependidikan Indonesia berda pada urutan 111.
keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik Dalam rangka meningkatan mutu pendidikan Indonesia,
dan intelektual. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan yang
bahwa guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar memadai disertai dengan pengawasan pelaksanaan anggaran,
belakang keilmuan dengan subjek yang dibina yang harus agar dapat benar-benar dimanfaatkan untuk memperbaiki
dibuktikan dengan ijazah akademik, dan ijazah keahlian pendidikan di Indonesia. Seperti program pembangunan
mengajar (akta mengajar) dari lembaga pendidikan yang infrastruktur sekolah yang merata, menyusun kurikulum yang
diakreditasi pemerintah. Hal ini terbukti dari tidak lebih representatif agar dapat menggali potensi siswa (tidak
diperbolehkannya guru yang bukan lulusan PGSD sekedar hardskill, namun juga softskill ). Pemerintah juga telah
mengajar di SD. berupayan untuk lebih memperhatikan kualitas, distribusi serta
kesejahteraan guru di Indonesia, karena guru merupakan salah
2. Kompetensi Pribadi satu tonggak untuk mendukung jalannya pendidikan, dan sangat
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal berperan penting dalam menciptakan siswa yang cerdas,
yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, terampil, bermoral dan berpengetahuan luas.
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta Diharapkan melalui upaya tersebut, Indonesia mampu
didik dan berakhlak mulia. membekali siswa dengan pengetahuan serta keterampilan yang
3. Kompetensi Sosial memadai, maka lulusan pendidikan Indonesia akan memiliki
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai rasa percaya diri serta motivasi yang tinggi untuk
makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. mengembangkan diri secara optimal, sehingga dapat diyakini
Indikatornya adalah guru adalah mampu berkomunikasi bahwa Indonesia mampu bersaing secara global dan mampu
secara efektif dan bergaul dengan belajar, sesama pendidik menghadapi MEA 2015.
dan tenaga kependidikan, orang tua dan wali murid,
masyarakat dan lingkungan sekitar, dan mampu
mengembangkan jaringan”.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional mencakup kompetensi inti guru
yaitu; (a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan (b) Menguasai SK dan KD (c)
Mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif (d)
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan refleksi (e) Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk mengem-
bangkan diri. Usaha yang dilakukan adalah melalui
pemberian pelatihan, seminar, dan program pendidikan
lainnya.
Penetapan 4 kompetensi ini sangat penting kaitannya
dengan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia, karena guru adalah ujung tombak pendidikan dan
ditangannyalah cita-cita bangsa digantungkan.

2. Bagaimanakah peran guru Guru sebagai salah satu komponen di dalamnya Kemampuan professional pendidik amatlah penting dalam
menurut standar pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Karena masa rangka meningkatkan kualitas pendidikan, bahwa titik berat
dan tenaga kependidikan depan suatu bangsa ditentukan oleh guru yang berkualitas. pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu
dalam menjawab tantangan Tugas dan tanggung jawab tersebut tidak hanya sekedar setiap jenjang dan jenis pendidikan. Dalam rangka
pendidikan abad 21? membuat peserta didik menjadi tahu dan memahami bahan
meningkatkan profesionalisme guru, terjadinya revolusi
ajar yang diberikan, tetapi dapat menjadikan peserta didik
teknologi informasi merupakan sebuah tantangan yang harus
menjadi manusia terdidik
yang memahami perannya sebagai manusia, sehingga mampu dipecahkan secara mendesak. Adanya perkembangan
bermanfaat bagi diri dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena teknologi informasi yang demikian akan mengubah pola
itu guru harus senantiasa mengembangkan kompetensi yang di hubungan guru-murid, teknologi instruksional dan sistem
milikinya agar sesuai dengan kebutuhan zaman. pendidikan secara keseluruhan. Kemampuan guru dituntut untuk
Kompetensi pedagogik menuntut kemampuan guru menyesuaikan hal demikian itu. Peran guru juga tidak akan
dalam penguasaan kurikulum. Hal ini umumnya dilakukan menjadi satu-satunya sumber belajar karena banyak sumber
oleh guru-guru melalui wadah MGMP. MGMP dapat menjadi
belajar dan sumber informasi yang mampu memfasilitasi
sarana guru dalam mengembangkan kompetensinya terutama
seseorang untuk belajar. Oleh karena itu, atau guru harus
terkait kompetensi yang diperlukan di abad 21. Selain itu, guru
harus menguasai teknologi sehingga mampu membuat bahan mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang
ajar yang menarik bagi para siswanya. peran profesinya. Salah satunya dengan mengemas bahan ajar
Saat menjalankan tugasnya dapat juga melalui Penelitian yang umumnya disampaikan di sekolah secara klasikal, menjadi
Tindakan Kelas yang dilakukan, baik secara mandiri oleh guru bahan ajar yang divisualisasikan dengan bantuan media,
yang bersangkutan maupun secara kolaborasi (antara sesama
guru). PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan misalnya multimedia, video pembelajaran, maupun
kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru pembelajaran berbasis web.
dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Hasil
PTK juga dapat dijadikan bahan refleksi terhadap kinerja yang
telah dilakukan yaitu dengan mengevaluasi program
pengajaran.

Kesimpulan Berdasarkan analisis yang saya lakukan terhadap artikel ini saya lebih memahami tentang pentingnya standarisasi pada sistem
pendidikan di Indonesia, yaitu tidak lain adalah untuk meningkatkan mutu lulusan yang juga berimbas mutu pendidikan Indonesia
di mata dunia internasional. Berdasarkan analisis yang saya lakukan juga saya juga lebih memahami mengapa guru memiliki
peran yang sangat penting terhadap penjaminan mutu pendidikan. Hal ini dikarenakan seorang guru yang berkompeten tentunya
akan mampu menghadirkan pembelajaran yang menarik bagi siswa-siswanya. Selain itu, guru yang berkompeten juga akan selalu
berusaha untuk meningkatkan profesionalismeannya agar sesuai dengan perkembangan zaman, salah satunya dengan pemanfaatan
teknologi informasi. Dengan demikian, wajaa apabila pemerintah menetapkan dengan tegas terkait kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, pribadi, sosial, dan profesionalisme.

Referensi 1:
Novauli, F. M. (2016) Kompetensi Guru dalam Peningkatan Prestasi Belajar pada SMP Negeri dalam Kota Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, 45-67. (Online) (http:/jurnal.unsyiah.ac.id/JPP/article/view/2026), diakses pada tanggal 298 Agustus 2016.

Referenai 2:
Nurdiansyah, A.S. (2016). Profesionalisme Guru dan Tantangan Kedepan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Era Global. (Online). (http://ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2016/03/13-Aziz-Shofi-Nurdiansyah.pdf), diakses pada tanggal 298 Agustus 2016.

Anda mungkin juga menyukai