Anda di halaman 1dari 12

Pentingnya Peran guru profesional dalam meningkatkan pendidikan

Dela Indah Saputri


2210128220004@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Guru merupakan kunci utama dalam keberhasilan proses pembelajaran, guru profesional dituntut harus
mampu melaksanakan tahap-tahap, aktivitas dan proses pembelajaran dengan baik sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat diraih dengan hasil yang memuaskan. Pendidikan merupakan
suatu usaha yang dirancang oleh pemerintah untuk melahirkan generasi yang berkualitas sehingga dapat
mencerdaskan dan memajukan bangsa. Penulisan ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca dapat
mengetahui pentingnya peran guru yang profesional dalam meningkatkan kualitas Pendidikan, dalam
penulisan ini metode yang digunakan adalah metode studi literatur dari berbagai sumber seperti buku,
artikel, dan jurnal, hasil dari penulisan dapat diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran sangat
bergantung pada profesional guru.

Kata Kunci: Guru, Profesional, Pembelajaran

Abstract
Teachers are the main key in the success of the learning process, professional teachers are required to
be able to carry out the stages, activities and learning processes properly so that the expected learning
objectives can be achieved with satisfactory results. Education is an effort designed by the government
to give birth to a quality generation so that it can educate and advance the nation. This writing is made
with the aim that readers can know the importance of the role of professional teachers in improving the
quality of education, in this writing the method used is the method of studying literature from various
sources such as books, articles, and journals, the results of writing can be seen that the success of
learning is very depend on the professional teacher.

Keywords: Teacher, Professional, Learning

Pendahuluan
Secara etimologi profesi berasal dari Bahasa inggris yaitu profession atau Bahasa latin
profecus yang artinya mengakui, pengakuan menyatakan mampu atau ahli dalam
melaksanakan pekerjaan tertentu. Secara etimologi, profesi dapat diartikan sebagai suatu
pekerjaan yang mempersyaratkan Pendidikan tinggi bagi seseorang yang ditekankan pada
pekerjaan mental bukan pekerjaan manual. Kemampuan yang dimaksud disini adalah adanya
persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrument untuk melakukan perbuatan praktis.

1
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Profesi Pendidikan-AKWF2204

Pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, atau Latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah suatu
yang dirancang pemerintah untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa, suatu negara dapat
dikatakan maju apabila negara tersebut mengedepankan Pendidikan karena tanpa Pendidikan
suatu bangsa tidak akan memiliki kemampuan untuk mengelola kekayaan alam, bahkan jika
para generasi Indonesia tidak mempunyai skill yang memadai dikhawatirkan akan menjadi
penghambat pembangunan nasional.
Pendidikan juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat aktif dalam mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan, dengan demikian Pendidikan sebagai salah satu instrument utama dalam
pengembangan sumber daya manusia yang penyelenggaraannya dapat dilakukan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif (Rohma et al, 2020).
Subjek utama dalam proses pengembangan itu dilakukan oleh tenaga kependidikan
yang berasal dari anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
peyelenggaraan Pendidikan dengan sasaran untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam hal mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Maka kualitas manusia yang di inginkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan
datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di
dunia. Kualitas manusia Indonesia dihasilkan melalui penyelenggaraan Pendidikan yang
bermutu. Oleh karena itu, guru memiliki fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting.
Itulah sebabnya guru harus senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya. Guru perlu
memiliki standar profesi dengan menguasai materi serta strategi pembelajaran dan dapat
mendorong siswanya untuk belajar sungguh-sungguh.
Dalam menciptakan mutu Pendidikan sosok guru harus mempunyai kualifikasi,
kompetensi, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya sangat
dibutuhkan. Guru merupakan kunci keberhasilan suatu Lembaga Pendidikan. Baik buruknya
perilaku atau tata cara mengajar guru akan sangat mempengaruhi citra Lembaga Pendidikan.
Tanpa adanya sumber daya guru yang professional mutu pendidkan tidak akan meningkat
karena dalam pelaksanaan Pendidikan sekolah sangat ditekankan adanya peningkatan mutu
sebagai jawaban terhadap kebutuhan dan dinamika masyarakat yang sedang berkembang,
sehingga peningkatan mutu dapat diwujudkan melalui pelaksanaan Pendidikan (Wachidi et al,
2020).
Sejalan dengan hal itu, seperti yang tertera dalam UU RI no. 14 tahun 2005 Bab II Pasal
2 ayat 1 menyatakan: guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang Pendidikan.
Tugas guru sebagai suatu profesi adalah mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangankan keterampilan-keterampilan pada peserta didik. Mengenai hasil guru

2
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Dela Indah Saputri, 2210128220004, A1

dikatakan berhasil apabila mampu mengubah perilaku Sebagian bear peserta didiknya kearah
penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik ( Afriyanli dan Sabandi, 2020).
Guru merupakan pemegang kunci dari menarik serta efektif tidaknya suatu proses
pembelajaran karena itu seorang guru tidak hanya di tuntut mampu menghidupkan suasana
kelas tetapi juga mampu untuk menjadikan pembelajaran menjadi suatu proses dalam
peningkatan ke pribadian bagi peserta didik.
Upaya dalam meningkatkan kualitas Pendidikan dan tenaga kependidikan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi saat menjalankan tugasnya guru akan memberi dampak
positif yaitu yang pertama menyelesaikan masalah Pendidikan dan pembelajaran melalui
sebuah investigasi terkendali akan dapat meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil
belajar. Kedua memberikan kemampuan dalam menyelesaikan masalah Pendidikan yang nyata
akan semakin meningkat. Dan yang ketiga yaitu peningkatan profesionalisme pendidik dan
tenaga kependidikan lainnya.
Guru professional akan terlihat melaui tanggung jawabnya kepada peserta didik, orang
tua, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Guru professional mempunyai tanggung jawab
sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dari lingkungan sosial serta memiliki kemampuan
interaktif yang efektif ( Fitria et al, 2019)
Guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta mampu untuk mewujudkan tujuan Pendidikan nasional. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui Pendidikan profesi. Masalah kompetensi profesional guru
merupakan salah satu dari tenaga kependidikan memiliki tanggung jawab untuk
mengembangkan tugas itu.
Profesionalisme adalah kebutuhan yang tidak dapat ditunda lagi, semakin meningkat
persaingan yang semakin ketat dalam era globalisasi maka perlu ditingkatkan lagi
profesionalisme guru maka guru dutuntut untuk melakukan proses pembelajaran yang lebih
inovatif kepada peserta didik. Kompetensi profesional meliputi sebagai berikut. Pertama,
menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi. kedua, menguasai substansi bidang
studi dan metodologi keilmuannya. Ketiga, menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi dalam pembelajaran. Keempat, mengorganisasikan materi kurikulum bidang
studi dan yang kelima, meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian Tindakan kelas
(Kristiawan & Rahmat, 2018).
Pengertian tenaga kependidikan dapat dilihat dalam ketentuan umum Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5, menjelaskan bahwa
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan.Di samping itu, kedudukan guru sebagai tenaga
kependidikan yang profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa, berilmu, cakap, serta kreatif.Profesi guru telah
hadir cukup lama di negara Indonesia, meskipun hakikat, fungsi, latar tugas, dan kedudukan
sosiologisnya telah banyak mengalami perubahan. Sejalan dengan kenyataan itu, keberhasilan
pembangunan nasional akan ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelolapendidikan
nasional dimana di dalamnya guru menempati posisi utama dan penting.

3
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Profesi Pendidikan-AKWF2204

Maka dari itu tidak dapat dipungkiri bahwa guru harus memiliki pengetahuan yang luas,
menguasai berbagai jenis bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktik Pendidikan, serta
menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran. Kompetensi guru adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan Pendidikan. Namun kompetensi
guru tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh latar belakang Pendidikan, pengalaman
mengajar dan lamanya mengajar. Kompetensi guru dapat dinilai penting sebagai alat seleksi
dalam penerimaan calon guru, juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam rangka pembinaan
dan pengembangan tenaga guru. Selain itu penting dalam hubungannya kegiatan belajar
mengajar dan hasil belajar siswa.
Dengan kompetensi profesional tersebut dapat berpengaruh pada proses pengelolaan
Pendidikan sehingga mampu menghasilkan Pendidikan yang bermutu profesi. Maalah
kompetensi guru merupakan salah satu dari kompetensi profesional guru memegang peranan
penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa, apnila disekolah sering ada siswa yang
malas, sering keluar masuk kelas Ketika jam belajar sedang berlangsung dengan alas an ingin
pergi ke kamar mandi dan terkadang tidak memperhatikan pembelajaran. Apabila kondisi ini
terjadi dapat diartikan bahwa guru dianggap tidak berhasil menciptakan mutu pembelajaran
yang tepat dalam proses belajar mengajar dan kurangnya motivasi kepada siswa agar dapat giat
belajar.
Pendidikan harus diarahkan untuk menghasilkan kualitas manusian yang mampu
bersaing, disamping memiliki budi pekerti yang luhur. Kualitas negara dapat dilihat dari
beberapa faktor diantaranya adalah faktor Pendidikan. Sekolah merupakan sebuah Lembaga
yang dipersiapkan untuk menyediakan kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas,
sumber daya manusia yang berkualitas akan meningkatkan kualitas suatu negara. Oleh karena
itu upaya meningkatkan kualitas sember daya alam tidak dapat terpisah dari Pendidikan
(Rahmadoni, 2018).
Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan
dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di sekolah, diharapkan
mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi
tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi sekarang dan ke depan,
sekolah/pendidikan harus mampu menciptakan mutu pendidikan, baik secara
keilmuan/akademis maupun secara sikap mental.
Kompetensi profesional guru sangat dibutuhkan upaya proses pembelajaran yang lebih
baik, sehingga peserta didik akan termotivasi untuk belajar dan berprestasi. Karena guru yang
profesional akan mampu melaksanakan strategi pembelajaran dan menyajikan materi dengan
baik dan menyenangkan dan tidak hanya berorentasi kepada ketuntasan belajar saja tetapi
proses tumbuh kembang potensi peserta didik yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Berdasarkan pengamatan beberapa kelas juga masih banyaknya guru
menggunakan metode konvesional seperti halnya metode ceramah, sehingga disini guru yang
lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan siswa. Dalam penguasaan materu
pembelajaran yang meliputi sistematika dalam penyampaian, tepat dalam memberikan contoh,
mampu menjawab pertanyaan serta kuaitas dalam menjelaskan cenderung akan menciptakan

4
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Dela Indah Saputri, 2210128220004, A1

mutu pembelajaran, hal ini terbukti bahwa semakin tidak menguasai materi pelajaran maka
hasil belajar siswa akan menurun.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluru-han
dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar juga merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi antara
guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Dalam
situasi pembelajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas
kepemimpinannya yang dilakukan itu.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang sangat penting dari proses
pendidikan. Guru merupakan pelaksana pendidikan yang memiliki peranan penting
dalam pencapaian keberhasilan pendidikan. Demikian juga guru memiliki upaya
yang sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Tugas utama guru adalah membimbing dan membantu keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar. Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan sebagai bekal dalam
mengakses perubahan baik itu metode pembelajaran ataupun kemajuan teknologi yang
kesemuanya ditujukan untuk kepentingan proses pembelajaran. Berdasarkan Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sitem pendidikan nasional, tugas guru tidak sekedar
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, tetapi lebih kepada bagaimana menyiapkan
mereka menjadi sumber daya manusia yang terampil dan siap mengakses kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta liberalisasi yang terjadi di masa nanti.
Guru profesional adalah guru yang mengedepankan mutu/kualitas layanan dan
produknya, layanan guru harus memenuhi standarisasi kebutuhan masyarakat, bangsa, dan
pengguna serta memaksimalkan kemampuan peserta didik berdasar potensi dan kecakapan
yang dimiliki masing-masing individu.

Metode
Masalah yang akan diteliti adalah mengenai pentingnya peran guru profesional dalam
meningkatkan kualitas guru. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai pentingnya
peran guru professional dalam meningkatkan Pendidikan disekolah. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan Teknik mengumpulkan dan menyimpulkan data-data penelitian melalui
berbagai sumber literatur seperti dari beberapa buku, artiken, dan jurnal. Teknik analisis data
dengan mengumpulkan data dari beberapa komponen penelitian seperti catatan dokumen,
buku, artikel, maupun jurnal.

Hasil dan Pembahasan


A. Definisi Profesi Guru Profesional
Profesi berasal dari kata “profession” dari bahasa Inggris dan “professus” dari bahasa
Latin yang artinya pekerjaan atau mata pencaharian. Guru merupakan profesi profesional
dimana ia dituntut untuk berupaya semaksimal mungkin menjalankan profesinya sebaik
mungkin. Sebagai seorang profesi maka tugas guru sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih

5
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Profesi Pendidikan-AKWF2204

hendaknya dapat berimbas kepada siswanya. Dalam hal ini guru seharusnya dapat
meningkatkan terus kinerjanya yang merupakan model bagi keberhasilan Pendidikan.
Profesi pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
Menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan
karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Mengenai istilah
profesi, Everett Hughes yang dialih bahasakan oleh Piet A. Sahertian menjelaskan bahwa
istilah profesi merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu
sendiri.
Profesi adalah suatu pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/ menuntut
keahlian (expertise),menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi tinggi. Keahlian
diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum
yang dapat dipertanggungjawabkan. Kata profesi diartikan sebagai bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Di dalam
profesi dituntut adanya keahlian dan etika khusus serta standar layanan. Merujuk pada
pengertian ini bahwa profesi hanya dapat dilakukan oleh orang-orang secara khusus
dipersiapkan untuk itu. Dengan kata lain profesi bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka
yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain. Suatu profesi memerlukan kompetensi khusus
yaitu kemampuan dasar berupa keterampilan menjalankan rutinitas sesuai dengan petunjuk,
aturan, dan prosedur teknis.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian.kemahiran. atau kecakapan yang
memiliki standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU Nomor
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan
yang hanya dapat dilakukan oleh mereka khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekeriaan
yang dilakukan oleh mereka karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
Profesionalisme adalah suatu pandangan terhadap keahlian tertentu yang diperlukan
dalam pekerjaan tertentu, yang mana keahlian itu hanya diperoleh melalui pendidikan khusus
atau latihan khusus. (Rusman, 2014 :18). Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk
mengembangkan sumber daya guru-guru, terutama untuk peningkatan profesionalisme yang
berkaitan dengan keterampilan. Guru profesional selalu mengikuti kursus-kursus, workshop,
seminar, dalam berbagai kegiatan lainnya.
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalar Pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru merupakan sebuah profesi, yang artinya jabatan tersebut memerlukan suatu
keahlian yang bersifat khusus sebagai seorang guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang, dimana orang tersebut berada pada luar bidang pendidikannya. Namun masih
banyak ditemui seorang guru yang bekerja sesuai dengan latar belakang dari bidang
keguruannya tersebut. Seorang guru yang memilki sifat profesional tidak boleh goyah oleh
selera dari masyarakat, karena tugas dari seorang guru sendiri adalah membantu serta
membuat peserta didik untuk belajar.

6
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Dela Indah Saputri, 2210128220004, A1

B. Peran guru
Mengingat peran guru yang sangat penting, pemerintah bersama komponen bangsa
lainnya telah bersepakat dan hal ini dibuktikan dengan melahirkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional menyataakan bahwa guru adalah
tenaga profesional. Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar
mengajar.
Guru yang profesional dituntut harus mampu berperan selaku manajer yang baik yang
didalamnya harus mampu melangsungkan seluruh tahap-tahap aktivitas dan proses
pembelajaran dengan manajerial yang baik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat diraih dengan hasil yang memuaskan.
Guru memiliki peran yang sangat strategis, sebab keberadaannya sangat berkaitann
dengan keberhasilan dan kualitas pendidikan. Guru merupakan pribadi yang harus mampu
menerjemahkan dan menjabarkan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum, kemudian
mentransformasikannya kepada peserta didik melalui proses pembelajaran (Fauzi, 2018).
Salah satu peran guru adalah sebagai seorang motivator dalam belajar bagi peserta
didiknya, di dalam dunia pendidikan sendiri motivasi menjadi salah satu faktor yang
memiliki sifat dominan dalam menentukan tercapainya atau tidaknya suatu tujuan dari
pembelajaran tersebut. Motivasi sangatlah penting bagi keberhasilan peserta didik dalam
proses belajar dan pembelajar, karena dengan motivasi ini mereka akan memikirkan apa
tujuan yang akan mereka capai kedepannya dalam menghadapi berbagai ujian mau itu ujian
belajar maupun ujian di dalam hidupnya. Dengan adanya motivasi dari seorang guru ini,
peserta didik mampu memiliki prestasi dalam belajar karena perserta didik akan memiliki
sebuah motivasi untuk belajar dengan giat untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik lagi
secara terus-menerus.
Guru berfungsi sebagai pemberi inspirasi. Guru membuat peserta didik dapat berbuat.
Guru menolong agar subjek didik dapat menolong dirinya sendiri. Guru menumbuhkan
prakarsa, motivasi agar subjek didik mengatualisasikan dirinya sendiri. Jadi guru yang ahli
mampu menciptakan situasi belajar yang mengandung makna relasi interpersonal. Relasi
interpersonal harus diciptakan sehingga subjek didik merasa “diorangkan”, subjek didik
mempunyai jati dirinya.
Guru merupakan figure sentral dalam penyelenggaraan Pendidikan, karena guru adalah
sosok yang sangat diperlukan untuk memacu keberhasilan peserta didiknya. Betapa baiknya
kurikulum yang dirancang, namun pada akhirnya keberhasilan para siswa sangat tergantung
pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Perkembangan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan masyarakat penuh dengan tuntutan dari berbagai sector sangat
berpengaruh pada kehidupan sekolah. Untuk melaksanakan profesinya guru sangat
memerlukan beraneka ragam pengetahuan dan keterampilan guru yang memadai sesuai dengan
tuntutan zaman.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru merupakan pemegang peran yang sangat
penting, kepada gurulah tugas dan tanggung jawab, merencanakan dan melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar. Pengelolaan kelas merupakan wujud kreatifitas guru untuk
mengadakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi

7
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Profesi Pendidikan-AKWF2204

gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam menjalankan tugas, guru harus memiliki
seperangakat kemampuan baik dalam bidang yang akan disampaikan, maupun kemampuan
untuk menyampaikan bahan itu agar mudah diterima oleh peserta didik. Adapun kemampuan
yang harus dimiliki kaitannya dengan membina anak didik meliputi kemampuan mengawasi,
membina, dan mengembangkan kemampuan siswa baik personil, profesional maupun sosial.
Sebagai guru professional dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru tidak hanya
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai orang yang ahli ilmu pengetahuan akan tetapi juga
seorang guru bisa berfungsi untuk bisa menanamkan nilai serta bisa membangun karakter
peserta didik secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Tugas dan peran guru sebagai pendidik adalah bagaimana seorang guru mampu
meningkatkan dan menumbuh kembangkan potensi anak didik untuk mendapatkan
pemahaman dan pengalaman dalam hidupnya seprti memiliki pengetahuan dan keterampilan,
menjaga kesehatan jasmani dan rohani, mempunyai sifat mandiri, memiliki karakter yang kuat
dan memiliki rasa tanggungjawab bagi dirinya masyarakat bangsa dan negara, baik yang
bersifat personal (individual), sosial dan spiritual.
Dengan demikian, tugas dan peran guru sebagai pendidik dalam kegiatan belajar
mengajar mempunyai tanggung jawab di dalam menjaga dan mengontrol segala aktivitas yang
dilakukan dan memberikan pengarahan, bimbingan serta motivasi agar anak didik tersebut
dalam segala aktivitas yang dilakukannya sesuai dengan norma yang ada dan sesuai dengan
ajaran agama Islam.

C. Kompetensi Guru
Kompetensi Guru Untuk menjadi guru yang profesional tidaklah mudah, karena harus
memiliki berbagai kompetensi keguruan. Menurut (Syaiful Sagala) kompetensi adalah
kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan15. Di dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Pasal 10 menyatakan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi.
Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang serta mempunyai tanggung
jawab untuk membimbing serta membina murid. Latar belakang pendidikan bagi guru dari
guru lainnya tidak selalu sama dengan pengalaman pendidikan yang dimasuki dalam jangka
waktu tertentu. Adanya perbedaan latar belakang pendidikan bisa mempengaruhi aktivitas
seorang guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu menurut penulis
betapa pentingnya guru profesional dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Secara
sederhana pekerjaan yang bersifat professional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan
oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh
mereka yang karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan yang lainnya.
Profesionalisme yang berdasarkan keterbukaan dan kebijakan terhadap ide- ide pembaharuan
itulah yang akan mampu melestarikan eksistensi sekolah.
Pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, atau Latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah suatu
yang dirancang pemerintah untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa, suatu negara dapat
dikatakan maju apabila negara tersebut mengedepankan Pendidikan karena tanpa Pendidikan

8
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Dela Indah Saputri, 2210128220004, A1

suatu bangsa tidak akan memiliki kemampuan untuk mengelola kekayaan alam, bahkan jika
para generasi Indonesia tidak mempunyai skill yang memadai dikhawatirkan akan menjadi
penghambat pembangunan nasional.
guru dapat digolongkan sebagai sebuah profesi karena seorang guru itu dituntut untuk
memiliki sebuah keahlian khusus yang diperoleh melalui Pendidikan dan juga pelatihan .
profesi guru sendiri memiliki jabatan yang memerlukan suatu keahlian yang bersifat khusus
sebagai seorang guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar dari
kemampuannya. Menjadi seorang guru tentunya memiliki sebuah syarat-syarat khusus pada
bidang keilmuan dan tentunya seorang guru memiliki kode etiknya sendiri, seorang guru juga
harus memiliki persiapan dalam pendidikan dan pelatihan secara khusus, hal inilah yang
menjadikan guru dapat digolongkat sebagai sebuah profesi.
seorang guru profesional akan melaksanakan tugas-tugas yang ditandai dengan
keahlian baik materi maupun metode dengan baik. Guru professional menunjukkan sebuah
tanggung jawab dalam melaksanakan pengabdian profesionalnya yang mampu memikul dan
melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang guru kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat, bangsa negara dan agamanya. Kompetensi professional adalah kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru. Seorang guru profesional harus mampu dalam mencerdaskan peserta
didik dan memajukan pendidikan di Indonesia, karena pendidikan di Indonesia saat ini sangat
tertinggal dengan negara-negara yang lain.
Profesionalisme sangat penting terhadap sosok yang berprofesi sebagai seorang guru
dan menjadi tuntutan dalam sebuah profesi. Profesionalisme membutuhkan sebuah
keterampilan dan keahlian yang harus dimiliki seorang guru dalam pekerjaannya.
Keterampilan dan keahlian dalam suatu bidang tertentu dan juga tentunya memerlukan waktu
untuk mempelajarinya. Kemampuan akademik menjadi syarat dalam profesi seorang guru,
supaya tidak terjadi mal-praktek dalam pelaksanaannya. (Syafrudin Nurdin dan M. Basyirudin
Usman, 2002:14).
semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik
untuk mencapai tujuan hidup secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah
makhluk lemah, yang dalam perkembangan senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir,
bahkan pada saat meninggal. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Dalam interaksi tersebut banyak sekali factor yang mempengaruhi baik internal maupun
eksternal.
Seorang guru dikatakan profesional bila guru memiliki kualitas mengajar yang tinggi.
Padahal profesional mengandung makna yang lebih luas dari hanya berkualitas tinggi dalam
hal teknis. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pendidik. Melalui pengajaran guru
membentuk konsep berpikir, sikap jiwa dan menyentuh afeksi yang terdalam dari inti
kemanusiaan subjek didik.
Guru profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas- tugas yang
ditandai dengan keahlian baik materi maupun melode. Dengan keahliannya itu.seorang guru
mampu menunjukkan otonominya, baik pribadi maupun sebagai pemangku profesinya. Di
samping dengan keahliannya, sosok professional guru ditunjukkan melalui tanggung jawabnya
dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya profesional hendak- nya mampu memikul dan

9
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Profesi Pendidikan-AKWF2204

melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat,bangsa negara dan agarnanya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab
sosial, intelektual, moral dan spiritual.
Kompetensi profesional guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam
menjalankan profesi keguruannya, artinya guru yang piawai dalam melaksanakan
profesinya dapat disebut sebagai seorang guru yang kompeten dan profesional. Kompetensi
profesional merupakan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh seorang yang memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk
setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
Di indonesia sangat dibutuhkan seorang guru yang profesional, untuk memajukan
sistem pendidikan di Indonesia. Guru profesional menunjukkan sebuah tanggung jawab dalam
melaksanakan pengabdian profesionalnya yang mampu memikul dan melaksanakan tanggung
jawab sebagai seorang guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara dan
agamanya.
Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki oleh setiap
individu yang berprofesi sebagai guru. Keterampilan tersebut melekat pada profesinya sebagai
hasil proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Salah satu
kemampuan dasar yang dimiliki oleh guru adalah kemampuan dalam keterampilan mengajar.
Kemampuan ini membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pengajar. Keterampilan mengajar adalah untuk mencapai tujuan pengajaran. Adapun
pengertian keterampilan mengajar guru yaitu kemampuan menspesifikasi tujuan performansi,
kemampuan mendiagnosa murid, keterampilan memilih strategi pengajaran, kemampuan
berinteraksi dengan murid, dan keterampilan menilai efektifitas pengajaran ( Rahman, F. R.,
Agustina, I. O., Fauziah, I. N. N., & Saputri, S. A. 2022).
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan
yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru,
dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif,
efisien dan profesional (As. Gilcman,1991). Dengan demikian keterampilan dasar mengajar
berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus
dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
keterampilan mengajar guru memiliki nilai yang cukup besar dalam membangun minat
belajar siswa dan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semakin tinggi variasi keterampilan
mengajar yang diberikan oleh guru kepada siswa, maka akan semakin tinggi pula kesempatan
menjadi guru profesional di sekolah. Upaya yang dapat guru lakukan untuk mengembangkan
diri yaitu harus selalu mengasah pengetahuan dan keterampilan mengenai pembelajaran dan
siswa. Cara yang dapat dilakukan yaitu: rajin membaca buku-buku pendidikan, membaca dan
menulis karya tulis ilmiah, mengikuti berita aktual dari media pemberitaan, serta mengikuti
pelatihan.

Kesimpulan
Profesionalisme sangat penting terhadap seseorang yang berprofesi sebagai guru dan
sudah menjadi tuntutan dalam sebuah profesi. Profesionalisme guru tentunya membutuhkan

10
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Dela Indah Saputri, 2210128220004, A1

keterampilan dan keahlian yang harus dimilikinya sebagai seorang guru. Profesionalisme guru
dalam Pendidikan sangat penting dan memberi manfaat bagi masyarakat yang berharap guru
dapat memiliki kualitas baik sehingga dapat memberikan motivasi belajar pada peserta didik,
Berhasilnya seorang guru bergantung pada profesionalisme guru dalam mengajar,
membimbing, peserta didik agar tercapainya tujuan pembelajaran yang di inginkan.

Daftar Pustaka

Afriyanli, H. K & Sabandi, A. (2020). Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja
Guru. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan 5(1), Januari-Juni
2020.
Arfandi, A., & Samsudin, M. A. (2021). Peran guru profesional sebagai fasilitator dan
komunikator dalam kegiatan belajar mengajar. Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan
Dan Pedagogi Islam, 5(2), 124-132.
Azwarini, F. M. (2022). PENTINGNYA GURU PROFESIONAL BAGI KEMAJUAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Fauzi, I. (2018). Etika Profesi Keguruan. Jember: Universitas Islam Negeri KH Achmad
Siddiq Jember.
Fitria, H., Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2019). Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru
Melalui Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas. ABDIMAS UNWAHAS, 4(1).
Hamid, A. (2017). Guru Profesional. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan,
17(2), 274-285.
Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2018). Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Inovasi
Pembelajaran. Jurnal Iqra’ : Kajian Ilmu Pendidikan, 3(2), 373 -390.
Nur, S., & Mardiah, M. (2020). Pentingnya Profesionalisme Guru dalam Pendidikan. Al-Liqo:
Jurnal Pendidikan Islam, 5(02), 215-228.
Rahman, F. R., Agustina, I. O., Fauziah, I. N. N., & Saputri, S. A. (2022). Pentingnya
Keterampilan Dasar Mengajar untuk menjadi Guru Profesional Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(6), 13265-13274.
Rahmadoni, J. (2018). Isu Global Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SD Indonesian
Creative School Pekanbaru. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan dan Supervisi
Pendidikan 3(2), Juli-Desember 2018.
Rohma, S., Harapan, E., & Wardiah, D. (2020). The Influence of School-Based Management
and Teacher’s Professionalism toward Teacher’s Performance. Journal of Social Work
and Science Education, 1(1), 13-23.
Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:Alfabeta,
2009),
Sopian, A. (2016). Tugas, peran, dan fungsi guru dalam pendidikan. Raudhah Proud To Be
Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 1(1), 88-97.
Sulastri, S., Fitria, H., & Martha, A. (2020). Kompetensi profesional guru dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Journal of Education Research, 1(3), 258-264.

11
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM
Seri Publikasi Pembelajaran
Profesi Pendidikan-AKWF2204

Wachidi., Rodgers, A., & Tumanov, D. Y. (2020). Professional Competence Understanding


Level of Elementary School in Implementing Curriculum 2013. International Journal
of Educational Review Vol. 2, Issue 99-105.
Yunus, M. (2016). Profesionalisme guru dalam peningkatan mutu pendidikan. Lentera
Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 19(1), 112-128.

12
Copyright © 2022, Pusat Publikasi S-1 Pendidikan IPS FKIP ULM

Anda mungkin juga menyukai