Anda di halaman 1dari 13

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

HUBUNGAN ANTARA KUALIFIKASI AKADEMIK,


KOMPETENSI, MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU
SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN BAJAWA,
KABUPATEN NGADA
Ermelinda Yosefa Awe1, Nyoman Dantes2, I Wayan Lasmawan3
1.2.3
Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e ± mail : {yosefa.awe, nyoman.dantes, wayan.lasmawan}@pasca.undiksha.ac.id
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualifikasi akademik,


kompetensi, motivasi kerja dengan kinerja guru sekolah dasar (SD) di kecamatan
Bajawa, kabupaten Ngada. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar di
Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada yang berjumlah 366 orang. Sesuai dengan tabel
Krejcie dan Morgan serta formula Wenwich banyaknya anggota sampel adalah 188
orang.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Penelitian ini
menggunakan rancangan ex-post facto dengan teknik korelasioanl. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan mengikuti pola
Likert. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga (H 1,2,3) di gunakan teknik
analisis regresi sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis keempat (H 4) digunakan
analisis regresi berganda dan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara kualifikasi akademik dengan kinerja guru,2)
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan kinerja guru, 3)
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru,
4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama ± sama antara
kualifikasi akademik, kompetensi, motivasi kerja dengan kinerja guru. Dengan demikian
ke tiga faktor kualifikasi akademik, kompetensi dan motivasi kerja dapat dijadikan
prediktor tingkat kecenderungan kinerja guru sekolah dasar di kecamatan Bajawa,
kabupaten Ngada.

Kata Kunci : Kinerja Guru, Kompetensi, Kualifikasi Akademik, Motivasi Kerja.

The Relation among Academic Qualification,Competence, Work Motivation with the


Performance of Elementary School Teacher in Bajawa District, Ngada Regency

Abstract

This research intends to know the relation Academic Qualification,


Competence,Work Motivation with teascher performance in Bajawa District,Ngada
Regency .This Reseacrh Population is from all Elementary School Teacher in Bajawa
District,Ngada Regency which has 336 person. Accordance with Krejcie and Morgan
tabel with Wenwich formulation , the amount of sample member was taken from 188
persons. The way for using sample was done with random sample tecnic. This research
us ed expost facto design with corelation technice. The collected data in this research
used quetionnaire by following the Likert model. For testing First,second and third
hypotesis (H1,2,3) was used with simple regression technic, while for testing the fourth
hypothesis (H4) was used multiple regression analysis and F-test. This Research shows
that (1) found the positive and significant relation between Academic Qualification with
the Teacher Performance,(2) found the positive and significant relation between teacher
competence with teacher performance, 3) found the positive and significant relation
between work motivation with teacher performance , (4) found the positive and
significant relation together between Academic Qualification, Competence, Work
Motivation with the Teacher Performance. Thus, this three factor can be become a
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

predictor to tendency level of Elementary School Teacher Perfomance in Bajawa District,


Ngada Regency.

Key Words : Academic Qualification, Competence, Teacher Performance, Work


Motivation.

A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang meneruskan, mengembangkan ilmu
berkualitas merupakan ujung tombak pengetahuan, dan teknologi. Melatih
kemajuan pembangunan suatu berarti mengembangkan
bangsa. Pendidikan yang berkualitas keterampilan-keterampilan pada
dapat menghasilkan sumber daya siswa. Senada dengan Usman,
manusia yang berkualitas dan Suyanto dan Hisyam (2000:27)
produktif.Hal tersebut mendorong menyatakan bahwa guru merupakan
suatu negara menjadi negara yang pihak yang paling sering dituding
maju dalam perkembangan ilmu sebagai orang yang paling
pengetahuan dan teknologi. Sekolah bertanggung jawab terhadap kualitas
merupakan salah satu organisasi pendidikan. Hal ini berarti bahwa
pendidikan yang dapat dikatakan kehadiran dan profesionalisme
sebagai wadah untuk mencapai seorang guru sangat berpengaruh
tujuan pembangunan nasional. dalam menentukan dan mewujudkan
Keberhasilan tujuan pendidikan di cita-cita pembangunan nasional
suatu sekolah tergantung pada terutama mewujudkan program
sumber daya manusia yang ada di pendidikan nasional.
sekolah tersebut yaitu kepala Dengan demikian, peranan guru
sekolah, guru, siswa, pegawai tata sangat menentukan dalam usaha
usaha, dan tenaga kependidikan peningkatan mutu pendidikan formal.
lainnya. Selain itu, harus didukung Untuk itu guru sebagai agen
pula oleh ketersediaan sarana pembelajaran dituntut untuk mampu
prasarana serta fasilitas belajar yang menyelenggarakan proses
memadai. pembelajaran dengan sebaik-
Untuk membentuk manusia baiknya, dalam kerangka
Indonesia yang sesuai dengan pembangunan pendidikan. Karena
tujuan pembangunan nasional, yang guru mempunyai fungsi dan peran
pada hakikatnya bertujuan yang sangat strategis dalam
meningkatkan kualitas manusia dan pembangunan bidang pendidikan,
seluruh masyarakat Indonesia yang maka profesi guru perlu
maju, modern berdasarkan dikembangkan sebagai profesi yang
Pancasila, maka dibutuhkan tenaga bermartabat. Undang-Undang No.
pendidik yang berkualitas. Guru 14 tahun 2005 tentang Guru dan
merupakan salah satu komponen Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa
yang sangat menentukan untuk peran guru sebagai agen
terselenggaranya proses pendidikan. pembelajaran berfungsi untuk
Guru memiliki peran yang penting meningkatkan mutu pendidikan
dan strategis, dan nasional. Untuk dapat melaksanakan
bertanggungjawab dalam usaha fungsinya dengan baik, guru wajib
pencapaian tujuan pendidikan untuk memiliki syarat tertentu, di
nasional. Moh. Uzer Usman (2009: antaranya adalah harus memiliki
7) menyatakan bahwa tugas guru kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai profesi meliputi mendidik, yang memadai serta motivasi kerja
mengajar, dan melatih. Mendidik yang baik.
berarti meneruskan dan Karena guru merupakan salah
mengembangkan nilai-nilai hidup, satu komponen penting dalam
sedangkan mengajar berarti sistem pendidikan yang sangat
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

strategis dan banyak mengambil harus dipenuhi oleh seorang


peran dalam proses pendidikan pendidik yang dibuktikan dengan
persekolahan, maka guru harus ijazah dan/atau sertifikat keahlian
memiliki kualitas yang cukup yang relevan sesuai ketentuan
memadai. Dalam proses belajar perundang-undangan yang berlaku.
mengajar, guru mempunyai tugas Sumber daya manusia di
untuk mendorong, membimbing, dan Indonesia sangat diperlukan untuk
memberi fasilitas belajar bagi siswa mengelola pendidikan. Manusia
untuk mencapai tujuan. Guru yang dibutuhkan tersebut adalah
mempunyai tanggung jawab untuk manusia terdidik dan bermutu. Untuk
melihat segala sesuatu yang terjadi itu diperlukan pendidikan yang
di dalam kelas untuk membantu bermutu. Pendidikan menurut
proses perkembangan siswa. undang-undang nomor 20 tahun
Selanjutnya, Suryosubroto (2002: 3) 2003 Bab I pasal 1 ayat (1) tentang
mengemukakan bahwa tugas dan Sistem Pendidikan Nasional adalah
peranan guru sebagai pendidik usaha sadar dan terencana untuk
profesional sesungguhnya sangat mewujudkan suasana belajar dan
kompleks, tidak terbatas pada saat proses pembelajaran agar peserta
berlangsungnya interaksi edukatif di didik secara aktif mengembangkan
dalam kelas. potensi dirinya untuk memiliki
Undang-Undang Republik kekuatan spiritual keagamaan,
Indonesia nomor 20 tahun 2003 pengendalian diri, kepribadian,
tentang Sistem Pendidikan Nasional kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB XI pasal 39 menyatakan: keterampilan yang diperlukan
(1) tenagakependidikan bertugas dirinya, masyarakat, bangsa, dan
melaksanakan administrasi, negara.
pengelolaan, pengembangan, Mencermati pengertian pendidikan
pengawasan, dan pelayanan teknis di atas, maka pendidikan dapat
untuk menunjang proses pendidikan diartikan sebagai usaha manusia
pada satuan pendidikan, dan untuk membina kepribadiannya
(2) pendidik merupakan tenaga sesuai dengan nilai-nilai yang ada
profesional yang bertugas dalam masyarakat dan
merencanakan dan melaksanakan kebudayaannya. Di Indonesia,
proses pembelajaran, menilai hasil pendidikan nasional berfungsi untuk
pembelajaran, melakukan mengembangkan kemampuan dan
pembimbingan dan pelatihan, serta membentuk watak serta peradaban
melakukan penelitian dan bangsa yang bermartabat dalam
pengabdian kepada masyarakat, rangka mencerdaskan kehidupan
terutama bagi pendidik pada bangsa, dan bertujuan untuk
perguruan tinggi. mengembangkan potensi peserta
Peraturan pemerintah Republik didik agar menjadi manusia yang
Indonesia nomor 19 tahun 2005 beriman dan bertaqwa kepada
tentang Standar Nasional Tuhan Yang maha Esa, berakhlak
Pendidikan Bab VI pasal 28 ayat 1 mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
dan 2 menyatakan: (1) pendidik mandiri, dan menjadi warga negara
harus memiliki ksualifikasi akademik yang demokratis serta
dan kompetensi sebagai agen bertanggungjawab. Pada pasal
pembelajaran, sehat jasmani dan tersebut tampak dengan jelas bahwa
rohani, serta memiliki kemampuan pendidikan harus mampu
untuk mewujudkan tujuan membentuk manusia Indonesia
pendidikan nasional, dan (2) seutuhnya. Antara fungsi dan tujuan
kualifikasi akademik sebagaimana pendidikan tidak dapat dipisahkan.
dimaksud pada ayat (1) adalah Hal tersebut memiliki keterkaitan
tingkat pendidikan minimal yang yang sangat erat dan penting
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

sebagai arah pijakan para pelaku Guru mempunyai tugas dan


pendidikan. tanggungjawab yang berat. Tugas
Guru pada prinsipnya memiliki dan tanggungjawab tersebut belum
potensi yang cukup tinggi untuk diimbangi dengan kualifikasi
berkreasi guna meningkatkan akademik, kompetensi, dan motivasi
kinerjanya. Namun potensi yang kerja guru sebagaimana fakta yang
dimiliki guru untuk berkreasi sebagai terjadi pada guru-guru sekolah dasar
upaya meningkatkan kinerjanya di Kecamatan bajawa Kabupaten
tidak selalu berkembang secara Ngada. Untuk itu, faktor-faktor yang
wajar dan lancar disebabkan adanya mempengaruhi kinerja guru
pengaruh dari berbagai faktor baik dipandang perlu untuk dipelajari,
yang muncul dalam pribadi guru itu ditelaah dan dikaji secara mendalam
sendiri maupun yang terdapat di luar agar dapat memberikan gambaran
pribadi guru. Tidak dapat dipungkiri yang jelas faktor yang lebih berperan
bahwa kondisi di lapangan dan urgen yang mempengaruhi
mencerminkan keadaan guru yang kinerja guru.
tidak sesuai dengan harapan seperti Berdasarkan data dan
adanya guru yang bekerja sambilan pengamatan yang diperoleh
baik yang sesuai dengan profesinya dilapangan diketahui bahwa guru
maupun di luar profesi mereka, sekolah dasar yang ada di wilayah
terkadang ada sebagian guru yang Kecamatan Bajawa kabupaten
secara totalitas lebih menekuni Ngada masih ada yang berijazah
kegiatan sambilan dari pada SPG, Diploma II, dan Diploma III,
kegiatan utamanya sebagai guru di sebagian besar sudah berijasah S1,
sekolah. Kenyataan ini sangat hal ini dikarenakan sejak tahun
memprihatinkan dan mengundang akademik 2008/2009 guru-guru di
berbagai pertanyaan tentang Kacamatan Bajawa sudah mengikuti
konsistensi guru terhadap pendidikan PGSD S1 dan PGSD
profesinya. Di sisi lain, kinerja guru program percepatan sehingga
pun dipersoalkan ketika kualifikasi akademik dari para guru
memperbincangkan masalah SD yang berijazah S1 sudah
peningkatan mutu pendidikan. mengalami peningkatan. Walaupun
Kontroversi antara kondisi ideal yang dengan peningkatan kualifikasi
harus dijalani guru sesuai harapan akademi guru yang berijazah S1
Undang-undang tentang Sistem masih terlihat keberadaan guru yang
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun belum sesuai dengan harapan
2003 dengan kenyataan yang terjadi sehingga menampilkan kinerja dari
di lapangan merupakan suatu hal para guru yang bervariasi. Ada guru
yang perlu dan patut untuk dicermati yang meski hanya berijazah SPG
secara mendalam tentang faktor tetapi memiliki semangat kerja yang
penyebab munculnya dilema tinggi, disiplin, rajin, kreatif, inovatif,
tersebut, sebab hanya dengan memiliki wawasan luas, dan
memahami faktor yang berpengaruh bertanggungjawab. Sebaliknya, ada
terhadap kinerja guru maka dapat pula guru yang berijazah diploma
dicarikan alternatif pemecahannya atau sedang mengikuti pendidikan
sehingga faktor tersebut bukan program S1 namun kurang disiplin,
menjadi hambatan bagi peningkatan kurang kreatif dibandingkan dengan
kinerja guru melainkan mampu guru-guru yang hanya tamatan SPG.
meningkatkan dan mendorong Hal ini dikarenakan motivasi yang
kinerja guru ke arah yang lebih baik mendasari guru bukan pada
sebab kinerja sebagai suatu sikap pengembangan kepriabadian dan
dan perilaku dapat meningkat dari akademik tetapi mereka dimotivasi
waktu ke waktu. oleh adanya sistim sertifikasi guru
yang dipahami keliru oleh guru-guru
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

tersebut. Di mana pemahaman Berdasarkan data di atas dapat


mereka terhadap sertifikasi tersebut dikatakan bahwa kompetensi dan
adalah untuk memperbaiki ekonomi motivasi kerja para guru sekolah
keluarga mereka bukan untuk dasar di wilayah Kecamatan Bajawa
pengembangan diri dan kualitas Kabupaten Ngada dalam
pendidikan. menjalankan tugas sehari-hari juga
Dipandang dari bidang tugas sangat bervariasi, ada yang memiliki
mengajar sehari-hari, masih ada kompetensi yang tinggi dan sedang
guru yang mengajar tidak sesuai tetapi ada juga yang memiliki
dengan keahliannya, apalagi lulusan kompetensi rendah. Ada yang
SPG dan PGSD, Diploma II yang mempunyai motivasi kerja tinggi dan
berorientasi pada guru kelas, bukan sedang tetapi ada juga yang
guru bidang studi. Ada guru yang motivasi kerjanya rendah.
kurang menguasai bahan ajar untuk Dari berbagai data di atas dapat
mata pelajaran tertentu dan terkesan dikatakan bahwa ada permasalahan
terpaksa mengajar karena sistem yang kompleks dalam hubungan
guru kelas. Keadaan seperti ini turut dengan kinerja guru SD di
mempengaruhi kemampuan dan Kecamatan Bajawa kabupaten
kualitas kerja guru, dan berdampak Ngada sehingga perlu dikaji tentang
pada mutu pendidikan. Diketahui ³KXEXQJDQ DQWDUD NXDOLILNDVL
pula bahwa sebagian guru tidak akademik, kompetensi dan motivasi
menguasai bahan yang akan kerja dengan kinerja guru SD di
diajarkan sehingga peserta didik Kecamatan Bajawa, kabupaten
hanya disuruh mencatat atau 1JDGD´
mengerjakan tugas-tugas. Terdapat Ada tiga hal yang
guru yang tidak mempunyai bahan melatarbelakangi pemilihan judul ini
ajar yang ditulisnya (buku pegangan) yaitu: (1) hakikat kinerja guru
sehingga guru yang bersangkutan dibentuk oleh kulaifikasi akademik,
merasa tidak percaya diri dan dalam kompetensi dan motivasi kerja, (2)
menerapkan pembelajaran tidak kualifikasi akademik, kompetensi
efektif dan kondusif. Sebagian guru dan motivasi kerja guru merupakan
tidak menguasai landasan substansi utama untuk memaknai
kependidikan, tidak mampu kinerja seorang guru SD, (3) faktor
melaksanakan fungsi dan tugas kualifikasi akademik, kompetensi
sebagai pendidik dan pengajar. dan motivasi kerja merupakan
Terdapat guru yang tidak aspek-aspek yang menunjukkan
mempersiapkan apa yang akan hubungan fungsional terhadap
diajarkan. Dengan keadaan yang kinerja guru. Berdasarkan pemikiran
demikian, maka peserta didik tersebut maka penelitian ini
cenderung tidak tertarik untuk bermaksud untuk mencari hubungan
belajar dengan sungguh-sungguh fungsional dari faktor kualifikasi
atau menjadi malas. Di samping itu, akademik, kompetensi dan motivasi
ditemukan sebagian guru kerja guru terhadap kinerja guru.
mempunyai motivasi kerja yang Fakta menunjukkan bahwa
rendah, kurang memiliki inisiatif dan terdapat banyak kesenjangan untuk
kurang kreatif dalam mengadakan menilai kinerja guru. Evaluasi
dan menulis bahan ajar, kurang tahunan tentang kinerja guru yang
produktif, kurang supel dalam dilaksanakan entah oleh setiap unit
pergaulan dan kurang informatif sekolah maupun oleh dinas
sehingga tidak dapat mengakses di Pendidikan, Pemuda dan Olah raga
mana-mana serta jarang (PPO) kabupaten Ngada masih
memperoleh tugas-tugas tambahan bersifat normatif. Artinya, berbagai
dari kepala sekolah. permasalahan kinerja yang dihadapi
guru relatif diidentifikasi dan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

didokumentasikan secara baik tanpa memaparkan hubungan antara latar


meneliti faktor-faktor apa saja yang belakang faktor±faktor atau berbagai
mempengaruhi dan bagaimana variabel yang berpengaruh terhadap
hubungan faktor±faktor tersebut suatu keadaan tanpa manipulasi
dengan kinerja guru. Sasaran variabel-variabel tersebut.
penelitian ini adalah untuk Populasi didefinisikan sebagai
mengetahui bagaimana hubungan sejumlah kasus yang memiliki suatu
antara kualifikasi akademik, kriteria tertentu yang ditentukan oleh
kompetensi dan motivasi kerja guru peneliti. Populasi dalam penelitian ini
dengan kinerja guru . adalah guru-guru SD di Kecamatan
Bajawa Kabupaten Ngada, yang
B. TUJUAN PENELITIAN berjumlah 366 orang. Sedangkan
Adapun tujuan Penelitian ini jumlah sampelnya yang ditetapkan
adalah sebagai berikut: dalam penelitian ini sebesar 188
1) Untuk mengetahui hubungan orang.
kualifikasi akademik dengan kinerja Teknik pengambilan sampel yang
guru sekolah dasar (SD) di dipergunakan adalah teknik Random
Kecamatan Bajawa ± Kabupaten Sampling. Teknik ini pada dasarnya
Ngada. merupakan teknik pengambilan
2) Untuk mengetahui hubungan sampel yang dilakukan secara
kompetensi dengan kinerja guru undian. Jumlah 366, dari jumlah ini
sekolah dasar (SD) di Kecamatan diambil sampel sebanyak 188, hal ini
Bajawa ± Kabupaten Ngada . berdasarkan tabel Krecjie dan
3) Untuk mengetahui hubungan Morgan serta formula Wenwich.
motivasi kerja dengan kinerja guru Data yang dikumpulkan dalam
sekolah dasar (SD) di kecamatan penelitian ini meliputi:
Bajawa ± Kabupaten Ngada. (1) Kualifikasi akademik, (2)
4) Untuk mengetahui hubungan Kompetensi, (3) Motivasi kerja, dan
secara bersama-sama hubungan (4) Kinerja guru yang berada di SD
antara kualifikasi akademik, Kecamatan Bajawa Kabupaten
kompetensi dan motivasi kerja Ngada. Dalam mengumpulkan data
dengan kinerja guru sekolah dasar mengenai keempat variabel di atas
(SD) di Kecamatan Bajawa ± akan digunakan pola kuisioner atau
Kabupaten Ngada. angket.
Sedangkan teknik analisis
C. METODE PENELITIAN datanya menggunakan analisis
Penelitian ini merupakan regresi sederhana dan regresi
penelitian yang menggunakan teknik ganda. Namun sebelum
korelasional dengan pendekatan ex dilaksanakan analisis lebih lanjut,
post facto, karena dalam penelitian terlebih dahulu akan dideskripsikan
ini tidak diadakan perlakuan mengenai data Kualifikasi akademik,
(treatment) atau manipulasi terhadap Kompetensi, Motivasi kerja, dan
variabel-variabel penelitian (Donalld Kinerja guru. Masing masing akan
Ary, 1979 ; 392). Penelitian ini dideskripsikan dengan tabel
dilaksanakan dengan survei distribus ifrekuensi
eksplanatori kompleks yakni
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Tabel Rangkuman statistik Deskriptif Kualifikasi Akademik, Kompetensi,


Motivasi Kerja , dan Kinerja Guru.
Variabel
Statistik X1 X2 X3 Y
Mean 3,894 273,032 189,851 152,154
Median 4 275 192 152
Modus 5 270 199 142
Std. Deviasi 1,104 18,224 17,788 13,623
Varians 1,219 332,117 138,951 185,586
Range 4 88 53 60
Skor Minimum 1 212 157 120
Skor maksimum 5 300 210 180
Jumlah 732 51330 35692 28605

Selain itu juga akan dicari skala mengetahui keadaan (naik turunnya)
penilaian atau kategori dari masing- variabel terikat/kriteria bila dua atau
masing variabel, secara deskriptif lebih variabel bebas sebagai faktor
atas dasar rata-rata skor ideal (Mi) prediktor dimanipulasi (dinaik
dan simpangan baku ideal (SDi), turunkan nilainya). Untuk
dengan: Mi = ½ x (skor maksimum kepentingan analisis digunakan
+ skor minimum ) dan SDi = . x program SPSS 16.0 for windows.
(skor maksimum + skor minimum).
Uji hipotesis dalam penelitian ini D. HASIL PENELITIAN DAN
dilakukan melalui metode statistik PEMBAHASAN
dengan menggunakan analisis 1) Hasil Penelitian
regresi sederhana dan regresi Setelah data dianalisis diperoleh
ganda. Sugiyono (2002: 250) ringkasan hasil analisis seperti
menyatakan bahwa analisis regresi tampak di bawah ini.
ganda digunakan jika kita ingin

Tabel 1.1 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Penelitian


Persamaan Garis rxy rtab Ry Ry2 SE Ket
Regresi (%)
Ó ;1 0,469 0,138 - - 12,1 Signifikan
Ó X2 0,545 0,138 - - 16,3 Signifikan
Ó R X3 0,468 0,138 - - 12 Signifikan
Ó ;1 - - 0,636 0,404 Signifikan
+0,248 X2 + 0,244X3

Keterangan :
X1 = Skor kualifikasi akademik
X2 = Skor Kompetensi
X3 = Motivasi Kerja
Y = Kinerja Guru

Hipotesis pertama yang analisis dengan menggunakan


menyatakan terdapat hubungan SPSS besarnya rhitung = 0,469 dan
yang positif dan signifikan antara di konsultasikan dengan r tabel
Kualifikasi Akademik dengan Kinerja product moment n = 188 = 0,138,
Guru. Data analisis yang ada pada VLJQLILNDQ SDGD . 'HQJDQ
tabel menunjukkan bahwa demikian hipotesis nol (H0) yang
persamaan Regresi Y atas X1 adalah PHQ\DWDNDQ ³WLGDN DGD KXEXQJDQ
Ó= 129,615 + 5,797 X1. Berdasarkan yang positif dan signifikan antara
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

kualifikasi akademik terhadap kinerja makin tinggi skor pencapaian


guru sekolah dasar di kecamatan kompetensi makin tinggi kinerja
Bajawa, kDEXSDWHQ 1JDGD ³ ditolak. guru.
Berdasarkan hasil analisis dapat Hipotesis ketiga menyatakan
disimpulkan bahwa terdapat bahwa terdapat hubungan yang
hubungan yang positif dan signifikan positif dan signifikan antara motivasi
antara kualifikasi akademik dengan kerja (X3) dengan Kinerja guru (Y).
kinerja guru melalui persamaan Berdasarkan tabel di atas dapat
UHJUHVL Ó ;1 diketahui persamaan regresi Y atas
dengan kontribusi sebesar 22,0% X3 DGDODK Ó ;3.
dan sumbangan efektifnya sebesar Berdasarkan analisis dengan
12,1%. Dengan demikian dapat menggunakan SPSS diperoleh
dikatakan bahwa apabila skor besarnya rhitung = 0,468 dan
pencapaian kualifikasi akademik dikonsultasikan dengan r tabel
ditingkatkan sampai dengan skor 5 product moment n = 188 pada taraf
(skor tertinggi) maka kinerja guru signifikansi 0,05 = 0,138. Ini berarti r
meningkat dari 152,154 menjadi hitung VLJQLILNDQ SDGD .
158,6. Dengan kata lain semakin Dengan demikian hipotesis nol
baik kualifikasi akademik guru makin + \DQJ PHQ\DWDNDQ ³WLGDN
baik pula kinerja guru. terdapat hubungan yang positif dan
Hipotesis kedua menyatakan signifikan antara motivasi kerja
bahwa terdapat hubungan yang GHQJDQ NLQHUMD JXUX´ditolak. Hal ini
positif dan signifikan antara berarti hipotesis penelitian (Ha)
kompetensi (X2) dengan Kinerja diterima \DLWX ³WHUGDSDW KXEXQJDQ
Guru (Y). Berdasarkan tabel di atas yang positif dan signifikan antara
dapat diketahui persamaan regresi motivasi kerja dengan kinerja guru
Y atas X2 DGDODK Ó PHODOXL SHUVDPDDQ UHJUHVL Ó
0,407 X2. Berdasarkan analisis 49,481 + 0,541 X3 dengan kontribusi
dengan menggunakan SPSS sebesar 21,9 %, dan sumbangan
diperoleh besarnya rhitung = 0,545, efektif sebesar 12%. Dengan
dan dikonsultasikan dengan r tabel demikian dapat dikatakan bahwa
product moment n = 188 pada taraf apabila skor pencapaian Motivasi
signifikansi 0,05 = 0,138. Ini berarti r kerja ditingkatkan sampai dengan
hitung VLJQLILNDQ SDGD . skor 210 (skor tertinggi) maka
Dengan demikian hipotesis nol (H0) kinerja guru meningkat dari 152,154
\DQJ PHQ\DWDNDQ ³WLGDN DGD (rerata variabel Y) menjadi 163.091.
hubungan yang positif dan signifikan Dengan kata lain bahwa makin tinggi
antara kompetensi dengan kinerja skor pencapaian motivasi kerja
JXUX´ ditolak. makin baik kinerja guru.
Berdasarkan hasil analisis Hipotesis keempat menyatakan
tersebut dapat disimpulkan bahwa EDKZD ³WHUGDSDW KXEXQJDQ \DQJ
terdapat hubungan yang positif dan positif dan signifikan secara
signifikan antara kompetensi guru bersama±sama Kualifikasi Akademik
dengan kinerja guru melalui (X1), Kompetensi (X2), Motivasi Kerja
SHUVDPDDQ UHJUHVL Ó = 40,955 + (X3) dengan Kinerja Guru (Y).
0,407 X2 dengan kontribusi sebesar Dengan menggunakan SPSS
29,7% dan Sumbangan efektif diperoleh: Ry (1,2,3) = 0,636, R2=
sebesar 16,3 %. Dengan demikian 0,404. Ini berarti secara bersama-
dapat dikatakan bahwa apabila skor sama Kualifikasi Akademik,
pencapaian kompetensi Kompetensi, Motivasi Kerja
ditingkatkan sampai dengan skor berkontribusi terhadap Kinerja Guru
300 (skor tertinggi) maka kinerja GHQJDQ SHUVDPDDQ UHJUHVL Ó
guru meningkat dari 152,154 25,516 + 3,283 X1 + 0,248 X2 +
menjadi 163.055. Dengan kata lain 0,244 X3.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Dengan demikian hipotesis nol Hasil analisis menunjukan


(H0) yang menyatDNDQ ³WLGDN DGD bahwa terdapat hubungan yang
hubungan yang positif dan signifikan positif dan signifikan antara
secara bersama-sama antara kompetensi dengan kinerja guru,
kualifikasi akademik, kompetensi, makin baik kompetensi guru, maka
dan motivasi kerja dengan kinerja makin baik pula kinerja guru.
JXUX´ ditolak. Hal ini berarti hipotesis Variabel kompetensi dapat
penelitian (Ha) yang diajukan yaitu menjelaskan makin tingginya kinerja
³WHUGDSDW KXEXQJDQ \DQJ SRVLWLf dan guru sebesar 29,7 % . Ini dapat
signifikan secara bersama-sama dijadikan suatu indikasi bahwa
antara kualifikasi akademik, kompetensi berhubungan terhadap
kompetensi dan mitivasi kerja kinerja guru sekolah dasar di
GHQJDQ NLQHUMD JXUX´diterima . kecamatan Bajawa, kabupaten
Berdasarkan hasil analisis Ngada. Sumbangan efektif (SE)
tersebut dapat disimpulkan bahwa, variabel kompetensi terhadap kinerja
terdapat hubungan yang positif dan guru sebesar 16,3 %. Dengan
signifikan secara bersama-sama demikian, kompetensi tidak bisa
antara kualifikasi akademik, dilepaskan sebagai faktor yang
kompetensi dan motivasi kerja berhubungan terhadap kinerja guru.
berkontribusi terhadap kinerja guru c. Hubungan antara Motivasi Kerja
PHODOXL SHUVDPDDQ UHJUHVL Ó dengan Kinerja Guru Sekolah
25,516 + 3,283 X1 + 0,248 X2 + Dasar di Kecamatan Bajawa,
0,244 X3 dengan kontribusi sebesar Kabupaten Ngada
40,4%. Hasil analisis menunjukan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan
2) Pembahasan Hasil Penelitian signifikan motivasi kerja dengan
a. Hubungan antara Kualifikasi kinerja guru, hal ini berarti makin
Akademik dengan Kinerja Guru tinggi motivasi kerja, maka makin
Sekolah Dasar di Kecamatan tinggi pula kinerja guru. Variabel
Bajawa, Kabupaten Ngada motivasi kerja dapat menjelaskan
Berdasarkan pengujian hipotesis di makin tingginya kinerja guru sebesar
peroleh bahwa terdapat hubungan 21,9 %., ini dapat dijadikan indikasi
yang positif dan signifikan antara bahwa motivasi kerja berhubungan
kualifikasi akademik dengan kinerja . terhadap kinerja guru di kecamatan
Hal ini berarti makin baik kualifikasi Bajawa, kabupaten Ngada.
akademik, makin baik kinerja guru. Subangan efektif (SE) variabel
Variabel kualifikasi akademik dapat motivasi kerja terhadap kinerja guru
menjelaskan makin tingginya kinerja sebesar 12%.
guru sebesar 22,0 %. Ini dapat d. Hubungan secara bersama ±
dijadikan suatu indikasi bahwa sama antara Kualifikasi Akademik,
kualifikasi akademik berhubungan Kompetensi, Motivasi Kerja dengan
terhadap kinerja guru sekolah dasar Kinerja Guru Sekolah Dasar di
di kecamatan Bajawa, kabupaten Kecamatan Bajawa, Kabupaten
Ngada. Sumbangan efektif (SE) Ngada
variabel kualifikasi akademik Hasil analisis menunjukan bahwa,
terhadap kinerja guru sebesar 12,1 terdapat hubungan yang positif dan
%. Dengan demikian, kualifikasi signifikan secara bersama-sama
akademik tidak bisa dilepaskan antara kualifikasi akademik,
sebagai faktor yang berhubungan kompetensi, motivasi kerja dengan
terhadap kinerja guru. kinerja guru . Ini berarti secara
b. Hubungan antara Kompetensi bersama ± sama variabel kualifikasi
dengan Kinerja Guru Sekolah akademik, kompetensi, dan motivasi
Dasar di Kecamatan Bajawa, kerja dapat menjelaskan tingkat
Kabupaten Ngada kecenderungan kinerja guru sekolah
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

dasar di kecamatan Bajawa, dengan kinerja guru telah terbukti


kabupaten Ngada. Dengan kata lain secara empirik dalam penelitian ini.
bahwa kualifikasi akademik, Kualitas kinerja guru merupakan
kompetensi dan motivasi kerja guru salah satu prasyarat untuk dapat
berhubungan dengan kinerja guru mewujudkan tercapainya pendidikan
sekolah dasar di kecamatan yang berkualitas. Dari uraian di atas
Bajawa, kabupaten Ngada . Dari menunjukan bahwa pendidikan yang
hasil analisis juga diperoleh berkualitas dapat terwujud apabila
koefisien korelasi ganda sebesar seluruh komponen pendidikan mulai
0,636 dengan p<0,05. Ini berarti dari kualifikasi akademik guru,
secara bersama-sama antara kompetensi, dan motivasi kerja guru
kualifikasi akademi, kompetensi dan dapat dijamin agar mampu
motivasi kerja berhubungan secara meningkatkan kinerja guru sehingga
signifikan terhadap kinerja guru terwujud hasil belajar yang
sekolah dasar di kecamatan Bajawa, berkualitas.
kabupaten Ngada sebesar 40,4%. Berdasarka kondisi di atas maka
Sumbangan efektif secara pembenahan terhadap kinerja guru
keseluruhan (simultan) variabel yang meliputi kualifikasi akademik,
Kualifikasi Akademik, Kompetensi, kompetensi, dan motivasi kerja
dan motivasi kerja adalah 40,4 % harus segera di tata secara bertahap
(X1 = 12,1 % + X2 = 16, 3 % + X3 = sesuai dengan prioritas program
0,120 %) . Dengan demikian berarti untuk mewujudkan pendidikan yang
ada 59,6 % Kinerja guru di berkualitas agar mampu bersaing
pengaruhi oleh faktor lain yang tidak menghadapi tantangan global.
diteliti.
Hasil penelitian ini sejalan dengan E. PENUTUP
penelitian yang dilakukan oleh Sri Dari beberapa indikator yang
Hartini (2012) dalam penelitiannya mempengaruhi kinerja guru, pada
yang berjudul Pengaruh Kualifikasi penelitian ini difokuskan pada tiga
Akademik, Pengalaman kerja, dan variabel yang mempengaruhi kinerja
Motivasi kerja terhadap Kinerja guru yaitu kualifikasi akademik,
Kepala Sekolah Dasar se kompetensi dan motivasi kerja guru
Kecamatan Wiradesa, Kabupaten terhadap kinerja guru sekolah dasar
Pekalongan yang mendapatkan hasil di kecamatan Bajawa, kabupaten
bahwa terdapat pengaruh yang Ngada.
signifikan baik secara parsial Dalam penelitian ini ditentukan
maupun secara bersama-sama populasi adalah semua guru sekolah
antara kualifikasi akdemik, dasar (SD) yang ada diwilayah
pengalaman kerja, dan motivasi kecamatan Bajawa, kabupaten
kerja kepala sekolah dasar di Ngada yaitu berjumlah 366 orang
kecamatan Wiradesa, kabupaten dari 27 sekolah. Sampel dalam
Pekalongan, dengan besaarnya penelitian ini diambil dengan
pengaruh kualifikasi akademik menggunakan tabel Krejcie dan
sebesar 32%, pengalaman kerja Daryle W. Morgan yaitu 186 +10 %.
42,9%, motivasi kerja 35,2% dan Sehingga ditetapkan sampel dalam
pengaruh secara bersama-sama penelitian ini sebesar 188 orang
sebesar 59,7%. guru yang berasal dari 18 sekolah,
Dengan memperhatian teori dan yang dipilih secara acak ( random
penelitian yang mendukung seperti sampling)
yang telah di paparkan di atas Dari hasil penelitian ditemukan :
dugaan yang menyatakan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif
kualifikasi akademik, kompetensi dan signifikan antara kualifikasi
dan motivasi kerja berhubungan akademik dengan kinerja guru
melalui persamaan regresi
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Ó ;1 dengan guru untuk mengikuti penataran-


kontribusi sebesar 22,0 % dan penataran pendidikan, (e) mengikuti
sumbangan efektif sebesar 12,1 %, seminar - seminr pendidikan yang
(2) terdapat hubungan yang positif sesuai dengan minat dan bidang
dan signifikan antara kompetensi studi yang dipegang oleh guru, (f)
dan kinerja guru melalui mengadakan diskusi-diskusi ilmiah
SHUVDPDDDQ UHJUHVL Ó secara berkala.
407 X2 dengan kontribusi sebesar 2. Meningkatkan Kompetensi Guru
21,9 % dengan sumbangan efektif Hasil penelitian menunjukan
variabel kompetensi terhadap kinerja bahwa kompetensi berhubungan
guru sebesar 16,3 %, (3) terdapat secara positif dan signifikan dengan
hubungan yang positif dan signifikan kinerja guru sekolah dasar (SD) di
antara motivasi kerja dengan kinerja kecamatan Bajawa, kabupaten
guru melalui persamaan regresi Ngada. Berdasarkan hasil ini dapat
Ó ;3 dengan dinyatakan bahwa kompetensi guru
kontribusi sebesar 21,9 %, (4) merupakan prediktor untuk
terdapat hubungan yang positif dan meningkatkan kinerja guru sekolah
signifikan secara bersama-sama dasar di kecamatan Bajawa. Upaya±
antara variabel kualifikasi akademik upaya yang dilakukan untuk
(X1), kompetensi (X2) dan motivasi meningkatkan kompetensi guru
kerja (X3) dengan kinerja guru (Y) adalah : (a) Penyelenggaran
PHODOXL SHUVDPDDQ UHJUHVL Ó pelatihan (b) pembinaan perilaku
25,516 + 3,283 X1 + 0,248 X2 + kerja, (c) Penciptan waktu luang
0,244 X3 dengan kontribusi sebesar bagi guru, (d) peningkatan
40,4 %. kesejahteraan, (e) mengikuti
Berdasarkan temuan-temuan training, seminar, (f) membangun
yang sudah dideskripsikan kesejawatan yang baik dan luas, (g)
sebelumnya, implikasi dari hasil Mengembangkan etos kerja atau
penelitian ini adalah sebagai berikut. budaya kerja yang mengutamakan
1. Meningkatkan Kualifikasi mutu pelayanan, (h) Mengadopsi
Akademik Guru. inovasi atau mengembangkan
Secara empirik menunjukan kreativitas dlam pemanfaatan
bahwa kualifikasi akademik guru teknologi, komunikasi dan informasi
berhubungan secara signifikan sehingga tidak ketinggalan dalam
dengan kinerja guru sekolah dasar di mengelola pembelajaran, (i)
kecamatan Bajawa, Kabupaten Menyelenggarakan penelitian
Ngada. Untuk itu langkah ± langkah sederhana untuk keperluan
yang dapat dilakukan untuk pengajaran.
meningkatkan kualifikasi guru4. 4. Meninciptakan Motivasi Kerja
adalah; (a) mengikuti program studi Guru yang Kondusif
lanjut yaitu tugas belajar, ijin belajar, Hasil penelitian menunjukan
akreditasi, belajar jarak jauh, bahwa motivasi kerja berhubungan
pendidikan jarak jauh berbasis ICT, secara signifikan dengan kinerja
(f) peningkatan kualifikasi akademik guru sekolah dasar (SD) di
(PKA) guru berbasis KKG. (b) kecamatan Bajawa, kabupaten
Mengoptimalkan fungsi dan peran Ngada. Berdasarkan hasil ini dapat
kegiatan dalam bentuk PKG (Pusat dinyatakan bahwa motivasi kerja
Kegiatan Guru), KKG (Kelompok guru merupakan prediktor untuk
Kerja Guru), MGMP (Musyawarah meningkatkan kinerja guru sekolah
Guru Mata Pelajaran) yang dasar (SD) di kecamatan Bajawa,
memungkinkan para guru untuk kabupaten Ngada. Upaya±upaya
berbagi pengalaman, (c) program yang dapat dilakukan untuk
studi lanjut bagi guru, (d) meningkatkan motivasi kerja adalah
memberikan kesempatan kepada :(a)Pengakuan terhadap guru
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

sebagai insan pendidik dan kesejahteraan, imbalan jasa yang


memberikan peluang untuk wajar dan profesional, rasa aman
mengembangkan karir dalam melaksanakan tugas,
(b) Memberikan perlakuan yang (d) menciptakan kondisi kerja yang
wajar dan adil terhadap guru sesuai kondusif bagi pelaksanaan tugas
dengan hak martabat, dan dan suasana kehidupannya
kewajibannya (c) Meningkatkan

F. DAFTAR PUSTAKA
Suharjo. 2006. Mengenal
Barinto. ³+XEXQJDQ pendidikan sekolah dasar, teori
Kompetensi Guru, Supervisi dan praktek. Depdiknas.
Akademik, dengan Kinerja Guru
SMP Negeri Se Kecamatan Percut Suryosubroto B. 2004. Manajemen
6HL 7XDQ´ Jurnal Pendidikan pendidikan di sekolah. Jakarta: PT
Tabularasa, Volume 9 Nomor 2 Rineka Cipta.
Desember 2012
Suyanto dan Hisyam D. 2000.
Budiyono. 2004. Surakarta.Statistik Refleksi dan reformasi pendidikan
untuk penelitian. Surakarta : di Indonesia memasuki millennium
Sebelas Maret University Press. III. Yogyakarta: Adi Cita.

Danim,S. 2002. Inovasi Pendidikan. Undang-undang Republik


Bandung : CV. Pustaka Setia. Indonesia nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen.
Dantes,N.2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Yogyakarta : Andi
Undang-undang Republik
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang sistem pendidikan
tentang standar nasional nasional. Jakarta: BP. Dharma
pendidikan. Jakarta: Dharma Bhakti.
Bhakti.
Tutik R. 2013. Penilaian Kinerja
Riduwan. 2009. Metode & teknik Profesi Guru dan Angka
menyusun proposal penelitian, Kreditnya.Yogyakarta : Gava
Bandung : Alfabeta. Media.

6UL +DUWLQL ³3HQJDUXK


Kualifikasi Akademik, Pengalaman
Kerja, Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Kepala Skolah
Dasar se Kecamatan Wiradesa ±
.DEXSDWHQ 3HNDORQJDQ´ -XUQDO
Pendidikan IKIP PGRI Semarang
2012.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian


pendidikan, pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai