Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN OLEH GURU UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 34 PONTIANAK KOTA

OLEH:

NURSHAKINA AINI

11813140

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

2021/2022
1. JUDUL PENELITIAN
PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN OLEH GURU UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 34 PONTIANAK KOTA

2. LATAR BELAKANG
Pendidikan dari segi bahasa di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dapat diartikan perbuatan (hal, cara, dan sebagainya)
mendidik, dan berarti pula pengetahuan tentang mendidik, atau pemeliharaan (latihan-latihan dan sebagainya) lahir, batin, dan
sebagainya (W.J.S. Poerwadarminta, 1991:250). Adapun pendidikan secara istilah yang tertera di dalam Undang-Undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU RI No.2 Tahun 1989) dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Kemudian, Bapak Pendidikan Nasional, Ki
Hajar Dewantara, mengatakan bahwa pendidikan berarti upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan, batin. Karakter),
pikiran (intelect) dan tubuh anak yang antara satu dan lainnya saling berhubungan agar dapat memajuka kesempurnaan hidup, yakni
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1962:14-15).
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang mesti dipenuhi sepanjang hidup. Karena tanpa
pendidikan sama sekali mustahil bagi umat manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan
bahagia sesuai konsep pandangan hidup mereka masing-masing (Ikhsan, 2005:2). Untuk itu, seorang guru sangat bertanggung jawab
penuh untuk mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik sepanjang itu dalam lingkungan sekolah, akan tetaapi guru juga
dirancang sebaik mungkin agar dapat memotivasi peserta didiknya agar bisa kreatif dan berperan aktif dalam proses pembelajaran tanpa
dipengaruhi tekanan.
Berdasarkan arti kamus, pengajaran adalah sebuah proses, perbuatan, dan cara mengajarkan. Pengajaran adalah proses
penyampaian. Arti demikian melahirkan konstruksi belajar mengajar berpusat pada seorang guru. Perbuatan atau cara mengajarkan
diartikan sebagai kegiatan guru dalam mengajari peserta didik; guru menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik dan peserta didik
sebagai pihak penerima. Pengajaran seperti ini juga merupakan proses instruktif, dimana seorang guru bertindak sebagai "panglima", dan
guru juga dianggap paling dominan, serta guru dipandang sebagai orang yang plaing mengetahui. Pengajaran adalah interaksi imperatif.
Pengajaran merupakan transplantasi pengetahuan. Dalam proses ini guru diibaratkan sebagai investor, dan peserta didik adalah rekening
yang berisi catatan-catatan investasi yang dilakukan oleh guru (Agus Suprijono, 2009:12).
Seorang guru merupakan sebagai pemberi informasi kepada peserta didiknya dan dituntut untuk mengembangkan bakat-bakat
terpendam dengan membangun pengetahuan-pengetahuan dasar yang dimiliki oleh para peserta didiknya. Pada dasarnya dalam proses
pembelajaran yang terjadi di sekolah terdapat interaksi antara guru dengan muridnya. Adapun kualitas hubungan antara guru dan murid
dalam proses pembelajaran sebagian besar tergantung pada personal seorang guru dalam mengajar, dengan itu dapat menentukan kualitas
hubungan kedekatan antara guru dan murid tersebut. Maka dari itu, seorang guru harus menguasai keterampilan dasar mengajar agar
pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih efektif.
Keterampilan dasar mengajar adalah bentuk perilaku yang bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru
sebagai modal dalam pelaksanaan pembelajaran yang terjadi secara terencana dan professional. Adapun beberapa keterampilan dasar
mengajar dalam proses pembelajaran yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu adalah keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran, keterampilan menjelaskan pembelajaran, keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran, keterampilan
memberi penguatan, keterampilan bertanya, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan,
serta keterampilan dalam membimbing diskusi kelompok kecil (Ferny Rohmayanti, dkk., 2019:22).
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus memiliki keterampilan dasar mengajar
sebagai bekal dalam menyampaikan pembelajaran didalam kelas. Hal ini diperlukan agar peserta didik dapat belajar dengan aktif dan
tidak merasa bosan. Adapun seorang guru juga harus mengembangkan keterampilan mengajarnya dengan baik, sehingga dari
pembelajaran yang optimal tadi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yang tinggi.
Kemudian, seorang guru juga faktor utama yang sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah proses pembelajaran, karena guru
bertanggung jawab dalam mengelola pembelajaran didalam kelas. Hal ini agar peserta didik dapat aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran yang berlangsung. Dengan itu pula, tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik, dan hal itu dapat meminimalisir
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan dalam proses pembelajaran dan keterampilan mengajar guru terhadap
peserta didik. Adapun keberhasilan dalam proses pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat diharapkan pada saat pelaksanaan
proses pembelajaran berlangsung disekolah. Karena dalam pencapaian hasil belajar yang baik, diperoleh melalui proses pembelajaran
yang berkualitas, dimana hal tersebut didukung oleh unsur-unsur pembelajaran dan pengoptimalan potensi-potensi yang ada pada peserta
didik.
Maka berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada guru kelas IV SD Negeri 34 Pontianak Kota, menunjukkan bahwa guru
masih banyak mengalami kesulitan-kesulitan dan ada yang belum menguasai keterampilan mengajar pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari para peserta didik masih ada yang terlihat tidak aktif dan merasa bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran didalam kelas, baik itu secara perseorangan maupun secara kelompok. Maka dari itu, berdasarkan dari paparan diatas,
maka peneliti terinspirasi untuk melakukan penelitian tersebut, dengan judul "Penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perseorangan Oleh Guru Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 34 Pontianak Kota".

3. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana hasil belajar peserta didik sebelum diterapkannya keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan oleh guru?
b. Bagaimana penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik?
c. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik setelah diterapkannya keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
oleh guru?

4. TUJUAN PENELITIAN
a. Untuk mendeskripsikan hasil belajar peserta didik sebelum diterapkannya keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
oleh guru.
b. Untuk mendeskripsikan penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
c. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik setelah diterapkannya keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan oleh guru.

5. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan serta wawasan , khususnya dalam
bidang pendidikan.Selain itu, penulis juga berharap penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi sekitarnya.

b. ManfaatPraktis
1) Bagi Peserta didik
Manfaat bagi peserta didik yakni untuk meningkatkan hasil belajar pada peserta didik.

2) Bagi Guru
Manfaat bagi guru yakni dapat dijadikannya pelajaran agar kedepannya lebih baik lagi dalam mengajar peserta didik untuk
meningkatkan hasil belajarnya.

3) Bagi Sekolah
Manfaat bagi sekolah yakni sebagai bentuk peningkatan kualitas dan mutu pendidikan agar tujuan pendidikan yang diharapkan
dapat tercapai sepenuhnya.

4) Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti yakni agar dapat menjadi informasi dan referensi bagi penelitilain yang ingin membahas tentang penerapan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan oleh guru.

5) Bagi Prodi PGMI


Manfaat bagi prodi PGMI yakni sebagai bahan referensi bagi penelitilain yang ingin melakukan penelitian tentang permasalahan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan oleh guru.

6. TINJAUAN PUSTAKA
1) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah

7. PENELITIAN RELEVEN
1) Nama : Megawati Mas’ud
Tahun : 2018
Judul : Hubungan Keterampilan Mengajar Guru ehadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri Model 24 Taraweang Kabupaten
Pangkep
Abstrak : Rumusan masalah penelitian ini yaitu “Bagaimana Hubungan Keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar di SD
Negeri Model 24 Taraweang Kabupaten Pangkep”. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar murid di SD Negeri Model 24 Taraweang Kabupaten Pangkep. Jenis
penelitian ini adalah termasuk Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan keterampilan mengajar
guru terhadap hasil belajar murid di SD Negeri Model 24 Taraweang Kabupaten Pangkep. Sampel yang digunakan yaitu
adalah murid kelas lima SD Negeri Model 24 Taraweang Kabupaten Pangkep sebanyak dua puluh delapan murid.
Mengingat bahwa populasi ini besar maka penulis menggunakan purposive sampling. Dalam pengumpulan data digunakan
adalah angket dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru tehadap hasil belajar murid
di sekolah terdapat kaitan yang erat dan berada pada kategori sangat tinggi, dan terdapat hubungan positif antara
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar murid di sekolah.

2) Nama : Ferny Rohmayanti, Didi Yulistio, dan Padi Utomo


Tahun : 2019
Judul : Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X di
SMA Negeri 8 Kota Bengkulu
Abstrak : Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses pembelajaran kelompok kecil dan perorangan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu. Penelitian ini mneggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah guru bahasa Indonesia kelas X SMA Neger 8 Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Imstrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru telah menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dengan
cukup baik. Pelaksanaan belajar mengajar seharusnya lebih kreatif untuk penggunaan keterampilan kelompok kecil dan
perorangan dan hendaknya terbiasa menggunakan keterampilan kelompok kecil dan perorangan dengan prosedur atau
langkah-langkah yang ada pada keterampilan kelompok kecil dan perorangan.

3) Nama : Tasya Laititia, Nur Ngazizah


Tahun : 2020/2021
Judul : Evaluasi Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Mahasiswa PGSD Semester VI Mata Kuliah
Pembelajaran Mikro 2020/2021
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan mengajar kelompok kecil yang dimiliki mahasiswa PGSD
semester 6 kelas B tahun akademik 2020/2021 pada mata kuliah Pembelajaran Mikro. Keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa seta terjadinya hubungan yang
lebih akrab antara guru dengan siswa dan antar siswa. Komponen keterampilan yang digunakan adalah keterampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan
belajar, keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan tiga tahapan untuk
mencapai tujuan tersebut, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi serta menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan ex post facto. Tahap pertama adalah perencanan, pada tahap perencanaan
mahasiwa membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yanag akan mereka gunakan dalam pembelajaran mikro.
Selanjutnya pada tahap implementasi, siswa mengajar menggunakan RPP yang telah dibuat ke kelas mikro. Tahap terakhir
adalah evaluasi, ketika mahasiswa melakukan kegiatan mengajar, mahasiswa lain memberikan penilaiannya dengan
angket. Perolehan nilai rata-rata pembelajaran mikro adalah 0,07%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan
mengajar kelompok kecil dan individu yang dimiliki oleh mahasiwsa PGSD semester 6 berada pada kategori baik.

8. METODOLOGI PENELITIAN
9. DAFTAR PUSTAKA
Dewantara, Ki Hajar. 1962. Bagian Pertama Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.
Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Poerwadaminta, W.J.S. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rohmayanti, Ferny, dkk., Volume 3 No.1. 2019. Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu. Bengkulu: Jurnal Ilmiah Korpus.
Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya (UU RI. No. 2 Tahun 1989), Jakarta: Sinar
Grafika, 1993.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai