Anda di halaman 1dari 46

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL LEARNING START WITH A

QUESTION (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR IPAS MATERI


DAERAHKU DAN KEKAYAAN ALAMNYA PADA
SISWA KELAS IV UPTD SPF SD NEGERI 1 RIMO

Proposal Skripsi
diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
NOFITRI AISAH
NPM 2006104040008

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
1

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 bahwa “Setiap warga

negara wajib mengikuti Pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa Indonesia adalah negara

yang menjunjung tinggi pendidikan. Dengan adanya pendidikan tersebut diharapkan

bisa mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yaitu memajukan dan mencerdaskan

kehidupan bangsa. Pendidikan harus ditempuh oleh setiap rakyat Indonesia baik yang

ada di perkotaan maupun di pelosok desa, karena pendidikan merupakan suatu

kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan karakteristik

pribadi siswa. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan

tertentu yang disebut tujuan pendidikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa tujuan

penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membantu siswa memperoleh

keterampilan yang dapat digunakannya untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan

berinteraksi dengan orang lain. Belajar adalah suatu proses menemukan,

membangun/ merekontruksi berbagai konsep dan prinsip, pemahaman, tidak sekedar

pengkopian yang terkesan pasif dan statis, namun belajar harus aktif dan dinamis

yang mengakibatkan perubahan tingkah laku individu (Nunzairina, 2023:120).

Proses belajar dapat terjadi disebabkan adanya interaksi antara seseorang dengan

lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapanpun dan dimanapun.

Salah satu tanda seseorang itu telah belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri
2

seseorang yang mungkin disebabkan terjadinya perubahan pada pengetahuan,

keterampilan, atau sikap.

Di dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu membimbing dan

memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami kemampuan yang mereka miliki,

untuk selanjutnya memberi motivasi agar siswa terdorong untuk belajar sebaik

mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan yang mereka

miliki.

Di era sekarang proses belajar mengajar merujuk pada student center

learning yang dimana dapat mengaktifkan kesadaran pentingnya interaksi sebagai

makhluk sosial. Pembelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial)

mengajarkan siswa untuk mampu berinteraksi dan bekerja sama dengan teman,

sehingga siswa mampu menyelesaikan tugas bersama dan hasil yang dicapai akan

dirasakan kebaikannya oleh siswa itu sendiri yaitu untuk meningkatkan keterampilan

berinteraksi dengan orang lain. Untuk itu didalam pelaksanaan pendidikan, mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) bertujuan mendidik siswa agar

dapat mengembangkan rasa ingin tahu untuk mengkaji fenomena yang ada disekitar

manusia dan alam semesta, berperan aktif dalam kegiatan pengoleloaan sumber daya

alam, mengembangkan keterampilan inkuiri, mengerti siapa dirinya dan memahami

lingkungan yang ada disekitarnya, memahami prasyarat untuk menjadi anggota

masyarakat dan dunia, serta mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep

IPAS dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari..

Proses pembelajaran yang dimana seorang guru ingin meningkatkan hasil

belajar siswa harus diperlukan model yang dapat merangsang keingintahuan siswa
3

untuk memahami materi pelajaran. Model pembelajaran ini berguna untuk

pembelajaran agar rasa bosan dan jenuh siswa hilang. Penggunaan model

pembelajaran haruslah tepat sasaran agar dapat mengatasi permasalahan yang

dihadapi oleh siswa. Untuk itu guru harus mempertimbangkan sebelum

menggunakan model pembelajaran seperti waktu yang digunakan dan kemampuan

awal yang dimiliki oleh siswa.

Salah satu bentuk model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPAS, yaitu model

Learning Start With A Question (LSQ) yang mampu membuat seluruh siswa

berperan aktif dalam proses pembelajaran yang aktif agar proses belajar mengajar

tidak berpusat pada guru tetapi pada siswa yang dimana siswa dapat menggali

potensi yang dimiliki oleh siswa untuk memahami materi Pelajaran. Model Learning

Start A Question (LSQ) dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa yang

mengakibatkan siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukan gagasan.

Penggunaan model ini menjadikan siswa lebih aktif sejak pertama proses

pembelajaran dimulai, karena sebelum pembelajaran dimulai siswa membaca dan

memahami bahan bacaan yang diberikan oleh guru dan siswa membuat pertanyaan.

Kemudian siswa mengemukakan pertanyaan yang mereka ingin ajukan dari bahan

bacaan yang belum dipahami. Diharapkan dengan menggunakan model ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SDN 1 Rimo masih kurangnya

keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran, dan pembelajaran yang

berlangsung masih berpusat pada guru (teacher center learning) yang menyebabkan

hasil belajar siswa khusunya pada mata pelajaran IPAS masih rendah, maka dari itu
4

penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Model

Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar IPAS Materi

Daerahku dan Kekayaaan Alamnya Pada Siswa Kelas IV UPTD SPF SD Negeri

1 Rimo”.

B. RUMUSAN MASAL AH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis dapat

menarik sebuah rumusan masalah yaitu sebagai berikut: Apakah Terdapat Pengaruh

Penggunaan Model Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar

IPAS Materi Daerahku dan Kekayaan Alamnya Pada Siswa Kelas IV UPTD SPF SD

Negeri 1 Rimo ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, tujuan penelitiannya adalah

untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Learning Start With A Question

(LSQ) Terhadap Hasil Belajar IPAS Materi Daerahku dan Kekayaan Alamnya Pada

Siswa Kelas IV UPTD SPF SD Negeri 1 Rimo.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoretis

 Sebagai khazanah pengetahuan peneliti dan bahan refensi untuk

peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

 Sebagai bahan rujukan menambah konsep baru untuk mengembangkan

ilmu Pendidikan di Indonesia khusus pembelajaran IPAS di SD Negeri

1 Rimo.

 Dapat memperkaya pengetahuan untuk meningkatkan keaktifan

bertanya siswa dengan model Learning Start With A Question


5

2. Manfaat Praktis

 Bagi siswa

Dapat memotivasi siswa belajar dan dapat meningkatkan keatifan

bertanya siswa terutama dengan menggunakan model Learning Start

With A Question.

 Bagi guru

Diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan bertanya siswa

menggunakan model Learning Start With A Question dapat

menunjang proses belajar mengajar.

 Bagi sekolah

Untuk membantu sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan

sekolah yang dimana dengan itu terlahirlah guru-guru yang

professional di dalam sekolah tersebut dan sebagai masukan untuk

guru-guru dalam penggunaan model yang tepat untuk proses belajar

mengajar.

 Bagi peneliti

Mendapatkan wawasan baru dalam bidang pendidikan dan pendekatan

dalam pembelajaran yang akan menjadi bekal untuk kehidupan nyata

yang akan diaplikasikan setelah masa studinya berakhir.

E. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Abubakar,

2021:40). Berdasarkan urairan diatas hipotesis pada penelitiam ini adalah : Terdapat
6

Pengaruh Penggunaan Model Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil

Belajar IPAS Materi Daerahku dan Kekayaan Alamnya Pada Siswa Kelas IV UPTD

SPF SD Negeri 1 Rimo.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari kekeliruan dan penafsiran yang berbeda maka dari itu

penulis menuliskan definisi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian

ini sebagai berikut :

1. Model Learning Start With A Question (LSQ)

Model Learning Start With A Question (LSQ) adalah model pembelajaran

yang dapat memotivasi siswa dalam memperoleh hasil belajar yang ingin dicapai

dengan cara mengajukan pertanyaan yang tidak diketahui siswa pada saat awal

pembelajaran (Gulo, 2018:23).

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat

menguasai pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, atau

keberhasilan yang dicapai seorang siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

(Nunzairina, 2023:162-163). Pada penelitian ini penulis melihat hasil belajar pada

siswa dengan topik daerahku dan kekayaan alamnya yang ada pada buku IPAS kelas

IV yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Riset dan Tekonologi pada tahun

2021.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Model Pembelajaran Learning Start With A Question

Menurut Dewey menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana

atau pola yang dapat digunakan untuk merancang pembelajaran di kelas atau diluar
7

kelas serta untuk menyusun materi pembelajaran (Suyanto & Djihad, dalam Salamun

et al., 2023:2). Sedangkan menurut Winataputra menyatakan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang

sistematis untuk mengorganisir pengalaman belajar guna mencapai tujuan belajar

tertentu, serta sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar (Suyanto & Djihad,

dalam Salamun et al., 2023:2-3). Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran suatu pola atau prosedur yang digunakan dalam proses

pembelajaran guna mencapai tujuan belajar dan sebagai pedoman bagi guru untuk

rancangan melaksanakan aktifitas belajar mengajar di kelas.

Proses pentransferan ilmu lebih efektif jika siswa aktif dan terus bertanya di

dalam proses pembelajaran dari pada siswa hanya menerima informasi yang

disampai oleh guru. Salah satu cara yang dapat ditempuh jika ingin siswa aktif untuk

bertanya adalah dengan cara menstimulasi pemikiran siswa untuk bertanya mengenai

materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Model Learning Start With A

Question dapat menggugah dan meningkatkan siswa untuk berani bertanya dan

menyampaikan pendapat dalam proses belajar mengajar.

a) Pengertian Model Learning Start With A Question

Model pembelajaran learning start with a question merupakan salah satu

jenis model pembelajaran aktif (Yuveta, 2023:16). Model pembelajaran learning

start with a question adalah model pembelajaran yang aktif dan apabila diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran maka keaktifan serta hasil belajar siswa akan

meningkat (Badriah, 2018:23). Kemudian pada proses pembelajaran siswa di tuntut


8

untuk menemukan informasi sendiri dari bahan bacaan yang telah diberikan oleh

guru sebelum guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran yang sedang

berlangsung. Salah satu cara untuk menciptakan pola dan kondisi pembelajaran aktif

adalah dengan menstimulir siswa untuk menyelidiki atau mempelajari sendiri materi

pelajarannya, tanpa penjelasan guru telebih dahulu (Silberman, 2016:157).

Model pembelajaran learning start with a question adalah model yang

dimana siswa diarahkan untuk belajar mandiri dengan membuat pertanyaan atas

bahan bacaan yang telah diberikan (Qolbiyyah, 2019:152). Setelah itu siswa

diarahkan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut melalui diskusi

dengan siswa lain dan guru ikut membantu membantu jika ada kesulitan yang

dialami oleh siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran learning start with a question merupakan model pembelajaran yang

dimana ketika memulai poses pembelajaran dimulai dengan kegiatan tanya jawab

antara siswa dengan guru dengan tujuan agar meningkatnya kemampuan serta

keberanian siswa dalam mengemukakan ide atau gagasan yang dimilikinya mengenai

materi yang dibahas.

b) Fungsi dan Tujuan Learning Start With A Question

Learning Start With A Question adalah salah satu pembelajaran aktif yang

dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam belajar melalui

bertanya pada saat awal pembelajaran. Pertanyaan yang diajukan siswa berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari dan siswa perlu membaca materi terlebih dahulu

dengan tujuan agar siswa memiliki pengetahuan awal pada materi yang akan
9

dipelajari. Siswa cenderung lebih aktif dalam proses pembelajaran dikarenakan guru

menstimulasi siswa untuk berani bertanya dan menyampaikan pendapat di dalam

kelas.

Keaktifan bertanya siswa pada awal pembelajaran pada model pembelajaran

Learning Start With A Question bertujuan agar siswa dapat termotivasi untuk

menggali materi dengan lebih dalam terhadap materi yang dibaca dan melatih

keberanian siswa dalam bertanya. Jika siswa di dalam proses pembelajaran tidak

memiliki rasa ingin tahu dan tanpa mengajukan pertanyaan, kegiatan pembelajaran di

kelas tersebut bersifat pasif (Lamba, 2022:11). Sedangkan fungsi model

pembelajaran Learning Start With A Question adalah agar siswa dapat

mengembangkan minat dan motivasi untuk aktif dalam belajar, kesiapan siswa,

mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan mengingat pengetahuan

sebelumnya (Haryadi & Nurhayati dalam Lamba, 2022:12). Berdasarkan pendapat

para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dan tujuan model Learning Start

With A Question adalah untuk mengembangkan dan memotivasi siswa untuk

menggali informasi sendiri dari rasa keingintahuan dalam diri siswa yang

menyebabkan proses pembelajaran di kelas aktif.

c) Langkah-langkah Model Learning Start With A Question

Langkah -langkah pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ)

adalah sebagai berikut.

 Pilih bacaan yang sesuai dengan materi kemudian bagikan kepada


siswa dengan cara memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks.
Usahakan bacaan yang dibagikan adalah bacaan yang memuat
informasi umum yang memberi peluang untuk diberikan penafsiran
yang beragam.
10

 Mintalah siswa untuk mempelajari bahan bacaan tersebebut secara


mandiri atau dengan rekannya.
 Mintalah siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak
dipahami. Jika waktu memungkin, gabungkan pasangan kelompok
dengan pasangan yang lainnya, kemudian minta mereka untuk
membahas poin-poin yang tidak diketahui.
 Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa untuk
menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah dibaca.
 Kumpulkan pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa.
 Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan yang teelah
ditulis siswa (Qolbiyyah, 2019:153)
Dalam arti lain langkah-langkah model pembelajaran Learning Start With A

Question yaitu:

 Bagikan kepada siswa bahan ajar yang dipilih oleh guru. Inti dari
materi itu adalah kebutuhan untuk menstimulir pertanyaan siswa.
Sebuah buku pegangan yang menyajikan informasi luas namun tidak
memiliki rincian penjelas adalah yang ideal yang dimana tujuan
utamanya adalah untuk memicu keingintahuan siswa.
 Perintahkan siswa untuk mempelajari buku pegangan dengan
pasangannya. Perintahkan agar masing-masing pasangan berupaya
memahami buku pegangan dan mengenali apa saja yang tidak mereka
pahami dengan menandai dokumen dengan pertanyaan di dekat
informasi yang tidak mereka pahami. Jika waktunya memungkinkan,
bentuklah pasangan-pasangan tersebut menjadi kuartet (kelompok
empat siswa) dan beri waktu bagi tiap pasangan untuk saling
membantu.
 Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan jawablah
pertanyaan-pertanyaan siswa. Guru mengajar melalui jawaban guru
atas pertanyaan siswa secara keseluruhan, dan baru kemudian
mengajarkan mata pelajaran pada hari ini, dengan melakukan upaya
khusus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa
(Silberman, 2016:157-158).
Bersumber dari pendapat para ahli diatas penulis menggunakan langkah-

langkah yang diungkapkan oleh Qolbiyyah, dikarenakan langkah-langkah yang harus

dilakukan telah dijelaskan secara rinci serta pemecahan masalahnya yang sangat

jelas. Namun nantinya penulis akan memodifikasi langkah-langkah yang

disampaikan oleh qolbiyyah yang sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.

d) Kelebihan dan Kekurangan Model Learning Start With A Question


11

Setiap model pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan masing-

masing dalam pelaksanaannya, begitu juga dengan model Learning Start With A

Question. Kelebihan dan kekurangan model Learning Start With A Question yaitu :

 Kelebihan model Learning Start With A Question yaitu :


 Siswa lebih siap untuk memulai pelajaran, karena siswa terlebih
dahulu belajar sehingga mereka mempunyai sedikit gambaran dan
lebih paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari guru.
 Siswa menjadi lebih aktif bertanya.
 Materi yang diajarkan dapay diingat lebih lama oleh siswa.
 Dapat mengasah kecerdasan siswa pada saat siswa belajar
mengajukan pertanyaan.
 Mendorong tumbuhnya keberanian siswa untuk mengemukakan
pendapat secara terbuka dan memperluas wawasan siswa melalui
kegiatan bertukar pendapat.
 Siswa belajar memecahkan masalahnya sendiri dan bekerja sama
dengan siswa yang lain.
 Dapat mengetahui siswa yang belajar dengan yang tidak belajar.
 Kekurangan model Learning Start With A Question
 Membutuhkan waktu yang banyak jika pertanyaan yang
dilontarkan oleh siswa banyak
 Jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab, pertanyaan atau jawaban lain bisa melantur jika siswa
tersebut tidak belajar atau tidak menguasai materi.
 Apatis untuk siswa yag tidak terbiasa berbicara dalam forum atau
siswa yang pasif.
 Mensyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang
topik atau masalah yang disajikan (Qolbiyyah, 2019:154).
Dalam pendapat lain, kelebihan dan kekurangan model Learning Start

With A Question adalah sebagai berikut.

 Kelebihan model Learning Start With A Question


 Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar dan
terstruktur.
 Pembelajaran dapat lebih menarik perhatian siswa.
 Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori
belajar.
 Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat dipersingkat.
 Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dan diefisienkan.
 Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan
dimanapun sesuai kebutuhan siswa.
 Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
12

 Peran siswa berubah ke arah yang positif.


 Kekurangan model Learning Start With A Question
 Beberapa siswa yang malu untuk bertanya sehingga guru tidak
mengetahui kesulitan yang dialami siswa.
 Siswa sulit untuk membentuk kelompok sendiri.
 Siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran kelompok
dikarenakan siswa masih bingung dengan diadakannya
pembelajaran kelompok yang mengakibatkan siswa terkesan pasif
(Muchlinarwati, 2021:147).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

kelebihan model Learning Start With A Question adalah siswa akan lebih aktif

bertanya, materi yang dipelajari lebih dikuasai, kemampuan berpikir kritis dapat

diasah melalui kegiatan bertanya dan mengemukakan pendapat saat pembelajaran

berlangsung. Sedangkan kelemahan model Learning Start With A Question adalah

dibutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaannya, guru dituntut untuk

menciptakan suasana yang variatif agar siswa lebih tertarik selama proses

pembelajaran berlangsung, serta tingkat kecerdasan siswa berbeda-bedaa akan

menghambat proses pemaham materi terhadap materi pembelajaran yang akan

dipelajari.

2. Hasil Belajar

a) Pengertian hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti

kegiatan belajar, dan juga anak-anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional

(Abdurrahman dalam Nunzairina, 2023:162). Dalam pendapat lain hasil belajar ialah

kemampuan yang diperoleh individu setelah proses pembelajaran berlangsung, yang

dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan

keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya (Purwanto dalam
13

Nunzairina, 2023:162). Hasil belajar merupakan hasil dari sutu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar. Dari guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Sedangkan sisi siswa, hasil belajar ialah puncak dari proses

belajar.

Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,

afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai siswa setelah proses

pembelajaran (Kunandar dalam Lamba, 2022:15). Hasil belajar adalah hasil belajar

merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program

belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan (Dimyati & Mudjiono dalam

Nunzairina, 2021:162). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah bukti

pencaapaian pemahaman siswa setelah mengikuti serangkaian kegiatan belajar, yang

bertujuan untuk mengukur tercapaianya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan

baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Menurut Bloom hasil belajar di bagi menjadi tiga ranah yaitu :


 Ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
 Ranah afektif yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi,
dan internalisasi.
 Ranah psikomotorik yang berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif
(Sudjana dalam Lamba, 2022:16).
Dalam ketiga ranah yang telah disebutkan diatas adalah ranah yang dapat

dilakukan oleh siswa. Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh oleh siswa melalui

proses belajar mengajar. Pada penelitian ini yang diukur hanya pada ranah kognitif
14

saja yang dimana ranah ini berguna untuk mengukur kemampuan siswa dalam

menguasai materi pelajaran.

b) Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah proses

pembelajaran baik berupa kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil

belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan

memberikan informasi kepada guru tentang sejauh mana kemajuan yang dialami oleh

siswa untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Setelah mendapatkan informasi

guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut baik

individu maupun kelompok belajar.

Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran bukan hanya disebabkan

oleh kecerdasan siswa saja, akan tetapi ada hal lain yang juga bisa menjadi faktor-

faktir penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut.

 Faktor yang ada pada diri individu itu sendri (intern) yang meliputi
faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi
dan faktor pribadi.
 Faktor yang ada di luar individu (ekstern) yang meliputi faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, alat-alat
yang digunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan
yang tersedia (Purwato dalam Nunzairina, 2023:163)
Sejalan dengan pendapat di atas, faktor-faktoryang mempengaruhi hasil belajar

ada dua yaitu :

 Faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar (intern)
 Faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh)
 Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan)
 Faktor kelelahan
15

 Faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar (ekstern)


 Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi
keluarga, suasana rumah)
 Faktor sekolah (metode mengajar, disiplin sekolah, kurikulum)
 Faktor masyarakat (bentuk kehidupan masyarakat, teman bergaul)
(Slameto dalam Nunzairina, 2023:163)

3. Mata Pelajaran IPAS di SD

a) Pengertian mata pelajaran IPAS

Ilmu pengetahuan adalah gabungan dari berbagai pengetahuan yang disusun

secara logis dan bersistem dengan menghitungkan sebab akibat (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2016). Pengetahuan yang dimaksud melingkupi dari pengetahuan

alam dan pengetahuan sosial. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) merupakan

ilmu yang mengenai makhluk hidup dan benda mati yang ada di alam semesta serta

interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia yang sebagai makhluk sosial yang

berinteraksi dengan lingkungannya (kemendikbud, 2022:4). Pendidikan IPAS

memiliki peran dalam mewujudkan profil pelajar pancasila. IPAS membantu siswa

untuk mengembangkan rasa ingin tahunya terhadap fenomena yang terjadi

disekitarnya. Rasa ingin tahu tersebut dapat menggugah siswa untuk memehami

bagaimana alam semesta bekerja dan berinteraksi dengan kehidupan manusia di

bumi. Pemahaman ini dapat digunalan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang

dihadapi dan mencari solusi.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal

dengan itu melalui IPAS diharapkan siswa menggali kekayaan kearifan lokal yang

terkait dengan IPAS yang digunakan dalam proses pemecahan masalah. Oleh sebab

itu, fokus utama yang ingin dicapai pada pembelajaran IPAS ini bukan pada seberapa

banyak konten materi yang dapat diserap oleh siswa, akan tetapi seberapa besar
16

kompetensi siswa dalam memanfaatkan pengetahuan yang sudah dimiliki. Pada anak

usia SD/MI masih melihat segala sesuatu secara apa adanya, untuk dan terpadu serta

cara berfikir mereka masih dalam tahap konkrit/sederhana, holistik, komprehensif,

dan tidak detail.

b) Tujuan mata pelajaran IPAS

Dalam mempelajari IPAS, siswa mnegembangkan dirinya sesuai dengan

profil pelajar pancasila dan dapat:

 Mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu siswa sehingga


tertarik untuk mengkaji fenomena yang ada disekitar manusia,
memahami alam semesta dan kaitannya dengan kehidupan manusia.
 Berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan
alam, mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak.
 Mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi,
merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata.
 Mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial dia
berada, memaknai bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat
berubah dari waktu ke waktu.
 Memahami persyaratan yang diperlukan siswa untuk menjadi anggota
suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta memahami arti menjadi
anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga dia dapat berkontribusi
dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan
lingkungan di sekitarnya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep di dalam IPAS
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (kemendikbud,
2022:5-6).

c) Materi daerahku dan kekayaan alamnya

Pada penelitian kali ini penulis mengambil materi tentang daerahku dan

kekayaan alamnya. Materi daerahku dan kekayaan alamnya terletak di bab 5 cerita

tentang daerahku dan pada topik B dalam buku IPAS yang diterbitkan oleh

kementrian pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2022. Pada topik B ini siswa

akan menemukan hubungan potensi kekayaan alam dengan kenampakan alam


17

daerahnya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kekayaan alam

daerahnya tersebut dengan belajar mengenai potensi kekayaan alam khas daerahnya.

Kegiatan pembelajaran pada topik ini dimulai dari pertanyaan yang dimana nanti

siswa menulis pertanyaan dari sebuah bahan bacaan yang belum dimengerti. Dari

pertanyaan tersebut guru bersama siswa berdiskusi untuk mendapatkan sebuah

jawaban dari pertanyaan yang telah dituliskan sebelumnya. Setelah itu guru

memberikan penguatan agar tidak terjadi miskonsepsi antar siswa satu dengan yang

lainnya.

H. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting (Sekaran dalam Sugiyono (2021:95).


Kurangnya keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered)

Model pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ)

Langkah-langkah model Learning Start With A Question (LSQ):


Pilih bahan bacaan yang sesuai dengan siswa kemudian bagikan bahan bacaan tersebut.
Mintalah siswa untuk mempelajari sendiri atau dengan teman.
Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bahan bacaan tersebut yang tidak dipahami.
Mintalah siswa untuk menuliskan pertanyaan baik secara mandiri atau dengan teman.
Kumpulkan pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa.
Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan yang teelah ditulis siswa.

Pembelajaran IPAS Kelas 4 Materi Daerahku dan Kekayaan Alamnya

Hasil belajar
18

I. METODE PENELITIAN

- Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian

kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistic,

dengan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2021:16). Metode

penelitian kuantitatif adalah metode yang juga sering dinamakan dengan metode

tradisional dikarenakan metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah

mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat

disimpulkan metode peelitian kuantitatif adalah sebuah metode penelitian yang sudah

dikenal banyak orang dengan menggunakan populasi dan sampel yang telah

ditentukanyang bertujuan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan

instrument penelitian yang akan dianalisis menggunakan statistic yang dapat menguji

hipotesis penelitian yang telah ditetapkan.

Pendekatan penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen adalah metode penelitian dilakukan dengan percobaan yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel independent (perlakuan) terhadap variabel

dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2021:111).

Sedangkan jenis penelitian pada kali ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi

experimental design). Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang dimana

variabelnya tidak dipilih secara rendom atau acak (Sugiyono, 2021:118). Penelitian

ini akan memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan

model learning start with a question, sedangkan untuk kelompok kontrol atau kelas
19

non eksperimen tidak ada diberi perlakuan dan hanya dilakukan kegiatan

pembelajaran dengan sebagai mana mestinya. Desain penelitian ini menggunakan

nonequivalent control group design yang dimana kedua tersebut akan diberikan

pretest dan posstest untuk melihat perubahan hasil belajar yang terjadi pada kedua

kelas tersebut, akan tetapi hanya ada 1 kelas yang diberi perlakuan yaitu kelas

eksperimen. Kedua kelas tersebut tidak dipilih secara random atau acak yang dapat

digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2021:120) :

O1 X O2
…………………………… O3O4

Keterangan:
O1 : nilai pretest kelas eksperimen
O2 : nilai posttest kelas eksperimen
O3 : nilai pretest kelas non eksperimen
O4 : nilai posttest kelas non eksperimen
X : perlakuan penggunaan model pembelajaran aktif tipe learning start with a
question

- Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UPTD SPF SD Negeri I Rimo yang beralamatkan

di Jl. Iskandar Muda Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil,

Aceh. Penelitian ini direncanakan pada pembelajaran semester genap kelas IV UPTD

SPF SD Negeri 1 Rimo Tahun Pelajaran 2023/2024.

No Kegiatan Tahun 2023


Oktober November Desember Januari Februari
1. Penyusunan
proposal
2. Bimbingan
proposal
3. Seminar
proposal
4 Pelaksanaan
20

penelitian
5. Laporan
penelitian
6. Perbaikan
dan
bimbingan
skripsi
7. Sidang
skripsi
8. Perbaikan
skripsi

- Populasi dan sampel

a. Populasi

Keseluruhan objek yang akan diamati dan diukur oleh peneliti disebut populasi.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti dan

kemudian menarik kesimpulan dari ketetapan tersebut (Sugiyono, 2021:126).

Adapun populasi pada peneltian ini adalah siswa kelas IV UPTD SPF SD Negeri 1

Rimo yang berjumlah 60 orang dengan rincian sebagai berikut.

No Kelas ∑ Siswa

1. Kelas A 30 orang

2. Kelas B 30 orang

∑ 60 orang

Sumber : data UPTD SPF SDN 1 Rimo

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2021:127). Sampel dapat diartikan sebagai anggota populasi


21

yang diambil menggunakan teknik tertentu. Sedangkan dipengertian lain sampel

adalah Sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan apabila subjeknya < 100, maka

sebaiknya diambil secara keseluruhan sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi (Rukajar, 2018:110). Berdasarkan pendapat para ahli diatas sampel

merupakan sebagian dari anggota populasi yang dapat mewakili untuk

dilaksanakannya sebuah penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus

atau sampling total. Sensus atau sampling total adalah teknik pengambilan sampel

yang dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua (Sugiyono,

2021:134). Penelitian yang dilakukan pada populasi di bawah 100 sebaiknya

dilakukan sensus, sehingga seluruh anggota populasi tersebut dijadikan sampel

semua sebagai subyek di pelajari atau sebagai responden pemberi informasi.

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas IV A yang

berjumlah 30 siswa dan IV B yang berjumlah 30 siswa. Jadi, jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 60 siswa.

- Instrument penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono , 2021:156). Dalam penelitian

ini penulis menggunakan bentuk instrument penelitian yaitu instrument tes dan

instrument non tes. Instrument tes yang berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 10

soal yang nantinya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan

melaksanakan kegiatan pretest dan posttest. Sedangkan untuk instrument non tes
22

penulis mengambil salah satu teknik yang berupa observasi pada saat pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan angket.

- Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi

yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Pemilihan teknik dan alat

pengumpulan data harus disesuaikan dengan metode yang akan digunakan dalam

penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis tes dan non tes.

a. Teknik Tes

Teknis tes adalah teknik yang digunakan untuk menguji kemampuan atau

pengetahuan suatu topik atau variabel yang diteliti (Saat & Mania, 2020:98)). Teknik

pengumpulan data dalam menggunakan teknis tes yang dilaksanakan pada awal

sebelum pembelajaran (pretest) dan kemudian memberikan tes Kembali pada akhir

kegiatan pembelajaran (posttest).

b. Teknik Non Tes

Teknik non tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

 Observasi

Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis (Hadi dalam Sugiyono,

2021:203). Observasi pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data

hasil dari pengamatan tentang kondisi sekolah dan keaktifan siswa yang

dicatat ketika pembelajaran berlangsung.

 Dokumentasi
23

Dokumentasi yaitu kegiatan mencari data atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, jurnal, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda,

dan sebagainya (Arischa, 2019:8). Penelitian ini me nggunakan teknik

dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil penilaian

tengah semester pada semester ganjil siswa pada tahun ajaran 2023/2024.

Teknik dokumentasi ini juga digunakan untuk memperoleh gambar/foto profil

sekolah, jumlah kelas, dan jumlah siswa.

- Teknik analisis data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2021:206). Untuk mendapatkan data hasil

perhitungan yang berguna untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis

yang telah dibuat oleh penulis, maka penelitian ini menggunakan IBM SPSS

STATISTIC version 26 for windows. SPSS atau Statistical Product and Servis

Solutions adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan

statistic dengan menggunakan program komputer (Sarwono dalam blog Muhammad

Furqon, 2021: -).

Kriteria uji hipotesis :

Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak artinya signifikan

t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan α = 0,05

Hipotesis yang akan di uji pada penelitiam ini adalah :

Ho : Sig (1- tailed) > 0,05 : tidak terdapat pengaruh model learning start with a

question dalam hasil belajar IPS materi daerahku dan


24

kekayaan alamnya pada siswa kelas IV UPTD SPF SD

Negeri 1 Rimo

Ha : Sig (1- tailed) < 0,05 : terdapat pengaruh model learning start with a question

dalam hasil belajar IPS materi daerahku dan kekayaan

alamnya pada siswa kelas IV UPTD SPF SD Negeri 1

Rimo
25

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-Press


UIN Sunan Kalijaga.

Arischa, S. (2019). Analisis Beban Kerja Bidang Pengelolaan Sampah Dinas


Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru. JOM FISIP, 6(1), 1–
15.

Badriah, L. (2018). Model Learning Start with a Question (LSQ) untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD pada Pokok Bahasan Sistem
Reproduksi. Jurnal Bio Educatio, 3(2), 22-28.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang


Standar Isi. Jakarta : Depdiknas

Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F., & Nur, I.S.
(2021). Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial (IPAS) Fase A – Fase C. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F., & Nur, I.S.
(2021). Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta Pusat: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi.

Furqan, M. (2021). Pengertian SPSS, Fungsi, Kegunaan, Serta Kelebihan dan


Kekurangan. [Online]. https://www.sijenius.com/2021/07/pengertianspss-
fungsi-kegunaan-kelebihan-dan-kekurangan.html/?m=1. (Diakses tanggal
20 November 2022 pukul 21.45).

Gulo, N. (2018). Penerapan Learning Start with a Question Menggunakan Media


Handout dan Peta Konsep Pada Materi Hidrolisis Garam di SD Prayatna
Medan. Journal of Chemistry, Education, and Science, 2(1), 22-35.
https://doi.org/10.30743/cheds. v2i1.694

KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 1 Oktober 2023].

Lamba, R. N. (2022). Pengaruh metode learning start with a question terhadap


hasil belajar siswa pada mata Pelajaran IPS kelas IV SD negeri Batulaccu
Makasar. [Skripsi, Universitas Bosowa], Makasar.

Nunzairina. (2023). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: K-Media

Qolbiyyah, S. (2019). Penerapan Metode LSQ (Learning Start with a Question)


dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Sumbula, 4(1),
149-162.
2

Rukajar, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Deepublisher Publisher,


Sleman

Saat, S., & Mania, S. (2020). Pengantar Metodologi Penelitian. Sulawesi Selatan:
PUSAKA ALMAIDA

Salamun, Ana W., Syawaluddin, Rini N.A.I., Janner S., Ester J.S., Yurfiah N.S.,
Christa L., & M. Habibullah A. (2023). Model -Model Pembelajaran
Inovatif. Lampung : Yayasan Kita Menulis.

Silberman. (2016). Active Learning (101 Cara Brlajar Siswa Aktif). Bandung:
Nuansa Cendekia.

Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Batang Tubuh (pasal 31


ayat 2).
Yuveta, M. (2023). Pengaruh model learning start with a question terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas V sekolah dasar pada mata
pelajaran matematika. [Skripsi, Universitas Lampung], Bandar Lampung.
2

LAMPIRAN I

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPAS SD KELAS 4

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Nofitri Aisah
Instansi : UPTD SPF SDN 1 Rimo
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Fase / Kelas : B/4
BAB 5 : Cerita Tentang Daerahku
Topik : Daerahku dan Kekayaan Alamnya
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan
B. KOMPETENSI AWAL
 Menceritakan perkembangan sejarah daerah tempat tinggal.
 Mengidentifikasi dan menunjukkan kekayaan alam yang ada di daerah tempat tinggal,
 Menelaah pengaruh perkembangan daerah terhadap kehidupan perekonomian
masyarakat di daerah tempat tinggal
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
2) Berkebinekaan global,
3) Bergotong-royong,
4) Mandiri,
5) Bernalar kritis, dan
6) Kreatif.
D. SARANA DAN PRASARANA
 Sumber Belajar : Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F.,
& Nur, I.S. (2021). Buku Guru dan Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta
Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi.

Topik B. Daerahku dan Kekayaan Alamnya


 Kartu kekayaan alam
Perlengkapan peserta didik:
 Alat tulis;, buku tulis.,
Persiapan lokasi:,
 Pengaturan tempat duduk berkelompok;
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. MODEL PEMBELAJARAN
2

 Pembelajaran Tatap Muka


 Model Learning Start With A Question
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
 Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menyebutkan kekayaan alam yang ada di daerah tempat tinggalnya.
2. Peserta didik dapat mengorelasikan pengaruh geografis dengan kekayaan alam di
daerah tempat tinggalnya.
3. Peserta didik dapat menyebutkan cara yang bijak untuk memanfaatkan kekayaan alam
di daerah tempat tinggalnya.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyebutkan kekayaan alam yang ada di
daerah tempat tinggalnya. mengorelasikan pengaruh geografis dengan kekayaan alam di
daerah tempat tinggalnya. dan menyebutkan cara yang bijak untuk memanfaatkan kekayaan
alam di daerah tempat tinggalnya.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana kehidupan masyarakat di daerah tempat tinggalku?
2. Apa pengaruh kondisi geografis terhadap mata pencaharian penduduknya?
3. Apa pengaruh masyarakat pendatang terhadap kehidupan masyarakat di daerah
tempat tinggalku?
4. Bagaimana sikap yang baik menghadapi kehadiran masyarakat pendatang?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kondisi fisik dan
mental peserta didik dengan menanyakan kabar peserta didik (orientasi).
2. Guru bersama peserta didik membaca doa sebelum belajar (orientasi).
3. Guru memberi acuan dengan menyampaikan Bab atau Topik pembelajaran.
4. Melakukan tanya jawab dengan pertanyaan pemantik agar menarik keingintahuan
siswa terhadap materi pelajaran yang akan berlangusng (apersepsi).
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari kalimat pujian dalam
kehidupan sehari-hari (motivasi).
7. Sebelum pembelajaran berlangsung pendidik memberikan soal pretest kepada peserta
Kegiatan Inti
1. Guru memberikan bahan bacaan kepada peserta didik (menyajikan teks bacaan).
2. Peserta didik mempelajari sendiri bahan bacaan tersebut secara mandiri (mempelajari bahan
bacaan).
3. Peserta didik memberi tanda pada materi yang belum dipahami dari bacaan tersebut
(menandai teks bacaan).
4. Gabungkan peserta didik kedalam kelompok-kelompok kecil.
5. Di dalam kelompoknya peserta didik membahas mengenai materi yang belum dipahami.
6. Peserta didik menuliskan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami pada bacaan
yang diberikan oleh pendidik (menuliskan pertanyaan).
7. Mintalah peserta didik untuk mengumpulkan pertanyaan yang ditulis
(mengumpulkan pertanyaan).
8. Guru menyampaikan penjelasan materi melalui menjawab pertanyaan yang telah dituliskan
2

oleh siswa.
9. Guru memberikan LKPD kepada peserta didik untuk dijadikan pekerjaan rumah dengan
bantuan orang tua.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik besama guru menyimpulkan isi materi pada pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam mengikuti pembelajaran
hari ini.
3. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam

Pertemuan 2
Kegiatan Pendahuluan
Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kondisi fisik dan
mental peserta didik dengan menanyakan kabar peserta didik (orientasi).
2. Guru bersama peserta didik membaca doa sebelum belajar (orientasi).
3. Guru memberi acuan dengan menyampaikan Bab atau Topik pembelajaran.
4. Melakukan tanya jawab dengan pertanyaan pemantik agar menarik keingintahuan
siswa terhadap materi pelajaran yang akan berlangusng (apersepsi).
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari kalimat pujian dalam
kehidupan sehari-hari (motivasi).
7. Sebelum pembelajaran berlangsung pendidik memberikan soal pretest kepada peserta

Kegiatan Inti
1. Guru bersama peserta didik berdiskusi tentang kekayaan alam, pengaruh dan
pemanfaatannya dengan menggunakan kartu kekayaan alam yang disediakan oleh guru.
2. Guru memberikan LKPD 2 kepada pesrta didik.
3. Guru memberikan penguatan lebih lanjut mengenai materi yang diajarkan (penguatan
materi).
4. Setelah itu, peserta didik membuat mind maping atau peta konsep dari pembelajaran.
5. Peserta didik mengumpulkan hasil mind maping berdasarkan kreativitas mereka.

Kegiatan Penutup
1. Peserta didik besama guru menyimpulkan isi materi pada pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mengerjakan soal posttest
3. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam mengikuti pembelajaran
hari ini.
4. Guru bersama didik menutup kegiatan dengan doa dan salam

E. REFLEKSI
Topik B: Daerahku dan Kekayaan Alamnya
1. Menurut kalian, apa kekayaan daerah kalian yang paling penting? Mengapa?
2. Menurut kalian, adakah keterkaitan antara kenampakan alam/bentang alam daerah tempat
tinggalmu dengan potensi kekayaan alam yang dimiliki daerah kalian? Coba ceritakan
dengan singkat.
3. Apa saja yang sudah dilakukan masyarakat daerah kalian untuk memanfaatkan kekayaan alam
di daerah tempat tinggal kalian?
4. Menurut kalian, seberapa penting mengelola kekayaan alam dengan bijak?
2

Mengapa?
5. Apakah menurut kalian masyarakat di daerah tempat tinggalmu sudah bijak dalam
mengelola kekayaan alamnya dengan baik?
6. Menurut kalian, apa hal yang dapat diupayakan untuk menjaga kelestarian kekayaan alam
yang dimiliki daerahmu, hingga dapat terus dinikmati oleh generasi berikutnya?

Refleksi Guru
Agar proses belajar selanjutnya lebih baik lagi, mari lakukan refleksi diri dengan
menjawab pertanyaan berikut.
1. Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas? Apa yang saya sukai dari kegiatan
pembelajaran kali ini? Apa yang tidak saya sukai?
2. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama pembelajaran?
3. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil pembelajaran?
4. Dengan pengetahuan yang saya dapat/miliki sekarang, apa yang akan saya lakukan jika
harus mengajar kegiatan yang sama di kemudian hari?
5. Kapan atau pada bagian mana saya merasa kreatif ketika mengajar? Mengapa?
6. Pada langkah ke berapa peserta didik paling belajar banyak?
7. Pada momen apa peserta didik menemui kesulitan saat mengerjakan tugas akhir mereka?
8. Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat itu?

F. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian
Rubrik Penilaian Mind Mapping
Kriteria
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
penilaian
Konten Memenuhi Memenuhi dua Memenuhi satu Tidak memenuhi
semua dari ketentuan dari ketentuan ketentuan
ketentuan konten. konten. konten
konten
Desain Warna Memenuhi dua Memenuhi satu Seluruh kriteria
tidak terpenuhi
menarik, poster kriteria desain kriteria desain
proporsional, yang baik. yang baik.
teks mudah
terbaca
Kreativitas Memanfaatkan Memanfaatkan Memanfaatkan Tidak terlihat
banyak barang dua jenis barang satu jenis menggunakan
barang bekas
bekas. bekas. barang bekas
Penyelesaian Aktif mencari Bisa mencari Memerlukan Tidak terlihat
masalah dan ide atau mencari solusi namun bantuan setiap ada inisiatif
kemandirian solusi jika ada dengan arahan menemukan untuk meminta
hambatan. sesekali. kesulitan, bantuan.
namun terlihat
ada inisiatif
3

untuk meminta
bantuan.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
 Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan.

Remedial
 Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1

Nama : .............................................................................
Kelas : .............................................................................
Petunjuk!
Berilah tanda centang ( ˅ ) untuk kekayaan alam yang paling banyak ditemukan di daerah
tempat tinggal mu!
3
3

Nilai Paraf Orang Tua

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

Nama : .............................................................................
Kelas : .............................................................................

Isilah tabel di bawah ini yang berisi 2 contoh jenis sumber daya serta pemanfaatannya yang ada
di daerah kalian. Jenis sumber daya terdiri dari hewan, tanaman, dan peninggalan sejarah
maupun objek wisata yang berpotensi sebagai sumber daya.

Jenis Sumber Daya 1 2


Hewan
Pemanfaatan di daerah

Tanaman
Pemanfaatan di daerah

Lainnya
Pemanfaatan di daerah

Nilai Paraf Orang Tua

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan Bacaan Guru

Perbedaan karakteristik ruang di setiap wilayah sangat memengaruhi kegiatan ekonomi, sosial,
budaya, dan pola hidup masyarakat. Misal, karakteristik ruang daerah pegunungan yang
permukaan berbukit-bukit, tidak rata tetapi tanahnya subur sangat cocok dimanfaatkan sebagai
lahan pertanian. Berikut adalah beberapa pengaruh kenampakan alam terhadap potensi
3

kekayaan alam suatu daerah:


1. Pegunungan
Daerah pegunungan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Selain itu, daerah pegunungan dimanfaatkan untuk sektor pariwisata, rekreasi, dan olahraga.
Pemanfaatan daerah pegunungan untuk perekonomian dan usaha meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Misalnya:
Pegunungan Dieng (Jawa Tengah) digunakan oleh masyarakat sebagai lahan pertanian
kentang, Puncak Bogor (Jawa Barat) untuk lahan perkebunan teh, Pegunungan Bromo (Jawa
Timur) untuk rekreasi, dan Pegunungan Jayawijaya (Papua) untuk jalur pendakian dan
tambang emas.
2. Dataran rendah
Dataran rendah dimanfaatkan masyarakat untuk lahan pertanian, peternakan, perikanan,
perkebunan, perkantoran, industri, perdagangan dll. Pemanfaatan dataran rendah untuk
aktivitas perekonomian misalnya: Karawang (Jawa Barat) sebagai pusat industri, Jakarta
untuk pusat perkantoran dan perdagangan, Semarang (Jawa Tengah) untuk
perikanan/tambak, dan Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan (Pulau Sumatera) untuk
perkebunan kelapa sawit.
3. Pantai dan laut
Pantai dan laut dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata, perikanan, perdagangan,
transportasi, olahraga, industri dll. Contoh pemanfaatan pantai untuk kegiatan perekonomian
adalah: Pantai di Pulau Bali untuk pariwisata, perdagangan dan perhotelan, Pantai di Selatan
Pulau Jawa (Kebumen) menghasilkan sarang burung walet, Pantai di wilayah Pantura Jawa
(Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal) untuk perikanan tambak dan air payau. Contoh
pemanfaatan wilayah laut misalnya: Selat Bali sebagai jalur transportasi masyarakat dari
Pulau Jawa ke Pulau Bali, laut di Kepulauan Natuna (Kepulauan Riau) untuk pertambangan
minyak bumi dll.
4. Sungai
Sungai digunakan masyarakat sebagai jalur transportasi, perdagangan, perikanan, olahraga,
irigasi, dan PLTA. Pemanfaatan sungai di Indonesia, misalnya: Sungai Kapuas (Kalimantan
Barat) sebagai jalur transportasi, Sungai Musi (Sumatera Selatan) untuk perdagangan,
Sungai Opak (DIY) untuk wahana olahraga, Sungai Bengawan Solo untuk irigasi dll.
5. Danau dan Waduk
Danau dan waduk dimanfaatkan untuk perikanan, pariwisata, olahraga, irigasi, PLTA.
Pemanfaatan danau dan waduk di Indonesia antara lain: Danau Toba (Sumatera Utara) untuk
pariwisata dan irigasi, Waduk Jatiluhur (Jawa Barat) untuk PLTA, Waduk Gajah Mungkur
(Jawa Tengah) untuk sarana irigasi.

Pada topik ini peserta didik akan menemukan hubungan potensi kekayaan alam dengan
kenampakan alam daerahnya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kekayaan alam
daerahnya tersebut dengan belajar mengenai potensi kekayaan alam khas daerahnya. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan melalui identifikasi kartu serta permainan papan akan melatih
kemampuan peserta didik dalam observasi, proses berpikir kritis, dan kreatif. Dari informasi
yang didapatkannya, peserta didik akan belajar berdiskusi dan guru dapat membantu dengan
menguatkan pemahaman serta meluruskan miskonsepsi.

Bahan Bacaan Peserta Didik


3

Tahukah kalian bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki ragam bentang alam yang berbeda-
beda? Lalu, tahukah kalian, bahwa hal ini pun berpengaruh terhadap potensi sumber daya
yang dimiliki oleh masing-masing daerah?
Kabupaten Bima, misalnya, memiliki bentang alam yang terdiri dari dataran tinggi, dataran
rendah, dan beberapa daerahnya berbatasan langsung dengan lautan. Curah hujan yang rendah
juga, di dataran Kabupaten Bima, bawang merah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Bambu juga termasuk sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan.
Perabotan rumah tangga, perabotan dapur, dan dinding rumah terbuat dari bambu. Bukan hanya
itu, bambu juga digunakan sebagai alat musik dan bahan membuat mainan.
Di daerah kalian, pasti ada sesuatu yang bisa dan biasa dimanfaatkan penduduknya. Bisa berupa
tumbuhan atau hewan. Bisa juga sungai, danau, rawa, gunung, dan sebagainya.
Jadi penasaran ya, apa saja kekayaan alam yang ada di daerah kita?
Yuk, kita jelajahi bersama!
C. GLOSARIUM
Peserta didik diharapkan dapat menemukan hubungan potensi kekayaan alam dengan kenampakan
alam daerahnya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kekayaan alam daerahnya tersebut
dengan belajar mengenai potensi kekayaan alam khas daerahnya. Selain itu, peserta didik diharapkan
mampu menemukan pengaruh masyarakat pendatang terhadap kehidupan masyarakat di daerah tempat
tinggalnya, serta menemukan hubungan antara kenampakan alam dengan mata pencaharian masyarakat
di daerah tempat tinggalnya.
D. DAFTAR PUSTAKA
 Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F., & Nur, I.S. (2021). Buku
Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
 Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F., & Nur, I.S. (2021). Buku
Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
3

LAMPIRAN II

INSTRUMEN SOAL PRETEST


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Nama :
Kelas / Semester :
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada salah
satu huruf a,b,c dan d!

1.

Berdasarkan gambar di atas ini adalah pemukiman disekitar pegunungan yang


berada di Berastagi, Sumatera Utara. Daerah ini memiliki alam yang masih asri
dengan suasana sejuk. Potensi sumber daya alam yang terletak di pemukiman
Pegunungan Berastagi yaitu...
a. Lahan strawberry
b. Perkebunan sawit
c. Pantai
d. Irigasi

2. Lula tinggal di Berastagi (Sumatera Utara), sedangkan Dina tinggal di Gosong


Telaga (Aceh Singkil). Potensi sumber daya alam di daerah tempat tinggal Lani dan
Dewi berbeda karena dipengaruhi oleh ….
a. Pergantian musim
b. Bentang alam
c. Kenampakan buatan
d. Pemimpin daerah
3

3.

Indonesia memiliki beragam kekayaan alam. Salah satu kekayaan alamnya


ditunjukkan oleh gambar di atas. Lokasi dari kekayaan alam tersebut yaitu...
a. Papua
b. Bali
c. Sumatera utara
d. Aceh

4.

Kekayaan alam pada gambar di atas terletak di Jambo Aye Kanan (Aceht). Kekayaan
alam tersebut dimanfaatkan untuk....
a. Olahraga
b. Pariwisata
c. Irigasi
d. Jalur transportasi
5.
3

Gambar di atas menunjukkan salah satu kekayaan alam yang diperoleh dari
kenampakan alam berupa....
a. Pegunungan
b. Dataran rendah
c. Pantai
d. Waduk

6. Rumah Dimas dekat dengan pantai yang asri dan indah. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan Dimas untuk menfaatkan kenampakan alam di sekitar rumahnya
yaitu kecuali . .
a. Membuat tambak udang
b. Membangun sarana pariwisata
c. Membuat garam dapur
d. Membuat perkebunan sawit

7.

Berikut contoh pemanfaatan sumber daya alam yang bijak berdasarkan gambar di atas
yaitu...
a. Menggunakan pukat harimau
b. Menggunakan aliran listrik
c. Menggunakan mata jaring yang besar
d. Menggunakan bahan-bahan peledak
8. Perhatikan kenampakan alam berikut!
1) Sungai
2) Laut
3) Dataran rendah
4) Pegunungan
Kenampakan alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk PLTA
ditunjukkan oleh nomor...
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
3

d. Nomor 4

9. Kenampakan alam seperti dataran rendah di Jakarta dimanfaatkan oleh


masyarakat untuk. . .
a. pertanian dan peternakan
b. perikanan dan tambak
c. pariwisata dan olahraga
d. pusat perkantoran dan perdagangan

10.

Sumber daya alam yang ditunjukkan oleh gambar di atas banyak diperoleh dari
daerah yang...
a. Dekat dengan pantai
b. Subur dan bersuhu tinggi
c. Suhu rendah dan curah hujan tinggi
d. Permukaannya datar dan gambut
3

INSTRUMEN SOAL POSTTEST


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Nama :
Kelas / Semester :
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada salah
satu huruf a,b,c dan d!
1. Lani tinggal di Berastagi (Sumatera Utara), sedangkan Dewi tinggal di Gosong Telaga
(Aceh Singkil). Potensi sumber daya alam di daerah tempat tinggal Lani dan Dewi
berbeda karena dipengaruhi oleh ….(b)
a. Pergantian musim
b. Bentang alam
c. Kenampakan buatan
d. Pemimpin daerah

2.

Gambar di atas merupakan Pegunungan Dieng berada di Jawa Tengah. Daerah ini
memiliki alam yang masih asri dengan suasana sejuk. Potensi sumber daya alam
yang terletak di Pegunungan Dieng yaitu...(a)
a. Lahan pertanian kentang
b. Perdagangan dan perhotelan
c. Transportasi dan irigasi
d. Lahan pertanian padi

3.
4

Indonesia memiliki beragam kekayaan alam. Salah satu kekayaan alamnya


ditunjukkan oleh gambar di atas. Lokasi dari kekayaan alam tersebut yaitu...
a. Papua
b. Bali
c. Sumatera utara
d. Aceh

4.

Kekayaan alam pada gambar di atas terletak di Jatiluhur (Jawa Barat). Kekayaan
alam tersebut dimanfaatkan untuk....
e. Olahraga
f. Pariwisata
g. Irigasi
h. Jalur transportasi

5. Bojongmangu merupakan wilayah di Jawa Barat yang terkenal sebagai penghasil


bambu. Bambu tersebut dapat dimanfaatkan untuk bahan...
a. Pangan
b. Sandang
c. Perabotan dapur
d. Pondasi bangunan

6. Perhatikan kenampakan alam berikut!


1) Sungai
2) Waduk
3) Dataran rendah
4) pegunungan
Kenampakan alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk PLTA
ditunjukkan oleh nomor...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 4
4

7.

Sumber daya alam yang ditunjukkan oleh gambar di atas banyak diperoleh dari
daerah yang...
e. Dekat dengan pantai
f. Subur dan bersuhu tinggi
g. Suhu rendah dan curah hujan tinggi
h. Permukaannya datar dan gambut

8. Rumah Dimas dekat dengan air terjun yang asri dan indah. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan Dimas untuk menfaatkan kenampakan alam di sekitar rumahnya
yaitu
..
a. Membuat tambak udang
b. Membangun sarana pariwisata
c. Membangun industri
d. Membuat perkebunan sawit

9. Kabupaten Blora yang terletak di Jawa Tengah merupakan daerah penghasil kayu jati.
Berikut upaya pemanfaatan sumber daya alam tersebut secara bijak yaitu. . .
a. Menebang pohon yang muda
b. Mengekploitasi pohon
c. Membuat terasering
d. Menerapkan tebang pilih

10. Tina tinggal di daerah yang panas dan gersang. Upaya yang dapat dilakukan Tina
untuk mendapatkan nasi, buah-buahan, dan sayuran yaitu. . .
a. Menanam tanaman penghasil pangan
b. Mencari alternatif makanan lain
c. Mendatangkan pangan dari daerah lain
d. Menunggu musim penghujan dan tanah subur
4

KUNCI JAWABAN
Soal pretest
1. a
2. b
3. d
4. c
5. b
6. d
7. c
8. a
9. d
10. c

Soal posttest
1. b
2. a
3. d
4. c
5. b
6. a
7. c
8. b
9. d
10. c
4

LAMPIRAN III
LEMBAR OBSERVASI SISWA
KELAS EKSPERIMEN

Kelas / Semester :
Hari / Tanggal :
Pertemuan :
Berikan tanda “” pada kolom Ya jika aspek yang diamati terlaksana dan berikan tanda “”
pada kolom Tidak jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian berikan keterangan.
No Aspek yang diamati Terlaksana Keterangan
Ya Tidak
1. Mengerjakan tes awal (pretest)

2. Berkumpul dengan kelompok masing-masing

3. Mempelajari materi bacaan yang diberi oleh guru

4. Memberi tanda pada bacaan yang tidak mereka


pahami

5. Setiap kelompok berdiskusi membahas


pointpoint yang tidak dipahami

6. Semangat dan antusias siswa dalam berdiskusi

7. Komunikasi dan kerja sama antar siswa

8. Aktif mengungkapkan pendapat

9. Memperhatikan penjelasan guru

10. Setiap kelompok mempresentasikan apa yang telah


didiskusikan

11. Kelompok lain memperhatikan, menanggapi, atau


menyanggah

12. Aktif mengajukan pertanyaan

13. Mengerjakan tes akhir (posttest)


14. Aktif dalam menyimpulkan pembelajaran
15. Aktif menjawab pertanyaan guru
Sumber: Qolbiyyah (2019)
4

LEMBAR OBSERVASI SISWA


KELAS CONTROL

Kelas / Semester :
Hari / Tanggal :
Pertemuan :
Berikan tanda “” pada kolom Ya jika aspek yang diamati terlaksana dan berikan tanda “”
pada kolom Tidak jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian berikan keterangan.
No Aspek yang diamati Terlaksana Keterangan
Ya Tidak
1. Mengerjakan tes awal (pretest)

2. Memperhatikan guru saat menjelaskan materi

3. Mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi

4. Berkumpul dengan kelompok masing-masing

5. Semangat dan antusias peserta didik dalam berdiskusi

6. Komunikasi dan kerja sama antar peserta didik

7. Aktif mengemukan pendapat

8. Aktif mengajukan pertanyaan

9. Mengerjakan tes akhir (posttest)

10. Aktif dalam menyimpulkan pembelajaran

11. Aktif menjawab pertanyaan guru

12. Peserta didik mendengarkan penguatan yang diberikan


oleh guru

Sumber: Qolbiyyah (2019)

Anda mungkin juga menyukai