Anda di halaman 1dari 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATA


PELAJARAN IPA SDN MEKARBAKTI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan,
Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2022/2023)

RANCANGAN PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :
Siti Nurhalimah
20210621143

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS SEBELAS APRIL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN AJARAN 2023
1. JUDUL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATA
PELAJARAN IPA SDN MEKARBAKTI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV
SDN Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran
2022/2023).

2. BIDANG ILMU
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada konsentrasi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

3. LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan merupakan proses membawa yang diinginkan dalam perilaku manusia.
Pendidikan dapat juga didefinisikan sebagai proses perolehan pengetahuan dan kebiasaan-
kebiasaan melalui pembelajaran atau studi. Jika pendidikan menjadi efektif hendaknya
menghasilkan perubahan-perubahan dalam seluruh komponen perilaku (pengetahuan dan
gagasan, norma dan keterampilan nilai dan sikap, serta pemahaman dan perwujudan).
Perubahan tingkah laku ini merupakan hasil dari proses pendidikan yang diarahkan
pada tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing individu atau masyarakat. Perubahan-
perubahan ini hendaklah dapat diterima secara sosial, kultural, ekonomis, dan menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, sikap, serta pemahaman.

Dalam Al-Quran surah Al-Kahfi ayat 66 juga menjelaskan tentang belajar yaitu :

ِّ ُْ‫ع ك عل تَّب ى ه ْل أ ُمو س ق ال ل ه‬


ُ ِّ ‫م ت ُر ْشد م ِّه ِّ َّمما ُعل ِّ ْن تُع ل ى أ‬

Artinya: Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan
kepadamu?"

Pendidikan tindakan berjalan baik jika tidak diimbangi dengan belajar. Karena belajar
merupakan rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan priadi
manusia seutuhnya. Yang berarti yang mengandung unsur cipta, rasa dan karsa, ranah dan
kognitif, efektif dan psikomotorik.

Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berikut adanya
pengalaman. Pembentukan tingkah laku ini meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan,
sikap, pengetahuan, pemahaman dan apresiasi. Oleh sebab itu, belajar adalah proses aktif
yaitu proses reaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah suatu
proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami suatu yang dipelajari. Apabila
berbicara mengenai belajar. Maka kita bercerita mengenai tingkah laku seseorang atau
individu melalui berbagai pengalaman yang ditempuh.

Belajar adalah tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungan. Ada beberapa teori yang
berpendapat bahwa proses belajar pada prinsipnya bertumpuh pada stuktur kognitif, yakni
penataan fakta, konsep serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan yang
memiliki makna bagi subjek didik.

Komponen yang mempengaruhi yang dianggap sangat mempengaruhi proses


pendidikan adalah komponen guru. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung
tombak yang berhubugan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar.
Bagaimana bagus idealnya kurikulum pendidikan, bagaimanapun lengkap sarana dan
prsarana pendidikan, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam
mengimplementasikan, maka semuanya akan kurang bermakna. Apalagi dalam era
Globalisasi sekarang ini harusnya terjadi perubahan peranan guru. Guru tidak lagi berperan
sebagai satu-satunya sumber belajar (learning resources), akan tetapi lebih berperan sebagai
pengola pembelajaran (manager of intruction).

IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses
pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar memahami alam sekitar secara ilmiah.

Dalam pembelajaran IPA motivasi belajar sangat penting untuk ditingkatkan, mengingat
tujuan dan pembelajaran IPA yang diamaatkan oleh Pancasila dalam UUD 1945 (dalam
BSNP KTSP 2006:271) adalah berpikir secara kritis, rasional dan kreatif, berpartisipasi
aktif dan bertanggungjawab serta dapat berinteraksi dengan individu lain.

Beberapa tujuan tersebut dapat tercapai apabila terdapat motivasi belajar dari dalam dan
dari luar individu peserta didik, kenyataan yang terjadi selama ini pembelajaran IPA yang
kurang memberikan motivasi kepada peserta didik, faktor penyebabnya adalah metode yang
digunakan dalam pembelajaran IPA masih konvensional dan guru memberikan
pembelajaran hanya satu arah sebagai pembelajaran yang kurang berhasil dan kurang
menyenangkan sehingga siswa kurang tertarik untuk belajar. Memang tidak dipungkiri
bahwa masih banyak diantara pendidik di sekolah menggunakan metode yang konvensional
seperti ceramah, tanya jawab. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa misalnya dengan membimbing
siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan siswa, serta guru yang berperan sebagai
pembimbing.

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, pastinya dibutuhkan suatu pengalaman-


pengalaman yang berkaitan dengan materi sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Pengalaman ini dapat membantu peserta didik dalam mengkontruksi pengetahuan tentang
konsep. Sehingga model Discovery ini cocok untuk diterapkan pada materi yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu materi IPA di sekolah dasar yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Model Discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan
mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. IPA adalah ilmu yang berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya
penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep prinsip saja, tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami alam sekitar
secara ilmiah. Jika penggunaan model pembelajaran tersebut tepat penggunaanya, maka
pembelajaran apa yang ditargetkan dalam pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas penulis memutuskan untuk
melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Motivasi
Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Mata
Pelajaran IPA SDN MEKARBAKTI.”

4. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat kegiatan
pembelajaran pada mata pelajaran IPA di SDN MEKARBAKTI, adalah sebagai berikut:

1. Dalam pembelajaran IPA, Guru masih menggunakan model konvensional

2. Keaktifan belajar dan motivasi siswa pada mata pelajaran IPA sangat rendah

3. Nilai mata pelajaran IPA masih banyak yang rendah

5. BATASAN MASALAH
Untuk membatasi agar peneliti tidak terlalu luas maka penelitian membatasi masalah
yaitu: Penelitian ini dibatasi pada kelas IV SDN MEKARBAKTI dengan menggunakan
materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya.

6. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari paparan latar belakang tersebut, maka yang menjadi fokus masalah
penelitian ini adalah “Adakah peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa pada mata
pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning di SD Negeri
Mekarbakti?”

7. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk dapat mengetahui apakah model pembelajaran Discovery learning dapat
meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada mata pelajaran IPA di SD Negeri
Mekarbakti.

8. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan
memberikan kontribusi positif terutama bagi guru dan siswa yang terlibat dalam proses
pembelajaran di kelas, adapun manfaat penelitian tersebut yaitu :
1. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan pengalaman yang berharga dalam penerapan model pembelajaran
discovery learning pada mata pelajaran IPA di kelas IV sehingga dapat mengetahui
tingkat keberhasilan penggunaan model tersebut dalam penelitian ini.
2. Bagi Siswa
Peneliti diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, melalui
penggunaan model discovery learning, sehingga memberikan semangat kepada siswa.
3. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan pedoman dalam melakukan
kegiatan pembelajaran pada siswa yang berbeda pengalaman tetapi memiliki
permasalahan yang sama.

4. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan
siswa dalam pembelajaran materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya melalui model
discovery pada mata pelajaran IPA.. Sehingga dapat dijadikan bahan rujukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran IPA.
5. Bagi STKIP Sebelas April Sumedang

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pustaka di perpustakaan sebagai


rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

9. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional variabel dapat digunakan sebagai alat untuk pengambilan data yang
cocok ketika akan digunakan. Definisi operasional variabel merupakan identifikasi dan
klasifikasi dari variabel yang sudah terlebih dahulu ditentukan sebelumnya.

1. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar IPA adalah suatu perubahan suatu tingkah laku siswa secara kognitif
meliputi pemahaman maupun pengetahuan yang muncul dari aktivitas progresif melalui
penyesuaian diri terhadap lingkungan. pada pembelajaran IPA sesuai dengan indikator
materi sumber energi dengan cara mengamati, menanya, menganalisa, mencoba dan
mempresentasikan apa yang mereka pelajari tentang sumber energi disekitar mereka.
2. Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran discovery learning adalah proses pembelajaran yang dilakukan


guru dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan suatu indikator
melalui fase pembelajaran atau memberikansuatu bentuk permasalahan kepada siswa,
dimana siswa kemudian diminta untuk merumuskan suatu hipotesis, pengumpulan data
untuk diuji dan dianalisis,kemudian membuat kesimpulan.

10. DESKRIPSI TEORI


a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Sedangkan menurut pendapat
Briggs yang menjelaskan model adalah “seperangkat prosedur dan berurutan untuk
mewujudkan suatu proses”. Dengan demikian model pembelajaran adalah seperangkat
prosedur atau merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu model yang
berurutan untuk melaksakan proses pembelajaran.

b. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning


Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik
untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran.
Penjelasan tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012:77) yang menyatakan
bahwa model pembelajaran discovery learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan
sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
c. Tujuan Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Hosnan (2014: 284) tujuan model pembelajaran ini, adalah:
1) Dalam penemuan peserta didik memiliki kesempatan untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran.
2) Melalui pembelajaran dengan penemuan, peserta didik belajar menemukan pola
dalam situasi konkret maupun abstrak, dan juga banyak meramalkan (extrapolate)
informasi tambahan.
3) Peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan
menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam
menemukan.
4) Pembelajaran dengan penemuan membantu peserta didik membentuk cara kerja
bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan
ide-ide orang lain.
5) Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilanketerampilan,
konsepkonsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
6) Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus,
lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang
baru.
d. Kelebihan Model Discovery Lerning

Beberapa kelebihan Model Discovery yaitu:

1) Dalam penyampain bahan Discovery, digunakan kegiatan dan pengalaman langsung.


Kegiatan dan pengalaman tersebut akan lebih menarik perhatian anak didik dan
memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak yang mempunyai makna.

2) Model Discovery, lebih realistis yang mempunyai makna. Sebab, para anak didik
dapat bekerja langsung dengan contoh-contoh nyata.

3) Model Discovery, merupakan suatu model pemecahan masalah. Para anak didik
langsung menerapkan prinsip dan langkah awal dalam pemecahan masalah.

4) Dengan sejumlah transfer secara langsung, maka kegiatan model Discovery akan
lebih mudah oleh anak didik dalam memahami kondisi tertentu yang berkenaan dengan
aktivitas pembelajaran.

5) Model Discovery, banyak memberikan kesempatan bagi para anak didik untuk
terlibat langsung dalam kegiatan belajar

e. Kekurangan Model Discovery Learning

1) Belajar mengajar menggunakan model Discovery membutuhkan waktu yang lebih


lama.

2) Bagi anak didik yang berusia muda, kemampuan berpikir rasional mereka masih
terbatas.

3) Kesukaran dalam menggunakan faktor subjektifitas ini menimbulkan kesukaran


dalam memahami suatu persoalan yang berkenaan dengan pengajaran Discovery
Strategi.

4) Faktor kebudayaan dan kebiasaan. Tuntunan Discovery membutuhkan kebiasaan


yang sesuai dengan kondisi anak didik.

f. Langkah-Langkah Model Discovery Learning


1) Adanya masalah yang akan dipecahkan Setiap strategi yang diterapkan pasti
memerlukan analisis persoalan mengenai topik pembahasan yang sedang
diperbincang Dari persoalan itu, kita dapat mencari pemecahan masalah (probelem
solving) secara keseluruhan.
2) Sesuai dengan tingkat kemampuan kognitif anak didik Untuk dapat memahami
pembelajaran Discovery, tidak sekedar berbekal kemampuan fisik saja yang
dibutuhkan, akan tetapi juga tingkat kemampuan mereka para anak didik terhadap
materi yang disajikan. Tingkat pengetahuan mereka dalam memahami pelajaran,
pada giliran menjadi langkah primordial dalam pelaksanaan Discovery secara
komprehensif.
3) Konsep atau prinsip yang ditemukan harus ditulis secara jelas Setiap persoalan yang
disajikan dalam penerapan Discovery, semestinya diupayakan dalam kerangka yang
jelas. Hal ini dimaksud agar penerapan Discovery dapat berjalan sesuai dengan
kebutuhan kita.
4) Harus tersedia alat bantu bahan yang di perlukan Penerapan Discovery yang
diterapkan di berbagai sekolah, pada dasarnya membutuhkan alat atau bahan yang
sesuai dengan tingkat kebutuhan anak didik. Alat atau bahan tersebut bisa berupa
media pembelajaran yang berbentuk audio visual atau media lainnya.
5) Suasana kelas yang harus di atur sedemikian rupa Susasana kelas yang mendukung
akan mempermudah keterlibatan arus berpikir anak didik dalam kegiatan belajar-
mengajar. Dalam penerapan Discovery, suasana kelas yang kondisif sangat
membantu terhadap iklim pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa
termotivasi untuk mengikuti materi pembelajaran Discovery.
6) Guru memberi kesempatan anak didik untuk mengumpulkan data Langkah sejatinya
sangat penting bagi proses pengetahuan anak didik dalam menerima materi
pelajaran yang diberikan guru. Dengan demikian kesempatan mereka untuk
mengumpulkan data akan semakin mempermudah pemahaman pembelajaran
Discovery, karena secara faktual mereka akan memperoleh pengetahuan baru.
7) Harus dapat memberikan jawaban yang diperlukan anak didk Langkah-langkah
penerapan discovery tersebut memiliki cakupan yang sangat luas. Dengan langkah-
langkah yang ditawarkan tersebut, secara tidak langsung para anak didik akan
menemukan data dan informasi yang dibutukan berkaitan dengan proses
pembelajaran Discovery, berarti telah menguasai aspek kognitif secara matang,
sehingga akan mampu menerapkan dalam kehidupan nyata
g. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar, belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Untuk
mengetahui hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat
diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal bahwa evaluasi
merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif
suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukan evaluasi
atau penilaian ini dapat dijadiakan feeback atau tindak lanjut atau bahkan cara
mengukur tingkat penguasaan siswa

h. Pengertian Pembelajaran IPA


IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan pengalaman secara langsung. Dengan
kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas-batas pada gejala-
gejala alam, lahir dan berkembang malalui metode ilmiah seperti observasi dan
eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan
sebagainya.
i. Tujuan Pembelajaran IPA di sekolah dasar
Pembelajaran IPA di sekolah dasar mempunyai tujuan yang dimaksud untuk:
a) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.
c) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melektual sains dan teknologi.

d) Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan menjadikan


pendididkan ke jenjang lebih tinggi

j. Materi Tumbuhan dan Fungsinya


Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar
kelas IV yaitu tentang bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya.

Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya :

 Akar

Akar merupakan bagian tumbuhan yang penting. Akar berada di dalam tanah.
Fungsi atau kegunaan akar adalah sebagai berikut :

• Menancapkan tumbuhan ke dalam tanah

• Menyerap air dan mineral dari dalam tanah

• Sebagai tempat menyimpan makanan, misalnya pada tanaman wortel.


lobak, dan ubi kayu.
Akar terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Rambut akar (bulu akar) berguna untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah

2. Tudung akar, berguna untuk melindungi akar pada waktu menembus tanah.

Menurut bentuknya, akar dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :

a. Akar serabut, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping satu, misalnya akar
kelapa, akar pepaya. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Semua bagian akar
keluar dari pangkal batang. Ukuran bagian pangkal dan ujung akar serabut hampir
sama.
b. Akar Tunggang, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping dua, misalnya
akar kopi, mangga, dan asam. Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok itu
bercabang-cabang sehingga menjadi akar-akar yang lebih kecil. Namun demikian,
tumbuhan berkeping dua yang ditanam dengan cara dicangkok tidak mempunyai akar
tunggang. Tumbuhan berkeping dua yang dicangkok akan mempunyai akar serabut.
Ada beberapa tumbuhan yang mempunyai akar khusus. Akar itu mempunyai
sifat dan kegunaan khusus. Beberapa akar khusus adalah sebagai berikut :

1. Akar Gantung. Akar gantung tumbuh pada bagian tumbuhan yang berada di
atas tanah. Akar itu kemudian menggantung di udara, misalnya akar gantung
pada pohon beringin.
2. Akar Pelekat. Akar pelekat tumbuh pada bagian batang. Akar tersebut berguna
untuk menempelkan tumbuhan itu pada kayu, tembok, atau tumbuhan lain,
misalnya akar pada tumbuhan sirih dan lada.
3. Akar Tunjang. Akar tunjang tumbuh pada bagian bawah batang. Akar itu
tumbuh ke segala arah, gunanya untuk menunjang agar batang tidak rebah,
misalnya akar pada pohon pandan.
4. Akar Napas. Akar napas merupakan cabang-cabang dari akar tumbuhan
tersebut. Akar itu tumbuh ke atas sehingga muncul di permukaan tanah atau
air. Akar napas berguna untuk keluar masuknya udara ke dalam tumbuhan,
misalnya akar pohon bakau.

 Batang
Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Batang mempunyai
kegunaan yaitu :

• Sebagai tempat tumbuh daun, bunga, dan buah

• Sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun

• Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rambat dan


sagu.

Ada tiga jenis batang yaitu :

1. Batang basah, yaitu batang tumbuhan yang lunak dan berair, misalnya
batang tanaman bayam.
2. Batang berkayu, yaitu batang tumbuhan yang terdiri dari kayu, misalnya
batang pohon mangga.
3. Batang rumput, yaitu batang tumbuhan yang beruas-ruas dan berongga,
misalnya batang padi dan rumput.

• Daun

Daun adalah bagian tumbuhan yang tumbuh pada batang. Daun pada
umumnya berwarna hijau. Ada daun yang berwarna hijau muda, ada yang
berwarna hijau tua. Ada pula daun yang tidak berwarna hijau, misalnya daun pada
tanaman puring.
Fungsi atau kegunaan daun adalah sebagai berikut:
• Untuk melakukan pernapasan

• Sebagai tempat pembuatan makanan

• Tempat terjadinya penguapan

Bentuk daun berdasarkan susunan tulang daunnya ada 4 (empat) macam, sebagai
berikut :

1. Bertulang menyirip, bentuknya seperti susunan sirip ikan. Contoh daun


mangga, jambu, dan nangka.
2. Bertulang menjari, bentuknya seperti jari-jari tangan. Contoh daun pepaya,
daun singkong, dan daun kapas.
3. Bertulang melengkung, bentuknya berupa garis-garis melengkung, contoh daun
genjer.

4. Bertulang sejajar, bentuknya berupa garis-garis sejajar, contoh daun padi dan
daun jagung.

Jenis daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun ada dua, sebagai
berikut :

• Daun Tunggal. Bila pada sebatang tangkai daun hanya terdapat satu helai
daun, misalnya daun singkong, daun pepaya, dan daun pisang.
• Daun Mejamuk. Bila pada sebatang tangkai daun terdapat beberpaa helai
daun, misalnya daun belimbing, daun asam, dan daun mawar.

• Bunga

Bunga pada tumbuhan berbagai macam bentuk dan warnanya. Ada bunga
yang berwarna putih, kuning, merah, dan ungu. Fungsi atau kegunaan bunga
adalah sebagai alat berkembang biak. Bunga dapat dibedakan menjadi dua, sebagai
berikut :
a. Bunga tidak sempurna. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja atau
putik saja. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja disebut bunga jantan.
Bunga hanya mempunyai putik saja disebut bunga betina.
b. Bunga sempurna. Bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Bunga
sempurna terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
 Tangkai bunga, yaitu bagian yang menghubungkan antara batang dengan bunga.
 Kelopak bunga, yaitu bagian yang gunanya untuk melindungi ketika bunga
masih kuncup. Kelopak bunga berwarna hijau, bentuknya menyerupai daun.
Kelopak bunga akan membelah bila bunga mekar.
 Mahkota bunga, yaitu bagian bunga yang indah. Mahkota biasanya bentuknya
menarik dan berwarna-warni. Mahkota bunga berguna untuk menarik perhatian
serangga.
 Benang sari, yaitu alat kelamin jantan bunga, berguna sebagai alat
perkembangbiakan.
Putik, yaitu alat kelamin betina bunga. Berguna sebagai alat perkembang biakan.

11. ANGGAPAN DASAR


Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh penyelidik. Berdasarkan hal tersebut, penulis mendapat
gambaran bahwa anggapan dasar mempunyai kedudukan sangat penting dalam
melaksanakan penelitian, yaitu sebagai titik tolak penelitian. Adapun anggapan dasar yang
penulis tentukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran discovery learning penting bagi mata pelajaran IPA

2. Dalam model discovery learning pembelajaran melibatkan siswa dalam proses


pembelajaran mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan
mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

3. Penerepan model ini merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan hasil pembelajaran
dan motivasi belajar IPA di sekolah dasar.

12. HIPOTESIS TINDAKAN


Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang masih harus
dibuktikan melalui penelitian. Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut: Melalui penerapan model pembelajaran Disecovery Learning pada mata pelajaran
IPA siswa kelas IV SDN MEKARBAKTI dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi
siswa.

Anda mungkin juga menyukai