Di Susun Oleh:
Adika (2260500)
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi discovery learning?
2. Bagaimana karakteristik metode discovery learning?
3. Bagaimana tujuan penggunaan discovery learning dalam pembelajaran PAI?
4. Apa saja langkah-langkah metode discovery learning dalam pembelajaran
PAI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi discovery learning.
2. Untuk mengetahui karakteristik metode discovery learning.
3. Untuk mengetahui tujuan penggunaan discovery learning dalam pembelajaran
PAI.
2
N U R Hasanah, “Dalam Pembelajaran Pai Pada Materi Bahaya Miras Dan Judi Melalui
Strategi Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas Viii Smpn 5 Bayat Tahun Pelajaran 2018 /
2019,” 2019, 34–42.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah metode discovery learning dalam
pembelajaran PAI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Discovery Learning
1. Definisi
2. Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang
mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari
prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman dan yang menjadi dasar ide J.
Bruner ialah pendapat dari piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan
secara aktif di dalam belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa
yang disebutnya discovery learning, yaitu di mana murid mengorganisasikan bahan
yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir.
3
ST Karamah, “PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PADA PESERTA St . Karamah Guru SMA Negeri 1 Ogan Komering
Ulu PENDAHULUAN Pendidikan Agama Islam Adalah Usaha Yang Dilakukan Secara Sistematis Dalam
Membimbing Anak Yang,” Jurnal Edukasi 5, no. 2 (2019): 2.
3. Menurut Bell (1978) belajar penemuan adalah belajar yang terjadi sebagian hasil
dari siswa memanipulasi, membuat struktur dan mentransformasikan informasi
sedemikian sehingga ide menemukan informasi baru. Dalam belajar penemuan, siswa
dapat membuat perkiraan (conjucture), merumuskan suatu hipotesis dan menemukan
kebenaran dengan menggunakan prose induktif atau proses dedukatif, melakukan
observasi dan membuat ekstrapolasi.
Dalam pembelajaran discovery learning, mulai dari strategi sampai dengan jalan dan
hasil penemuan ditentukan oleh siswa sendiri4.
5
Imam Mahdi et al., “Metode Discovery Learning Dalam,” Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam 8, no. 1 (2019): 154–55.
B. Implementasi model discovery learning dalam pembelajaran PAI
Pada tahap ini guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan
bahan pelajaran kemudian menentuakan hipotesis dan menganalisisnya pembelajaran
6
Mahdi et al.
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku dan aktivitas belajar lainnya
yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Pada tahap ini informasi yang telah didapat siswa baik melalui wawancara,
observasi dan sebagainya kemudian ditafsirkan pada tingkatan tertentu. Data
processing disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi
sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan
mendapatkan penegetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu
mendapat pembuktian secara
logis.
e. Verification (Pembuktian)
(1) merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif;
(2) dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil
yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa; (3)
pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai
dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain; (4) dengan menggunakan
strategi discovery anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat
dikembangkan sendiri; (5) siswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan
problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.
7
S I Pd, “Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Upaya Pendidikan Agama Islam
Dalam Materi Beriman Kepada Hari Akhir Di Kelas Vi Sdn 1 Sidorejo” 8, no. 1 (2021).
b) Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola
dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan (extrapolate)
informasi tambahan yang diberikan
c) Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu
dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam
menemukan.
Adapun peran guru dalam penggunaan discovery learning ini antara lain :
c) Guru juga harus memperhatikan cara penyajian yang enaktif, ikonik, dan
simbolik.
Roestiyah (1998,20)
8
Nih Luh Rismayani, “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar PKN Siswa,” Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 1, no. 2
(2013): 1–11.
1. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.
Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya
dengan baik.
2. Bila kelas terlalu besar penguunaan teknik ini akan kurang berhasil.
3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional mungkin akan sempat kecewa bila diganti dengan teknik ini.
4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini trelalu
mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan
perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.
5. Tidak memberikan kesempatan berpikir secara kreatif9.
9
Rusli Rusli, “Efektifitas Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Pai Di Sekolah Menengah Pertama,” SEUNEUBOK LADA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Sosial,
Budaya Dan Kependidikan 7, no. 1 (2020): 107–17, https://doi.org/10.33059/jsnbl.v7i1.2252.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Hasanah, N U R. “Dalam Pembelajaran Pai Pada Materi Bahaya Miras Dan Judi
Melalui Strategi Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas Viii Smpn
5 Bayat Tahun Pelajaran 2018 / 2019,” 2019, 34–42.
Mahdi, Imam, Ibnu Hidayani, Mulyawan, and Hasna Rizky Ramadhan. “Metode
Discovery Learning Dalam.” Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1
(2019): 154–55.