Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

a. latarbelakang
Al- Quran merupakan kitab suci yang menurut Komaruddin hidayat memiliki dua karakter:
yaitu karakter sentrifugal dan karakter sentripetal. Karakter pertama adalah karakter al- Quran
yang membuka ruang penafsiran bagi siapapun yang membacanya. Al- Quran menyediakan
dirinya untuk ditafsiri dengan varian yang beragam. Sementara karakter yang kedua , al- Quran
selalu menjadi ruang kembali dari setiap penafsiran. Oleh karena itu , setiap implikasi serta
tindakan yang dilakukan seringkali direferensikan untuk membelah al- Quran. Dua wilayah seperti
inilah yang acapkali dalam setiap tindakan , entah berupa tindakan destruktif atau penentangnya
yang selalu “merasa dipayungin oleh al- Quran.
Farid Esack pemikir dari Afrika Selatan, adalah salah seorang yang dengan sangat
semangat mendengungkan pembebasan. Berangkat dari pengalaman pribadi dan keluarganya di
Afrika Selatan, Farid Esack berhasil memformulasikan sktetsa ajaran Islam menjadi sebuah gerkan
pembebasan yang berpengaruh secara signifikasi terhadap dunia Islam secara umum. Menurutnya
al- Quran memuat semangat pembebasan bagi semua makhluk seara universal Dimana secara
umum teologi pembebasan telah muncul sejak 1960- an.
b. Rumusan masalah
Bagaimana pemikiran Farid Esack Tentang Hermeneutika pembebasan al- Quran?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi farid esack


Farid Esack dilahirkan pada tahun 1959 di sebuah daerah perkampungan kumuh lagi miskin di
Cape Town,Wynberg, Afrika selatan.1Beliau memiliki lima saudara kandung dan saudara seibu
dan ayah yang yang telah meninggalkan mereka pada usia tiga minggu, dan seorang ibu yang
bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan minim.
Kehidupan Farid Esack yang penuh dengan keprihatinan dan ketertindasan di daerah
kelahirannya, Wynberg. Oleh karena itu beliau memilih berpindah ke Bonteheuwel, sebuah kota
untuk orang kulit berwarna di Cape Flats, Afrika Selatan ( yang dalam sejarahnya , adalah daerah
bekas penjajahan inggris). Apartheid yang diberlakukan pada 1952 membuat Farid Esack dan
keluarganya semakin menderita di dalam kemiskinan, penindasan dan keterkungkungan
keberagamaan.
Di Bonteheuwel,Esack menjumpai struktur dari masyarakat yang kondisinya tidak jauh
berbeda dengan keadaan masyarakat di Wynberg. Di sana hadir beragam eknis, kultur, dan agama.
Kendati kehidupanya tidak seromantis sewaktu dirinya tinggal di Wynberg, tapi Esack
menemukan fakta koeksistensial4sosiokeagamaan yang jauh lebih damai dan harmonis di
Bonteheuwel, yang seakang akan telah menjadi kurtul masyarakat yang sudah mendarah daging.2
Berangkat dari pengalaman pahit inilah, Farid Esack termotivasi untuk mempertanyakan
kembali secara kritis terhadap teks teks keagamaan (liturgis) yang kerap ditafsirkan secara
eksklusif. Terlebih , yang sangat esensial dalam mempertanyakan secara radikal makna agama,
Dan Esack menyadari bahwa dalam konteks penindasan yang sudah sedemian akut , bahwa
menghadapi persoaln hidup tidak cukup hanya diatasi dengan memengangin argument argument
normative dan teologis yang terus menerus ditafsirkan secara eksklusif, konservasif, dan ideologis.
B. Riwayat Pendidikan serta Aktivitas Intelektual Farid Esack
Setelah kepindahanya ke Bonteheuwel akibat jeratan Akta wilayah kelompok (Groups Areas
Act), Esack tetap menempuh pendidikan secara berkelanjut meski dengan kondisi diri dan
keluarganya yang memprihatinkan. Esack menyelesaikan Sekolah dasar dan menengahnya di
Bonteheuwel, di sebuah sekolah yang menganut kurikulum Pendidikan National Kristen.3

1
Zakiyuddin Baidawy,Hermeneutika Pembebasan Al –Quran:Perspektif Farid Esack dalam Abdul Mustaqim –Sahiron
Syamsuddin, Studi Al – Quran Kontemporer: Wacana Baru Berbagai Metologi Tafsir, Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya, 2002, hlm. 195.
2
Farid Esack, Op. Cit
3
Di sekolah National Kristen ini ditanamkan ideology pendidikan yang bertujuan membentuk pola dan struktur
berpikir warga apartheid yang patuh dan takut pada tuhanserta taat pada pemerintah apartheid. Disamping terdiri
Pada usia tujuh tahun. Esack telah mulai menancapkan keinginan kuatnya untuk menjadi sosok
pemimpin agama (cleric). Dalam gambaran yang ia bubuhkan dalam karya Quran LIBERATION
and Pluralism, Esack telah mengenal dan bersentuan dengan tradisi kehidupan yang plural
semenjak kecil, namun juga sangat religius di ranah keagamaan. 4 ia percaya bahwa firman allah ,
“jika engkau menolong allah, allah akan menolong mu dan mengokohkan langkah langkahmu
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Muhammad [47} :7
Artinya: “Hai orang orang mukmin, jika kamu menolong (agama ) Allah, niscaya dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad) {47} :7
Bahwasanya, di dalam ayat ini mejelaskan bahwa ia harus berpatisipasi dalam perjuangan untuk
kebebasan dan keadilan, jika ia ingin agar Allah menolong, maka ia harus menolongnya. Kata
menolongnya”disini dipahami sebagai “ menolong agamanya”. Dan inilah yang mengdorongnya
bergabung dua tahun kemudian dengan tablighi jama”ah, yaitu sebuah gerakan revivalis muslim
Internasional, pada umur yang tergolong masih cukup belia, yakni 9 tahun.5 Dan sampai tahap ini,
Esack yakin ia harus ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan, salah satu
caranya dengan masuk jama”ah tabligh.
Di sela sela aktivitas pendidikanya Esack masih sempat untuk meluangkan waktunya untuk
aktif di berbagai organisasi gerakan, seperti di Aksi Pemuda Nasional dengan nama National
Youth Action (NYA), sebuah organisasi yang cukup vokal menentang apartheid, dan Asosiasi
Cendekiawan Kulit Hitam Afrika Selatan dengan nama South Africa Black Student (SABSA).
Dan karena keaktifanyalah Esack sempat merasakan “Jeruji bu”i oleh pasukan khusus, yang
kemudian dikenal sebagai polisi keamanan (Spesial Branch) pasal yang dituduhkanya kepadanya
adalah lantaran aktifitas di kedua organisasi tersebut. Setelah di bebaskan dari jeratan kasus politik
tersebut, pada tahun 1974 Esack mendapatkan beasiswa untuk belajar teologi selama delapan tahun
di pakistan.yang kemudian masuk di lembaga scholarship atau lembaga tinggi yang ia tempuh
secara terpisah, yakni: Jami”ah Ulum al- Islamiyyah dan Jami”ah Alimiyyah al- Islamiyyah,
pakistan.6 Setelah merasa cukup dengan keilmuannya, pada tahun 1982, Esack kembali ke Afrika
Selatan dan mulai merintis Gerakan pembebasan hingga mewarnai aktivitas politik, sosial –
keagamaan dan bidang kehidupan lain, yang selanjutnya menjadi salah satu pilar Kekuatan
kelompok Islam progresif di Afrika Selatan.
C. Hermeneutika Pembebasan Al- Quran
Sebuah kenyataan pahit yang dialami keluarga Farid Esack menjadi salah satu inspirasi penting
dalam perkembangan pemikiran farid esack yang meyakini bahwa berteologi bukan berarti
mengurusi tuhan semata, sementara tuhan adalah zat yang tidak perlu diurus, dan teologi mubazir

dari penghuni (yang sebagian besar) Kristen, terlihat disana ada juga penganut Yahudi dan Tahirah, Lihat dalam Frid
Esack, Quran, liberation dan Pluralism,Ibid.
4
Fraid Esack, Quran, Liberation dan Pluralism,Op.Cit,hlm.26
5
ibid
6
Sebuah organisasi keagamaan yang memiliki Jaringan Internasional dan berpusat di pakistan. Di dalam organisasi
yang menekankan imitasi ke masa awal islam (salaf) Quran,liberation dan Pluralism:An Islamic Perspective of
Intereligious sodarity agains Oppresion, lihat terj. Al –Quran, Liberaslime, Pluralisme: Membebasan yang Tertindas,
Bandung: Mizan,2000, Op.Cit
yang terlalu banyak menyedot energy umat. Serta Esack meyakini bahwa teologi harus
dipraktiskan, dan bukan diganggam erat erat untuk tujuan kesalehan personal (individual piety),
Satu pengalaman eksistensial lainnya yang berkaitan dengan berteologi praksis di atas, yang
melapauin batas demarkasi ideologis yang sempat dialami Esack dan keluarganya. Tatkalah
kesulitan hidup makin mendera, keluarga Esack sangat bergabtung pada para tetannga Kristen
yang selalu rutin memberi makanan ala kadarnya. Esack secara khusus juga tak pernah melupakan
jasa tuan Frankl, seorang yahudi, yang sering memperpanjang batas pengembalian pinjaman
barang dan uang untuk waktu yang tak terbatas.
Menurut Farid Esack, al- Quran mempunyai signifikasi bagi masyarakat lain di luar arab.
Signifikasi itu akan ditemukan ketika memahami al- Quran yang dibawa ka dalam konteks lain
dari konteks kelahirannya. Serta Al- Quran dipahami berdasarkan konteks baru. Dalam rangka
itulah, Esack berusaha membaca al- Quran dalam konteks hermeneutika untuk membebasan
masyarakat Islam Afrika Selatan dari ketertindasan kekuasaan Apartheid.
Metode Hermeneutika yang dikembangkan Farid Esack terlihat di bukunya al- Quran,
Liberation dan Pluralism, yang menawarkan kunci kunci hermeneutika untuk membaca teks.
Diantara kunci kunci Hermeneutika adalah Tauhid, Takwa, al- Mustad”afun, Qist dan Adl serta
jihad. Seperti halnya dalam pembacaan teks hermeneutika pada umumnya berkutar antar author,
teks, dan Interprenter, menurutnya, hermneutika sebagai metode memahami al- Quran yang sangat
mendesak penerapanya,
Pada buku Quran Liberation and Pluralism, Esack menjelaskanwacana pluralism agama yang
bertemu dengab praksis pembebasan yang kontret. Ia memahami Pluralisme tak sekedar mengakui
dan menghormati perbedaan. Akan tetapi Nilai Pluralisme dalam al- Quran ditujukan pada tujuan
tertentu yang berujung pada humanism universal.
D. Karya – Karya Farid Esack
Sebagai seorang yang intelektual dan aktivis yang cermelang , Farid Esack menghasilkan
cukup produktif dalam menulis banyak buku dan artikel Ilmiah. Beberapa diantaranya, terutama
yang monumental, yang di ulas dibawah ini. Yang berjudul: But Musa Went to Firaun. Buku ini
secara lengkap, adalah A Compilation of Questions and Answer about The Role of Muslim in the
South African Struggle for Liberation.adalah buku yang berukuran kecil yang diterbitkan oleh
Clyson Printers,Maitland pada tahun 1989. Yang berisi Tanya jawab, yang terdiri 6 bab.yang buku
ini ditulis untuk keperluan organisasi The Call of Islam yang waktu itu sedang gencar gencarnya
menkampanyekan ide ide perlawanan terhadap rezim apartheid dengan mengutip kisah kisah nabi
masa lalu yang telah dihidangkan al- Quran dan disirahkan kepada Nabi saw.
Berikutnya, yang berjudul Quran Liberation and Pluralism.buku yang diterbitkan oleh
Oneworld Publication England pada tahun 1997. Dan satu karya farid esack yang perlu mendapat
perhatian, yaitu On Being A M uslim. Yang diterbitkan oleh Oneworld Publication Oxford pada
tahun 1999 dengan judul asli On Being A Muslim: Finding aReligious path in the world Today.
Penerbit yang berpusat di inggris ini terkenal dengan terbitan buku buku yang ditulis oleh sarjana
kelas dunia. Dan yang berjudul Al- Quran Liberalisme ,Prulalisme: Membebasan yang Tertindas
(2002) Penerbit Mizan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tanpa diragukan lagi, jelaslah bahwa Hermeneutika Pembebasan al- Quran telah menjadi
sesuatu yang paling berpengaruh dan paling kontroversial di dunia Islam pada akhir abab ke- 20.
Hermeneutika pembebasan al- Quran bermula ketika Farid Esack melihat kecenderungan umat
Islam pada waktu itu sangat menekankan aspek aspek rohani dari sebuah kehidupan, yang berpusat
pada dunia metafisik daripada tentang realita kehidupan di dunia. Jadi pemikiran Farid Esack
merupakan reaksi menentang metode tradisional dalam berteologi. Yang pada akhirnya, Farid
Esack mengatakan bahwa manusia tidak akan memiliki sesuatu teologi pembebasan secara otentik
sampai mereka yang tertindas mampu mengekspresikan diri mereka sendiri secara bebas dan
Kreatif di dalam masyarakat sebagai Hamba Tuhan.
Titik tolak hermeneutika pembebasan al -Quran adalah konteks Afrika Selatan, namun dalam
hal pemikiran Farid Esack relevan untuk konteks di Indonesia, yang pemikiran Farid Esack ini
telah memberikan sumbangsih.
DAFTAR PUSTAKA

Quran Liberation and Pluralism:An Islamic Perspective of Interreligious Solidaty agains


Oppression.London: One World Oxford,1997.
Irwandi, “Membaca Reception Hermeneutika Maulana Farid Esack, “ dalam SKripsi. Jakarta:
IAIN Syarif Hidayatullah, 2000,tidak diterbitkan
Mustaqim, Abdul Sahiron Syamsuddin, Studi Al- Quran Kontemporer:Wacana Baru Berbagai
Metodologi Tafsir. Yogyakarta:Tiara Wacana, 2002.
T. Wardaya, Baskara., Spiritualitas Pembebasan : Refleksi Atas Imam Kristiani dan Praksis
pastoral. Yogyakarta: Kanisius, 1995.

Anda mungkin juga menyukai