Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua
subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis gunakan untuk anak didik,
objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang
guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan
positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek
pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran.

Metode Pembelajaran inquiry merupakan satu komponen penting dalam pendekatan


konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaruan
pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri, siswa didorong untuk
belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan
percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka
sendiri.

Piaget memberikan definisi pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang


mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan
pertayaan-pertayaan dan mencari sendiri jawaban atas pertayaan yang mereka ajukan.
Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuan dengan penuh percaya diri.

B. Rumusan Masalah

a. Apa hakikat belajar inkuiri?

b. Apa pengertian strategi pembelajaran inkuiri?

c. Apa konsep dasar pembelajaran inkuiri?

d. Apa prinsip dasar SPI?

e. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran inkuiri?


f. Apa saja kelebihan dan kelemahan pembelajaran inkuiri?

C. Tujuan

a. Agar mengetahui definisi strategi pembelajran inkuiri.

b. Agar dapat mengetahui ciri-ciri dan prinsip pembelajaran inkuiri.

c. Agar dapat mengerti langkah-langkah pembelajran inkuiri.

d. Agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran


inkuiri.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pembelajaran Inkuiri

model pembelajaran inkuiri adalah suatu model pembelajaran yang di


kembangkan agar siswa menemukan dan menggunakan berbagai sumber
informasi dan ide-ide untuk meningkatkan kemampuan mereka tentang masalah,
ropik atau isu tertentu. Model ini menuntut siswa untuk mampu tidak hanya
sekedar menjawab yang benar. Model ini menuntut siswa untuk melakukan
serangakaian investigasi, eksplorasi, pencarian, eksperimen, penelusuran, dan
penelitian. MPI merupakan model pembelajaran yang melibatkan minat dan
menantang siswa untuk menghubungakan dunia nyata dengan kurikulum.

Melalui MPI siswa memperoleh kemampuan untuk menggunakan alat-alat


dan bagaimana sumber belajar yang baik yang berhubungan dengan materi
standar kurikulum. Penerapan model ini membantu siswa memperoleh kopetensi
meneliti dan kopempetensi dan kompetensi pengetahuan yang di sertai pula
kompetensi yang lain seperti kompetensi membaca pemahaman, kopetensi
menulis, kompetensi berkerjasama, kompetensi berfikir kritis kreatif dan
inovatif, sekaligus mampu untuk mengembangnkan minat dan motivasi siswa
belajar.[1]

B. Pengertian Strategi Belajar Inkuiri

Pengertian inkuiri menurut bahasa adalah pertanyaan, pemeriksaan,


penyelidikan. Menurut kuslan & stone inkuiri adalah pengajaran di mana guru dan
siswa mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para
ilmuan. Menurut sund & trow gridge Inkuiri adalah proses menemukan dan
menyelidiki masalah, menyunsun hipotesa merencanakan eksperimen,
mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan hasil pemecahan masalah.[2]
Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses mencari dan
menemukan materi pelajaran tidak di berikan secara langsung. Peran siswa dalam
strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan
guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.
Menurut Ridwan Abdullah Sani dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran
Saintefik pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
merumuskan pertanyaan yang mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam
upaya membangun pengetahuan dan makna baru, seperti di definisikan dalam
alberta learning sebagai berikut.
inquiry-based learning is a process where students are involved in their
learning, formulate questions, investigate widely and then build nem
understanding, meanings and knowledge"[3]
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, model pembelajaran inkuiri
memiliki beberapa karakteristik khususnya yang membedakanya dengan model
belajar yang lain. Tentang hal ini Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari, (2007)
memaparkan karakteristik model pembelajaran inkuiri sebagai berikut.
a. Merepresentasikan konsep belajar seumur hidup.

b. Terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran, menggunakan berbagai


sumber belajar, dan menekankan pencapai proses dan hasil belajar.

c. Mentranfer konsep-konsep informasi.

d. Melibatkan siswa secara aktif dalam seluruh tahapan pembelajaran


dari tahap awal hingga tahap akhir.

e. Pembelajaran senantiasa di hubungkan dengan konteks kehidupan


siswa.

f. Pembelajaran di langsungkan dalam komunitas belajar yang


kolaboratif dan kooperatif.

g. Guru dan siswa sama-sama terlibat aktif selama proses


pembelajaran.[4]

Sedangkan menurut Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari (2007) dalam buku


yang di tulis Yunus Abidin memandan MPI sebagai model pembelajaran yang
mentransferkan pengetahuan bersifat literal ke dalam suatu proses penelitian.
Dalam pengertian ini MPI di pandang sebagai sebuah model pembelajaran yang
tidak hanya di orientasikan bagi pencapai penguasaan materi pembelajaran
melaiankan lebih jauh di tunjukkan guna membina kopentensi mencari
informasi,mengevaluasi invormasi, dan menggunakan informasi melalui proses
penelitian.[5]

C. Konsep Dasar SPI

SPI berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia
memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin
tahu dengan keadaan alam di sekelilingnya memiliki kenginginan untuk
mengenal segala sesuatu dengan indra pengecapnya, pendengaran,
penglihatan dan indra-indra lainya. Hingga dewasa rasa keingintahuan
manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan
fikiran. Pengetahuan yang di miliki manusia akan bermakna (meaningfull)
manakala di dasari olah keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi
inkuiri di kembangkan.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi


pembelajaran inkuiri:
1. SPI menekankan kepada aktivitas siswa secaramaksimal
untuk mencari dan menemukan, artinya SPI menempatkan siswa
sebagai subjek belajar.

2. Seluruh aktivitas yang di lakukan siswa di arahkan


untuk mencari dan menemukan jawabanya sendiri dari
sesuatu yang di pertanyakan, sehingga di harapkan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri.

3. Tujuan dari kegunaan SPI adalah mengembangkan


kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis,
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mintal.[6]

Seperti yang dapat di simak dari proses pembelajaran,


tujuan utama pembelajaran melalui SPI adalah menolong
siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan
keterampilan berfikir dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar ingin tahu
mereka.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada siswa
(student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam
strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam
proses pembelajaran.
Strategi pembelajran inkuiri akan efektif manakala:
• Guru mengharapkan siswa dapat menemukan
sendiri jawaban dari susatu permasalahan yang
ingin di pecahkan. Dengan demikian dalam
strategi pembelajaran inkuiri penguasaan
materi pembelajaran bukan sebagai tujuan
utama pembelajaran, akan tetapi yang lebih di
pentingkan adalah proses belajar.

• Jika bahan pelajaran yang akan di di ajarkan


tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah
jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu
pembuktian.

• Jika proses pembelajran berangkat dari rasa


ingin tahu siswa terhadap sesuatu.

• Jika guru akan mengajar pada sekelompok


siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan
kemampuan berfikir. Strategi inkuiri akan
kurang berhasil di terapkan kepada siswa yang
kurang memiliki kemampuan untuk berfikir.

• Jika jumblah siswa yang belajar tidak terlalu


banyak sehingga bisa di kendalikan oleh guru.

• Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk


menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.[7]

D. Prinsip pembelajaran inkuiri

a. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah


pengembangan kemampuan berfikir. Dengan demikian,
strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar.
b. Interaksi.

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses


interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa
dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi
sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu
sendiri.

c. Bertanya

Peran guru yang harus di lakukan dalam menggunakan


strategi adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa
untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah
merupakan sebagian dari proses berfikir.

d. Belajar untuk berfikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi


belajar adalah proses berfikir (learning how to think), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berfikir
adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.

e. Keterbukaan

Belajar adalah suatu proses mencoba sebagai


kemungkinan. Segala sessuatu mungkin saja terjadi , oleh
karena itu anak perli di berikan kebebasan untuk mencoba
sesuatu dengan perkembangan kemampuan logika dan
nalarnya.

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang


menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang
harus di buktikan kebenarannya.[8]

Menurut kuhlthau, Maniotes, dan Caspari (2007) menggas


enam prinsip dasar pembelajaran inkuiri sebagai berikut.
a. Siswa belajar secara aktif melalui pengalaman dan
merefleksikan pengalaman.

b. Siswa belajar berdasarkan hal-hal yang telah di ketahuinya.

c. Siswa membangun kemampuan berfikir tingkat tinggi melalui


pembimbingan pada poin-poin penting proses belajar.

d. Siswa belajar melalui interaksi sosisal dengan sesamanya.

e. Siswa beroleh beragam cara dan modus belajar.

f. Siswa belajar melalui pembelajaran dan pengalaman yang


sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya.[9]

E. Langkah-langkah strategi pembelajaran inkuiri

a) Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina


suasana atau iklim pemebelajaran yang responsif. Pada
langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran. Berbeda dengan
tahapan preparation dalam strategi pembelajaran
ekspositori (SPE) sebagai langkah untuk mengkondisikan
agar siswa siap menerima pelajaran, pada langkah orientasi
dalam SPI, guru merangsang dan mengajak siswa untuk
berfikir memecahkan masalah.

b) Merumuskan masalah
Merumuskan maslah merupakan langkah
membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung
teka teki. Persoalan yang di sajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk berfikir memecahkan teka teki itu.
Di katakan teka teki dalam rumusan masalah yang ingin di
kaji di sebabkan masalah itu tentu ada jawabanya, dan
siswa di dorong untuk mencari jawaban yang tepat.

c) Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu


permasalahan yang sedang di kaji. Sebagai jawaban
sementara, hipotesis perlu di uji kebenaranya.
Kemampuan atau potensi individu untuk berfikir pada
dasarnya sudah di miliki individu itu lahir. Potensi
berfikir itu di mulai dari kemampuan setiap individu
untuk menebak atau mengira-ngira (hipotesis) dari suatu
permasalahan.

d) Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring


informasi yang di butuhkan untuk menguji hipotesis
yang di ajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang
sangat penting dalam pengembangan intelektual

e) Menguji hipotesis

menguji hipotesis adalah proses menentukan


jawaban yang di anggap diterima sesuai dengan data
atau informasi yang di peroleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji
hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas
jawabab yang di berikan. Di samping itu, menguji
hipotesis juga berarti mengembangakan kemampuan
berfikir rasional.

f) Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses


mendeskripsikan temuan yang di peroleh berdasarkan hasil
pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan
gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh
karena banyaknya data yang di peroleh, menyebabkan
kesimpulan yang di rumuskan tidak fokus terhadap masalah
yang hendak di pecahkan.

F. Kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran inkuiri

1. Kelebihan strategi pembelajaran inkuiri

a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang


menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini di anggap lebih
bermakna.

b. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk


belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

c. SPI di anggap strategi yang sesuai dengan


perkembangan psikologi belajar modern yang
menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah
laku berkat adanya pengalaman.

d. Keutamaan lain adalah dalam strategi ini dapat


melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan
di atas rata-rat. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.

2. Kekurangan strategi pembelajaran imkuiri

a. Jika SPI di gunakan sebagai strategi pembelajaran, maka


akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh


karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya,


memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sering
kesulitan untuk menyesuaikan dengan waktu yang telah
di tentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar di tentukan oleh


kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka
strategi ini akan sulit di implementasikan oleh setiap
guru.[11]

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru


sebagai sumber belajar bukanlah yang satu-satunya, masih
banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang
keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator,
pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam
pembelajaran.
Siswa didesain sebagai penemu atau mencari
pengetahuan itu, tugas seorang guru dalam mengelola siswa
agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna.
Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam
pengetahuan mereka, sehingga akan selalu terkenang oleh
siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya
menyiapkan, karena murid yang melakukan maka
pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna
untuk siswa.

B. Saran
Saran untuk para guru jika menggunakan strategi
pembelajaran inquiry harus mengikuti prosedur yang ada dan
harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki, karena strategi
pembelajaran inquiry ini sangat membutuhkan waktu yang
panjang.
Karena makalah ini belum sempurna kami penulis
mengharapkan saran yang membangun agar dapat bermanfaat
bagi semua dan demi perbaikan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks


Kurikulum 2013. Bandung:PT Rafika Aditama.
Sani, ridwan abdullah. 2014. Pembelajaran saintefik untuk
Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana Prenadamedia Group.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta:Prenadamedia Group.
Dwiyan Geby, Model Pembelajarn
Inkuiri, http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.PEND.KI
MIA/195612061983032-
GEBIDWIYANTI/ModelPembelajaranInkuiri.pdf, di akses 03
Desember 2016, jam 16.43 WIB.

Anda mungkin juga menyukai