Anda di halaman 1dari 4

1.

Menurut Samuel Kai Wah Chu dkk dalam bukunya yang


berjudul 21st Century Skills Development Through Inquiry-Based Learning, tahun
2017 Pembelajaran Berbasis Inkuiri adalah pendekatan pedagogis yang
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses membangun pengetahuan melalui
pertanyaan yang dapat dijawab.
Menurut Sanjaya (2014), ada beberapa hal yang menjadi karakteristik utama
dalam pembelajaran inkuiri, yaitu:
1. Inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan. Siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal di dalam proses pembelajaran, tetapi siswa juga berperan
untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dan sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belajar). Dengan demikian, metode
pembelajaran inkuiri menempatkan gurubukan sebagai sumber belajar akan tetapi sebagai
fasilitator dan motivator belajar siswa.
3. Tujuan dari penggunaan inkuiri dalam pembelajaran adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Siswa tidak hanya dituntut
agar menguasai materi pelajaran dalam metode inkuiri, akan tetapi bagaimana siswa
dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya secara optimal.[10]
Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan [12]
Guru melakukan langkah- langkah dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan
kompetensi berikut
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek
yang dibaca
4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang yang dipelajari dalam cerita pendek
Dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif.[13]
Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah:
1) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.
2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswauntukmencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah langkah
inkuiri sertatujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan
merumuskan masalahsampai dengan merumuskan kesimpulan.
3) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini
dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah
membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung tekateki.Persoalan yang disajikan
adalah persoalanyang menantang siswa
untuk memecahkan tekateki itu.Teka-teki dalam rumusan masalah tentu
ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam
pembelajaraninkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan
memperoleh pengalaman berharga sebagai upaya mengembangkan
mental melaluiproses berpikir.
3. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang dikaji.Sebagaijawaban sementara, hipotesis perlu
diuji kebenarannya. Salahsatu cara yang dapatdilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak
adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapatmendorong
siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau
dapatmerumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahanyang dikaji.
No Aspek Deskripsi
1. Latar dan Alur Dimana, kapan cerita terjadi?
Apa yang terjadi ( di awal, tengah, dan akhir )?
2. Tokoh dan karakter Siapa tokoh utama?
Siapa tokoh favoritmu, Mengapa?
Siapa tokoh yang tidak kamu sukai, Mengapa?
3. Masalah dan solusi Konflik tentang apa dan bagaimana cerita di akhiri ( solusi)?
4. Pesan cerita Pesan – pesan apa saja yang disampaikan dalam cerita?
5. pendapat Kamu suka cerpen drama ini?
Apa bagian favoritmu, Mengapa ?

4. Mengumpulkan data mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring


informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses
mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses
pemgumpulan databukan hanya memerlukan motivasi yangkuat dalam
belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan
menggunakan potensi berpikirnya.
5. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuaidengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data.Menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional.Artinya, kebenaran
jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan
tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan adalah proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru
mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan
Pola perilaku siswa yang didapatkan pada enam prinsip dalam inkuiri terbimbing (guided
inkuiri) (Kuhlthau, 2007)
antara lain sebagai berikut:
1) siswa belajar secara aktif mengehubungkan dan bercermin dari pengalaman;
2) siswa belajar dengan membangun pengetahuan dari apa yang mereka siap ketahui;
3) siswa mengembangkan berpikir tingkat tinggi melalui berpikir kritis dalam proses
belajar;
4) siswa mempunyai cara berbeda dalam belajar;
5) siswa belajar melalui interaksi sosial dengan siswa lainnya;
6) siswa belajar melalui pedoman dan pengalaman yang sesuai dengan perkembangan
kognitif mereka.
[12] Wina Sanjaya.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.2012.Kencana:Jakarta, hal.201
[13] Wina Sanjaya.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.2017.Kencana:Jakarta, hal
191
[10] Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni.2016.INOVASI MODEL PEMBELAJARAN
Sesuai Kurikulum 2013. Nizamia Learning Center: Sidoarjo, hal 142

3. Menurut Malawi ( 2017 : 96) Model pembelajaran merupakan suatu kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan danmelaksanakan aktivitas
pembelajaran.
Menurut Isrok’atun dan Tiurlina (dalam F Nur’aini, 2017: 22 ) menyatakan bahwa ciri dari
suatu model pembelajaran yang baik diantaranya adalah adanya keikutsertaan siswa secara
aktif dan kreatif yang akan membuat mereka mengalami pengembangan diri.

Beberapa model pembelajaran terbaik yaitu PBL, Inkuiri, PJBL, collaboration dan CLIL
Sedangkan menurut Kamdi (2007:77) berpendapat bahwa:
Model Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya
melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode
ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan
masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki keterampilan dalam
memecahkan masalah.

Gulo (2002)
Memberikan pengertian bahwa metode inkuiri (Inquiri) adalah model pembelajaran yang
mengedepankan pertanyaan,pemeriksaan, dan juga penyelidikan.

Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 162) Project Based Learning, atau PJBL adalah model
pembelajaran yang yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan menintegrasikan pengetahuan beru berdasarkan pengalamannya dan beraktifitas secara
nyata.

As its Latin roots com and laborate suggest, collaboration reduced to its simplest definitions means “to
work together. Collaborations holds widespread appeal to people from every position on the political
spectrum, not because it offers everything to everyone (as some of the literature advocating
collaboration seems to suggest), but because it deals with a process, as distinct from a program, agenda,
or outcome. Collaboration prompts us to look at the very process by which we arrive at political choice,
whatever those choice happen to be. (Scott London, Collaboration and Community, di unduh dari
http://www.scottlondon.com/reports/collaboration.pdfpada tanggal 30 September 2016, h. 2.)
Kolaborasi melibatkan beberapa pihak mulai dari tingkat individu, kelompok kerja, dan organisasi. Dalam
menjalankan kolaborasi sangat penting untuk memahami kinerja lembaga public.

Jadi menurut saya model pembelajaran terbaik adalah …

Ibadullah Malawi & Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep Dan Aplikasi)
(Magetan: CV. AE Grafika, 2017), hal. 96

Anda mungkin juga menyukai