3. Menurut Malawi ( 2017 : 96) Model pembelajaran merupakan suatu kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan danmelaksanakan aktivitas
pembelajaran.
Menurut Isrok’atun dan Tiurlina (dalam F Nur’aini, 2017: 22 ) menyatakan bahwa ciri dari
suatu model pembelajaran yang baik diantaranya adalah adanya keikutsertaan siswa secara
aktif dan kreatif yang akan membuat mereka mengalami pengembangan diri.
Beberapa model pembelajaran terbaik yaitu PBL, Inkuiri, PJBL, collaboration dan CLIL
Sedangkan menurut Kamdi (2007:77) berpendapat bahwa:
Model Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya
melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode
ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan
masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki keterampilan dalam
memecahkan masalah.
Gulo (2002)
Memberikan pengertian bahwa metode inkuiri (Inquiri) adalah model pembelajaran yang
mengedepankan pertanyaan,pemeriksaan, dan juga penyelidikan.
Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 162) Project Based Learning, atau PJBL adalah model
pembelajaran yang yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan menintegrasikan pengetahuan beru berdasarkan pengalamannya dan beraktifitas secara
nyata.
As its Latin roots com and laborate suggest, collaboration reduced to its simplest definitions means “to
work together. Collaborations holds widespread appeal to people from every position on the political
spectrum, not because it offers everything to everyone (as some of the literature advocating
collaboration seems to suggest), but because it deals with a process, as distinct from a program, agenda,
or outcome. Collaboration prompts us to look at the very process by which we arrive at political choice,
whatever those choice happen to be. (Scott London, Collaboration and Community, di unduh dari
http://www.scottlondon.com/reports/collaboration.pdfpada tanggal 30 September 2016, h. 2.)
Kolaborasi melibatkan beberapa pihak mulai dari tingkat individu, kelompok kerja, dan organisasi. Dalam
menjalankan kolaborasi sangat penting untuk memahami kinerja lembaga public.
Ibadullah Malawi & Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep Dan Aplikasi)
(Magetan: CV. AE Grafika, 2017), hal. 96