Anda di halaman 1dari 2

Tugas Pengembangan Evaluasi

Nama : Tri Wahyuni Purwaningsih


NPM : 120180028
Dosen : Prof. DR. Abdul Rozak, M.Pd
Soal
Uraian singkat persepsi guru tentang penilaian dalam bentuk paragraf
1. Apakah nilai (angka) menggambarkan kepemilikan kompetensi murid?
2. Apakah nilai murid selalu objektif?
Jawaban
Ya, nilai atau angka adalah salah satu hasil yang mendeskripsikan kepemilikan
kompetensi murid yang diberikan oleh pembimbingnya atau guru tetapi belum
menyeluruh, dikarenakan penilaian yang dilakukan guru bisa mengacu pada
kompetensi lulusan siswa yang meliputi sikap spiritual, sosial, ketrampilan dan
pengetahuan bahkan persepsi guru juga mempengaruhi penilaian murid.
Menurut Philip Kotler (dalam Saprianto dkk, 2020:) yakni Persepsi merupakan
proses dimana seseorang menentukan, mengorganisasikan, mengartikan
masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia
ini. Persepsi ini akan tergantung tidak hanya pada rangsangan fisik tetapi juga
hubungan antara rangsangan dengan medan yang mengelilingi dan pada kondisi
diri seseorang. Dengan demikian, selain dengan penilain menggunakan
angka/pengsekoran serta penilaian pembelajaran, harus mengukur kemampuan
skill yang berbentuk laporan diri, skala penilaian global, dan tindakan observasi di
setiap kompetensi. Guru juga harus memaparkan/mendeskripsikan hasil
penilaian siswa di setiap penilaian kompetensi.
Penilaian terhadap murid memang diharapkan obyektif, yaitu penialaian yang
dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta, tidak menggunakan
persepsi, atau pendapat sang penilai. Tetapi kadang penilaian tidak selalu
dlakukan secara obyektif, penilaian subyektif juga diperlukan, walaupun
terkadang ada yang melakukan penilaian subyektif yang kerap dilandasi oleh hal
yang tidak ada kaitannya dengan kinerja peserta didik dalam proses
pembelajaran. Materi dalam kurikulum 2013 sendiri mendasarkan penilaian
secara menyeluruh yaitu meliputi penilaian dalam ranah kompetensi spiritual,
sosial, pengetahuan dan ketrampilan.
Kesimpulannya setiap murid memiliki kecenderungan kompetensi yang
berbeda- beda, sehingga penilaian tidak hanya dari segi kognitif, Psikomotorik,
spiritual atau sosial saja. Maka kompetensi dalam setiap mata pelajaran, diikat
pada Kompetensi inti. Dalam mendukung kompetensi inti, capaian pembelajaran
mata pelajaran diuraikan menjadi kompetensi dasar yang dikelompokkan
menjadi empat bagian. Hal ini sesuai dengan rumusan kompetensi inti yang
didukungnya, yaitu dalam kelompok kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Uraian kompetensi dasar sedetil ini adalah
untuk memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai
pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara
pada sikap. Kompetensi dasar dalam kelompok kompetensi inti sikap bukanlah
untuk peserta didik, tetapi sebagai pegangan bagi pendidik, bahwa dalam
mengajarkan mata pelajaran tersebut, ada pesan-pesan sosial dan spiritual yang
terkandung dalam materinya. 

Refensi
Saprianto, S., Afdal, Z., & Murdy, K. (2020). ANALISIS PERSEPSI GURU TERHADAP
IMPLEMENTASI K13 DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0 SMKN 6 PEKANBARU. Jurnal
Agregat: Journal of Economic Education and Economics Business, 1(2), 29-38.
Modul Pelatihan Implentasi kurikulum 2013.

Anda mungkin juga menyukai