Dosen Pengampuh :
Disusun oleh:
Kelompok 6
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………
B. Rumusan masalah…………………………………………………………...
C. Tujuan dan manfaat…………………………………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Metode Pembelajaran Inquiry………………………………........................
2. Metode Pembelajaran Eksperimen…………………………………………
3. Metode Pembelajaran Demonstrasi…………………………………………
4. Metode Pembelajaran Karywisata…………………………………………..
PENUTUP……………………………………………………………………………………iii
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………
SARAN…………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….iv.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya dan atas izinnya pula penulis dapat menuntaskan tugas makalah yang
berjudul “Inquiry, Eksperimen, Demonstrasi dan Karyawisata”. Penulisan makalah ini
didorong oleh tugas dari mata kuliah “STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK” yang harus
penulis penuhi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan
hambatan akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan yang Maha Esa.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah yang selanjutnya.
A. Latar Belakang
Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya manusia yang menjadi warga
negara. Semakin baik kualitas manusianya, bangsa tersebut semakin memiliki peluang besar
menuju kemajuan dan kemakmuran. Melalui media pendidikan inilah akan tercipta sumber
daya manusia yang kompeten guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Metode-Metode dalam Pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kelemahan Metode Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Model Inquiry didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai: Pembelajaran
yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas
ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul
dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan
penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang
lain.
Hamalik (2001:63) mengemukakan bahwa pembelajaran berdasarkan inkuiri (inkuiri based
teaching) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok-kelompok siswa
dibawa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di
dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digaruskan secara jelas.
Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Ciri–ciri
Strategi pembelajaran Inquiry memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa dipahami,
diantaranya:
Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari
dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima
pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi
sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya
dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu
kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama
dalam melakukan inkuiri.
Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan
kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. Strategi pembelajaran
inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa
(student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang
peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Prinsip-prinsip
Dalam pelaksanaanya, strategi pembelajaran inkuiri harus berpegang pada prinsip-prinsip
yang telah ditentukan sehingga pembelajaran akan berjalan lancar dan sesuai tujuan. Adapun
prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri:
Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru
sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada
dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.Karena itu, kemampuan guru
untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar-annya. Tugas
guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukannya.
Ditinjau dari bahasa eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan berencana (untuk
membuktikan kebenaran suatu teori). Sedangkan secara istilah metode eksperimen adalah
metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan. Metode eksperimen merupakan metode yang cocok
digunakan ketika siswa telah memperoleh teori-teori, pengaplikasian, atau pejelasan dari guru
dan di gunakan untuk memgembangkan siswa dalam memperagakan materi yang berkenaan
dengan teori yang di aplikasikan dengan praktikum, misalnya pada mata pelajaran fiqih pada
bab wudlu serta sholat,kemudian para siswa mencoba proses wudlu dan sholat tersebut.
Dalam proses pembelajaran metode eksperimen akan diawali dulu dengan metode
demonstrasi.Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan,
mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.
Perbedaan utama antara demonstrasi dan eksperimen, terletak pada pelaksanaan. Demonstrasi
hanya mempertunjukkan sesuatu proses di depan kelas, sedangkan eksperimen memberi
kesempatan kepada siswa melakukan percobaan sendiri tentang proses yang dimaksud.
Peranan guru dalam metode eksperimen adalah memberi bimbingan agar dalam pembelajaran
itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan.
Adapun peran-peran guru adalah sebagai berikut :
1. Sebagai perencana
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, guru membuat
rencana pengajaran yang meliputi: mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan tempat
duduk siswa, menciptakan kondisi belajaryang mendukung.
2. Sebagai pengajar
Dalam hal ini guru memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan sesuatu prosedur atau
proses, mengusahakan seluruh siswa agar dapat mengikuti atau mengamati dengan baik serta
memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri sehingga siswa merasa
yakin tentang kebenaran suatu proses.
3.Sebagai evaluator
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, guru sebagai
evaluator, yaitu menilai sejauh mana pemahaman siswa.
Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.
Metode demonstrasi-Animasi dapat memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus
dilakukan. Metode tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu
sendiri. Metode Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian
bahan pelajaran tata surya, proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya
bagaiamana cara berwudu, shalat, memandikan orang mati, tawaf pada waktu haji,dan yang
lainnya.
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak didik untuk
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat
diterapakan dalam pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan PAI, tetapi, tidak semua pelajaran
PAI bisa didemonstrasikan, misalnya masalah aqidah yang menjelaskan iman kepada allah,
malaikat, surga, neraka dan lai-lain.
Dan adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu
Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai
dengan petunjuk.
Adapun dalam metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga kekurangannya
sebagaimana yang akan di paparkan di bawah ini.
Guru dituntut menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas, jangan samapi guru
terlena dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa secara menyeluruh. Ada beberapa
karakteristik metode mengajar demonstrasi dan bagaimana hubungannya dengan pengalaman
belajar siswa.
Metode karya wisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa
murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Karya= kerja, wisata= pergi
Karyawisata = pergi bekerja. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar,
pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek
tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun
cukup lama sampai beberapa hari.
Metode ini dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat
laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan.
Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata,
study tour, dan sebagainya. Contohnya seperti karya wisata yang dekat adalah ke museum
yang ada di kota itu sendiri dan hanya memerlukan waktu yang singkat. Sedangkan karya
wisata yang pelaksanaanya dalam waktu yang panjang seperti karyawisata keluar provinsi,
kabupaten, atau kota lain.
Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk
bersenang-senang. Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai
pendidikan tinggi, memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program
tahunan itu sangat disukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan
rutin belajar-mengajar yang kadang membosankan. Namun, terkadang karya wisata hanya
jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmati hal-hal baru, dan hal-hal lain di luar
konteks belajar-mengajar. Tetapi pelaksanaan karya wisata yang dilakukan sekolah belum
mencerminkan penerapan metode pembelajaran karya wisata yang efektif. Saat pelaksanaan
karya wisata, guru maupun siswa hanya berperan sebagai pelaku perjalanan wisata (turis).
Dengan biaya yang biasanya tidak murah, seharusnya guru bisa
memanfaatkan karya wisata sebagai media pembelajaran, berkaitan dengan objek yang
dikunjungi selama karya wisata. Untuk mengoptimalkan karya wisata, guru seharusnya
merancang apa saja yang mesti dilakukan sebelum, selama, dan setelah karya wisata.
Optimalisasi karya wisata tersebut mungkin terkesan serius dan kaku. Karena itu, guru
diharapkan tetap memberi kesempatan kepada siswa untuk merasakan kegiatan wisata, yaitu
bersenang-senang.
a. Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karya wisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran
dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang
akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak,
membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta
mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan
guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan ini
sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang lokasi, aspek-aspek yang
dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang
dituju jauh.
b. Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun
perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis
objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
1) Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
2) Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan
langsung, dokumentasi.
3) Mengurus perizinan.
4) Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
c. Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana
kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada
siswa yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur
segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan
bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok
sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
d. Pembuatan Laporan
Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil
karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh,
menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model,
diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata
ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas kita bisa melihat bahwa dalam mewujudkan kreatifitas anak atau
siswa dalam belajar harus melalui metode pembelajaran yang sangat efektif untuk
melakukan suatu pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan prosedur atau cara yang digunakan yang digunakan
oleh guru untuk mengimplementasikan rencana-rencana praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Jadi metode berfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran. metode juga
harus disesuaikan dengan strategi pembelajaran.
Berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran antara lain
seperti: metode inquiry, eksperimen, demonstrasi, karyawisata, diskusi, simulasi, , dan
sebagainya.
B. Saran
Dalam makalah ini penulis berharap terhadap pembaca agar dapat memberikan saran
kepada penulis dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam segi bentuk maupun dalam segi isinya,
karena manusia tidak ada yang sempurna.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://restudesriyanti.wordpress.com/2017/03/10/model-pembelajaran-inkuiri/
https://anakgembalanet.wordpress.com/2018/05/16/makalah-metode-eksperimen-dalam-
pembelajaran-pai/
https://jaririndu.blogspot.com/2013/07/makalah-metode-demonstrasi-dalam.html
http://caramembuatmakalah1.blogspot.com/2013/11/makalah-karya-wisata.html