Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK

“Inqury, Eksperimen, Demonstrasi, dan Karywisata”

Dosen Pengampuh :

Dr. Hendri Neldi M.Kes


Dr. Aldo Naza Putra M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 6

Hidayahtul Fadlan ( 19086155 )


Ramadhan Ali ( 19086415 )

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………………………………
B. Rumusan masalah…………………………………………………………...
C. Tujuan dan manfaat…………………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN
1. Metode Pembelajaran Inquiry………………………………........................
2. Metode Pembelajaran Eksperimen…………………………………………
3. Metode Pembelajaran Demonstrasi…………………………………………
4. Metode Pembelajaran Karywisata…………………………………………..

PENUTUP……………………………………………………………………………………iii
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………
SARAN…………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….iv.
KATA PENGANTAR

          Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya dan atas izinnya pula penulis dapat menuntaskan tugas makalah yang
berjudul “Inquiry, Eksperimen, Demonstrasi dan Karyawisata”. Penulisan makalah ini
didorong oleh tugas dari mata kuliah “STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK” yang harus
penulis penuhi.

            Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan
hambatan akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis  mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan yang Maha Esa.

            Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah yang selanjutnya.

                                                                                    Padang , 29 September 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia senantiasa berkembang mengikuti zaman. Hal ini ditandai


dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum, sistem
pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efisien.

Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya manusia yang menjadi warga
negara. Semakin baik kualitas manusianya, bangsa tersebut semakin memiliki peluang besar
menuju kemajuan dan kemakmuran. Melalui media pendidikan inilah akan tercipta sumber
daya manusia yang kompeten guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa
yang akan datang.

Penerapan metode pembelajaran dalam sekolah merupakan salah satu faktor


penunjang terciptanya siswa yang dapat memajukan pendidikan di negara kita
Indonesia.Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu seperti halnya
seorang guru di tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh tanggung jawab. Setiap
kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di laksanakan.  Tugas yang di laksanakan akan
dianggap selesai apabila tujuan yang hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut
harus merasa yakin bahwa jalan yang harus ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat
dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan kepada peserta
didiknya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa-apa saja Metode dalam Pembelajaran ?


2. Apa-apa Kelemahan dan ekunggulan Metode Pembelajaran Tersebut ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Metode-Metode dalam Pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kelemahan Metode Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Metode Inquiry

Model Inquiry didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai: Pembelajaran
yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas
ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul
dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan
penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang
lain.
Hamalik (2001:63) mengemukakan bahwa pembelajaran berdasarkan inkuiri (inkuiri based
teaching) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok-kelompok siswa
dibawa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di
dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digaruskan secara jelas.

Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu


proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen,
melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
Jadi, dalam model inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan
suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap
seperti para ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif, dan menghormati
pendapat orang lain.

Ciri–ciri
Strategi pembelajaran Inquiry memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa dipahami,
diantaranya:

Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari
dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima
pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi
sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya
dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu
kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama
dalam melakukan inkuiri.

Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan


kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan
kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. Strategi pembelajaran
inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa
(student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang
peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.

Prinsip-prinsip
Dalam pelaksanaanya, strategi pembelajaran inkuiri harus berpegang pada prinsip-prinsip
yang telah ditentukan sehingga pembelajaran akan berjalan lancar dan sesuai tujuan. Adapun
prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri:

 Berorientasi pada Pengembangan Intelektual


Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan ber-
pikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi ke-pada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar.
 Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik inter-aksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa
dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru
bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
interaksi itu sendiri.

 Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru
sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada
dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.Karena itu, kemampuan guru
untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.

 Prinsip Belajar untuk Berpikir


Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan po-tensi
seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan peng-gunaan otak secara
maksimal.

 Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar-annya. Tugas
guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukannya.

Keunggulan dan kelemahan


Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan,
karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1. Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
2. Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
3. Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa
yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam
belajar.
 

Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya:


1. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

2. Pengertian Metode Eksperimen

Ditinjau dari bahasa eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan berencana (untuk
membuktikan kebenaran suatu teori). Sedangkan secara istilah metode eksperimen adalah
metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan. Metode eksperimen merupakan metode yang cocok
digunakan ketika siswa telah memperoleh teori-teori, pengaplikasian, atau pejelasan dari guru
dan di gunakan untuk memgembangkan siswa dalam memperagakan materi yang berkenaan
dengan teori yang di aplikasikan dengan praktikum, misalnya pada mata pelajaran fiqih pada
bab wudlu serta sholat,kemudian para siswa mencoba proses wudlu dan sholat tersebut.

Dalam proses pembelajaran metode eksperimen akan diawali dulu dengan metode
demonstrasi.Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan,
mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.

Perbedaan utama antara demonstrasi dan eksperimen, terletak pada pelaksanaan. Demonstrasi
hanya mempertunjukkan sesuatu proses di depan kelas, sedangkan eksperimen memberi
kesempatan kepada siswa melakukan percobaan sendiri tentang proses yang dimaksud.

Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan, artinya


setelah dilakukan demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen.Penggunaan metode
demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen. Apapun yang didemonstrasikan baik oleh guru
maupun oleh siswa tanpa diikuti dengan eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif.

Peran Guru Dan Murid Dalam Metode Eksperimen

Peranan guru dalam metode eksperimen adalah memberi bimbingan agar dalam pembelajaran
itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan.
Adapun peran-peran guru adalah sebagai berikut :

1. Sebagai perencana
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, guru membuat
rencana pengajaran yang meliputi: mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan tempat
duduk siswa, menciptakan kondisi belajaryang mendukung.

2. Sebagai pengajar
Dalam hal ini guru memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan sesuatu prosedur atau
proses, mengusahakan seluruh siswa agar dapat mengikuti atau mengamati dengan baik serta
memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri sehingga siswa merasa
yakin tentang kebenaran suatu proses.

3.Sebagai evaluator
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, guru sebagai
evaluator, yaitu menilai sejauh mana pemahaman siswa.

Kemudian peran siswa dalam metode eksperimen adalah :


1. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode eksperimen, siswa sebagai
subyek didik yang terlibat aktif diberi kesempatan untuk mencoba melakukan sendiri agar
siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.
2. Setelah guru selesai mendemonstrasikan materi yang di sampaikan maka tugas siswa
adalah melakukan eksperimen dan mencatat hasilnya.

Kelebihan Dan Kelemahan Metode Eksperimen

Kelebihan metode eksperimen yaitu:.


a. Menambah keaktifan untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan
b. Dapat melaksanakan metode ilmiah,siswa merasa lebih puas dan memahami materi dengan
baik.

Kekurangan metode eksperimen yaitu:


a. Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini
b. Murid yang kurang mempunyai daya intelektual yang kurang hanya memperoleh hasil
yang minim.

3. Pengertian Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk


memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu
proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu.

Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.

Metode demonstrasi-Animasi dapat memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus
dilakukan. Metode  tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu
sendiri. Metode Demonstransi-Animasi cukup baik apabila di gunakan dalam penyampaian
bahan pelajaran tata surya, proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya
bagaiamana cara berwudu, shalat, memandikan orang mati, tawaf pada waktu haji,dan yang
lainnya.

Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak didik untuk
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat
diterapakan dalam pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan PAI, tetapi, tidak semua pelajaran
PAI bisa didemonstrasikan, misalnya masalah aqidah yang menjelaskan iman kepada allah,
malaikat, surga, neraka dan lai-lain.

Tujuan dan Kegunaan Metode Demonstrasi

Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain:


1. Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas.
2. Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan
penuh perhatian.
3. Untuk menghindari verbalisme.
4. Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu.

Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:


Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di
Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu
kecil atau penjelasannya tidak jelas. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti
oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka
sebagai pengalaman yang berharga. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna
sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari
kelas. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis. Sebagai pendahuluan,
berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan di demonstrasikan.

Dan adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu
Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai
dengan petunjuk.

Adapun dalam metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga kekurangannya
sebagaimana yang akan di paparkan di bawah ini.

Langkah-Langkah Metode Demonstrasi

Beberapa petunjuk penggunaan metode demonstrasi:


1. Perencanaan: Menentukan tujuan demonstrasi mengoperasikan PLC zelio logic smart
relay; Menetapkan langkah-langkah pokok demonstrasi membuat gambar kendali zelio
di komputer; dan Menyiapkan alat-alat yang diperlukan seperti PLC trainner dan
komputer.
2. Pelaksanaan: Mengusahakan agar demonstrasi pembuatan gambar kendali zelio di
komputer dapat diikuti dan diamati oleh seluruh siswa melalui proyektor;
Menumbuhkan sikap krisis pada siswa sehingga terjadi Tanya jawab, dan diskusi
tentang masalah PLC zelio logic smart relay; Memberi kesempatan pada setiap siswa
untuk mencoba membuat gambar rangkaian kendali zelio di komputer sehingga siswa
merasa yakin tentang suatu proses operasi rangkaian kendali PLC zelio logic; Membuat
penilaian dari kegiatan siswa dalam demonstrasi menggunakan PLC zelio logic tersebut,
seperti gambar hasil karya siswa yang dibuat di komputer.
3. Tindak lanjut: Pemberian tugas kepada siswa untuk membuat gambar rangkaian
kendali PLC untuk lampu lalu lintas; Penilaian terhadap laporan hasil demonstrasi
mengoperasikan PLC zelio.
Metode domonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukkan secara langsung objeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk
mempertunjukkan proses tertentu. Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran.
Dalam pelaksanaan demonstrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat
memperhatikan dan mengamati terhadap objek yang akan didemonstrasikan. Sebelumnya
proses demonstrasi guru sudah mempersiapkan alat – alat yang digunakan dalam demonstrasi
tersebut.

Guru dituntut menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas, jangan samapi guru
terlena dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa secara menyeluruh. Ada beberapa
karakteristik metode mengajar demonstrasi dan bagaimana hubungannya dengan pengalaman
belajar siswa.

Karakteristik, Pengalaman Belajar, Keunggulan, dan Ketrampilan Metode Demonstrasi:

Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:


Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran; Memberikan
penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan; Pelaksanaan demonstrsi bersamaan
dengan perhatian dan peniruan dari siswa; Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan)
terhadap hasil demonstrasi.

Kesimpulan: Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan


demonstrasi di antaranya:
 Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan.
 Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh.
 Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan.
 Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi,
diantaranya adalah:
 Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang didemonstrasikan.
 Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
 Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru.
 Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi.

4. Pengertian Metode Karya Wisata


Pengertian Karya Wisata
Karya wisata dapat dikatakan sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan
dalam suatu perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan normal.
Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental penelitian atau
untuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari mereka. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan alami dan mungkin
mengumpulkan sampel. Sebagian besar sistem sekolah sekararng  memiliki  prosedur
kunjungan resmi  yang menganggap  seluruh  perjalanan  dari estimasi, persetujuan dan
penjadwalan melalui perencanaan perjalanan yang sebenarnya dan pascakegiatan perjalanan.

Metode karya wisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa
murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar kelas. Karya= kerja, wisata= pergi
Karyawisata = pergi bekerja.  Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar,
pengertian karyawisata berarti siswa-siswa mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek
tersebut berada. Karyawisata dapat dilakukan dalam waktu singkat beberapa jam saja ataupun
cukup lama sampai beberapa hari.
Metode ini dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat
laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan.
Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata,
study tour, dan sebagainya. Contohnya seperti karya wisata yang dekat adalah ke museum
yang ada di kota itu sendiri dan hanya memerlukan waktu yang singkat. Sedangkan karya
wisata yang pelaksanaanya dalam waktu yang panjang seperti karyawisata keluar provinsi,
kabupaten, atau kota lain.
Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk
bersenang-senang. Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai
pendidikan tinggi, memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program
tahunan itu sangat disukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan
rutin belajar-mengajar yang kadang membosankan. Namun, terkadang karya wisata hanya
jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmati hal-hal baru, dan hal-hal lain di luar
konteks belajar-mengajar. Tetapi pelaksanaan karya wisata yang dilakukan sekolah belum
mencerminkan penerapan metode pembelajaran karya wisata yang efektif. Saat pelaksanaan
karya wisata, guru maupun siswa hanya berperan sebagai pelaku perjalanan wisata (turis).
Dengan biaya yang biasanya tidak murah, seharusnya guru bisa
memanfaatkan  karya  wisata  sebagai  media  pembelajaran,  berkaitan dengan  objek  yang
dikunjungi selama karya wisata. Untuk mengoptimalkan karya wisata, guru seharusnya
merancang apa saja yang mesti dilakukan sebelum, selama, dan setelah karya wisata.
Optimalisasi karya wisata tersebut mungkin terkesan serius dan kaku. Karena itu, guru
diharapkan tetap memberi kesempatan kepada siswa untuk merasakan kegiatan wisata, yaitu
bersenang-senang.

Pengerian Karya Wisata Menurut Para Ahli


1)      Menurut Roestiyah (2001)
Karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat kenyataannya.  Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah
cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu
di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu,
suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.

2)      Menurut Mulyasa (2005)


Metode field trip atau karya wisata  merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang
dilakukan  oleh  peserta  didik  untuk  memperoleh  pengalaman  belajar,  terutama
pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun
karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan
dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman
tentang dunia luar.
3)      Menurut Djamarah (2002).
Teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada
metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata ada
yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata


Adapun kelebihan dari metode karya wisata adalah:
a.   Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran.
b.   Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat.
c.   Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
d.   Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada
obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal
mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat
mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka.
e.   Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok
dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
f.    Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang
pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka
menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.
g.   Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan
pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.

Sedangkan Kekurangan dari metode karya wisata adalah sebagai berikut :


a.   Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b.   Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c.   Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas dari pada tujuan utama, sedangkan
unsur studinya terabaikan.
d.   Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e.   Biayanya cukup mahal.
f.    Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan
anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
g.   Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan.
h.   Terkadang sulit untuk mendapat izin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi.
Langkah-langkah dalam Metode Karya Wisata
Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu
memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

a.       Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karya wisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran
dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang
akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak,
membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta
mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah bimbingan
guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan ini
sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain tentang lokasi, aspek-aspek yang
dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila objek yang
dituju jauh.

b.      Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun
perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis
objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
1)   Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
2)   Menentukan  metode  mengumpulkan  data,  mungkin  berwujud wawancara, pengamatan
langsung, dokumentasi.
3)   Mengurus perizinan.
4)   Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.

c.       Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana
kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada
siswa yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur
segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan
bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok
sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.

d.      Pembuatan Laporan
Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil
karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh,
menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model,
diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata
ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.

Menurut Mulyasa  Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai


metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
 Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.
 Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah
 Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis.
 Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar
dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya
wisata dapat dilaksanakan.
 Membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis.
 Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim
yang kondusif.
 Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat
kesulitan-  kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima
kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan
untuk bahan karya wisata yang akan datang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas kita bisa melihat bahwa dalam mewujudkan kreatifitas anak atau
siswa dalam belajar harus melalui metode pembelajaran yang sangat efektif untuk
melakukan suatu pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakan  prosedur atau cara yang digunakan yang digunakan
oleh guru untuk mengimplementasikan rencana-rencana praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Jadi metode berfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran. metode juga
harus disesuaikan dengan strategi pembelajaran.

Berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran antara lain
seperti: metode inquiry, eksperimen, demonstrasi, karyawisata, diskusi, simulasi, , dan
sebagainya.

B. Saran

Dalam makalah ini penulis berharap terhadap pembaca agar dapat memberikan saran
kepada penulis dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam segi bentuk maupun dalam segi isinya,
karena manusia tidak ada yang sempurna.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://restudesriyanti.wordpress.com/2017/03/10/model-pembelajaran-inkuiri/
https://anakgembalanet.wordpress.com/2018/05/16/makalah-metode-eksperimen-dalam-
pembelajaran-pai/
https://jaririndu.blogspot.com/2013/07/makalah-metode-demonstrasi-dalam.html
http://caramembuatmakalah1.blogspot.com/2013/11/makalah-karya-wisata.html

Anda mungkin juga menyukai