Anda di halaman 1dari 89

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan diberlakukannya kurikulum Standar Isi dan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka guru sebagai seorang profesional

dituntut adanya suatu kompetensi baik pribadi maupun profesional. Hal ini

dimaksudkan agar guru mampu mengikuti bahkan menyikapi setiap perkembangan

dunia pendidikan, sehingga mampu meningkatkan kinerja seorang guru.

Kompetensi dasar seorang guru merupakan suatu ketrampilan, kecakapan yang

dimiliki seorang guru. Hal ini seperti dikatakan oleh Ela Yulaelawati yaitu :

“kompetensi dasar sebagai sekumpulan ketrampilan sikap dan nilai sebagai kinerja

yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi-prestasi seseorang”. 1

Kompetensi profesional diantaranya adalah mampu menganalisa bahan ajar,

pembuatan program pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, pembuatan

silabus pembelajaran, pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran,

pengembangan KTSP dll. Sehubungan dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS,

maka prestasi belajar tidak hanya tergantung pada intelegensi siswa saja,

melainkan bagaimana fasilitator mampu menciptakan kondisi belajar yang

konduksif dan menyenangkan. Maksudnya adalah mampu mengkondisikan

lingkungan menjadi situasi belajar sebagaimana dikatakan oleh Nasution yaitu

“mengkondisikan situasi belajar yang sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar”. 2

1
Ella Yulaelawati., MA., Ph.D., 2002. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi.
Bandung, IPSaraya, hal 13.
2
Nasution, Dr., MA., Prof., 1995. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : Dumi Aksara, hal. 14
1
Pembelajaran yang konduksif dan menyenangkan dalam pembelajaran

dengan memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran yang relevan dengan bahan

pembelajaran, sangat mendukung tersiptanya prestasi belajar siswa. Untuk

menciptakan kondisi tersebut maka guru harus mampu mengadakan perubahan dan

memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar,

lingkungan di mana siswa belajar. Inovasi strategi pembelajaran yang ada

kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar adalah: Active learning, interactive

learning, cooperative learning, collaborative learning, inkuiri dan lain-lain.

Terkait dengan materi pokok perilaku masyarakat dalam perubahan sosial

budaya di era global yang ditandai dengan pesatnya perubahan dan perkembangan

sistem informasi, maka masyarakat akan dipengaruhi dan diwarnai kehidupannya

dengan sistem global. Pengaruh yang paling menonjol dalam hal ini adalah dalam

dunia pendidikan, baik pada sistem dan kualitas maupun pada teknis pelaksanaan

pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh dunia global akan

membawa dampat positif dan negative kepada anak-anak usia sekolah.

Pengaruh di era global khususnya dalam sistem pembelajaran menuntut

kepada sosok yang disebut “sang guru” untuk mampu menanggapi berbagai

pengaruh dan perkembangan, artinya bahwa guru diharapkan akan mampu

memanfaatkan berbagai perkembangan pada dunia global misalnya mengubah

tantangan menjadi sebuah peluang untuk memajukan dunia pendidikan. Guru

dalam hal ini bukan sekedar melaksanakan hasil perubahan atau pengguna sebuah

perubahan, melainkan bagaimana pelalu pembaharuan pendidikan.

Salah satu implementasi guru sebagai pelaku pembaharuan adalah bila guru

mampu memberdayakan strategi pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil


2
belajar siswa. Pemberdayaan strategi pembelajaran yang dimaksudkan adalah

bagaimana guru memberdayakan berbagai strategi yang ada untuk lebih

dioptimalkan sebagai sarana pelaksanaan pembelajaran yang mengedepankan

siswa aktif. Hal ini karena apabila guru mampu menciptakan sistem pembelajaran

aktif, kreatif dan menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

Terkait dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), maka

strategi yang akan digunakan dalam hal ini adalah strtegi pembelajaran Inkuiri.

Strategi pembelajaran inkuiri sangat relevan, karena strategi ini mengedepankan

terhadap tanggapan dan prioritas terhadap perubahan dan kegiatan siswa dalam

belajar. Guru sebagai fasilitator dalam belajar, akan senantiasa tanggap terhadap

perubahan dan perkembangan jaman untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini

sebagaimana dikatanan oleh Uzer Usman yaitu: “guru harus tanggap terhadap

perubahan-perubahan, sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan

jaman”. 3

Dalam relevansinya dengan peningkatan pembelajaran IPS, maka strategi

pembelajaran Inkuiri merupakan salah satu strategi yang inovatif, karena

menekankan proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan

menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu

sendiri dilakukan malalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran

ini sering juga dinamakan strategi “heuristic” yang berasal dari kata Yunani

“heuriskein” yang berarti menemukan. Kata menemukan ini terkait dengan

3
User Usman, M., Drs., 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosdakarya. Hal 2
3
pembelajaran IPS adalah ketrampilan untuk menemukan jawaban dari suatu

masalah yang telah ditentukan sebelumnya.

Belajar dalam rangka mencapai tujuan adalah suatu proses yang

memerlukan ketrampilan berpikir, kritis dan analistis. Ketrampilan berpikir dalam

strategi pembelajaran Inkuiri dipengaruhi oleh teori belajar kognitif, menurut Wina

Sanjaya, belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu

pengetahuan, tetapi sebagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk


4
siswa melalui ketrampilan berpikir. Ketrampilan berpikir sangat ditentukan

seorang siswa dalam belajar, yang berkembang bersama sumber belajar.

Ketrampilan berpikir ini dipengaruhi oleh teori belajar konstruktivistik, di mana

siswa membangun dan memberdayakan kemampuan berpikir untuk menemukan

dan menjawab masalah atau pertanyaan.

Teori belajar yang bersifat konstruktivistik menekankan pada kemampuan

untuk memecahkan masalah. Hal ini dijelaskan oleh Trianto bahwa dasar dari

pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses

berpikir.5 Teori pembelajaran inkuiri yang bersifat konstruktivistik dikembangkan

oleh Piaget, di mana pengetahuan yang dipelajari siswa dan bermakna bila setiap

individu mencari dan menemukan sendiri jawaban setiap persoalan belajar. Piaget

dalam Wina Sanjaya mengatakan bahwa : “Setiap individu berusaha dan

mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur

kognitifnya, skema itu secara terus menerus diperbaharui dan diubah melalui
6
proses asimilasi dan akomudasi”. Terkait dengan pembelajaran IPS untuk
4
Wina Sanjaya, M.Pd,, Dr., 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana. Hal 195.
5
Trianto, S.Pd., M.Pd., 2007. Strategi Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta :
Prestasi Pustaka. Hal. 134.
6
Ibid. Hal. 196.
4
mencapai tujuan siswa, maka perlu mengembangkan skema berpikir agar mampu

mengatasi, mencari dan menemukan jawaban dari masalah-masalah dalam

pembelajaran.

Strategi pembelajaran Inkuiri berasumsi bahwa manusia sejak lahir di

dunia, manusia mempunyai dorongan untuk mencari dan menemukan sendiri

pengetahuannya. Sejak kecil manusia memiliki kecenderungan untuk mengenal

segala sesuatu melalui indra pengecap, pendengaran, penglihatan dan indra

lainnya. Hingga dewasa keinginan manusia secara terus menerus berkembang

dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia

akan bermakna (meaningfull) mana kala didasari oleh keinginan itu.

Ada beberapa ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri yang relevan dengan proses

peningkatan prestasi belajar. Adapun ciri-ciri pembelajaran Inkuiri adalah :

1. Menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal.

Maksudnya adalah belajar berarti beraktifitas, dan aktifitas adalah

bagaimana siswa aktif dalam belajar (active learning), untuk mencari dan

menemukan dengan cara memanfaatkan siswa sebagai subyek didik. Siswa bukan

sebagai obyek, malainkan subyek didik yang memiliki kompetensi untuk

dikembangkan bersama sumber belajar. Dalam hal ini subyek didik bukan hanya

sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka

berperan untuk menemukan sendiri arti materi pelajaran itu sendiri.

2. Menumbuhkan sikap percaya diri

Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan akan dapat

menumbuhkan sikap percaya diri (self believe). Guru dalam pembelajaran Inkuiri
5
bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.

Pelaksanaan pembelajaran biasanya melalui proses tanya jawab antara guru dan

siswa.

3. Berorientasi pada siswa (student centered).

Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan

kemampuan intelektual. Pengembangan intelektual sebagai bagian dari proses

mental, yang secara terus menerus perlu dikembangkan melalui proses belajar.

Proses pembelajaran Inkuiri berpusat pada siswa, di mana guru sebagai fasilitator

mendesain pembelajaran agar siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi

bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang mereka miliki.

Berdasarkan beberapa ciri di atas maka strategi pembelajaran Inkuiri

dianggap mampu sebagai salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPS. Namun demikian tidak semua

bahan ajar dalam IPS akan relevan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri,

tetapi ada beberapa bagian bahan ajar akan lebih efektif bila menggunakan strategi

pembelajaran Inkuiri. Penulis berasumsi bahwa pada bahan ajar tertentu dalam IPS,

akan lebih efektif bila menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.

B. PERUMUSAN MASALAH

Supaya tidak terjadi pembahasan yang terlalu luas terhadap judul Pen elitian

Tindakan Kelas ini, maka penulis merasa perlu untuk membatasinya. Pembatasan

pembahasan berupa rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan, supaya lebih

sempit dan jelas serta memudahkan dalam pembahasan. Adapun masalah dalam

penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :


6
1. AIPSah benar strategi pembelajaran Inkuiri mampu sebagai salah satu

strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya

Bidang Studi IPS?

2. Bagaimana proses pengembangan kemampuan berpikir logis, kritis dan

sistematis dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar

khususnya pada bidang studi IPS?

3. Apakah benar Strategi Pembelajaran Inkuiri efektif bila digunakan sebagai

salah satu strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS pada materi pokok

Perilaku Masyarakat dalam perubahan sosial budayadi era Global?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian dan penulisan Penelitian

Tindakan Kelas ini adalah bahwa penulis ingin mengetahui tentang :

1. Efektifitas penggunaan strategi pembelajaran Inkuiri untuk mencapai

tujuan pembelajaran IPS.

2. Peranan strategi pembelajaran Inkuiri dalam relevansinya dengan

peningkatan prestasi belajar khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Interaksi efektif yang dibangun siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir bersama sumber belajar.

D. HIPOTESIS TINDAKAN

Mengingat bahwa pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

menuntut guru untuk lebih profesional khususnya dalam pemanfaatan strategi-

strategi pembelajaran, maka guru perlu memilih dan menggunakan strategi

pembelajaran yang relevan dan efektif sesuai dengan kondisi, dan materi pokok

dalam pembelajaran. Disamping itu tidak ada strategi pembelajaran yang paling
7
efektif untuk mencapai prestasi belajar, tanpa didukung sumber belajar dan

kemampuan mengembangkan proses berpikir. Berdasarkan alasan dan konsepsi di

atas maka disusunlah hipotesis tindakan yang berbunyi, “Ada peningkatan Prestasi

Belajar siswa Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi pokok Perilaku

Masyarakat dalam perubahan sosial budaya, setelah menggunakan strategi

Pembelajaran Inkuiri”.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas bada bab I memaparkan latar

belakang masalah pentingnya menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang

dapat digunakan untuk pembelajaran IPS di SMPN 2 Sumberbaru Jember. Setelah

diketahui latar belakang masalahnya, selanjutnya merumuskan masalah guna

mempersempit pembahasan sehingga lebih mudah, terarah dan semakin jelas.

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusah masalah yang ada, kemudian

disusunlah atau anggapan sementara dalam bentuk hipotesis tindakan.

Pada bab II dijelaskan tentang kajian pustaka, terkait dengan beberapa

definisi, pendapat-pendapat tentang strategi pembelajaran inkuiri, yang kemudian

dihubungkan dengan pencapaian tujuan pembelajaran IPS. Landasan teori ini

digunakan sebagai acuan relevan tidaknya sebagai teori dalam pelaksanaan

penelitian, untuk mencapai tujuan IPS sebagaimana yang telah ditetapkan.

Pada bab III dipaparkan tentang setting penelitian yang digunakan dalam

pelaksanaan penelitian. Pada bagian ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu

objek penelitian yang dalam hal ini adalah di SMPN 2 Sumberbaru Jember, dan

setting penelitian yang meliputi: subjek dan lokasi penelitian, program penelitian

dan jadwal penelitian serta siklus penelitian. Pada bab ini juga dipaparkan metode
8
penelitian yang digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data penelitian,

sehingga tersusunnya laporan penelitian.

Pada bab IV berisi tentang deskripsi dan analisis hasil penelitian terkait

dengan upaya peningkatan hasil belajar bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial pada

materi pokok perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era global.

Hasil penelitian yang ditandai dengan peningkatan belajar sebelum pelaksanaan

tindakan, kemudian dikaitkan dengan hipotesis tindakan untuk mengetahui relevan

tidaknya strategi pembelajaran inkuiri dengan peningkatan hasil belajar IPS di

SMPN 2 Sumberbaru Jember. Pada bab V berisi tentang kesimpulan hasil penelitian

dan saran-saran, bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN BELAJAR

Kata belajar adalah suatu kata yang sudah akrab didengar di semua lapisan

masyarakat. Bagi siswa kata ini sudah tidak asing lagi, dan bahkan tidak dapat

dipisahkan lagi dengan kegiatan mereka dalam menuntut ilmu. Pengertian belajar

dirumuskan oleh beberapa ahli secara berlainan, hal ini karena tergantung dari

pendekatan yang digunakan dalam merumuskan pengertian belajar. Misalnya ahli

psikologi tentu memberikan batasan yang berbeda dengan ahli pendidikan, hal ini

karena latar belakang dan pendekatan yang digunakan berbeda. Mereka memiliki

alasan sendiri yang bisa dipertanggung jawabkan.

Pengertian belajar oleh Syaiful Bahri Djamarah adalah: belajar adalah

“proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
7
dalam interaksinya dengan lingkungan”. Berbeda dengan Whittaker dalam Abu

Ahmadi merumuskan belajar “sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan


8
atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. Devinisi di atas menekankan

adanya suatu proses yang dilakukan secara sengaja, melalui latihan dan

pengalaman.

Belajar sebagaimana dijelaskan di atas terjadi secara berulang-ulang dan

terus menerus, sehingga terjadi suatu perubahan tingkah laku dari tidak bisa

7
Syaiful Bagri Djamarah, Drs., 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta, hal 13
8
Abu Ahmadi, Drs., dkk., 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta, hal. 126.
10
menjadi bisa, dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak terbiasa menjadi terbiasa.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ngalim Purwanto yaitu :

“Belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu


yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau
kecenderungan respon perubahan kematangan atau keadaan seseorang”. 9

Ngalim Purwanto menekankan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku

seseorang yang terjadi karena proses belajar yang berulang-ulang. Pengalaman

yang terjadi yang berulang-ulang ini sampai menghasilkan suatu perubahan

tingkah laku pada diri seseorang yang bekajar.

Perubahan yang terjadi akibat dari proses belajar adalah bertambahnya

pengetahuan, pengertian, kecakapan hidup sehingga bisa bersosialisasi dengan

sesamanya. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Nasution, bahwa :

“Belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar


membawa suatu perubahan individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya
mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan,
kebiasaan sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri,
pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang”. 10

Definisi yang dijelaskan oleh Nasution lebih luas di mana hasil dari proses belajar

tidak hanya dalam hal pengetahuan, melainkan segala aspek pribadi seseorang.

Hasil dari perubahan diharapkan seseorang yang sudah belajar mempunyai

kecakapan hidup sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa orang yang sudah

belajar tidak bisa dibandingkan dengan orang yang belum belajar, orang yang

sudah belajar memperlihatkan hasil belajar yaitu adanya perubahan tingkah laku.

Perubahan tingkah laku di mana anak akan lebih siap dalam menghadapi masalah,

9
Ngalim Purwanto, Psykologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal. 84.
10
Nasution, Prof., Dr., Didaktik Asas-asas mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 1995, hal 35.
11
memecahkan masalah dan bahkan mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Hal ini karena anak yang sudah belajar akan semakin mantap

pengetahuan dan ketrampilannya. Hal ini ditegaskan oleh Hamalik bahwa “belajar

merupakan perubahan tingkahlaku yang relative mantap berkat latihan dan

pengalaman”. 11

Berdasarkan beberapa pendapat beberapa tokoh pendidikan di atas tentang

belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa

dan raga dari siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, sebagai hasil

dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut

kognitif, afektif dan psikomotor.

B. PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR

Prestasi belajar tidak banya dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan yang

tinggi, tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya baik dari diri sendiri maupun

dari luar diri siswa. Abu Ahmadi dalam buku psikologi belajar menegaskan bahwa

“prestasi belajar merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang

mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri

(faktor eksternal) individu”. 12

Abu Ahmadi dalam definisi di atas menekankan bahwa prestasi belajar

terjadi karena interaksi siswa bersama faktor-faktor yang mendukung, baik dari diri

siswa maupun dari luar siswa itu sendiri. Setiap anak dalam mencapai suatu

prestasi belajar tentu berbeda faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu guru

11
Hamalik, O., Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT Bumi Aksara,
hal 23.
12
Abu Ahmadi, Drs., dll., Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2004, hal. 138.
12
atau fasilitator diharapkan untuk menemukan faktor pendukung untuk mencapai

prestasi belajar.

Faktor-faktor yang mendukung prestasi belajar harus diperhatian baik

faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal atau individu siswa dan

faktor eksternal dari luar individu bila diperhatikan secara serius maka sudah dapat

dipastikan akan terjadi prestasi belajar. Terkait dengan penelitian dan penulisan

karya tulis ini, maka yang dijadikan sarana peningkatan prestasi belajar adalah

faktor eksternal. Faktor eksteral dalam hal ini adalah strategi-strategi pembelajaran

yang bersifat inovatif. Adapun salah satu strategi pembelajaran inovatif yang

digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar adalah strategi pembelajaran yang

dengan pemanfaatan beberapa pertanyaan, pemeriksaan atau penyelidikan, atau

telaah dengan tujuan untuk mencari dan memahami informasi.

Prestasi belajar dalam penelitian dan penulisan laporan Penelitian Tindakan

Kelas ini adalah hasil belajar siswa kelas IX SMPN 2 Sumberbaru Jember dalam

bentuk nilai yang diperoleh, baik sebelum pelaksanaan penelitian maupun sesudah

penelitian. Apabila hasil perolehan nilai siswa menunjukkan prestasi meningkat,

hal ini berarti Pembelajaran Inkuiri mempunyai peranan positif sebagai salah satu

strategi yang efektif untuk peningkatan prestasi belajar. Dan sebaliknya bila

ternyata nilai perolehan siswa menunjukkan prestasi menurun, berarti

Pembelajaran Inkuiri kurang efektif digunakan sebagai strategi pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar IPS.

C. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

Strategi pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang

memberdayakan strategi tanya jawab, pemeriksaan, telaah atau penyelidikan


13
dengan maksud untuk memahami dan mengerti suatu informasi. Gulo dalam

Trianto menyebutkan bahwa pembelajaran inkuiri adalah :

“Rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh


kemampuan siswa untuk mencari dan meyelidiki secara sistematis, kritis
dan logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utana adalah : (1)
keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses belajar mengajar, (2)
keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran,
(3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang
ditemukan dalam proses inkuiri.” 13

Strategi pembelajaran dengan pendekatan inkuiri secara umum timbul karena

aspek sosial di kelas dengan kemampuan dan kompetensi secara heterogen dan

suasana terbuka yang mengundang siswa untuk belajar secara berdiskusi untuk

menemukan, meneliti, menyelidiki suatu informasi yang membutuhkan suatu

pembuktian.

Oleh karena itu dalam pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak

siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat.

Keterlibatan langsung siswa secara ilmiah membutuhkan kreatifitas siswa untuk

berpikir dalam menyikapi dan mencermati setiap informasi. Hal ini sebagaimana

dikatakan oleh Munandar dalam Trianto yaitu :

“…. Dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya; sebagai


kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian
terhadap suatu masalah; memberikan kepuasan kepada individu; dan
memungkinkan meningkatkan kualitas hidupnya”. 14

Berdasarkan pendapat di atas maka pembelajaran inkuiri dBapaktuhkan

siswa aktif dan kreatif dalam menyikapi masalah yang timbul, sehingga mampu

dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Untuk itu perlu menciptakan


13
Trianto, S.Pd., M.Pd., Strategi-strategi Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta :
Prestasi Pustaka. 2007. hal 135.
14
Trianto, S.Pd., M.Pd., 2007. Strategi-strategi Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka. Hal. 137.
14
kondisi siswa dalam pengembangan pola pikir misalnya: aspek sosial di kelas dan

suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi, berfokus pada hipotesis dan

menggunakan fakta. Untuk menciptakan kondisi seperti di atas, maka peranan guru

dalam pembelajaran adalah : (1) memotivator yaitu memberi rangsangan agar

siswa aktif dan bergairah dalam berpikir, (2). Fasilitator, yaitu memberikan jalan

keluar jika ada siswa yang mengalami kesulitan, (3). Penanya, yaitu menyadarkan

siswa dari kekeliruan terhadap seluruh tindakan di kelas. (4). Administrator, yaitu

bertanggung jawab untuk seluruh kegiatan kelas, (5). Pengarah dan Rewarder yaitu

mempimpin kegiatan dan memberi penghargaan pada prestasi yang diperoleh

siswa.

D. PRINSIP PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan

kepada perkembangan intelektual. Menurut Piaget dalam Wina Sanjaya

mengatakan bahwa “perkembangan intelektual dalam pembelajaran inkuiri

dipengaruhi oleh : maturation, physical experience, sosial experience dan


15
equilibration”. Adapun terkait dengan pembelajaran IPS, maka prinsip Strategi

Pembelajaran Inkuiri adalah sebagai berikut :

1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Strategi Pembelajaran Inkuiri tidak hanya menekankan pola pikir yang

berorientasi pada hasil belajar, melainkan juga berorientasi pada proses belajar.

Oleh karena itu keberhasilan pembelajaran inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh

siswa menguasai materi pembelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas

mencari dan menemukan sesuatu yang merupakan jawaban dari suatu masalah atau
15
Wina Sanjaya, M.Pd., Dr., 2006. Strategi Peembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana. Hal. 198.
15
fenomena yang ada. Terkait dengan pembelajaran IPS di SMPN 2 Sumberbaru

Jember, maka siswa dalam mencari pemecahan terhadap masalah, siswa

menemukan melalui buku-buku di pustakaan dan pemberdayaan media Internet.

Khususya terkait dengan materi pokok perilaku masyarakat dalam perubahan sosial

budaya di era global.

2. Prinsip Interaksi

Pembelajaran inkuiri yang menekankan aktivitas dan kreativitas pada

dasarnya adalah proses interaksi, yaitu interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan

guru dan siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti

guru bukanlah sumber belajar, melainkan sebagai pengatur lingkungan atau

pengatur interaksi siswa dalam kelas. Tugas guru dalam mengatur interaksi

bukanlah hal yang mudah hal ini karena guru akan mendesain terjadinya interaksi

siswa yang aktif, kreatif dan inovatif.

3. Prinsip Bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan Strategi

Pembelajaran Inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa dalam

menjawab pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian proses berpikir.

Oleh sebab itu kemampuan guru dalam bertanya dalam setiap langkah inkuiri

sangat diperlukan. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai setiap guru,

apakah itu untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir

maupun bertanya untuk menguji.

4. Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan untuk mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah

proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi otak,
16
baik otak kiri maupun otak kanan; baik otak reptil, otak limbik, maupun otak

neokortek. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara

maksimal. Belajar yang hanya memanfaatkan otak kiri, misalnya memaksa anak

untuk berpikir logis dan rasional akan membuat anak pada posisi “kering dan

hampa” 16

5. Prinsip Keterbukaan

Belajar dalam proses inkuiri adalah suatu proses mencoba berbagai

kemungkinan, oleh karena itu siswa perlu diberikan kebebasan untuk mencoba

sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Terkait dengan

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, maka untuk memberi kesan

bermakna dalam pembelajaran maka perlu adanya sikap terbuka. Terbuka

maksudnya siswa diberi kesempatan mencoba berbagai kemungkinan sebagai

hipotesis yang harus dBapakktikan kebenarannya. Tugas guru adalah

menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis

yang diajukannya.

E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN INKUIRI

Pada penelitian dan penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini

dengan pendekatan pembelajaran inkuiri ini peran guru adalah mendesain prosedur

pembelajaran, memonitor pertanyaan siswa agar tidak sama dengan permainan

tebakan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut Trianto

yaitu :

16
Wina Sanjaya, M.Pd., Dr., 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana. Hal. 201.
17
“(1). Pertanyaan harus dijawab “ya” atau “tidak” dan harus diucapkan siswa
dengan suatu cara siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan
melakukan pengamatan,
(2). Pertanyaan harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak
mengakibatkan guru memberikan jawaban pertanyaan tersebut, tetapi
mengarahkan siswa untuk menemukan jawabannya sendiri”. 17

Peran guru dalam pembelajaran IPS dalam hal ini adalah memotivasi siswa untuk

menciptakan strategi-strategi pertanyaan yang variatif, sehingga bisa menciptakan

interaksi aktif dalam kelas. Disamping itu guru akan membimbing siswa agar dapat

mengidentifikasi masalah, pembagian kelompok belajar dan mendesain proses

pembelajaran yang akan dilakukan siswa dalam pendekatan inkuiri. Menurut

Eggen dan Kauchak dalam Trianto, langkah pembelajaran dijelaskan dalam tabel

yaitu :

Tabel 1
Tahap Pembelajaran Inkuiri 18
( Oleh Eggen & Kauchak )
No Fase Perilaku Guru
1. Menyajikan pertanyaan atau Guru membimbing siswa mengidentifikasi
masalah masalah dan masalah dituliskan di papam
tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok

2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa


untuk curah pendapat dalam membentuk
hipotesis. Guru membimbing siswa dalam
menentukan hipotesis yang relevan dengan
permasalahan dan memprioritaskan
hipotesis mana yang menjadi prioritas

17
Trianto, S.Pd., M.Pd., 2007. Strategi-strategi Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka. Hal. 141.
18
Eggen, P.D. and Kauchack, D.P. 1993. Learning And Teaching 2nd ed. Beedgam Height,
Massachussets: Allyn and Bacon
18
penyelidikan.

No Fase Perilaku Guru


3. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menentukan langkah-langkah yang
sesuai dengan hipotesis yang akan
dilakukan. Guru membimbing siswa
mengurutkan langkah-langkah percobaan.
4. Melakukan percobaan untuk Guru membimbing siswa mendapatkan
memperoleh informasi informasi melalui percobaan.
5. Mengumpulkan dan Guru memberikan kesempatan pada tiap
menganalisis data kelompok untuk menyampaikan hasil
pengolahan data yang terkumpul.
6. Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan.

Sedangkan Sudjana dalam Trianto memberikan lima tahapan dalam

melaksanakan pembelajaran inkuiri, yaitu : (1) Merumuskan masalah, (2)

Menetapkan jawaban sementara atau hipotesis, (3). Mencari informasi data, fakta

yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permasalahan, (4). Menarik

kesimpulan atau generalisasi dan (5) Mengaplikasikan kesimpulan.

Terkait dengan penelitian penggunaan strategi pembelajaran inkuiri di

SMPN 2 Sumberbaru Jember, maka peneliti menggunakan langkah-langkah

menurut gagasan Wina Sanjaya dapat diringkas19, yaitu :

1. Orientasi

19
Wina Sanjaya, M.Pd., Dr., 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana. Hal. 2001.
19
Langkah orientasi adalah langkah membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengorganisasikan agar

siswa siap melaksanakan pembelajaran. Pada fase orientasi ini di dalamnya

terdapat prosedur aktivitas siswa, orientasi sangat penting karena keberhasilan

strategi pembelajaran inkuiri tergantung dari kemauan siswa dalam beraktivitas,

menggunakan kemampuan dalam memecahkan masalah. Tanpa kemauan dan

kemampuan dalam memecahkan masalah tidak mungkin proses pembelajaran akan

berjalan dengan lancar.

Oleh karena itu dalam strategi pembelajaran inkuiri ini ada beberapa

tahapan orientasi yang perlu diperhatikan, yaitu :

a. Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai.

b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk

mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan

setiap langkah, mulai langkah merumuskan masalah sampai langkah

merumuskan kesimpulan.

c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam

rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2. Merumuskan Masalah

Persoalan yang disajikan dalam pembelajaran inkuiri adalah persoalan yang

menantang siswa untuk berpikir memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu

rumusan masalah harus mengandung jawaban, dan siswa didorong untuk

mencari jawaban secara tepat. Adapun ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam perumusan masalah adalah :

20
a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa

akan mempunyai motivasi yang tinggi apabila dilibatkan dalam

merumuskan masalah yang akan dikaji. Oleh karena itu guru hanya

memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan rumusan masalah

diserahkan kepada siswa.

b. Masalah yang akan dikaji mengandung teka-teki yang

jawabannya pasti. Artinya guru akan mendorong siswa agar siswa dapat

merumuskan masalah yang menurut guru jawabannya sudah ada, siswa

tinggal mencari dan mendapatkan jawabannya sendiri.

c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang

sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu

dikaji lebih jauh melalui inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa

siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep dalam rumusan

masalah. Jangan harapkan siswa dapat melakukan tahapan inkuiri

selanjutnya, manakala siswa belum paham konsep-konsep yang terkandung

dalam rumusan masalah.

3. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji Sebagai jawaban sementara, maka hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Kemampuan siswa membuat hipotesis seperti halnya kemampuan menebak

sebuah jawaban. Untuk menciptakan dan membangkitkan siswa berhipotesis

maka guru perlu mengajukan berbagai pertanyaan agar siswa dapat

merumuskan jawaban sementara. Atau mungkin merumuskan berbagai

perkiraan dirumuskan mengandung unsur ilmiah, yaitu logis dan rasional


21
kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. Kemampuan

berpikir logis dan rasional itu sendiri sangat dipengaruhi oleh kedalaman

wawasan serta keluasan pengalaman.

4. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dBapaktuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri aktivitas

mengumpulkan data adalah proses mental yang sangat penting dalam

mengembangkan intelektual. Oleh karena itu tugas dan peran guru adalah

mendorong untuk berpikir mencari jawaban yang dBapaktuhkan. Apabila

dijumpai kemacetan dalam berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif

terhadap pokok permasalahan. Bila dijumpai gejala-gejala seperti ini, maka

guru terus menerus memberi dorongan berbagai pertanyaan secara merata..

5. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan

data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat

keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Menguji hipotesis juga berarti

mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran, jawaban

yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus

didukung data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Dalam merumuskan

kesimpulan harus berfokus pada tujuan dan masalah yang hendak dipecahkan.
22
Oleh karena untuk mencapai kesimpulan yang akurat, maka dBapaktuhkan

data yang akurat dan relevan.

23
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. OBJEK TINDAKAN

Objek penelitian tindakan dalam rangka peningkatan prestasi belajar IPS di

SMPN 2 Sumberbaru Jember adalah :

1. Pemanfaatan Strategi Pembelajaran Inkuiri

2. Pengembangan pola pikir siswa dalam memecahlan masalah

3. Keaktifan dan kreatifitas siswa selama mengikuti pembelajaran

B. SETING PENELITIAN

1. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMPN 2 Sumberbaru Jember,

Kelas IX dengan jumlah siswa 40 siswa. Bidang Studi IPS materi pokok perilaku

masyarakat dalam perubahan masyarakat di era global. Tahun Pelajaran 2013/2014,

Semester 2.

2. PROGRAM PELAKSANAAN TINDAKAN

a. Jadwal Kegiatan PTK

Jadwal pelaksaaan Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 2 Sumberbaru

Jember dapat dijelaskan pada tabel Jadwal Kegiatan Penelitian di bawah ini :

24
Tabel 2
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
SMPN 2 Sumberbaru Jember
Bulan : April Minggu:
No Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan :
a. Menyusun Konsep Pelaksanaan √
b. Menyusun Instrumen Penelitian √
c. Menentukan Materi Pokok Pembelajaran √
d. Menentukan Strategi Pembelajaran Inkuiri √
Bulan : Mei Minggu :
1 2 3 4 5
2. Pelaksanaan :
a. Mengkondisikan kelas & Sarana Pembelajaran √
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 √ √
c. Melakukan Pengamatan dan refleksi √
d. Perencanaan untuk siklus berikutnya √
e. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 √ √
Bulan : Juni Minggu :
1 2 3 4 5
3 Penyusunan Laporan
a. Menyusunan Konsep Laporan √
b. Pembahasan dan analisa √
c. Perbaikan Laporan √
c. Finalitas Laporan dan Penggandaan √

25
b. Siklus 1 Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tahapan Fase Tindakan Pelaksanaan Tindakan
Siklus 1 PERENCANAAN a. Penyediaan format-format penelitian
a. Orientasi berupa daftar nilai, daftar pengamatan dan
dan observasi penelitian tindakan
b. Perumusan b. Penjelasan Topik, tujuan dan hasil
masalah belajar yang diharapkan
c. Pembagian kelompok dan kelas serta
pokok-pokok yang harus dikerjakan dalam
pembelajaran
d. Memberikan motivasi dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan strategi
pembelajaran inkuiri
e. Perumusan masalah oleh siswa secara
mandiri dan berkolaborasi dengan teman
e. Perumusan masalah difokuskan pada
pertanyaan yang sudah pasti jawabannya
atau yang mempunyai jawaban yang pasti.
f. Penjelasan dan pemahaman masalah
yang akan dipelajari.
TINDAKAN : a. Guru mengajukan beberapa pertanyaan
a. Mengumpu untuk memotivasi dalam membuka
lkan data pengembangan pola pikir melalui
b. Telaah pembelajaran inkuiri
Buku-buku dan b. Siswa merumuskan jawaban sementara
Internet serta atau siswa berhipotesis sesuai dengan
menguji beberapa masalah dan pertanyaan yang
hipotesis diberikan

26
Tahapan Fase Tindakan Pelaksanaan Tindakan
c. Siswa mengadakan penelitian pada
sumber belajar yaitu pada buku-buku di
Perpustakaan dan Media Internet, untuk
menemukan dan membuktikan beberapa
hipotesis yang dirumuskan siswa
d. Siswa mengumpulkan data dari hasil
penelitian untuk membuktikan suatu fakta
ke dalam bentuk teori.
e. Merangkum hasil penelitian melalui
telaah buku dan internet dan beberapa
sumber belajar yang ada
f. Menguji hipotesis dengan cara
mencocokkan temuan dari penelitian atau
telaah buku dan internet untuk mengetahui
benar tidaknya rumusan hipotesis yang ada
g. Menetapkan hasil pengujian hipotesis
yaitu menerima atau menolak hipotesis
yang ada
PENGAMATAN a. Mengadakan observasi dengan
c. Pengisian menggunakan format yang telah
format penelitian disediakan.
d. Mencatat, b. Observasi meliputi : kreatifitas, inisiatif,
merekam dan percepatan, perumusan hipotesis, pengujian
memberi dan pembuatan kesimpulan
motivasi c. Guru mencatat dan merekam setiap
aktifitas belajar dalam kelas
d. Guru memberikan motivasi bila terjadi
kemacetan dalam pembelajaran secara
individual, melalui beberapa pertanyaan
dan bimbingan individual.

27
Tahapan Fase Tindakan Prediksi Tindakan
REFLEKSI a. Menganalisa hasil
a. Analisa pengamatan kinerja
b. Relevansi b. Mengevaluasi secara
c. Kesimpulan individual melalui pengumpulan hasil kerja
dan kelompok dalam bentuk kesimpilam
c. Mengevaluasi secara klasikal
yaitu kemampuan siswa setelah melakukan
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri
d. Evaluasi tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri
e. Membuat kesimpulan
sementara tentang peranan positif
pemberdayaan strategi pembelajaran
inkuiri.
f. Menyusun rencana perbaikan
untuk siklus berikutnya

28
c. Soklus 2 Penelitian Tindakan Kelas

Tabel 4
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tahapan Fase Tindakan Pelaksanaan Tindakan
Siklus 2 PERENCANAAN : a. Penjelasan hasil pembelajaran pada siklus 1
a. Orientasi dan b. Penjelasan Materi Pokok, kinerja siswa
b. Perumusan dalam pembelajaran inkuiri
masalah c. Perumusan masalah dan hipotesis
TINDAKAN : a. Guru memberikan beberapa pertanyaan
a. Penelitian yang terkait dengan materi pembelajaran
buku dan internet b. Merumuskan jawaban sementara
b. Pengumpulan c. Mengadakan penelitian dan
data mengumpulkan data untuk pengujian
c. Pengujian hipotesis
hipotesis d. Pengujian hipotesis
e. Penetapan pengujian hipotesis yaitu
hipotesis diterima atau ditolak
f. Membuat kesimpulan
PENGAMATAN : a. Mengadakan observasi dengan
a. Pengisian menggunakan format yang telah
format penelitian disediakan.
b. Mencatat, b. Observasi meliputi : kreatifitas,
merekam dan inisiatif, percepatan, perumusan hipotesis,
memberi motivasi pengujian dan pembuatan kesimpulan
c. Guru mencatat dan merekam setiap
aktifitas belajar dalam kelas
d. Guru memberikan motivasi bila terjadi
kemacetan dalam pembelajaran secara
29
individual, melalui beberapa pertanyaan
dan bimbingan individual.

Tahapan Fase Tindakan Prediksi Tindakan


REFLEKSI : a. Menganalisa hasil pengamatan kinerja baik
a. Analis individu maupun kelompok
a b. Mengevaluasi secara individual melalui
b. Relev pengumpulan hasil kerja siswa dalam
ansi bentuk kesimpulan
c. Kesim c. Mengevaluasi secara klasikal yaitu
pulan kemampuan siswa setelah melakukan
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri
d. Evaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan inkuiri
e. Pengukuran tingkat keberhasilan siswa
dengan membandingkan perolehan nilai
sebelum tindakan dan setelah tindakan
kelas
f. Membuat kesimpulan tentang peranan
positif pemberdayaan strategi pembelajaran
inkuiri.
g. Menyusun laporan hasil pembelajaran

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik adalah suatu cara untuk mengumpulkan data yang bermanfaat

untuk mencapai tujuan. Teknik adalah cara untuk mencapai tujuan sebagaimana

dikatakan oleh Winarno Surachmad strategi merupakan “cara yang utama yang

diperlukan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa


30
20
dengan menggunakan teknik dan alat”. . Strategi penelitian ini diperlukan agar

pelaksanaan penelitian sekaligus penulisan karya tulis dapat berjalan dengan tepat

dan lancar. Adapun beberapa teknik tersebut adalah :

1. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah suatu cara mengumpulkan data atau keterangan

tentang kenyataan dalam suatu penelitian. Sutrisno Hadi memberikan definisi

“observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena-fenomena yang diselidiki”.21 Kartini Kartono menegaskan bahwa

“observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena-fenomena


22
sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pencatatan dan pengamatan”. Dalam

penelitian dan penulisan karya tulis ini yang diobservasi adalah masalah-masalah

kesulitan belajar siswa dan data serta informasi diperoleh dari observasi langsung

dengan siswa kelas IX SMPN 2 Sumberbaru Jember.

2. Teknik Tanya Jawab

Teknik ini digunakan guru khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran

inkuiri. Teknik ini digunakan untuk membangkitkan motivasi agar terjadi kreatifitas

dan inisiatif untuk berhipotesis dalam mengatasi atau memecahkan masalah.

Teknik tanya jawab ini akan efektif bila siswa sudah mempunyai gambaran konsep-

konsep rumusan masalah yang akan diteliti dan carikan data sebagai sarana untuk

menguji hipotesis yang telah ditentukan.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik ini digunakan karena untuk mengumpulkan data-data dari

dokumentasi di sekolah diperoleh dari: nilai ulangan harian yang akan dijadikan
20
Sutrisno Hadi, MA., Prof., Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta: Andi Offset, 1990, hal 21.
21
Ibid, hal. 136.
22
Kartini Kartono, Dra., Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung: Alumni, 1990, hal 157.
31
nilai pembanding setelah pelaksanaan tindakan. Disamping itu nilai Ulangan

Tengah Semester yang diperoleh siswa pada pertengahan pelaksanaan tindakan

kelas dan pada akhir tindakan yaitu nilai ulangan Akhir Semester.

4. Teknik Kepustakaan

Teknik kepustakaan ini digunakan terkait dengan beberapa pendapat atau

tokoh-tokoh pendidikan terkait dengan dukungan terhadap teori yang digunakan

dalam Penelitian Tindakan Kelas. Teknik kepustakaan ini sangat mendukung dalam

penelitian dan penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas.karya tulis ini, hal ini

karena terkait dengan pengambilan beberapa opini, pendapat, argumentasi dari para

ahli khususnya penelitian tindakan kelas.

D. TEKNIK ANALISA DATA

Ada dua macam teknik analisa yaitu teknik kuantitatif dan kualitatif, teknik

kuantitatif adalah teknik analisa data dalam penelitian di mana hasil penelitian dan

analisa data ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel data angka. Sedangkan teknik

kualitatif adalah teknik penelitian dan analisa data yang dideskripsikan dalam

bentuk pernyataan kalimat-kalimat. Hal ini karena kata-kata lebih banyak

menyampaikan informasi dari pada angka-angka, sebagaimana dikatakan oleh

Rochiati Wiraatmadja yaitu “kata-kata lebih banyak makna dari pada angka”. 23

Analisa data terhadap penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri berdasarkan

hasil penelitian, pembahasan dan refleksi data. Pembahasan meliputi : proses

selama pelaksanaan tindakan, masalah dan hambatan yang dijumpai, serta

pemberdayaan Strategi Pembelajaran Inkuiri dan relevansinya dengan pencapaian

tujuan pembelajaran IPS. Disamping itu analisa tentang perolehan nilai yang

23
Rochiati Wiraadtmadja, Prof., Dr., Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Remaja Rosdakarya,
2007, hal. 139.
32
diperoleh siswa setelah pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan

strategi pembelajaran inkuiri. Data hasil observasi pembelajaran dengan strategi

inkuiri dianalisa dengan mitra kolaborasi, sedangkan hasil evaluasi dianalisis

berdasarkan ketentuan ketuntasan siswa dalam belajar.

33
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

1. Deskripsi Hasil Pembelajaran pada Siklus 1

a. Tahap Perencanaan :

Pada tahap ini yang dikerjakan siswa selama pembelajaran dapat

dijelaskan sebagai berikut :

- Penjelasan tentang topik atau materi pembelajaran dan

beberapa kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa terfokus pada

pemahaman yang sudah diketahui oleh siswa

- Dengan diajukannya beberapa pertanyaan agar siswa

merasa termotivasi untuk belajar dan meneliti untuk mencari

jawabannya.

- Siswa secara individual merumuskan dan membuat

jawaban sementara dalam bentuk hipotesis.

- Hasil hipotesis sesuai dengan permasalahan yang

diajukan guru adalah :

1). Teknologi informasi telah mewarnai sistem kehidupan manusia,

terutama di kalangan remaja pemuda usia sekolah.

2). Pengaruh Globalisasi mempengaruhi sistem kehidupan dan

perilaku masyarakat yang bersifat konsumeristik.

3). Perilaku sosial masyarakat yang bersifat konsumeristik telah

menggeser nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia

34
4). Pengaruh situs-situs yang bertentangan dengan nilai budaya dan

agama bila tidak diantisipasi akan merupakan ancaman

terhadap berkembangnya nilai relegius bangsa Indonesia.

5). Pembinaan terhadap remaja pemuda di sekolah-sekolah sangat

diperlukan khususnya melalui pendekatan agama, akan mampu

menciptakan generasi yang menghargi nilai sosial dan agama

dalam berperilaku di masyarakat.

b. Tahap Tindakan

Pada tahap tindakan ini yang dikerjakan siswa selama pembelajaran

dengan strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut :

- Menyediakan beberapa sumber belajar meliputi :

buku-buku IPS untuk siswa, media pembelajaran di Perpustakaan,

Multi Media sebagai sarana link ke internet.

- Guru memberikan bimbingan cara penelitian melalui

buku-buku di perpustakaan dan multi media, agar memudahkan

dalam mencari jawaban terhadap beberapa hipotesis yang telah

dirumuskan bersama.

- Penelitian terhadap beberapa buku dan media internet

dilakukan secara berkelompok sesuai dengan topik pada hipotesis

yang ada.

- Ada beberapa siswa yang dengan cepat menemukan

beberapa argumentasi sebagai jawaban atas permasalahan yang

sedang dipelajari.

35
- Beberapa siswa yang sudah menemukan jawaban atas

hipotesis yang ada kemudian merangkum untuk dijadikan

kesimpulan, hal ini karena data yang diperoleh dari beberapa

sumber yang perlu untuk dianalisa dalam kelompok belajar untuk

dijadikan kesimpulan.

- Siswa yang sudah selesai mengadakan penelitian

kemudian mencocokkan dengan hipotesis yang ada, sekaligus

menguji pernyataa jawaban sementara.

- Menetapkan hasil pengujian hipotesis yang ada

dengan jawaban bahwa hipotesis yang sudah ada jawabannya,

maka hipotesis diterima.

- Sedangkan siswa yang belum selesai dalam

mengadakan penelitian, masih diberi kesempatan untuk

menyelesaikan sesuai dengan waktu yang disediakan.

c. Tahap Pengamatan :

Pada tahap pengamatan beberapa hal yang bisa dideskripsikan adalah

sebagai berikut :

- Pengisian format pengamatan yang meliputi:

kreatifitas inisiatif, percepatan dan pembuatan kesimpulan

- Guru sebagai fasilitator merekam dan mencatat

beberapa hal yang penting khususnya terkait dengan

pemberdayaan strategi pembelajaran inkuiri.

- Siswa yang mengalami kemacetan dalam berdiskusi

diberikan motivasi supaya bersemangat untuk mengadakan

36
penelitian untuk menemukan jawaban dari hipotesis yang telah

dBapakat sendiri.

- Fasilitator mengadakan bimbingan secara individual

agar tidak terjadi kemacetan selama proses pembelajaran

berlangsung.

d. Tahap Refleksi :

Pada tahap refleksi yang dikerjakan guru sebagai fasilitator dalam

mengamati proses pembelajaan adalah :

- Mencatat hasil pengamatan selama pembelajaran

berlangsung.

- Mengevaluasi secara individual sesuai dengan hasil

penelitian.

- Mengadakan evaluasi secara klasikal untuk

mengetahui seberapa jauh daya serap terhadap materi

pembelajaran.

- Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk diambil

kesimpulan sementara tentang adanya peranan positif

pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri.

- Menyusun strategi untuk perbaikan dan lanjutan ke

siklus berikutnya.

2. Deskripsi Hasil Pembelajaran pada Siklus 2

1. Tahap Perencanaan

Pada siklus 2 untuk perencanaan kegiatan yang bisa dideskripsikan

adalah sebagai berikut :

37
- Penjelasan kepada siswa hasil pembelajaran pada

siklus 1

- Penjelasan tentang materi pokok dan kinerja siswa

untuk siklus 2

- Perumusan hipotesis oleh siswa berdasarkan beberapa

pertanyaan yang diterima siswa, perilaku masyarakat dalam

perkembangan sosial budaya di era global.

- Hasil kesimpulan hipotesis yang akan diadakan

penelitian adalah sebagai berikut :

1). Sikap selektif diperlukan sebagai upaya untuk mengantisipasi

terhadap pengaruh konsumerisme.

2). Pendidikan dan pembinaan keagamaan merupakan upaya untuk

membekali siswa dalam upaya menanggulangi krisis moral dan

nilai agama.

3). Kesadaran hidup beragama dan melaksanakan nilai-nilai hidup

keagamaan secara sadar, merupakan upaya warga untuk

mewujudkan perilaku yang sesuai dengan budaya bangsa dan

nilai-nilai relegius.

2. Tahap Tindakan

Pada tahap tindakan yang dapat dideskripsikan adalah :

- Menyediakan beberapa sumber belajar meliputi : buku-buku IPS

untuk siswa, buku-buku di Perpustakaan, ruang multi media

sebagai salah satu sumber belajar di internet.

38
- Guru memberikan bimbingan cara penelitian pada

beberapa sumber termasuk dalam media internet.

- Siswa mengadakan penelitian dari beberapa sumber

belajar baik buku-buku pada Perpustakaan, dan sebagian pada

ruang multi media.

- Siswa yang sudah selesai mengadakan penelitian

kemudian mencocokkan dengan hipotesis yang ada, sekaligus

menguji pernyataan jawaban sementara.

- Menetapkan hasil pengujian hipotesis yang ada

dengan jawaban bahwa hipotesis yang sudah ada jawabannya,

maka hipotesis diterima.

- Sedangkan siswa yang belum selesai dalam

mengadakan penelitian, masih diberi kesempatan untuk

menyelesaikan sesuai dengan waktu yang disediakan.

- Kelompok yang sudah selesai mengadakan penelitian

kemudian membuat kesimpulan sementara untuk dipresentasikan

di depan kelas, kemudian setelah dipresentasikan hasil penelitian

dikumpulkan.

3. Tahap Pengamatan

Pada tahap pengamatan beberapa hal yang bisa dideskripsikan adalah

sebagai berikut :

- Pengisian format pengamatan yang meliputi

kreatifitas inisiatif, percepatan dan pembuatan kesimpulan

39
- Guru sebagai fasilitator merekam dan mencatat

beberapa hal yang penting khususnya terkait dengan

pemberdayaan strategi pembelajaran inkuiri.

- Untuk menghindari kemacetan yang terjadi seperti

pada siklus 1 maka guru mengadakan bimbingan melekat pada

setiap individu.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi yang dikerjakan guru sebagai fasilitator dalam

mengamati proses pembelajaan adalah :

- Mencatat hasil pengamatan selama pembelajara

berlangsung.

- Mengevaluasi secara individual dan kelompok sesuai

dengan hasil penelitian.

- Mengadakan evaluasi secara klasikal untuk

mengetahui seberapa jauh daya serap terhadap materi

pembelajaran.

- Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk diambil

kesimpulan tentang adanya peranan posotif pembelajaran dengan

strategi pembelajaran inkuiri.

- Menyusun strategi untuk pembuatan sebuah laporan

hasil penelitian tindakan kelas.

B. ANALISA DATA

1. Analisa Data Siklus 1

Berdasarkan pengamatan dan hasil pembahasan dapat dianalisa bahwa :

40
a. Siswa aktif mempelajari beberapa sumber belajar yang terdiri

dari beberapa buku di Perpustakaan dan media Internet, cara seperti

ini memupuk budaya dan membiasakan mempelajari berbagai hal

terkait dengan pekerjaan yang harus dikerjakan dari sekolah.

b. Siswa mendapat pengetahuan bagaimana merumuskan

pendapat sementara dalam bentuk hipotesis sekaligus mencari

beberapa sumber untuk mencari jawaban dari suatu persoalan yang

ada. Siswa juga mendapat penghalaman belajar dengan media internet

sekaligus memberdayakan sebagai salah satu sumber belajar yang

interaktif dengan berbagai perkembangan yang ada.

c. Ada sebagian siswa kurang terbiasa dalam merumuskan

jawaban sementara, karena belum terbiasa mengembangkan pola

berpikir ilmiah. Namun karena bimbingan fasilitator, maka siswa

mampu melaksanakan pembelajaran dengan strategi inkuiri.

d. Siswa yang sudah mendapatkan jawabannya, dan ketika

mencocokkan dengan hipotesis yang ada ternyata tidak sesuai, maka

bisa berkolaborasi dengan kelompok lain atau mencari sumber lain

yang sesuai dengan jawaban yang ada.

e. Siswa dalam bekerja sama dalam satu kelompok 95 % terjadi

kerja sama yang baik, hal ini karena dari jumlah 40 siswa dibagi

menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 5 siswa untuk tiap kelompoknya.

Jumlah ini akan memudahkan dalam pelaksanaan kerja sama dalam

kelompok.

41
f. Meskipun dalam mencari dan menelaah hipotesis yang ada

dikerjakan secara individual, namun dalam mencari kesimpulan

dikerjakan secara kelompok. Hal ini karena disamping untuk melatih

pengembangan pola mandiri, namun dalam mencari kesimpulan

terhadap jawaban yang ada, dikerjakan secara kelompok.

g. Pada siklus 1 sering fasilitator memberikan bimbingan

individual demi kelancaran penelitian dalam rangka menguji hipotesis

yang ada.

2. Analisa Data Siklus 2

Peningkatan proses pembelajaran siswa mengalami perubahan pada siklus

2, hal ini setelah dianalisa berdasarkan pembahasan dan studi komparatif

selama proses pembelajaran, adapun hasil analisa pada siklus 2 adalah :

a. Perumusan jawaban sementara dalam bentuk hipotesis sesuai

dengan pertanyaan lebih lancar dari siklus 1, hal ini karena siswa

sudah mendapat pengalaman belajar berhipotesis pada siklus 1.

b. Pendampingan belajar secara kelompok oleh fasilitator sudah

jarang dilakukan, karena siswa lancar dalam mengadakan penelitian

dengan menggunakan media internet.

c. Dalam mencocokkan hasil penelitian dengan hipotesis yang

ada, siswa tidak membutuhkan fasilitator mereka bekerja dengan

teman kelompoknya.

d. Dalam membuat kesimpulan sebagai jawaban dari hipotesis

yang ada, terlihat kerja sama yang baik sehingga pengambilan

kesimpulan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diinginkan.

42
Tabel 5

Hasil Penelitian Hipotesis pada Siklus 1


Strategi Pembelajaran Inkuiri

NO HIPOTESIS PEMBUKTIAN JAWABAN

Teknologi informasi 1. Media elektronik misalnya


1. telah mewarnai HP, Laptop sudah bukan barang mewah lagi, bahkan
sistem kehidupan HP saat ini sudah bisa setiap saat link ke internet
manusia, terutama di tanda batas-batas waktu dan ruang.
kalangan remaja 2. Laptop sebagai media studi
pemuda usia siswa sekarang ini sudah bukan barang mewah lagi,
sekolah. bahkan dibeberapa sekolah yang berbasis RSBI dan
sekolah berbasis Internasional, maka semua sistem
pembelajaran sudah terakses dengan internet dan
laptop siswa.
3. Kini semua siswa yang
mendapat tugas khususnya pekerjaan rumah, sebagian
besar siswa sudah mampu mengerjakan pekerjaan

43
dengan media internet.
4. Hampir semua Sekolah
Menengah Pertama Negeri sudah memasukkan
pembelajaran berbasis Teknologi Informasi, dan
menyediakan ruang multi media sebagai sarana
belajar.

Pengaruh 1. Kecenderungan masyarakat untuk selalu dan langsung

2. Globalisasi memakai, menggunakan atau mengkonsumsi semua

mempengaruhi produk atau perkembangan dari luar, tanpa harus

sistem kehidupan melihat kesan dan pesan serta tujuannya dari

dan perilaku perkembangan atau produk tersebut.

masyarakat yang

bersifat

konsumeristik.

Perilaku sosial 1. Menurunnya nilai-nilai luhur budaya bangsa

3. masyarakat yang Indonesia yang seharusnya menghargai sopan

bersifat santun, estetika dan etika sebagai suatu substansi

konsumeristik telah budaya yang harus dipertahankan.

menggeser nilai- 2. Kecenderungan perilaku yang tanpa

nilai budaya luhur mempertimbangkan nilai-nilai kesopanan, nilai

bangsa Indonesia ketimuran dan hanya berorientasi pada budaya yang

sedang berkembang saat ini.

Pengaruh situs-situs 1. Perkembangan Teknologi Informasi memberikan

4. yang bertentangan peluang bagi masyarakat untuk mengakses semua

44
dengan nilai budaya situs-situs porno dengan sangat mudah, media yang

dan agama bila digunakan adalah WIFI, HP, Warnet dll. Hal-hal

tidak diantisipasi seperti ini akan memberikan pengaruh negatif

akan merupakan terhadap perkembangan remaja pemuda dan perilaku

ancaman terhadap masyarakat yang menyimpang dari nilai-nilai budaya

berkembangnya dan agama.

nilai relegius 2. Kecenderungan remaja, pemuda dan msayarakat

bangsa Indonesia. yang mulai menggeser kebiasaan dan karakter yang

bernilai agamis dan mengganggapnya kurang

penting, sehingga kewajiban-kewajiban yang

seharusnya dilakukan dalam agama dikesampingkan.

Tabel 6

Hasil Penelitian Hipotesis Pada Siklus 2

NO HIPOTESIS PEMBUKTIAN JAWABAN


Pembinaan terhadap 1. Pembinaan remaja, pemuda dan para siswa melalui

5. remaja pemuda di ceramah dan seminar serta ceramah di sekolah dengan

sekolah-sekolah mengundang pembicara dengan materi pembinaan

sangat diperlukan akhlak dan karakter bangsa.

khususnya melalui 2. Pembinaan kepada siswa melalui jalur pendidikan

pendekatan agama, agama baik Islam maupun Kristen, jalur pendidikan

akan mampu agama Islam misalnya: pemberdayaan pondok

menciptakan pesantren, ceramah keagamaan oleh Ustad dan

generasi yang Petugas dari Pondok Pesantren. Jalur pendidikan

45
menghargi nilai Agama Kristen bagi yang beragama Kristen melalui:

sosial dan agama retreat, Youth Camp, Pondok Kasih dan lain-lain.

dalam berperilaku

di masyarakat.

Sikap selektif 1. Pengaruh kebudayaan dari barat yang masuk di

6. diperlukan sebagai Indonesia baik secara langsung maupun tidak

upaya untuk langsung, misalnya : melalui media televisi, film dan

mengantisipasi internet perlu disaring atau difilter. Difilter dalam hal

terhadap pengaruh ini untuk mengetahui mana yang berkenan dan

konsumerisme manna yang tidak bila dikonsumsi oleh remaja,

modern. pemuda dan masyarakat pada umumnya.

Perkembangan dan hasil budaya barat yang tidak

sesuai perlu ditolak dan sebaliknya.

2. Menggunakan dan mengkonsumsi hasil

perkembangan budaya dari barat tidak ada yang

melarang namun perlu diwaspadai, hal ini karena

produk-produk dari barat dan apa yang digantung

pada berbagai situs di internet tidak semuanya

bernuansa yang menguntungkan remaja pemuda.

Artinya: janganlah remaja, pemuda, masyarakat

terjebak pada sifat konsumtif yang hanya tinggal

memakai, mencontoh, meniru, mengaplikasikan

tanpa dilihat visi dan misi serta manfaat untuk

perkembangan estetika, etika dan nilai-nilai relegius

46
suatu bangsa.

Pendidikan dan 1. Upaya peningkatan pembinaan keagamaan di

7. pembinaan sekolah bisa melalui ekstra pondok romadhon,

keagamaan seminar dengan mengundang tokoh-tokoh dari

merupakan upaya pondok pesantren, atau melalui kerja sama dengan

untuk membekali Kementerian Agama Kabupaten setempat untuk

siswa dalam upaya memberikan siraman dan pembinaan rohani kepada

menanggulangi anak.

krisis moral dan 2. Pembinaan keagamaan baik melalui Pendidikan

nilai agama. Agama Islam maupun agama yang lain secara rutin

perlu dilaksanakan

8. Kesadaran hidup 1. Implementasi pelaksanaan hidup beragama di

beragama dan masyarakat perlu ditingkatkan dalam bentuk praktik

melaksanakan nilai- sehari-hari, hal ini tentunya disesuaikan dengan nilai-

nilai hidup nilai kebenaran keagamaan dan syariat agama.

keagamaan secara 2. Masyarakat yang sadar akan hidup beragama maka

sadar, merupakan akan melaksanakan ajaran agama sesuai dengan yang

upaya warga untuk dianut dan diyakininya, kesadaran ini akan dibarengi

mewujudkan perilaku yang mencerminkan kebenaran nilai-nilai

perilaku yang agama dan budaya yang menjunjung tinggi nilai

sesuai dengan etika, estetika, relegius dalam berbangsa dan

budaya bangsa dan bermasyarakat.

nilai-nilai relegius.

47
C. REFLEKSI

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa data terkait dengan

pelaksanaan pembelajaran IPS dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat

direfleksikan sebagai berikut :

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri bisa diterapkan dalam pembelajaran IPS,

namun tidak semua materi sesuai dengan strategi pembelajaran inkuiri.

2. Strategi Pembelajaran Inkuiri untuk siswa kelas IX SMPN 2

Sumberbaru Jember akan berjalan bila fasilitator merencanakan prosedur

pelaksanaan dengan penyediaan sarana pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan.

3. Sementara ini ada yang beranggapan bahwa Strategi Pembelajaran

Inkuiri hanya mampu dilaksanakan untuk sekolah lanjutan ke atas, tetapi

kenyataannya tingkat SMPN 2 Sumberbaru Jember khususnya kelas IX

bisa berjalan dengan baik.

4. Berhasil tidaknya Strategi Pembelajaran Inkuiri sebagai salah satu

strategi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar, tergantung

dari kreatifitas guru, siswa dan kekompakan dalam kelompok saat

mengadakan penelitian.

5. Pelaksanaan pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri

membawa pengaruh positif bagi siswa, hal ini terbukti pada perolehan

nilai meningkat bila dibandingkan dengan nilai sebelum pelaksaan

Penelitian Tindakan Kelas.

48
6. Guru sebagai fasilitator sebaiknya tidak selalu menggunakan strategi

pembelajaran konvensional yaitu strategi: cerita, tanya jawab, ceramah.

Ada baiknya mencoba dengan Strategi Pembelajaran yang inovatif dan

interaktif.

7. Strategi Pembelajaran Inkuiri mempunyai peranan positif terhadap

prestasi belajar siswa, oleh karena itu strategi pembelajaran ini sangat

relevan digunakan

Berdasarkan hasil analisa dan refleksi hasil penelitian, maka

hipotesis yang berbunyi: ” , “Ada peningkatan Prestasi Belajar siswa Bidang

Studi Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi pokok Perilaku Masyarakat dalam

perubahan sosial budaya, setelah menggunakan strategi Pembelajaran

Inkuiri”, di terima.

49
BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisa dan refleksi pelaksanaan pembelajaran IPS kelas

IX di SMPN 2 Sumberbaru Jember, dengan menggunakan Strategi

Pembelajaran Inkuiri dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aktifitas siswa untuk membangun

pengembangan pola pikir dalam rangka memecahkan masalah

memerlukan motivasi dan bimbingan orang lain, dan sasrana

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan.

2. Dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan,

hendaknya guru bukan hanya sebagai penerima pembaharuan, melainkan

sebagai pelaku pembaruan khususnya pemberdayaan strategi

pembelajaran yang relevan dengan aktivitas siswa di kelas.

3. Ketrampilan mengembangan pola berpikir perlu

dBapakdayakan dan dibangun guna memecahkan masalah yang dihadapi.

Hal ini sejalan dengan 4 pilar pendidikan yang disampailan oleh Delon

dalam Ella Yulaelawati “…. Learning to know, learning to do, learning to

be, learning to live together…”24 Pada learning to live together hasil

belajar dapat digunakan untuk memecahkan masalah, dan untuk hidup di

masa datang.

24
Ella Yulaelawati, MA., Ph.D., Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Bandung :
Iaraya. Hal. 4.

50
4. Prestasi belajar siswa akan meningkat bila ada

kreatifitas dari guru selaku fasilitator dan bukan nara sumber

pembelajaran, dan kreatifitas dan kompetensi, ketekunan, kerajinan

siswa dalam pembelajaran.

B. SARAN-SARAN

1. Bagi Guru

Mengingat bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak hanya

dipengaruhi oleh faktor intelegensi siswa saja, tetapi ada beberapa faktor dari

luar yang bisa dimanfaatkan untuk membantu pencapaian tujuan

pembelajaran. Oleh karena itu guru hendaknya :

a. Tidak terjebak pada paradigma lama yaitu guru sebagai penerima

suatu perubahan, melainkan hendaknya menjadi pelaku dari pembaharuan

khususnya memberdayakan dan menggunakan serta menciptakan strategi

pembelajaran yang terfokus pada aktifitas siswa.

b. Ada baiknya guru mencoba berbagai pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada siswa aktif, baik secara individual maupun kelompok,

sehingga diharapkan proses pembelajaran membuat siswa menjadi

bermakna dalam kehidupanya.

c. Di era Informasi sekarang ini, guru sudah bukan lagi sebagai nara

sumber tapi sebagai fasilitator. Oleh karena itu hendaknya guru

memusatkan proses pembelajaran pada pengembangan kompetensi siswa

bersama sumber belajar.

2. Bagi Kepala Sekolah

51
Dengan tidak mengurangi rasa hormat bagi Kepala Sekolah, maka hendaknya

a. Senantiasa memotivasi setiap guru untuk memanfaatkan perkembangan

teknologi informasi, pendidikan dan berbagai strategi pembelajaran untuk

digunakan sebagai sarana mencapai tujuan pembelajaran.

b. Kondisi dan situasi pembelajaran yang sudah baik dan kondusif,

hendaknya semakin ditingkatkan menuju Sekolah Rintisan Berstandar

Internasional.

52
DAFTAR PUSTAKA

1. Abu Ahmadi, H., Drs. Dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka

Cipta

2. Azhar Arsyad, Ma., Dr., Prof., 1997. Media Pembelajaran. Jakarta :

Raja Grafindo Persada

3. Daryanto, H., Drs. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

4. Egge P.D., and Kauchak P.D., 1993. Learning and Teaching. New York:

Macmillan Publishing, 1993

5. Hamzah B. Uno, M.Pd., Dr., Prof., Strategi Pembelajaran Menciptakan

Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara

6. Ella Yulaelawati, MA., Ph.D. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran

Filosofi Teori dan Aplikasi. Bandung : Pakar Raya.

7. Hilda Karli, M.Pd., dkk. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi Jakarta : Bina Media Informasi.

8. Ibrahim Bafadal, Dr., M.Pd. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru

Sekolah Dasar. Bandung : Bumi Aksara.

9. Kunandar, S.Pd., M.Si., 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan

Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

10. Mulyasa, M.Pd., Dr. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

11. Mulyasa, M.Pd., Dr. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

53
12. Munawir Yusuf dll., 2003. Pendidikan Anak dengan Problema Belajar.

Solo : Tiga Serangkai.

13. Ngalim, M., Drs. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi

Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

14. Ngalim Purwanto. 2004. Psykologi Pendidikan. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

15. Oemar Hamalik, Dr., 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:

Bumi Aksara.

16. Oemar Hamalik. 2008. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan

Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara.

17. Nasution, M., Prof., Dr., MA. 1995. Didaktik Asas-asas Mengajar.

Jakarta : Bumi Aksara.

18. Rochiati Wiraatmadja, Prof., Dr. 2007. Strategi Penelitian Tindakan

Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.

19. Sardiman A.M., 2007. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :

Raja Grafindo Persada.

20. Siregar, Nelson. 1998. Penelitian Kelas: Teori, Metodologi dan

Analisis. Bandung : IKIP Bandung Press.

21. Sutrisno Hadi, Prof., Drs., MA., 1990. Metodologi Researc Jilid I.

Yogyakarta : Andi Offset.

22. Syaiful Bahri Djamarah, Drs. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

23. Suharsimi Arikunto, Prof. 2007. dkk. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : Bumi Aksara.

54
24. Tilaar, H.A.R., Prof., Dr. 2000. Paradigma Baru Pendidikan Nasional.

Jakarta : Rineka Cipta.

25. Tjipto Utomo dkk. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

26. Trianto, S.Pd., M.Pd., 2007. Strategi-strategi Pembelajaran Inovatif

Berorientasi Konstruktifistik. Konsep, Landasan Teoritis – Praktis dan

Implementasinya. Jakarta : Prestasi Pustaka

27. User Usman, Moch., Drs. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

28. Wina Sanjaya, M.Pd., Dr., 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi

Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

29. Wina Sanjaya, M.Pd., Dr., 2004. Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran. Bandung : San Grafika.

30. Zainal Aqib, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama

Widya.

55
Lampiran : 1
Daftar Nilai Ulangan Harian Sebelum PTK
SMPN 2 Sumberbaru Jember
Bulan Pebruari 2014
Kelas : IX SKM : 70
Ulangan Harian
No Nama Siswa Rata-2 Keterangan
1 2
1. ALI YASIN YUSUF 65 65 65 Belum Tuntas
2. BERTA SAFIRA 85 80 83 Tuntas
3. FEBRIANA SARI SANTOSO 90 80 85 Tuntas
4. FELIANA ANI'MA JAZILA 95 90 93 Tuntas
5. HOSNAN 90 80 85 Tuntas
6. IQBAL HAMDANI 82 70 76 Tuntas
7. MASTUKI 84 70 77 Tuntas
8. M. WAHYU VERY SAPUTRA 70 60 65 Belum Tuntas
9 MUHAMMAD ALEX BAHRONI 90 80 85 Tuntas
10 MUHAMMAD ARIFIN 85 85 85 Tuntas
11 MUHAMMAD ILHAM 72 60 66 Belum Tuntas
12 MUHAMMAD SYAHRONI 70 68 69 Belum Tuntas
13 MUSLIMAH 75 78 77 Tuntas
14 NOVITA ALFIANTI 82 80 81 Tuntas
15 NUR ALISA 90 90 90 Tuntas
16 NUR FADILAH 90 90 90 Tuntas
17 SAROFA 60 70 65 Belum Tuntas
18 SOLEHA 95 70 83 Tuntas
19 SUSI SUSANTI 90 90 90 Tuntas
20 TAUFIQ AFANDY 80 85 83 Tuntas
21 YOGI MUHAMMAD SETIAWAN 65 70 77 Tuntas
22 YUNITA 72 80 76 Tuntas
23 AMOY AVINDA 73 80 76 Tuntas
24 ANANDA ROFIK PUADI 80 80 80 Tuntas
25 HOMIYEH 85 80 83 Tuntas
26 INDRIAWAN 90 89 90 Tuntas
27 IRFAN ABDULLAH 77 80 79 Tuntas
28 JAKA LAKSONO 75 80 78 Tuntas
29 MOH. ANDRIAN 90 90 90 Tuntas
30 MUHAMMAD DANI TRI TANTO 90 85 89 Tuntas
31 MUHAMMAD NURUL MUHLISIN 80 85 83 Tuntas
32 NAWAWI 75 80 78 Tuntas
33 NUR AHMAD SHOLEH 90 90 90 Tuntas
34 RATIH PERMATA SARI 80 85 83 Tuntas
35 SETIAWAN KUNCORO 82 80 81 Tuntas
36 SITI ZAENAB 83 85 84 Tuntas
37 SONIA WAHYU NUR JANNAH 80 85 83 Tuntas
38 VIVI IRUL KOMARIYAH 90 90 90 Tuntas
39 WAHYUDI 85 80 83 Tuntas
40 WAKI'AH 80 85 83 Tuntas
Keterangan : Jumlah siswa yang Tuntas Belajar : 35 siswa atau 75 %
Jumlah siswa yang Belum Tuntas belajar ada : 5 siswa atau 25 %
Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

56
Lampiran : 2
Daftar Nilai Ujian Tengah Semester Selama PTK
Mapel IPS Kelas IX SMPN 2 Sumberbaru Jember, Bulan April 2014
Kelas : IX SKM : 70
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. ALI YASIN YUSUF 68 Belum Tuntas
2. BERTA SAFIRA 80 Tuntas
3. FEBRIANA SARI SANTOSO 91 Tuntas
4. FELIANA ANI'MA JAZILA 38 Belum Tuntas
5. HOSNAN 90 Tuntas
6. IQBAL HAMDANI 90 Tuntas
7. MASTUKI 90 Tuntas
8. M. WAHYU VERY SAPUTRA 90 Tuntas
9 MUHAMMAD ALEX BAHRONI 81 Tuntas
10 MUHAMMAD ARIFIN 88 Tuntas
11 MUHAMMAD ILHAM 90 Tuntas
12 MUHAMMAD SYAHRONI 90 Tuntas
13 MUSLIMAH 90 Tuntas
14 NOVITA ALFIANTI 90 Tuntas
15 NUR ALISA 90 Tuntas
16 NUR FADILAH 78 Tuntas
17 SAROFA 80 Tuntas
18 SOLEHA 90 Tuntas
19 SUSI SUSANTI 90 Tuntas
20 TAUFIQ AFANDY 76 Tuntas
21 YOGI MUHAMMAD SETIAWAN 80 Tuntas
22 YUNITA 84 Tuntas
23 AMOY AVINDA 90 Tuntas
24 ANANDA ROFIK PUADI 92 Tuntas
25 HOMIYEH 88 Tuntas
26 INDRIAWAN 93 Tuntas
27 IRFAN ABDULLAH 91 Tuntas
28 JAKA LAKSONO 90 Tuntas
29 MOH. ANDRIAN 70 Tuntas
30 MUHAMMAD DANI TRI TANTO 83 Tuntas
31 MUHAMMAD NURUL MUHLISIN 75 Tuntas
32 NAWAWI 75 Tuntas
33 NUR AHMAD SHOLEH 92 Tuntas
34 RATIH PERMATA SARI 81 Tuntas
35 SETIAWAN KUNCORO 81 Tuntas
36 SITI ZAENAB 92 Tuntas
37 SONIA WAHYU NUR JANNAH 92 Tuntas
38 VIVI IRUL KOMARIYAH 92 Tuntas
39 WAHYUDI 83 Tuntas
40 WAKI'AH 93 Tuntas
Keterangan : Jumlah siswa yang Tuntas Belajar : 38 siswa atau 95 %
Jumlah siswa yang Belum Tuntas belajar ada : 2 siswa atau 5 %

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

57
Lampiran : 3
Daftar Nilai Saat Proses PTK
SMPN 2 Sumberbaru Jember
Bulan April 2014
Kelas : IX SKM : 70
Nilai
No Nama Siswa Inisiatif Kreatifitas Diskusi Rata-rata
Kelompok
1. ALI YASIN YUSUF 70 75 80 78
2. BERTA SAFIRA 80 74 80 79
3. FEBRIANA SARI SANTOSO 91 80 80 82
4. FELIANA ANI'MA JAZILA 38 82 80 72
5. HOSNAN 90 84 80 84
6. IQBAL HAMDANI 90 80 80 82
7. MASTUKI 90 83 80 85
8. M. WAHYU VERY SAPUTRA 90 80 80 83
9 MUHAMMAD ALEX BAHRONI 83 75 85 81
10 MUHAMMAD ARIFIN 90 78 85 84
11 MUHAMMAD ILHAM 90 77 85 84
12 MUHAMMAD SYAHRONI 90 76 85 84
13 MUSLIMAH 89 80 85 83
14 NOVITA ALFIANTI 90 80 85 85
15 NUR ALISA 90 80 85 85
16 NUR FADILAH 78 75 85 80
17 SAROFA 80 80 80 80
18 SOLEHA 90 85 80 85
19 SUSI SUSANTI 90 80 80 83
20 TAUFIQ AFANDY 76 70 80 75
21 YOGI MUHAMMAD SETIAWAN 80 75 80 78
22 YUNITA 84 75 80 80
23 AMOY AVINDA 90 80 80 82
24 ANANDA ROFIK PUADI 92 80 80 84
25 HOMIYEH 88 80 90 86
26 INDRIAWAN 93 80 90 87
27 IRFAN ABDULLAH 90 80 90 88
28 JAKA LAKSONO 90 80 90 88
29 MOH. ANDRIAN 70 70 90 73
30 MUHAMMAD DANI TRI TANTO 83 80 90 84
31 MUHAMMAD NURUL MUHLISIN 75 75 90 80
32 NAWAWI 75 75 90 80
33 NUR AHMAD SHOLEH 90 85 85 87
34 RATIH PERMATA SARI 81 80 85 82
35 SETIAWAN KUNCORO 85 80 85 83
36 SITI ZAENAB 92 85 85 87
37 SONIA WAHYU NUR JANNAH 92 85 85 87
38 VIVI IRUL KOMARIYAH 92 80 85 87
39 WAHYUDI 83 80 85 83
40 WAKI'AH 93 80 85 86
Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

58
Lampiran : 4

Daftar Nilai UAS Mapel IPS Kelas IX


SMPN 2 Sumberbaru Jember, Bulan April 2014
Kelas : IX SKM : 70
No Nama Siswa Nilai UAS Keterangan
1. ALI YASIN YUSUF 71 Tuntas
2. BERTA SAFIRA 80 Tuntas
3. FEBRIANA SARI SANTOSO 89 Tuntas
4. FELIANA ANI'MA JAZILA 72 Tuntas
5. HOSNAN 84 Tuntas
6. IQBAL HAMDANI 77 Tuntas
7. MASTUKI 83 Tuntas
8. M. WAHYU VERY SAPUTRA 79 Tuntas
9 MUHAMMAD ALEX BAHRONI 70 Tuntas
10 MUHAMMAD ARIFIN 85 Tuntas
11 MUHAMMAD ILHAM 75 Tuntas
12 MUHAMMAD SYAHRONI 75 Tuntas
13 MUSLIMAH 77 Tuntas
14 NOVITA ALFIANTI 75 Tuntas
15 NUR ALISA 79 Tuntas
16 NUR FADILAH 80 Tuntas
17 SAROFA 76 Tuntas
18 SOLEHA 83 Tuntas
19 SUSI SUSANTI 87 Tuntas
20 TAUFIQ AFANDY 78 Tuntas
21 YOGI MUHAMMAD SETIAWAN 79 Tuntas
22 YUNITA 80 Tuntas
23 AMOY AVINDA 76 Tuntas
24 ANANDA ROFIK PUADI 86 Tuntas
25 HOMIYEH 80 Tuntas
26 INDRIAWAN 88 Tuntas
27 IRFAN ABDULLAH 83 Tuntas
28 JAKA LAKSONO 75 Tuntas
29 MOH. ANDRIAN 79 Tuntas
30 MUHAMMAD DANI TRI TANTO 77 Tuntas
31 MUHAMMAD NURUL MUHLISIN 78 Tuntas
32 NAWAWI 76 Tuntas
33 NUR AHMAD SHOLEH 85 Tuntas
34 RATIH PERMATA SARI 84 Tuntas
35 SETIAWAN KUNCORO 80 Tuntas
36 SITI ZAENAB 84 Tuntas
37 SONIA WAHYU NUR JANNAH 85 Tuntas
38 VIVI IRUL KOMARIYAH 87 Tuntas
39 WAHYUDI 79 Tuntas
40 WAKI'AH 87 Tuntas
Keterangan : Jumlah siswa yang Tuntas Belajar : 40 siswa atau 100 %
Jumlah siswa yang Belum Tuntas belajar ada : - siswa atau - %
Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

59
Lampiran : 5
Daftar Nilai Perbandingan Mapel IPS
Sebelum dan Sesudah PTK
SMPN 2 Sumberbaru Jember
Kelas : IXa SKM : 70
Nilai
No Nama Siswa Selama Setelah Setelah Keterangan
Rata-2
Proses PTK PTK
Harian
PTK UTS UAS
1. ALI YASIN YUSUF 65 78 68 71
2. BERTA SAFIRA 83 79 80 80
3. FEBRIANA SARI SANTOSO 85 82 91 89
4. FELIANA ANI'MA JAZILA 93 72 38 72
5. HOSNAN 85 84 90 84
6. IQBAL HAMDANI 76 82 90 77
7. MASTUKI 77 85 90 83
8. M. WAHYU VERY SAPUTRA 65 83 90 79
9 MUHAMMAD ALEX BAHRONI 85 81 81 70
10 MUHAMMAD ARIFIN 85 84 88 85
11 MUHAMMAD ILHAM 66 84 90 75
12 MUHAMMAD SYAHRONI 69 84 90 75
13 MUSLIMAH 77 83 90 77
14 NOVITA ALFIANTI 81 85 90 75
15 NUR ALISA 90 85 90 79
16 NUR FADILAH 90 80 78 80
17 SAROFA 65 80 80 76
18 SOLEHA 83 85 90 83
19 SUSI SUSANTI 90 83 90 87
20 TAUFIQ AFANDY 83 75 76 78
21 YOGI MUHAMMAD SETIAWAN 77 78 80 79
22 YUNITA 76 80 84 80
23 AMOY AVINDA 76 82 90 76
24 ANANDA ROFIK PUADI 80 84 92 86
25 HOMIYEH 83 86 88 80
26 INDRIAWAN 90 87 93 88
27 IRFAN ABDULLAH 79 88 91 83
28 JAKA LAKSONO 78 88 90 75
29 MOH. ANDRIAN 90 73 70 79
30 MUHAMMAD DANI TRI TANTO 89 84 83 77
31 MUHAMMAD NURUL MUHLISIN 83 80 75 78
32 NAWAWI 78 80 75 76
33 NUR AHMAD SHOLEH 90 87 92 85
34 RATIH PERMATA SARI 83 82 81 84
35 SETIAWAN KUNCORO 81 83 81 80
36 SITI ZAENAB 84 87 92 84
37 SONIA WAHYU NUR JANNAH 83 87 92 85
38 VIVI IRUL KOMARIYAH 90 87 92 87
39 WAHYUDI 83 83 83 79
40 WAKI'AH 83 86 93 87

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

60
Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN
Standar Kompetensi : 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali
perkembangan lingkungannya.
4.3
Mendeskripsi- Deskripsi  kondisi geografis  Mendeskripsikan Tes tulis Tes Uraian  Perhatiakan peta Pulau Sumatera. 4x 40’
kan kondisi kondisi suatu wilayah. kondisi geografis Jelaskan relief Pulau Sumatera
geografis dan geografis suatu wilayah agian timur!
penduduk suatu  Mendiskusikan pada peta.
wilayah keadaan  Buatlah peta per-sebaran
pada penduduk suatu  Mendeskripsikan Tes unjuk Uji petik kerja penduduk daerah tempat
peta. wialayah pada kondisi penduduk kerja produk tinggalmu
peta. suatu wilayah.
Deskripsi
kondisi
peduduk  Diskusi tentang  Menganalisis Penu-gasanTugas proyek  Amatilah keadaan kepadatan
penduduk pada kondisi geografis
suatu kaitan antara kaitan antara tertentu, misalnya: di pantai,
wilayah. keadaan kondisi geografis dataran rendah, pegu-nungan.
geografisdengan dengan keadaan
Kaitan keadaan penduduk.
antara penduduk.
kondisi
geografis
dengan
keadaan
pendudu
k.

61
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP 8)

Sekolah : SMP Negeri 2 Sumberbaru


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS )
Kelas / Semester : IX / 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan Pemerintahan dan
Kerjasama Internasional

Kompetensi Dasar : 7.3. Menguraikan perilaku masyarakat dalam


perubahan sosial
budaya di era global

Indiktor : - Mengidentifikasikan ciri-ciri globalisasi


- Mengidentikasikan dampak globalisasi terhadap
masyarakat
- Menguraikan perilaku masyarakat dalam
perubahan sosial
budaya di era global

Alokasi Waktu : 4 Jam (2 X Pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi ciri-ciri globalisasi
2. Mendiskripsikan dampak positif globalisasi terhadap masyarakat
3. Mendiskripsikan dampak negatif globalisasi terhadap masyarakat
4. Menjelaskan perilaku masyarakat dalam perubahan daya di era global

B. MATERI AJAR
1. Ciri-ciri global
2. Dampak positif globalisasi
3. Dampak negatif globalisasi
4. Perubahan perilaku di jaman era global

C. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah, observasi
2. Diskusi
3. Inquiri
4. Tanya jawab
5. Pengamatan / Observasi

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Pertemuan I
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan kelas dan kerapian kelas
b. Motivasi (peduli lingkungan, rasa ingin tahu)
- Apakah kamu pernah mendengar istilah globalisasi?
62
- Apakah kamu senang seandainya terjadi perubahan sosial budaya nanti di
era global?
c. Apersepsi
- Globalisasi akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat terutama
pada
pola hidupnya

2. Kegiatan Inti (60 menit)


a. Guru membagi kelas dalam kelompok kecil maksimal 5 orang (kerja sama)
b. - Kelompok A, B, C dan D yang mendapat nomor 1 akan berkumpul untuk
membahas
soal no. I yaitu ciri-ciri globalisasi
- Kelompok A, B, C dan D yang mendapat nomor 2 akan berkumpul untuk
membahas
soal no. 2 yaitu dampak positif globalisasi
- Kelompok A, B, C dan D yang mendapat nomor 3 akan berkumpul untuk
membahas
soal no. 3 yaitu dampak negatif globalisasi
- Kelompok A, B, C dan D yang mendapat nomor 4 akan berkumpul untuk
c. Setelah kelompok asli sudah selesai kembali kepada kelompok masing-
masing untuk
diinformasikan pada teman-teman kelompoknya.
d. Salah satu kelompok mempresentasikan basil itu kepada teman yang lain
e. Tanya jawab
3. Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan refleksi tentang hasil diskusi kelompok ahli (kritis)
b. Meminta peserta untuk kembali ke tempat duduk klasikal(disiplin)

Pertemuan II

1. Pendahuluan (10 menit)


a. Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan kelas dan kerapian kelas
b. Motivasi (peduli lingkungan, rasa ingin tahu)
- Apakah kamu pernah mendengar istilah globalisasi?
- Apakah kamu senang seandainya terjadi perubahan sosial budaya nanti di
era global?
c. Apersepsi
- Globalisasi akan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat terutama
pada
pola hidupnya

2. Kegiatan inti (60 menit)


a. Mengarahkan siswa untuk membaca buku sumber dan mengamati
gambar-gambar yang berkaitan dengan globalisasi yang berpengaruh pada
perilaku masyarakat dalam perubahan daya di era global. (senang
membaca, cermat)
b. Guru membagi dalam kelompok-kelompok maksimal lima orang siswa
untuk berdiskusi
membahas pengaruh globalisasi pada perilaku masyarakat dalam
perubahan daya di era global.
(kerja sama)
63
c. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
(menghargai
pendapat orang lain)

3. Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan refleksi tentang hasil diskusi kelompok ahli (kritis)
b. Meminta peserta untuk kembali ke tempat duduk klasikal(disiplin)

E. MEDIA
1. Buku Geografi IX
2. Gambar / Foto dan pengaruh globalisasi
F. PENILAIAN
1. Penilalan Proses
Penilaian proses dilakukan terhadap partisipasi peserta dalam kelompok selama
proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan tabel observasi
aktivitas.
AKTIVITAS PESERTA
N
NAMA KB KMP AD KERJASAMA
O
B C K B C K B C K B C K
1.
2.
3.
4.
5.
Ket.
KB : Kemampuan Bertanya
KP : Kemampuan Mengemukakan Pendapat
AD : Aktivitas Diskusi
PM : Penguasaan Materi
KS : Kerja Sama

B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
2. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja berupa laporan hasil kerja kelompok produk dan test tertulis
meliputi subyektif dan obyektif tes.

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

64
Lampiran 3
HASIL OBSERVASI AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Memper-
Menjawab
hatikan Mencatat Bertanya
Klp No Nama Pertanyaan
penjelasan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 ALI YASIN YUSUF √ √ √ √
2 BERTA SAFIRA √ √ √ √
3 FEBRIANA SARI √
√ √ √
SANTOSO
I 4 FELIANA ANI'MA √
√ √ √
JAZILA
5 HOSNAN √ √ √ √
6 IQBAL HAMDANI √ √ √ √
7 MASTUKI √ √ √ √
8 M. WAHYU VERY √ √

SAPUTRA
9 MUHAMMAD ALEX
√ √ √ √
BAHRONI
10 MUHAMMAD ARIFIN √ √ √ √
II
11 MUHAMMAD ILHAM √ √ √ √
12 MUHAMMAD
√ √ √ √
SYAHRONI
13 MUSLIMAH √ √ √ √
14 NOVITA ALFIANTI √ √ √ √
15 NUR ALISA √ √ √ √
16 NUR FADILAH √ √ √
17 SAROFA √ √ √ √
III
18 SOLEHA √ √ √ √ √
19 SUSI SUSANTI √ √ √ √
20 TAUFIQ AFANDY √ √ √ √
21 YOGI MUHAMMAD √
√ √ √
SETIAWAN
22 YUNITA √ √ √ √
23 AMOY AVINDA √ √ √ √
24 ANANDA ROFIK PUADI √ √ √ √
IV 25 HOMIYEH √ √ √ √
26 INDRIAWAN √ √ √ √
27 IRFAN ABDULLAH √ √ √ √
28 JAKA LAKSONO √ √ √ √
29 MOH. ANDRIAN √ √ √ √
30 MUHAMMAD DANI √ √ √ √
TRI TANTO
V 31 MUHAMMAD NURUL √ √ √ √
MUHLISIN
32 NAWAWI √ √ √ √
33 NUR AHMAD SHOLEH √ √ √ √
34 RATIH PERMATA SARI √ √ √ √
35 SETIAWAN KUNCORO √ √ √ √
36 SITI ZAENAB √ √ √ √ √
37 SONIA WAHYU NUR √
√ √ √
VI JANNAH
38 VIVI IRUL KOMARIYAH √ √ √ √
39 WAHYUDI √
40 WAKI'AH √

65
69 70 56 73
120 120 120 120
Rata-rata 57,5% 58,3% 46,6% 46,6

- Indikator 1=

- Indikator 2 =

- Indikator 3 =

- Indikator 4 =

Skor rata-rata (X) =

= 55,8%
Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

66
Lampiran 4
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama :
No. Absen :
No Aspek yang diamati Skor Keterangan

Minat dan perhatian siswa


1 terhadap materi pembelajaran 1 2 3 4
IPS
Semangat siswa dalam melaksa-
2 1 2 3 4
nakan tugas belajar.
Tanggung jawab siswa dalam
3 melaksanakan tugas-tugas 1 2 3 4
belajarnya.
Respon yang timbul dari siswa
4 terhadap stimulus yang 1 2 3 4
diberikan guru.
Kegembiraan dalam
5 mengerjakan tugas yang 1 2 3 4
diberikan.

Keterangan:
1. Sangat rendah 3. Tinggi
2. Rendah 4. Sangat tinggi

67
Lampiran 5
Daftar Angket Wawancara dengan Siswa pada Pembelajaran IPS
Nama Siswa : ..............................
Kelas / No Absensi : ..............................
Kelompok : Atas / Tengah / Bawah * coret yang tdk
perlu

Aspek/hal-hal yang Ditanyakan Panduan Jawaban Ketr.

Bagaimanakah pendapat Anda 1. Sangat suka


1. tentang pelaksanaan pembelajaran 2. Suka
IPS yang selama ini terlaksana? 3. Tidak suka
1. Mudah
2. Sulitkah materi pelajaran IPS? 2. Sedang 3.
Sulit
1. Belum paham
Faktor apa yang menyebabkan 2. Sulit memahami
3.
pembelajaran IPS dianggap sulit? 3. metode mengajar
guru sulit dimengerti
1. ceramah
Bagaimanakah cara guru menje-
4. 2. Tanya jawab
laskan materi IPS?
3. Tidak tahu
Bagaimanakah pendapat Anda 1. Sangat menarik
5. tentang pembelajaran IPS dengan 2. Menarik
media inkuiri? 3. Tidak menarik

Tulislah kesan-kesan Anda Jawaban singkat, padat


6.
mengenai pembelajaran IPS! tetapi jelas.

68
Lampiran 6

HASIL WAWANCARA
I. Wawancara dengan guru mata pelajaran IPS kelas IX a
Wawancara sebelum penelitian
Peneliti: ”Apakah metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam
pembelajaran IPS di kelas IX a?”

Guru IPS: ”Saya sering menggunakan metode ceramah penugasan kadang-


kadang diskusi karena tidak memerlukan waktu yang lama”.

Peneliti : ”Bagaimanakah sikap siswa selama penerapan metode


pembelajar-an tersebut?”.

Guru IPS: ”Siswa sering mengeluh dan merasa bosan karena menganggap
pelajaran IPS sulit untuk dipelajari, tetapi mereka tetap
mengikuti pembelajaran yang merupakan kewajiban”.

Peneliti : ”Apakah di dalam pembelajaran menggunakan media?”

Guru IPS: ”Sangat jarang.”

Peneliti : “Bagaimana hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran


menggunakan metode tersebut?”

Guru IPS: “Sangat memprihatinkan, banyak siswa yang memperoleh nilai di


bawah KKM.”

Peneliti : “Kendala apa saja yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran


terse-but?”

Guru IPS: “Siswa sering tidak memperhatikan saat pelajaran berlangsung


dan ngobrol sendiri.”

69
1. Wawancara setelah penelitian (siklus I)

Peneliti :”Bagaimanakah pendapat Bapak tentang pembelajaran dengan


media inkuiri dalam pembelajaran di kelas?”
Guru :”Sangat menarik, selain dapat bekerjasama dengan kelompoknya
sendiri siswa juga dapat berbagi informasi dengan kelompok yang
lain, saya akan menerapkan pembelajaran dengan media
inkuiridalam pembelajaran di kelas.”
Peneliti :”Bagaimanakah saran Bapak terhadap pembelajaran dengan media
inkuiridalam pembelajaran di kelas?”
Guru :”Pembelajaran ini sangat bagus, hanya saja sebelum pelaksanaan
pembelajaran, perlu dipersiapkan perencanaan yang baik dalam
mengatur pengalokasian waktu agar kegiatan pembelajaran dapat
terlaksana dengan optimal”.

2. Wawancara setelah penelitian (siklus II)

Peneliti :”Bagaimanakah pendapat Bapak tentang penerapan pembelajaran


dengan media inkuiri dalam pembelajaran di kelas?”
Guru :”Sangat menarik, selain dapat bekerjasama dengan kelompoknya
sendiri siswa juga dapat berbagi informasi dengan kelompok yang
lain. Selain itu terlihat bahwa aktivitas siswa dan hasil belajarnya
meningkat”.
Peneliti :”Bagaimanakah saran Bapak terhadap pembelajaran dengan media
inkuiri?
Guru :”Pembelajaran ini sangat bagus untuk materi IPS, saya akan
mencoba menerapkannya”.

70
Lampiran 7
II. Wawancara dengan siswa kelas IX A setelah pembelajaran dengan
media inkuiri

1. Wawancara sebelum penelitian

Peneliti :”Apakah kamu suka pelajaran IPS?”


Siswa :”Tidak suka Pak!”.
Peneliti :”Bagaimana pendapat kamu tentang pelajaran IPS?”
Siswa :”Pelajaran sulit dimengerti”.
Peneliti :”Metode apa yang digunakan guru dalam menyampaikan
materi IPS selama ini?”
Siswa :”Biasanya ceramah dan tugas”.

2. Wawancara setelah penelitian (siklus I)

Peneliti :”Bagamana pendapat kamu mengenai pembelajaran yang Bapak


terapkan?”
Siswa :”Saya suka, karena suasananya hidup, jadi saya cepat paham”.
Peneliti :”Apa saja kesulitan yang kamu alami selama mengikuti
pembelajaran yang Bapak terapkan?”
Siswa :”Pada saat kebingungan, saya harus berusaha memberanikan diri
untuk tampil”.

3. Wawancara setelah penelitian (siklus II)

Peneliti :”Apakah kamu suka dengan pembelajaran yang Bapak terapkan?


Siswa :”Saya suka, saya lebih cepat paham”.
Peneliti :”Apa saja kesulitan yang kamu hadapi selama mengikuti
pembelajaran yang Bapak guru terapkan?”
Siswa :”Tidak ada kesulitan, lancar”

71
SOAL POSTES I

1. apakah perbedaan mendasar antara modernisasi dan westrenisasi ?


2. sebutkan tanggapan masyarakat dalam menerima arus globalisasi
3. mengapa sesuatu kemajuan atau moderenisasi perlu disikapi secara
selektif?
4. Apa yang harus di lakukan suatu masyarakat atau bangsa agar mereka
mampu mengikuti kemajuan zaman tanpa harus khilangan identitas
budaya mereka?
5. Sebutkan beberapa saluran pendukung proses globalisasi?
6. Apa yang harus di lakukan agar moderenisasi sebagai suatu proses tidak
mengarah ke angan –angan belaka

SOAL POSTES II
1. Mengapa pengaruh globalisasi dapat mengubahpengertian tentang berita
2. Bagaimana pengaruh iptek terhadap terjadinya proses moderenisasi?
jelaskan pendapat kalian dengan disertai contoh1
3. Apakahpembangunan yang dilaksanakan setiap negara termasuk dalam
proses moderenisasi?jelaskan alasan kalian!
4. Bagaimana sikap kalian terhadap proses globalisasi yang berkembang
dinegara

72
Lampiran 9
ANALISIS HASIL POSTES I
JML
NO. NAMA SISWA L/P 1 2 3 4 5 YA TDK
SKOR
1 ALI YASIN YUSUF P 10 10 20 10 20 70 √
2 BERTA SAFIRA L 15 10 20 20 20 85 √
3 FEBRIANA SARI SANTOSO L 15 10 10 10 10 55 √
4 FELIANA ANI'MA JAZILA L 10 20 20 10 10 70 √
5 HOSNAN L 10 10 10 20 20 70 √
6 IQBAL HAMDANI P 20 10 20 10 10 70 √
7 MASTUKI P 10 10 20 20 10 70 √
8 M. WAHYU VERY SAPUTRA L 15 10 15 10 20 70 √
9 MUHAMMAD ALEX BAHRONI P 15 10 20 10 20 85 √
10 MUHAMMAD ARIFIN L 10 10 20 20 10 70 √
11 MUHAMMAD ILHAM P 15 5 20 10 20 70 √
12 MUHAMMAD SYAHRONI P 15 5 20 10 20 70 √
13 MUSLIMAH P 20 20 15 10 15 80 √
14 NOVITA ALFIANTI P 15 15 20 20 20 90 √
15 NUR ALISA P 20 10 10 15 15 70 √
16 NUR FADILAH L 20 10 10 15 15 70 √
17 SAROFA L 15 15 20 10 20 80 √
18 SOLEHA P 15 15 20 10 20 80 √
19 SUSI SUSANTI L 20 10 10 15 15 70 √
20 TAUFIQ AFANDY P 15 20 10 20 20 85 √
21 YOGI MUHAMMAD SETIAWAN P 15 15 15 10 15 60 √
22 YUNITA L 20 10 10 15 15 70 √
23 AMOY AVINDA P 10 10 20 20 20 80 √
24 ANANDA ROFIK PUADI L 20 10 10 15 15 70 √
25 HOMIYEH L 15 10 10 10 10 55 √
26 INDRIAWAN P 15 10 10 10 10 55 √
27 IRFAN ABDULLAH P 10 20 15 15 20 80 √
28 JAKA LAKSONO L 10 10 20 15 15 70 √
29 MOH. ANDRIAN P 15 10 15 10 20 70 √
30 MUHAMMAD DANI TRI TANTO P 10 10 10 10 15 55 √
31 MUHAMMAD NURUL MUHLISIN L 10 10 10 10 20 70 √
32 NAWAWI P 10 10 10 15 15 70 √
33 NUR AHMAD SHOLEH P 15 10 10 10 15 60 √
34 RATIH PERMATA SARI P 10 10 20 20 20 80 √
35 SETIAWAN KUNCORO P 15 10 5 10 10 50 √
36 SITI ZAENAB L 10 15 10 20 10 65 √
37 SONIA WAHYU NUR JANNAH P 10 10 10 10 20 60 √
38 VIVI IRUL KOMARIYAH P 10 5 15 10 15 55 √
39 WAHYUDI L 20 10 10 15 15 70 √
40 WAKI'AH P 10 15 5 10 10 50 √
Jml Siswa Tuntas/Tdk Tuntas 29 11
Prosentase Ketuntasan 72,5% 27,5%
Ketuntasan Klasikal Belum Tuntas

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

73
Lampiran 10

ANALISIS HASIL POSTES II


JML
NO. NAMA SISWA L/P 1 2 3 4 5 YA TDK
SKOR
1 ALI YASIN YUSUF P 10 15 20 20 20 85 √
2 BERTA SAFIRA L 20 10 20 20 20 90 √
3 FEBRIANA SARI SANTOSO L 15 10 10 10 20 65 √
4 FELIANA ANI'MA JAZILA L 10 20 20 10 10 70 √
5 HOSNAN L 10 10 10 20 20 70 √
6 IQBAL HAMDANI P 20 20 20 10 20 90 √
7 MASTUKI P 10 10 20 20 10 70 √
8 M. WAHYU VERY SAPUTRA L 20 10 15 20 20 85 √
9 MUHAMMAD ALEX BAHRONI P 15 20 20 10 20 85 √
10 MUHAMMAD ARIFIN L 10 10 20 20 10 70 √
11 MUHAMMAD ILHAM P 15 15 20 10 20 80 √
12 MUHAMMAD SYAHRONI P 15 20 20 10 20 85 √
13 MUSLIMAH P 20 20 15 10 15 80 √
14 NOVITA ALFIANTI P 15 15 20 20 20 90 √
15 NUR ALISA P 20 20 10 15 15 80 √
16 NUR FADILAH L 20 10 10 15 15 70 √
17 SAROFA L 15 10 10 10 20 65 √
18 SOLEHA P 15 15 20 10 20 80 √
19 SUSI SUSANTI L 20 10 10 15 15 70 √
20 TAUFIQ AFANDY P 15 20 10 20 20 85 √
21 YOGI MUHAMMAD SETIAWAN P 15 15 15 10 15 70 √
22 YUNITA L 20 10 10 15 15 70 √
23 AMOY AVINDA P 10 10 20 20 20 80 √
24 ANANDA ROFIK PUADI L 20 20 20 15 15 90 √
25 HOMIYEH L 10 20 10 10 20 70 √
26 INDRIAWAN P 15 10 10 20 10 65 √
27 IRFAN ABDULLAH P 10 20 15 15 20 80 √
28 JAKA LAKSONO L 10 10 20 15 15 70 √
29 MOH. ANDRIAN P 15 10 15 10 20 70 √
30 MUHAMMAD DANI TRI TANTO P 10 10 20 15 15 70 √
31 MUHAMMAD NURUL MUHLISIN L 20 10 10 10 20 70 √
32 NAWAWI P 20 10 20 15 15 80 √
33 NUR AHMAD SHOLEH P 15 20 20 10 15 80 √
34 RATIH PERMATA SARI P 10 20 20 20 20 90 √
35 SETIAWAN KUNCORO P 15 10 15 10 20 70 √
36 SITI ZAENAB L 10 20 10 20 10 70 √
37 SONIA WAHYU NUR JANNAH P 20 10 10 10 20 70 √
38 VIVI IRUL KOMARIYAH P 15 10 15 10 15 65 √
39 WAHYUDI L 20 10 10 15 15 70 √
40 WAKI'AH P 20 15 15 10 10 70 √
Jml Siswa Tuntas/Tdk Tuntas 36 4
Prosentase Ketuntasan 90% 10%
Ketuntasan Klasikal Tun tas

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

74
Lampiran 11

Sebaran hasil belajar siswa kelas IX siklus I adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4 Nilai Postes Siklus I

NO NAMA SISWA Nilai T TT NO NAMA SISWA Nilai T TT

1 ALI YASIN YUSUF 75 √ 21 YOGI MUHAMMAD 80 √


SETIAWAN
2 BERTA SAFIRA 70 √ 22 YUNITA 70 √
3 FEBRIANA SARI SANTOSO 60 √ 23 AMOY AVINDA 50 √
4 FELIANA ANI'MA JAZILA 70 √ 24 ANANDA ROFIK PUADI 70 √
5 HOSNAN 75 √ 25 HOMIYEH 60 √
6 IQBAL HAMDANI 80 √ 26 INDRIAWAN 70 √
7 MASTUKI 60 √ 27 IRFAN ABDULLAH 70 √
8 M. WAHYU VERY SAPUTRA 70 √ 28 JAKA LAKSONO 80 √
9 MUHAMMAD ALEX 80 √ 29 MOH. ANDRIAN 70 √
BAHRONI
10 MUHAMMAD ARIFIN 60 √ 30 MUHAMMAD DANI TRI 80 √
TANTO
11 MUHAMMAD ILHAM 70 √ 31 MUHAMMAD NURUL 70 √
MUHLISIN
12 MUHAMMAD SYAHRONI 70 √ 32 NAWAWI 60 √
13 MUSLIMAH 80 √ 33 NUR AHMAD SHOLEH 70 √
14 NOVITA ALFIANTI 70 √ 34 RATIH PERMATA SARI 70 √
15 NUR ALISA 70 √ 35 SETIAWAN KUNCORO 60 √
16 NUR FADILAH 80 √ 36 SITI ZAENAB 60 √
17 SAROFA 75 √ 37 SONIA WAHYU NUR JANNAH 80 √
18 SOLEHA 80 √ 38 VIVI IRUL KOMARIYAH 70 √
19 SUSI SUSANTI 70 √ 39 WAHYUDI 80 √
20 TAUFIQ AFANDY 60 √ 40 WAKI'AH 70 √
JUMLAH SISWA T/TT 16 4 JUMLAH SISWA T/TT 15 5
Jumlah siswa yang tuntas = 31 siswa : 77,5%
Jumlah siswa yang belum tuntas = 9 siswa : 22,5%
Ketuntasan Klasikal = : Belum Tuntas
Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 Sumberbaru Guru Mapel IPS

Drs. BASHORI ARIEF JUNAEDI SA S.Pd


NIP. 19620519 198803 1 008 NIP. 19761210 201401 1 016

75
Lampiran 12

76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89

Anda mungkin juga menyukai