BAB I
PENDAHULUAN
komponen professional guru tersebut maka guru harus mampu menumbuhkan dan
meningkatkan pemahaman materi pelajaran peserta didik yang bukan bersifat
hafalan saja.
Berdasarkan pandangan tersebut peserta didik seharusnya
diberdayagunakan, difasilitasi, dimotivasi, dan diberi kesempatan, untuk berpikir,
bernalar, berkolaborasi, untuk mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan minat
dan kebutuhannya serta diberi kebebasan untuk belajar. Dalam proses
pembelajaran tersebut guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan
kepada peserta didik, tetapi seharusnya peserta didik dapat membangun
pengetahuannnya sendiri dengan mendayagunakan otaknya untuk berpikir. Guru
dapat membantu proses ini, dengan cara-cara membelajarkan, mendesain
informasi menjadi lebih bermakna dan lebih relevan bagi kebutuhan peserta didik.
Caranya dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan
atau menerapkan sendiri ide-ide, dan dengan mengajak mereka agar menyadari
dan secara sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.
Kenyataan dari hasil observasi sementara di SD Negeri Kalikayen 02
Kecamatan Ungaran Timur bahwa ternyata siswa banyak yang tidak
memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa
kurang aktif dalam proses KBM yang ditandai dengan jarangnya siswa yang
bertanya dan lebih banyak diam ketika ditanya. Hal itu terjadi karena guru lebih
sering menggunakan metode hafalan dan ceramah dalam KBM yang membuat
kurangnya partisipasi aktif peserta didik. Banyak cara yang dapat diterapkan guru
dalam mengajar yang dapat meningkatkan keaktifan, minat dan pemahaman siswa
dalam belajar, salah satunya adalah pembelajaran inkuiri.
Guru sebagai fasilitator dan motivator dalam mengoptimalkan proses
belajar siswa, harus dapat memilih suatu pembelajaran yang dapat mengaktifkan
siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu
pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran inkuiri. Model
pembelajaran inkuiri adalah suatu kegiatan proses pembelajaran yang didasarkan
pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis (Sanjaya,
2010: 23).
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas maka permasalahan
dalam makalah ini dapat dirumuskan adalah; Bagaimanakah peningkatan hasil
belajar siswa pada pembelajaran yang menerapkan metode inkuiri di SD Negeri
Kalikayen 02 Kecamatan Ungaran Timur.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
(1) Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir
(a) Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu
permasalahan yang ingin dipecahkan.
(b) Bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep
yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
(c) Proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap
sesuatu.
(d) Guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemauan dan kemampuan berpikir.
(e) Jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan
oleh guru
(f) Guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan metode yang
berpusat pada siswa.
a. Ranah kognitif
b. Ranah afektif
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Berdasarkan tabel 3.1 dan tabel 3.2 di atas dapat diketahui bahwa
kriteria ketuntasan minimal dan 20 siswa yang tidak mencapai terget kriteria
kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan, dan hanya ada 2 siswa
didik agar tidak tergantung pada guru, dan memberikan pengalaman yang
dapat berpendapat sendiri, serta mampu berdiskusi mencari jalan keluar dalam
menghadapi masalah.
berpikir siswa secara lebih aktif serta menumbuhkan kepercayaan pada diri
sendiri yang kuat yang berdampak pada hasil belajar yang lebih baik daripada
BAB IV
SIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Ternyata model inkuiri yang dilakukan guru mampu meningkatkan
hasil belajar siswa di SDN Kalikayen 02 kec. Ungaran Timur
2. Dapat diketahui bahwa tujuan penerapan model inkuiri untuk
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, mendidik
peserta didik agar tidak tergantung pada guru, dan memberikan
pengalaman yang bermakna bagi peserta didik melalui pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar
B. Saran
Sebaiknya guru menerapkan metode inkuiri secara berkelanjutan dan lebih
aktif lagi agar hasil belajar siswa semakin meningkat dan berprestasi sesuai
harapan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Asep Herry Hernawan. 2007. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI
Press Bandung.
Budi, dkk. 2011. “Penggunaan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas I Tentang Energi Bunyi Di Bimbingan Belajar Desa Ploso
Randuacir Salatiga. Dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan ke-SD-an
SHOLARIA”. Salatiga: SHOLARIA, Volume 1. Nomor 01, Mei 2011.
Hamalik, Oemar. 1989. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi. 2008. Pengaruh Model Pembelajaran dan
Penalaran Formal terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap
Ilmiah Siswa SMA N 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan, 1(2), 15-29. JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, April
2008.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.