PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tidaklepas dari peranan seorang guru. Guru merupakan salah satu
pendidikan dimana didalamnya terdapat guru dan juga peserta didik yang
saling berinteraksi satu sama lain untuk saling bertukar pikiran,dan membagi
1
Sebagai motivator, guru mendorong dan membangkitkan semangat peserta
hidup peserta didik menjadi lebih baik (Arisanti, 2013: 3). Suatu proses
yang bermanfaat bagi peserta didik. Secara kodrati kemampuan peserta didik
(Hamalik, 2012:118). Siswa diberikan kesempatan untuk bisa lebih aktif dan
kreatif membangun pengetahuan mereka sendiri (Shafa, 2014 :84). Upaya yang
atau metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar
siswa maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Salah satunya adalah dalam
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
2
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
terkait dengan fenomena gejala alam yang setiap saat akan selalu berubah,
gejala alam tadi yang selanjutnya harus dianalisis dan disimpulkan sebagai
produk dan juga harus terjadi internalisasi sikap ilmiah pada siswa (Ali,
2018:86). Oleh karena itu guru Dalam pembelajaran juga harus memperhatikan
bahwa apa yang dipelajari siswa harus sesuai dengan pengalaman siswa, guru
pengalaman yang dimiliki siswa sebelumnya. Hal ini juga akan berpengaruh
hanya berpusat pada guru (Handayani, 2020:49). Hal ini sangat berdampak
3
pada hasil belajar siswa yang menurun, dan juga kurang efektifnya proses
Sehingga tidak jarang proses pembelajaran menjadi kurang efektif. Pada saat
kurang adanya partisipasi aktif dari siswa untuk bertanya dan mengajukan
menggunakan buku paket IPA dan belum menggunakan LCD. Sehingga siswa
adalah untuk pengetahuan 65 dan keterampilan 70. Oleh karena itu, perlu
aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang akan
diperoleh bertahan lama dalam ingatan sehingga tidak mudah dilupakan oleh
4
diketahui dan dipahami ke dalam bentuk akhir. Pembelajaran dengan model
IPA siswa. Peningkatan kreativitas belajar siswa terjadi secara bertahap, pada
pra siklus siswa masuk dalam kategori tidak kreatif dengan presentase 32%,
kategori kreatif dengan presentase 96%. Begitu pula dengan peningkatan hasil
belajar IPA mengalami peningkatan secara bertahap, pada pra siklus dengan
dengan presentasi 92% dengan rata-rata 85,8. Jadi dapat disimpulkan bahwa
5
pada model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan kreativitas
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Wolowaru. Melalui penggunaan model
E. Manfaat Penelitian
6
kemampuan, dan menganalisis suatu permasalahan melalui model
efisien.
cara pengajaran di dalam kelas, bukan hanya pada mata pelajaran Ilmu