Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Saripah1
E-mail : saripah280@gmail.com
Abstract
Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang terjadi
pada siswa SMPN 6 Mantangai khususnya dikelas IX, dimana siswa pada proses
belajar mengajar masih terbiasa bersikap pasif , tidak terlalu merespon dan hasil
belajarnya rendah. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah
bagaimana model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi ibadah haji dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan
Model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Ibadah Haji. Penelitian ini dilaksanakan pada minggu pertama bulan Agustus -
minggu pertama dibulan September 2021 di SMPN 6 Mantangai dikelas IX
dengan menggunakan metode pendekatan Kemmis & MC Taggart yang
dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu: 1. Tahap Perencanaan, 2. Tahap
Pelaksanaan, 3. Tahap Observasi, 4. Tahap Refleksi. Sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru,
lembar aktivitas siswa serta soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Discovery Learning pada
materi ibadah haji di Kelas IX SMPN 6 Mantangai dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa berdasarkan persentase aktivitas dan ketuntasan
belajar siswa pada siklus I (40%), pada siklus II (85%) yang mana terjadi
peningkatan sebesar 45% dimana lebih dari 80% siswa melewati nilai KKM
yaitu 70.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Discovery Learning
Pendahuluan
Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah
peneliti menggunakan kurikulum 2013 yakni guru memberikan
pengetahuan kepada siswa menggunakan metode pembelajaran
inovatif yang berusaha merangsang siswa berpikir kritis, bernalar,
dan berargumentasi. Akan tetapi banyak kendala yang dihadapi untuk
menumbuhkan hal tersebut, seperti siswa masih terbiasa bersikap
pasif seperti duduk diam, hanya mendengarkan, tidak terlalu
merespon dan kurang minat untuk mencari solusi. Untuk itu perlu
1087
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan kolaborasi antara model
pendekatan Kemmis & Mc Taggart (1998) yang mencakup empat langkah,
yaitu: 1).tahap perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) Pengamatan dan 4)
Perubahan/revisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya
(refleksi) (Handini et al., 2016: 454).
Penelitian ini dilakukan di SMPN 6 Mantangai kelas IX, Desa
Sriwidadi Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas pada materi
Ibadah Haji yang dilaksanakan pada semester I (Kesatu) Tahun
Ajaran 2020/2021 mulai dari minggu pertama bulan Agustsu 2021
s/d minggu pertama bulan September 2021. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IX SMPN 6 Mantangai. Dengan jumlah laki-laki
sebanyak 13 orang dan yang perempuan berjumlah 7 orang. Jenis
data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
kuantitatif.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai
berikut: 1. Observasi atau pengamatan. Dalam penelitian ini observasi
dilakukan observer bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran PAI
materi ibadah haji dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning. Lembar observasi guru diisi oleh observer
untuk menilai aktivitas guru dan lembar observasi siswa diisi oleh
guru dalam proses pembelajaran menggunakan model discovery
learning 2. Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
Tes adalah suatu teknik pengumpulan data yang menggunakan
sejumlah pertanyaan. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan
data tentang kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran.
Berdasarkan cara pelaksanaannya tes dibedakan menjadi tiga yaitu tes
1090
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
tertulis, tes lisan dan tes perbuatan. Dalam penelitian ini tes yang
digunakan adalah tes tertulis yaitu untuk mengumpulkan data hasil
belajar siswa pada materi ibadah haji dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning” (Kabeakan, 2017: 48).
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Tes ini berbentuk
soal pilihan ganda . Tes yang digunakan adalah tes prasiklus (pre test)
dan tes pada setiap akhir siklus (post tes)dan dikerjakan oleh siswa
secara individu.
Data yang dianalisis pada penelitian ini mencakup dua hal yaitu
hasil tes dan hasil obesrvasi. Hasil belajar dianalisis dengan teknik
analisis hasil evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar dengan
cara menganalisis data hasil tes dengan kriteria ketuntasan belajar,
presentase hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut kemudian
dibandingkan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah
ditentukan. Seorang siswa disebut tuntas belajar secara individual jika
telah mencapai skor nilai minimal 70 atau lebih dan penelitian ini
dianggap berhasil jika 80% siswa hasil belajarnya tuntas. Untuk
menghitung hasil belajar dengan membandingkan jumlah nilai yang
diperoleh siswa dengan jumlah skor maksimum kemudian dikalikan
100%.
Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini yakni dengan
membandingkan persentase ketuntasan belajar dalam penerapan
model pembelajaran Discovery Learning pada siklus I dan siklus II.
Sedangkan persentase ketuntasan belajar dihitung dengan cara
membandingkan jumlah siswa yang tuntas belajar dengan jumlah
siswa secara keseluruhan (siswa maksimal) kemudian dikalikan 100%.
Data hasil observasi pada penelitian ini dinyatakan dalam angka
(skor). Dalam menganalisis data kuantitatif, data yang dikumpulkan
melalui observasi dianalisis dengan mempersentasekan hasil observasi.
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, maupun
aktivitas siswa dengan menggunakan discovery Learning.
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
a) Siklus I (Pertama)
Perencanaan dalam siklus I ini yaitu dengan mempersiapkan
perangkat pembelajaran seperti RPP, media , alat dan bahan yang
diperlukan, soal post tes , termasuk lembar observasi aktivitas guru
dan siswa untuk digunakan dalam pembelajaran materi ibadah haji
model Discovery Learning.
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan akan diterapkan
dalam langkah-langkah pada model Discovery Learning yaitu
Stimulation (stimulus/ pemberian rangsangan), problem statement
(pernyataan/identifikasi masalah), data collection (pengumpulan
data), data processing (pengolahan data), verification (pembuktian),
generalization (menarik kesimpulan). Pengamatan (observasi)
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Pada
akhir proses pembelajaran, siswa diberikan soal post tes untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar yang
telah dilakukan. Adapun nilai yang diperoleh siswa pada post test
siklus I ini dapat dilihat dalam table berikut:
Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Berdasarkan Tes Akhir
(Post Test)
Nilai Jumlah Siswa Nilai % Keterangan
> 70 % 8 40% Tuntas
< 70 % 12 60% Tidak Tuntas
1092
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
b) Siklus II (Kedua)
Perencanaan pada siklus II ini, yaitu dengan mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan seperti RPP, media ,
alat dan bahan yang diperlukan, soal post tes , termasuk lembar
observasi aktivitas guru dan siswa untuk digunakan dalam
pembelajaran materi ibadah haji model Discovery Learning.
Pelaksanaan siklus II ini hampir sama dengan siklus I, namun
lebih matang. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana
pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga
segala kekurangan yang terjadi pada siklus I tidak terulang di
siklus II.
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan akan diterapkan
dalam langkah-langkah pada model Discovery Learning yaitu
Stimulation (stimulus/ pemberian rangsangan), problem statement
(pernyataan/identifikasi masalah), data collection (pengumpulan
data), data processing (pengolahan data), verification (pembuktian),
generalization (menarik kesimpulan). Pengamatan (observasi)
1093
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
1094
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
1095
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada
pra siklus yaitu 61,5, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi
64,5 dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 81.
Sedangkan jumlah siswa yang tuntas belajar pada pra siklus sebanyak
4 siswa (20%), yang tuntas di siklus I sebanyak 8 siswa (40%)
sedangkan disiklus II sebanyak 17 siswa (85%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model
Discovery Learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa di SMPN 6 Mantangai pada materi ibadah haji. Hal ini
dapat dilihat dari semakin baiknya pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan oleh guru berdasarkan ketuntasan siswa dari siklus
I sampai siklus II.
Hasil data analisis aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model discovery Learning dalam setiap siklus
mengalami peningkatan. Hal ini tentu saja membawa dampak positif
pada hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan meningkatnya nilai
rata-rata dan jumlah siswa yang tuntas hasil belajarnya, terutama
pada materi ibadah haji dikelas IX. Pada saat proses pembelajaran
berlangsung, siswa ikut aktif dalam kegiatan diskusi antar siswa
maupun diskusi antara siswa dengan guru.
Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan penerapan
model discovery learning sangat baik, sesuai dengan langkah-langkah
model tersebut. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru diantaranya
membimbing siswa dan mengamati siswa dalam menemukan konsep,
menjelaskan materi yang sulit dipahami, memberi umpan
balik/evaluasi/ dan tanya jawab.
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah
1096
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Referensi/Reference
Dau, A. C. (2014). Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA dengan
1097
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
1098
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
1099
Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan
Agama Islam