Anda di halaman 1dari 12

Alam & Razak p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS METODE


PENEMUAN TERBIMBING UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 SEGERI

THE DEVELOMPENT OF STUDENTS’ ACTIVITY SHEET BASED ON DISCOVERY LEARNING


FOR MATHEMATICAL LEARNING ON STUDENTS CLASS XII SMA NEGERI 1 SEGERI

Zam Immawan Alam1 dan Firdha Razak2


1Pendidikan
Matematika, STKIP Andi Matappa Pangkep
Jl. Andi Mauraga No 70, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia

2Pendidikan Matematika, STKIP Andi Matappa Pangkep

Jl. Andi Mauraga No 70, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia
firdarazak@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan uji coba
terbatas yang bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa matematika berbasis
metode penemuan terbimbing. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1
Segeri dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model ADDIE yang meliputi lima tahap, yaitu tahap analisis, tahap desain,
tahap pengembangan, dan tahap implementasi dan evaluasi. Lembar Kegiatan Siswa yang
dikembangkan dengan metode penemuan terbimbing divalidasi dan mengalami beberapa kali
revisi sehingga didapatkan hasil yang layak untuk digunakan. Hasil dari uji coba terbatas
menunjukkan bahwa (1) skor rata-rata yang diperoleh siswa pada tes hasil belajar adalah 81,21
dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 8,51; (2); banyaknya siswa yang tuntas belajar adalah
25 dari 27 orang (92,59%); (3) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran memenuhi kriteria
waktu yang ditetapkan; (4) tanggapan siswa terhadap lembar kegiatan siswa dengan metode
penemuan terbimbing sangat positif (5) guru mampu mengelolah pembelajaran dengan
menggunakan metode penemuan terbimbing dengan skala penilaian sangat baik.
Kata Kunci: Research and Development, metode penemuan terbimbing, model ADDIE.

Abstract
This research is a research and development research with limited trial which aim to develop
activity sheet of mathematics student based on guided discovery method. The subjects of this
study were the students of class XII IPS 3 SMA Negeri 1 Segeri with a total of 27 students. The
development procedure used in this research is the ADDIE model which includes five stages,
namely the analysis phase, the design stage, the development stage, and the implementation and
evaluation stage. The Student Activity Sheet developed under the guided discovery method is
validated and undergone several revisions to obtain appropriate results for use. The results from
the limited trial show that (1) the average score obtained by the students on the learning result
test is 81.21 from the ideal score of 100 with the standard deviation of 8.51; (2); the number of
students who complete the study is 25 of 27 people (92.59%); (3) the student activity in the
learning process meets the specified time criteria; (4) students' responses to students activity
sheets with guided discovery method is very positive (5) teachers are able to manage learning by
using guided discovery method with very good rating scale.
Keyword: Research and Development, discovery learning method, ADDIE model.

Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 1


Alam & Razak http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa

I. PENDAHULUAN pelajaran lain, walaupun pembelajaran


Dalam pendidikan salah satu usaha matematika sudah diperkenalkan sejak SD
untuk memperbaiki kehidupan suatu hingga Perguruan Tinggi namun tetap saja
bangsa, harus dimulai dari aspek tujuan, pelajaran ini belum mampu dalam
sarana, pembelajaran dan aspek lain yang memberikan rasa tertarik bagi peserta
secara langsung berpengaruh terhadap didik untuk mempelajarinya terutama di
kualitas pendidikan. Dari berbagai aspek tingkat Sekolah Menengah Atas.
dalam pendidikan, aspek pembelajaran Di SMA masih menunjukkan lemahnya
merupakan elemen yang memiliki nilai hasil belajar peserta didik, sehingga
pengaruh sangat signifikan untuk belum nampak adanya rasa tertarik
mewujudkan kualitas lulusan ataupun terhadap pembelajaran matematika, oleh
output pendidikan. Beberapa unsur yang karena itu perlu adanya suatu
dimaksud adalah guru, peserta didik, pengembangan baik pengembangan
bahan ajar dan metode pembelajaran yang metode pembelajaran, dan bahan ajar
diterapkan guru. Jika guru suatu mata yang mampu memberikan dampak positif
pembelajaran seperti pembelajaran bagi guru, peserta didik, maupun sekolah.
matematika pandai dalam memilih bahan Pengembangan bahan ajar cetak yang
ajar, serta menentukan metode dimaksud dalam hal ini adalah
pembelajaran yang sesuai untuk pengembangan LKS, karena LKS
diterapkan pada proses pembelajaran, merupakan suatu bahan ajar yang di
khususnya pada pembelajaran matematika dalamnya berisi soal latihan, contoh soal,
maka tidak mustahil bila peserta didik petunjuk cara menyelesaikan soal, beserta
mampu dalam menguasai atau memahami materi sehingga mampu melatih dan
pelajaran yang diajarkan. Masalah ini tentu membimbing peserta didik dalam belajar.
menunjukkan masih perlunya peningkatan Dari latar belakang inilah penulis
keterampilan guru dalam mengolah perlukan mengadakan penelitian di SMA
pembelajaran matematika. Negeri 1 Segeri yang didalamnya meneliti
Sebenarnya memang tidak begitu tentang Pengembangan lembar kegiatan
mudah bagi seorang guru dalam mengajar siswa (LKS) berbasis metode penemuan
ataupun mengolah pelajaran terutama terbimbing untuk pembelajaran
pembelajaran seperti matematika, yang matematika pada siswa kelas XII SMA
tingkat kerumitannya cukup tinggi, karena Negeri 1 Segeri.
pada dasarnya pembelajaran ini lebih Penelitian dan pengembangan Research
membutuhkan banyak latihan dalam and Development merupakan metode
mengerjakan soal, dibandingkan dengan untuk mengembangkan dan menguji suatu
2 Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018
Alam & Razak p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

produk (Nana Syaodih Sukmadinata, mempunyai peran penting dalam berbagai


2010:57). Metode ini banyak digunakan di disiplin dan memajukan daya pikir
dunia industri untuk penelitian, manusia.
mengevaluasi dan menyempurnakan Pembelajaran matematika menurut
produk-produk lama, dan atau Gatot Muhsetyo, dkk (2012:1.26) adalah
mengembangkan produk baru. proses pemberian pengalaman belajar
Menurut Endang Mulyatiningsih dalam kepada peserta didik melalui serangkaian
bukunya Metode Penelitian Terapan kegiatan yang terencana sehingga peserta
Bidang Pendidikan menyatakan bahwa didik memperoleh kompetensi tentang
penelitian dan pengembangan bertujuan bahan matematika yang dipelajari.
untuk menghasilkan produk baru melalui Menurut Gatot Muhsetyo, dkk
proses pengembangan (2013:161), (2012:1.35) Penemuan Terbimbing adalah
menurut Conny. R. Semiawan penelitian suatu kegiatan pembelajaran yang mana
dan pengembangan merupakan guru membimbing siswa-siswanya dengan
perbatasan dari pendekatan kualitatif menggunakan langkah-langkah yang
kuantitatif dan terutama dimaksudkan sistematis sehingga mereka merasa
menjembatani penelitian dan praktik menemukan sesuatu.
pendidikan (2007:181). B. Suryosubroto (2009:178) metode
ADDIE merupakan singkatan dari penemuan adalah suatu metode dimana
Analysis, Design, Development, or dalam proses belajar mengajar guru
Production or Delivery and Evaluations memperkenankan siswa-siswanya
(Endang Mulyatingsih, 2011:199). menemukan sendiri informasi yang secara
Menurut lagkah-langkah pengembangan tradisional biasa diberitahukan atau
produk, model penelitian dan diceramahkan saja. Inkuiri artinya proses
pengembangan ini lebih rasional dan lebih pembelajaran didasarkan pada pencarian
lengkap dari pada model 4D. Model dan penemuan melalui proses berfikir
ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry secara sistematis (Jumanta Hamdayama,
untuk merancang sistem pembelajaran. 2014:31).
Berikut ini diberikan contoh kegiatan pada Dari berbagai pendapat dapat
setiap tahap pengembangan model atau disimpulkan bahwa penemuan terbimbing
metode pembelajaran (Endang adalah suatu metode/model/teknik
Mulyatingsih, 2011:200), yaitu: (a) pembelajaran yang mengarahkan siswa
analysis, (b) design, (c) development, (d) menemukan pengetahuan yang mereka
implementation, dan (e) evaluation. anggap suatu pengetahuan baru guna
Menurut Dewi Puspita Sari, Isriani menambah wawasan mereka terhadap
Hardini (2012:159) Matematika suatu pembelajaran melalui proses belajar
merupakan ilmu universal yang mendasari mengajar yang dipanduh oleh guru,
perkembangan teknologi modern, namun pada hakekatnya guru hanya

Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 3


Alam & Razak http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa

berupaya untuk membimbing siswa saja Tahap-tahap penelitian dan


dalam belajar. pengembangan model ADDIE (Analysis,
Lembar kegiatan siswa adalah panduan Design, Development, Implementation,
siswa yang digunakan untuk melakukan and Evaluation) akan diuraikan sebagai
kegiatan penyelidikan atau pemecahan berikut: 1) Analysis (Tahap Analisis) yaitu
masalah. Lembar kegiatan siswa dapat (Analisis Kurikulum, Analisis Konsep,
berupa panduan untuk latihan Analisis Tugas, Spesifikasi Tujuan
pengembangan kognitif maupun panduan Pembelajaran); 2) Design (Tahap Desain);
untuk pengembangan semua aspek 3) Development (Tahap Pengembangan);
pembelajaran dalam bentuk panduan 4) Implementation (Tahap Implementasi);
eksperimen atau demonstrasi (Trianto, dan 5) Evaluation (Tahap Evaluasi).
2012:222). Instrumen-instrumen dalam penelitian
Menurut Aris Dwi Cahyono, Daryanto ini adalah: (1) lembar validasi LKS, (2)
(2014:175) Lembar kegiatan siswa (student lembar observasi, (3) angket respon siswa,
worksheet) adalah lembaran-lembaran dan (4) tes penguasaan siswa terhadap
yang berisi tugas yang harus dikerjakan materi pelajaran.
oleh siswa, lembar kegiatan berisi Untuk mengumpulkan data dalam
petunjuk, langkah-langkah untuk penelitian ini dilakukan dengan cara
menyelesaikan suatu tugas, tugas-tugas sebagai berikut: (1) data hasil validasi ahli,
yang diberikan kepada siswa dapat berupa (2) data pengelolaan pembelajaran, (3)
teori dan atau peraktik, selain itu dalam data aktifitas siswa, (4) data dan (5) data
pembuatan LKS guru harus melakukan hasil belajar siswa.
analisis kurikulum ; SK, KD, indikator dan Data yang telah dikumpulkan dengan
materi pembelajaran. Menyusun peta menggunakan instrument, selanjutnya
kebutuhan LKS, menentukan judul LKS, dianalisis secara kuantitatif untuk
menulis LKS, dan menentukan alat menentukan kevalidan, kepraktisan dan
penilaian. keefektifan. Data yang diperoleh dari hasil
validasi oleh para ahli dianalisis untuk
II. METODE menjelaskan kevalidan dan kelayakan
Jenis penelitian ini adalah penggunaan LKS yang telah dibuat.
pengembangan dengan model ADDIE Adapun data hasil ujicoba di kelas
(Analysis, Design. Development, digunakan untuk menjelaskan
Implementation and Evaluation). Subjek kepraktisan dan keefektifan.
dalam penelitian ini adalah kelas XII IPS3
SMA Negeri 1 Segeri.
4 Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018
Alam & Razak p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

Berikut ini dikemukakan tentang Percentage of agreement (R) =


𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠
analisis data kevalidan, kepraktisan dan × 100%
𝐷𝑖𝑠𝑎𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠+𝑎𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
keefektifan.
(Sumber: Subhan, 2016:50)
1. Analisis Data Kevalidan LKS
Analisis uji kevalidan secara rasional
Sebagai kriteria kemampuan guru
diperoleh melalui hasil validasi para ahli
mengelola pembelajaran dikatakan
terhadap LKS yang kemudian dianalisis
“memadai” apabila konversi nilai rata-rata
dengan mempertimbangkan penilaian,
setiap aspek pengamatan diberikan oleh
masukan, komentar dan saran-saran dari
dua orang pengamat pada setiap
validator. Hasil analisis tersebut dijadikan
pertemuan berada pada kategori baik atau
sebagai pedoman untuk merevisi produk
sangat baik, apabila TKG (Tingkat
yang masih mendapat penilaian kurang.
Kemampuan Guru) di dalam kategori
Koefisien validitas isi dapat dihitung
lainnya, maka guru harus meningkatkan
dengan menggunakan rumus berikut :
𝐷
kemampuan dengan memperhatikan
Validitas isi = 𝐴+𝐵+𝐶+𝐷 aspek-aspek yang dinilainya kurang.
0,0 ≤ TKG < 0,5 berarti tidak baik
Tabel 1. 0,5 ≤ TKG < 1,5 berarti kurang baik
Validitas isi dari dua validator
Validator 1 Tidak relevan Relevan 1,5 ≤ TKG < 2,5 cukup baik
Validator 2 Skor (1-2) Skor (3-4) 2,5 ≤ TKG < 3,5 berarti baik
Tidak relevan A B 3,5 ≤ TKG ≤ 4,0 berarti sangat baik
Skor (1-2)
Relevan C D (Sumber: Subhan, 2016:51)
Skor (3-4) 3. Analisis Data Keefektifan LKS
(Rahmat Kamaruddin, 2012:83) Analisis terhadap keefektifan LKS
didukung oleh hasil analisis data dari
Jika hasil dari koefisian validitas isi ini beberapa komponen keefektifan, yaitu (1)
tinggi (V > 75%), maka dapat dinyatakan hasil belajar siswa atau ketuntasan klasikal,
bahwa hasil pengukuran atau interfensi (2) aktivitas siswa, (3) respons siswa. Oleh
yang dilakukan adalah sahih. karena itu, kegiatan analisis data
2. Analisis Data Kepraktisan LKS terhadap keempat komponen itu adalah
Data hasil pengamatan pengelolaan sebagai berikut:
pembelajaran selama proses Analisis Data Hasil Belajar Siswa
pembelajaran dilaksanakan, dianalisis dan Kemampuan siswa dapat
dideskripsikan. Instrumen ini dikatakan dikelompokkan dalam skala lima
reliabel jika nilai R ≥ 75%. Koefisien reliabel beradasarkan teknik kategorisasi standar
dihitung berdasarkan kecocokan data hasil yaitu sebagai berikut:
pengamatan dari dua pengamat tersebut 1. Kemampuan 85 % - 100% atau skor
dan dihitung dengan menggunakan rumus 85 – 100 dikategorikan sangat
berikut: tinggi

Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 5


Alam & Razak http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa

2. Kemampuan 65% - 84% atau skor


65 – 84 dikategorikan tinggi Kemudian persentase aktivitas siswa
3. Kemampuan 55% - 64% atau skor tersebut dibandingkan dengan rentang
55 – 64 dikategorikan sedang baik yang diperoleh dari persentase waktu
4. Kemampuan 35% - 54% atau skor ideal dengan menggunakan toleransi 5%.
35 – 54 dikategorikan rendah Persentase waktu ideal siswa dalam
5. Kemampuan 0 % - 34% atau skor 0 melakukan aktivitas tertentu dihitung
– 34 dikategorikan sangat rendah berdasarkan persentase jumlah alokasi
(Sumber: Subhan, 2016:45) waktu dari seluruh RPP pada aktivitas
Pada pembelajaran matematika, tertentu terhadap jumlah waktu seluruh
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang RPP yang rumusnya sebagai berikut.
harus dipenuhi oleh seorang siswa adalah ∑ 𝑤𝑎
𝑃𝑤𝑖 = 𝑋 100%
70. Jika seorang siswa memperoleh skor ∑𝑤
70 atau di atas 70 maka siswa yang (Sumber: Subhan, 2016:46)

bersangkutan mencapai ketuntasan Pwi : Persentase waktu ideal untuk


individu. Jika minimal 85% siswa melakukan suatu jenis aktivitas tertentu
mencapai skor minimal 70, maka ∑wa : Jumlah alokasi waktu dari semua
ketuntasan klasikal telah tercapai (KKM RPP pada aktivitas tertentu.
ditentukan oleh sekolah bersangkutan). ∑w : Jumlah seluruh alokasi waktu.
a. Analisis Data Aktivitas Siswa b. Analisis Respon Siswa
Data hasil pengamatan aktivitas siswa Kriteria yang ditetapkan untuk
selama kerjasama dalam kelompok menyatakan bahwa para siswa memiliki
dilaksanakan, dianalisis dan respon positif terhadap LKS dengan
dideskripsikan. Untuk mencari persentase penerapan metode penemuan terbimbing
aktivitas siswa dan waktu yang digunakan, adalah jika 50% dari mereka memberi
dianalisis sebagai berikut: respon positif terhadap minimal 70%
∑ 𝑇𝑎 jumlah aspek yang ditanyakan. Maka
𝑃𝑇𝑎 = 𝑋 100% respon positif siswa untuk aspek LKS
∑𝑇
(Sumber: Subhan, 2016:46) terpenuhi. (Sumber: Subhan, 2016:49).
Keterangan:
PTa = Persentase aktivitas siswa untuk III. HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan suatu jenis aktivitas tertentu. A. Hasil Pengembangan Perangkat
Ta = Jumlah jenis aktivitas siswa yg pembelajaran
dilakukan setiap pertemuan Singkatan yang sudah umum seperti
∑ T = Jumlah seluruh aktivitas siswa. seperti IPA, IPS, RPP, dan LKS tidak perlu

6 Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018


Alam & Razak p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

diberi keterangan kepanjangannya. Akan 3. Tahap Pengembangan (Develop),


tetapi, akronim yang tidak terlalu dikenal yaitu: Penafsiran Ahli.
atau akronim bikinan penulis perlu diberi 4. Analisis Kevalidan LK.
keterangan kepanjangannya. Sebagai Analisis kevalidan LKS dapat dilihat
contoh: “Pendekatan RME (Realistic dari analisis dan revisi terhadap
Mathematics Education) dapat digunakan rencana perangkat pembelajaran
untuk memberikan pembelajaran yang oleh para ahli yang diperoleh
diawali dengan suatu konteks”. Jangan berdasarkan penilaian para ahli.
gunakan singkatan atau akronim pada B. Hasil Penilaian Ahli terhadap RPP
judul artikel, kecuali tidak bisa dihindari. (1) Nilai rata-rata kevalidan aspek
Telah diuraikan pada Bab I bahwa kompetensi dasar diperoleh adalah
tujuan penelitian ini adalah untuk 𝑥̅ = 4 dapat disimpulkan bahwa
menghasilkan LKS berbasis metode nilai ini termasuk dalam kategori
penemuan terbimbing pada siswa kelas XII “Sangat Valid ” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤ 4).
SMA Negeri 1 Segeri yang valid, praktis, (2) Nilai rata-rata kevalidan aspek
dan efektif. Prosedur pengembangan indikator pencapaian kompetensi
perangkat pembelajaran yang digunakan dasar adalah 𝑥̅ = 4 dapat dikatakan
adalah model pengembangan ADDIE bahwa nilai ini termasuk dalam
(Analysis, Design, Development, kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤
Implementation, Evaluation) dengan 4).
urutan tahapan pengembangan adalah (3) Nilai rata-rata kevalidan aspek isi
tahap analisis (analysis), tahap desain dan kegiatan pembelajaran adalah
(design), tahap pengembangan 𝑥̅ = 4 dapat dikatakan bahwa nilai
(development), tahap imlementasi ini termasuk dalam kategori “Sangat
(implentation) dan tahap evaluasi Valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤ 4).
(evaluation). Hasil pengembangan (4) Nilai rata-rata kevalidan aspek
perangkat pembelajaran diuraikan sebagai bahasa adalah 𝑥̅ = 4 dapat
berikut. dikatakan bahwa nilai ini termasuk
1. Hasil Tahap Analisis (Analysis), dalam kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤
yaitu: Analisis Kurikulum, Analisis 𝑥̅ ≤ 4).
Siswa, Analisis Konsep, Analisis (5) Nilai rata-rata kevalidan waktu
Tugas, dan Spesifikasi Tujuan adalah 𝑥̅ = 4 dapat dikatakan
Pembelajaran. bahwa nilai ini termasuk dalam
2. Tahap Analisis Pembelajaran kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤
(Design), yaitu: Penyusunan 4). Jadi ditinjau dari aspek
Kerangka LKS, Pemilihan Format, kompetensi dasar RPP ini
dan Rancangan Awal. dinyatakan memenuhi kriteria
kevalidan

Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 7


Alam & Razak http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa

(6) Nilai rata-rata kevalidan aspek dari keseluruhan aspek, Tes Hasil
penutup adalah 𝑥̅ = 4 dapat Belajar (THB) ini dinyatakan
dikatakan bahwa nilai ini termasuk memenuhi kriteria kevalidan
dalam kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤ (2) Nilai rata-rata kevalidan Tes Hasil
𝑥̅ ≤ 4). Belajar (THB) dari aspek isi adalah
𝑥̅ = 4 dapat dikatakan bahwa nilai ini
C. Hasil penilaian terhadap Lembar termasuk dalam kategori “Sangat
Kegiatan siswa (LKS) oleh para ahli Valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤ 4). Jadi ditinjau
(1) Nilai rata-rata total kevalidan LKS dari aspek isi, Tes Hasil Belajar (THB)
adalah 𝑥̅ = 4, dapat dikatakan ini dinyatakan memenuhi kriteria
bahwa nilai ini termasuk dalam kevalidan.
kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤ (3) Nilai rata-rata kevalidan Tes Hasil
4). Belajar (THB) dari aspek bahasa
(2) Nilai rata-rata kevalidan aspek adalah 𝑥̅ = 4 dapat dikatakan bahwa
format LKS adalah 𝑥̅ = 4 dapat nilai ini termasuk dalam kategori
dikatakan bahwa nilai ini termasuk “Sangat Valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤ 4). Jadi
dalam kategori “Sangat Valid” (3,5 ditinjau dari aspek bahasa, Tes Hasil
≤ 𝑥̅ ≤ 4). Belajar (THB) ini dinyatakan
(3) Nilai rata-rata kevalidan aspek memenuhi kriteria kevalidan.
bahasa adalah 𝑥̅ = 4 dapat
dikatakan bahwa nilai ini termasuk Tabel 2.
Rangkuman Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
dalam kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤ Perangkat Skor Rata- Kriteria
𝑥̅ ≤ 4). Rata Penilaian
(4) Nilai rata-rata kevalidan aspek isi RPP 4 Sangat Valid
LKS adalah 𝑥̅ = 4, dapat dikatakan LKS 4 Sangat Valid
bahwa nilai ini termasuk dalam Tes Hasil Belajar 4 Sangat Valid
kategori “Sangat Valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤ 4). Keterangan :
 Sangat Valid (SV) : 3.5 ≤ M ≤ 4
D. Hasil Penilaian terhadap Tes Hasil  Valid (V) : 2,5 ≤ M < 3,5
 Cukup Valid (CV) : 1,5 ≤ M < 2,5
Belajar (THB) oleh Para Ahli
 Tidak Valid (TV) : M < 1,5
(1) Nilai rata-rata total kevalidan Tes
Hasil Belajar (THB) adalah 𝑥̅ = 4
Dapat disimpulkan bahwa perangkat-
dapat dikatakan bahwa nilai ini
perangkat yang disebutkan pada tabel
termasuk dalam kategori “Sangat
tersebut sudah temasuk dalam kategori
Valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤ 4). Jadi ditinjau
“sangat valid” (3,5 ≤ 𝑥̅ ≤ 4). Berdasarkan
8 Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018
Alam & Razak p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

kriteria kevalidan yang telah dibahas pada Selain itu, banyaknya siswa yang tuntas
bab III, maka perangkat pembelajaran belajar atau mencapai ketuntasan individu
telah memiliki derajat validitas yang yaitu siswa yang memperoleh skor nilai 70
memadai dan layak untuk diujicobakan. ke atas sebanyak 25 orang dari 27 siswa
Namun perangkat-perangkat tersebut atau sekitar 92,59%. Jadi banyaknya siswa
menurut saran para ahli masih perlu yang belum tuntas yaitu siswa yang
diperbaiki/ditambah. memperoleh nilai di bawah 70, sebanyak 2
orang atau sekitar 7,41%.
E. Implementasi/ Pelaksanaan 2) Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas
(Implementation) Siswa
Sebagaimana yang telah disebutkan Pembagian kelompok didasarkan pada
sebelumnya bahwa perangkat nilai matematika semester lalu dan hasil
pembelajaran hasil revisi berdasarkan masukan setelah melakukan diskusi
masukan atau saran dari validator yang dengan guru mata pelajaran matematika
selanjutnya dilaksanakan atau diterapkan yang menangani kelas tersebut.
pada siswa kelas XII IPS3 SMAN 1 Segeri.
Tabel 3.
F. Tahap Evaluasi (Evaluation) Rata-Rata Persentase Waktu Aktivitas Siswa
a. Hasil evaluasi LKS Kategor Pertemuan Rata- Interval
i I II III rata (%) Toleran
Dari hasil evaluasi LKS, diperoleh nilai si (%)
rata-rata minimum dan maksimum yang 1 5,6 5,56 5,6 5,56 0-5
diperoleh siswa masing-masing adalah 2 5,6 5,56 5,6 5,56 0-5
3 22 15,3 21 19,2 17,2 –
berkisar 87 dan 98,6. Evaluasi terhadap 27,2
pengembangan LKS untuk penilian 4 11 11,1 10 10,9 6,1-
16,1
keefektifan dan kepraktisan LKS dapat
5 5,6 5,56 5,6 5,56 0-5
diperoleh dari hasil analisis berikut ini. 6 26 25,7 27 26,4 17,2-
b. Analisis Keefektifan Lembar Kerja 27,2
7 16 16 16 16 11,6 –
Siswa (LKS)
21,6
1) Hasil Tes Belajar Siswa 8 4,9 5,56 5,6 5,32 0–5
Hasil analisis deskriptif secara 9 3,5 9,72 3,5 5,56 6,1-
16,1
kuantitatif penguasaan matematika
setelah tindakan pada tes hasil belajar
G. Respon Siswa Terhadap Lembar
diperoleh skor rata-rata 81,21 dari skor
Kegiatan Siswa
ideal 100 dengan standar deviasi 8,51.
Sesuai hasil persentase dari 15 item
Skor minimum yang diperoleh siswa
pernyataan di atas dengan kriteria yang
adalah 62,65 dan skor maksimum yang
telah ditetapkan pada Bab III, maka aspek
diperoleh siswa adalah 93,97 dengan
respons dari segi bahasa yaitu 84.44%
rentang skor 83.00 .
sedangkan aspek dari segi isi yaitu 84,81%,

Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 9


Alam & Razak http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa

maka respon siswa terhadap lembar Berdasarkan hasil penelitian yang telah
kegiatan siswa secara kesluruhan yaitu diuraikan pada bab IV, maka dapat
84,62% disimpulkan bahwa hasil uji coba LKS yang
Berdasarkan data analisis respon siswa dikembangkan dengan berbasis metode
terhadap lembar kegiatan siswa jika penemuan terbimbing untuk
dihubungkan dengan kriteria respon siswa pembelajaran matematika pada siswa
terhadap keseluruhan komponen kelas XII SMA Negeri 1 Segeri telah
pembelajaran matematika materi matriks dinyatakan temasuk dalam kategori LKS
dengan metode penemuan terbimbing yang valid, praktis dan efektif.
adalah “positif”.
DAFTAR PUSTAKA
H. Pembahasan Ali Hamzah, 2014, Evaluasi Pembelajaran
Pada bagian ini dikemukakan Matematika, Raja Grafindo Persada,
pembahasan tentang hasil penelitian yang Jakarta
telah diperoleh, meliputi tiga hal, yaitu: (1) Aris Dwi Cahyono, Daryanto, 2014,
ketercapaian tujuan penelitian, dan (2) Pengembangan Perangkat
kendala-kendala yang ditemui. Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB,
Pada bagian ketercapaian tujuan Bahan Ajar), Yogyakarta Gava Media,
penelitian yang akan diuraikan adalah Yogyakarta
seberapa jauh penelitian yang Conny R. Semiawan, 2007, Catatan Kecil
direncanakan tercapai. Ketercapaian ini Tentang Penelitian Dan
dikaitkan dengan kevalidan, kepraktisan, Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
dan kefektifan lembar kegiatan siswa Kencana Predana Media Grup, Jakarta
dengan metode penemuan terbimbing. Dany Haryanto, Niken Ariani, 2010,
Temuan khusus yang dimaksud dalam Pembelajaran Multimedia di Sekolah
bagian pembahasan ini adalah temuan- Pedoman Pembelajaran Inspiratif,
temuan yang diperoleh peneliti selama Konstruktif, dan Prospektif, Prestasi
pelaksanaan uji coba lembar kegiatan Pustaka Publisher, Jakarta
siswa dengan metode penemuan Dewi Puspita Sari, Isriani Hardini, 2012,
terbimbing, khususnya yang terkait Sarategi Pembalajaran Terppadu
langsung dengan siswa XII IPS3 SMA (Teori, konsep & Implementasi),
Negeri 1 Segeri sebagai subjek penelitian. Rosdakarya, Pekalongan
Endang Mulyatiningsih, 2011, Metode
IV. PENUTUP Penelitian Terapan Bidang Pendidika,
Alfabeta, Bandung
10 Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018
Alam & Razak p-ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827

Jumanta Hamdayama, 2014, Model dan RIWAYAT HIDUP PENULIS


Metode pembelajaran Kreatif Dan Zam Immawan Alam, S.H. M.H.
Berkarakter, Ghalia Indonesia, Jakarta
Lahir di Ujung Pandang, 7 April
Masnur Muslich, 2009, KTSP Pembelajaran 1970. Ketua di STKIP Andi
Berbasis Kompetnsi dan Kontekstual, Matappa Pangkep. Studi: S1
Ilmu Hukum di Universitas
Bumi Aksara, Malang Muslim Indonesia, Makassar
Nana Syaodih Sukmadinata, 2010, Metode tahun 1990 dan lulus tahun
Penelitian Pendidikan, Remaja 1994; S2 Ilmu Hukum di
Universitas Indonesia Timur,
Rosdakarya, Bandung Makassar pada tahun 2010 dan lulus tahun 2012.
Rahmad Kamaruddin, 2012, Tahun 2017 menjadi pembicara/penyaji makalah
dalam pertemuan ilmiah Seminar Internasional
Pengembangan Bahan Ajar Materi
“2nd ICSMTR 2017”.
Geometri Berdasarkan Teori Belajar
Van Hiele Berbasis karakter untuk Firdha Razak, S.Pd. M.Pd.
Siswa Kelas VII SMP, Tesis, PPs UNM,
Lahir di Pangkajene, 22 Mei
Makassar 1989. Staf pengajar di STKIP
Risma, 2015, Penerapan Model Discovery Andi Matappa Pangkep. Studi
Learning Terhadap Hasil Belajar : S1 Pendidikan Matematika di
STKIP Andi Matappa,
Matematika pada Siswa Kelas VIII Pangkep tahun 2007 dan lulus
SMP Negeri 3 Labakkang, Skripsi, tahun 2011; S2 Pendidikan
Matematika di Universitas Negeri Makassar pada
STKIP Andi Matappa, Pangkep
tahun 2012 dan lulus tahun 2014. Tahun 2017
Roestyah N.K, 2001, Strategi Belajar mendapat Hibah Penelitian Dosen Pemula dari
Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta Ristekdikti dengan Judul “Analisis Tingkat
Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Van Hiele pada
Materi Pokok Dimensi Tiga Ditinjau dari Gaya
Kognitif Kelas XII SMA Negeri 1 Pangkajene”.
Tahun 2017 menjadi pembicara/penyaji makalah
dalam pertemuan Ilmiah Seminar Nasional
Universitas Cokroaminoto Palopo dan
pertemuan ilmiah Seminar Internasional “2nd
ICSMTR 2017”

Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 11


Alam & Razak http://e-mosharafa.org/index.php/mosharafa

This page is intentionally left blank

12 Jurnal “Mosharafa”, Volume 7, Nomor 1, Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai