BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hal ini diperlukan sumber daya manusia yang handal, memiliki
Ada banyak alasan perlunya peserta didik belajar matematika antara lain,
sehari-hari.
2
secara umum dari hasil PISA dan TIMSS dapat ditentukan bahwa Indonesia
negara lain.
didik merupakan salah satu tanggung jawab guru. Tugas guru bukan hanya
dan dapat belajar atas dorongan diri sendiri untuk mengembangkan bakat,
pribadi dan potensi lainnya secara optimal ke arah yang positif”. Guru
komplek, misalnya yang datang dari peserta didik sendiri yaitu kurangnya
peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, peserta didik hanya disuruh
dan tidak terekam dengan baik pada memori jangka panjang peserta didik.
yang dijumpai dalam kehidupan sehari- hari. Selama ini peserta didik
yang ada dilapangan 90% dari peserta didik di kelas XI IIS 1 belum
mencapai KKM. Hal ini dapat dilihat dari hasil tulis hampir seluruh peserta
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Nilai rerata hasil belajar peserta
didik mengalami kenaikan dari siklus I sampai siklus II. Peningkatan hasil
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
matematika.
E. Batasan Istilah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori-Teori Pendukung
atau hubungan timbal balik antara peserta didik dengan guru dan
bernalar.
dalam kurikulum 2013 ada lima langkah sebagai reduksi dari proses
1. Mengamati
Kegiatan peserta didik diperoleh untuk memperoleh dunia nyata
melalui berbagai alat indera penglihatan, pembau, pendengar,
pengecap, dan peraba. Proses mengamati dapat dilakukan melalui
kegiatan observasi lingkungan, menonton video, mengamati
gambar, membaca tabel dan grafik data, menganalisis peta,
membaca buku, mendengar radio, menyimak cerita dan
berselancar mencari informasi yang ada di media masa dan atau
jejaring internet.
2. Menanya
Kegiatan peserta didik untuk menyatukan secara eksplisit dan
rasional apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan
suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu. Dalam kegiatan
menanya, peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru, nara
sumber, atau kepada peserta didik lainnya. Pertanyaan dapat
diajukan secara lisan dan tulisan. Bentuk pertanyaan dapat berupa
meminta informasi, konfirmasi, menyamakan pendapat, atau
bersifat hipotetif.
3. Mencoba/Mengumpulkan data (informasi)
Melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks,
mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara
sumber. Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi,
mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen,
9
setelah melalui proses belajar mengajar. Salah satu cara yang dapat
ataupun setelahnya.
2. Discovery Learning
a. Definisi/Konsep
d. Langkah-langkah Operasional
learning:
a. Langkah persiapan
1) Menentukan tujuan pembelajaran,
2) Melakukan identifikasi karakteristik Peserta Didik
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya),
3) Memilih materi pelajaran,
4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari Peserta Didik
secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi),
5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari
Peserta Didik,
6) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik,
7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar Peserta Didik.
b. Pelaksanaan
1) Stimulasi
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
permasalahan kontekstual yang menimbulkan
kebingungannya agar timbul keinginan untuk menyelidiki
sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku,
dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi
13
e. Sistem Penilaian
3. Materi Transformasi
a. Translasi
perubahan posisi
ditulis:
Contoh:
5
ditranslasikan berturut-turut dengan T(−2 ).
Penyelesaian:
5
Titik P, Q, R dan S ditranslasikan dengan T(−2 )
𝑃(−5
4
) → 𝑃′ = (−5
4
5
) + (−2 ) = (02)
𝑄(−3
4
) → 𝑄 ′ = (−3
4
5
) + (−2 ) = (22)
𝑅(−3
2
) → 𝑄 ′ = (−3
2
5
) + (−2 ) = (20)
𝑆(−5
2
) → 𝑆 ′ = (−5
2
5
) + (−2 ) = (00)
𝑥 𝑇(21) 𝑥+2
𝑃 (𝑦) → 𝑃′ ( )
𝑦+1
Jadi 𝑥’ = 𝑥 + 2 , dan 𝑦’ = 𝑦 + 1
𝑥’ = 𝑥 + 2
𝑥’ − 2 = 𝑥
Jadi 𝑥 = 𝑥’ − 2
𝑦’ = 𝑦 + 1
𝑦’ − 1 = 𝑦
Jadi 𝑦 = 𝑦’ − 1
𝑦 = 3𝑥 + 5
𝑦’ − 1 = 3(𝑥’ − 2 ) + 5
𝑦’ − 1 = 3𝑥’ − 6 + 5
𝑦’ − 1 = 3𝑥’ − 1
𝑦’ = 3𝑥’
adalah 𝑦 = 3𝑥.
b. Refleksi
sebagai berikut.
dari 𝐴𝐴′.
lebih tepat untuk dipilih). Titik itu kita anggap sebagai titik
asal.
2. Dari titik yang dipilih (titik asal) gambarkan garis tegak lurus
cermin.
sebagai pedoman.
Macam-macam refleksi
1 0 𝑥′ 1 0 𝑥
( ) atau ( ) = ( ) (𝑦 )
0 −1 𝑦′ 0 −1
adalah y = -f(x).
−1 0 𝑥′ −1 0 𝑥
( ) atau ( ) = ( )( )
0 1 𝑦′ 0 1 𝑦
adalah y = f(-x).
𝑥′
refleksi terhadap garis 𝑦=ℎ adalah : ( )=
𝑦′
1 0 𝑥 0
( ) (𝑦) + ( ).
0 −1 2ℎ
𝑎 𝑏 𝑥 𝑒
Bentuk ini dapat diubah kebentuk matrik [ ] [𝑦 ] + [𝑓 ] =
𝑐 𝑑
2ℎ − 𝑘
[ ], sehingga didapat persamaan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑒 = 2𝑘 −
𝑦
garis 𝑥 = 𝑘:
𝑥′ −1 0 𝑥 2𝑘 2𝑘 − 𝑥
[ ]=[ ] [𝑦 ] + [ ] = [ ]
𝑦′ 0 1 0 𝑦
Contoh Soal:
Pembahasan:
𝑥′ −1 0 3 ( ) ( )
𝐴′ = [ ′ ] = [ ] [ ] + [2 −2 ] = [2 −2 − 3] =
𝑦 0 1 6 0 6
−7
[ ]
6
21
𝑥′ −1 0 1 ( )
𝐵′ = [ ′] = [ ] [ ] + [2 −2 ] =
𝑦 0 1 −2 0
2(−2) − (−1) −3
[ ]=[ ]
6 6
𝑥′ −1 0 −3 ( )
𝐶 ′ = [ ′] = [ ] [ ] + [2 −2 ] =
𝑦 0 1 3 0
( ) −1
[2 −2 − (−3)] = [ ]
6 6
1,6)
direfleksikan terhadap x = 2!
𝑥′
Ambil sembarang titik P(x, y) maka [ ] =
𝑦′
−1 0 𝑥 2(2) 4−𝑥
[ ][ ]+ [ ]=[ ], sehingga 𝑥 ′ = 4 −
0 1 𝑦 0 𝑦
↔ 3(4 − 𝑥 ′ ) − 2𝑦 ′ − 6 = 0
↔ 12 − 3𝑥′ − 2𝑦 ′ − 6 = 0
3𝑥 ′ + 2𝑦 ′ − 6 = 0
𝑥′ = 𝑦 → 𝑥′ = 0 . 𝑥 + 1 . 𝑦
𝑦′ = 𝑥 → 𝑦′ = 1 . 𝑥 + 0 . 𝑦
0 1
𝐶𝑦=𝑥 = [ ]
1 0
Contoh Soal:
2) dan D(-3,-2)
Pembahasan:
𝑥′ 0 1 3 2
𝐴′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ 1 0 2 3
𝑥′ 0 1 −3 2
𝐵′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ 1 0 2 −3
𝑥′ 0 1 3 −2
𝐶′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ 1 0 −2 3
𝑥′ 0 1 −3 −2
𝐷′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ 1 0 −2 −3
23
dan D’(-2,-3)
terhadap y = x!
Pembahasan:
𝑥′
Ambil sembarang titik P(x,y) sehingga [ ] =
𝑦′
0 1 𝑥 𝑦
[ ] [𝑦] = [ ] maka x’ = y dan y’ = x, lalu
1 0 𝑥
↔ 𝑦 = 𝑥2
↔ 𝑥′ = (𝑦′)2
↔ 𝑦′ = √𝑥 ′
𝑥 ′ = −𝑦 → 𝑥 ′ = 0 . 𝑥 + (−1) . 𝑦
𝑦 ′ = −𝑥 → 𝑦 ′ = −1 . 𝑥 + 0 . 𝑦
0 −1
𝐶𝑦=−𝑥 = [ ]
−1 0
Contoh Soal:
garis y = -x!
Pembahasan:
𝑥′ 0 −1 4 −8
𝑅′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ −1 0 8 −4
𝑥′ 0 −1 1 3
𝑇′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ −1 0 −3 −1
𝑥′ 0 −1 −7 −3
𝑉′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ −1 0 3 7
Pembahasan:
𝑥′
Ambil sembarang titik P(x,y) sehingga [ ] =
𝑦′
0 −1 𝑥 −𝑦
[ ] [𝑦] = [ ]maka x’ = -y dan y’ = -x atau y =
−1 0 −𝑥
𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥 + 1 sehingga
25
↔ 𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥 + 1
↔ 𝑥 ′ = (𝑦 ′)2 + 2𝑦 ′ − 1
−1 0
𝐶𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑂(0,0) = [ ]
0 −1
Contoh Soal
garis y = -x!
Pembahasan:
𝑥′ −1 0 2 −2
𝐴′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ 0 −1 3 −3
26
𝑥′ −1 0 4 −4
𝐵′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ 0 −1 −3 3
𝑥′ −1 0 −7 7
𝐶′ = [ ] = [ ][ ] = [ ]
𝑦′ 0 −1 8 −8
8)
Pembahasan:
𝑥′
Ambil sembarang titik P(x,y) sehingga [ ] =
𝑦′
−1 0 𝑥 −𝑥
[ ] [𝑦] = [−𝑦]maka x’ = -x dan y’ = -y atau x =
0 −1
3𝑥 + 2𝑦 + 4 = 0 sehingga
↔ 3𝑥 + 2𝑦 + 4 = 0
↔ 3(−𝑥 ′ ) + 2(−𝑦 ′) + 4 = 0
↔ −3𝑥 ′ − 2𝑦′ + 4 = 0
↔ 3𝑥 ′ + 2𝑦 ′ − 4 = 0
c. Rotasi
besar sudut rotasi, dan arah rotasi (searah atau berlawanan arah
dan jika searah dengan arah perputaran jarum jam maka sudut
putarnya negatif.
𝑥 𝑦
trigonometri: cos 𝛽 = 𝑟 dan sin 𝛽 = 𝑟 . Dengan
𝑥′ cos 𝛼 − sin 𝛼 𝑥
bentuk matriks adalah: ( ′) = ( ) (𝑦 )
𝑦 sin 𝛼 cos 𝛼
Latihan Soal
90)!
Penyelesaian:
28
√3 1
𝑥′ cos 30 − sin 30 1 −2 1
1. ( ) = ( )( ) = ( 2 )( ) =
𝑦′ sin 30 cos 30 2 1 √3 2
2 2
√3−2
√3−2 1+2√3
( 2 ) =( , 2 )
1+2√3 2
2
𝑥′
2. Ambil sembarang titik P(x,y), maka: ( ) =
𝑦′
cos 90 sin 90 𝑥 0 1 𝑥 𝑦
( ) (𝑦) = ( ) (𝑦 ) = ( )
− sin 90 cos 30 −1 0 −𝑥
+4
1
𝑥 ′ = 5(−𝑦 ′) + 4 ↔ 𝑦 ′ = − 5 𝑥 ′ + 4
1
Jadi, bayangan garis adalah 𝑦 = − 5 𝑥 + 4
𝑥−𝑎 𝑦−𝑏
trigonometri cos 𝛽 = 𝑟
dan sin 𝛽 = 𝑟
dengan
𝑥′
dengan pusat P(a,b) dalam bentuk matriks adalah ( ′) =
𝑦
cos 𝛼 − sin 𝛼 𝑥 − 𝑎 𝑎
( ) (𝑦 − 𝑏) + ( ).
sin 𝛼 cos 𝛼 𝑏
Latihan Soal
persamaan bayangannya.
Penyelesaian
1 1
√2 − 2 √2
( 6√2 ) = (21 3 − 6√2 ) ( 6√2 )
1 )( +
10√2 √2 √2 2 − 10√2 10√2
2 2
1 1
𝑥′ √2 − 2 √2 3 − 6√2 6 2
( ′ ) = (21 1 )( )+( √ )=
𝑦 √2 2 √2 2 − 10√2 10√2
2
0
( ) + ( 6√2 ) = ( 6√2 )
2√2 − 20 10√2 12√2 − 20
𝑥′ 𝑐𝑜𝑠 90 − 𝑠𝑖𝑛 90 𝑥 − 2 2
( ′) = ( )( )+( )↔
𝑦 𝑠𝑖𝑛 90 𝑐𝑜𝑠 90 𝑦 − 4 4
𝑥′ − 2 0 −1 𝑥 − 2
( ′ )=( )( )
𝑦 −4 1 0 𝑦−4
30
𝑥−2 0 −1 −1 𝑥′ − 2 𝑥−2
( )=( ) ( )↔( )=
𝑦−4 1 0 𝑦′ − 4 𝑦−4
0 1 𝑥′ − 2
( )( )
−1 0 𝑦′ − 4
x − 2 = y′ − 4 maka x = y′ − 2 dan y − 4 =
−x ′ + 2 maka y = −x ′ + 6
y′ − 2 − 2(−x ′ + 6) = 5 ↔ 2x ′ + y = 19
d. Dilatasi
Misal titik 𝐴(𝑥, 𝑦), dilatasi titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dengan pusat dilatasi
[𝑂,𝑘]
Secara matematis ditulis: 𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑘𝑥, 𝑘𝑦). Jika
𝑥′
dinyatakan dalam matriks maka sebagai berikut: ( ) =
𝑦′
𝑘 0 𝑥
( )( )
0 𝑘 𝑦
Misal titik 𝐴(𝑥, 𝑦), dilatasi titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dengan pusat dilatasi
[𝑃(𝑎,𝑏),𝑘]
matematis dapat ditulis: 𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑘 (𝑥 − 𝑎) +
𝑥′ 𝑘 0 𝑥−𝑎 𝑎
berikut: ( ′) = ( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦 0 𝑘 𝑏
mengalami peningkatan.
C. Kerangka Berpikir
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari untuk masa kini maupun masa
untuk belajar.
dapatkan akan lebih lama tertanam dalam ingatan mereka. Implikasi yang
meningkatkan hasil belajar peserta didik baik itu segi kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
meningkatkan hasil belajar peserta didik, peserta didik lebih aktif dalam
Bagan 2.1
Kerangka pemikiran
D. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
tindakan terdiri atas beberapa siklus. Setiap Siklus terdiri atas tahap
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IIS 1 SMA N 21 Jakarta tahun
C. Sumber Data
berikut:
1. Teknik Penelitian
adalah:
a. Observasi
akhir pembelajaran.
b. Tes
(test tulis), yaitu pada akhir siklus I dan siklus II yang terdiri atas
materi transformasi.
36
2. Prosedur Penelitian
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
E. Analisis Data
Total Skor
𝑃ersentase = M = × 100%
Jumlah peserta didik x Skor maksimum
sebagai berikut:
Jumlah skor
Nilai = x 100
Skor total
untuk ketuntasan belajar secara klasikal tercapai bila ≥ 85% peserta didik
𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁
P = Angka persentase
F = Frekuensi peserta didik yang tuntas
N = Jumlah peserta didik keseluruhan
Setelah itu akan dihitung nilai rata-rata peserta didik. Nilai rata-rata
sebagai berikut:
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛
berharga dalam sebuah penelitian, dari data yang terumpul akan dilakukan
pengamatan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan data hasil
1. Refleksi awal
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pembelajaran (RPP).
Discovery Learning.
1) Kegiatan awal
lalu berdoa.
d) Memberi apersepsi.
hari.
2) Kegiatan inti
Learning.
masalah)
kesimpulan/generalisasi)
3) Penutup
hari ini
memberi salam
c. Tahap Pengamatan
d. Tahap Refleksi
siklus II.
e. Tahap Revisi
3. Siklus II
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Jakarta dalam dua siklus, yaitu siklus I yang terdiri dari tiga kali pertemuan
disertai satu kali pertemuan untuk tes siklus I dan siklus II selama dua kali
pertemuan disertai satu pertemuan untuk tes siklus II. Penelitian dilaksanakan
selama kurang lebih satu bulan, dimulai dari Hari Selasa tanggal 9 Oktober
sampai dengan Hari Selasa tanggal 31 Oktober tahun 2018. Subjek dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IIS 1 SMA Negeri 21 Jakrta yang
sekali yaitu pada Hari Selasa dan Kamis sesuai dengan jadwal yang telah dibuat
pembelajaran matematika di kelas XI IIS 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kamis, 25
6 08.00 – 09.50 Dilatasi
Oktober 2018
Selasa, 30
7 07.15 – 08.45 Tes Siklus II
Oktober 2018
a. Tahap Perencanaan
Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-2
Pertemuan ke-3
yaitu guru pamong dan untuk mengamati aktivitas dan sikap peserta didik
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan awal
a. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam lalu berdoa.
b. Mengecek kehadiran Peserta Didik.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Memberi apersepsi.
e. Memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran yang
menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
f. Menyampaikan aspek-aspek yang akan dinilai pada hari ini
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti merupakan langkah-langkah model Discovery Learning.
a. Fase 1 : Stimulation (pemberian stimulus)
b. Fase 2 : Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)
c. Fase 3 : Data Collection (pengumpulan data).
47
3. Penutup
a. Peserta didik menyimpulkan yang telah dipelajari.
b. Peserta didik diberi soal evaluasi
c. Peserta didik memberikan refleksi tentang pembelajaran hari ini
d. Menutup pembelajaran dengan pesan moral dan memberi salam
berikutnya karena hasil dari siklus ini akan dijadikan dasar untuk perbaikan
sebagai berikut:
1. Pertemuan ke-1
a. Kegiatan Pendahuluan
berlangsung.
b. Kegiatan Inti
tugas kelompok.
c. Kegiatan Penutup
pembelajaran refleksi.
50
2. Pertemuan ke-2
a. Kegiatan Pendahuluan
yang akan dipelajari serta aspek-aspek yang akan diamati dan dinilai
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan ke-3
a. Kegiatan Pendahuluan
berlangsung.
b. Kegiatan Inti
tugas kelompok.
c. Kegiatan Penutup
c. Hasil Pengamatan
seorang pengamat atau observer dari tim ahli yaitu guru yang berperan
terhadap kegiatan guru dan peserta didik. Mengamati kegiatan guru untuk
dijadikan masukan untuk mengajar pada siklus II. Pada lembar kegiatan
yang telah dilakukan. Dari hasil observasi dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.2 : Data Hasil Observasi Sikap Peserta Didik Siklus I Selama
Kegiatan Pembelajaran Matematika Pada Materi
Transfromasi Melalui Model Pembelajaran Discovery
Learning di Kelas XI IIS 1 SMA Negeri 21 Jakarta Tahun
Pelajaran 2018/2019
No. Hari/Tanggal Kejadian/Observasi Keterangan
1 09/10/2018 Tidak ada rasa ingin tahu - Aaliyah
- Andrawina
- Rafidhia
- Syifa Aulia
- Reyhand
Tidak disiplin - Rafi
- Fatiha
jurnal harian peserta didik. Lembar jurnal harian yang telah disiapkan,
tabel 4.2 di atas, pertemuan I, II, dan III terdapat perubahan sikap
Tabel 4.3 : Data Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I Selama
Kegiatan Pembelajaran Matematika Pada Materi
Transfromasi Melalui Model Pembelajaran Discovery
Learning di Kelas XI IIS 1 SMA Negeri 21 Jakarta Tahun
Pelajaran 2018/2019
No Nama Peserta Didik Skor yang Keterangan
Diperoleh
1 Aaliyah Ananda 56 Tidak Tuntas
2 Al Hadiid Rzeznik Ar Razy 85 Tuntas
3 Alwan Giffar 87.5 Tuntas
4 Amanda Febiyana 73 Tidak Tuntas
5 Andi Indah Yolanda 79 Tuntas
6 Andrawina Syifanindita 58 Tidak Tuntas
7 Aulia Barra Irwanto 98 Tuntas
57
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Peserta Didik pada Siklus I
No Uraian Hasil pada Siklus I
1 Jumlah skor yang tercapai 2623.5
2 Jumlah peserta didik yang tuntas 19 Orang
3 Persentase ketuntasan yang tercapai 52.78 %
4 Nilai rata-rata tes formatif 72.875
Sumber: Hasil Penelitian
58
siklus I. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus pertama baik secara
yaitu 85%, maka hasil ini masih jauh di bawah kriteria. Hal ini
Discovery Learning ini dapat dinilai positif, hal ini terlihat dari hasil
dalam kelompok.
d. Refleksi Siklus I
kegiatan beajar berada pada kategori tinggi karena hanya sedikit peserta
didik yang masuk ke dalam jurnal harian. Walaupun sikap rasa ingin tahu,
kerja sama, dan disiplin sebagian peserta didik tergolong tinggi dan hampir
mereka bisa memahami materi yang diajarkan. Hal ini juga dibuktikan
dengan nilai rata-rata hasil belajar yaitu 72,758 belum mencapai KKM dan
60
yang diharapkan.
e. Revisi Siklus I
refleksi untuk beberapa hal. Refleksi ini dilakukan untuk memperbaiki baik
dari cara mengajar guru maupun hal-hal yang kurang dalam siklus I agar
tidak terjadi kesalahan yang sama pada siklus II. Beberapa hal yang perlu
diperbaiki diantaranya:
dalam belajar.
maka dilanjutkan dengan siklus II. Siklus II ini mengacu pada refleksi dan
61
revisi yang telah dilakukan pada siklus I. Peneliti berusaha untuk memperbaiki
kekurangan yang ada pada siklus I agar tidak terulang pada siklus II. Adapun
deskripsi hasil penelitian pada siklus I diuraikan dalam beberapa tahap yaitu
sebagai berikut.
a. Tahap Perencanaan
Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-2
berlangsung.
dipersiapkan yaitu Lembar Observasi Sikap Peserta Didik. Untuk tiap tiap
Jakarta yaitu guru pamong untuk mengamati sikap peserta didik selama
b. Pelaksanaan Tindakan
Oktober 2018 dan Kamis tanggal 22 Oktober 2018. Tahap tindakan siklus
1. Kegiatan awal
a. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam lalu berdoa.
b. Mengecek kehadiran Peserta Didik.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Memberi apersepsi.
63
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti merupakan langkah-langkah model Discovery Learning.
a. Fase 1 : Stimulation (pemberian stimulus)
b. Fase 2 : Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah)
c. Fase 3 : Data Collection (pengumpulan data).
d. Fase 4 : Data Processing (pengolahan data)
e. Fase 5 : Verification (memverifikasi)
f. Fase 6 : Generalization (penarikan kesimpulan/generalisasi)
3. Penutup
a. Peserta didik menyimpulkan yang telah dipelajari.
b. Peserta didik diberi soal evaluasi
c. Peserta didik memberikan refleksi tentang pembelajaran hari ini
d. Menutup pembelajaran dengan pesan moral dan memberi salam
berikutnya karena hasil dari siklus ini akan dijadikan dasar untuk perbaikan
sebagai berikut:
1. Pertemuan ke-1
a. Kegiatan Pendahuluan
yang akan dipelajari serta aspek-aspek yang akan diamati dan dinilai
b. Kegiatan Inti
tugas kelompok.
c. Kegiatan Penutup
berlangsung.
2. Pertemuan ke-2
a. Kegiatan Pendahuluan
yang akan dipelajari serta aspek-aspek yang akan diamati dan dinilai
b. Kegiatan Inti
tugas kelompok.
c. Kegiatan Penutup
c. Hasil Pengamatan
mengajar di dalam kelas. Pada siklus II, peneliti juga memiliki seorang
peserta didik, pengamat membubuhkan tanda √ pada tiap kolom nilai yang
sesuai dengan sikap peserta didik di kelas. Dari hasil observasi dapat dilihat
sebagai berikut.
menjadi 85,1%.
peserta didik. Semua kegiatan pada siklus II berjalan dengan baik dan
mengalami peningkatan.
siklus II berakhir. Nilai pada tes akhir siklus II ini nantinya sebagai
Tabel 4.6 : Data Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II Selama
Kegiatan Pembelajaran Matematika Pada Materi
Transformasi Melalui Model Pembelajaran Discovery
Learning di Kelas XI IIS 1 SMA Negeri 21 Jakarta Tahun
Pelajaran 2018/2019
No Nama Peserta Didik Skor yang Keterangan
Diperoleh
1 Aaliyah Ananda 75 Tuntas
2 Al Hadiid Rzeznik Ar Razy 97 Tuntas
3 Alwan Giffar 90 Tuntas
4 Amanda Febiyana 85 Tuntas
71
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Peserta Didik pada Siklus II
No Uraian Hasil pada Siklus I
1 Jumlah skor yang tercapai 3079
2 Jumlah peserta didik yang tuntas 31 Orang
3 Persentase ketuntasan yang tercapai 86.11%
4 Nilai rata-rata tes formatif 85.5
72
yang tercapai adalah 86,11% atau 31 orang dari 36 orang peserta didik
yang tuntas dalam pembelajaran siklus II. Hasil tes siklus II meningkat
menjadi 85,5. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus kedua baik
secara klasikal maupun KKM nilai orang peserta didik sudah tercapai,
yaitu 85%, maka hasil ini sudah memenuhi kriteria indikator kinerja.
d. Refleksi Siklus II
pembelajaran, tidak ada peserta didik yang hanya duduk tanpa mengerjakan
LKPD.
belajar. Berdasarkan tes evaluasi siklus II terlihat bahwa nilai tes Peserta
Didik mencapai 86,11%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar telah
73
meningkat atau dapat dikatakan lebih baik dari siklus sebelumnya dan telah
B. Pembahasan
siklus I masih terdapat beberapa kekurangan seperti guru masih kurang dalam
dan hasil observasi selama pembelajaran terlihat sikap rasa ingin tahu, kerja
sama, disiplin dan aktif peserta didik pada siklus II lebih baik jika
dibandingkan dengan sikap peserta didik pada siklus I. Salah satu yang
menyebabkan sikap peserta didik sangat baik adalah karena dikarenakan pada
berubah menjadi sosok yang aktif, lebih sering bertanya jika tidak paham, lebih
Meningkatnya sikap rasa ingin tahu, kerja sama, disiplin dan sikap aktif
belajar peserta didik meningkat. Hal ini terbukti dari hasil tes akhir Peserta
Didik, dimana hasil belajar pada siklus II lebih tinggi dibandingkan pada siklus
I, jika dipersentasekan siklus I hanya mendapat 52,78% dari peserta didik yang
menjadi 86,11% peserta didik yang tuntas. Dengan demikian dapat dikatakan
hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah
Berdasarkan data pada tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar dan sikap peserta didik meningkat dan ketuntasan secara klasikal telah
BAB V
A. Simpulan
maka pada akhir laporan ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
ditunjukkan oleh sikap peserta didik yang meningkat dari siklus I ke siklus
II.
ditunjukkan oleh hasil test peserta didik yang meningkat dari siklus I ke
siklus II.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
HSRC & IEA TIMSS. 2012. Highlights from TIMSS 2011, The South African
Perspective. http://www.hrsc.ac.za/. Diakses pada tanggal 16 September
2018.
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press.
Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
78
____________. 2006. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.