Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pasal 1 menjelaskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

(Departemen Pendidikan Nasional, 2014). Salah satu masalah yang dihadapi

dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran, peserta didik kurang mampu mengembangkan

kemampuan berpikir, kenyatan ini berlaku untuk semua mata pelajaran,

khusunya mata pelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu

pengetahuan yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan memajukan

daya piker manusia (BSNP, 2006). Untuk menguasai teknologi di masa depan,

diperlukan penguasaan matematka yang kuat sejak dini.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan IPTEK, manusia dituntut untuk

lebih kreatif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu matematika. Hal itu

1
2

mengingat pentingnya peran matematika dalam meyelesaikan suatu persoalan

dalamkehidupan sehari-hari. Untuk itu matematika di sekolah harus

ditingkatkan. Akan tetapi sebagian besar kalangan masyarakat menilai bahwa

matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga mereka tidak berminat untuk

mempelajari matematika. Hal ini tentu saja akan menimbulkan hasil belajar

peserta didik dalam pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan dengan

nilai pelajaran lain. Pelajaran matematika di sekolah SMA merupakan pelajaran

yang bersifat abstrak, sehingga diperlukan strategi atau model pembelajaran

yang tepat untuk mengajarkan matematika agar peserta didik lebih mudah

memahami konsep yang terkandung dalam setiap materi yang dipelajari.

Dengan demikian kompetensi dasar dan indikator pancapaian kompetensi

dapat dicapai Sampai saat ini masih banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang

dialami peserta didik dalam mempelajari matematika. Salah satu kesulitan yang

dialami peserta didik adalah rendahnya pemahaman konsep dan hasil belajar

siswa dalam matematika pada materi pokok trigonometri analitika kelas XI

semester ganjil. Setiap diberikan latihan soal banyak siswa yang tidak dapat

memecahkan soal tersebut. Dan hasil belajar siswa kelas XI untuk mata

pelajaran matematika rata-ratakurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

KKM yang ditetapkan di SMA Negeri 5 Pandeglang adalah 75.

Masalah dengan kondisi seperti ini harus segera diatasi dan mencari

pemecahannya agar tidak menimbulkan masalah baru dan menghambat proses

pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu model

pembelajaran yang tepat dan menarik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut


3

agar hasil belajar peserta didik meningkat maka alternatif pemecahannya

digunakan model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model

pembelajaran Discovery Learning.

Dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Trigonometri Analitika

Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas XI SMA Negeri 5

Pandeglang” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran

model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

Trigonometri Analitika.

B. Identifikasi Masalah

Untuk mendapatkan jalan keluar dari permasalahan tersebut, guru

melakukan refleksi diri agar masalah tampak jelas sehingga dapat ditarik akar

penyebab masalahnya. Dari hasil refleksi ternyata selama pembelajaran cara

guru menyampaikan materi hanya dengan metode ceramah, tidak pernah

menggunakan model pembelajaran matematika pada materi trigonometri

analitika, guru tidak dapat menciptakan suasana yang kondusif saat

pembelajaran berlangsung, siswa tidak terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran dan hasil belajar siswa yang rendah.

Setelah melakukan refleksi diri ternyata yang menjadi akar penyebab

permasalahannya adalah cara guru menyampaikan materi dengan ceramah dan

peserta didik belajar secara individu merupakan salah satu penyebab masalah

yang dialami siswa. Selain itu pemahaman konsep dasar transformasi geometri
4

peserta didik rendah yang disebabkan peserta didik belajar matematika dengan

menghafal, belajar tidak bermakna, sehingga hasil belajar peserta didik rendah.

Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam materi trigonometri

analitika ini digunakan model pembelajaran Discovery Learning.

Model Discovery Learning merupakan model pembelajaran penemuan

(terbimbing) yang merupakan manifestasi dari berbagai teori kognitif. Hasil

penelitian Wahjudi (2015) menunjukan bahwa penerapan Discovery Learning

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa secara individu maupun kelompok,

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning diharapkan

peserta didik akan aktif, mandiri dan dapat meningkatkan pemahaman konsep.

Dengan demikian apabila diberikan tes belajar maka hasil belajar peserta didik

dengan model Discovery Learning ini diharapkan lebih baik dan meningkat

dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan kajian dalam penelitian ini maka permasalahan ini

dibatasi hanya pada pokok bahasan trigonometri analitika. Peningkatan hasil

belajar matematika dengan model pembelajaran Discovery Learning yang

ditinjau dalam penelitian ini adalah dari hasil tes evaluasi peserta didik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan

masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan


5

pembelajaran matematika dengan model Discovery Learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi trigonometri analitika kelas XI

SMA Negeri 5 Pandeglang?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, secara umum tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah menjadi bahan masukan bagi

guru untuk mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan sikap

profesionalitas guru, meningkatkan mutu proses dan prestasi belajar peserta

didik.

Secara khusus tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi trigonometri analitika siswa kelas XI SMA

Negeri 5 Pandeglang dengan penerapan model Discovery Learning.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. Siswa

Dapat meningkatkan minat belajar dan belajar aktif sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika.

b. Guru

Sebagai bahan masukan guru untuk memilih model pembelajaran yang

tepat sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan serta meningkatkan


6

profesinalisme.

c. Sekolah

Sebagai acuan atau bahan masukan sekolah untuk lebih memajukan sekolah dan

meningkatkan kualitas pendidikan serta perbaikan proses dan hasil belajar..

Anda mungkin juga menyukai