BAB I
PENDAHULUAN
peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang
dan yang akan datang. Oleh karena itu pendidikan merupakan sarana yang
macam bidang studi, salah satu diantaranya adalah bidang studi matematika.
algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah”.
menyenangkan dan dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik. Jika peserta
didik tidak dapat memahami konsep dengan baik, tujuan dari pembelajaran
1
2
matematika ini tidak akan tercapai dan juga akan berpengaruh terhadap tujuan
yang sudah pernah diterapkan oleh guru diantaranya yaitu Problem Based
Learning (PBL) dan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pare Share
Hal ini dibuktikan pada saat dilakukan tanya jawab, hanya 20% peserta didik
yang bisa menjawab dengan benar. Selain itu, ketika peserta didik diminta
untuk memberikan contoh dan bukan contoh dari materi, banyak peserta didik
yang masih salah. Hal ini bisa terjadi karena peserta didik tidak memahami
konsep yang sedang dipelajari. Dan berdasarkan hasil observasi peneliti dengan
orang dari 32 peserta didik yang berhasil menjawab soal mengenai penerapan
Jadi, urutan bilangan dari yang terbesar adalah: bilangan B, bilangan A, dan
bilangan C
sesuai dengan yang diharapkan. Ini artinya peserta didik belum mampu untuk
permasalahan.
Jika masalah ini tidak diatasi, maka peserta didik akan mengalami
juga akan mengalami kesulitan jika memasuki jenjang pendidikan yang lebih
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk melatih dan meningkatkan
adalah suatu sistem yang dirancang sebagai salah satu cara belajar cepat dan
merupakan suatu jalinan yang sangat efisien karena melibatkan peserta didik,
pemahaman konsep mereka. Pada tahap mind, peserta didik diberikan motivasi
agar peserta didik bisa fokus sebelum pembelajaran dimulai. Untuk tahap
dan informasi ini akan selalu diulang pada saat melakukan tahap triggering.
Hal ini dapat menyebabkan peserta didik ingat dengan konsep suatu materi
karena sering diulang-ulang. Selain itu, peserta didik juga dituntut untuk
pemikiran dan analisa, hal ini terjadi pada tahap search. Setelah itu, peserta
tahapan exhibit. Hal ini akan menyebabkan pemahaman konsep peserta didik
5
lebih baik, karena selain mendengar, peserta didik juga mencoba langsung
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
C. Rumusan Masalah
MASTER?
SMPN 13 Padang?
6
D. Tujuan Penelitian
adalah:
E. Manfaat Penelitian
2. Peserta didik, untuk merubah cara belajar peserta didik sehingga dapat
memahami pelajaran.
3. Teman sejawat, sebagai bahan masukan bagi guru untuk memilih model
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
(CBC) yang diciptakan oleh pelatih terkemuka CBC Jayne Nichol, peneliti
Open Sesame (2003: 94). Cara belajar cepat maksudnya adalah usaha
MASTER adalah suatu sistem yang dirancang sebagai salah satu belajar
cepat dan merupakan suatu jalinan yang sangat efisien yang meliputi peserta
didik agar memperoleh keadaan pikiran yang benar dalam belajar. Ada
7
8
Menggunakan jeda semenit; 10) Memberi waktu untuk harga diri; 11)
Rose dan Nicholl (2003: 383) menyebutkan bahwa para guru harus
dalam dirinya.
dilakukan oleh guru, seperti yang ditulis Rose dan Nicholl (2003: 383)
yaitu:
1) Gagasan Inti
berupa gagasan inti dari pokok bahasan kepada peserta didik pada
Johnson, dalam buku mereka Learning Together and Alone (Rose dan
perkelompok.
akan dipelajari
diskusi).
1) Mencari analogi
2) Berpikir mendalam
3) Imajinasi terbimbing
4) Pertanyaan menantang
5) Belajar interpersonal
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya ingat para
peserta didik yang dikemukakan oleh Rose dan Nicholl (2003: 399),
antara lain:
11
malam di rumah.
dengan materi yang dipelajari, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
Rose dan Nicholl (2003: 400), untuk membantu peserta didik agar
1) Pertanyaan menantang
3) Catatan prestasi
4) Nilai
mempelajarinya)
pengetahuan baru yang diterima. Jurnal Belajar Harian adalah cara yang
1) Apa yang paling anda senangi/tidak senangi dari pelajaran hari ini?
3) Apa yang bisa anda lakukan untuk menjamin agar itu bisa dipahami?
Kerja Peserta Didik (LKPD) yang diberikan oleh guru. Dalam diskusi
3) Apa yang dapat dilakukan agar materi yang belum dimengerti bisa
dipahami? (Reflecting).
mengajar. Tanpa adanya aktivitas maka tujuan belajar tidak akan dapat
ada belajar kalau tidak ada aktivitas”. Aktivitas belajar adalah aktivitas
didik dalam pembelajaran MASTER dalam penelitian ini terlihat pada tabel
2.
3. Pemahaman Konsep
konsep. Pemahaman berasal dari kata dasar paham, yang berarti mengerti
benar. Seseorang dapat dikatakan paham terhadap suatu hal apabila orang
sistematis.
yang sedang dipelajari. Hal ini senada dengan Suherman (2003: 22) yang
konsepnya).
e. Memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang
dipelajari.
matematika.
konsep matematis ini dalam penelitian karena hasil observasi awal, empat
dilakukan oleh Ari Karini Putri ini dilakukan pada peserta didik SD dan
untuk melihat kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil penelitian ini,
didik yang belajar dengan model pembelajaran MASTER dan peserta didik
C. Kerangka Konseptual
Kondisi awal peserta didik kelas VII.8 SMPN 13 Kota Padang banyak
yang kesulitan dalam memahami konsep matematika. Hal ini terlihat dari
mengenai suatu materi, dan informasi ini akan selalu diulang pada saat
melakukan tahap triggering. Hal ini dapat menyebabkan peserta didik ingat
dengan konsep suatu materi karena sering diulang-ulang. Selain itu, peserta
yang lebih memerlukan pemikiran dan analisa, hal ini terjadi pada tahap
yang mereka ketahui pada tahapan exhibit. Hal ini akan menyebabkan
pemahaman konsep peserta didik lebih baik, karena selain mendengar, peserta
mempresentasikannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan dari
22
23
kelas VII.8 masih rendah. Dan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah
D. Tahapan Penelitian
sebagai berikut:
uraian.
LKPD, tugas yang diberikan, serta aktivitas belajar yang muncul. Selain
4. Refleksi (reflection)
25
selanjutnya. Siklus akan berhenti jika jumlah peserta didik yang memiliki
skor perolehan
Nilai¿ ×100 %
skor maksimal
peserta didik kearah yang lebih baik. Data yang dikumpulkan diolah secara
4 sebagai berikut:
< 81 persen.
adalah berupa tes dan non tes. Tes digunakan untuk melihat kemampuan
pemahaman konsep matematis peserta didik dan non tes digunakan untuk
G. Instrumen Penelitian
27
peserta didik.
peserta didik.
b. Merancang soal.
seluruh kegiatan pembelajaran dan sikap peserta didik dari awal hingga
akhir pembelajaran.
Jumlah skor
Keterangan:
1. Visual Activities
A1=¿Peserta didik memperhatikan guru yang sedang menyajikan materi
pelajaran
2. Oral Activities
A2=¿Peserta didik berdiskusi masalah atau pertanyaan yang diberikan
dengan kelompok masing-masing
A3 =¿Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka
secara individu
3. Mental Activities
A 4=¿Peserta didik lain memberikan tanggapan kepada peserta didik
yang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
4. Listening Activities
A5 =¿Peserta didik mendengarkan presentasi temannya
29
5. Writing Activities
A6 =¿ Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru
6. Emotional Activities
A7 =¿ Peserta didik bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
A. Hasil Penelitian
1. Siklus 1
a. Deskripsi Data
8 sebagai berikut:
berikut:
31
100%
90%
80%
70%
60% pertemuan 1
pertemuan 2
50%
pertemuan 3
40% pertemuan 4
pertemuan 5
30%
20%
10%
0%
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7
Gambar 2. Grafik Aktivitas Peserta Didik Pada Siklus 1
pelajaran
individu
didik diperoleh dari tes akhir yang dilakukan pada pertemuan ke-5, tes
berikut:
model matematika.
c. Refleksi Siklus I
sebanyak 58% dari jumlah peserta didik sudah mampu untuk menyatakan
model matematika, atau cara lainnya). Karena hanya 40% dari peserta
penelitian ke siklus II karena dilihat dari hasil analisis data pada siklus I
2. Siklus II
a. Deskripsi Data
10 berikut:
1 2 3
Memperhatikan guru yang sedang
1 90,91 87,88 90,91
menyajikan materi pelajaran
Berdiskusi masalah atau
2 pertanyaan yang diberikan dengan 57,58 57,58 60,60
kelompok masing-masing
3 Mempresentasikan hasil diskusi
39,39 48,48 54,55
kelompok secara individu
gambar 3 berikut:
100%
90%
80%
70%
60%
pertemuan 1
50%
pertemuan 2
40% pertemuan 3
30%
20%
10%
0%
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7
Gambar 3. Grafik Aktivitas Peserta Didik Pada Siklus II
pelajaran
individu
didik diperoleh dari tes akhir yang dilakukan pada pertemuan ke-4, tes
berikut:
salah.
model matematika.
3) Refleksi Siklus II
B. Pembahasan
rata-rata sebesar 77,58%. Dan untuk indikator aktivitas peserta didik yang
kedua yaitu peserta didik berdiskusi masalah yang diberikan dengan kelompok
46
sebesar 75,76%. Dan untuk indikator aktivitas peserta didik yang terakhir yaitu
siklus I dan siklus II, terlihat bahwa aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik
untuk beberapa indikator aktivitas belajar peserta didik berada diatas 51%. Ini
≤ A < 75.
47
indikator menerapkan konsep secara logis dan sebesar 62,12% untuk indikator
untuk indikator menerapkan konsep secara logis dan sebesar 66,67% untuk
matematis.
peserta didik berada pada rentang 66,67% hingga 86,36%. Ini artinya kriteria
peserta didik yaitu 61 ≤ A < 81 sudah tercapai. Oleh karena itu penelitian
BAB V
A. Kesimpulan
1. Aktivitas peserta didik kelas VII.8 SMPN 13 Padang meningkat pada setiap
B. Saran
2. Bagi Guru
Sehingga model MASTER bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan model
48
49
DAFTAR PUSTAKA
Lufri. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press
Rose, Colin. 2003. Accelerated Learning For The 21st Century. Bandung: Nuansa.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Yudhi, Prima, dkk. 2014. Buku panduan Penulisan Skripsi. Padangpanjang: FKIP
UMSB Padangpanjang
52
Oleh:
KIKI FEBRIKA ANGGOLA
NIM. 17303009