A. Judul
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIF LEARNING TIPE THINK TALK
WRITE
UNTUK
MENINGKATKAN
PEMAHAMAN
KONSEP
MATEMATIKA
(PTK Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jatiserang I Kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka Tahun Ajaran 2016/2017)
sebuah
proses
pembelajaran
yang
efektif
dan
effisien
menyesuaikan terhadap pola pikir siswa karena kemampuan siswa berbedabeda dan juga kurikulum yang sesuai karena Konsep pada kurikulum
matematika tingkat Sekolah Dasar dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu,
penanaman konsep dasar, pemahaman konsep dan pembinaan keterampilan
(Heruman, 2010:02). Belajar matematika berarti belajar tentang konsep dan
struktur yang abstrak serta hubungannya, kemudian siswa diharapkan dapat
memahami konsep matematika dan selanjutnya siswa akan mendapatkan
keterampilan matematika yang diharapkan.
Menurut George R. Knight (2007:150-151) menyatakan bahwa Para
subjek didik adalah mahkluk dinamis yang secara alamiah berkeinginan untuk
belajar dan akan belajar jika mereka tidak dibuat frustasi. Seperti yang
diketahui proses pembelajaran dikelas siswa tidak hanya mendengarkan dan
mencatat apa yang di jelaskan guru karena sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman serta siswa tidak bersifat pasif yang hanya mendapatkan
informasi. Proses belajar yang monoton seperti halnya siswa hanya
mendengarkan dan mencontoh apa yang guru berikan bukan lagi hal yang akan
membuat sukses dalam proses pembelajaran namun hal seperti itu akan
membuat siswa kesulitan ketika menemukan situasi lain dengan kondisi lain
diluar konteks yang diajarkan, maka hal tersebut yang sering memicu
anggapan bahwa matematika itu sulit dan mengakibatkan hilangnya motivasi
dalam belajar matematika. Anggapan sulit yang diutarakan oleh siswa
merupakan sikap yang menggambarkan bahwa proses pembelajaran dikelas
belum bermakna.
Perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan di era sekarang ini,
membuat banyak ragam pilihan terhadap strategi dalam proses pembelajaran
salah satunya adalah model Cooperatif Learning tipe Think Talk Write (TTW),
yaitu strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis
bahasa tersebut dengan lancar (Mifttahul Huda, 2015:218). Model
pembelajaran TTW terdiri dari tiga tahapan yaitu, Think, yang berarti siswa
berpikir untuk memahami suatu permasalahan, Talk, yang berarti siswa
menkomunikasikan apa yang dipikirkannya, dan Write, yang berarti siswa
menulis dari hasil dan kesimpulan dari tahap pertama dan kedua. Menurut
Silver dan Smith dikutip dari buku Miftahul Huda: Silver dan Smith (dalam
Miftahul Huda, 2015: 219), menyatakan bahwa:
Peranan dan tugas guru dalam usaha mengefektifkan
penggunaan strategi Think Talk Write adalah mengajukan dan
menyediakan tugas yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif
berpikir, mendorong dan menyimak ide-ide yang dikemukakan siswa
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas teridentifikasi beberapa
permasalahan diantaranya :
1. Kurang bervariasinya proses pembelajaran matematika.
2. Siswa kesulitan dan lamban dalam memahami suatu konsep matematika.
3. Kebiasaan siswa mengeluh dan menganggap pembelajaran matematika
sulit dan tidak menyenangkan.
4. Hilangnya motivasi siswa dalam proses belajar baik disekolah maupun
diluar jam sekolah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan suatu
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan model Cooperatif Learning tipe Think Talk Write
(TTW) pada mata pelajaran Matematika dikelas V SDN Jatiserang I ?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep matematika siswa setelah
penggunaa model Cooperatif Learning tipe Think Talk Write (TTW)
dikelas V SDN Jatiserang I ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran matematika dikelas V SDN
Jatiserang I setelah menggunakan model Cooperatif Learning tipe Think
Talk Write (TTW).
berkontribusi
dalam
mengembangkan
pengetahuan
dan
G. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
Matematika dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006
(KTSP) dinyatakan sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin
ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika
dipandang sebagai suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir siswa,
namun pada hakekatnya merupakan suatu ilmu dengan cara bernalar secara
Sedangkan
menurut
Herman
Hudjojo
(2012:107)
10
prinsip
yang
berkaitan
dengan
motivasi,
keaktifan,
11
12
13
siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Jatisari tahun
ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan
model model Think Talk Write (TTW) dengan media bangun datar dalam
peningkatan pembelajaran matematika di kelas V SDN 2 Jatisari tahun
ajaran 2014/2015 diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan media bangun datar dapat
meningkatkan pembelajaran matematika tentang sifat-sifat bangun datar
terlihat dari hasil persentase ketuntasan pembelajaran matematika pada
siklus I yang mencapai rerata 75,86 atau 61,03%, pada siklus II meningkat
menjadi rerata 79,67 atau 85%, dan pada siklus III meningkat menjadi
rerata 82,82 atau 91,38%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
persentase ketuntasan pembelajaran matematika mengalami peningkatan
dari siklus I sampai siklus III.
14
guru
hendaknya
sering
mengadakan
pembelajaran
dengan
15
I. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah penelitian yang
kebenarannya akan diuji dalam penelitian. Hipotesis bersifat logis dan rasional
berdasarkan kajian awal dan teori yang relevan dengan masalah penelitian
Musfiqon (2012:47). hipotesis masih merupakan dugaan, belum merupakan
pembenaran atas jawaban masalah penelitian namun hal tersebut perlulah
untuk dirumuskan karena hipotesis dianggap sebagai jawaban yang akan kita
cari atau tuju dalam penelitian .
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas peneliti dapat merumuskan hipotesis
tindakan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu Model Cooperatif Learning
Tipe Think Talk Write dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika di
Kelas V SDN Jatiserang I.
16
J. Metodologi
1. Setting Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu tujuh bulan
dimulai sejak bulan Maret sampai dengan bulan September 2016.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri Jatiserang I, terletak
di Jalan Perwira, Desa Jatiserang, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten
Majalengka. Pemelihan tempat di SDN Jatiserang I karena penulis
menemukan permasalahan sebagai berikut:
1) Siswa kesulitan dan lamban memahami suatu konsep matematika.
2) Kebiasaan dan lamban dalam memahami suatu konsep matematika.
3) Hilangnya motivasi dalam proses belajar baik disekolah maupun
diluar jam sekolah.
4) Kurang bervariasinya proses pembelajaran matematika.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Jatiserang I
Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka dengan jumlah siswa
sebanyak 22 orang siswa, yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 12
orang siswa perempuan.
17
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini akan diperoleh dari siswa dan guru
yang meliputi data primer berupa nilai hasil tes evaluasi, observasi,
dokumentasi dan sumber data sekunder yaitu data berbentuk dokumen
seperti daftar absen kelas, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), serta
data berbentuk dokumen lainnya sebagai penguat dari sumber data
penelitian yang akan dilaksanakan.
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2014:305) menyatakan bahwa ,terdapat dua
hal yang mempengaruhi kualitas dari penelitian yaitu kualitas instrument
penelitian, dan kualias pengumpulan data. Berikut adalah teknik dan alat
dalam pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini :
a. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
diantaranya meliputi Tes, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
1) Tes, Tes merupakan alat yang berbentuk latihan yang akan
digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa.
2) Observasi Terfokus, Observasi merupakan teknik pengumpulan
data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang
berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi yang terfokus
pada peningkatan pemahaman konsep matematika.
3) Dokumentasi, digunakan untuk meengkapi data dalam proses
penelitian
18
19
dari
permasalahan
yang
dihadapi
guru
dalam
proses
20
Survei
(Penemuan Fakta
dan Analisis
S
I
K
L
U
S
1
Perencanaan
Umum
Implementasi
Tindakan
Tindakan 1, 2, 3
Memonitor
Implementasi dan
Pengaruhnya
Peninjauan Ulang
Perencanaan yang
diubah
S
I
K
L
U
S
2
Implementasi
Tindakan
Tindakan 1, 2, 3
Memonitor
Implementasi dan
Pengaruhnya
Revisi Ide
Umum
Peninjauan Ulang
Perencanaan
yang diubah
S
I
K
L
U
S
3
Tindakan 1, 2, 3
Implementasi
Tindakan
Memonitor
Implementasi
dan Pengaruhnya
Pembahasan
akhir dan
mengambil
kesimpulan dari
penelitian
Gambar 1. Desain PTK John Elliot dalam Hopkins (Dini Oktavianti, 2013:31)
21
Setelah Observasi awal dilaksanakan kemudian mendiskusikan maksud
dan tujuan penelitian yang akan dilakukan bersama guru dan kepala sekolah,
seperti yang diuraikan dalam bagan diatas yaitu bagan PTK yang dikembangkan
John Elliot, secara garis besar akan dilaksanakan dalam empat tahap di setiap
siklusnya, berikut penjelasan empat tahapan tersebut menurut Kasihani Kasbolah
dan I Wayan Sukarnyana (2012:40-42)
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan dalam penelitian ini akan disusun berdasarkan
permasalahan yang akan dipecahkan berdasarkan hipotesis tindakan yang
ada. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan direncanakan dengan
menentukan titik atau focus terhadap hal yang akan diperbaiki kemudian di
buat suatu instrument sebagai alat untuk mengumpulkan data selama
penelitian berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang
telah disusun sebelumnya. Peneliti akan melaksanakan tindakan sesuai
dengan apa yang telah dirumuskan dalam perencanaan.
3. Observasi
Observasi atau pengumpulna data dalam penelitian tindakan kelas
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati
dan mencatat hal-hal yang masih kurang dan harus diperbaiki pada siklus
berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan dimana semua informasi yang diperoleh
dalam satu siklus dikaji dan dipahami serta dikaitkan dengan teori atau
22
hasil penelitian yang relevan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan dari
pelaksanaan satu siklus dan akan memutuskan bahwa penelitian tersebut
perllu diperbaiki atau sudah berhasil memperbaiki kekurangan yang ada.
K. Validasi Data
Penulis dalam melakukan validasi data terhadap data yang didapatkan
menggunakan Tringaluasi, Member Check, dan Auditrail.
1. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang ada (Sugiyono, 2008:330). Peneliti menggunakan observasi
terfokus, wawancara tak terstruktur dan dokumentasi untuk sumber data
yang sama secara serentak.
2. Member check dilakukan dengan meninjau kembali keteranga-keterangan
atau data. Penulis mengemukakan hasil temuan sementara untuk
memperoleh tanggapan, sanggahan, atau informasi tambahan baik dari
guru maupun siswa. Sehingga terjaring data yang benar dan memiliki
derajat validitas yang tinggi.
3. Kegiatan
Auditrail
mengecek
kebenaran
prosedur
dan
metode
23
L. Analisis Data
Data yang didapat dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan
kualitatif, kemudian semua data yang didapat akan di deskripsikan kedalam
bentuk presentase. Data kuantitatif akan diperoleh dari hasil tes sedangkan
data kualitatif akan didapatkan dari hasil observasi yang akan dilaksanakan
dalam penelitian ini. Siswa dikatakan tuntas jika mendapat nilai 65 yaitu nilai
yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan untuk data
kualitatif akan diperoleh dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Adapun analisis data yang akan dilaksanakan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Hasil Tes akan dianalisis dengan cara:
a. Mencari Nilai
Keterangan :
P
24
Baik Sekali
= 81%-100%
Baik
= 61%-80%
Cukup
= 41%-60%
Kurang
= 21%-40%
Kurang Sekali
= 0%-20%
M. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian yang akan ditempuh yaitu selama tujuh bulan, terhitung
dari bulan Maret sampai bulan September 2016. Agar kegiatan penelitian ini
terarah dan tersusun dengan baik dan memiliki acuan serta pedoman dalam
pelaksanaanya maka penulis dengan ini akan menggambarkan rencana
kegiatan pelaksanaan penelitian dengan rincian sebagai berikut :
25
Tabel 1. Tabel Jadwal Pelaksanaan Penelitian.
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
Kegiatan
April
No
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Pendahuluan
2 Pengajuan Judul
3 Penyusunan Proposal
4 Revisi Proposal
5 Seminar Proposal
6 Persiapan Penelitian
7 Penyusunan Instrumen
8 Tindakan Siklus I
9 Tindakan Siklus II
10 Tindakan Siklus III
11 Pengelolaan Data
12 Penyusunan Laporan
N. Daftar Pustaka
Abdul, K. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup.
Alviyani, N.N. (2015). Penggunaaan Model Pembelajaran Cooperatif
Learning Tipe Think Talk Write dengan Media Benda Konkret dalam
Peningkatan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di
Kelas V. hlm 1-6.
Amaliya. (2015). Penerapan Model Think Talk Write menggunakan Mind Map
untuk Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Sifat-Sifat
Bangun Datar dan Bangun Ruang Siswa Kelas V SD 5 Puyoh. Skripsi
pada FKIP UnVersitas Muria: tidak diterbitkan.
Danim, S. (2010). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
Daryanto.(2012). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
26
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hasbullah. (2013). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:Raja Grafindo
Persada.
Heruman. (2010). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Rosda.
Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hudjojo, H. (2012). Pengembang Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Malang: UM Press.
Indriyani, I. (2015). Penerapan Model Think Talk Write (TTW) Dengan
Media Bangun Datar Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika
Tentang Sifat-Sifat Bangun Datar Pada Siswa Kelas V SDN 2 Jatisari.
3. (2.1) hlm 148-153.
Knight, G.R. (2007). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media.
Musfiqon. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan,
Jakarta: Prestasi Pustaka
Nila
Matematika
dalam