“LAPORAN PTK“
Mengetahui
Kepala Sekolah SDN 2 Pagerkidul
Supriyadi
ABSTRAK
B. Rumusan Masalah
Bagaimana model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
menggunakan media realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menggunakan media realia
pada materi hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) menggunakan media realia dapat meningkatkan minat dan
hasil belajar belajar siswa.
2. Bagi guru
Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) menggunakan media realia dapat menciptakan situasi belajar
mengajar yang lebih inovatif dan tidak monoton. Sebagai upaya untuk
mengatasi pembelajaran yang konvensional, memberikan pembelajaran yang
bermakna bagi siswa, dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu proses
belajar mengajar di kelas.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat membantu memperbaiki proses pembelajaran, khususnya
mata pelajaran IPA materi hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan
fungsinya, sehingga sekolah bisa memfasilitasi segala keperluan untuk
kelancaran proses pembelajaran tersebut.
4. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman dan alternatif terhadap
pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA materi hubungan antara struktur
bagian tumbuhan dengan fungsinya dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi
untuk melakukan penelitian berikutnya.
Siklus II
Dari hasil evaluasi dan analisis yang dilakukan pada tindakan pertama dengan
menemukan alternative permasalahan yang muncul pada siklus I yang selanjutnya
diperbaiki pada siklus II dengan kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan masih
sama yaitu:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan beberapa kali pertemuan dengan
guru kelas membahas teknis pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Dalam
pertemuan ini, peneliti membahas dan menganaslisis materi pelajaran kemudian
peneliti:
a. Menentukan mata pelajaran dan materi yang akan diajarkan sesuai dengan
silabus dan kurikulum, yaitu mata pelajaran IPA materi bagian-bagian pada
tumbuhan.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan mata
pelajaran dan materi pembelajaran dengan strategi Contextual Teaching
and Learning (CTL) agar pembelajaran menarik.
c. Mendiskusikan bahan dan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran
yang sesuai dengan materi pembelajaran.
d. Menyusun format atau lembar observasi yang akan digunakan.
e. Menyusun tes untuk mengukur hasil belajar selama tindakan penelitian
diterapkan.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahapan ini adalah melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan strategi Contextual Teaching and Learning
(CTL) yang sesuai dengan rencana pembelajaran. Tujuan utama dalam
melaksanakan tindakan ini untuk mengupayakan adanya perubahan kearah
perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran siswa dengan melaksanakan
kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan diawal. Dalam
melaksanakan tindakan maka perlu menyusun langkahlangkah operasional atau
skenario pembelajaran dari tindakan yang dilakukan.
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok untuk memberikan penjelasan
tentang materi.
c. Masing-masing kelompok memperhatikan penjelasan yang disampaikan
oleh guru.
d. Kemudian guru menghubungkan materi dengan dunia nyata. Seperti guru
menggunakan tumbuhan untuk menjelaskan materi yang diajarkan.
e. Setelah siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru kemudian
guru memberi soal untuk dikerjakan masing – masing kelompok.
f. Evaluasi dan Penutup
3. Tahap Observasi
Tahap ini dilakukan selama penelitian berlangsung, melakukan pengamatan
terhadap proses pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk penelitian ini.
4. Tahapan Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengharapkan tidak ada lagi hambatan atau kesulitan
yang di alami siswa sehingga tercapai ketuntasan baik secara individu maupun
secara klasikal. jika masih ada kesulitan yang di alami siswa, maka lanjutlah
siklus berikutnya yang tahap pelaksanaanya sama dengan pelaksanaan tahap
tindakan pada siklus II
2. ≥ 75 % Tuntas 3 8. 824 %
Jumlah 34 100 %
2. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan I
Setelah diperoleh kesulitan dari hasil pengamatan terhadap guru mata
pelajaran IPA, maka pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah
merencanakan tindakan, sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
dilakukan dan dilaksanakan pada siklus 1 dalam upaya membantu
peningkatan hasil belajar siswa pada materi bagian- bagian pada
tumbuhan
2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung
terlaksananya proses pembelajaran yaitu buku ajar siswa
3) Membuat format tes hasil belajar siswa untuk melihat hasil
belajar siswa pada materi bagian-bagian pada tumbuhan
Keterangan :
Keterangan skor :
a. Skor 1 jika siswa tidak melaksanakan kegiatan
b. Skor 2 jika siswa melaksanakan kegiatan dengan cukup baik
c. Skor 3 jika siswa melaksanakan kegiatan dengan baik
d. Skor 4 jika siswa melaksanakan kegiatan dengan baik sekali
1) Faktor guru
a) Guru belum memahami diri siswa secara keseluruhan
b) Guru belum efektif dalam mengelola kelas karena kurangnya sarana dan
prasarana
c) Guru kurang tegas dalam menghadapi siswa
2) Faktor siswa
a) Siswa belum terbiasa mencari sendiri konsep pelajaran tentang materi
bagian-bagian pada tumbuhan
b) Siswa belum memahami secara optimal
c) Siswa belum terbiasa untuk bertanya mengenai materi yang belum
dipahami sehingga banyak dari mereka diam dan bermain ketika
menyelesaikan soal-soal.
d. Refleksi I
Adapun keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan siklus I dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Guru belum mampu secara maksimal mengelola dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar
2) Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru untuk semua aspek dapat
dilihat baha guru sudah cukup maksimal dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning
(CTL), hanya saja pada awal masuk ke kelas guru belum biasa menarik
perhatian siswa dengan baik
3) Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa untuk semua aspek dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan Contextual Teaching and
Learning (CTL) materi bagian-bagian pada tumbuhan dalam penelitian ini
berjalan dengan baik dan efektif.
Dilihat dari hasil yang diperoleh pada siklus I, masih belum mencapai
hasil yang maksimal dan belum mencapai hasil yang diharapkan. Untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan serta mengatasi kesulitan-kesulitan siklus I,
maka pelaksanaan siklus II direncanakan :
3. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan II
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan keberhasilan di siklus I dan
yang akan dicapai pada siklus II, maka di siklus II direncanakan:
1) Guru memperbaiki dan mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada siklus I
2. ≥ 75 % Tuntas 33 97,05 %
Jumlah 34 100 %
Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
telah meningkat dan mencapai ketuntasan belajar secara klasikal 97,05 %.
33 siswa yang mencapai ketuntasan.Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan
strategi Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran IPA materi bagian-bagian pada tumbuhan.
d. Refleksi II
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pembelajaran pada
siklus II sudah berjalan efektif. Hal ini didasarkan dengan terlihat semakin
membaik kegiatan belajar mengajar berdasarkan penelitian. Selain itu,
siswa juga mulai serius memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi bagian-bagian pada tumbuhan
yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan
strategi Contextual Teaching and Learning (CTL) sudah memenuhi
perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75. Pada tes hasil belajar siswa pada siklus I jumlah
siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 orang siswa (41,17 %) dan tuntas
sebanyak 20 orang siswa (58,82 %) dengan nilai rata-rata hasil belajar pada
siklus I berjumlah 71,47. Sedangkan pada tes hasil belajar siswa pada
siklus II jumlah yang telah tuntas sebanyak 33 siswa (9,05 %) dan yang
tidak tuntas sebanyak 1 orang siswa (2,94 %) dengan nilai rata- rata hasil
belajar siklus II berjumlah 87,05. Dapat disimpulkan bahwa persentase
tingkat ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan.
DAFTAR PUSTAKA
Apriansyah. Chandra. 2018. Jurnal Audi. Peningkatan Kecerdasan Naturalis Melalui
Penggunaan Media Realia. STKIP Panca Sakti Bekasi
Bloom, Benyamin S. Dalam Sudjana 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah. S. B, Zain. A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Elita Burhanuddin, dkk. 2009. Media Pembelajaran, Jakarta : Depdiknas Dirjen PMPTK.
Sabil, Husni. (2011). Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada
Materi Ruang Tiga Dimensi Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Maslah
(MPBM). Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNJA : Jambi. Tidak
diterbitkan.
Sudjana, Nana . 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Suprihatiningrum, Jamil. (2017). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-ruzz
Media
Suryani, Nunuk dan Agung, Leo (2012), Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Penerbit
Ombak
Trianto, 2010, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta: PT Prestasi Pustaka
Wibowo, Abdi Wira. (2014). Penggunaan media ajar animasi macromedia flash untuk
meningkatkan hasil belajar mata diklat perbaikan sistem rem di smk swasta PEMDA Rantau
Prapat. Skripsi tidak diterbitkan Fakultas Teknik UNIMED. Medan.
Yuliana, Widya. 2018. Jurnal PKM. Pengajaran Kosakata Bahasa Inggris Dengan Media Realia
Dan Flash Card. Universitas Indraprasta PGRI