Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

TUGAS AKHIR PROGRAM


PDGK 4500.740039

Disusun Oleh : Amalina Listyarso


NIM : 858816855
Kelas : 3B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BIDANG ILMU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021.2
Pertanyaan:
1. Dilihat dari topik-topik yang dicakup dalam pembelajaran di atas, model
pembelajaran apa yang diterapkan oleh Bu Pratiwi? Jelaskan secara singkat 3
(tiga) karakteristik model pembelajaran tersebut.
2. Apakah model pembelajaran tersebut sesuai untuk anak kelas 1 SD? Dukung
jawaban anda dengan 3 (tiga) alasan yang terkait dengan perkembangan anak
dan teori belajar.

Jawaban :
1. Model pembelajaran yang diterapkan oleh Bu Pratiwi adalah model
pembelajaran terpadu. 3 (tiga) karakteristik model pembelajaran terpadu
adalah sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa (student centered).
Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem
pembelajaran yang memberikan keleluasaan kepada siswa baik secara
imdividu maupun secara kelompok. Siswa aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang
harus dikuasainya sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.

Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.


Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam
aspek yang membentuk semacam jalinan antar skemata yang dimilik i
oleh siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi
yang dipelajari siswa. Hasil nyata yang didapat dari segala konsep
yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang
dipelajari, dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih
bermakna. Dengan ini, dapat diharapkan kemampuan siswa untuk
menerapkan perolehan belajarnya pada pemecahan masalah- masa la h
nyata dalam kehidupannya.

b. Belajar melalui proses pengalaman langsung.


Pada pembelajaran terpadu siswa diprogramkan untuk terlibat secara
langsung pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan memungkinka n
siswa belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung, sehingga
siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan

1
peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar informasi dari gurunya.
Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing ke
arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa, berperan sebagai
pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata. Pada pembelajaran
terpadu dikembangkan pendekatan penemuan terbimbing (discovery
inquiry) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan mempertimbangkan minat
dan kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa untuk terus
menerus termotivasi untuk belajar.

c. Syarat dengan muatan keterkaitan.


Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan
pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran
sekaligus, tidak dari sudut pandangnya yang terkotak-kotak sehingga
memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran
dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih
arif dan bijak dalam menyikapi dan menghadapi kejadian yang ada.
Bersifat fleksibel. Pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibe l),
dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa
berada.

2. Iya, model pembelajarn terpadu sesuai untuk anak kelas 1 SD, karena 3
alasan berikut:
a. Sesuai dengan cara belajar anak. Anak yang duduk di kelas awal SD
adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini
merupakan masa perkembangan yang sangat penting dan sering
disebut periode emas (the golden years). Siswa pada usia seperti
anak kelas 1 SD masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan,
satu keterpaduan (berpikir holistik) dan memahami hubungan antar
konsep secara sederhana. Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap

2
anak memiliki struktur kognitif yang disebut skemata, yaitu sistem
konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap
objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek
tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungka n
objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikirannya) dan proses
akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pemikira n
untuk menafsirkan objek). Belajar dimaknai sebagai proses interaksi
anak dengan lingkungannya.

b. Sesuai dengan tahap perkembangan intelektual anak yang berada


pada tahap operasi konkret. Anak-anak belajar dari hal-hal konkret,
yakni yang dapat dilihat, dapat didengar, dapat diraba, dapat dirasa,
dan dapat dibaui. Proses pembelajaran masih bergantung pada
objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami mereka secara
langsung, dimana hal ini sesuai dengan falsafah belajar bermakna
(meaningful learning). Pembelajaran terpadu mengakomodas i
kebutuhan anak untuk belajar dari hal-hal yang konkret sebagaima na
yang telah dilakukan oleh Ibu Pratiwi. Belajar bermakna merupakan
suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep
relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Kebermaknaan belajar menghasilkan pemahaman yang utuh
sehingga konsep yang telah dipelajari akan dipahami dengan baik
dan tidak mudah dilupakan.

c. Saat proses belajar melalui pembelajaran terpadu, setiap anak


termasuk anak kelas 1 SD, tidak sekedar menghafal konsep-konsep
atau fakta-fakta belaka, tetapi juga berupa kegiatan menghubungka n
konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Ini
juga sejalan dengan falsafah konstruktivisme yang menyatakan
bahwa anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi
dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya.
Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru
kepada anak.

Anda mungkin juga menyukai