Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Keterkaitan Riset Pasar Dengan Ramalan Permintaan Dan Loyalitas


Pelanggan.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran

Dosen Pembimbing :
Dr. Erryhimawan

Disusun Oleh :
Yafi Dafa Listyarso (1910211891)

Kelas SMP2
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA ( STIESIA)
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah saya yaitu tentang “keterkaitan riset
pasar dengan ramalan permintaan dan loyalitas pelanggan.”. Tidak lupa saya ucapkan kepada Dr.
Erryhimawan dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu di karenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga makalah sederhana ini dapat dijangkau oleh siapapun yang membacakannya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi siapa saja yang membangun.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dari kata-kata yang kurang berkenan.

Pacitan, 23 September 2021

Yafi Dafa Listyarso

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang di arahkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan dari pemasaran sendiri adalah mengetahui dan
memahami konsumen atau pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa dapat terjual
dengan sendirinya. Pemasaran yang baik menginginkan pemahaman yang membantu mereka
untuk menerjemahkan kinerja masa lalu dan juga merencanakan kegiatan masa depan.

Mereka memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat ditandaklanjuti tentang
konsumen, persaingan dari merk meraka. Mereka juga harus sebaik mungkin membuat
keputusan taktis dalam jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Usaha
untuk menemukan pandangan konsumen dan memahami implikasi pemasarannya sering
menghasilkan peluncuran produk yang berhasil atau mendorong pertumbuhan suatu merk.
Sehingga sangatlah penting untuk setiap perusahaan melakukan riset pemasaran dan
meramalkan jumlah permintaan.

Dalam perusahaan pada saat-saat tertentu dihadapkan dengan permasalahan spesifik yang
sifatnya unik. Suatu pendekatan yang sifatnya rutin dengan menggunakan data apa yang
terjadi jelas tidak akan memadai. Formulasi secara hati-hati tentang berbagai isu yang kritis
sangat dibutuhkan, dengan data spesifik yang menggunakan analisis dengan alat yang
spesifik untuk mengungkap dan menilai apa yang sebenarnya terjadi sangat dibutuhkan.
Dengan pengungkapan tersebut maka masalah-masalah kritis yang terjadi akan dapat
diselesaikan. Riset pemasaran diperlukan untuk sampai pada berbagai pilihan solusi untuk
pengambilan keputusan bidang pemasaran.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah dasar keterkaitan antara Riset pemasaran dengan Forecast permintaan dan
nilai/loyalitas pelanggan ?
2. Bagaimana sistem riset pemasaran?
3. Bagaimana tahapan proses melaksanakan riset pemasaran
4. Indikator apa saja yang dapat di gunakan untuk mengukur produktivitas riset
pemasaran?

1.3 TUJUAN

3
1. Untuk mengtahui dasar keterkaitan antara Riset pemasaran dengan Forecast permintaan
dan nilai/loyalitas pelanggan
2. Untuk mengetahui suatu sistem riset pemasaran
3. Untuk mengetahui langkah dalam melaksanakan riset pemasran
4. Untuk mengetahui apa saja indikator-indikator untuk mengukur produktivitas riser
pemasar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KETERKAITAN ANTARA RISET PEMASARAN DENGAN FORECAST


PERMINTAAN DAN NILAI
Proposisi yang melandasi keterkaitan di atas adalah
1. Pemasaran berada di pasar karena adanya kebutuhan dan permintaan masyarakat
terhadap berbagai barang dan jasa. Oleh Karena itu, mengetahui besarnya permintaan akan
suatu produk sangatlah penting (Demand – Forecasting)
2. Dari mana besaran permintaan dapat diketahui ? salah satu aspek dari MIS adalah
subsistem perencanaan pemasaran yang mengukur besarnya pemintaan.
3. Produk perusahaan yang bagaimana yang diminta oleh pasar untuk dibeli, produk
tersebut harus bernilai bagi pemakainya, karena produk adalah sekelompok nilai – nilai (a
bundle of values)
4. Nilai apa saja yang membentuk atau yang ada pada sebuah produk. Nilai yang lengkap
dari sebuah produk meliputi nilai fungsional/pelayanan/personal/citra produk. Keseluruhan
nilai tersebut adalah total customer value (TVC)
5. Keempat nilai produk itulah yang akan membentuk kepuasan pelanggan(Customer
Statisfuction)
6. Untuk memperoleh value tersebut pelanggan harus bersedia berkorban dalam bentuk
berbagai biaya. Biaya dapat berupa nilai uang yang harus di keluarkan dan biaya
waktu,tenaga juga pikiran. Keseluruhan biaya ini di sebut Total customer ost (TCC).
Kepuasan akan tercipata bilamana nilai produk (TVC) sama atau lebih besar dari semua biaya
yang dikeluarkan (TCC). Value Cost Ratio-nya lebih besar dari 10.
7. Kepuasan dipercaya akan menyebabkan konsumen bersedia untuk membeli ulang
produk dengan brand yang sama. Dengan kata lain pelanggan menjadi setia (Customer
Loyalty)

2.2 SISTEM RISET PEMASARAN

Riset pemasaran adalah suatu kegiatan yang bekaitan dengan proses menganalisa,
mengumpulkan, mendesain dan melaporkan berbagai data dan temuan yang saling
berhubungan dari situasi pemasaran spesifik yang dihadapi oleh suatu perusahaan secara
sistematis.

Suatu perusahaan memperoleh sumber riset dari :


1. Sindikasi perusahaan jasa dengan membayar suatu fee.

5
2. Perusahaan riset pemasaran yang menerima order riset khusus untuk melakukan proyek
riset spesifik.
3. Perusahaan riset pemasaran yang menawarkan sebuah riset seperti wawancara di
lapangan, menganalisa dan mengevaluasi tugas yang diberikan.
Salah satu contoh tujuan dilakukannya riset adalah mencari keterkaitan antara kepuasan dan
loyalitas dari seorang pelanggan. Ada beberapa hal yang dibahas dari sebuah riset pemasaran,
diantaranya :
1. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
2. Hubungan antara kualitas produk yang ditawarkan dengan kepuasan pelanggan.
3. Pengaruh loyalitas pelanggan terhadap kepuasan pelanggan.

2.3 PROSES MELAKSANAKAN RISET PEMASARAN

Riset pemasaran yang efektif meliputi enam langkah, yaitu :


ü Langkah Pertama, merumuskan permasalahan yang akan diteliti dan menentukan tujuan
dari diadakannya suatu penelitian.
ü Langkah Kedua, merencanakan sebuah riset yang meliputi :
o Riset Observasional : antara peneliti dengan yang di obsevasi tidak ada kontak langsung ,
contohnya menghitung jumlah banyaknya pengunjung dan mengamati pada waktu-waktu
tertentu, dan hasil dari pengamatan tersebut akan dapat mengetahui berapa jumlah
pengunjung yang akhirnya membeli produk.
o Dibutuhkan kelompok peneliti : untuk sebuah penelitian dapat dibentuk lima sampai
sepuluh orang, tentu dalam pemilihan orang untuk dapat dijadikan sebuah kelompok
sangatlah hati-hati dan masing-masing di berikan tugas untuk mendiskusikan suatu objek
yang akan di teliti.
o Riset berupa survei : Mempelajari tentang sekelompok orang/objek yang akan diamati,
seperti apa kesukaan mereka, apa yang mereka percayai, dan tingkat kepuasan yang mereka
dapatkan dengan cara memberikan pertanyaan dalam bentuk koesioner.
o Riset data prilaku : penilitian seperti ini yaitu cara melacak prilaku komsumen melalui
Data Scanning (database), pembelian melalui katalog dan menggunakan database konsumen.
Kegiatan pembelian secara nyata dapat merefleksi kesukaan meraka dan cara seperti itu lebih
dapat di percaya dari pada penyartaan dari konsumen secara lisan.
o Riset Experimental : Tujuan untuk mengetahui adanya sebab akibat, di mana percobaan
dilakukan terhadap mereka yang dikenakan perlakuan yang berbeda, contohnya dengan
merubah harga produk, dari tindakan yang mereka lakukan dapat dipelajari berbagai
pebedaan reaksi mereka terhadap harga.
ü Langkah Ketiga, Pengumpulan informasi penelitiaan

6
Metode pengupulan informasi terkadang menimbulkan suatu biaya yang cukup besar, dan
metode tersebut rawan terhapad error. Contohnya, Subjek penelitian tidak ada di tempat
sehingga harus menghubungi berkali-kali, subjek penelitian menolak untuk memberikan
informasi, dan banyak pula subjek penelitian yang memberikan informasi dengan tidak jujur
atau kurang tepat.
ü Langkah Keempat, Menganalisa informasi yang terkumpul
Tahap untuk menganalisa data bertujuan untuk menarik kesimpulan dari berbagai data yang
terkumpul. Misalnya menggunkan data yang ditabulasi, menghitung frekuensi distribusi,
menentukan rata-ratanya, dan mengukur pesebaran dari berbagai variable utama.
ü Langkah Kelima, Mempresentsikan temuan – temuan
Temuan – temuan yang relevan perlu dipresentasikan pada manajer pemasaran sebagai dasar
untuk membuat keputusan pemasaran
ü Langkah Keenam, Membuat keputusan
Dalam penelitian perlu mempertimbangkan secara hati-hati berbagai fakta yang terkumpul,
untuk dapat mengintrepestasikan informasi yang relevan adakalanya memerlukan bantuan
M.D.S.S (Marketing Decision Support Supervision) sistem pendukung keputusan pemasaran
yang dapat mengkoordinasikan data yang terkumpul.

Ilustrasi Riset Pemasaran


Ilustrasi tentang: Desain riset tentang kepuasan pelanggan. Rumusan tentang permasalahan:
Ingin mengetahui kepuasan pemilik dan pelanggan sepeda motor Honda terhadap jasa
pelayanan servis di bengkel Ahass. Judul survey adalah “Survei tentang persepsi
pemilik/pemakai motor Honda terhadap kualitas pelayanan bengkel Ahass”.
1.Tujuan Riset:
- Bagaimana dengan tingkat kepuasan pemakai motor
- Apakah tingkat kepuasan pelanggan akan mempengaruhi loyalitas terhadap bengkel
Ahass.
2.Rencana penelitian: Survei terhadap pemilik motor Honda. Metode samplingnya (bersifat
nonprobability) karena jumlah pelanggan tidak diketahui jumlahnya maupun tempat
tinggalnya. Survey memilih responden yang paling mudah ditemukan (metode konvenien),
juga bersifat purposive yaitu responden yang menggunakan motor Honda yang dapat ditemui
di bengkel Ahass , meliputi:
a. Sumber data : Data primer yang diperoleh langsung dari pengguna Motor Honda, yang
memiliki motor minimal satu tahun.
b. Pendekatan riset: menggunakan metode survey dengan cara melakukan wawancara
dengan pemilik motor.
c. Instrument Penelitian : Kuesioner dengan jawaban pertanyaan yang disediakan berupa
skala Likert satu sampai lima.

7
d. Sampling Plan : Nonprobability Samplin, konvenion dan purposive sampling. Ukuran
sampel seratus responden (Judgement) lima variabel kali sepuluh.
e. Metode Mengontak Responden : Interview personal menggunakan kuesuioner
f. Model Penelitian.
Hipotesis yang ingin dibuktikan adalah:
1. Bahwa kelima variabel mempunyai pengaruh yang pasti dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
2. Bahwa kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
3. Pengumpulan informasi penelitian: melalui wawancara lisan dengan berdasarkan
kuesioner yang telah disiapkan.
4. Analisis data: mencari hubungan antar variabel bebas dan variabel tak bebas dengan
metode korelasi/regresi.
5. Menyajikan temuan-temuan dengan menginterpretasikan berbagai statistic yang
diperoleh.
2.4 Mengukur Produktivitas Kegiatan Pemasaran
Tugas utama dari Riset Pemasaran adalah menilai efesiensi dan efektivitas dari aktivitas
pemasaran. Hal tersebut diperlukan untuk dapat mempertanggung jawabkan berbagai biaya
pemasaran yang telah dikeluarkan. Indicator yang dapat dipergunakan, antara lain:
a. Marketing Metrics
Metrics ini berupa seperangkat ukuran yang membantu perusahaan untuk mengkuantifisir,
membandingkan dan menginterpretasikan kinerja pemasaran. Metriks pemasaran dapat
digunakan oleh manajer merek untuk merancang program pemasaran dan oleh para
manajemen senior untuk memutuskan alokasi keuangan. Contoh Marketing metrics
(mengukur kinerja pemasaran eksternal dan internal) seperti tingkat kesadaran pelanggan,
tingkat kesadaran akan brand, dan kinerja internal perusahaan seperti profitabilitas
perusahaan. Alat ukur yang kedua disebut Scorecard Kinerja Stakeholder yang bertujuan
untuk melacak tingkat kepuasan berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang besar dan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, rekanan, bank, distributor, dan pemegang saham
atau pemilik.
b. Mengukur Kinerja Realisasi Rencana Pemasaran
Alat ukurnya seperti:
1. Analisa penjualan: Mengukur dan menilai penjualan riil dibandingkan dengan
rencananya.
· Analisa perbedaan penjualan (sales variance)

8
Contoh : Data rencana tahunan untuk menjual 4.000 unit dengan harga Rp. 1.000,- per unit
untuk kuartal pertama. Pada akhir kuartal unit yang terjual hanya 3000 unit dengan harga Rp.
800,- per unit.
Hasil penjualan yang direncanakan = 4.000 x Rp.1.000,-
= Rp. 4.000.000,-
Penjualan yang sebenarnya = 3.000 x Rp. 800,-
= Rp. 2.400.000,-
Varian penjualan = Rp. 4.000.000,- - Rp. 2.400.000,-
= Rp.1.600.000,-
Analisinya:
Varian karena harga = (1.000 - Rp.1.000,-) x 3.000 unit
= Rp.600.000,- = 37,5%
Varian karena volume = (4.000 - 3.000) x (1.000)
= Rp. 100.000,- = 62,5%
Varian Keseluruhan = Rp. 1.600.000,- = 100%
Peramalan Permintaan
Salah satu alasan utama melakukan riset pemasaran adalah mengindentifikasikan peluang
pasar. Setelah melakukan riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan
ukuran,pertumbuhan dan potensi laba dari masing-masing peluang pasar. Peramalan
penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk meningkatan kas yang di butuhkan
untuk investasi dan operasi oleh departemen manufaktur untuk menentukan kapasitas dan
peningkatan hasil oleh departemen pembelian untuk mendapatkan jumlah persediaan yang
benar dan oleh departemen sumber daya manusia untuk memperkerjakan jumlah pekerja
yang di perlukan. Terakhir departemen pemasaran bertanggung jawab untuk menyiapakan
peramalan penjualan. Jika peramalaanya cukup jauah dari hasil, perusahaan akan menghadapi
kelebihan atau kekurangan persediaan.
Ukuran permintaan pasar
Perusahaan dapat menyiapkan hingga 90 jenis perkiraan permintaan yang berbeda untuk
enam tingkat produk, lima tingkat ruang, dan tiga periode waktu yang berbeda. Setiap ukuran
permintaan melayani setiap tujuan tertentu. Perusahaan perlu memperkirakan permintaan
jangka pendek bagi produk tertentu agar dapat melakukan pemesanan bahan mentah,
perencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai. Perusahaan dapat memperkirakan
permintaan radional untuk lini produk utamanya guna memutuskan apakah mereka akan
melakukan distribusi ragional atau tidaknya.
Memperkiraan permintaan pasar saat ini

9
Sekarang kita siap untuk membahas metode-metode praktis untuk memperkirakan
permintaan pasar saat ini. Eksekutif pemasaran ingin memperkirakan total potensi pasar dan
potensi pasar suatu wilayah.
Total potensi pasar
Total potensi pasar (total market potential) adalah total penjualan maksimum yang tersedia
bagi semua perusahaan industry pada periode dibawah tingkat usaha pemasaran industry dan
kondisi lingkungan tertentu. cara umum untuk memperkirakan total potensi pasar adalah
mengalikan jumlah pembeli ptensial (berdasarkan rata-rata kuantitas setiap pembelian),
dikalikan harga.

Potensi Pasar suatu wilayah


Karena perusahaan harus mengalokasikan anggaran pemasaran mereka secara optimal pada
wilayah terbaik mereka, mereka harus memperkirakan potensi pasar di berbagai kota, negara
bagian dan negara. Dua metode utama untuk menilai potensi pasar suatu wilayah adalah
metode pembentukkan pasar, pemasar bisnis yang sering menggunakan metode ini, dan
metode indeks multifaktor, konsumen yang sering menggunakan metode ini.
Memperkirakan Permintaan Masa Depan
Tidak sedikit produk atau jasa yang diramalkan dengan mudah biasanya menikmati tingkat
absolut atau tren yang ukup konstan dan persaingan yang tidak ada (utilitas publik) maupun
stabil (oligopoli murni). Bisa di bilang hampir seluruh pasar, peramalan yang akurat dapat
menjadi kunci utama keberhasilan.
Suatu perusahaan umumnya menyiapkan peramalan ekonomi makro lebih dahulu, lalu diikuti
dengan peramalan industri, kemudian peramalan penjualan perusahaan. Peramalan ekonomi
makro mencakup memproyeksi inflasi, tingkat penganguran, suku bunga, pengeluaran
konsumen, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah, ekspor bersih, dan variabel lain. Hasil
akhirnya adalah permalan produk domestik bruto (GNP) yang digunakan perusahaan, beserta
indikator lingkungan lainnya, untuk meramalkan penjualan industri. Perusahaan menurunkan
peramalan penjualannya dengan sikap optimis bahwa perusahaannya akan memenangkan
pangsa pasar tertentu.
a. Survey Maksud (Intensi) Pembeli
Peramalan adalah seni mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi
tertentu. Untuk barang konsumsi tahan lama yang besar seperti perabotan, beberapa
organisasi riset mengadakan survei periodik tentang maksud pembelian konsumen dan
mengajukan pertanyaan.
b. Gabungan Pendapat Tenaga Kerja
Ketika mewawancarai pembeli dianggap metode yang tidak praktis, perusahaan dapat
meminta wiraniaganya memperkirakan penjualan di masa depan mereka. sedikit sekali
perusahaan yang melakukan hal tersebut dan tidak membuat beberapa penyesuaian dengan

10
tenaga penjual. Untuk mendorong perkiraan yang lebih baik, perusahaan dapat menawarkan
insentif atau bantuan, sepeti informasi tentang rencana pemasaran atau perbandingan
peramalan masa lalu dengan penjualan sebenarnya. Peramalan tenaga penjualan membawa
sejumlah manfaat. Wiraniaga mungkin mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap tren
yang sedang berkembang.
c. Pendapat Ahli
Terkadang perusahaan akan meminta pendapat dari para ahli peramalan permintaan. Para ahli
itu akan saling memberikan saran , juga masukan dan menjadikan sebuah peramalan yang
akurat
d. Analisis Penjualan Masa Lalu
Perusahaan dapat mengembangkan peramalan penjualan berdasarkan penjualan masa lalu.
Analisis deret waktu membagi deret waktu masa lalu menjadi 4 komponen (tren, siklus,
musim dan tak teratur) dan memproyeksikannya ke masa depan. Penghalusan ekponensial,
memproyeksikan penjualan periode berikutnya dengan menggabungkan rata-rata penjualan
masa lalu dengan penjualan terbaru, ini memberikan bobot lebih banyak kepada penjualan
terbaru.
e. Metode Uji Pasar
Ketika seseorang ingin membeli barang mereka tidak merencara peraman karena tidak ada
para ahli atau para ahli tersebut tidah bisa diandalkan. Uji pasar sendiri dapat meramalkan
produk barang yang dijual atau menetapkannya di saluran distribusi baru.
Forecasting dengan perhitungan secara statistik
Teknik ini lebih banyak menggunakan data objektif kuantitatif dari data penjualan masa lalu
sekama beberapa tahun. Teknik ini dapat dilakukan dengan:
a. Menggunakan teknik analisis tren
Analisis tren mencoba melihat analisis ola perubahan atau perkembangan penjualan beberapa
tahun terakhir.
1. Tren bebas: penerapan garis tren secara bebas bisa dikatakan penerapan garis tren tanpa
rumus matematika.
2. Tren ½ rata-rata: analisis tren ini dapat mengurangi unsur subjektivitas. Rumus yang
digunakan:
Y = a + bX
a : rata rata kelompok 1 atau 2 pada tahus dasar yang digunakan
b: (rata-rata kelompok 2 atau 1 )/n
n : jumlah tahun dihitung dari periode dasar
3. Tren matematis: terdapat 2 pendekatan pada tren ini, yaitu:
· Analisis trend moment

11
Rumus dasar yang dapat digunakan sama dengan tren ½ rata-rata.
Persamaannya :
∑Y = n.a + b.∑X
∑XY = a. ∑ X + b.∑ X2
· Analisis trend least square
Metode Last Square menggunakan asumsi : ∑ X = nol
Rumusnya :
Y = a + bX
a = ∑ Y/n
b = ∑ XY/ ∑ X2
b. Analisis pertumbuhan
Formula ygdigunaka pada analisis growth ini sebagai berikut:
Pn = Po (1+i)n
Keterangan : Pn = volume penjual tahun ke-n i = interest
Po = volume penjualan tahun dasar
n = periode atau tahun
c. Analisis regresi korelasi
Dalam analisis ini dikenal 2 jenis variabel yaitu variabel bebas an variabel tak bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tergantung dengan variabel lainnya. Variabel
bebas yaitu variabel yang memengaruhi variabel lain.
Rumus nya : Yp = a + b (X)
a = jumlah pasang observasi
b = koefisian regresi
Forecasting dengan teknik industri
· Analisis industri
Analisis industri beranggapan bahwa penjualan perusahaan dipengaruhi oleh potensi
penjualan industri. Potensi penjualan perusahaan dicerminkan presentase market share,
presentase market share itu sebagai berikut:
Penjualan perusahaan : penjualan industri x 100 %
Sehingga potensi penjualan perusahaan tahun yang akan datang sama dengan presentase
market share, atau market sahre yang dikendaki tahun depan dikalika forecast penjualan
industri penjualan industri tahun yang akan datang.

12
· Analisis penjualan masa lalu
Analisis deret waktu masa lalu menjadi 4 komponen (tren,siklus,musim, dan tak teratur)dan
memproyeksikan ke masa depan.
Analisis permintaan statistik mengukur dampak sejumlah faktor kausal.
Analisis ekonomentri membuat sejumlah persamaan yang menggambarkan sistem secara
statistikmenurunkan parameter berbeda yang membentuk persamaan sdsecara statistik.
· Metode uji pasar
Metode uji pasar secara langsung dapat membantu memprediksi penjualan produk baru atau
menetapkan penjualan produk distribusi atau wilayah baru

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riset pemasaran merupakan sebuah riset yang penting dilakukan untuk membantu
perusahaan memehami konsumen dan juga pesaiannya. Riset pemasaran merupakan riset
yang menggunakan metode sistematik serta objektif. Langkah-langkah riset pemasaran yaitu,
mendefinisikan, membuat keputusan sementara, tujuan riset, menyusun rencana riset.
Mengumpulkan informasi atau data, menganalisis informasi, menyajikan hasil riset,
mengambil keputusan. Alasan utama melakukan sebuah riset pemasaran adalah untuk
mengetahui peluang pasar. Sedangkan Ramalan penjualan juga digunakan oleh departemen
keuangan untuk investasi dan operasi.
B. Saran
Semoga mahasiswa mampu memahami dalam melaksanakan riset pemasaran dan peramalan
permintaan. Mengingat persaingan bisnis di era global saat ini sangat ketat, kami menyadari
pentingnya informasi dalam segala hal. Perbanyak membaca agar ilmu pengetahuan dan
wawasan kita bertambah luas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro. Drs. Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai