Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO

“ESTIMASI PERMINTAAN PASAR”

DISUSUN OLEH:

SARTIKA ABDUL JALIL ( 2018. 456. 37. 1093)

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER MANAJEMEN (MM) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR

BONGAYA

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas berkat

Rahmatnya sehingga saya dapat menyusun makalah ini. Makala ini membahas mengenai

Estimasi pemintaan pasar . Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah

untuk memenuhi salah satu syarat dalam bentuk tugas yang diberikan dosen dalam mata

kuliah analisis investasi dan manajemen risiko oleh Dr. Jannati Tangngisalu, SE., M.Si

Saya menyadari bahwa makala ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

sayamengharapkan kritik dan saran untuk perhatian makala ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

A. Latar Belakang ........................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 5

A. Pengertian Estimasi Pasar ......................................................................... 5

B. Metode Estimasi Permintaan ....................................................................... 6

C. Masalah Identifikasi ..................................................................................... 10

D. Analisis Regresi Permintaan ........................................................................ 11

E. Estimasi Permintaan dengan Analisis Regresi ............................................. 15

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 17

KESIMPULAN .................................................................................................. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kegiatan perekonomian, tidak terlepas dari permintaan dan penawaran

pada kesempatan kali ini, saya akan membahas masalah “estimasi permintaan”.estimasi

permintaan itu ada yang dilakukan secara lansung dan tidak langsung. Yaitu estimasi

yang bersifat kualitatif direktif. Diantaranya, customer survey, metode observasi dan

metode market eksperimen. Perpotongan dari kurva permintaan dan penawaran yang

berbeda tetapi tidak di ketahui itu menghasilkan observasi harga – kuantitas yang berbeda

– beda. Oleh karena itu dengan hanya menggabungkan observasi yang berbeda – beda

tentang harga – kuantitas , kita tidak menghasilkan kurva permintaan untuk komoditas

tersebut . Kurva permintaan tidak dapat di identifikasi dengan sesederhana itu. Ini dikenal

dengan istilah Masalah identifikasi (identification problem).

Selain itu, agar hasil analisis ini mendalam kita harus membubuhinya dengan

analisis kuantitatif. Analisis kuantiatif yang sering digunakan adalah regresi. Pada makalah

ini, akan dibahas juga contoh analisis yang menggunakan metode regresi dan contoh

penggunaan dari regresi tersebut. Meskipun survei konsumen, klinik konsumen,

eksperimen pasar dan pendekatan pemasaran yang lainnya untuk mengestimasi

permintaan menjadi sangat berguna, tetapi metode yang paling digunakan untuk

mengestimasi permintaan dalam ekonomi manajerial adalah analisis regresi, metode ini

biasanya lebih objektif menyediakan informasi yang lengkap dan lebih murah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Estimasi Permintaan

Estimasi permintaan adalah merupakan kegiatan memperkirakan jumlah

permintaan konsumen terhadap barang atau jasa dimasa yang akan datang

berdasarkan data atau keadaan masa lalu dan saat ini.

Identifikasi dan penaksiran permintaan adalah suatu proses pengamatan

dan penaksiran suatu permintaan produk barang atau jasa dipasaran. Penaksiran

permintaan itu sendiri adalah proses menemukan nilai-nilai koefisien dari fungsi

permintaan suatu produk. Dimana fungsi permintaan adalah fungsi dari variabel-

variabel harga, iklan, pendapatan konsumen, trend, dan variabel- variabel lain

yang mempengaruhi tingkat permintaan.

Dalam melakukan estimasi permintaan konsumen, metode yang sering

digunakan, antarata lain:

1. Customer Survey adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui sikap

dan persepsi para pelanggan dengan cara wawancara secara langsung atau

memberikan questioner yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Kelemahan dari

metode ini, antara lain: biaya relative mahal (besar), dan hasil survey tidak realistic

karena konsumen tidak memberkan jawaban yang akurat (ditutupi kekurangan

mereka).

2. Metode Observasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui

perilaku konsumen /pelanggan dengan cara pengamatan yang dilakukan oleh

salesman (ditugaskan oleh manager perusahaan). Kelemahan dari metode ini

5
adalah hasil dari sering kali tidak memberikan gamabarn yang objektif dari

konsumen, tapi gambaran justru subyektif dari salesman.

3. Metode Market Experiment adalah suatu cara untuk membuat estimasi permintaan

dengan malakukan uji coba dapa segmen pasar tertentu. Uji coba ini dilakukan

dengan memberikan perlakukan tertentu terhadap factor-factor yang

mempengaruhi permintaan.

Metode estimasi permintaan konsumen yang ada diatas merupakan

beberapa metode estimasi yang bersifat kualitatif direktif, artinya metode yang

mengunakan data yang sacara langsung diperoleh dari konsumen untuk

mengestimasi permintaan mendatang dengan mengunakan analisis secara

kualitatif. Agara hasil analisis ini bersifat mendalam kita harus membubuhinya

dengan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang sering digunakan adalah

analisis Regresi.

Metode Regresi adalah metode statistik untuk mencari besarnya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.variabel bebas antara lain: harga barang

tersebut dan barang lain; pendapatan konsumen; selera konsumen dan lain-

lain. Varibel terikatnya adalah permintaan atas barang/ jasa itu sendiri.

B. Metode Estimasi Permintaan

Metode estimasi nilai koefisien beta dalam fungsi permintaan bisa

digolongkan baik sebagai yang langsung maupun tidak langsung. Estimasi

permintaan dengan metode langsung diperoleh melalui wawancara, survay dan

eksperimen paper, dalam mana pembeli potensial diberi pertanyaan tentang reaksi

yang mungkin muncul sebagai akibat adanya perubahan harga maupun perubahan

variabel lainnya. Metode estimasi (penaksiran) dalam fungsi permintaan bisa

digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:

6
1. Metode Langsung

Metode langsung adalah metode yang langsung melibatkan

konsumen, misalnya melalui wawancara dan survey, pasar simulasi dan

eksperimen pasar terkendali.

a) Wawancara dan Survey

Metode penaksiran permintaan secara langsung adalah dengan

cara mewawancarai para pembeli atau pembeli potensial mengenai berapa

kenaikan atau penurunan jumlah produk yang mereka beli jika harganya

berubah. Kelompok sasaran dapat dikumpulkan untuk membicarakan

masalah tersebut, atau kuesioner ditujukan kepada suatu sampel pembeli.

Walaupun kelihatannya sederhana, dalam pelaksanaannya pendekatan ini

menghadapi banyak kesulitan, yaitu:

1. Kecakapan Random

Individu yang disurvei harus mewakili pasar secara

keseluruhan sehingga hasilnya tidak bias. Oleh sebab itu sampel

harus cukup besar dan menggunakan metode random sehingga

informasi pasar yang layak untuk mengadakan rencana perubahan.

2. Bias Pewawancara

Dalam hal ini kehadiran pewawancara dapat mempengaruhi

perasaan responden sehingga responden dapat memberikan

jawaban-jawaban yang tidak benar. Bias pewawancara sering

terjadi baik dalam personal interview, dan bahkan koesioner yang

diposkan sekalipun (sebab ada orang lain yang membacanya).

7
3. Adanya Kesenjangan Antara Niat dan Tindakan

Masalah ini sering disebut juga sebagai masalah akurasi

jawaban (response accurasy). Konsumen benar-benar berniat

membeli suatu produk ketika diwawancarai, tetapi ketika dipasarkan

mungkin sesuatu hal telah mengubah niat dan pikiran konsumen

tersebut.

Akhirnya jawaban-jawaban responden juga tidak dapat dipercaya bila

pertanyaan yang diajukan membingungkan atau ditafsir salah atau

mengundang hal-hal di luar dunia imajinasi konsumen. Secara ringkas bisa

dikatakan bahwa dalam membuat koesioner, harus dipikirkan masak-masak

dan hati-hati dan harus disertai analisis dalam menginterprestasikan hasil

survei.

b) Pasar Simulasi

Alat lain untuk mengetahui respon konsumen terhadap perubahan

harga atau kegiatan promosi adalah dengan cara membuat suatu pasar

simulasi (buatan) dan mengamati perilaku dari para partisipan terpilih

dalam pasar simulasi tersebut.Cara seperti ini disebut “klinik konsumen”dan

dilakukan dengan cara memberikan sejumlah uang kepada para partisipan

tersebut dan meminta mereka agar membelanjakan uang tersebut pada

lingkungan toko buatan tersebut. Untuk kelompok partisipan yang berbeda

ditetapkan harga dan peragaan promosi yang berbeda pula. Bila para

partisipan dipilih secara seksama sehingga dapat mewakili pasar produk-

produk tersebut, kita dapat mengamati sesudah reaksi mereka terhadap

perubahan harga dan berbagai kegiatan promosi dan menyimpulkan bahwa

8
seluruh pasar akan merespon perubahan harga tersebut dengan cara yang

sama.

Hasil dari uji pasar simulasi ini harus diamati secara cermat. Ada

kemungkinan bahwa cara para partisipan tersebut membelanjakan uang

orang lain berbeda dengan cara mereka membelanjakan uang mereka

sendiri. Kemungkinan lain adalah para partisipan tersebut akan memilih

produk tertentu bila harganya diturunkan agar tampak bahwa mereka

adalah pembelanja yang hemat dan bertanggung jawab.

Metode ini nampaknya merupakan metode pencarian data yang

mahal sebab biaya relatif tinggi karena kita harus menyediakan produk

yang akan dipilih para partisispan dan prosesnya memakan banyak waktu.

Konsekuensinya, tentu saja kita akan menunjukkan jumlah sampel yang

sedikit. Namun demikian, metode eksperimen ini dapat memberikan

wawasan yang berguna bagi kita untuk mengetahui kesadaran harga

konsumen dan reaksi mereka secara umum terhadap perubahan variable-

variabel promosi tertentu.

c) Eksperimen Pasar Secara Langsung

Eksperimen pasar secara langsung ini melibatkan orang-orang yang

benar-benar berada di situasi pasar sebenarnya yang membelanjakan

uangnya untuk barang dan jasa yang mereka inginkan. Perusahaan

memilih satu kota atu lebih, pasar regional, atau negara dan melakukan

eksperimen pada “pasar-pasar uji” ini dirancang untuk mencari tahu

“penerimaan” konsumen atas produk dan mengidentifikasi dampak

perubahan dari satu variabel yang dapat dikendalikan atau lebih terhadap

jumlah yang diminta.

9
Sebagai contoh, pada sebuah pasar regional perusahaan dapat

memotong harga produknya sebesar 10% dan membandingkan reaksi

penjualan pada pasar tersebut dengan pasar regional serupa lainnya.

Kemungkinan lain, perusahaan tersebut dapat meningkatkan promosi di

pasar tertentu untuk “menilai” dampak dari suatu perubahan sebelum

menanggung biaya dan resiko yang lebih besar untuk melakukan

perubahan tersebut di seluruh wilayah negara.

2. Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung adalah metode yang dilakukan berdasarkan

data yang telah dikumpulkan dan kemudian dilakukan upaya-upaya untuk

menemukan hubungan-hubungan statistic antara variable dependen

dengan independen.

C. Masalah Identifikasi

Kurva permintaan untuk suatu komoditas biasanya diestimasikan dari data

yang ada di pasar tentang kuantitas yang di beli dari suatu komoditas pada

berbagai tingkat harga dalam jangka waktu tertentu (menggunakan data

deret waktu) atau berbagai unit konsumsi atau pasar pada satu

waktu (menggunakana data kerat lintang). Namun demikian, dengan hanya

menyatukan observasi harga kuantitas begitu saja dalam suatu grafik tidak akan

dapat menghasilkan kurva permintaan untuk komoditas tersebut. Alasannya

adalah bahwa setiap observasi harga kuantitas di peroleh dari perpotongan

permintaan dan penawaran dari komoditas yang berbeda tersebut.

Dengan berjalannya waktu atau melintasi individual atau pasar yang berbeda,

permintaan untuk suatu komoditas bergeser atau berbeda karena perubahan

10
perbedaan dalam masalah selera, pendapatan, harga komoditas yang

berhubungan dan sebagainya.

Sama halnya dengan kurva penawaran yang juga bergeser atau berbeda

dengan berjalannya waktu atau untuk individu atau pasar yang berbeda. karena

adanya perubahan atau perbedaan teknologi, harga factor produksi dan kondisi

cuaca. Perpotongan dari kurva permintaan dan penawaran yang berbeda tetapi

tidak di ketahui itu menghasilkan observasi harga kuantitas yang berbeda-beda.

Oleh karena itu dengan hanya menggabungkan observasi yang berbeda-beda

tentang harga kuantitas, kita tidak menghasilkan kurva permintaan untuk

komoditas tersebut. Kurva permintaan tidak dapat di identifikasi dengan

sesederhana itu, Ini dikenal dengan istilah Masalah identifikasi (identification

problem).

D. Analisis Regresi Permintaan

Analisis regresi permintaan adalah sebuah teknik statistik yang digunakan

untuk menemukan ketergantungan dari suatu variabel terhadap satu atau lebih

variabel lain. Jadi teknik ini dapat diterapkan untuk mencarai nilai dari koefisien-

koefisien tersebut menunjukkan pengaruh dari variabel yang menentukan

permintaan sebuah produk. Untuk analisis regresi, kita membutuhkan sejumlah

observasi, masing-masing terdiri dari variabel dependen Y dan nilai variable

independen X yang berhubungan. Analisis regresi ini memungkinkan kita untuk

menarik kesimpulan dari pola hubungan yang ditunjukan oleh hasil observasi.

Dalam analisis ini dapat digunakan data runtut-waktu (time series) maupun data

seksi-silang (cross-section).

11
1. Analisis Runtut Waktu dan Seksi Silang

a) Analisis Runtut Waktu (time series)

Analisis runtut waktu menggunakan observasi yang telah dicatat

selama waktu tertentu dalam situasi tertentu. Misalnya, tingkat harga dan

penjualan bulanan suatu produk dan sebuah perusahaan yang telah

dikumpulkan selama enam atau dua belas bulan. Satu masalah dalam

analisis ini adalah bahwa beberapa faktor yang tak dapat dikendalikan yang

mempengaruhi penjualan cenderung untuk berubah selama periode waktu

tersebut, sehingga beberapa perbedaan dalam observasi penjualan

merupakan akibat dari pengaruh-pengaruh ini, dan bukan pengaruh dari

tingkat harga. Jika perubahan variabel-variabel tak terkendali tersebut

dapat diamati dan diukur, kita dapat memasukan variabel-variabel ini

sebagai variabel indevenden dalam analisis regresi. Misalnya, tindakan

para pesaing dan perubahan tingkat pendapatan konsumen sebaiknya

dikuantifikasikan (secara langsung atau dengan variabel proksi yang tepat)

dan dimasukan kedalam analisis.

b) Analisis Seksi Silang (cross-section)

Analisis seksi silang menggunakan obsevasi-observasi dari

perusahaan yang berbeda dalam lingkungan bisnis yang sama. Dengan

demikian, analisis ini bisa mengurangi masalah yang ditimbulkan oleh

perubahan variabel-variabel tak terkendali sepanjang waktu, tetapi timbul

faktor-faktor seperti efektifitas tenaga penjualan, posisi aliran kas, tingkat

kegiatan promosi, dan tujuan manajemen berbeda-beda antar perusahaan,

maka kesemua hal tersebut akan mempunyai dampak yang berbeda pula

terhadap tingkat penjualan. Sekali lagi, jika faktor-faktor ini dapat

12
dikuantifikasikan dan datanya dapat dimasukan kedalam analisis regresi

untuk mengetahui dampaknya terhadap variabel dependen.

2. Linieritas Persamaan Regresi

Dengan hipotesis bahwa Y merupakan suatu fungsi dari X atau beberapa

variable X, maka dapat ditentukan bentuk ketergantungan variabel Y terhadap

variable-variabel X. dalam analisis regresi menurut "ketergantungan" dinyatakan

dengan:

a) Bentuk linier

Y = a + b1X1 + b2X2 + … + bnXn + e

Dimana e adalah nilai kesalahan atau residu yang timbul karena

adanya perbedaan antara nilai aktual setiap Y yang diobservasi untuk setiap

nilai X dengan nilai Y yang ditaksir oleh persamaan regresi untuk nilai-nilai X

tertentu. Untuk observasi individual bisa terjadi nilai residu negative atau

positif sebab adanya variasi random dari nilai Y.

b) Bentuk Non linier

Y = αX1β1X2β2

Dimana variable-variabel independennya (X1 dan X2) mempunyai

pengeruh berganda terhadap variable dependen Y. hubungan garis

lengkung ini dapat dinyatakan sebagai suatu hubungan garis lurus dengan

transformasi logaritma. Dengan melogaritmakan nilai Y, X1 dan X2.

c) Bentuk logaritma

logY = log a + b1 log X1 + b2 log X2

Dalam bentuk ini, persamaannya menjadi linier dan koefisien b1 dan

b2 langsung dapat dicari dengan analisis regresi. Koefisien a pada

13
persamaan diatas dapat diperoleh dengan membalikkan transformasi (yakni

denga antilog) nilai log a yang diberikan analisis regresi tersebut.

d) Bentuk kuadratik

Y = a + b1X1 + b2X12

Kemungkinan lain bentuk fungsi yang cocok untuk menunjukkan

hubungan antara variable dependen dan variable independen adalah

bersifat kuadratik yaitu dengan mengkuadratkan variable independen yang

sama (X1).

3. Penaksiran Parameter Regresi

Metode kuadrat kecil sering disebut ordinary least squares (OLS), adalah

proses matematis untuk menentukan intersep dan slope garis yang paling tepat

yang menghasilkan jumlah kuadrat deviasi (simpangan) yang minimum.

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2), adalah angka yang menunjukan proporsi

variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi variable independen. Artinya, R2

menunjukkan seberapa jauh kesesuaian persamaan regresi tersebut dengan data.

5. Kesalahan Baku Penaksiran

Kesalahan baku penaksiran adalah ukuran penyebaran (dispersi) data dari

garis yang paling tepat. Dengan kesalahan baku penaksiran ini (Se), kita dapat

menghitung interval keyakinan (sekitar nilai penaksiram untuk variabel

independen) untuk tingkat tingkat keyakinan yang berbeda. Intervalkeyakinan

14
adalah kisaran nilai dimana observasi aktual diharapkan terletak dalam persentase

tertentu pada waktu tertentu.

E. Estimasi Permintaan Dengan Analisis Regresi

Meskipun survei konsumen, klinik konsumen, eksperimen pasar dan

pendekatan pemasaran yang lainnya untuk mengestimasi permintaan menjadi

sangat berguna, tetapi metode yang paling digunakan untuk mengestimasi

permintaan dalam ekonomi manajerial adalah analisis regresi, metode ini biasanya

lebih objektif menyediakan informasi yang lengkap dan lebih murah.

1. Spesifikasi model

Langkah pertama dalam menggunakan analisis regresi untuk mengestimasi

permintaan adalah mengspesifikasi model yang akan diestimasi. Ini menyangkut

pengidentifikasian variabel-variabel penting yang mempengaruhi permintaan untuk

komoditas yang dikaji, seperti pendapatan konsumen (Px), pendapatan konsumen

(I), jumlah konsumen dalam pasar (N), harga komoditas konsumen berhubungan,

subtitusi atau komplementer (Py), selera konsumen (T) dan variabel-variabel

lainnya, kita dapat membuat fungsi umum dari permintaan untuk komoditas

Qx = f (PX, I, N, Py, T,....)

2. Mengumpulkan data dari variabel-variabel

15
Tahap kedua dari analisis regresi adalah mengumpulkan data dari variabel-

variabel dalam modelnya. Data dapat dikumpulkan untuk setiap variabel sepanjang

waktu untuk unit ekonomi yang berbeda pada waktu tertentu. Yang awal disebut

sebagai data deret waktu sementara yang akhir disebut cross – sectional data.

Setiap data mempunyai keuntungan tertentu tetapi jiga mengarah pada masalah

estimasi tertentu.

3. Menspesifikasi bentuk persamaan permintaan

Langkah ketiga dalam estimasi permintaan dalam analisis regresi adalah

menentukan bentuk funsional dari model yang akan diestimas. Model yang paling

sederhana dari biasanya yang paling realistis, adalah model linear

4. Menguji hasil ekonometri

Langkah keempat merupakan terakhir dalam estimasi permintaan dalam

analisis regresi adalah mengevaluasi hasil regresi, tanda dari setiap estimasi

koefisien kemiringan yang ada harus dicek apakah sesuai dengan dasar teori yang

ada, kedua uji t harus dilaksanakan terhadap signifikasi terhadap statistik dari

estimasi parameter-parameter untuk menentukan derajat keyakinan dari setiap

estimasi koefisien kemiringan. Koefisien determinasi akan mengindikasikan

proporsi dari variasi total dalam permintaan untuk komoditasi yang dapat

dijelaskan oleh variabel bebas atau variabel penjelas yang ada dalam persamaan

permintaan.

16
17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penaksiran permintaan berkaitan dengan cara memperoleh nilai-nilai

parameter pada fungsi permintaan yang cocok pada saat ini. Informasi ini penting

bagi pengambilan keputusan sekarang dan dalam mengevaluasi apakah keputusan-

keputusan sudah optimal dalam konteks situasi permintaan sekarang.

Reaksi pembeli atas perubahan variabel-variabel independen dalam fungsi

permintaan dapat ditaksir dengan cara wawancara dan survei., membuat pasra

simulasi, atau eksperimen-eksperimen pasar secara langsung. Perhatian harus

diarahkan untuk memilah sampel random yang cukup mencerminkan pasar sasaran,

dan ukuran masing-masing sampel harus cukup besar sehingga penemuan-

penemuan itu dapat dipercaya. Disain kuisioner penting bagi ketepatan prediksi dari

wawancara dan survei. Intensi-intensi konsumen tidak terlalu akurat diterjemahkan ke

dalam tindakan. Bias wawancara dan kurangnya minat kosumen atau informasi juga

membuat distorsi taksiran yang di peroleh.

Analisa regresi dari data yang dikumpulkan memungkinkan perhiungan

koefisien-koefisien fungsi permintaan, juga perhiungan berupa beberapa statistik

yang menunjukkan keyakinan yang bisa digunakan untuk mendapatkan taksiran.

Analisis regresi adalah suatu alat yang sangat baik bila digunakan secara tepat untuk

menaksir parameter-parameter fungsi permintaan,

18

Anda mungkin juga menyukai