BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan perekonomian, tidak terlepas dari permintaan dan penawaran
pada kesempatan kali ini, saya akan membahas masalah “estimasi
permintaan”.estimasi permintaan itu ada yang dilakukan secara lansung dan tidak
langsung. Yaitu estimasi yang bersifat kualitatif direktif. Diantaranya, customer
survey, metode observasi dan metode market eksperimen. Perpotongan dari kurva
permintaan dan penawaran yang berbeda tetapi tidak di ketahui itu menghasilkan
observasi harga – kuantitas yang berbeda – beda. Oleh karena itu dengan hanya
menggabungkan observasi yang berbeda – beda tentang harga – kuantitas , kita
tidak menghasilkan kurva permintaan untuk komoditas tersebut . Kurva
permintaan tidak dapat di identifikasi dengan sesederhana itu. Ini dikenal dengan
istilah Masalah identifikasi (identification problem).
Selain itu, agar hasil analisis ini mendalam kita harus membubuhinya
dengan analisis kuantitatif. Analisis kuantiatif yang sering digunakan adalah
regresi. Pada makalah ini, akan dibahas juga contoh analisis yang menggunakan
metode regresi dan contoh penggunaan dari regresi tersebut. Meskipun survei
konsumen, klinik konsumen, eksperimen pasar dan pendekatan pemasaran yang
lainnya untuk mengestimasi permintaan menjadi sangat berguna, tetapi metode
yang paling digunakan untuk mengestimasi permintaan dalam ekonomi manajerial
adalah analisis regresi, metode ini biasanya lebih objektif menyediakan informasi
yang lengkap dan lebih murah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan estimasi permintaan?
2. Apa masalah identifikasi dalam estimasi permintaan?
3. Bagaimana pengenalan terhadap analisis regresi?
4. Bagaimana metode yang digunakan dalam analisis regresi serderhana?
5. Apa yang dimaksud dengan anlisis regresi berganda?
6. Apa masalah dalam analisis regresi?
7. Apa saja estimasi permintaan dengan analisis regresi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan estimasi permintaan?
2. Untuk mengetahui masalah identifikasi dalam estimasi permintaan?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengenalan terhadap analisis regresi?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
b) Klinik Konsumen
Pendekatan yang lainnya terhadap estimasi permintaan adalah klinik
konsumen (consumer clinics). Ini merupakan percobaan laboraturium di
mana sejumlah partisipan diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta
untuk membelanjakannya didalam suatu toko simulasi dan melihat
bagaimana mereka memberikan reaksi terhadap perubahan dalam harga
komoditi, pengemasan produk, pemajangan, harga produk pesaing, dan
faktor lainnya yang mempengaruhi permintaan. Partisipan dalam
percobaan ini dapat dipilih sedekat mungkin yang mewakili karakteristik
sosio ekonomi dari pasar yang dituju. Partisipan mempunyai insentif
dalam membeli komoditi yang mereka inginkan karna biasanya mereka di
izinkan untuk tetap membeli barang tersebut. Sehingga, klinik konsumen
lebih realistik dibandingkan survei konsumen. Dengan kemampuan untuk
mengontrol lingkungan, klinik konsumen juga menghindari kekurangan
dari percobaan pasar, yang dapat merusak kejadian sesungguhnya.
5
c) Percobaan Pasar
Tidak seperti klinik konsumen, yang dijalankan dalam suatu laboratorium
percobaan yang ketat, percobaan pasar (market experiments) diadakan di
pasar yang sesungguhnya. Terdapat banyak cara untuk melakukan
percobaan ini. Salah satu metodenya adalah dengan memilih beberapa
pasar dengan karakteristik sosio ekonomi yang mirip dan mengubah harga
komoditas di dalam beberapa toko atau pasar, mengubah bungkus dipasar
atau toko yang lain serta mengubah jumlah dan tipe peromosi di pasar atau
toko yang lainnya, kemudian merekam respon yang dilakukan oleh
konsumen di beberapa pasar tersebut. Dengan menggunakan data sensus
atau survei tehadap berbagai macam pasar, sebuah perusahaan juga dapat
menentukan efek dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pendapatan, jumlah keluarga dan lainnya terhadap pemintaan akan
komoditas. Pilihan lainnya, perusahaan dapat mengubah satu hal dalam
pasar tetentu dalam jangka waktu tertentu dan merekam respon
konsumennya.
Eksperimen ini juga memiliki beberapa kekurangan yang serius,
salah satunya dalam rangka menjaga biaya tetap rendah, eksperimen
biasanya tetap dilakukan dalam skala yang terbatas dan dalam jangka
waktu yang relatif singkat, sehingga gambarannya terhadap seluruh pasar
dan untuk jangka waktu yang lebih panjang patut dipertanyakan. Mereka
juga dapat memonitor eksperimen ini dan mengambil keuntungan
informasi yang bermanfaat yang tidak ingin dibuka oleh perusahaan.
Akhirnya sebuah perusahaan dapat secara permanen kehilangan pelanggan
karena proses peningkatan harganya selama eksperimen berlangsung
dengan harga yang relatif tinggi.
Disamping kekurangan tersebut eksperimen pasar dapat berguna
bagi perusahaan dalam menentukan strategi penetuan harganya yang
terbaik dan menguji beberapa jenis bungkus yang berbeda, kampanye
6
promosi dan kualitas produk. Eksperimen pasar yang utama benar – benar
berguna dalam proses pengenalan produk di mana tidak ada data lainnya
yang tersedia. Ia juga menjadi sangat bermanfaat dalam menguji hasil dari
teknik statistik yang lainnya yang digunakn untuk mengestimasi
permintaan dan dalam menyediakan beberapa data yang diperlukan untuk
teknik statisktik yang lainnya dari estimasi permintaan.
sebab akibat. Berbeda halnya dengan analisis korelasi yang hanya melihat
hubungan asosiatif tanpa mengetahui apa variabel yang menjadi sebab dan apa
variabel yang menjadi akibat.
2. Heteroskedastisitas
Ini timbul pada saat asumsi bahwa varian dari faktor galat adalah
konstan untuk semua nilai dari variabel bebas yang tidak dipenuhi. Hal ini
sering muncul dalam cross – sectional data. Gangguan heteroskedastisitas
ini membawa kita pada galat baku yang bias dan menjadi hasil uji statistik
yang tidak tepat serta interval keyakinan untuk estimasi parameter yang
tidak tepat pula.
Sebagai contoh, galat yang berhubungan dengan pengeluaran dari
keluarga yang berpendapatan rendah biasanya lebih kecil dibandingkan
dari keluarga yang pendapatannya tinggi karena kebanyakan pengeluaran
dari keluarga yang berpendapatan rendah biasanya merupakan barang
kebutuhan pokok, dengan kemungkinan yang terbatas untuk kehendak
lainnya. Maka, jika data tentang pengeluaran keluarga digunakan sebagai
variabel penjelas, analisis regresi akan cenderung memiliki masalah
heteroskedastisitas.
Gangguan heteroskedastis ini membawa kita pada galat baku yang
bias dan menjadikan hasil uji statistik yang tidak tepat serta interval
keyakinan untuk estimasi parameter yang kurang tepat pula. Saat pola dari
galat menunjukkan adanya heteroskedastisitas, peneliti bisa
menghilangkan masalah ini dengan menggunakan logaritma dari variabel
penjelas yang menyebabkan terjadinya heteroskedastisitas tersebut atau
dengan menjalankan regresi dengan sistem kuadrat terkecil tertimbang
(weighted least square). Untuk menjalankan regresi jenis ini, pertama kita
harus membagi semua variabel terikat dan variabel bebas dengan variabel
yang menyebabkan terjadinya heteroskedastisitas dan menjalankan regresi
terhadap variabel yang sudah ditransformasikan tersebut.
13
3. Otokolerasi
Kapan pun terjadi galat atau residual yang berurutan berkorelasi,
kita memiliki otokorelasi atau korelasi serial. Pada saat galat yang
berurutan mempunyai tanda yang sama, kita mempunyai otokorelasi yang
positif, pada saat gambar berubah secara teratur kita mempunyai
otokorelasi negatif. Otokorelasi biasanya terjadi pada data deret waktu,
data yang mempunyai satu observasi untuk setiap variabel pada setiap
satuan waktu. Dalam ekonomi otokorelasi positif lebih umum dari pada
yang negatif, otokorelasi dapat muncul karena adanya tren atau siklus
dalam variabel ekonomi, dari tidak dimasukkannya variabel yang penting
dalam regresi atau data yang nonlinear.
14
Dalam hal ini kita akan meringkas metode estimasi permintaan dengan
menggunakan analisis regresi. Secara spesifik kita akan membahas:
1. Spesifikasi Model
Langkah pertama dalam menggunakan analisis regresi untuk mengestimasi
permintaan adalah menspesifikasi model yang akan diestimasi. Ini
menyangkut pengidentifikasian variabel-variabel penting yang dipercaya
mempengaruhi permintaan untuk komoditi yang dikaji. Termasuk:
- Harga dari komoditi (Px)
- Pendapatan konsumen (I)
- Jumlah konsumen dalam pasar (N)
- Harga komoditi yang berhubungan (substitusi atau komplementer)
(Py)
- Selera konsumen (T)
- Variabel-variabel lain seperti tingkat iklan, ketersediaan dan tingkat
insentif kredit, serta harapan konsumen akan tingkat harga.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Estimasi permintaan adalah merupakan kegiatan memperkirakan jumlah
permintaan konsumen terhadap barang atau jasa dimasa yang akan daatang
berdasarkan data atau keadaaan masa lalu dan saat ini. Dalam melakukan
estimasi permintaan konsumen, metode yang sering digunakan, anarata
lain:
1. Customer Survey adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengetahui sikap dan persepsi para pelanggan dengan cara wawancara
secara langsung atau memberikan questioner yang sudah dipersiapkan
terlebih dahulu. Kelemahan dari metode ini, antara lain: biaya relative
mahal (besar), dan hasil survey tidak realistic karena konsumen tidak
memberkan jawaban yang akurat (ditutupi kekurangan mereka).
2. Metode Observasi adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengetahui perilaku konsumen /pelanggan dengan cara pengamatan
yang dilakukan oleh salesman (ditugaskan oleh manager perusahaan).
Kelemahan dari metode ini adalah hasil dari sering kali tidak
memberikan gamabarn yang objektif dari konsumen, tapi gambaran
justru subyektif dari salesman.
3. Metode Market Experiment adalah suatu cara untuk membuat estimasi
permintaan dengan malakukan uji coba dapa segmen pasar tertentu.
Uji coba ini dilakukan dengan memberikan perlakukan tertentu
terhadap factor –factor yang mempengaruhi permintaan.
B. Saran
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, diharapkan kepada
pembaca untuk memberi masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA