Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEMASARAN INTERNASIONAL

STRATEGI PEMASARAN GLOBAL


PADA PT.SINAR SOSRO

Oleh
K U R S I DI
NIM 312.131.049

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran (marketing) adalah sebuah proses perencanaan dan
pelaksanaan konsepsi, pemberian harga, promosi, dan distribusi ide,
barang, dan jasa yang dapat menciptakan pertukaran (penjualan) yang
memuaskan tujuan individu dan organisasi. Sedangkan pemasaran
internasional adalah perpanjangan dari aktivitas-aktivitas tersebut dengan
melintasi batas negara. Agar sebuah perusahaan dapat melakukan
pemasaran

yang

baik,

maka

diperlukan

manajemen

pemasaran

internasional yang baik. Manajemen pemasaran internasional merupakan


sebuah area fungsional yang terintegrasi, antara manajemen sumber
daya

manusia,

keuangan,

akuntansi,

dan

manajemen

operasional.

Maksudnya, dalam hal ini keempat elemen tersebut saling mempengaruhi


satu sama lain. Dalam menjalankan strategi pemasaran, tiap perusahaan
dapat memilih mana yang paling sesuai bagi produk dan sasaran
pasarnya. Cara ini sering disebut sebagai international business strategy
yang menekankan pada cost leadership. Sebuah perusahaan juga dapat
mengadopsi sistem lain yang disebut dengan focus strategy. Pada strategi
ini, seorang manajer pemasaran akan fokus pada suatu segmen pasar
tertentu atau wilayah tertentu. Misalnya saja, produsen jam tangan
Swatch

memfokuskan

pasarnya

pada

kalangan

remaja,

sehingga

kemudian pemasarannya juga sangat anak muda. Perbedaan strategi


pemasaran

ini

merupakan

preferensi

masing-masing

perusahaan,

disesuaikan dengan pangsa pasar masing-masing produk.


B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rumusan Masalah
Apa pengertian dari pemasaran global?
Bagaimana cara masuk ke dalam pasar global?
Apa saja isu-isu dalam pemasaran global?
Bagaimana konsep dari pemasaran global?
Bagaimana segmentasi dalam pasar global?
Bagaimana perusahaan harus mengelola kegiatan internasionalnya ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran Global


Pemasaran global adalah

proses

menfokuskan

sumber

daya

(manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk
memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global.1[1]
Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus
pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara
global serta pada melakukan adaptasi terhadap apa yang benar-benar
unik dan berbeda dalam setiap negara. Konsep ini mengakui budaya
universal dan perbedaan pasar yang unik. Keputusan untuk masuk pasar
di luar negeri tergantung pada sumber daya perusahaan serta sifat
peluang

dan

ancaman

yang

dihadapi.

Misalnya,

Coke

dan

IBM

berkecimpung di lebih dari 100 negara karena mereka telah memulai


ekspansi internasionalnya lebih dari 50 tahun yang lalu dan juga memiliki
sumber daya untuk berkembang yang bisa dimanfaatkan bila ada
peluang.2[2]
B.

Masuk ke dalam Pasar Global3[3]


Dengan komunikasi, transportasi, dan aliran keuangan yang lebih cepat,
dunia akan semakin mengecil dan cepat. Produk dan jasa yang
dikembangkan dalam satu Negara mendapatkan penerimaan antusias di
Negara

lain.

Semakin

banyak

Negara

yang

menjadi

multibudaya,

kebutuhan perusahaan harus dapat melintasi batasan di dalam dan diluar


Negara mereka.
1. Memutuskan untuk berekspansi ke luar negeri.
Sebagian besar perusahaan lebih suka tetap beroperasi di dalam
negeri jika pasar domestic mereka cukup besar. Manajer tidak perlu
mempelajari bahasa dan hokum Negara lain, berhubungan dengan gejolak
mata

uang,

menghadapi

ketidakpastian

politik

dan

hukum,

atau

merancang kembali produk mereka untuk memenuhi kebutuhan dan


ekspektasi pelanggan yang berbeda. Bisnis akan lebih mudah dan lebih
aman. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang menarik perusahaan ke
arena internasional, yaitu sebagai berikut:
1[1] Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas,
(Jakarta: Erlangga, 2008), hlm 198
2[2] Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik Edisi 2,
(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012), hlm 432
3[3] http://anggamaria.blogspot.com/2014/04/masuk-ke-dalam-pasar-global.html

a.
b.

Beberapa pasar internasional memberikan peluang laba yang lebih tinggi


dibandingkan pasar domestic.
Perusahaan membutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk

mencapai skala keharmonisan.


c. Perusahaan ingin mengurangi ketergantungan pada satu pasar.
d. Perusahaan memutuskan untuk menghadapi pesaing global di pasar
e.

domestic mereka.
Pelanggan bepergian ke luar negeri dan membutuhkan layanan
internasional.
Sebelum mengambil keputusan untuk berekspansi ke luar negeri,

a.

perusahaan harus menyadari dan mempertimbangkan beberapa resiko:


Perusahaan mungkin tidak memahami preferensi asing dan bisa gagal

menawarkan produk atraktif yang kompetitif.


b.
Perusahaan mungkin tidak mengerti mengenai regulasi asing dan
mengalami biaya yang tidak diharapkan.
c.
Perusahaan mungkin kekurangan manajer
d.

dengan

pengalaman

internasional.
Negara asing dapat mengubah hokum komersialnya, mendevaluasi mata
uangnya, atau mengalami revolusi politik dan menyita property asing.
Beberapa

a.
b.
c.
d.

perusahaan

tidak

bertindak

sampai

ada

kejadian

yang

mendorong mereka ke arena internasional.


Proses internasionalisasi biasanya terdiri dari empat tahap:
Tidak ada kegiatan ekspor regular.
Ekspor melalui perwakilan independen (agen).
Pendirian satu atau lebih anak perusahaan penjualan.
Pendirian fasilitas produksi di luar negeri.
Kebanyakan perusahaan bekerja sama dengan agen independen
dan memasuki Negara tetangga atau Negara yang serupa. Kemudian
perusahaan

membentuk

departemen

ekspor

untuk

mengelola

departemen agennya. Kemudian perusahaan mengganti agen dengan


anak perusahaan penjualannya sendiri di pasar ekspor yang lebih besar.
Hal ini meningkatkan investasi dan resiko, dan juga laba potensial.
Untuk mengelola anak perusahaan, perusahaan mengganti
departemen ekspor dengan departemen internasional. Jika pasar besar
dan stabil, atau Negara tuan rumah mensyaratkan produksi lokal,
perusahaan akan menempatkan fasilitas produksi di pasar tersebut. Pada
saat ini, perusahaan beroperasi sebagai perusahaan multinasional dan
mengoptimalisasikan

pengadaan

pembiayaan,

manufaktur,

dan

pemasaran global. Menurut beberapa periset, manajemen puncak mulai


memberikan lebih banyak perhatian pada peluang global ketika lebih dari
2.

15% pendapatan berasal dari pasar internasional.


Memutuskan pasar mana yang akan dimasuki.
Saat memutuskan untuk berekspansi ke luar negeri, perusahaan harus
mendefinisikan

tujuan

dan

kebijakan

pemasarannya.

Berapa

perbandingan penjualan internasional dengan total penjualan yang


mereka cari? Sebagian besar perusahaan mulai dari perusahaan kecil
ketika berinvestasi ke luar negeri. Beberapa perusahaan berencana untuk
tetap menjadi perusahaan kecil, sedangkan perusahaan lain mempunyai
rencana yang lebih besar.
a. Berapa banyak pasar yang akan dimasuki.
Perusahaan harus memutuskan berapa banyak Negara yang akan
dimasuki dan berapa cepat mereka berekspansi. Semakin banyak
perusahaan terutama perusahaan yang intensif teknologi dilahirkan global
dan memasarkan ke seluruh dunia sejak awal. Perusahaan juga harus
memutuskan Negara-negara yang akan dipertimbangkan. Daya tariknya
dipengaruhi oleh produk dan berdasarkan iklim geografis, penghasilan
b.

dan populasi, serta politik.


Pasar Negara maju versus pasar Negara berkembang.
Salah satu perbedaan paling menonjol dalam pemasaran global adalah
perbedaan antara pasar Negara maju dan pasar Negara berkembang atau
pasar yang belum matang seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika
Selatan. Kebutuhan dunia baru atau dunia berkembang yang belum
terpenuhi merepresentasikan pasar yang potensial yang besar bagi
makanan, pakaian, tempat berlindung, elektronik konsumen, peralatn
rumah tangga, dan banyak barang lainnya. Pemimpin pasar bergantung
pada pasar Negara berkembang untuk mendorong pertumbuhan mereka.
Unilever dan Colgate menghasilkan 40% bisnis mereka dipasar yang
sedang berkembang.
Keberhasilan

memasuki

pasar

berkembang

memerlukan

sejumlah

keahlian dan rencana khusus. Perhatikan bagaimana perusahaan berikut


memelopori cara untuk melayani konsumen tak terlihat ini:

Grameen-Phone

memasarkan

telepon

seluler

ke

35.000

desa

di

Bangladesh dengan memperkerjakan para wanita desa sebagai agen yang

menyewakan waktu menelpon kepada orang desa lainnya, satu panggilan

telepon satu kali.


Colgate-Palmolive masuk ke desa-desa India dengan van video yang

memperlihatkan manfaat menyikat gigi.


Flat mengembangkan mobil dunia ketiga Palio, untuk dijual di Negaranegara berkembang. Mobil ini diproduksi di Brasil, India, Turki, Afrika
Selatan, Cina, dan Negara-negara lain.
Corporacion GEO membangun perumahan untuk prang berpendapatan
rendah di Meksiko. Rumah modular dengan dua kamar tidur dan dapat
diperluas. Perusahaan telah berkembang ke Cile.
Pemasar ini telah memanfaatkan potensi pasar Negara berkembang
dengan

mengubah

praktik

pemasaran

konvensionalnya.

Melakukan

penjualan di daerah berkembang bukanlah bisnis biasa. Ada batasan


perbedaan ekonomi dan budaya, infrastruktur pemasaran mungkin
hampir tidak ada dan persaingan local bisa sangat kuat.
Integrasi ekonomi regional penciptaan kesepakatan dagang antara blok
Negara

semakin

intensif

dalam

tahun-tahun

terakhir.

Ini

berartu

perusahaan lebih mungkin untuk memasuki seluruh wilayah pada saat


yang sama. Negara-negara tertentu membentuk zona perdagangan bebas
atau komunitas ekonomi-kelompok Negara-negara yang membentuk
organisasi

dan

bekerja

meraih

tujuan

bersama

dalam

peraturan

perdagangan internasional.
UNI EROPA
Dibentuk pada tahun 1957, Uni Eropa berusaha menciptakan pasar
tunggal Eropa dengan mengurangi halangan terhadap aliran bebas dari
produk, jasa, keuangan, dan buruh di antara Negara-negara anggota, dan
dengan mengembangkan kebijaksanaan dangang dengan Negara non
anggota. Saat ini, Uni Eropa adalah salah satu pasar tunggal terbesar di
dunia, dengan 25 negara anggota, mata uang bersama-euro-dan lebih
dari 454 juta konsumen menduduki 23% ekspor dunia.
NAFTA
Pada bulan Januari 1994, North America Free Trade Agreement (NAFTA)
menggabungkan Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada dalam satu pasar
tunggal yang terdiri dari 360 juta orang yang memproduksi dan
mengkonsumsi $6,7 triluin nilai barang dan jasa setiap tahun. Seperti
yang diimplementasikan selama 15 tahun, NAFTA akan menghilangkan

semua halangan perdagangan dan batasan investasi diantara ketiga


Negara itu. Sebelum NAFTA, tariff atas produk AS yang memasuki Meksiko
rata-rata 13%, sementara tarif AS untuk barang-barang Meksiko rata-rata
6%.
MERCOSUR
Wilayah perdangan bebas lainnya dibentuk di Amerika Latin. Mercosur
(atau Mercosul) menghubungkan Brasil, Argentina, Paraguay, Uruguay dan
Venezuella untuk mempromosikan perdangan bebas dan pergerakan
barang, oarng, dan mata uang yang lancar. Bolivia, Cile, Kolombia,
Ekuador, dan Peru adalah anggota rekanan. Kemungkinan NAFTA pada
akhirnya akan bergabung dengan Mercosur dan bentuk kerja sama lainnya
untuk membentuk zona perdagangan bebas seluruh Amerika. Cile dan
Meksiko sudah membentuk zona perdangangan bebas yang sukses.
APEC
Dua puluh satu Negara, termasuk anggota NAFTA, Jepang, dan China,
bekerja sama untuk menciptakan wilayah perdangangan bebas Pasifik di
bawah naungan Asian Pacific Economic Cooperation Forum (APEC). Kepala
pemerintah anggota APEC bertemu dalam pertemuan tahunan untuk
membicarakan

ekonomi

nregional,

kerjasama,

perdagangan,

dan

investasi.
ASEAN
Sepuluh Negara membentuk Association of Southest Asian Nation: Brunai
Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina,
Singapura, Thauland, dan Vietnam. Wilayah ini adalah pasar yang menarik
yang terdiri dari lenih dari 550 juta orang dan Negara-negara anggotanya
bertujuan bekerja sama untuk memajukan wilayahnya sebagai pusat
produksi dan ekspor utama. Usaha aktif dalam integrasi ekonomi regional
3.

juga sedang terjadi di Karibia dan sebagian Afrika.


Mengevaluasi pasar potensial.
Misalkan sebuah perusahaan telah mengumpulkan sederet pasar
potensial untuk dimasuki. Bagaimana perusahaan itu memilih diantara
mereka? Banyak perusahaan lebih suka menjual ke Negara tetangga
karena memahami Negara ini dengan lebih baik dan dapat mengendalikan
biaya mereka dengan lebih efektif. Tidak mengejutkan bila dua pasar
ekspor terbesar di AS adalah Kanada dan Meksiko, atau perusahaan
Swedia pertama kali menjual ke Negara Skandinavia tetangga mereka.

Pada

lain

waktu,

kemiripan

fisik

menentuka

pilihan.

Banyak

perusahaan AS lebih suka menjual ke Kanada, Inggris, dan Australia


daripada ke pasar yang lebih besar seperti Jerman dan Prancis karena
mereka merasa lebih nyaman dengan bahasa, hukum, dan budayanya.
Meskipun demikian, perusahaan harus cermat dalam memilih pasar
menurut jarak budaya. Selain melewatkan pasar yang
perusahaan

dapat

terjebak

melakukan

analisis

lebih potensial,

superfisal

tentang

beberapa perbedaan nyata kunci antarnegara dan menerapkan tindakan


pemasaran yang dapat diprediksikan, kedua hal ini akan merugikan
mereka.
Sering kali masuk akal bagi perusahaan untuk beroperasi di sedikit
Negara dengan komitmen dan penetrasi yang lebih dalam di masingmasing Negara tersebut. Secara umum, perusahaan lebih suka memasuki
Negara-negara (1) yang mempunyai peringkat lebih tinggi dalam daya
tarik pasar, (2) yang resiko pasarnya lebih rendah, dan (3) dimana

perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.4[4]


Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara:
Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang
dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam memproduksi
barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat

memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.


Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah
besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang
semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu
negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-

ratanya akan turun.


Perbedaan Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan
melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor
daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari

perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.5[5]


Cara utama untuk memasuki pasar asing6[6]
1. Ekspor Tidak Langsung Dan Langsung
4[4] http://anggamaria.blogspot.com/2014/04/masuk-ke-dalam-pasar-global.html
5[5] http://putripanunggal.blogspot.com/2014/01/makalah-pemasaranglobal.html

Memulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu perusahaan tersebut


bekerja melalui perantara indepeden pedagang ekspor berbasis dalam
negeri (domestic based export merchant) membeli produk dari produsen
dan kemudian menjualnya keluar negeri. Jadi perantara atau agen ini
mencari

dan

menegosiasikan

pembelian

dari

luar

negeri

dan

mendapatkan komisi. Ekspor tidak langsung memiliki dua kelebihan,


yaitu : membutuhkan ivestasi yang lebih kecil karea tidak perlu
membentuk departemen ekspor, tenaga penjualan diluar negeri atatu
beberapa mitra dagang luar negeri. Kedua, ekspor ini mengandung resiko
yang lebih sedikit karena perantara pemasaran internasional membawa
pengetahuan dan jasa kedalam hubungan tersebut.
Ekspor langsung, dimana perusahaan memutuskan untuk menangani ekspornya
sendiri. Investasi dan resikona lebih besar, tetapi demikian juga potensi keuntungannya.
Perusahaan dapat melakukan ekspor langsung dengan beberapa cara, yaitu :
Departemen atau divisi ekspor berbasis dalam negeri
Cabang penjualan atau anak perusahaan luar negeri
Perwakilan penjualan ekspor yang bepergian
Distributor atau agen berbasis luar negeri
2.

Pemberian lisensi
Adalah cara paling sederhana bagi produsen untuk terlibat dalam pemasaran
internasional, yakni pemberi lisensi (licensor) memberikan lisensi kepada perusahaan asing
menggunakan proses produksi, merek dagang, paten, rahasia dagang atau sesuatu yang
berharga lainnya dengan memperoleh bayaran (fee) atau royalty. Contoh lisensi coca cola.
Waralaba (franchiser) merupakan bentuk pemberian lisensi yang lebih lengkap karena
memberi konsep merk dan system operasi yang lebih lengkap. Misal : KFC

3.

Usaha patungan
Investor asing dan local bergabung membentuk usaha patungan (joint venture)
dimana mereka sama-sama mempunyai kepemilikan dan kendali.

4.

Investasi Langsung
Kepemilikan langsung atas fasilitas atau produksi yang berbasis diluar negeri.
Perusahaan asing dapat membeli sebagian atau keseluruhan kepemilikan perusahaan local
ataupun dengan membangun fasilitasnya sendiri.
6[6] http://mochachamo.wordpress.com/2011/05/16/tugas-vii-manajemenpemasaran/

Mengevaluasi dan memilih pasar asing tertentu untuk dimasuki dengan cara
memperhatikan atau menganalisis:7[7]
-

Karakteristik Demografis : ukuran populasi, tingkat pertumbuhan populasi, derajat


urbanisasi, kepadatan penduduk, struktur usia dan kompoasisi populasi

Karakteristik Geografis : luas negara, karakteristik topografi, kondisi iklim.

Faktor-faktor ekonomi : GNP perkapita, distribusi pendapatan, tingkat pertumbuhan GNP,


rasio investasi terhadap GNP.

Faktor-Faktor tehnologi : tingkat ketrampilan tehnologi, tehnologi produksi yang ada,


tehnologi konsumsi saat ini, tingkat pendidikan.

Faktor-faktor Sosiobudaya : nilai-nilai yang dominan, pola gaya hidup, kelompok etnik,
fragmentasi bahasa.

Sasaran dan Rencana Nasional : prioritas industri, rencana investasi infrastruktur.

Perusahaan harus mendefinisikan tujuan dan kebijakan pemasaran internasionalnya.

Perusahaan harus menentukan jumlah Negara yang akan dimasuki.

Perusahaan juga harus memutuskan jenis Negara yang akan dimasuki dengan beberapa
pertimbangan faktor, yaitu jenis produk, faktor geografis, pendapatan dan populasi, iklim
politik, dan faktor-faktor lainnya.

C. Isu-Isu Dalam Pemasaran Global


Dalam ajang pemasaran global setidaknya ada empat isu sentral
yang patut mendapatkan pusat perhatian serius dari pemasar, yaitu:
1. Standarisasi Versus Adaptasi.
Isu staandarisasi versus adaptasi bukan hanya menyangkut aspek produk
dan merk, namun juga unsur bauran pemasaran lainnya seperti distribusi,
promosi, dan harga. Dalam konteks global branding keunggulan dan
kelemahan melakukan standarisasi (mengguakan satu merk global)
versus adaptasi (beberapa merk nasional berbeda).
2. Sensitivitas Cultural.
Perbedaan budaya merupakan faktor yang paling sihnifikan sekaligus
masalah

paling

pelik

yang

dihadapi

perusahaan

multinasional.

Ketidakmampuan pemasar memahami dan mengapresiasi faktor ini kerap


3.

kali berujung pada kegagalan internasional.


Nasionalisme.
Dalam pemasaran global kerap kali dijumpai adanya stereo typing tentang
sikap terhadap produk buatan luar negeri. Banyak penelitian yang
mengungkap bahwa evaluasi yang dilakukan konsumen atas suatu produk
7[7] http://mochachamo.wordpress.com/2011/05/16/tugas-vii-manajemenpemasaran/

tertentu tidak hanya didasarkan pada daya tarik dan karateristik fisik
produk saja, tetapi juga berdasarkan negara asalnya (country of origin).
Maksudnya, segala pengaruh dari negara asal terhadap persepsi positif
maupun negatif konsumen terhadap produk dan merek tertentu.
3. Mode of Entry (strategi memasuki pasar luar negeri)
Secara garis besar alternatif strategi memasuki pasar negara lain
meliputi: ekspor, kontraktual, wholly-owned subsidiaries, dan E-Marketing.
Ekspor masih dapat di klasifikasikan lebih lanjut menjadi ekspor tidak
langsung,

ekspor

bersama,

dan

ekspor

langsung.

Mode

of

entry

kontraktual terdiri atas lisensi-waralaba, contrac manufacturig dan usaha


patungan. Sedengkan wholly-owned subsidiaries meliputi akuisisi dan
greenfield.8[8]
D. Konsep Pemasaran Global9[9]
Pemasaran global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang
pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar
ekspor.

Yang

penting

mesti

kreatif

dan

mau

berinovasi

dalam

mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah


ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan
yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru
menjadi

cambuk

yang

melecut

semangat

untuk

memecahkannya

sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam


itu tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di
Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang
1.

hasilnya memang super.


Kebutuhan, keinginan, dan permintaan.
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan
manusia

adalah

keadaan

dimana

manusia

merasa

tidak

memiliki

kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau


pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia.
Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut.
Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan
8[8]Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik Edisi 2, (Yogyakarta:
Penerbit Andi, 2012), hlm 438-446
9[9] http://adiputra11111.blogspot.com/2011/12/makalah-konsep-pemasaranglobal.html

kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan


bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa
pemasar

tidak

menciptakan

kebutuhan;

kebutuhan

sudah

ada

sebelumnya Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan


membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah
2.

didapatkan oleh pelanggan yang dituju.


Produk.
Produk adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan

untuk

memenuhi

kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan


terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya Oleh
karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan
3.

jasa yang diberikan produk tersebut.


Nilai, Biaya dan Kepuasan.
Nilai, Biaya dan Kepuasan Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang
kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya Setiap
produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan
memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya
tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk

ideal, dalam ini termasuk harga.


4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan.
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan Kebutuhan dan keinginan manusia
serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan
pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi
kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah
salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran
merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak
disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan
mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut
transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya
antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun
suatu ikan ekonomi, teknis clan sosial yang kuat dengan mitranya.
Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah
menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta

menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara


5.

kesinambungan.
Pasar.
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan
atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk
menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi

6.

pada suatu produk.


Pemasaran dan Pemasar.
Pemasaran dan Pemasar Pemasaran adalah keinginan manusia dalam
hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan
pasar

untuk

mewujudkan

transaksi

yang

mungkin

terjadi

dalam

memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran adalah orang


yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu
yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran
daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak
kedua adalah calon pembeli.
E.

Segmentasi Pasar Global10[10]


Segmentasi Pasar adalah membagi

sebuah

pasar

ke

dalam

kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki


bauran produk atau pemasar yang terpisah.
1.
Pemasaran Massal (Mass Marketing):

penjual

memproduksi,

mendistribusikan, dan mempromosikan secara massal sebuah produk


kepada seluruh pembeli. Pemasar tersebut menciptakan pasar potensial
terbesar, biaya paling rendah, harga lebih rendah atau margin yang lebih
2.

tinggi.
Pemasaran Segmen: perusahaan menyadari bahwa pembeli berbeda
dalam

kebutuhan,

persepsi,

dan

perilaku

pembelian.

Perusahaan

mengisolasi segmen yang lebar yang membentuk suatu pasar dan


mengadaptasi apa yang ditawarkannya agar lebih mendekati kebutuhan
satu atau beberapa segmen.
3.
Pemasaran Ceruk: berfokus pada subgrup di dalam segmen-segmen
diatas. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefinisikan dengan lebih
sempit, biasanya diidentifikasi dengan memilah suatu segmen menjadi
beberapa subsegmen.
10[10] http://adiputra11111.blogspot.com/2011/12/makalah-konsep-pemasaranglobal.html

4.

Pemasaran Mikro: Praktik penyesuaian produk dan program pemasar


agak cocok dengan cita rasa individu atau lokasi tertentu.

F.

Mengelola Kegiatan Internasional11[11]


Dalam melakukan aktivitas pemasaran internasional terdapat dalam tiga

cara:
1. Departemen Ekspor
Perusahaan terjun ke pemasaran internasional hanya melalui pengiriman barang. Jika
penjualan internasionalnya berkembang, perusahaan membentuk departemen ekspor yang
terdiri dari seorang manajer penjualan dan beberapa orang asisten. Bila penjualan meningkat
departemen ekspor diperluas menjadi sub-sub departemen.
2.

Divisi Internasional
Divisi internasional diorganisasikan dengan berbagai cara. Staf divisi internasional
perusahaan terdiri dari para spesialis dalam pemasaran, manufaktur, riset, keuangan,
perencanaan, dan sumber daya manusia, mereka merencanakan serta menyediakan pelayanan
bagi berbagai unit operasi .

3.

Organisasi Global
Dalam organisasi global, manajemen puncak dan staf perusahaan merencanakan fasilitas
manufaktur, kebijakan pemasaran, arus finansial, dan sistem logistik di seluruh dunia. Unitunit operasi global melapor langsung kepada kepala eksekutif atau komisi eksekutif yang
dilatih untuk berpikir dengan membentuk wawasan secara global.

11[11] http://mochachamo.wordpress.com/2011/05/16/tugas-vii-manajemenpemasaran/

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemasaran

global

adalah

proses

menfokuskan

sumber

daya

(manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk
memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memasuki dunia pasar
global yaitu, memutuskan untuk berekspansi ke luar negeri, memutuskan
pasar mana yang akan dimasuki (berapa banyak pasar yang akan
dimasuki, dan bagaimana pasar negara maju versus pasar negara
berkembang), dan mengevaluasi pasar potensial.
Dalam ajang pemasaran global setidaknya ada empat isu sentral yang
patut

mendapatkan

pusat

perhatian

serius

dari

pemasar,

yaitu

standarisasi versus adaptasi, sensitivitas kultural, nasionalisme, dan mode


of entry (strategi memasuki pasar luar negeri).
kebutuhan, keinginan, dan permintaan, produk, nilai, biaya dan kepuasan,
pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar, pemasaran dan pemasar.
Segmentasi pasar global dibagi dalam beberapa segmen, yaitu
pemasaran massal (mass marketing), pemasaran segmen, pemasaran
ceruk, dan pemasaran mikro.

DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas.
Jakarta: Erlangga. 2008.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. Pemasaran Strategik Edisi 2. Yogyakarta:
Penerbit Andi. 2012
http://adiputra11111.blogspot.com/2011/12/makalah-konsep-pemasaranglobal.html

http://anggamaria.blogspot.com/2014/04/masuk-ke-dalam-pasarglobal.html
http://mochachamo.wordpress.com/2011/05/16/tugas-vii-manajemenpemasaran/
http://putripanunggal.blogspot.com/2014/01/makalah-pemasaranglobal.html

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas, (Jakarta:
Erlangga, 2008), hlm 198
13
[2] Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik Edisi 2, (Yogyakarta:
Penerbit Andi, 2012), hlm 432
14
[3] http://anggamaria.blogspot.com/2014/04/masuk-ke-dalam-pasar-global.html
12

[1]

15

[4] http://anggamaria.blogspot.com/2014/04/masuk-ke-dalam-pasar-global.html
[5] http://putripanunggal.blogspot.com/2014/01/makalah-pemasaran-global.html
17
[6] http://mochachamo.wordpress.com/2011/05/16/tugas-vii-manajemen-pemasaran/
18
[7] http://mochachamo.wordpress.com/2011/05/16/tugas-vii-manajemen-pemasaran/
19
[8]Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik Edisi 2, (Yogyakarta: Penerbit
16

Andi, 2012), hlm 438-446


20
[9] http://adiputra11111.blogspot.com/2011/12/makalah-konsep-pemasaran-global.html
21
[10] http://adiputra11111.blogspot.com/2011/12/makalah-konsep-pemasaran-global.html
22
[11] http://mochachamo.wordpress.com/2011/05/16/tugas-vii-manajemen-pemasaran/

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai