Anda di halaman 1dari 21

“BISNIS INTERNASIONAL, RESIKO DAN

ASURANSI, EKSPANSI PERUSAHAAN”

Dosen Pengampu : Prof. Dr.


Isti Fadah, M.Si. NIP :
196610201990022001

Disusun Oleh :
Anifah Eka Yulya 200810201024
Anies Firdyanti Kusuma 200810201105
Axel Ryan Gamma 200810201114
Velisa Setya Ning Sugianti 200810201222
Wanda Amaliannisa 200810201051
A Yusa Prasetyo Adi 190810201248

Balqis Fahirah 200810201124

Muhammad Jawad 200810201138

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik, dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”Bisnis Internasional, Resiko dan Asuransi, Ekspansi Perusahaan” dengan baik tanpa
ada kendala dan dapat mengumpukan tugas tepat waktu.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang
telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian proposal ini. Terima kasih juga kepada
Prof. Dr. Isti Fadah, M.Si. selaku dosen pengampu Pengantar Bisnis.

Diluar itu, kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bias kami sampaikan, semoga proposal ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaatnya untuk msyarakat luar.

Jember, 30 Desember 2020

Penyusu
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bisnis Internasional......................................................................3
2.2 Latar Belakang di Laksanakanya Bisnis Internasional.................................
2.3 Tahap-Tahap Memasuki Bisnis Internasional................................................
2.4 Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional.........................................
2.5 Pengertian Resiko dan Manajemen Resiko.....................................................
2.6 Pentingnya Manajemen Resiko........................................................................
2.7 Fungsi Pokok Manajemen Resiko....................................................................
2.8 Pengertian Asuransi...........................................................................................
2.9 Prinsip Dasar Asuransi......................................................................................
2.10 Pengertian Ekspansi Perusahaan...................................................................
2.11 Jenis Ekspansi Perusahaan.............................................................................
2.12 Macam Ekspansi Perusahaan.........................................................................
2.13 Manfaat Ekspansi Perusahaan.......................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN..................................................................................................
3.2 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis Internasional


Suatu Negara ataupun suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional baik
dalam bentuk perdagangan internasional yang memiliki beberapa pertimbangan ataupun alasan.
Meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun social budaya bahkan tidak jarang atas dasar
pertimbangan militer.
Bisnis internasional tidak dapat di hindarkan karena tidak ada satu negara pun didunia
yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari barang – barang atau produk yang
dihasilkan oleh negara itu sendiri. Hal ini disebabkan terjadinya penyebaran yang tidak merata
dari sumber daya baik dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia.
Ketidak meratanya sumber daya akan mengakibatkan adanya keunggulan baik suatu
negara yang memiliki sumber daya tertentu. Bisnis Internasional memiliki 2 arti yaitu pengertian
secara umum dan pengertian menurut para ahli. Berikut pengertian bisnis internasional :
Secara umum :
Pengertian Bisnis Internasional secara umum adalah aktivitas transaksi di antara lebih
dua negara yang melibatkan pihak-pihak individu perorangan, individu perusahaan, kelompok
perusahaan, atau agen-agen internasional dan juga diartikan sebagai studi yang mempelajari
aktivitas. Ada juga yang dinamakan Pemasaran Internasional yaitu transaksi bisnis itu dilakukan
oleh suatu perusahaan dalam satu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain.
Namun Pemasaran Internasional ini juga biasanya disamaartikan Bisnis Internasional.
Dalam bisnis internasional tidak hanya seputar pemanufakturan, tetapi juga industri jasa seperti
transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan
besar, dan komunikasi massa.
Pendapat para ahli :
Selain dari pengertian diatas, juga terdapat pendapat yang disampaikan oleh para ahli tentang
bisnis internasional. Adapun pendapat dari para ahli ini tentang bisnis internasional adalah:
1. A. Ball, McCullach, Frantz, Geringer, dan Minor, mengartikan bahwa bisnis internasional
merupakan suatu bisnis yang kegiatannya melampui batas negara, yang mencakup
perdagangan internasional, pariwisata, transportasi dan yang lainnya.
2. Pengertian Bisnis Internasional menurut Charles WH Hill yaitu perusahaan yang terlibat
dalam perdagangan maupun investasi internasional.
3. Sedangkan menurut C. Daniels, Radebaugh dan Sullivan. Bisnis internasional yaitu
semua transaksi komersia baik oleh swasta maupun pemerintah diantara dua negara atau
lebih.

2.2 Latar Belakang di Laksanakanya Bisnis Internasional


1. SPESIALISASI ANTAR BANGSA-BANGSA
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu
maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi
yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul
sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-
negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-
negara yang lain.
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang
memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya

•Keunggulan absolute (absolute advantage)


Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang
monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat
dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu
menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam
yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya.
Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang
mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara
lainnya.
Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena
kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos
yang lebih murah.
• Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak
terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki
kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara
lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan
dalam berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun
transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan
mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan
kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang
terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan
nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia)
misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah
komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang
keunggulan komparatif kita paling lemah.

2. PERTIMBANGAN PERKEMBANGAN BISNIS


Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri
seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan
menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan
melaksanakan atau terjun ke bisnis internasional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu
perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin
sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru
sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan
terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah
ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestik.

2.3 Tahap-Tahap Memasuki Bisnis Internasional


Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat, atau melibatkan
diri secara bertahap, dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai
dengan tahap yang kompleks dan mengandung resiko bisnis yang tinggi. Tahapan tersebut
sebagai berikut :
a. Ekspor Insidentil/tahap awal, terjadi pada saat kedatangan orang asing di negeri kita
kemudian dia membeli barang-barang lalu mengirimnya ke negaranya
b. Ekspor aktif, tahapan berikutnya berkembang dan terjalin hubungan bisnis yang rutin
c. Penjualan Lisensi, tahapan berikutnya negara pendatang akan menjual lisensi atau merek
dari negaranya kepada negara penerima. Dalam tahap ini yang di jual adalah lisensi atau
merek nya saja sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang luas
terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
d. Franchising, tahapan berikutnya lebih aktif yaitu perusahaan di suatu negara menjual
tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja.Akan tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran produksi,
Pengendalian mutu, pengawasan mutu, serta bentuk pelayanannya.
e. Pemasaran di luar negeri, tahapan ini memerlukan intensitas manajemen serta
keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang haruslah secara aktif dan
mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya
f. Produksi dan pemasaran di luar negeri, pada tahapan akhir ini, perusahaan asing datang
dan mendirikan perusahaan lengkap dengan segala modalnya, lalu melakukan proses
produksi dan menjualnya di negara tersebut. tahapan ini memiliki unsur positif bagi
negara berkembang karena negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat
banyak untuk mendirikan pabrik tersebut.
2.4 Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Dalam menjalankan bisnis internasional tentu akan mengalami hambatan daripada pasar
domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali
menghambat transaksi bisnis internasional. Ada beberapa hambatan dalam memasuki bisnis
internasional, yaitu :
a. Batasan Perdagangan Dan Bea Masuk, Barang-barang dari luar negeri akan di kenakan
tarif bea yang tinggi sehingga mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing
dengan barang-barang dalam negeri
b. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya/Cultural, Bahasa merupakan alat yang vital dalam
perdagangan internasional. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis akan
susah berlangsung. Perbedaan kondisi sosial budaya juga merupakan suatu masalah yang
perlu di cermati dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya pemberian warna suatu
produk harus berhati-hati karena warna tertentu pada suatu negara memiliki arti yang
mungkinn akan bertentangan di negara tersebut.
c. Hambatan Politik Hukum dan Perundang-Undangan, Hubungan politik yang kurang baik
antar satu negara dengan negara lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis
antara negara tersebut. Ketentuan hukum atau perundang-undang yang berlaku di negara
tersebut juga akan membatasi hubungan bisnis tersebut.
d. Hambatan Operasional, merupakan masalah operasional yakni transportasi atau
pengangkutan barang yang di perdagangkan antara satu negara dengan negara lain. Hal
ini akan menyebabkan biaya pengangkutan akan menjadi lebih mahal, sehingga berimbas
terhadap harga barang yang di perdagangkan tersebut.

2.5 Pengertian Resiko dan Manajemen Resiko


Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, ada
pepatahmengatakan tak ada hidup tanpa risiko. Risiko dapat ditafsirkan sebagai
bentukketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengankeputusan
yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Padadasarnya risiko tidak dapat
dihindari dari aktivitas bisnis perusahaan, sehinggadiperlukan manajemen risiko untuk mengatasi
permasalahan ini. Manfaat perusahaanmengimplementasikan manajemen risiko antara lain (Lam,
2007:6) memberikan perandalam pengelolaan risiko kepada manajer perusahaan, mengingat
manajer perusahaanmemiliki akses penuh terhadap informasi dan dukungan dari para
profesionalmanajemen risiko.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resikoadalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaianresiko, pengembangan strategi
untuk mengelolanya dan mitigasi resiko denganmenggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumber daya. Strategi yang dapat diambilantara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak
lain, menghindari resiko,mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensiresiko tertentu.
Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko- resiko yangtimbul oleh penyebab
fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian,dan tuntutan hukum).Menurut
Vibiznews.com, manajemen resiko adalah suatu prosesmengidentifikasi, mengukur resiko, serta
membentuk strategi untuk mengelolanyamelalui sumber daya yang tersedia. Strategi yang dapat
digunakan antara lainmentransfer resiko pada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek
buruk dariresiko dan menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari
resikotertentu.Sedangkan menurut COSO, manajemen resiko (risk management) dapat diartikan
sebagai “a process, effected by an entity’s board of directors, managemen and other personnel,
applied in strategy setting and across the enterprise, designed toidentify potential events that may
affect the entity, manage risk to be within its risk appetite, and provide reasonable assurance
regarding the achievement of entityobjectives.
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua perusahaan.
Proses di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapatmenunjukkan resiko yang terjadi
pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalammasing-masing aktivitas dari semua aktivitas.
Fokus dari manajemen resiko yang baikadalah identifikasi dan cara mengatasi resiko. Sasarannya
untuk menambah nilaimaksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi. Tujuan utama
untukmemahami potensi upside dandownsidedari semua faktor yang dapat memberikandampak
bagi organisasi.
Manajemen resiko meningkatkan kemungkinan sukses, mengurangikemungkinan
kegagalan dan ketidakpastian dalam memimpin keseluruhan sasaranorganisasi.Manajemen
resiko seharusnya bersifat berkelanjutan dan mengembangkan proses yang bekerja dalam
keseluruhan strategi organisasi dan strategi dalammengimplementasikan. Manajemen resiko
seharusnya ditujukan untuk menanggulangisuatu permasalahan sesuai dengan metode yang
digunakan dalam melaksanakanaktifitas dalam suatu organisasi di masa lalu, masa kini dan masa
depan.Manajemenresiko harus diintegrasikan dalam budaya organisasi dengan kebijaksanaan
yangefektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen senior. Manajemen resikoharus
diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran operasional, pemberian tugas dan
tanggung jawab serta kemampuan merespon secara menyeluruh pada suatu organisasi, di mana
setiap manajer dan pekerja memandang manajemenresiko sebagai bagian dari deskripsi kerja.
Manajemen resiko mendukungakuntabilitas (keterbukaan), kinerja pengukuran dan reward,
mempromosikan efisiensioperasional dari semua tingkatan.

2.6 Pentingnya Manajemen Resiko


Secara umum ada enam tujuan risk management dalam perusahaan atau badan
usaha,diantaranya adalah :
1. Melindungi PerusahaanMemberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat
risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
2. Melindungi PerusahaanMemberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat
risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
3. Mendorong Manajemen Agar ProaktifMendorong manajemen agar bertindak proaktif
dalam mengurangi potensi risiko,dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber
keunggulan bersaing dankinerja perusahaan.
4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-HatiMendorong semua individu dalam perusahaan
agar bertindak hati-hati dalammenghadapi risiko perusahaan demi tercapainya tujuan
yang diinginkan bersama.
5. Meningkatkan Kinerja PerusahaanMembantu meningkatkan kinerja perusahaan
dengan menyediakan informasitingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko/ risk
map. Hal ini juga bergunadalam pengembangan strategi dan perbaikan proses risk
management secara berkesinambungan.
6. Sosialisasi Manajemen RisikoMembangun kemampuan individu maupun manajemen
untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk management.
2.7 Fungsi Pokok Manajemen Resiko
1. Menemukan Kerugian Potensial
Artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko yang dihadapi oleh
perusahaan.
2. Mengevaluasi Kerugian Potensial
Artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang
dihadapi oleh perusahaan.
3. Memilih Teknik/Cara yang tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik-teknik
yang tepat guna menanggulangi kerugian.
Pada pokoknya ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi risiko, yaitu :
mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan dan menghindari.
Dimana tugas dari Manajer Risiko adalah memilih salah satu cara yang paling tepat untuk
menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari cara-cara yang paling tepat untuk
menanggulangi risiko.
Dari 3 Fungsi di atas fungsi lain yang didapat dari manajemen risiko adalah agar dapat
melakukan tindakan seperti berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan dimulai dengan menetapkan visi, misi, tujuan yang berkaitan dengan
manajemen risiko. Kemudian dilanjutkan dengan penetapan target, kebijakan dan prosedur
yang berkaitan dengan manajemen risiko. Visi, misi, prosedur dan kebijakan tersebut ditulis
untuk memudahkan pengarahan, sekaligus menegaskan dukungan manajemen terhadap
program manajemen risiko.
2. Pelaksanaan (Actuating)
Proses identifikasi dan pengukuran risiko (risk measurable) diteruskan dengan
manajemen pengelolaan risiko yang merupakan aktivitas operasional utama dari manajemen
risiko.
3. Pengendalian (Controling)
Pengendalian dalam manajemen resiko meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan
manajemen resiko, output pelaporan yang dihasilkan dari risk management dan umpan balik
(feedback).
2.8 Pengertian Asuransi
Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara
mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan
asuransi. Sedangkan menurut UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian yang
dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.

2.9 Prinsip Dasar Asuransi


a. Insurable Interest. Insurable interest berarti pelanggan mempunyai suatu kepentingan
yang dapat diasuransikan. Hal ini timbul dari hubungan finansial yang diakui hukum.
Orang dikatakan memiliki insurable interest atas obyek yang diasuransikan bila orang
tersebut menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah atas obyek tersebut.
Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan terbukti bahwa orang tersebut
tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka orang tersebut tidak
berhak menerima ganti rugi.
b. Utmost Good Faith. Ulmost good faith prinsip yang menyatakan tertanggung, calon
pemegang polis, wajib memberi tahu penanggung secara jelas dan teliti mengenai fakta-
fakta terkait barang yang akan diasuransikan serta tidak mengambil untung dari asuransi.
Prinsip ini juga berlaku bagi perusahaan asuransi, yaitu kewajiban menjelaskan risiko
yang dijamin maupun yang dikecualikan secara jelas dan teliti.
c. Indemnity. Indemnity merujuk pada klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada
pihak tertanggung. Dimana perusahaan asuransi harus mengembalikan posisi keuangan
klien ke posisi sesaat sebelum terjadi kerugian. Namun demikian, tertanggung tidak
berhak memperoleh ganti rugi lebih besar daripada kerugian yang diderita. Dengan kata
lain asuransi berprinsip ganti rugi, bukan ganti untung.
d. Subrogation. Subrogation adalah pengalihan hak tuntut tertanggung kepada pihak ketiga
apabila penanggung telah membayarkan sejumlah ganti rugi sejumlah kerugian yang
diderita. Prinsip ini bertujuan untuk menghindari terjadinya ganti rugi dobel dan
mencegah tertanggung menarik keuntungan dari kerusakan/kehilangan harta bendanya.
e. Contribution. Contribution adalah hak penanggung meminta penanggung lain untuk
berbagi kewajiban membayar ganti rugi. Prinsip ini biasanya berlaku antar perusahaan
asuransi yang saling berbagi resiko untuk mengantisipasi kemungkinan klaim untuk
objek yang bernilai besar.
f. Proximate Cause. Dalam praktek asuransi, kadang-kadang sangat sulit menetapkan suatu
peristiwa yang dianggap sebagai penyebab yang paling dominan atau paling efisien
menimbulkan kerugian. Dimana sering terjadi peristiwa yang bukan merupakan peristiwa
tunggal (single perils), tetapi merupakan rangkaian peristiwa yang saling berkaitan
sehingga sering terjadi kontroversi dan perdebatan dalam menetapkan kejadian utama
penyebab kerugian. Prinsip proximate cause dapat menjadi solusi untuk masalah ini.

2.10 Pengertian Ekspansi Perusahaan


Definisi Ekspansi
Ekspansi secara umum adalah sebuah tindakan atau proses yang dikerjakan agar
sesuatunya bisa menjadi lebih luas atau besar.
Definisi Ekspansi dalam Bidang Ekonomi Bisnis
1. Definisi Ekspansi Ekonomi
Arti ekspansi secara umum dalam bidang ilmu ekonomi adalah suatu kegiatan yang dijalankan
demi meningkatkan kegiatan ekonomi dan demi meningkatkan dunia usaha.
ekspansi ekonomi adalah suatu perkembangan ekonomi yang dilakukan dengan pola konjungtur.
Pola konjungtur yang dimaksud adalah berbagai proses kemajuan atau kemunduran ekonomi
yang terjadi secara terus menerus dan bergantian.
2. Definisi Ekspansi Bisnis
Arti ekspansi dalam ilmu bisnis secara umum adalah berbagai kegiatan untuk bisa memperluas
atau memperbesar jaringan bisnis suatu perusahaan pada sisi produksi serta pada sisi distribusi.

Beberapa penjelasan ekspansi bisnis oleh para ahli bisnis, sebagai berikut:
a. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
OJK menjelaskan definisi ekspansi adalah suatu kegiatan untuk memperluas atau
memperbesar bisnis yang biasanya ditandai dengan menciptakan pasar baru, memperluas
fasilitas, merekrut karyawan, dll. Definisi lain dari ekspansi menurut OJK juga adalah suatu
peningkatan kegiatan ekonomi dan peningkatan dunia usaha.
b. Alex S. Nitisemito
Alex S. Nitisemito menjelaskan bahwa arti ekspansi perusahaan adalah suatu usaha untuk
memperbesar ukuran perusahaan, baik itu dalam skala produksi ataupun cakupan pasar, karena
adanya peningkatan permintaan atas suatu produk yang perusahaan tersebut dihasilkan.
c. Bambang Riyanto
Bambang Riyanto berpendapat bahwa ekspansi adalah suatu perluasan modal dalam
suatu perusahaan, baik itu modal kerja ataupun modal tetap.
d. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti mengatakan bahwa arti ekspansi ekonomi adalah
suatu proses perluasan dunia usaha dengan cara meningkatkan kapasitas pabrik, penambahan
modal baru, unit produksi atau merger serta akuisisi perusahaan.
3. Definisi Ekspansi pasar
Arti ekspansi pasar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperluas pasar baru
yang dilakukan perusahaan dengan produk yang sudah dimilikinya. Kegiatan ini dilakukan
dengan menjangkau pasar yang sudah ada pada titik geografis barus, sehingga para pelanggan
baru diharapkan mampu mengenal dan menggunakan produk dari perusahaan tersebut.
4. Definisi Ekspansi Kredit
Ekspansi kredit adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah kredit
pinjaman dari pihak bank.

2.11 Jenis Ekspansi Perusahaan


A. Merger
Merger adalah kegiatan menggabungkan dua atau lebih perusahaan menjadi satu
perusahaan. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengekspansi bisnis, yang mana
perusahaan yang lebih dominan akan tetap menjaga identitas perusahaannya, sementara
perusahaan yang lemah akan semakin lemah dan tidak jelas identitasnya.
B. Akuisisi
Akuisisi adalah kegiatan takeover atan pengambilalihan suatu bentuk kepemilikan saham
atas suatu aset perusahaan yang dijalankan oleh sekelompok investor tertentu. Biasanya, jenis
ekspansi ini dijalankan guna menjaga tingkat ketersediaan bahan pokok atau menjamin
produknya bisa diserap dengan baik oleh pasar.
C. Hostile Takeover
Hostile Takeover adalah jenis akuisisi yang dilakukan kepada suatu perusahaan secara
paksa. Usaha ekspansi ini dilakukan dengan membuka penawaran harga saham yang ingin
dimiliki di pasar modal dengan harga yang melebihi harga pasar.
D. Leveraged Buyout
Leveraged Buyout adalah usaha untuk memiliki perusahaan dengan cara meminjam uang
untuk melakukan pembelian pada perusahaan tersebut.

2.12 Macam Ekspansi Perusahaan


Sebagai salah satu aktivitas bisnis, terdapat dua macam ekspansi bisnis yang utama yaitu
ekspansi internal dan ekspansi eksternal. Ekspansi internal bisnis mengacu kepada pertumbuhan
dalam organisasi dengan menggunakan sumber daya internal. Ekspansi internal bisnis ini fokus
kepada pengembangan produk baru, meningkatkan efisiensi, mempekerjakan staf yang tepat,
strategi pemasaran yang lebih baik dan sebagainya. Ekspansi internal dapat terlaksana melalui
diversifikasi, modernisasi atau ekspansi.
Salah satu strategi ekspansi eksternal adalah dengan penggabunganbeberapa usaha.Pada
dasarnya penggabungan usaha merupakan bentuk penggabungansatu perusahaan dengan
perusahaan lain dalam rangka mendapatkanpengendalian atas aktiva maupun operasional.
Bentuk penggabungan usahayang sering dilakukan dalam dua dekade terakhir ini adalah merger
danakuisisi di mana strategi ini dipandang sebagai salah satu cara untukmencapai beberapa
tujuan yang lebih bersifat ekonomis dan jangka panjang.
Macam Macam Ekspansi Bisnis Dilakukan Melalui:
1. Strategi Penetrasi Pasar
Masuk dalam strategi ini termasuk penjualan produk yang ada ke pangsa pasar yang ada.
Untuk melakukan penetrasi dan menangkap pasar, sebuah entitas bisnis mungkin memangkas
harga, memperbaiki jaringan distribusi, meningkatkan kegiatan promosi dan sebagainya.
2. Strategi Pengembangan Pasar
Masuk dalam strategi ini termasuk memasukan produk yang ada ke pangsa pasar baru.
Strategi ini bertujuan untuk menggapai segmen konsumen baru atau ekspansi ke wilayah
geografi baru.
3. Strategi Pengembangan Produk
Strategi ini menyangkut pengembangan produk untuk pangsa pasar yang ada ataupun
untuk pangsa pasar yang baru. Pengembangan produk berarti membuat modifikasi atas produk
yang ada untuk memberikan nilai tambah atas pembelian konsumen.

2.13 Manfaat Ekspansi Perusahaan


Berekspansi dalam bisnis tentu akan mendatangkan banyak manfaat bagi bisnis yang
dijalankan. Maka dari itu, setiap pengusaha yang ingin terus berkembang akan bergegas
melakukan ekspansi bisnisnya. Berikut adalah 7 manfaat dari ekspansi bisnis.
1. Pertumbuhan atau Diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun
diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki risiko
adanya produk baru. Selain itu, dengan melakukan ekspansi bisnis, seperti merger atau akuisisi,
perusahaan Anda dapat mengurangi pesaing. Setelah pesaing berkurang, Anda dapat lebih fokus
menjalankan bisnis Anda.
2. Sinergi
Sinergi yang baik akan menghasilkan tingkat skala ekonomi. Tingkat skala ekonomi terjadi
karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah
pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang
melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang
berlebihan dapat dihilangkan. Dengan kerja sama yang bagus dan komitmen, Anda dapat
melanjutkan bisnis dengan lebih percaya diri.
3. Peningkatan Dana
Suatu perusahaan dapat bergabung dengan perusahaan lain yang memiliki likuiditas tinggi
sehingga daya pinjam perusahaan yang dimiliki akan meningkat, sementara kewajiban keuangan
akan menurun.
4. Menambah Keterampilan Manajemen atau Teknologi
Dengan berekspansi, maka akan menambah keterampilan manajemen perusahaan atau teknologi
dari perusahaan merger yang dimiliki. Hal ini juga berlaku terhadap para karyawan suatu
perusahaan sehingga produktivitas kerja meningkat.
5. Pertimbangan Pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai
kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada
kasus ini, perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak
dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi.
Bagaimanapun, merger tidak hanya karena keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan
memaksimalisasi kesejahteraan pemilik.
6. Meningkatkan Likuiditas Pemilik
Merger antar-perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar.
Jika perusahaan lebih besar, pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh
sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
7. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak
bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain dan membiayai pengambilalihannya
dengan utang karena beban utang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk
ditanggung oleh bidding firm yang berminat.
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
3.2 DAFTAR PUSTAKA
https://artikelsiana.com/pengertian-bisnis-internasional/
https://portal-uang.com/2018/11/pengertian-bisnis-internasional.html
https://fakultasfbm.blogspot.com/2015/08/pengertian-bisnis-internasional.html
http://www.suksesitubebas.com/2016/01/pengertian-bisnis-internasional-menurut.html
https://irnasianipar.wordpress.com/2013/12/03/bisnis-internasional/#:~:text=1%20.,melibatkan
%20dua%20atau%20lebih%20negara.
http://isu-isuekternal.blogspot.com/2015/01/bab-14-bisnis-internasional.html#:~:text=Bisnis
%20internasional%20merupakan%20kegiatan%20bisnis,satu%20dengan%20negara%20yang
%20lain.&text=Pemasaran%20internasional%20merupakan%20penerapan%20konsep,kepada
%20konsumen%20di%20berbagai%20negara
https://www.academia.edu/41230883/Makalah_Manajemen_Resiko_Dan_Asuransi
https://kotakpintar.com/manajemen-risiko/
http://askrida.com/pengertian-pelaku-dan-prinsip-asuransi.html#.X-1sOthKjIU
https://accurate.id/bisnis-ukm/arti-ekspansi/
https://notordinaryblogger.com/macam-macam-ekspansi-pengusaha-sukses-paham-betul/2/
https://www.wartaekonomi.co.id/read178651/7-manfaat-ekspansi-bisnis

Anda mungkin juga menyukai