Anda di halaman 1dari 26

PERANAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN PERUSAHAAN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas bahasa Indonesia di Universitas
Pasundan Bandung

Disusun oleh :
MUHAMMAD IKHSAN RAMADHAN
154010306
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim.
Alhamdulillahhirobbilalamiin. Rasa syukur yang begitu besar teruntuk Dzat
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah Subhanahu Wa Tala, atas segala
limpahan pertolongan, kuasa dan kebesaran-Nya yang tidak kunjung berakhir hingga
pada detik akhir penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak mudah untuk mencapai
semuanya sampai pada titik ini, Perjuangan untuk bersabar dan pengorbanan baik
pikiran, waktu, uang dan tenaga, semuanya harus dijalani demi mewujudkan insan
berpendidikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada tugas ini dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan dan waktu yang dimiliki selama proses penyusunan.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun bagi penulis akan diterima dengan
berlapang dada. Terimakasih atas segala perhatian dan waktunya untuk membaca dan
mengkaji makalah ini. Semoga bermanfaat.

Bandung, 13 Desember 2015


Penulis,
Muhammad Ikhsan Ramadhan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 5
1.3 Tujuan................................................................................................ 5
1.4 Manfaat.............................................................................................. 5
BAB II PERANAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN PERUSAHAAN........................................................................6
2.1 Manajemen Pemasaran.................................................................................. 7
2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran...........................................................7
2.1.2 Fungsi Manajemen Pemasaran................................................................7
2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran....................................................9
2.1.4 Konsep Pemasaran............................................................................ 10
2.1.5 Strategi Pemasaran............................................................................ 11
2.2 Pendapatan Perusahaan..................................................................13
2.2.1 Pengertian Pendapatan Perusahaan........................................................13
2.2.2 Faktor yang Memengaruhi Pendapatan Perusahaan....................................14
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 16
3.1 Peranan Manajemen Pemasaran dalam Meningkatkan Pendapatan
Perusahaan............................................................................................ 16
3.2 Peranan Kapasitas Produksi dalam Meningkatkan Pendapatan
Perusahaan............................................................................................ 17
3.3 Peranan Kualitas Produk dalam Meningkatkan Pendapatan
Perusahaan............................................................................................ 20
3.4 Peranan Promosi dalam Meningkatkan Pendapatan Perusahaan.....21
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN..................................................................24
4.1 Simpulan.......................................................................................... 24
4.2 Saran............................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 27

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemasaran pada saat ini memiliki peran yang penting di berbagai aspek
kehidupan. Keberadaannya sangat dibutuhkan dalam upaya memenuhi kebutuhan
hidup manusia baik secara individu maupun kelompok. Bahkan peranan
pemasaran saat ini tidak hanya untuk menyampaikan produk atau jasa sampai
tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba.
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen. Peran pemasaran di dalam perusahaan
seperti di dalam sektor bisnis, pemasaran mulai di sadari oleh berbagai
perusahaan pada waktu yang berbeda. Ada beberapa sebagian contoh yang
termasuk

dalam

kategori

pelopor

di

Asia

seperti

misalnya Unilever,

Philips, dan Sony. Di berbagai negara memiliki perbedaan dalam mempraktikan


pada pangsa pasarnya. Secara umum, pemasaran cepat menyebar di perusahaan perusahaan penghasil produk konsumen dalam bentuk kemasan (consumer
packaged-goods), dan perusahaan penghasil produk untuk konsumen tahan
lama (consumer durable-goods), dan perusahaan barang industri. Perusahaan jasa
atau pelayanan konsumen (consumer service firm), khususnya untuk perusahaan
penerbangan dan bank mereka telah menuju pada pemasaran modern.

Berdasarkan kedudukan pemasaran di dalam perusahaan yang sangat penting


terutama dalam rangka mendapatkan laba yang tentunya berimbas pada
pendapatan perusahaan penulis akan membahas mengenai peranan manajemen
pemasaran dalam meningkatkan pendapatan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen pemasaran?
2. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi pendapatan perusahaan?
3. Bagaimana peranan manajemen pemasaran dalam meningkatkan pendapatan
perusahaan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,
penulis menetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian, fungsi, ruang lingkup, konsep, dan strategi
manajemen pemasaran.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan perusahaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan manajemen pemasaran dalam
meningkatkan pendapatan perusahaan.

1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis

Kegunaan

penelitian

ini

bagi

penulis

yaitu

untuk

dapat

mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan selama menjadi


mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat
bagi perusahaan sebagai bahan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi
dalam menerapakan strategi pemasaran yang efektif.

BAB II
PERANAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN PERUSAHAAN

2.1 Manajemen Pemasaran


Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu
dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga
barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah

produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara


kegiatan produksi dan konsumsi.
2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,
mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan
kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi
secara efesien dan efektif. Menurut Philip Kotler pemasaran adalah
sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain
(Kotler, 2005:6).
2.1.2 Fungsi Manajemen Pemasaran
Fungsi

manajemen

pemasaran mencakup

riset

konsumen,

pengembangan suatu produk, komunikasi - promosi, strategi distribusi,


penetapan harga produk dan pemberian layanan. Seluruh kegiatan ini
dilaksanakan untuk bisa mengetahui, memenuhi, melayani, serta
memuaskan kebutuhan para konsumen.
Di dalam konsep fungsi pemasaran yang dikemukakan oleh Sofjan
Assauri yang meng-klasifikasi-kan fungsi pemasaran kedalam 3 (tiga)
fungsi dasar pemasaran, yaitu :
1. Fungsi pembelian dan penjualan
Fungsi pemasaran pembelian adalah fungsi yang mengikuti
kegiatan kegiatan yang mencari serta mengumpulkan barang atau jasa
yang dibutuhkan sebagai persediaan dalam memenuhi kebutuhan para
konsumen. Fungsi pembelian ini pada dasarnya adalah sebuah proses
atau kegiatan mencari penjual dan merupakan timbal balik dari

aktivitas penjualan (selling). Maka daripada itu perlu untuk dipahami


kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa membuat orang atau konsumen
melakukan pembelian barang atau jasa. Fungsi penjualan (selling)
Meliputi kegiatan yang dijalankan untuk mencari para calon pembeli
produk atau jasa yang ditawarkan dengan harapan bisa memperoleh
keuntungan. Aktivitas

penjualan

adalah

lawan

dari

aktivitas

pembelian. kegiatan pembelian (buying) tidak akan pernah terjadi


tanpa aktivitas penjualan. demikian juga sebaliknya.
2. Fungsi suplai fisik - pengangkutan dan penyimpanan (penggudangan)
Fungsi transportasi merupakan proses pemindahan barang dari
suatu tempat dipindahkan ke tempat yang lainnya (pemindahan).
Penggudangan atau penyimpanan barang adalah fungsi penyimpanan
suatu produk yang telah dibeli sebagai persediaan supaya bisa
menghindari resiko kerusakan barang atau resiko resiko yan glain yang
bisa saja muncul.
3. Fungsi penunjang - pengamanan, standardisasi dan grading, keuangan
(financing), penanggungan terhadap resiko serta informasi pasar
Informasi Pasar ini adalah fungsi pemasaran yang bersifat luas
serta penting, ini dikarenakan fungsi informasi pasar ini menyajikan
informasi mengenai situasi dan kondisi perdagangan secara umum
yang masih berhubungan dengan produk yang terkait, harga jual yang
inginkan oleh konsumen dan situasi kondisi pasar secara keseluruhan
(Assauri, 1987:19).
Semua hal hal diatas tentunya harus dikuasai dengan matang dan
mendetail

serta

penerapan

yang

tepat

oleh

pihak manajemen

pemasaran walau terkadang dalam penerapannya tentu mengalami dan


menghadapi berbagai kendala yang terkadang tidak diperhitungkan

sebelumnya. Pemahaman yang utuh atas fungsi manajemen pemasaran


nantinya akan bisa dijadikan bahan kajian dari sebuah strategi
pemasaran yang akan di terapkan untuk memaksimalkan semua peluang
yang ada.
2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran
Dengan batasan pengertian mengenai manajemen pemasaran tersebut,
maka akan tercakup ruang lingkup yang sangat luas. Secara singkat dapat
dinyatakan bahwa manajemen pemasaran mencakup seluruh falsafat,
konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran. Pada umumnya ruang
lingkup manajemen pemasaran meliputi:
1. Falsafah manajemen pemasaran yang mencakup konsep dan proses
pemasaran serta tugas-tugas manajemen pemasaran.
2. Faktor lingkungan pemasaran merupakan faktor yang tidak dapat
dikendalikan pimpinan perusahaan.
3. Analisis pasar yang mencakup ciri-ciri dari masing-masing jenis pasar,
analisis produk, analisis produk, analisis konsumen, analisis
persaingan dan analisis kesempatan pasar.
4. Pemilihan sasaran (target) pasar, yang mencakup dimensi pasar
konsumen, perilaku konsumen, segmentasi pasar dan kriteria yang
digunakan, peramalan potensi sasaran pasar dan penentuan wilayah
pasar/penjualan.
5. Kebijakan dan

strategi

produk,

yang

mencakup

strategi,

pengembangan produk, strategi produk baru, startegi lini produk, dan


strategi acuan produk (product mix).
6. Kebijakan dan strategi penyaluran, yang mencakup strategi penyaluran
distribusi dan strategi distribusi fisik.
7. Organisasi pemasaran, yang mencakup tujuan perusahaan dan tujuan
bidang pemasaran, struktur organisasi pemasaran, proses dan iklim
perilaku organisasi pemasaran.

2.1.4 Konsep Pemasaran


Adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Menempatkan pembeli sebagai pusat
kegiatan pemasaran, kebutuhan dan keinginan pembeli harus dimasukkan
ke dalam proses produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Menurut Philip
Kotler, konsep

pemasaran

adalah

suatu

kunci

untuk

mencapai

keberhasilan tujuan di dalam organisasi yang terdiri dari penentuan suatu


kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan konsumen secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing
(Kotler, 1997:21). Berikut ada beberapa konsep pemasaran yang perlu kita
perhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak pernah
mendapatkan kepuasan dan sifatnya terletak di dalam tubuh dan
kondisi manusia itu sendiri. Misalnya kebutuhan akan sandang,
pangan, dan papan.
2. Keinginan adalah suatu kehendak yang kuat dari dalam diri manusia
akan sebuah kepuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih
mendalam. Misalnya setiap orang membutuhkan makan tetapi dapat
dipuaskan melalui jenis makanan yang berbeda seperti orang yang
satu makan roti yang lainnya makan nasi goreng.
3. Permintaan adalah keinginan terhadap suatu produk-produk tertentu
yang di dukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk
membelinya. Misalnya banyak orang ingin mobil Mercedes, namun
hanya sedikit orang yang mampu dan mau membelinya.
4. Produk atau tawaran adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan berupa
barang, jasa maupun ide-ide.

5. Nilai dan kepuasan merupakan suatu dimana pembeli atau sasaran


merasakan terpenuhinya keinginan atau kebutuhannya, sehingga
membuktikan produk dan tawaran berhasil.
2.1.5 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat
Swastha

Strategi

adalah

serangkaian

rancangan

besar

yang

menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk


mencapai tujuannya (Swasta dan Handoko, 2003:5). Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan
melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru
usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap
pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu
yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan
pembeli aktual maupun potensial (Stanton, 1991:5). Berdasarkan definisi
di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan
oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita
hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan
mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi
berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain
produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada

konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan


konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk
cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi
beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktorfaktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat
2. Faktor
makro,

yaitu

demografi/ekonomi,

politik/hukum,

teknologi/fisik dan sosial/budaya.


Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran :
Dari sudut pandang penjual:
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.

Tempat yang strategis (Place)


Produk yang bermutu (Product)
Harga yang kompetitif (Price)
Promosi yang gencar (Promotion)
Dari sudut pandang konsumen :
Kebutuhan dan keinginan konsumen (Customer needs and wants)
Biaya konsumen (Cost to the customer)
Kenyamanan (Convenience)
Komunikasi (Comunication)
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat

disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh


konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan
suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya
koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian
pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya
melakukan kegiatan pemasaran.
2.2 Pendapatan Perusahaan

2.2.1 Pengertian Pendapatan Perusahaan


Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari
aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada
pelanggan.

Bagi

investor,

pendapatan

kurang

penting

dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah


dikurangi pengeluaran.
Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan,
semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Selain itu pula pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi
perusahaan yang tersaji dalam laporan laba rugi. Dan yang perlu diingat
lagi, pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan. Tanpa
pendapatan tidak ada laba, tanpa laba, maka tidaka ada perusahaan. Hal ini
tentu saja tidak mungkin terlepas dari pengaruh pendapatan dari hasil
operasi perusahaan. Konsep kesatuan usaha menurut Zaki Baridwan adalah
konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi perusahaan dipandang
sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri,
bertindak atas namanya sendiri da terpisah dari pemilik dan pihak lain yang
menanamkan dana dalam perusahaan (Baridwan, 1992:8). Berdasarkan
konsep kesatuan usaha diatas, konsep tersebut mempunyai konsekuensi
yaitu bahwa pendapatan dan laba harus dipandang sebagi kenaikan
kekayaan perusahaan, sedangkan biaya dan rugi sebagai pengurang
kekayaan

perusahaan. Oleh

karena itu, standar

akuntansi harus

menyelesaikan pengertian pendapatan dan biaya dengan memendangnya


sebagai perubahan kekayaan, bukan sebagai kenaikan atau penurunan
kekayaan pemilik atau pemegang saham.

2.2.2 Faktor yang Memengaruhi Pendapatan Perusahaan


2.2.2.1 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum
output yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu
tertentu, misalnya sebuah pesawat airbus boing 737 memiliki kapasitas
tempat duduk 300 seat setiap kali trip, atau sebuah Rumah Sakit
memiliki kapasitas rawat inap sebanyak 50 kamar, dan sebagainya.
Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan kapasitas sumber
daya yang dimiliki antara lain : kapasitasi mesin, kapasitas tenaga
kerja, kapasitas bahan baku, kapasitas modal. Kapasitas produksi juga
berkaitan erat dengan skedul atau jadwal produksi yang tertuang dalam
jadwal produksi induk (Master Production Schedule), karena jadwal
produksi induk mencerminkan apa dan berapa yang harus diproduksi
dalam jangka waktu tertentu.
2.2.2.2 Kualitas Produk
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat
menerapkan program Total Quality Manajemen (TQM)". Selain
mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah
untuk meningkatkan nilai konsumen. Pada dasarnya tingkatan produk
adalah

sebagai

berikut:

1. Produk Inti (Core Product)


Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah
yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.
2. Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual


(actual product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk
aktual diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang
dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti.
3. Produk Tambahan
Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa
pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan
menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani
konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau
pertanyaan.

2.2.2.3 Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk
membeli

atau

mengkonsumsinya.

Dengan

promosi produsen atau distributor mengharapkan

adanya
kenaikannya

angka penjualan. Adapun tujuan promosi di antaranya adalah:


1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba.
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan
pelanggan.
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk
pesaing.
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
7. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peranan Manajemen Pemasaran dalam Meningkatkan


Pendapatan Perusahaan
Fungsi manajemen pemasaran mencakup riset konsumen, pengembangan
suatu produk, komunikasi - promosi, strategi distribusi, penetapan harga produk
dan pemberian layanan. Seluruh kegiatan ini dilaksanakan untuk bisa
mengetahui, memenuhi, melayani, serta memuaskan kebutuhan para konsumen.
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Promosi adalah upaya untuk
memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik
calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Sehingga kegiatan
promosi yang diimbangi dengan kualitas suatu produk akan meningkatkan
pendapatan perusahaan.

3.2 Peranan Kapasitas Produksi dalam Meningkatkan Pendapatan


Perusahaan
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang
bertugas

untuk

mengatur

kegiatan-kegiatan

yang

diperlukan

bagi

terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka


diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan
bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian
produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersamasama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta
bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua
bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan
benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Menurut Amirullah tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya
dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai
biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas
permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan
selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002:42).
Fungsi-fungsi

operasi

yang

akan

dibahas

di

sini

meliputi;

1) Perencanaan dan desain produk.


Empat faktor utama yang perlu di perhatikan dalam mendesain dan
merencanakan produk adalah sebagai berikut:
a. Globalisasi selera konsumen
b. Segmentasi pasar
c. Kondisi lokal
d. Teknologi
2) Perencanaan kapasitas produk.

Suad Husnan dan Suwarsono (1994) mengistilahkan kapasitas produksi


sebagai luas produksi , yaitu jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk
mencapai keuntungan yang optimal.
Zulian Y (1996) mengungkapkan bahwa untuk menentukan kapasitas produksi
optimum, terdapat berbagai faktor yang harus diperhatikan , yakni sebagai
berikut:
a. Kapasitas bahan baku.
b. Kapasitas jam kerja mesin.
c. Kapasitas jam kerja.
d. Modal kerja.
e. Jumlah atau kapasitas permintaan.

Faktor-faktor tersebut dikombinasikan untuk mencapai hasil yang


optimum

(keuntungan

maksimum

dan

biaya

minimum).

Untuk

mengkombinasikan berbagai faktor tersebut digunakan metode-metode


sebagai berikut:
a. Metode Break even Point
BEP dapat diartikan suatu keadaan di mana total pendapatan
besarnya sama dengan total biaya (TR=TC) dapat pula diartikan laba
sama dengan nol.
b.Metode Liniear Programming
Metode liniear programming (LP) merupakan teknik matematik
dalam membantu manajemen untuk mengambil keputusan.
3) Perencanaan layout pabrik.

Layout berhubungan dengan masalah penyusunan mesin dan peralatan


produksi dalam pabrik . Menurut Reksohadiprojo, layout fasilitas merupakan
keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang diperlukan di
dalam proses produksi (Reksohadiprojo, 2000: 127).
4) Perencanaan Bahan Baku.
Bahan baku harus direncanakan sedemikian rupa sehingga menopang
tercapainya tujuan bagian produksi yaitu tepat jumlah., tepat mutu, tepat
waktu dan tepat ongkos atau harganya. Pengaturan bahan baku memiliki 2
aspek utama yaitu :
1. Penyediaan
2. Penggunaan persediaan bahan

Konsekuensi biaya yang terjadi dalam pengadaan bahan itu ada dua
macam yaitu :
a. Biaya Pembelian atau Pemesanan (Ordering Cost)
Biaya pembelian adalah biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan dalam melakukan kegiatan pembeliannya atau pemesanan
bahan bakunya. Jadi biaya pembelian adalah biaya untuk melakukan
kegiatan pembelian. Hal ini perlu diingatkan bahwa sering kali terjadi
kekeliruan pengertian bahwa biaya pembelian itu diperhitungkan
sebagai biaya atau harga bahan yang kita beli pada saat kita membeli
bahan itu. Hal ini tidak benar. Harga bahan yang kita beli bukan
merupakan biaya pembelian akan tetapi masuk sebagai biaya bahan,
sedangkan biaya pembelian adalah biaya yang harus ditanggung dari
kegitan pembeliannya seperti transportasi, komunikasi, penginapan,
dan pelaksanaan pembelian tersebut.

b. Biaya Penyimpanan (Carrying Cost)


Biaya penyimpanan adalah biaya yang harus ditanggung karena
kita harus menyimpan bahan yang sudah dibeli dan belum
dipergunakan dalam proses produksi, Kedua biaya tersebut akan
ditanggung bersama-sama oleh pengusaha. Oleh karena itu maka
secara bersama akan membentuk total biaya persediaan yang
merupakan jumlah dari kedua biaya tersebut. Titik atau jumlah
pembelian yang paling ekonomis yang dalam bahasa asing adalah
Economical Order Quantity dan disingkat EOQ. Jumlah tersebut di
pandang paling ekonomis karena total biaya yang ditanggungnya
adalah yang tersendah, Titik terendah dari total biaya persediaan yang
menimbulkan titik EOQ tersebut akan tercapai bila biaya penyimpanan
sama besarnya atau berpotongan dengan biaya pemasaran.
3.3 Peranan Kualitas Produk dalam Meningkatkan Pendapatan
Perusahaan
Dalam era globalisasi ini, tampaknya masyarakat atau konsumen semakin
kritis dalam menilai suatu produk. Stanton memberi pengertian kualitas produk
yaitu suatu jaminan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen dalam
memilih suatu produk dan dalam masalah ini citra rasa pribadi sangat berperan
(Stanton, 1985:285-286).
Dalam konteks tersebut, penulis dapat memetik beberapa hal penting dalam
membahas kualitas produk, yakni :
1) Kata jaminan mengandung pengertian bahwa produk yang ditawarkan
kepada konsumen benar-benar telah melalui proses pengukuran dan
pengujian yang cermat dan rasional, sehingga layak untuk disertai dengan
jaminan.

2) Kata cita rasa yang menjadi motivasi konsumen dalam memilih produk
adalah faktor yang menjadi fokus perhatian produsen atau pemasar. Jadi
siapa yang menjadi konsumen atau pembeli itu sangat penting diketahui oleh
pihak produsen atau pemasar.
3) Antara jaminan dan faktor kebutuhan terdapat rasionalisasi dan relevansi
yang harus diterjemahkan secara tepat oleh pihak produsen atau pemasar.
Tujuan umum pembentukan kualitas produk itu sendiri adalah untuk
meyakinkan konsumen bahwa produk yang terbaik menurut kebutuhan
konsumen. Bahkan untuk lebih meyakinkan ada perusahaan-perusahaan yang
berani memberi jaminan ganti rugi bila produknya tidak berkualitas atau tidak
sesuai dengan promosi yang disampaikan.
Dalam era perdagangan bebas seperti sekarang ini, dimana persaingan
produk semakin marak, perkara kualitas produk dan pelayanan menjadi sangat
penting untuk ditonjolkan. Sebab bila hal ini tidak ditonjolkan maka konsekuensi
logisnya adalah bahwa kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan bisa
tergeser oleh kualitas produk dan pelayanan lain yang sejenis, yang lebih
meyakinkan konsumen.
3.4 Peranan Promosi dalam Meningkatkan Pendapatan Perusahaan
Promosi merupakan bagian penting dari strategi pemasaran, karena promosi
digunakan pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau
pihak lain sehingga konsumen tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran
produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Untuk menetapkan strategi promosi penjualan maka terlebih dulu harus
mengetahui fungsi promosi sebagai berikut:
1.

Informing (memberikan informasi)

Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru,


mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan
2.

produk atau jasa.


Persuading (membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.
Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer,

3.

yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.


Reminding (mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan

4.

para konsumen.
Adding Value (menambah nilai)
Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan,
lebih bergaya, lebih bergengsi dan dapat lebih unggul dari tawaran
pesaing.dengan cara inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah

5.

persepsi konsumen.
Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Iklan merupakan salah satu alat promosi, iklan dapat mengawasi
proses

penjualan

produk-produk

perusahaan

dan

memberikan

pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontrak


personal dengan para pelanggan yang prospektif.
Prof. Philip Kotler (dalam Kartajaya, 1992:37) memberikan singkatan pada
strategi penggunaan Public Relations ini dengan istilah P-E-N-C-I-L-S.
1) Publications (Publikasi)
Perusahaan dapat mengusahakan penerbitan-penerbitan tertentu
untuk meningkatkan citra perusahaan.
2) Event (Kegiatan)
Event yang dirancang secara tepat dapat mencapai suatu tujuan
public relations tertentu.
3) News (Pemberitaan)

Semua usaha dilakukan supaya aktivitas tertentu dari perusahaan


menjadi bahan berita di media massa.
4) Community Involvement (Kepedulian pada masyarakat)
Perusahaan berusaha akrab dan ramah dengan masyarakat di
sekitarnya. Hal ini terutama perlu pada saat sebuah cabang suatu
perusahaan didirikan di suatu daerah baru.
5) Identity Media (Penggunaan Media sebagai Identitas)
Semua stationery yang dipakai, mulai dari kartu nama, kertas,
maupun amplop, harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
meningkatkan citra suatu perusahaan. Selain itu identity media juga
dapat diterapkan pada sarana dan sarana/prasarana lain, seperti gedung,
mobil pengangkut barang, dan lain sebagainya.
6) Lobbying (Mempengaruhi)
Kontak pribadi yang dilakukan secara informal untuk mencapai
tujuan tertentu.
7) Social Investment (Investasi Sosial)
Perusahaan dapat merebut hati masyarakat yang ditujunya dengan
melakukan partisipasi sosial seperti pembangunan jembatan, masjid,
taman, dan fasilitas umum lainnya.
Tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi, yaitu:
a. Category Need, menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu
kebutuhan.
b. Brand Awareness, memperkenalkan dan memberikan pemahaman
tentang suatu produk kepada konsumen.
c. Brand Attitude, mendorong pemilihan terhadap suatu produk.
d. Brand Purchase Intention, membujuk pelanggan untuk membeli suatu
produk.
e. Purchase

facilitation,

mengimbangi

kelemahan

pemasaran lain.
f. Positioning, menanamkan citra produk dan perusahaan.

unsur

bauran

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, penulis mendapatkan
simpulan sebagai berikut :
1. Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler pemasaran
adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain. Fungsi manajemen pemasaran meliputi pembelian dan penjualan,
fungsi suplai fisik - pengangkutan dan penyimpanan (penggudangan),
fungsi penunjang - pengamanan, standardisasi dan grading, keuangan
(financing), penanggungan terhadap resiko serta informasi pasar. Ruang
lingkup manajemen pemasaran meliputi falsafah manajemen pemasaran,
faktor lingkungan pemasaran, analisis pasar, pemilihan sasaran (target)
pasar, kebijakan dan strategi produk, kebijakan dan strategi penyaluran
organisasi pemasaran.Konsep pemasaran meliputi kebutuhan, keinginan,
permintaan, produk atau tawaran dan nilai dan kepuasan.Tujuan
pemasaran meliputi konsumen potensial mengetahui secara detail produk

yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan


mereka atas produk yang dihasilkan, perusahaan dapat menjelaskan secara
detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran, mengenal
dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
2. Faktor yang mempengaruhi pendapatan perusahaan meliputi kapasitas
produksi, kualitas produk dan promosi.
Peranan manajemen pemasaran dalam meningkatkan pendapatan perusahaan
meliputi riset konsumen, pengembangan suatu produk, komunikasi - promosi,
strategi distribusi, penetapan harga produk dan pemberian layanan.
4.2 Saran
Diharapkan

penelitian

ini

dapat

memberikan

sumbangsih

berupa

pengembangan ilmu ekonomi khususnya manajemen pemasaran. Saran untuk


penelitian selanjutnya agar dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini
sehingga bisa ditemukan teori maupun hal baru mengenai manajemen pemasaran
khususnya yang berkaitan dengan pendapatan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri Sofjan. (2011). Manajemen Pemasaran.Cet XI. Jakarta: Rajagrafindo


Persada.
https://akmalaziz.wordpress.com/2013/11/27/ruang-lingkup-manajemen-pemasaran/.
(13 Desember 2015)
http://cassonsmart.blogspot.co.id/2010/03/fungsi-produksi.html. (13 Desember 2015)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran. (12 Desember 2015)
http://meitauntuksemua.blogspot.co.id/2014/03/peranan-promosi-dalampemasaran.html. (13 Desember 2015)
http://mulyajho.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-produk-definisi-kualitas.html. (13
Desember 2015)
Munandar, M. (2008). Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, dan
Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPEF.
Stanton, William J. (1991). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai