NPM : 040562962
MATA KULIAH : EKONOMI KEUANGAN INTERNASIONAL
TUGAS :1
1. Buatlah definisi dan ruang lingkup dari transfer unilateral swasta, dan transfer
unilateral pemerintah!
2. Terangkanlah bagaimana penurunan penawaran uang suatu negara yang disebabkan
oleh defisit dalam neraca pembayarannya dapat disterilkan. Mengapa banyak negara
sering melakukannya selama periode antara dua perang dunia?
3. Apa yang dimaksud dengan transaksi valuta asing berjangka (forward)? Kurs
berjangka (forward exchange rate)? Berilah contoh!
4. Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar?
5. Berikan alasan untuk timbulnya pasar Eurocurrency?
JAWAB
1.
Pembayaran transfer (transfer unilateral) swasta merupakan pemberian-pemberian yang
dibuat oleh individu dan institusi nonpemerintah kepada penduduk negara-negara lain.
Pembayaran transfer swasta yang dibuat oleh penduduk Indonesia (debit) dapat berbentuk
kontribusi individu kepada dana pertolongan kelaparan untuk negeri yang kurang maju,
pengiriman-pengiriman uang dari imigrasi di Indonesia kepada keluarga-keluarganya di
kampung halaman atau paket CARE yang dikirim kepada anak-anak kurang gizi di negara
yang miskin.
2.
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran
internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali
neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan
komponen-komponen berikut ini :
a. Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah
yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan
pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk
menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk
meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.
d. Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada
dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal.
Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar
dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik,
maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi
akan meningkat.
e. Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang
dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam
lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh
pemerintah, artinya semua alatalat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh
seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya
pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing.
3.
Transaksi valuta asing berjangka adalah suatu transaksi embelian dan penjualan mata
uang atau valuta asing dengan kurs forward yang ditetapkan saat transaksi dilakukan. Kurs
forward berlaku untuk waktu yang akan datang ( future period ) antar 2x24 jam sampai
dengan satu tahun. Artinya peneyerahan dana atau mata uang dilakukan di masa yang akan
datang.
valuta asing berjangka atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau
transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya
(pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam
secara berkesinambungan.
Contoh transaksi valuta forward adalah pengusaha yang melakukan akad istishna untuk
pembelian mesin dari luar negeri, dan akan membayarnya 3 bulan lagi.
Jika harga kurs spot dolar adalah Rp. 10.000/USD, Pengusaha tersebut membuat kontrak
forward dengan perbankan dengan kurs Rp. 10.100/USD, untuk menghindari resiko nilai
tukar menjadi lebih tinggi diatas kemampuannya.
Sehingga, apabila kurs menjadi Rp. 10.200/USD, pengusaha tersebut tetap melakukan
transaksi valuta asing dengan kurs Rp. 10.100/USD. Sesuai kesepakatan kontrak forward
yang dibuatnya.
Kurs (exchange rate) adalah harga sebuah mata uang dari sutu negara yang diukur
atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs memainkan peranan penting dalam
keputusan-keputusan pembelanjaan, Karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga-
harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama. Bila semua kondisi lainnya
tetap, depresiasi mata uang dari suatu negara terhadap segenap mata uang lainnya (kenaikan
harga valuta asing bagi negara yang bersangkutan) menyebabkan ekspornya lebih murah dan
impornya lebih mahal. Sedangkan apresiasi (penurunan harga valuta asing di negara yang
bersangkutan) membuat ekspornya lebih mahal dan impornya lebih murah
misalnya penyerahan satu, dua atau tiga bulan kemudian. Jadi jika Bank Baru membeli USD.
1,000,000 forward 1 month eqivalant IDR dari Bank Merbabu, maka saat terjadi kontrak
(beli) forward oleh Bank Baru sudah ditetapkan kursnya pada hari itu, untuk penyerahan
USD. 1,000,000 sebulan yang akan datang.
4.
Suatu negara dengan tingkat inflasi konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata
uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing
power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu,
negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara
Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang
inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.
2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga Antara Dua Negara
Suku bunga, inflasi, dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat
suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang.
Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut
meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar.
Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku
bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung
memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
3. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan antara dua negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang
dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar
lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh
dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata
uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut
terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar
mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.
Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-
proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public
debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit
anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa
memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar)
sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung
memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang
negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut
naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga
impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.
6. Kestabilan Politik Dan Ekonomi
Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan
kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung
beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja
ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata
uang negara tersebut.
5.
b. Karena dolar AS digunakan secara luas bahkan oleh negara-negara lain sebagai medium
pertukaran, kebutuhan dolar di Eropa berlangsung terus menerus. Deposito dolar AS
yang ditempatkan pada bank-bank Eropa dan benua-benua lain kemudian dikenal dengan
namaEurodollars.