Anda di halaman 1dari 6

Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan

Metode kuantitatif digunakan pada pembuatan keputusan dalam kondisi


ketidakpastian untuk mengantisipasi dan memperkirakannya. Teknik dan peralatan kuantitatif
dikenal sebagai teknik management sciencedan operations research (riset operasi) (T. Hani
Handoko, 2008). Riset operasi digunakan untuk menggambarkan, memahami dan
memperkirakan atau meramal perilaku berbagai sistem yang kompleks dari kehidupan
manusia dan peralatan. Tujuan riset operasi adalah untuk menyediakan informasi yang akurat
sebagai dasar pembuatan keputusan.

Ciri-Ciri Riset Operasi

Ada tujuh ciri utama riset operasi yang dapat diperinci sebagai berikut:

1.Terpusat pada pembuatan keputusan. Hasil akhir riset operasi harus berupa informasi yang
secara langsung membantu para manajer mencapai suatu keputusan dan harus dapat
diimplementasikan.

2.Penggunaan metode ilmiah. Pendekatan ilmiah digunakan untuk pemecahan masalah


meliputi perumusan masalah, pemahaman perilaku sistem masalah dan pengembangan
berbagai penyelesaian yang mungkin.

3.Penggunaan model matematik. Menyederhanakan unsur masalah kompleks menjadi


persamaan matematik yang digunakan untuk menyusun suatu model. Unsur model diubah-
ubah dan dimanipulasi dalam berbagai percobaan yang dibuat serta hasilnya dilaporkan
dengan anggapan akan terjadi dalam situasi nyata.

4.Efektivitas ekonomis. Kegiatan yang disarankan harus memberi hasil keuangan yang lebih
besar dibanding biayanya dalam bentuk penghematan atau penghasilan. Suatu saran yang
akan memecahkan masalah tetapiterlalu mahal untuk diimplementasikan adalah tidak efektif.

5.Bergantung pada computer. Komputer biasanya digunakan untuk memproses model bila
perhitungan yang harus dilakukan terlalu kompleks atau membosankan bagi manusia untuk
menanganinya secara efisisen.
6.Pendekatan tim. Masalah yang muncul biasanya kompleks bagi seorang untuk
memecahkannya sendiri. Berbagai ketrampilan dan pengetahuan dari sejumlah spesialis
berbagai disiplin ilmu seperti ahli ekonomi,statistik, psikologi, industri diperlukan sebagai
suatu tim.

7.Orientasi sitem. Mempertimbangkan apa yang paling baik bagi organisasi sebagai
keseluruhan bukan bagi suatu departemen atau divisi. Kesulitan dalam menghadapi
perbedaan kepentingan tidak hanya antara bagian dan keseluruhan tetapi juga diantara
bagian-bagian sendiri.

Tahap-Tahap Pendekatan Riset Operasi 


Tahap-tahap pendekatan riset operasi  tersebut adalah sebagai berikut :
 Diagnosa masalah. Sebelum pemecahan masalah dapat dimulai, unsur-unsur pokok masalah
harus diidentifikasi.
 Perumusan masalah. Setelah unsur-unsur pokok masalah diketahui, tim riset operasi harus
mulai merumuskan masalah dalam bentuk tertentu, dengan menentukan kriteria apa yang
harus dipenuhi, penyelesaiannya yang diusulkan, dan aspek-aspek apa yang di luar kendali
manajer (uncontrollable variables) maupun yang dapat dikendalikan manajer (controllable
variables).
 Pembuatan model. Penyelesaian terbaik dapat ditentukan melalui pengujian berbagai
kemungkinan. Karena kondisi dalam dunia nyata tidak dapat dimanipulasi dengan berbagai
percobaan dalam periode waktu tertentu atau dengan biaya tertentu, tim riset operasi
menyusun suatu model matematik yang secara simbolik menggabungkan unsur-unsur
masalah. Dalam model, nilai-nilai berbagai variabel terkendali dapat diubah tanpa
mengganggu jalannya organisasi.
 Analisa model. Setelah dasar tersusun, harus dicari penyelesaian masalah. Kombinasi nilai-
nilai yang paling baik, biasanya diolah dengan komputer, bagi pencapaian tujuan merupakan
penyelesaian masalah.
 Implementasi penemuan. Staf riset operasi hanya menyarankan, manajer yang menerapkan
penemuan-penemuan. Karena biasanya manajer adalah orang yang pragmatis, mereka
mungin mengabaikan rekomendasi riset operasi dan menganggapnya sebagai proses.
Pemecahannya adalah dengan melibatkan manajer sepenuhnya dalam tim sejak proyek riset
operasi dimulai.
Berbagai Model Dan Teknik Riset Operasi
Berikut adalah model dan teknik riset operasi :

1. Programasi Liniar.
Programasi liniar adalah suatu peralatan riset operasi yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah optimisasi atau masalah-masalah di mana ada satu jawaban
paling baik dari serangkaian alternatif. Model ini digunakan untuk menentukan cara terbaik
pengalokasian sumber daya-sumber daya yang terbatas guna mencapai hasil akhir yang
diinginkan. Masalah yang dapat dipecahkan dengan programasi liniar terbatas pada masalah
yang dapat dinyatakan dalam bentuk linear artinya terdapat hubungan proporsional secara
langsung. Model linear termasuk model normatif, karena mencari penyelesaian optimum.

2. Teori Antrian.
Teori antrian (queuing theory) atau sering disebut model garis tunggu dikembangkan
untuk membantu para manajer memutuskan berapa panjang suatu garis tunggu yang paling
dapat diterima. Teori antrian memungkinkan pembuatan suatu keputusan yang akan
menyeimbangkan atau meminimumkan total biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan
dan biaya tidak langsung yag timbul karena individu harus menunggu untuk dilayani. Hampir
semua sistem ekonomi dan bisnis beroperasi dengan jumlah sumber daya yang relatif
terbatas, maka sering dijumpai orang-orang, produk, komponen produk, atau kertas kerja
sedang menunggu untuk dilayani. Garis tunggu ini disebut antrian, yang berkembang karena
fasilitas pelayanan adalah relatif mahal untuk dipakai.

3. Analisa Network.
Analisa network adalah suatu peralatan manajerial yang dikembangkan untuk
membantu manajemen dalam perencanaan, pengawasan, dan penjadwalan proyek-proyek
yang relatif komplek dan tidak rutin. Dua jenis model network yang sering dipakai adalah
PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). Model
PERT banyak digunakan untuk merencanakan dan mengawasi program-program penelitian
dan mengembangan. Sedangkan model CPM digunakan terutama dalam proyek-proyek
konstruksi. Kedua model ini sangat membantu dalam meminimumkan penundaan,
kemacetan, dan konflik pelaksanaan proyek.
4. Teori Permainan.
Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematik untuk pembuatan
model persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang berkepentingan. Teori ini
dikembangkan untuk menganalisa proses pembuatan keputusan pada berbagai macam situasi
persaingan yang melibatkan konflik. Teori permainan bermaksud untuk memperkirakan
perilaku manusia yang rasional dalam berbagai situasi persaingan, serta membantu manajer
dalam mengembangkan strategi-strategi efektif.

5. Model Rantai Markov.


Model rantai Markov adalah suatu teknik matematik yang berguna untuk pembuatan
model berbagai macam sistem dan proses bisnis. Model ini digunakan untuk memperkirakan
perubahan-perubahan di waktu yang akan datang dalam berbagai variabel dinamik
berdasarkan perubahan-perubahan di waktu yang lalu dalam variabel-variabel tersebut.
Dengan model rantai Markov memungkinkan para manajer menganalisa kejadian-kejadian
secara matematik yang terjadi dalam waktu yang berurutan.

6. Programasi Dinamik.
Programasi dinamik adalah sekumpulan teknik programasi matematik yang digunakan
untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat. Suatu masalah keputusan yang
bertingkat-tingkat dipisah-pisahkan menjadi serangkaian masalah berurutan yang lebih kecil
dan saling berhubungan untuk penyelesaiannya. Tujuan programasi dinamik adalah
mengoptimumkan (maksimum atau minimum) keseluruhan keputusan-keputusan berurutan
yang saling berhubungan sepanjang periode waktu tertentu.

7. Simulasi.
Simulasi adalah kegiatan pelaksanaan percobaan-percobaam dengan suatu model,
yang buatan kehidupan nyata, dalam berbagai cara teratur dan direncanakan. Model simulasi
dirancang untuk digunakan bagi maslah-masalah yang terlalu kompleks bila digambarkan
atau dipecahkan dengan persamaan-persamaan matematik standar. Model simulasi termasuk
model deskriptif.
Kebaikan dan Keterbatasan Penggunaan Riset Operasi

Penggunaan riset operasi tidak dimaksudkan untuk mengganti kebijakan manajerial tetapi
memberikan dasar yang lebih kuat bagi pembuatan keputusan. Para manajer harus
mengetahui dan menyadari situasi-situasi dimana perlu digunakan teknik riset operasi dan
dapat bekerja dengan para spesialis yang menerapkan teknik tersebut (T. Hani Handoko,
2008).

Kebaikan penggunaan teknik riset operasi :

1. Memungkinkan untuk merinci suatu masalah kompleks dan berskala besar menjadi
bagian-bagian lebih kecil sehingga dapat lebih mudah didiagnosa dan dianalisa.

2. Dalam penyusunan dan analisa model riset operasi, para peneliti harus
memperhatikan perincian dan mengikuti berbagai prosedur logik dan sistematik yang
mungkin dapat menghasilkan keputusan yang baik. Kesalahan akan lebih mudah
terjadi bila keputusan dibuat hanya berdasarkan kebijakan subyektif, pengalaman
masa lalu atau rules of thumb.
3. Teknik riset operasi sangat membantu dalam penilaian alternatif-alternatif. Bila
manajer lebih memperhatikan risiko dan kesempatan yang melekat pada berbagai
alternatif yang tersedia, mereka akan lebih mungkin untuk membuat pilihan yang
tepat.

Keterbatasan teknik riset operasi :

1. Proyek riset operasi sering terlalu mahal bagi banyak organisasi atau banyak jenis
maslahsehingga sebelum keputusan untuk menggunakannya dibuat, perlu dilakukan
analisis biaya kegunaan (cost-benefit) terlebih dahulu.
2. Riset operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi. Berbagai
masalah terlalu kompleks untuk dipecahkan dengan peralatan metematik yang
tersedia. Kebijakan intuitif sering masih diperlukan dalam situasi krisis dimana
manajer tidak mempunyai waktu bagi pengembangan analisa riset operasi dan harus
memberikan tanggapan yang cepat. Demikian juga, banyak situasi dimana informasi
yang tersedia tidak mencukupi bagi studi riset operasi, terutama dalam situasi yang
menyangkut kualitas manusia dan hubungan antar pribadi.
3. Riset operasi dapat dengan mudah menjadi teknik terpisah dari kenyataan, mungkin
karena kesalahan dalam anggapan tentang masalah atau karena variabel tertentu
diabaikan. Bahaya terbesar dalam penggunaan riset operasi adalah bahwa para
pemakai mungkin mengabaikan aspek penting suatu masalah karena tidak dapat
diukur

Masalah-Masalah Penggunaan Pendekatan Riset Operasi

1. Kekurangan waktu. Manajer sering harus membuat keputusan secara cepat dan tidak
mempunyai waktu menunggu pengembangan model riset operasi.

2. Ketiadaaan data. Sering data yang diperlukan untuk menyusun suatu model riset
opersi terkubur atau tersebar di seluruh organisasi. Padahal pengadaan dan
pengumpulan data tau informasi sesuai permintaan model memrlukan banyak waktu,
tenaga dan biaya.
3. Penolakan terhadap perubahan. Para manajer tidak memahai teknik riset operasi
cenderung menolak untuk menggunakannya. Kenyataan bahwa teknik riset operasi
tampak rumit dan misterius bagi banyak manajer serta enggan mereka merubah pola
pelaksanaan pekerjaan, membuat penggunaan riset operasi sering kurang diterima.

4. Waktu tanggapan lama. Para ahli riset operasi dilatih untuk teliti dan metodik.
Sebagian besar dari mereka mempunyai pengalaman akademik dan terbiasa berfikir
semesteran atau setelah ujian untuk menyelesaikan berbagai proyek. Para manajer
bagaimanapun juga sering memerlukan penyesuaian dengan cepat. Mereka tidak
dapat dipaksa untuk menunggu begitu lama dan cenderung untuk mengatakan
“lupakanlah itu”

Sumber :

Handoko, T. Hani. 2018. Manajemen edisi ke-2. Mei. BPFE-Yogyakarta.

Sedjati, Retina Sri. 2014. Dasar-Dasar Manajemen – Pengambilan Keputusan. Tersedia pada
https://datakata.wordpress.com/2014/01/21/dasar-dasar-manajemen-pengambilan-keputusan/.
Diakses pada 2 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai