Anda di halaman 1dari 7

Metoda Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan

a. Pengawalan Metoda Kuantitatif

Manajer tidak hanya mengandalkan intuisinya saja dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan, perlu juga adanya bantuan berbagai teknik dan peralatan kuantitatif. Teknik dan
peralatan kuantitatif dikenal sebagai teknik-teknik “management science” dan “Operations
research”. Riset operasi bermaksud untuk menggambarkan, memahami, dan memperkirakan
atau meramal perilaku berbagai system yang kompleks dari kehidupan manusia dan
peralatan. Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar
pembuatan keputusan.

b. Ciri-ciri Riset Operasi

Ada tujuh ciri utama riset operasi, antara lain :

1. Terpusat pada pembuatan keputusan. Hasil akhir riset operasi harus berupa informasi
yang secara langsung membantu manajer mencapai suatu keputusan dan dapat
diimplementasikan.
2. Penggunaan metoda ilmiah. Riset operasi menggunakan pendekatan ilmiah untuk
pemecahan masalah. Ini meliputi perumusan masalah, pemahaman perilaku sistem
masalah dan pengembangan kemungkinan penyelesaian.
3. Penggunaan model matematik. Model adalah suatu penyajian dari kenyataan.
4. Efektivitas ekonomi. Kegiatan yang disarankan riset operasi harus memberi hasil
keuangan yang lebih besar dibanding biayanya, dalam bentuk penghematan atau
penghasilan.
5. Bergantung pada computer. Komputer biasanya diperlukan untuk memroses model,
bila perhitungan yang dilakukan terlalu kompleks bagi manusia.
6. Pendekatan tim. Masalah-masalah yang dialamatkan kepada riset operasi sering
terlalu kompleks untuk dipecahkan sendiri.
7. Orientasi sistem. Riset operasi mempertimbangkan apa yang paling baik bagi
organisasi sebagai keseluruhan bukan bagi suatu divisi atau departemen.
c. Tahapan Pendekatan Riset Operasi

Dalam pendekatan riset operasi dalam pemecahan masalah mempunyai lima tahap :

1. Diagnose masalah. Sebelum pemecahan masalah dapat dimulai, unsur-unsur pokok


masalah harus diidentifikasi.
2. Perumusan masalah. Setelah unsur-unsur masalah diketahui, maka harus mulai
merumuskan masalah dalam bentuk tertentu dengan menentukan kriteria yang harus
dipenuhi penyelesaian yang diusulkan dan aspek-aspek apa yang diluar kendali
(uncontrollable variabels) maupun yang dapat dikendalikan (controllable variabels)
manajer.
3. Pembuatan model. Penyelesaian terbaik dapat ditentukan melalui pengujian berbagai
kemungkinan dengan menyusun suatu model matematik.
4. Analisis model. Setelah model dasar tersusun, harus dicari penyelesaian masalah
dengan menyeleksi model-model yang telah dibuat.
5. Implementasi penemuan. Staf riset operasi hanya menyarankan, manajer yang harus
menerapkan penemuan-penemuannya.

d. Berbagai Model dan Teknik riset Operasi

Cara pengelompokan model-model yang digunakan dalam riset operasi yaitu dengan
model normatif dan model deskriptif. Model normatif menggambarkan apa yang harus
dilakukan yang disajikan ke manajer agar dapat mengambil penyelesaian terbaik. Sedangkan
model deskriptif menggambarkan segala sesuatu bagaimana adanya sehingga manajer
mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Beberapa model dan
teknik riset operasi antara lain :

Programasi Linear. Programasi linear (linear programming) adalah suatu peralatan riset
operasi yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah “optimisasi” atau masalah-
masalah di mana ada satu jawaban “paling baik” dari serangkaian alternatif. Model-model
programasi linear dapat diterapkan opeasi bisnis dan industri seperti penetapan keluaran
mesin maksimum, tingkat persediaan ideal, campuran produk terbaik, masalah transportasi,
masalah penugasan, penganggaran modal, pemilihan media pengiklanan dan lainnya.
Teori antrian. Teori antrian atau yang sering disebut sebagai model garis tunggu (waiting
line model) dikembangkan untuk membantu para manajer memutuskan berapa panjang suatu
garis tunggu yang paling dapat diterima. Model-model antrian akan memberi perkiraan
tentang berbagai kemungkinan hasil dari bermacam-macam manipulasi/perubahan dalam
sistem yang bersangkutan.

Analisis network. Analisis network adalah suatu peralatan manajerial yang dikembangkan
untuk membantu manajemen dalam perencanaan, pengawasan dan penjadwalan proyek-
proyek yang relatif kompleks dan tidak rutin. Ada dua jenis model network yang dikenal
yaitu PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method).

Teori Permainan. Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematik
untuk pembuatan model persaingan atau pertentangan yang bertujuan membantu para
manajer yang sedang bersaing dalam mengembangkan strategi-strategi yang akan
memberikan kombinasi manfaat tinggi dengan biaya rendah. Contoh penggunaan teori
permainan adalah dalam menganalisis tanggapan para pesaing terhadap kenaikan atau
penurunan harga.

Model rantai Markov. Rantai-rantai Markov (Markov Chains) adalah suatu teknik
matematik yang digunakan untuk memperkirakan perubahan yang terjadi di masa depan
beserta variable didalamnya berdasarkan analisis perubahan-perubahan di masa lalu juga
variable-variabel di dalamnya. Sehingga memungkinkan bagi manajer untuk menganalisis
kejadian-kejadian secara sistematik dan berurutan. Model rantai Markov ini telah diterapkan
pada analisi yang berkenaan dengan perpindahan merk dalam pemasaran.

Programasi dinamik. Programasi dinamik (dynamic programming) adalah sekumpulan


teknik programasi matematik yang digunakan untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-
tingkat (multistage). Tujuan programasi dinamik adalah mengoptimumkan (maksimum atau
minimum) keseluruhan keputusan yang saling berhubungan sepanjang periode tertentu.
Model ini telah diterapkan dalam penjadwalan produksi, pengendalian persediaan, analisis
network, proyek-proyek penelitian dan pengembangan serta penarikan karyawan.

Simulasi. Simulasi adalah kegiatan pelaksanaan percobaan-percobaan dengan suatu


model (bukan kehidupan nyata) dalam berbagai cara teratur dan direncanakan. Model ini
mencoba untuk meniru suatu bagian dari operasi organisasi sehingga bisa didapatkan
gambaran melalui perubahan variabel tertentu dalam percobaan. Model simulasi adalah jenis
model deskriptif yang memberikan informasi dan gambaran dari percobaan (simulasi) yang
dilaksanakan.

e. Aplikasi Teknik-Teknik Riset Operasi

Ada delapan jenis masalah praktek manajerial di mana teknik-teknik riset operasi sering
diterapkan antara lain : persediaan, alokasi, antrian, pengurutan, routing, penggantian,
persaingan dan pencarian.

Masalah-masalah persediaan. Masalah ini merupakan salah satu jenis masalah yang
dapat dipecahkan dengan teknik-teknik riset operasi yang mneyangkut pemyeimbangan
tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Model-model programasi linear banyak digunakan
dalam pemecahan masalah-masalah ini, dan jika masalahnya lebih kompleks mungkin
diperlukan model-model simulasi.

Masalah-masalah Alokasi. Ada dua jenis umum permasalahan alokasi, yaitu jenis
pertama adanya sumber daya tertentu yang cukup yang dapat dikombinasikan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu. Dan jenis kedua terjadi apabila sumber daya tertentu tidak
cukup tersedia untuk melaksanakan seluruh pekerjaan yang diinginkan manajer. Kedua jenis
permasalahan alokasi ini dapat dipecahkan dengan programasi linear.

Masalah-masalah antrian. Masalah ini menyangkut perancangan berbagai fasilitas untuk


memenuhi permintaan akan pelayanan. Masalah-masalah antrian biasanya dipecahkan
dengan teori antrian, tetapi untuk masalah yang lebih kompleks diperlukan teknik-teknik
simulasi.

Masalah masalah pengurutan. Masalah-masalah ini timbul bila manajer harus


memutuskan bagaimana harus mengurut bagian-bagian suatu pekerjaan dilaksanakan.
Sebagai contoh aliran suatu produksi barang. Jika aliran produksi yang direncanakan kurang
baik, maka beberapa stasiun akan menganggur dan statsiun lainnya ada yang kelebihan
beban.Maka pemecahan dan penyelesaian masalah ini biasanya dicari melalui teknik-teknik
simulasi.
Masalah masalah routing (scheduling). Masalah-masalah ini timbul apabila manajer
harus memutuskan kapan bagian-bagian suatu pekerjaan dilaksanakan. Sebagai contoh
jadwal pengiriman muatan dari tempat A ke B melalui sejumlah tempat antara. Permasalahan
yang muncul adalah jadwal mana yang paling efesien dari segi waktu dan biaya. Masalah-
masalah routing ini dapat ditangani dengan programasi linear dan model-model antrian.

Masalah masalah penggantian. Salah satu masalah bagi manajer adalah memutuskan
secara tepat kapan suatu barang dalam pelaksanaan perkerja harus diganti. Masalah bagi
manajer adalah memutuskan apakah mengganti barang-barang secara simultan (sejumlah
barang rusak) atau setiap kali ada barang yang rusak. Masalah-masalah penggantian dapat
dipecahkan menggunakan teknik-teknik programasi linear.

Masalah masalah persaingan. Masalah-masalah persaingan berkembang bila dua atau


lebih organisasi berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama dan saling bertentangan.
Karena keputusan-keputusan yang dibuat oleh suatu pesaing dapat mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh keputusan-keputusan para pesaing lain, masalah yang timbul adalah
bagaimana strategi dan keputusan yang akan memaksimumkan pendapatan di satu pihak dan
meminimumkan kehilangan pihak lain. Teori permainan dapat memberikan pedoman untuk
memilih strategi dan keputusan cukup efektif.

Masalah masalah pencarian. Kesalahan atau ketidaklengkapan iformasi dapat


mengakibatkan pengambilan keputusan yang salah. Masalah-masalah pencarian biasanya
mencari keseimbangan yang tepat antara pengadaan informasi yang tepat/mencukupi untuk
menghindarkan pengambilan-pengambilan keputusan yang salah.

f. Kebaikan dan Keterbatasan Penggunaan Riset Operasi

Teknik-teknik riset memiliki tiga kebaikan pokok :

1. Memungkinkan untuk memerinci suatu masalah kompleks dan berskala besar


menjadi bagian yang lebih kecil sehingga mudah didiagnosa dan dianalisis.
2. Dalam penyusunan dan analisis model-model riset operasi, para peneliti harus
memperhatikan perincian dan mengikuti berbagai prosedur logic dan sistematik.
3. Teknik-teknik riset operasi sangat membantu dalam penilaian alternative-alternatif.
Disamping itu, teknik-teknik riset operasi mempunyai keterbatasan antara lain :

1. Proyek-proyek riset operasi sering terlalu mahal bagi banyak organisasi atau banyak
jenis masalah.
2. Riset operasi tidak dapat dengan mudah diterapkan secara efektif dalam banyak
situasi. Ini artinya intusisi seorang manajer juga tetap diperlukan dalam situasi
dimana suatu riset operasi terasa sudah tidak efektif diterapkan.
3. Riset operasi dapat dengan mudah menjadi teknik-teknik yang terpisah dari
kenyataan. Artinya, penggunaan riset operasi dapat menyebakan diabaikannya aspek-
aspek penting suatu permasalahan karena tidak dapat diukur.

g. Masalah-masalah Penggunaan Pendekatan Riset Operasi

Masalah-masalah yang dihadapi saat menggunakan teknik-teknik riset operasi, yaitu :

1. Kekurangan waktu. Manajer diharuskan sering membuat keputusan cepat sehingga


kekurangan waktu untuk menunggu hasil riset operasi.
2. Ketiaadaan data. Sering kali data yang diperlukan untuk keperluan riset operasi
“terkubur” atau tersebar di seluruh organisasi sehingga dinilai menyia-nyiakan waktu,
tenaga dan biaya.
3. Penolakan terhadap perubahan. Para manajer yang tidak memahami teknik-teknik
riset operasi dan keengganan manajer untuk merubah pola pelaksanaan pekerjaan
cenderung menolak untuk menggunakannya sehingga penggunaan riset operasi
kurang diterima.
4. Waktu tanggapan lama. Para manajer tidak akan membuang waktu dan dipaksa untuk
menunggu hasil riset operasi. Mereka bisa melupakan begitu saja jalannya suatu riset.
5. Penyederhanaan yang melebih-lebihkan (oversimplification. Para ahli riset hanya
berfokus untuk menyederhanakan variabel yang dapat dihitung dan melupakan
variabel yang sulit diukur (perilaku manusia).

h. Pedoman Penggunaan Efektif Riset Operasi

Program-program riset operasi akan paling berguna dengan meliputi delapan unsur
berikut:
1. Dukungan manajemen puncak. Manajemen puncak berkepentingan untuk menjamin
bahwa program riset operasi memenuhi kebutuhan organisasi keseluruhan.
2. Tanggung jawab manajerial bagi program. Bila para manajer bertanggung jawab atas
hasil riset nantinya, mereka akan cenderung menjadi terlibat secara aktif.
3. Partisipasi manajer. Perlu adanya partisipasi manajer dalam penetapan tujuan riset,
sehingga hasilnya akan lebih realistik.
4. Penggunaan kebijakan manajerial. Perlu adanya saran seorang manajer dalam
mempertimbangkan segala hal dalam proses riset operasi.
5. Pengumpulan data secara cepat. Pengumpulan data secara cepat akan membantu
memperpendek proses riset sehingga lebih efesien.
6. Aspek-aspek teknik tidak dibiarkan mendominasi. Riset operasi harus
mempertimbangkan aspek-aspek masalah yang sulit diukur.
7. Persiapan untuk kesulitan-kesulitan awal. Bila manajer mengantisipasi masalah-
masalah dan mempersiapkannya, efektivitas sistem tidak akan terganggu.
8. Penyimpanan laporan secara akurat. Penyimpanan ini maksudnya tim riset harus
bisa menyesuaikan model-model yang telah dibuat agar sesuai dengan masa
mendatang.

Anda mungkin juga menyukai