Anda di halaman 1dari 60

RISET OPERASIONAL

DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

ARIF RACHMAN
ARS UNIVERSITY@2022
PERKEMBANGAN RISET OPERASIONAL
⚫ Riset operasional berasal dari Inggris dan merupakan
suatu hasil studi antara team militer bersama dengan
para ilmuwan saat operasional militer selama Perang
Dunia II.
⚫ Tujuan mereka adalah mengefektifkan penggunaan
sumber-sumber kemiliteran yang serba terbatas.
⚫ Setelah perang selesai, potensi komersialnya segera
disadari dan penggunaannya menyebar sampai ke
Amerika Serikat, yang selanjutnya dikenal dengan
nama Riset operasional (Operation Research).
Saat ini :
⚫ Banyak keputusan utama yang harus diambil oleh manajer
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
perusahaan dalam situasi lingkungan yang serba terbatas.
⚫ Batasan-batasan tersebut meliputi terbatasnya sumber daya
seperti tenaga kerja, waktu, bahan baku, uang, dsb.
⚫ Riset operasional banyak diterapkan dalam menyelesaikan
masalah-masalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas
dan efisiensi.
⚫ Dalam literatur manajemen, riset operasional sering disebut
sebagai Management Science.
Riset operasional bisa dipandang sebagai ilmu dan seni

➢ Dipandang sebagai ilmu karena riset operasional


menggunakan teknik-teknik dan algoritma-algoritma
matematik untuk memecahkan masalah yang ada.
➢ Dipandang sebagai seni karena keberhasilan dari
penyelesaian model matematis ini sangat tergantung
pada kreativitas dan kemampuan seseorang sebagai
pelaku analisis dalam proses pengambilan keputusan.
DEFINISI
● Morse dan Kimball “ Operations research merupakan metode ilmiah yang
memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang
mereka tangani dengan dasar kuantitatif ”.
● Churchman, Arkoff dan Arnoff “ Operations research merupakan aplikasi metode-
metode, tehnik-tehnik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah-
masalah yang timbul didalam operasional perusahaan dengan tujuan ditemukannya
pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut ”.
● Miller dan MK Starr “ Operations research merupakan peralatan managemen yang
menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan
masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga permasalahan tersebut bisa
diselesaikan secara optimal ”.
● OR Society Of Great Britany “ Operations research adalah penerapan-penerapan
metode ilmiah terhadap masalah-masalah rumit yang muncul dalam pengarahan dan
pengelolaan dari suatu sistem besar manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri,
bisnis, pemerintah, dan pertahanan ”.
● Pangestu “ Operations research berkaitan dengan pengambilan keputusan optimal
dalam penyusunan model dari sistem-sistem baik deterministik maupun
probabilistik yang berasal dari kehidupan nyata ”.
● Dalam penyelesaian persoalan dalam proses
pengambilan keputusan harus diidentifikasi dulu
2 komponen utamanya, yaitu :

○ Objective (tujuan)

○ Variabel-variabel
Objective (tujuan)
⚫ Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai.
⚫ Dalam bidang usaha biasanya tujuan akhir
diartikan sebagai “memaksimumkan laba”
atau “meminimumkan biaya yang harus
dikeluarkan”.
⚫ Dalam bidang lain yang sifatnya non-profit,
maka tujuan akhir diartikan sebagai
“pemberian kualitas pelayanan kepada para
pelanggan”.
Variabel-variabel :
⚫ Setelah tujuan ditentukan, maka harus dilakukan
pemilihan tindakan yang terbaik agar tujuan yang
diinginkan dapat tercapai.
⚫ Kualitas dalam pemilihan tindakan yang terbaik
sangat tergantung pada pengetahuan pengambil
keputusan (manajer) terhadap seluruh alternatif
tindakan yang mungkin.
⚫ Untuk dapat menentukan tindakan yang mungkin
dilakukan, maka manajer harus mengidentifikasi
variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh
pengambil keputusan.
Pendekatan Riset operasional Untuk Memecahkan Masalah :
Metodologi Riset operasional :
Terdapat 5 tahapan yang harus dilakukan
untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan teknik riset operasional, yaitu :
1. Memformulasikan persoalan
2. Membuat model matematik
3. Menurunkan suatu penyelesaian
4. Pengujian model dan solusi
5. Mengimplementasikan hasil studi
Langkah 1 : Memformulasikan persoalan
❑Definisikan persoalan dengan menentukan
spesifikasi tujuan dari organisasi yang
bersangkutan.
❑Yang perlu diperhatikan adalah mempelajari dan
mengembangkan suatu rumusan yang jelas dari
masalah yang dihadapi.
❑Disini termasuk tujuan-tujuan yang sesuai, kendala-
kendala yang ada, keterkaitan antara bidang yang
akan dikaji dan bidang lain dalam organisasi,
batasan waktu untuk membuat keputusan, dst.
Langkah 2 : Membuat model matematik
Komponen dari model matematis adalah:
⚫ Variabel keputusan (decision variables), jika ada n keputusan
yang saling berkaitan dan dinyatakan secara kuantitatif, maka
keputusan-keputusan ini dinyatakan sebagai variabel-variabel
keputusan X1, X2, ....,Xn yang nantinya nilai-nilainya harus
ditentukan.
⚫ Fungsi tujuan (objective function), merupakan suatu fungsi yang
merupakan ukuran kinerja yang sesuai (min. Cost, max. Profit)
dan dinyatakan dalam fungsi matematis dari variabel-variabel
keputusan.
⚫ Fungsi pembatas (constraints), merupakan suatu fungsi yang
dibuat berdasarkan resources yang ada. Biasanya dinyatakan
dalam bentuk kesamaan atau ketidaksamaan.
⚫ Input parameter berupa angka-angka, merupakan konstanta-
konstanta (koefisien) yang terdapat didalam fungsi tujuan dan
fungsi pembatas.
Langkah 3 : Menurunkan suatu penyelesaian

⚫Dari model matematis yang telah


dibuat, maka bisa ditentukan suatu
penyelesaian yang optimal
Langkah 4 : Pengujian model dan solusi
⚫ Hal ini terkait dengan validitas dari model,
dimana harus ditentukan apakah model
matematis yang telah dibuat pada langkah 2
telah menggambarkan keadaan nyata secara
akurat?
⚫ apakah model matematis yang telah dibuat telah
memberikan petunjuk bahwa model cenderung
menghasilkan suatu peningkatan hasil yang
berarti atas apa yang terjadi sekarang.
Langkah 5 : Mengimplementasikan hasil studi
⚫ Pada langkah ini, hasil dari studi harus
diterjemahkan ke dalam bahasa yang
mudah dipahami dan dimengerti.
⚫ Hal yang perlu dilakukan adalah
melakukan pendokumentasian
(pencatatan) semua kegiatan yang
dilakukan supaya bila terjadi sesuatu yang
tidak benar akan dapat dicari apa
penyebabnya.
Klasifikasi Teknik Riset operasional
Program Linier (PL) :
⚫Merupakan pendekatan pemecahan
masalah yang digunakan untuk situasi
fungsi linier dalam pencapaian tujuan
maksimisasi dan minimisasi, yang
dipengaruhi oleh batasan fungsi linier
dalam pencapaian tujuan tersebut.
Program Integer :

⚫Merupakan pendekatan yang digunakan


dalam pemecahan masalah program linier
tetapi memerlukan tambahan batasan
yaitu beberapa atau semua keputusan
merupakan bilangan bulat.
Model Analisis Jaringan :

⚫Merupakan pendekatan yang digunakan


dalam pemecahan masalah yang
berisikan lingkaran-lingkaran (disebut titik)
dan dihubungkan dengan garis (disebut
cabang).
Penjadwalan Proyek [Project Evaluation and Review
Technique (PERT) / (Critical Path Method (CPM)]:
⚫Merupakan pendekatan yang digunakan
dalam pemecahan masalah yang dapat
membantu dalam penjadwalan proyek.
⚫Penjadwalan proyek dilaksanakan mulai
dari kegiatan perencanaan, penjadwalan,
pengawasan proyek yang terdiri dari
banyak kegiatan terpisah yang
dilaksanakan oleh berbagai departemen,
individu, dsb.
Model Persediaan :

⚫Merupakan pendekatan yang digunakan


dalam pemecahan masalah pemeliharaan
persediaan yang memadai untuk
memenuhi permintaan barang dan pada
saat yang sama juga memenuhi
pengeluaran biaya persediaan yang
minimal.
Model Antrian :

⚫Merupakan pendekatan yang digunakan


dalam pemecahan masalah untuk
memahami dan mengambil keputusan
yang lebih baik mengenai sistem
operasional yang melibatkan antrian.
Model Simulasi :

⚫Merupakan pendekatan yang digunakan


untuk membuat model operasional suatu
sistem.
⚫Pada umumnya, model ini menggunakan
bantuan komputer untuk membuat suatu
model operasional dan melakukan
perhitungan simulasi.
Analisis Keputusan :

⚫Model ini dapat digunakan untuk


menentukan strategi optimal dalam situasi
yang melibatkan beberapa alternatif
keputusan dan pola peristiwa yang tidak
pasti atau beresiko.
Proses Analitis Hirarki :

⚫Teknik pengambilan keputusan


multikriteria yang memungkinkan
dimasukkan faktor subyektif untuk
memperoleh keputusan yang
direkomendasikan.
Model Analisis Markov :

⚫Model ini berguna dalam


mempelajari evolusi sistem tertentu
dengan beberapa percobaan
menurut rantai markov (proses
stokastik).
Program Dinamik :

⚫Merupakan pendekatan yang


memungkinkan untuk memecahkan
masalah besar sedemikian sehingga,
setelah semua masalah yang lebih kecil
diselesaikan, maka dapat dikatakan
bahwa kita memperoleh solusi optimal
untuk masalah besar tersebut.
Prosedur berbasis kalkulus :

⚫Digunakan untuk memecahkan masalah


yang melibatkan fungsi tujuan dan atau
fungsi kendala nonlinier yang melibatkan
fungsi nonlinier variabel keputusan.
Beberapa Ciri Riset operasionalonal Yang Menonjol, a.l.:

⚫ Riset operasional merupakan pendekatan


kelompok antar disiplin untuk mencari solusi
optimal.
⚫ Riset operasional menggunakan teknik
penelitian ilmiah untuk mendapatkan solusi
optimal.
⚫ Riset operasionaltidak memberikan jawaban
sempurna terhadap suatu masalah, tetapi hanya
memperbaiki kualitas solusi.
Kelemahan dari Riset operasional :

⚫ Perumusan masalah dalam suatu program riset


operasional adalah suatu tugas yang cukup sulit.
⚫ Jika suatu organisasi mempunyai beberapa tujuan
yang bertentangan, maka akan mengakibatkan
terjadinya suboptimum yaitu suatu kondisi yang tidak
dapat menolong seluruh organisasi mencapai yang
terbaik secara serentak.
⚫ Suatu hubungan yang non-linier yang diubah menjadi
linier untuk disesuaikan dengan program linier dapat
mengganggu solusi yang direkomendasikan
Peranan Komputer dalam Riset operasional :

⚫ Software Riset operasional berguna untuk membantu


dan mempermudah penyelesaian riset operasional.
⚫ Beberapa software riset operasional yang sederhana
tetapi cukup memadai untuk aplikasi ringan dan telah
banyak digunakan diantaranya adalah quantitative
management (QM) yang diciptakan oleh Sang M. Lee
dan Jung P. Shim.
⚫ Bila dalam aplikasi yang melibatkan ratusan variabel
dan kendala, maka software yang lebih cocok adalah
Linear Interaktive Discrete Optimizer (LINDO).
Quantitative management (QM): salah satu bidang
ilmu yang membantu memecahkan masalah
pengambilan keputusan. Berbagai alat pengambilan
keputusan dalam Manajemen Kuantitatif sering kali
secara manual membutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikannya, sehingga kesalah-kesalah dalam
perhitungan dapat terjadi.

Linear Interaktive Discrete Optimizer (LINDO): paket


program siap pakai yang digunakan untuk
memecahkan masalah linear, integer dan quadratic
programming.
LANGKAH-LANGKAH
Model dan Penyelesaian Optimal
Dunia Nyata Dunia Simbol

Abstraksi
Masalah Masalah ke Model
Model

Pembuatan
Analisis
Pertimbangan- Keputusan
Pertimbangan
Manajemen
Interpretasi
Intuisi dan Penyelesaian
Hasil Olahan
Pengalaman Optimal
Optimal
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
✓ Definisi Keputusan: Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari
latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan
atau rekomendasi

✓ Pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku, mencerminkan karakter bagi seorang


pemimpin.
✓ Keputusan itu adalah suatu manifestasi kewenangan pimpinan yang sangat diharapkan
oleh bawahan, sebab tanpa pembuatan keputusan, seluruh kegiatan bawahan menjadi
tidak pasti. Ketidak pastian ini menyebabkan lemahnya pimpinan yang dapat
mengakibatkan labilnya organisasi. Kelabilan ini merupakan titik awal kehancuran
organisasi (Herbert S, 1978)

✓ Model dan teknik-teknik manajemen sain dapat membantu manajer untuk:


❑ Memahami dengan mendalam sifat perilaku hubungan bisnis.
❑ Menemukan cara terbaik untuk menilai hubungan-hubungan yang ada.
❑ Melihat cara untuk mengurangi atau paling tidak memahami rencana bisnis dan
tindakan-tindakannya.
Tipe keputusan organisasi dan menajemen:
1. Keputusan perorangan dan organisasi,
2. Keputusan dasar dan rutin.

Dasar Keputusan:
1. Intuisi, yaitu : memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh
2. Pengalaman, yaitu: memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena
pengalaman dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan untung rugi, baik buruknya keputusan yang akan diambil.
3. Fakta; dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang akan menerima keputusan yang dibuat dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang; biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau
orang yang lebih tinggi kedudukannya terhadap orang yang rendah
kedudukannya.
5. Rasional; keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan,
konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala
tertentu sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan
apa yang diinginkan.
KATEGORI KEPUTUSAN
a. Keputusan dalam keadaan kepastian (certainty)
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan
lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan yang pasti (terdapat
kepastian). Dengan kata lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat
meramalkan secara tepat hasil dari tindakan (action). Misalnya dalam
persoalan linear programming, kita dapat mengetahui berapa jumlah
keuntungan (profit) maksimum yang bisa diperoleh setelah kita
mengetahui persediaan setiap jenis bahan dan kebutuhan input bagi
masing-masing jenis produk. Berbagai teknik Operation Research (OR)
yang tergolong ada kepastian antara lain linear programming (LP),
persoalan transportasi, persoalan penugasan, net working planning.
Pemecahan mengenai pemngambilan keputusan dalam keadaan / situasi
adanya kepastian bersifat deterministik.
b. Keputusan dalam keadaan resiko (risk)
Resiko terjadi bila hasil pengambilan keputusan walaupun tidak dapat
diketahui dengan pasti, tetapi dapat diketahui nilai kemungkinannya
(probabilitas).

c. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)


Adalah suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan
karena belum pernah terjadi sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini
kita perlu mengumpulkan informasi sebanyak-banyak tentang suatu
pemasalahan. Dengan informasi tersebut maka dapat dibuat beberapa
alternatif-alternatif keputusan sehingga dapat diketahui nilai probabilitasnya.
Dengan diperolehnya nilai probabilitas baik berdasarkan informasi yang kita
peroleh maupun berdasarkan pendapat kita secara subjektif, permasalahan
ini sudah tidak lagi berada dalam ketidakpastian, melainkan berada dalam
kepastian karena resiko yang akan diterima telah diketahui.
d. Keputusan dalam keadaan konflik (conflict)
Terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu
lancar. Banyak permasalahan-permasalahan yang
perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Apalagi bila keputusan yang diambil terdapat konflik
atau dapat menyebabkan konflik. Situasi konflik dapat
terjadi bila kepentingan dua pengambil keputusan atau
lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi
yang kompetitif..
KATEGORI KEPUTUSAN
JENIS-JENIS KEPUTUSAN

1. Keputusan Terprogram
Merupakan sebuah keputusan yang diambil untuk
menjawab situasi yang sering kali muncul sehingga
ketentuan-ketentuan dalam mengambil keputusan
dapat dibuat dan diterapkan.
2. Keputusan Tidak Terprogram
Merupakan keputusan yang diambil untuk menjawab
situasi yang unit, sulit dikenali dan sangat tidak
terstruktur, serta membawa konsekuensi penting
bagi organisasi.
DILIHAT DARI TINGKATAN MANAJEMENNYA
1. Keputusan Strategis, yaitu keputusan yang
dibuat oleh manajemen puncak dari suatu
organisasi.
2. Keputusan Taktis, yaitu keputusan yang
diambil oleh manajemen menengah.
3. Keputusan Operasional, yaitu keputusan
yang dibuat oleh manajemen bawah
Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk
kepemimpinan, sehingga:
1. Teori keputusan merupakan metodologi untuk
menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti
atau berisiko
2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana
seorang manajer memperoleh dan menggunakan data,
untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis
data.
3. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara
alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERLANGSUNG MELALUI EMPAT TAHAP

1. Inteligence : proses pengumpulan informasi yang bertujuan


mengidentifikasi permasalahan
2. Design : tahap perancangan solusi terhadap masalah.
Biasanya pada tahap ini dikaji berbagai macam
alternatif pemecahan masalah
3. Choice : tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari
berbagai macam alternatif yang ada dan memilih
yang terbaik
4. Implementasi: tahap pengambilan keputusan dan
melaksanakannya
Pengambilan keputusan menggunakan analisis yang ilmiah
didasarkan atas logika, mempertimbangkan semua data yang tersedia,
semua alternatif yang mungkin dan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Tetapkan masalahnya dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
b. Konstruksikan kriteria keputusan dan tujuan.
c. Rumuskan hubungan antara tujuan dan varibael-variabel yang
ada.
d. Identifikasi dan evaluasi alternatif yang ada.
e. Pilih alternatif terbaik.
f. Laksanakan keputusan.
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN:
1. Pengambilan keputusan di bawah kondisi kepastian.
pengambil keputusan mengetahui dengan pasti konsekuensi atau hasil dari
setiap alternatif keputusan yang dipilih.

2. Pengambilan keputusan dibawah risiko.


Pengambil keputusan mengetahui kemungkinan (probabilitas) akan terjadinya
suatu kejadian atau konsekuensi dari tiap pilihan.

3. Pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian


Pengambil keputusan tidak mengetahui probabilitas kejadian yang akan terjadi
untuk tiap alternatif

4. Pengambilan keputusan dengan hierarki (Analytical Hierarchy Process / AHP


dari Thomas Saaty)
Pengambilan keputusan dengan hierarki disini didasarkan atas prioritas,
dimana penyusunan prioritas itu memuat tiga prinsip: prinsip Menyusun
hierarki, prinsip menetapkan prioritas dan prinsip konsistensi logik.
FAKTOR-FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Posisi atau Kedudukan: para pemilik perusahaan sangat sering menghilangkan kaidah
pengambilan keputusan yang benar disebabkan sang pemilik dengan posisinya membuat suatu
keputusan dengan sepihak atas intuisi atau kepentingan sepihak yang juga sering diakui dan
disetujui oleh para direksi dan karyawan sebagai wujud penghormatan dan penghargaan atau
disebabkan kekhawatiran beda pendapat yang berujung pada ketidakpatuhan.
2. Masalah: Faktor masalah dalam pegambilan keputusan sangat berpengaruh, dalam management
stratejik sangat jelas bahwa untuk masuk pada suatu keputusan atau solusi penyelesaian harus
dimulai dengan mengetahui permasalahan-permasalahan melalui berbagai formula evaluasi yang
melahirkan berbagai permasalahan yang akhirnya ditetapkan sebagai rujukan dalam menentukan
keputusan penyelesaian.
3. Situasi dan Kondisi: Faktor situasi dan kondisi dalam pengambilan keputusan sangat rentan
dengan kualitas keputusan yang dikeluarkan
4. Tujuan: Faktor tujuan dalam pengambilan keputusan sangat jelas menjadi sangat pokok sebab
hasil keputusan yang tidak didasari oleh faktor tujuan adalah ngambang sebab keputusan tersebut
tidak mempunyai arah dan sasaran yang dituju. Namun dalam berbagai keputusan yang pernah
ada rata-rata menempatkan tujuan menjadi faktor utama baik tujuan yang mengarah pada hal
negative atau positif organisasi maupun sebaliknya, baik tujuan pribadi maupun tujuan organisasi.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Gaya adalah learn habit atau kebiasaan yang dipelajari. Gaya artinya
sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang bagus,
kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Riset tentang gaya
pengambilan keputusan telah mengindikasi empat pendekatan gaya
individual yang berbeda terhadap pengambilan keputusan.
Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi
oleh dimensi:

1. Cara berpikir, terdiri dari:


a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial
b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara
keseluruhan.
2. Toleransi terhadap ambiguitas
a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi
dengan cara meminimalkan ambiguitas
b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi,
sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat
yang sama.
Kombinasi dari kedua dimensi di atas menghasilkan gaya
pengambilan keputusan seperti:

1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas.


Efisien, mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi
jangka pendek
2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas.
Pengambil keputusan yang cermat, mampu menyesuaikan diri
dengan situasi baru
3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi
jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas masalah
4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba
menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan.
MODEL PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1) model preskriptif atau pemberian resep perbaikan, Model preskriptif


berdasarkan pada proses yang ideal.
2) model deskriptif. Model preskriptif menerangkan bagaimana kelompok
seharusnya mengambil keputusan, sedang model deskriptif itu
menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
model deskriptif berdasar realitas observasi:
1) orientasi
2) evaluasi
3) pengawasan
4) bersangkutan dengan masalah pengambilan keputusan
5) masalah pengendalian ketegangan yang timbul
6) masalah integrasi
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAPAT DIKELOMPOKKAN DALAM DUA PENDEKATAN

1. Pendekatan Kuantitatif adalah pendekatan yang didasari dengan


analisis perhitungan matematis, Teknik atau metode kuantitatif
telah memberikan kontribusi secara ilmiah dalam pengambilan
keputusan.

2. Pendekatan Kualitatif adalah pendekatan yang didasari oleh


analisis social non matematis yang tidak sampai melakukan
perhitungan secara nominal, tetapi keputusan yang dibuat tetap
mampu mendapatkan kualitas mendekati ilmiah.
Teknik-teknik pengambilan keputusan
1. Brainstorming
suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua
peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang
ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati)
oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat
orang lain tidak untuk ditanggapi.
Langkah-langkah metode Brainstorming:
Pemberian informasi dan motivasi.
Identifikasi.
Klasifikasi.
Verifikasi.
Konklusi (Penyepakatan).
2. Teknik Delphy
Sekelompok ahli terpilih membentuk panel yang akan menghasilkan
jawaban konsensus terhadap pertanyaan yang diajukan ke mereka. Dalam
lingkungan simulasi, panel mungkin terdiri dari manager dan pengguna
sistem yang sedang dimodekan dan pertanyaan adalah tentang perilaku
atau kinerja sistem di bawah kondisi operasi tertentu.

3. Teknik Kelompok Nominal


salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan yang lebih
jarang dipakai dibanding dengan teknik sumbang saran. Teknik ini
dimaksudkan sebagai suatu cara untuk mengumpulkan pandangan dan
penilaian perorangan dalam suasana ketidakpastian dan ketidaksepakatan
mengenai inti persoalan suatu masalah, lalu mencari jalan
penyelesaian yang terbaik.

4. Teknik Synetics
Teknik ini merupakan modifikasi dari teknik brainstorming, melibatkan
seorang ahli dalam pengambilan keputusan, baik dari organisasi sendiri
atau orang luar yang bertindak sebagai nara sumber.
CARA PENDEKATAN YANG DIPERGUNAKAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN GUNA MENENTUKAN STRATEGI

1. Pengambilan keputusan yang rasional analisis


2. Pengambilan keputusan secara intuitif emosional
3. Pengambilan keputusan secara politis perilaku

Bergantung pada faktor-faktor antara lain:


1. Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
2. Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok.
3. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok
dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut. Hal ini
biasanya ada kaitannya dengan sumber daya kekuatan
kepemimpinan yang dimiliki.
PERUBAHAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Incremental Changes, merupakan dampak perubahan


keputusan yang dapat diperkirakan atau ditaksir berapa
prosentase perubahan yang akan terjadi ke depannya,
tentu berdasarkan data-data yang terjadi di masa lalu.

2. Turbulance Changes, merupakan pengambilan keputusan


dalam kondisi perubahan yang sulit diperkitakan.
Contohnya : bencana alam, perubahan kondisi politik,
dmonstrasi buruh
KUALITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

✓ Mutu yang dihasilkan dari hasil pengambilan keputusan


tersebut yang telah diaplikasikan atau telah diuji secara
maksimal melalui pendekatan yang dapat dipertanggung-
jawabkan secara ilmiah dan terlihat hasilnya secara
maksimal serta dinilai secara maksimal.
✓ Pendekatan keilmuan yang dipakai disini haruslah
berdasarkan pada ruang lingkup dimana asal mula proses
awal berdirinya keputusan tersebut
THANK YOU
AR604492@GMAIL.COM
@2022

Anda mungkin juga menyukai