DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
ARIF RACHMAN
ARS UNIVERSITY@2022
PERKEMBANGAN RISET OPERASIONAL
⚫ Riset operasional berasal dari Inggris dan merupakan
suatu hasil studi antara team militer bersama dengan
para ilmuwan saat operasional militer selama Perang
Dunia II.
⚫ Tujuan mereka adalah mengefektifkan penggunaan
sumber-sumber kemiliteran yang serba terbatas.
⚫ Setelah perang selesai, potensi komersialnya segera
disadari dan penggunaannya menyebar sampai ke
Amerika Serikat, yang selanjutnya dikenal dengan
nama Riset operasional (Operation Research).
Saat ini :
⚫ Banyak keputusan utama yang harus diambil oleh manajer
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
perusahaan dalam situasi lingkungan yang serba terbatas.
⚫ Batasan-batasan tersebut meliputi terbatasnya sumber daya
seperti tenaga kerja, waktu, bahan baku, uang, dsb.
⚫ Riset operasional banyak diterapkan dalam menyelesaikan
masalah-masalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas
dan efisiensi.
⚫ Dalam literatur manajemen, riset operasional sering disebut
sebagai Management Science.
Riset operasional bisa dipandang sebagai ilmu dan seni
○ Objective (tujuan)
○ Variabel-variabel
Objective (tujuan)
⚫ Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai.
⚫ Dalam bidang usaha biasanya tujuan akhir
diartikan sebagai “memaksimumkan laba”
atau “meminimumkan biaya yang harus
dikeluarkan”.
⚫ Dalam bidang lain yang sifatnya non-profit,
maka tujuan akhir diartikan sebagai
“pemberian kualitas pelayanan kepada para
pelanggan”.
Variabel-variabel :
⚫ Setelah tujuan ditentukan, maka harus dilakukan
pemilihan tindakan yang terbaik agar tujuan yang
diinginkan dapat tercapai.
⚫ Kualitas dalam pemilihan tindakan yang terbaik
sangat tergantung pada pengetahuan pengambil
keputusan (manajer) terhadap seluruh alternatif
tindakan yang mungkin.
⚫ Untuk dapat menentukan tindakan yang mungkin
dilakukan, maka manajer harus mengidentifikasi
variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh
pengambil keputusan.
Pendekatan Riset operasional Untuk Memecahkan Masalah :
Metodologi Riset operasional :
Terdapat 5 tahapan yang harus dilakukan
untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan teknik riset operasional, yaitu :
1. Memformulasikan persoalan
2. Membuat model matematik
3. Menurunkan suatu penyelesaian
4. Pengujian model dan solusi
5. Mengimplementasikan hasil studi
Langkah 1 : Memformulasikan persoalan
❑Definisikan persoalan dengan menentukan
spesifikasi tujuan dari organisasi yang
bersangkutan.
❑Yang perlu diperhatikan adalah mempelajari dan
mengembangkan suatu rumusan yang jelas dari
masalah yang dihadapi.
❑Disini termasuk tujuan-tujuan yang sesuai, kendala-
kendala yang ada, keterkaitan antara bidang yang
akan dikaji dan bidang lain dalam organisasi,
batasan waktu untuk membuat keputusan, dst.
Langkah 2 : Membuat model matematik
Komponen dari model matematis adalah:
⚫ Variabel keputusan (decision variables), jika ada n keputusan
yang saling berkaitan dan dinyatakan secara kuantitatif, maka
keputusan-keputusan ini dinyatakan sebagai variabel-variabel
keputusan X1, X2, ....,Xn yang nantinya nilai-nilainya harus
ditentukan.
⚫ Fungsi tujuan (objective function), merupakan suatu fungsi yang
merupakan ukuran kinerja yang sesuai (min. Cost, max. Profit)
dan dinyatakan dalam fungsi matematis dari variabel-variabel
keputusan.
⚫ Fungsi pembatas (constraints), merupakan suatu fungsi yang
dibuat berdasarkan resources yang ada. Biasanya dinyatakan
dalam bentuk kesamaan atau ketidaksamaan.
⚫ Input parameter berupa angka-angka, merupakan konstanta-
konstanta (koefisien) yang terdapat didalam fungsi tujuan dan
fungsi pembatas.
Langkah 3 : Menurunkan suatu penyelesaian
Abstraksi
Masalah Masalah ke Model
Model
Pembuatan
Analisis
Pertimbangan- Keputusan
Pertimbangan
Manajemen
Interpretasi
Intuisi dan Penyelesaian
Hasil Olahan
Pengalaman Optimal
Optimal
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
✓ Definisi Keputusan: Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari
latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan
atau rekomendasi
Dasar Keputusan:
1. Intuisi, yaitu : memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh
2. Pengalaman, yaitu: memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena
pengalaman dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan untung rugi, baik buruknya keputusan yang akan diambil.
3. Fakta; dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang akan menerima keputusan yang dibuat dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang; biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau
orang yang lebih tinggi kedudukannya terhadap orang yang rendah
kedudukannya.
5. Rasional; keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan,
konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala
tertentu sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan
apa yang diinginkan.
KATEGORI KEPUTUSAN
a. Keputusan dalam keadaan kepastian (certainty)
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan
lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan yang pasti (terdapat
kepastian). Dengan kata lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat
meramalkan secara tepat hasil dari tindakan (action). Misalnya dalam
persoalan linear programming, kita dapat mengetahui berapa jumlah
keuntungan (profit) maksimum yang bisa diperoleh setelah kita
mengetahui persediaan setiap jenis bahan dan kebutuhan input bagi
masing-masing jenis produk. Berbagai teknik Operation Research (OR)
yang tergolong ada kepastian antara lain linear programming (LP),
persoalan transportasi, persoalan penugasan, net working planning.
Pemecahan mengenai pemngambilan keputusan dalam keadaan / situasi
adanya kepastian bersifat deterministik.
b. Keputusan dalam keadaan resiko (risk)
Resiko terjadi bila hasil pengambilan keputusan walaupun tidak dapat
diketahui dengan pasti, tetapi dapat diketahui nilai kemungkinannya
(probabilitas).
1. Keputusan Terprogram
Merupakan sebuah keputusan yang diambil untuk
menjawab situasi yang sering kali muncul sehingga
ketentuan-ketentuan dalam mengambil keputusan
dapat dibuat dan diterapkan.
2. Keputusan Tidak Terprogram
Merupakan keputusan yang diambil untuk menjawab
situasi yang unit, sulit dikenali dan sangat tidak
terstruktur, serta membawa konsekuensi penting
bagi organisasi.
DILIHAT DARI TINGKATAN MANAJEMENNYA
1. Keputusan Strategis, yaitu keputusan yang
dibuat oleh manajemen puncak dari suatu
organisasi.
2. Keputusan Taktis, yaitu keputusan yang
diambil oleh manajemen menengah.
3. Keputusan Operasional, yaitu keputusan
yang dibuat oleh manajemen bawah
Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk
kepemimpinan, sehingga:
1. Teori keputusan merupakan metodologi untuk
menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti
atau berisiko
2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana
seorang manajer memperoleh dan menggunakan data,
untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis
data.
3. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara
alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERLANGSUNG MELALUI EMPAT TAHAP
1. Posisi atau Kedudukan: para pemilik perusahaan sangat sering menghilangkan kaidah
pengambilan keputusan yang benar disebabkan sang pemilik dengan posisinya membuat suatu
keputusan dengan sepihak atas intuisi atau kepentingan sepihak yang juga sering diakui dan
disetujui oleh para direksi dan karyawan sebagai wujud penghormatan dan penghargaan atau
disebabkan kekhawatiran beda pendapat yang berujung pada ketidakpatuhan.
2. Masalah: Faktor masalah dalam pegambilan keputusan sangat berpengaruh, dalam management
stratejik sangat jelas bahwa untuk masuk pada suatu keputusan atau solusi penyelesaian harus
dimulai dengan mengetahui permasalahan-permasalahan melalui berbagai formula evaluasi yang
melahirkan berbagai permasalahan yang akhirnya ditetapkan sebagai rujukan dalam menentukan
keputusan penyelesaian.
3. Situasi dan Kondisi: Faktor situasi dan kondisi dalam pengambilan keputusan sangat rentan
dengan kualitas keputusan yang dikeluarkan
4. Tujuan: Faktor tujuan dalam pengambilan keputusan sangat jelas menjadi sangat pokok sebab
hasil keputusan yang tidak didasari oleh faktor tujuan adalah ngambang sebab keputusan tersebut
tidak mempunyai arah dan sasaran yang dituju. Namun dalam berbagai keputusan yang pernah
ada rata-rata menempatkan tujuan menjadi faktor utama baik tujuan yang mengarah pada hal
negative atau positif organisasi maupun sebaliknya, baik tujuan pribadi maupun tujuan organisasi.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Gaya adalah learn habit atau kebiasaan yang dipelajari. Gaya artinya
sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang bagus,
kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Riset tentang gaya
pengambilan keputusan telah mengindikasi empat pendekatan gaya
individual yang berbeda terhadap pengambilan keputusan.
Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi
oleh dimensi:
4. Teknik Synetics
Teknik ini merupakan modifikasi dari teknik brainstorming, melibatkan
seorang ahli dalam pengambilan keputusan, baik dari organisasi sendiri
atau orang luar yang bertindak sebagai nara sumber.
CARA PENDEKATAN YANG DIPERGUNAKAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN GUNA MENENTUKAN STRATEGI