1
OBJEKTIF :
1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Konsep Dasar Riset Operasi Dan Definisi Riset
Operasi.
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Sejarah Perkembangan Riset Operasi.
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui Mengenai Penerapan Riset Operasi
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui Linear Programming (Formulasi Masalah Dan
Pemodelan)
5. Mahasiswa Dapat Mengetahui Dan Melakukan Pemecahan Persoalan Program
Linier Dengan Metode Grafik
Riset Operasional atau sering disingkat menjadi Riset Operasi saja, merupakan
terjemahan bahasa Inggris yaitu “Operation Research” memiliki berbagai macam arti
bagi orang yang berbeda kepentingan dan latar belakang disiplin ilmu. Ada yang
beranggapan bahwa Riset Operasi adalah sebuah teknik analisis kuantitatif, dilain pihak
ada yang menganggapnya sebagai “scientific method” (metode ilmiah), sebagai dasar
pengambilan keputusan. (Syaifudin, Dedy Takdir. 2011. Page 1)
• Riset Operasi merupakan alat bantu bagi para decision maker (pengambil
keputusan) ketika menjumpai masalah-masalah dalam operasi perusahaan
untuk mengambil keputusan secara optimal dan bersifat kuantitatif.
• Optimal adalah berdasarkan prinsip maxsimin (memaximumkan revenue
yang minimal) dan minimax (meminimumkan cost yang maksimal).
(Syaifudin, Dedy Takdir. 2011. Page : 2)
Pada mulanya Riset Operasi tidak terlepas dari perang dunia ke II, karena
terjadinya perang maka terjadi sebuah kebutuhan, bagaimana cara mengalokasikan
sumber sumber daya yang sangat terbatas kepada berbagai elemen operasi militer
dalam sebuah kegiatan secara efektif, Karena itulah pemimpin perang meminta saran
kepada ahli dalam bidang sains untuk melakukan pendekatan ilmiah untuk menghadapi
permasalahan dan melakukan upaya pemecahannya secara strategis.
Pada tahun 1939, G.A. Robert dan E.C. William mengembangkan pertama kali
sistem komunikasi untuk angkataan udara Inggris. Pada tahun 1940, riset operasi
digunakan oleh McClosky dan Trefthen dari Inggris. Mereka mendapat tugas untuk
menemukan suatu alat baru agar dapat mendeteksi kegiatan musuh. Mulai saat itu
ditemukan suatu alat yang dapat melakukan pendeteksian, yaitu radar.
bidang untuk menangani masalah yang cukup kompleks. Berikut ini adalah contoh
penggunaan Riset Operasi dalam beberapa bidang (Aminudin. 2005. Page 5) :
2. Pemasaran:
• Penentuan kombinasi produk terbaik berdasarkan permintaan pasar
• Alokasi iklan di berbagai media
• Penugasan tenaga penjual ke wilayah pemasaran secara efektif
• Penempatan lokasi gudang untuk meminimumkan biaya distribusi
• Evaluasi kekuatan pasar dari strategi pemasaran pesaing
3. Operasi Produksi:
• Penentuan bahan baku yang paling ekonomis untuk kebutuhan pelanggan
• Meminimumkan persediaan atau inventori
• Penyeimbangan jalur perakitan dengan berbagai jenis operasi
• Peningkatan kualitas operasi manufaktur Dan lain-lain.
Adapun teknik-teknik Riset Operasi yang paling banyak digunakan dalam ilmu
manajemen antara lain:
a. Linear Programming (Metode Grafik, Metode Simpleks dan penyimpangan
dari bentuk standar)
b. Metode Transportasi (Metode Stepping Stone, Metode Modified Distribution,
dan Vogel’s Approximation Method)
c. Decision Theory (Problem-problem Keputusan)
d. Net Work Planning (Critical Path Method, Metode Algoritma, Perpendekan
waktu proyek, Penaksiran jangka waktu dan biaya proyek)
e. Perencanaan Kebutuhan Bahan (Economic Order Quantity, Reorder Point,
Model Penyeimbangan Biaya Total, Buffer Stock).
Salah satu teknik analisis yang sering digunakan telah berkembang teknik-
teknik analisis dengan menggunakan paket program Quantitative Analysis for
Management. (QM program) versi 2.1 (Howard J. Weis, 1996 – 2002).
B. Langkah-Langkah Analisis
Dalam proses pemecahan masalah riset operasi berikut ini langkah-
langkah yang perlu dilakukan (Aminudin. 2005. Page 6-7):
1. Definisi Masalah
Pada langkah ini terdapat tiga unsur utama yang harus diidentifikasi:
a. Fungsi Tujuan: penetapan tujuan untuk membantu mengarahkan upaya
memenuhi tujuan yang akan dicapai.
b. Fungsi Batasan atau kendala: batasan-batasan yang mempengaruhi
persoalan terhadap tujuan yang akan dicapai.
c. Variabel keputusan: variabel-variabel yang mempengaruhi persoalan
dalam pengambilan keputusan.
2. Pengembangan Model
Mengumpulkan data untuk menaksir besaran parameter yang berpengaruh
terhadap persoalan yang dihadapi. Taksiran ini digunakan untuk membangun
dan mengevaluasi model matematis dari persoalannya.
3. Pemecahan Model
Dalam memformulasikan persoalan ini biasanya digunakan model analitis,
yaitu model matematis yang menghasilkan persamaan, sehingga dicapai
pemecahan yang optimum.
4. Pengujian Keabsahan
Model Menentukan apakah model yang dibangun telah menggambarkan
keadaan nyata secara akurat. Jika belum, perbaiki atau buat model yang
baru.
Adapun bentuk umum model program linier (Aminudin. 2005. Page : 11-12) :
Optimumkan:
𝑛
𝑍 = ∑ 𝐶𝑗𝑋𝑗
𝑗=1
Dengan batasan:
Dengan batasan :
Keterangan:
Z = fungsi tujuan yang dicari nilai optimalnya (maksimal, minimal)
Cj = kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan xj dengan
Kasus 1 akan terjadi jika ada biaya awal yang berkaitan dengan permulaan
produksi produk 1. Misalnya, mungkin ada biaya yang berkaitan dengan
pengadaan fasilitas-fasilitas produksi, mungkin juga ada biaya yang berkaitan
dengan mengatur distribusi produk baru. Kasus 2 dapat terjadi dikarenakan
terdapat hasil marjinal yang meningkat (∆Z) yang disebabkan karena menaikkan
X, sebesar 1 unit maka Z akan meningkat lebih tinggi dari proporsi yang ada.
2. Aditivias, bahwa untuk setiap fungsi , nilai fungsi total dapat diperoleh dengan
menjumlahkan kontribusi – kontribusi individual dari masing – masing
kegiatan. Apabila fungsi tujuan Z =3X1 + 5X2, maka:
Kasus 1 adalah mengenai fungsi tujuan Z =3X1 + 5X2 + X1 X2, sehingga Z = 3+5+1
= 9 untuk X1 = X2 = 1. Kasus ini akan timbul apabila kedua produk tersebut
adalah komplementer (pelengkap). Misalnya, mempromosikan produk dapat
Contoh:
Sebuah perusahaan ingin memproduksi dua macam produk, yaitu komputer
(A) dan radio (B). Berdasarkan pengalaman pada masing-masing departemen
bahwa untuk menghasilkan produk komputer departemen 1 membutuhkan 2
jam tenaga kerja, di departemen II membutuhkan 2 jam tenaga kerja, dan di
departemen III memerlukan 1 jam tenaga kerja. Sedangkan untuk
mengahasilkan produk radio departemen 1 membutuhkan 3 jam tenaga kerja,
departemen II membutuhkan 1 jam tenaga kerja, dan depertemen III
membutuhkan 4 jam tenaga kerja. Sumber daya perusahaan yang tersedia
untuk menghasilkan kedua jenis produk tersebut di masing- masing
departemen berturut-turut adalah maksimum 24 jam tenaga kerja untuk
departemen I, 16 jam tenaga kerja untuk departemen II, dan 27 jam tenaga
kerja untuk departemen III. Keuntungan (profit) setiap unit untuk komputer
dan radio masing-masing adalah Rp 8.000,- dan Rp 7.000,- Buatlah model linier
programming model matematis untuk kasus di atas.
Jawab:
Untuk menjawab kasus di atas terlebih dahulu dibuat tabel standar dalam
linier programming:
Model Matematis:
Maksimumkan: Z = 8.000A + 7.000B
Kendala:
• 2A + 3B ≤ 24
• 2A + B ≤ 16
• A + 4B ≤ 27
• A, B ≥ 0
Langkah 2 :
Rubah ketiga fungsi batasan ketidaksamaan menjadi kesamaan ( = ). Selesaikan
masing-masing variabel dengan menetapkan salah satu variabel = 0.
Langkah 3 :
Gambarkan masing-masing fungsi batasan dalam suatu sistem sumbu. Grafik dari
ketidaksamaan ≤ mencakup semua titik – titik yang memenuhi fungsi batasan,
yaitu semua titik pada garis dan disebelah kiri bawah garis batas tersebut.
Langkah 4 :
Tentukan daerah feasible untuk masing-masing variabel (diarsir), yaitu daerah
yang memuat semua titik-titik yang memenuhi ketiga batasan ditambah batasan
non negatif.
Langkah 5 :
Tentukan solusi optimal, yaitu suatu titik singgung nilai fungsi tujuan dengan
daerah feasible yang terjauh dari titik nol.
Langkah 6 :
Eliminasikan dan substitusikan, sehingga diperoleh nilai X1 dan X 2 dan nilai
tersebut disubstitusikan ke fungsi tujuan (Z).
Contoh Soal :
a. Persoalan Maksimasi
• Untuk memaksimumkan laba
• Fungsi batasan bertanda ≤
• Daerah feasible akan berada disebelah kiri bawah garis batas tersebut
Contoh:
Perusahaan sepatu IDEAL membuat 2 model sepatu. Model pertama merek A
dengan sol dari karet, dan model ke-dua merek B dengan sol dari kulit. Untuk
membuat sepatu-sepatu itu, perusahaan memiliki tiga macam mesin. Mesin 1
khusus membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit, dan mesin
3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merek A mula-mula dikerjakan mesin 1 selama 2 jam,
kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam.
Sedangkan untuk sepatu merek B tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali
dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam, kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja
maksimum setiap hari untuk untuk mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin
3 = 30 jam. Sumbangan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu merek A = Rp
30.000, sedangkan untuk setiap lusin sepatu merek B = Rp 50.000. Berapa lusin
sebaiknya sepatu merek A dan merek B yang di buat agar bias memaksimumkan
laba.
Dari data di atas maka disusun ke dalam tabel berikut :
Langkah-langkah penyelesaian:
1) Memformulasikan fungsi tujuan dan fungsi kendala (batasan) dalam bentuk
matematis.
• Fungsi tujuan Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
• Dengan batasan (1) 2X1 8
• (kendala) (2) 3X2 15
(3) 6X1 + 5X2 30
Batasan non negatif: X1 , X2 0
4) Tentukan daerah feasible untuk X1 dan X 2 (diarsir), yaitu daerah yang memuat
semua titik-titik yang memenuhi ketiga batasan ditambah batasan non negatif.
Daerah feasible dari soal di atas adalah OABCD (daerah yang di arsir)
5) Tentukan solusi optimal, yaitu suatu titik singgung nilai fungsi tujuan dengan
daerah feasible yang terjauh dari titik nol. Solusi optimal untuk soal diatas
adalah pada titik C yaitu perpotongan antara garis DC dengan garis BC.
6) Eliminasikan dan substitusikan, sehingga diperoleh nilai X1 dan X 2 . Dan nilai
tersebut disubstitusikan ke fungsi tujuan (Z).
3X2 = 15 5 15X2 = 75
6X1 + 5X2 = 30 3 18X1 + 5X2 = 90
-18X1 = -15
X1 = 18/18 = 5/6
6X1 + 5X2 = 30
6(5/6) + 5X2 = 30
5 + 5X2 = 30 5X2 = 25 X2 = 5
Dengan demikian, solusi optimum dari soal diatas adalah perusahaan harus
membuat sepatu merek A sebanyak 5/6 lusin dan merek B sebanyak 5 lusin
setiap hari dengan keuntungan sebesar Rp 275.000 ( 27,5 x Rp 10.000).
11. Setelah data diinput seperti pada tampilan, klik Solve untuk mendapatkan
hasil perhitungan.
12. Untuk melihat hasil perhitungan dengan cara grafik, klik menu Solutions
dan pilih Graph.
b. Persoalan Minimasi
• Untuk meminimalkan biaya
• Fungsi batasan bertanda ≥
• Daerah feasible akan berada disebelah kanan atas garis batas tersebut
Contoh :
PT. Asia Automotif memproduksi 2 jenis mobil, yaitu mobil sedan dan truk. Untuk
dapat meraih konsumen berpenghasilan tinggi, perusahaan ini memutuskan
untuk melakukan promosi dalam 2 macam acara TV, yaitu pada acara hiburan
dan acara olahraga. Promosi pada acara hiburan akan disaksikan oleh 7 juta
pemirsa wanita dan 2 juta pemirsa laki-laki. Promosi pada acara olahraga akan
disaksikan oleh 2 juta pemirsa wanita dan 12 juta pemirsa laki-laki. Biaya promosi
pada acara hiburan adalah Rp 5 juta per menit, sedangkan pada acara olahraga
biayanya 10 juta per menit. Jika perusahaan menginginkan promosinya
disaksikan sedikitnya oleh 28 juta pemirsa wanita dan sedikitnya 24 juta pemirsa
laki-laki, bagaimanakah promosi itu sebaiknya?
Data di atas disusun kedalam tabel seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Langkah-langkah penyelesaian:
1) Memformulasikan fungsi tujuan dan fungsi kendala (batasan) dalam bentuk
matematis:
• Fungsi tujuan
Maksimumkan Z = 5X1 +10X2
• Dengan batasan (1) 7X1 + 2X2 28
(kendala) (2) 2X1 +12X2 24
Batasan non negatif: X1 , X2 0 2).
40X1 = 144
X1 = 3,6
7X1 + 2X2 = 28
7(3,6) + 2X2 = 28
25,2 + 2X2 = 28 2X2 = 2,8 X2 = 1,4
Keputusannya adalah lama promosi dalam acara hiburan 3,6 menit sedangkan
dalam acara olahraga 1,4 menit dengan total biaya Rp 32 juta. Cara lain untuk
menentukan solusi optimal adalah dengan membandingkan nilai Z yang
diperoleh pada tiap-tiap alternatif.
11. Setelah data diinput seperti pada tampilan, klik Solve untuk mendapatkan
hasil perhitungan.
12. Untuk melihat hasil perhitungan dengan cara grafik, klik menu Solutions
dan pilih Graph.
Sumber :
Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip riset operasi. Penerbit Erlangga. Jakarta
Wijaya, Andy. 2013. Pengantar Riset Operasi Edisi 3. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Meflinda, Astuti dan Mahyarni. 2011. Operation Research (Riset Operasi). UNRI
PRES. Riau
Syaifuddin, Dedy Takdir. 2011. Riset Operasi (Aplikasi Quantitative Analysis for
Management). CV Citra. Malang.