Anda di halaman 1dari 8

BANK SYARIAH

Dasar Hukum
• UU No. 7 tahun 1992, yaitu UU Perbankan, yang mengatur
dasar pengembangan perbankan syariah nasional.
• UU No. 8 tahun 1998, yaitu UU Perbankan, yang
menjelaskan bahwa dalam perbankan Indonesia terdapat
dua system (dual banking System) yaitu system perbankan
konvensional & system perbankan syariah
• UU No. 23 tahun 1999, yaitu tentang BI sebagai otoritas
perbankan perlu mempersiapkan perangkat peraturan &
fasilitas penunjang yang mendukung operasional
perbankan syariah
Kelembagaan & Perizinan

No Pembukaan Bank Syariah Bank Umum BPR


1 Bank Syariah baru V V
2 Konversi dari kantor pusat V V
bank konvensional
3 Konversi dari kantor cabang V -
konvensional
4 Kantor cabang syariah (baru) V -
dari bank konvensional
5 Peningkatan status & konversi V -
kantor cabang pembantu bank
konvensional menjadi kantor
cabang syariah
Perbedaan Sistem Bunga dengan Syariah
NO. Pokok-Pokok Perbedaan Sistem Bunga Prinsip syariah

1 Dasar perjanjian Perjanjian pengenaan bunga tidak Perjanjian imbalan berdasarkan


penentuan bunga/imbalan berdasarkan keuntungan/kerugian pada keuntungan/kerugian
2 Dasar perhitungan Prosentase ttt dari total dana yang Besarnya nisbah bagi hasil
bunga/imbalan dipinjamkan kepada nasabah didasarkan atas jumlah
keuntungan yang diperoleh
nasabah
3 Kewajiban pembayaran a. Pembayaran bunga tetap harus a. Pembayaran imbalan dilakukan
bunga/imbalan dibayar, meskipun usaha nasabah apabila nasabah memperoleh
mengalami kerugian keuntungan.Sebaliknya bila rugi,
jumlah kerugian/ risiko
ditanggung kedua belah pihak

b. Besarnya pembayaran bunga oleh b. Besarnya imbalan berubah


nasabah jumlahnya tetap meskipun sesuai dengan besar kecilnya
keuntungan nasabah lebih besar keuntungan yang didapat nasabah
dari jumlah yang diperkirakan
4. Persyaratan pembayaran Pembiayaan umunya memerlukan Persyaratan jaminan tidak mutlak
jaminan penyerahan jaminan berupa diperlukan
harta/barang nasabah
5 Obyek Pembiayaan Jenis usaha yang dibiayai tidak Jenis usaha yang dibiayai hatus
dibedakan, sepenjang memenuhi sesuai dengan ketentuan syariah
persyaratan (bankable)
6 Pandangan prinsip syariah Pembayaran/pengenaan bunga oleh Pembayaran imbalan berdasarkan
terhadap system bunga kreditur kepada nasabah dianggap bagi hasil sifatnya halal
Produk Bank Syariah
1. MUSYARAKAH (SYIRKAH) adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk melakukan suatu kegiatan usaha tertentu; masing- masing
pihak memberikan kontribusi dana sesuai dengan porsi yang
disepakati.Sementara keuntungan yang diperoleh maupun kerugian
yang mungkin timbul akan dibagi secara proporsional atau sesuai
dengan kesepakatan bersama.

2. MUDHARABAH adalah akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul


maal) yang menyediakan seluruh kebutuhan modal dengan pihak
pengelola usaha (mudharib) untuk melakukan suatu kegiatan usaha
bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagi menurut perbandingan
(nisbah) yang disepakati.Dalam hal terjadi kerugian, akan ditanggung
oleh pemilik modal, selama bukan diakibatkan karena kelalaian
pengelola usaha. Sedangkan kerugian  yang timbul karena kelalaian
pengelola akan menjadi tanggung jawab pengelola usaha itu
sendiri.Pemilik modal tidak turut campur dalam pengelolaan usaha,
tetapi mempunyai hak untuk melakukan pengawasan
3. MURABAHAH adalah akad jual-beli atas suatu barang, dengan harga yang
disepakati antara penjual dan pembeli, setelah sebelumnya penjual
menyebutkan dengan sebenarnya harga perolehan atas barang tersebut dan
besarnya keuntungan yang diperolehnya.

4. SALAM adalah akad jual-beli atas suatu barang dengan jenis dan dalam jumlah
tertentu yang penyerahannya dilakukan beberapa waktu kemudian, sedangkan
pembayarannya segera (dimuka).

5. ISTISHNA™ merupakan akad jual-beli antara pemesan/pembeli dengan pihak


produsen/penjual atas suatu barang tertentu yang harus dipesan terlebih
dahulu, dengan spesifikasi dan harga yang disepakati. Sementara
pembayarannya dapat dilakukan dimuka, ditengah atau pada saat penyerahan
barang. 

6. Wadiah: akad titipan, dimana bank dapat menggunakan aktiva yg dititipkan


nasabah kpd bank (wadiah dhamanah) atau bank tdk dapat menggunakan
aktiva yg dititipkan kpd bank (wadiah amanah)
Jasa-jasa bank syariah
1. IJARAH adalah akad pengalihan hak penggunaan atas suatu barang
untuk jangka waktu tertentu dengan kompensasi pembayaran uang
sewa, tanpa diikuti oleh perubahan kepemilikan atas barang
tersebut.

2. IJARAH WA IQTINA (IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK) adalah akad


sewa-menyewa atas suatu barang untuk jangka waktu tertentu yang
diakhiri dengan pengalihan kepemilikannya kepada penyewa.

3. HAWALAH adalah akad pengalihan hutang- piutang dari suatu pihak


kepada pihak lain.Hawalah dalam teknis Perbankan :

4. AR RAHN adalah akad gadai, dimana suatu pihak menyerahkan


barang tertentu miliknya kepada pihak lain, dalam rangka
memperoleh pinjaman uang yang diperlukannya. 
5. Wakalah: Jasa penjaminan penundaan
pembayaran dalam transaksi perdagangan
6. Kafalah: Jasa penjaminan kepada pihak ke3,
jika nasabah bank tidak dapat memenuhi
kewajibannya
7. Qard: dana kebajikan, dana talangan
8. Sharf: transaksi valas Transaksi spot
(transaksi dg harga hari ini)

Anda mungkin juga menyukai