2. Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar
produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam 6 kategori yang
dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
BAB2 @ BANK
SYARIAH
75
denqan hnk t_-ipln
76
balikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada waktu yang
telah disepakati, maka bank dapat memberikan sanksi sesuai
syariah dalam rangka pembinaan nasabah.
80
berakhir sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa,
atau penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran
cicilan sewa tertentu yang disepakati pada awal akad, atau
penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati
dalam akad.
kewajib81
Kelima: Ketentuanfee (à
(1) luran keanggotaan (membershipfee)
Penerbit kartu berhak menerima iuaran keanggotaan (rusum
aludhiyah) termasuk perpanjang masa keanggotaan dari
pemegang kartu sebagai imbalan (ujrah) atas izin pengguna
fasilitas kartu.
(2) Merchantfee
Penerbit kartu boleh menerimafee yang diambil dari objek
transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah) atas
perantara (samsarah), pemasaran (taswiq), dan penagihan (tahsil
al-dayn).
(3) Fee penarikan uang tunai
Penerbit kartu boleh menerimafee penarikan uang tunai (rusum
sahb al-nuqud) sebagaifee atas pelayanan dan penggunaan fasilitas
yang besarnya tidak dikaitkan dengan jumlah penarikan (4) Fee
kafalah
Penerbit kartu boleh menerimafee dari pemegang kartu atas
pemberian kafalah.
(5) Semua bentukfee tersebut (a, b, c, d) harus ditetapkan pada saat
akad aplikasi kartu secara jelas dan tetap, kecuali untuk
merchant fee.
Keenam: Ketentuan ta'widh dan denda
(1) Ta'widh
Penerbit kartu dapat mengenakan ta'widh, yaitu ganti rugi
terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan oleh penerbit kartu
akibat keterlambatan pemegang kartu dalam membayar
kewajiban yang telah jantuh tempo.
(2) Denda keterlambatan (late charge)
Penerbit kartu dapat mengenakan denda keterlambatan
pembayaran yang akan diakui seluruhnya sebagai dana sosial.
67
Hahnn
97 Fatwa DSN No. 28/DSN-MU1/111/2002 tentang Jual Beli Mata Uang (al-Sharf).
68
Bab 2 | Lembaga Perbankan Syariah
atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung
unsur maisir (spekulasi).
Ketiga: Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan
sebagaimana mestinya. (i
g. Pembiayaan Multijasa
Pembiayaan multijasa yaitu pembiayaan yang diberikan oleh
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah dalam
memperoleh manfaat atas suatu jasa.
Ketentuan pembiayaan multijasa telah diatur dalam fatwa DSN sebagai
berikut:98
Pertama: Ketentuan umum:
(1) Pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan
menggunakan akad ijarah atau kafalah.
(2) Dalam hal LKS menggunakan akad ijarah, maka harus
mengikuti semua ketentuan yang ada dalam fatwa ijarah.
(3) Dalam hal LKS menggunakan akad kafalah, maka harus
mengikuti semua ketentuan yang ada dalam fatwa kafalah.
(4) Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, LKS dapat
memperoleh imbalan jasa (torah) ataufee.
(5) Besar ujrah ataufee harus disepakati di awal dan dinyatakan
daIam bentuk nominal bukan dalam bentuk persentase.
Ketiga: Penyelesaian perselisihan
Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika
terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka
penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah setelah
tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
Keempat: Ketentuan penutup
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan,
jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan
disempurnakan sebagaimana mestinya.
69
Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia
3. Produk Jasa
Produk jasa bank merupakan produk yang saat ini terus
dikembangkan. Produk ini dikatakan sebagai produk yang berbasis
padafee sebagai kompensasi yang harus diberikan nasabah kepada
bank atas penggunaan jasa perbankan tertentu.
Beberapa contoh produkjasa diperbankan syariah, yaitu:
a. Letter ofCredit (L/C) Impor Syariah
Letter of Credit (L/C) Impor Syariah adalah surat pernyataan
akan membayar kepada pengekspor (benefising) yang diterbitkan
oleh bank (issuing bank) atas permintaan importir dengan
pemenuhan persyaratan tertentu (unform customs and Practicefor
Documentary Credit /UCP). Akad yang digunakan yaitu akad
wakalah bil ujrah dan kafalah.
56
Bahnn
3. Produk Jasa
Produk jasa bank merupakan produk yang saat ini terus
dikembangkan. Produk ini dikatakan sebagai produk yang berbasis
padafee sebagai kompensasi yang harus diberikan nasabah kepada
bank atas penggunaan jasa perbankan tertentu.
Beberapa contoh produkjasa diperbankan syariah, yaitu:
a. Letter ofCredit (L/C) Impor Syariah
Letter of Credit (L/C) Impor Syariah adalah surat pernyataan
akan membayar kepada pengekspor (benefising) yang diterbitkan
oleh bank (issuing bank) atas permintaan importir dengan
pemenuhan persyaratan tertentu (unform customs and Practicefor
Documentary Credit /UCP). Akad yang digunakan yaitu akad
wakalah bil ujrah dan kafalah.
56
Bahnn
Bank syariah di Indonesia menawarkan berbagai jenis
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Berikut ini
adalah jenis kegiatan usaha utama bank syariah: