3
Ketentuan Produk dan Jasa
Perbankan Syariah
4
KODIFIKASI PRODUK DAN JASA
BUS DAN UUS
5
KODIFIKASI PRODUK DAN JASA
BPRS
6
Sewa dengan Opsi
Kepemilikan
(Ijarah Muntahiya bi At-Tamlik)
7
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
8
1. Wadiah
Wadiah adalah akad titipan
dimana barang yang dititipkan
dapat diambil sewaktu-waktu.
Pihak yang menerima titipan
dapat meminta jasa untuk
keamanan dan pemeliharaan.
9
Mudharabah dapat diterapkan
pada dua produk, yaitu
Tabungan dan Deposito.
b. Mudharabah (Muthlaqah)
2. Mudharabah
Akad usaha dua pihak dimana salah satunya
a. Mudharabah (Muqayyadah) memberikan modal (Sahibul Mal) dan yang lainnya
Akad Mudharabah dimana bank diminta oleh memberikan keahlian (Mudharib) dengan nisbah
nasabah untuk menyalurkan dana kepada proyek keuntungan yang disepakati. Jika terjadi kerugian
atau nasabah tertentu. maka pemilik modal menanggung kerugian tersebut.
Untuk tugas ini bank dapat memperoleh fee atau Nasabah bertindak selaku Sahibul Mal dan Bank
porsi keuntungan. selaku Mudharib. Nasabah dan bank harus
Keuntungan yang diperoleh dari penyaluran dana menyepakati nisbah bagi hasil ketika pembukaan
ini dibagi antara nasabah sebagai sahibul mal dan tabungan dan deposito Mudharabah.
pelaksana proyek sebagai mudharib. Pembagian hasil menurut tradisi yang berlaku. Di
Indonesia, pembagian hasil dilakukan pada tiap
akhir bulan.
10
PRODUK DASAR
PENGHIMPUNAN DANA
11
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
12
1. Murabahah
Adalah pembiayaan berdasarkan
jual beli dimana bank bertindak
selaku penjual dan nasabah selaku
pembeli.
Harga beli diketahui bersama,
tingkat keuntungan bank disepakati
dimuka.
Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara tunai.
Dalam praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan.
Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta untuk memberikan jaminan.
Dalam fiqih klasik, penjual membeli barang langsung dari penjual pertama.
Dalam perbankan syariah, barang dapat dikirim langsung kepada nasabah, bahkan nasabah dapat membeli
sendiri selaku wakil bank dalam membeli.
Bank dapat meminta uang muka dari nasabah untuk pembelian barang tersebut secara Murabahah.
Apabila nasabah membayar tepat waktu atau melunasi sebelum jatuh tempo, maka nasabah dapat meminta
keringanan (diskon) tetapi diberikan atau tidaknya tergantung bank selaku penjual.
13
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
14
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
MURABAHAH (Dalam Praktek Perbankan Syariah)
15
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
16
2. Musyarakah
Dalam Musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku syarik (partner) yang masing-masing
memberikan dana untuk usaha.
Ketentuan pembagian keuntungan/ hasil atau kerugian sesuai dengan kaidah ushul: “Ar-ribhu
bimat tafaqa, wal khasaratu biqadri malihi”. (Keuntungan dibagi menurut kesepakatan,
sedangkan apabila terjadi kerugian dibagi menurut porsi modal masing-masing).
Selaku syarik, bank berhak ikut serta dalam pengaturan manajemen, sesuai kaidah musyarakah.
17
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
MUSYARAKAH
18
4. Musyarakah
Mutanaqishah (MMQ)
Merupakan salah satu produk
pengembangan dari produk berbasis
akad musyarakah.
MMQ dapat diaplikasikan sebagai salah
satu produk pembiayaan perbankan syariah berdasarkan prinsip syirkah ‘inan, dimana porsi modal (hishshah)
salah satu syarik (mitra) yaitu Bank berkurang disebabkan oleh pembelian atau pengalihan komersial secara
bertahap (naqlul hishshah bil ‘iwadh mutanaqishah) kepada syarik (mitra) yang lain yaitu nasabah.
Dengan MMQ, masyarakat dapat memiliki aset melalui pembiayaan berbasis kemitraan bagi hasil antara pihak
nasabah dan Bank yang pada akhir perjanjian seluruh aset yang dibiayai menjadi milik nasabah.
Pengalihan kepemilikan aset tersebut dilakukan dengan cara nasabah mengambil alih porsi modal (hishshah) dari
Bank secara angsuran berdasarkan suatu model pembayaran tertentu selama jangka waktu kontrak yang
disepakati bersama.
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
MUSYARAKAH MUTANAQISHAH (MMQ) UNTUK KPR DAN
KKB 1. Perjanjian pembiayaan MMQ
Nasabah
2. Porsi modal (Hishshah) 2. Porsi modal (Hishshah)
Nasabah Bank Syariah
4. Penyewaan aset MMQ kepada nasabah selaku pihak penyewa berdasarkan prinsip Ijarah
3. Mudharabah
Menempatkan bank selaku Sahibul
Mal yang menyediakan dana/modal
dan nasabah sebagai Mudharib/
pengelola usaha.
Dalam fiqih klasik, yang dibagikan
Antara keduanya adalah keuntungan, yaitu hasil dikurangi biaya-biaya. Dalam perbankan syariah, yang
dibagikan adalah hasil (revenue) karena seringkali tidak terjadi kesepakatan antara bank dan nasabah
pada besaran biaya yang digunakan oleh nasabah.
Nisbah bagi hasil disepakati di muka, termasuk apabila terjadi kerugian.
Dalam fiqih klasik, mudharabah adalah akad yang modalnya dikembalikan ketika usaha
berakhir/dihentikan. Dalam sebagian praktek perbankan syariah, modal yang digunakan nasabah dicicil
untuk memudahkan pengembalian ketika Mudharabah berakhir.
Dalam fiqih klasik, ketika usaha menemui kegagalan, semua asset yang tersisa dijual dan dikembalikan
kepada sahibul mal. Dalam perbankan syariah, nasabah selaku mudharib diberikan kesempatan untuk
melanjutkan usaha dengan penambahan modal dari bank.
21
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
MUDHARABAH
22
5. Ijarah Muntahiya
Bittamlik (IMBT)
Merupakan perjanjian sewa-menyewa
yang disertai dengan opsi pemindahan
hak milik atas benda yang disewa
kepada penyewa setelah selesai masa
sewa.
Pemindahan hak milik terjadi dengan 2 cara :
1. Pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan pada akhir masa sewa.
2. Pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan barang yang disewakan pada akhir masa sewa.
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
25
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
IJARAH MULTIJASA
4. Menyerahkan hak
Manfaat objek Ijarah Objek
Ijarah
Supplier Nasabah
27
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
Objek
Pihak ke-3 Nasabah
Istisna 5. Bank menyerahkan
4. Pihak ke-3 menyerahkan
barang kepada Bank barang kepada Nasabah
28
7. Salam
Merupakan pembiayaan berdasarkan jual
beli tangguh/pesanan sebagaimana terdapat
dalam karakteristik “Salam’.
Bank bertindak selaku pembeli barang,
Nasabah bertindak selaku penjual. Uang pembelian
diberikan dimuka kepada nasabah. Pembayaran oleh Bank dapat menjual barang sebelum jatuh tempo kepada
bank dibayar dimuka sekaligus. pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak
Karena barang akan dikirim kemudian, nasabah boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama. Produk ini
selaku penjual berhutang barang kepada bank. disebut Salam Paralel.
Objek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi. Biasanya Apabila dijual kembali kepada nasabah dengan harga
diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian atau yang lebih tinggi dikhawatirkan terkena ba’I Inah.
produk-produk yang terstandarisir. Apabila nasabah gagal menyerahkan barang yang
Bank mendapat keuntungan jika komoditi yang dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak berubah.
dikirim nasabah dijual ke pihak ketiga dengan harga Artinya penyerahan barang harus tetap dilakukan,
lebih tinggi. meskipun harus ditunda karena kegagalan.
Jika disepakati, modal bank dikembalikan senilai ketika
diberikan pertama kali.
29
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
1. Pengajuan pembiayaan
Salam
2. Akad Salam
5. Bank Menjual Barang
kepada pihak Ke-3
3. Pemesanan Barang kepada
Nasabah disertai pencairan dana
30
8. Rahn
Merupakan penyerahan jaminan untuk pinjaman yang diberikan.
Rahn dalam syariah memiliki dua makna :
• Fiducia: penyerahan barang, tapi hanya dokumennya saja yang ditahan. Barang masih
digunakan oleh pemilik
• Gadai: penyerahan barang secara fisik, sehingga pemilik tidak dapat menggunakannya lagi
Rahn : Yang menggadaikan; Murtahin : yang menerima gadai;
Marhun : Barang yang digadaikan; Marhun Bih : Pembiayaan
31
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
Rahn
3. Bank memberikan Marhum bih (Pembiayaan)
Marhum bih
(Pembiayaan)
1. Akad Rahn
4. Menebus Jaminan
Nasabah
32
9. Wakalah
Merupakan akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepda pihak lain. Jika kuasa telah
dilaksanakan sesuai dengan yang disyaratkan, maka semua resiko dan tanggung jawab
sepenuhnya menjadi milik pemberi kuasa.
Wakil boleh menerima komisi dan boleh juga tidak.
Wakalah dengan imbalan disebut dengan Wakalah Bil Ujrah yang bersifat mengikat dan tidak
boleh dibatalkan secara sepihak.
SKEMA PRODUK:
PENYALURAN DANA
Wakalah
1. Negosiasi dan pemenuhan persyaratan
2 Akad Wakalah
Nasabah mewakilkan kepada Bank atas jasa tertentu
Nasabah
34
10. Kafalah
Merupakan akad antara penjamin dan
pihak yang menerima jaminan
dimana penjamin menerima
tanggungjawab jika pihak yang
dijamin itu gagal menunaikan
tanggungjawabnya.
Bank bisa mendapatkan ujrah atas
hawalah.
Kafalah
1. Akad Kafalah
Makful’alaih / Pihak yang
ditanggung / Nasabah
2. Nasabah membayar Ujrah kepada Bank
Sharf
1. Akad Sharf
Nasabah
2. Dilakukan tukar menukar mata uang
39
Jasa Perbankan Syariah
(Kodifikasi Produk & Jasa)
Pembiayaan Ekspor-Impor non L/C Safe Deposit Box
Letter of Credit (L/C) Impor Traveller Cheque
Letter of Credit (L/C) Ekspor Agen Penjualan Reksadana,
Surat Kredit Berdokumen Dalam Asuransi dan Surat Berharga
Negeri (SKBDN) Syariah
Inkaso Payroll
40
Jasa Perbankan
41
PRODUK DASAR
PENYALURAN DANA
Posisi Bank dan Nasabah dalam Pembiayaan/ Penyaluran
Dana
PRODUK BANK NASABAH
Murabahah Penjual Pembeli
Salam Pembeli Penjual
Istishna Penjual Pembeli
Mudharabah Pemilik Modal/ Sahibul Mal Pengelola Dana/ Mudharib
Musyarakah Mitra Mitra
Kafalah Penjamin/ Kafil Yang dijamin/ Makful
Wakalah Wakil Yang Mewakilkan
Hiwalah Penerima pemindahan/ Muhal Yang memindahkan hutang /
Muhil
Rahn Penerima Gadai Penggadai
Sarf Yang Memberikan Jasa Yang Menukar
Penukaran
42
INSTRUMEN PERBANKAN
Produk (instrument) yang digunakan untuk transaksi antarbank saat ini di Indonesia:
Sertifikat Mudharabah Antar Bank
Instrumen pasar uang antar bank syariah yang hanya dapat dijual satu kali kepada bank lain
dengan bagi hasil sesuai kesepakatan
Serifikat Wadiah Bank Indonesia
Instrumen Bank Indonesia untuk menyerap kelebihan likuiditas dalam perbankan.
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).
Sertifikat ini diterbitkan Bank Indonesia berdasarkan akad Ju’alah
Sertifikat Perdagangan Komoditi berdasarkan prinsip Syariah Antarbank (SiKA)
Sertifikat ini diterbitkan oleh bank syariah dalam pengelolaan likuiditasnya yang
diperdagangkan antarbank
Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS)
Fasilitas Bank Indonesia untuk perbankan syariah untuk menutupi selisih posisi (mismatch)
43
INSTRUMEN LAIN
Instrumen lain di Indonesia, yang merupakan alternatif investasi bagi bank syariah
yang dikembangkan oleh Pasar Modal, yaitu :
Obligasi Syariah Mudharabah
Berdasarkan akad Mudharabah dimana keuntungan yang dibagikan kepada
investor (pemegang obligasi), sesuai dengan hasil yang didapatkan oleh emiten
Obligasi Syariah Ijarah
Didasarkan kepada akad Ijarah dimana investor bertindak sebagai Mujir
(pemberi sewa) sedangkan emiten adalah Mustajir (penyewa)
Reksadana Syariah
Reksadana yang investasinya ditempatkan pada portoflio yang sesuai dengan
syariah, seperti obligasi syariah dan saham-saham yang di rating menurut
kriteria syariah
44
Sertifikat Perdagangan Komoditi
Berdasarkan Prinsip Syariah Antar Bank
(SiKA)
48