Anda di halaman 1dari 17

KERTAS KERJA

PENGAUDITAN I
PENGERTIAN KERTAS KERJA

Kertas kerja audit merupakan kertas-kertas yang


diperoleh akuntan selama melakukan pemeriksaan
dan dikumpulkan untuk memperlihatkan pekerjaan
yang telah dilaksanakan, metode dan prosedur
pemeriksaan yang diikuti serta kesimpulan-
kesimpulan yang telah dibuatnya.
Contoh kertas kerja:

Catatan memo ;
Hasil analisa jawaban konfirmasi,
Clients Representation Letter ;
Komentar yang dibuat atau didapat oleh akuntan
pemeriksa ;
Tembusan (copy) dari dokumen penting dari suatu
daftar baik yang diperoleh ataupun yang didapat dari
klien dan diverifikasi oleh akuntan.
Dengan kata lain kertas kerja audit dapat berasal dari
pihak klien, hasil analisis yang dibuat auditor atau dari
pihak ketiga yang independen baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Berkas kertas kerja yang berasal dari klien dapat berupa :

Neraca Saldo (Trial balance)


Rekonsiliasi bank (Bank reconciliation)
Analisa Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule)
Rincian Persediaan (Final Inventory List)
Rincian Utang
Rincian Biaya Umum dan Administrasi
Rincian Biaya Penjualan
Surat Pernyataan Langganan
Hasil analisis yang dibuat oleh auditor , misalnya :

Berita Acara Kas Opname (Cash Count Sheet)


Internal Control Questionare dan evaluasi serta hasil analisis
pengendalian interen.
.
Analisis Aktiva Tetap
Analisis kecukupan allowance for bad debt (penyisihan
piutang/cadangan kerugian piutang)
Working Trial Balance , atau dapat dipecah menjadi dua yaitu
Working Balance sheet dan Working Profit and Loss
Top Schedule
Supporting Schedule
Konsep Laporan Audit
Management letter.
Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga yang independen
meliputi antara lain :

Hasil konfirmasi piutang


Hasil konfirmasi utang
Informasi dari bank
Pernyataan dari penasihat hukum.

Kertas kerja yang dikumpulkan oleh akuntan merupakan data-data


rahasia yang menjadi milik perusahaan, oleh karenanya akuntan
berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan tersebut jangan sampai
data tersebut jatuh pada pihak-pihak yang tidak diinginkan
perusahaan.
ISI KERTAS KERJA AUDIT.
Kertas kerja harus cukup memperlihatkan bahwa catatan akuntansi
cocok dengan laporan keuangan atau informasi lain yang dilaporkan
serta standar auditing yang dapat diterapkan telah dilaksanakan.
Dalam SA 339 dikemukakan bahwa kertas kerja biasanya berisi
dokumentasi yang memperlihatkan :

Pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik,


yang menunjukkan dilaksanakannya standar pekerjaan
lapangan yang pertama.

Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern


telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan.

Bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan yang telah


diterapkan dan pengujian yang telah dilaksanakan, yang
memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
auditan, yang menunjukkan dilaksanakannya standar
pekerjaan lapangan yang ketiga.
TUJUAN PEMBUATAN KERTAS KERJA AUDIT.

Untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi semua


tahap pengauditan

Sebagai pendukung yang penting terhadap pendapat


akuntan atas laporan keuangan yang diauditnya

Sebagai penguat kesimpulan akuntan dan kompetensi


pengauditannya.

Sebagai Pedoman dalam pengauditan berikutnya.


METODE DASAR PEMBUATAN KERTAS KERJA.

Ada empat metode dasar yang digunakan dalam pembuatan kertas


kerja. Keempat tehnik tersebut adalah :

Pembuatan heading.

Nomor indeks

Tick marks

Pencantuman tanda tangan pembuat maupun penelaah, dan tanggal


pembuatan serta penelaahan.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PEMBUATAN KERTAS KERJA PENGAUDITAN.

a) Kertas Kerja kerja harus dibuat lengkap.


b) Teliti.
c) Ringkas.
d) Jelas.
e) Rapi.

Tipe Kertas Kerja :

Audit program
Working Trial Balance
Summary of adjusment journal entries
Top Schedules
Supporting schedules
TAHAP PENYUSUNAN AUDITED FINANCIAL
STATEMENTS.

a). Pembuatan atau pengumpulan daftar pendukung


(supporting schedules) sebagai langkah pengumpulan
bukti pemeriksaan.

b). Penyusunan daftar utama (lead schedules atau top


schedules) dengan cara meringkas supporting
schedules dan summary of adjustment journals entris.

c). Meringkas informasi yang tercantum dalam daftar


utama dan daftar pendukung ke dalam Working Trial
Balance.

d). Menyusun Audited Financial Statements.


SUSUNAN KERTAS KERJA AUDIT.

Draft laporan pemeriksaan ( audit report ).


Audited financial statements.
Ringkasan informasi bagi penelaah.
Program pemeriksaan.
Laporan keuangan atau neraca lajur yang dibuat klien.
Ringkasan journal adjustment.
Working trial balance.
Top schedule.
Supporting schedule.
PENGARSIPAN KERTAS KERJA AUDIT.

Current File, yaitu arsip pemeriksaan tahunan yang diperoleh dari


pemeriksaan tahun berjalan, informasi dari current file pada umumnya
mempunyai manfaat untuk tahun yang diperiksa.

Contoh :
Neraca saldo
Berita acara kas opname
Rekonsiliasi bank
Rincian piutang
Rincian persediaan Rincian utang
Rincian biaya dan lain lain
Permanent File, merupakan arsip kertas kerja yang secara
relatif tidak mengalami perubahan. Arsip ini dapat digunakan
berulang ulang untuk beberapa periode pengauditan.
Contoh :
Akte pendirian
Acounting manual (pedoman akuntansi)
Kontrak kontrak
Notulen rapat

Corespondence file, merupakan arsi surat menyurat, facsimili dan


lain lain.
Tujuan dari permanent file :

Sebagai acuan yang digunakan untuk pemeriksaan tahun-


tahun mendatang.

Memberikan ringkasan mengenai kebijakan dan organisasi


klien bagi staff yang baru pertamakali menangani
pemeriksaan laporan keuangan.

Untuk menghindari pengulangan pembuatan kertas kerja


yang sama dari tahun ke tahun.
KEPEMILIKAN KERTAS KERJA AUDIT.

Kertas kerja audit akuntan yang disusun selama pelaksanaan audit,


baik yang disusun oleh auditor sendiri maupun yang disusunkan oleh
klien untuk auditor, adalah Milik Auditor.

Walaupun kertas kerja milik Kantor Akuntan Publik Publik, tetapi auditor
dilarang memperlihatkan atau membocorkan informasi yang ada pada
kertas kerja tersebut kepada pihak ketiga tanpa seizin kliennya, kecuali
atas perintah pengadilan atau profesi akuntan.

Jika auditor membocorkan informasi-informasi pada pihak ketiga atau


kepada karyawan kliennya, maka auditor tersebut dapat dimintai
pertanggung jawabannya atau dituntut ke pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai