Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah prakerin

Kerja praktek industri merupakan bagian dari kurikulum yang di laksanakan sebagai salah satu
syahrat untuk mengikuti UJIAN NASIONAL ( UN ) tahun pelajaran 2016/2017 di SMKN 1 MERANGIN.
Prakerin di laksanakan agar dapat menghasilkan peserta didik yang benar-benar dapat membangun
bangsa ini di masa yang akan datang menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak , biasa
memanfaatkan sumber daya alam ( SDA ) dengan baik dan benar, serta meningkatkan dan
memperluas keterampilan yang membentuk kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki
dunia kerja sesuia dengan program studi yang di milikinya. Praktek kerja industri juga di tuntut dapat
meningkatkan, kedisiplinan, kreatifitas, semangat kerja yang tinggi dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Praktek kerja industri bertujuan untuk mengembangkan ilmu
pengentahuan peserta didik yang telah di peroleh dari sekolah untuk dapat di terapkan di berbagai
dunia industri.

B. DASAR HUKUM

 Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan
Nasional dan penjelasan pasal (15) yang menyebutkan bahwa, pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.
 Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang
tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Kepmen Pendidikan dan Kebudayaan
No. 323/U/1997 tentang penyelenggaraan Prakerin SMK, PP No.29 tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah, Kepmen Pendidikan dan Kebudayaan No. 080/U/1993 tentang Kurikulum
SMK (UNNES.2006:126)

1
C. TUJUAN PRAKERIN
Secara garis besar prakerin ialah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
memasyarakatkan diri kepada lingkungan kerja sebenarnya, baik bagi yang menerima upah ( employer
) maupun sebagai pekerja mandiri ( interprenury ), selain itu praktek kerja industeri juga bertujuan
untuk:
 Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrative, dan etos kerja serta hubungan sosial di
dunia usaha/ dunia industry
 Meningkatkan pengetahuan peserta didik pada aspek-aspek usaha yg pontesial dalam lapangan
kerja
 Meningkatkan kreatifitas dalam proses penyerapan teknologi baru dari dunia usaha/dunia industri
 Memberi peluang masuk penempatan tamatan dan kerja sama dengan praktek kerja industri
 Memperoleh masukan dan umpan balikguna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian
pendidik kejuruan

D. MANFAAT PRAKERIN
Pengetahuan penulis semakin bertambah dan penulis mengetahui bahwa teori di sekolah
tidak sama dengan dunia usaha, dan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga di dunia usaha,
mendapatkan pengalaman dan kebersamaan dalam mengerjakan tanggung jawab dalam kerja sama.

2
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKERIN

A. SEJARAH KEMENTERIAN KEHUTANAN MANGGALA WANABAKTI:


Dengan dasar kappres No, 43 Tahun 1974, Direktur Jenderal Kehutanan Depatermen
Pertanian memiliki wewenang kepada Yayasan Sarana Wana Jaya untuk merencanakan dan
melaksanakan pembangunan gedung pusat kehutanan/taman hutan dan bangunan perlengkapan
lainnya. Dalam Melaksanakan pembangunan yang dimaksud, yayasan Sarana Wana Jaya
membentuk “team foresty canter” dengan tugas menyiapkan rencana pembangunan gedung, yang
di awali dengan pembatasan lahan dari para penggarap sesuai peta/denah yang di maksud dalam
lampiran keppres 43 tahun 1974 tersebut di atas.Mengingat lokasi gedung pusat kehutanan
berdampingan dengan gedung MPR/DPR, maka di persyaratkan bahwa arsitektur dan
lingkungannya harus sesuai dengan perpadu dengan gedung MPR/DPR yang adalah gedung
lembaga tertinggi negara republic Indonesia. Oleh karena itu dari sisi arsitektur, yayasan sarana
wana jaya menunjuk PT. gubalaras architect yang juga adalah yang merancang arsitektur komlek
gedung MPR/DPR, sehingga di anggap akan mampu melaksanakan arsitektur forestry center
dengan gedung dan kompleks MPR/DPR. Design gedung pusatb kehutanan terdiri dari 2
bangunan domain bertingkat tinggi untuk pekantoran dan diikat/dihubungkan dengan bangunan
bertingkat satu sebagai banguanan umum, serta lingkungan landscape yang berbentuk “ amorf “
atau gugusan pulau-pulau yang memberi keserasian bagi lingkngan .dengan demikian citra
arsitektur tampil dalam gaya monumental yang mencerminkan keselarasan lembaga kehutanan
yang dapat mengiringi gedung lembaga tertinggi negara.
Dalam melaksanakan pembangunannya Yayasan sarana Wana Jaya menunjuk P.T. Tri
Darma Utama, sebagai main contractor atau kontraktor utama, yang merupakan konsorsium dari
P.T. New Sahid Builders, P.T. Pembangunan Jaya dan P.T. Nugraha Kencana Jaya. Sedangkan
yang bertindak sebagai quantity surveyor adalah P.T. Branusa. Untuk arsitektur pertamanan
ditangani oleh P.T. Gubahlaras sebagai koordinator dan pelaksanaannya ditangani oleh Fakultas
Arsitektur dan Landscape Universitas Trisakti, P.T. Arsip Plan dibantu oleh ahli-ahli silvikultur dari
Lembaga Penelitian Kehutanan. Gedung Pusat Kehutanan atau Forestry Center, yang saat ini
terkenal dengan nama Gedung Manggala Wanabakti, diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia
Bapak H.M. Soeharto pada tanggal 24 Agustus 1983. 27 tahun kemudian, Gedung megah yang
berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, ini masih berdiri kokoh dan semakin kuat
menanamkan citranya sebagai symbol "Persatuan dan kesatuan Rimbawan Indonesia"

3
Ø MISI
Mengusahakan pemanfaatan fasilitas Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti sebaik-
baiknya untuk menunjang kegiatan kehutanan.
Mengusahakan pemanfaatan Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti untuk usaha
produktif atas dasar perhitungan tata niaga yang wajar dengan kemampuan sendiri agar dapat
dimanfaatkan untuk selama-lamanya.

Ø VISI
terwujudnya pengelolaan Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti menjadi pusat
kegiatan dan informasi kehutanan dan usaha produktif lainnya yang memberi manfaat bagi
masyarakat dan Negara.

B. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan diperlukan adanya pembagian kerja yang
teratur, sehingga hubungan kerja serta wewenang dan tanggung jawab dapat terlihat dengan jelas.
Dengan adanya struktur organisasi di dalam perusahaan tersebut maka dapat dilihat dengan jelas
mengenai hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab Wanabakti terlihat pada gambar

Ketua Badan Pengelola:

Bapak Ir. Soedarto Kartodiharjo, MM, MA

Wakil Ketua Bidang Operasi:

Bapak Ir. Ahmed B. Suhanda, MM

Wakil Ketua Bidang Keuangan/Umum:

Bapak Ir. Soekarno Karnen

C. Bidang Usaha yang dijalankan dan Produk Unggulan

4
BAB III
PLAKSANAAN PRAKERIN

A. KEGIATAN PRAKERIN

NO Hari/ Uraian singkat pekerjaan yang di Waktu Instruktur


Tanggal lakukan
Nama Paraf
1 01/11/2012 Baru mendaftar ke humas 09.00 Ibu oktavia
Kamis
2 02/11/2012 Mengantar keliping 09.30 Pak jamain
Jum’at malik
3 05/11/2012 Mengantar surat 10.30 Ibu oktavia
Senen
4 06/11/2012 Mencetak keliping 11.30 Pak jamain
Selasa malik
5 07/11/2012 Mengambil uang ke lantai 4 08.30 Ibu oktavia
Rabu
6 08/11/2012 Mengambil barang buat seminar 13.30 Ibu oktavia
Kamis
7 09/11/2012 Mengantar keliping 11.00 Pak jamain
Jum’at malik
8 12/11/2012 Sakit Sakit Sakit
Senen
9 13/11/2012 Mencetak keliping 10.00 Pak ubay
Selasa Mengirim surat dilah
Mengimput data
10 14/11/2012 Mencari berita di Koran 13.30 Pak jamain
Rabu Foto copy malik
11 15/11/2012 Mengambil barang seminar 14.00 Ibu oktavia
Kamis Mengirim surat
Mengiput data
12 16/11/2012 Mengantar keliping 09.00 Pak jamain

5
Jum’at Mengambil uang di bank malik
13 19/11/2012 Membuat keliping 13.00 Pak jamain
Senen Foto copy malik
14 20/11/2012 SAKIT SAKIT SAKIT
Selasa
15 21/11/2012 Mengantarkan sepanduk 08.30 Bpk
Rabu Mengimput data iskandar
Foto copy
16 22/11/2012 Membantu acara penanaman 1 miliar 10.30 Ibu oktavia
Kamis pohon
Mencetak keliping
17 23/11/2012 Mengantar surat 11.30 Ibu oktavia
Jum’at Membuat keliping
Foto copy
18 26/11/2012Senen Membantu acara seminar 10.30 Bpk jamain
Mengantarkan keliping malik
19 27/11/2012 Foto copy 11.30 Ibu oktavia
Selasa Mengiput data
Mengantar surat
20 28/11/2012 Mencetak keliping 09.30 Bpk jamain
Rabu Membantu acara Hut kemenhut malik
21 29/11/2012 Mengimput data 13.30 Ibu oktavia
Kamis Foto copy
Mengantar surat
22 30/11/2012 Membuat keliping 12.30 Bpk jamain
Jum’at Mengantar surat malik
23 03/12/2012 IZIN TKM IZIN TKM IZIN TKM
Senen
24 04/12/2012 IZIN TKM IZIN TKM IZIN TKM
Selasa
25 05/12/2012 Membuat keliping 13.30 Bpk jamain
Rabu malik
26 06/12/2012 Membantu orang seminar 11.30 Ibu oktavia

6
Kamis Mencetak keliping
27 07/12/2012 Mengantar surat 10.30 Ibu oktavia
Jum’at Mempersiapkan untuk seminar
28 10/12/2012 IZIN ULANGAN IZIN IZIN
Senen
29 11/12/2012 IZIN ULANGAN IZIN IZIN
Selasa
30 12/12/2012 IZIN ULANGAN IZIN IZIN
Rabu
31 13/12/2012 IZIN ULANGAN IZIN IZIN
Kamis
32 14/12/2012 IZIN ULANGAN IZIN IZIN
Jum’at
33 17/12/2012 Input data 12.00 Ibu oktavia
Senen Foto copy
Antar keliping
34 18/12/2012 Mengantar surat 13.45 Ibu oktavia
Selasa Bikin keliping
35 19/12/2012 Bikin keliping 12.30 Bpk jamain
Rabu Mengantar surat malik
36 20/12/2012 Mengantar keliping 10.30 Bpk jamain
Kamis malik
37 21/12/2012 Mengantar keliping 11.30 Bpk jamain
Jum’at Bikin keliping malik
Input data
38 24/12/2012 LIBUR LIBUR LIBUR
Senen
39 25/12/2012 LIBUR LIBUR LIBUR
Selasa
40 26/12/2012 Suruh kekantor pos 10.00 Ibu oktavia
Rabu Membuat keliping
41 27/12/2012 Membuat keliping 09.30 Bpk jamain

7
Kamis Ke bank bni malik

42 28/12/2012 Mengantar kalender 11.30 Bpk jamain


Jum’at malik

B. TEMPAT & WAKTU PRAKERIN

Tempat:

Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta

Waktu:

08:30 s/d 15:30

C. HASIL PRAKERIN

Contoh, mebuat kliping:


Seni membuat kliping sebenarnya telah diajarkan sewaktu kita duduk di bangku SD atau Sekolah
Dasar. Pada umumnya teknik kliping digunakan untuk mengumpulkan beberapa berita atau artikel
yang kita dapat dari media cetak seperti koran atau majalah yang kemudian kita gunting dan
ditempelkan pada selembar helai kertas dengan ukuran dan format tertentu. Bagi yang mempunyai jiwa
seni terkadang lembaran kliping diberi dekorasi di sekelilingnya. Sederhana bukan?

PERALATAN PENDUKUNG

1. Gunting
2. Lem
3. Kertas folio
4. Pulpen
5. Steeples
6. Solasi ban

8
7. Mesin foto copy
8. cutter

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KLIPING


1. Tempelkan kliping pada kertas yang mempunyai ketebalan sedang. Kertas yang terlalu tipis dapat
menyebabkan lembaran kliping keriting. Sedangkan penggunaan kertas yg terlalu tebal dapat
membuat ukuran kliping menjadi tebal dan memakan banyak tempat.
2. Gunakan lem yang cepat kering dan sedikit mengandung kadar air agar tidak merusak dan
menimbulkan bercak-bercak pada potongan berita/artikel yang hendak ditempelkan.
3. Berikan jarak tepi (margin) secukupnya terutama margin sebelah kiri agar kumpulan kliping
tersebut dapat dijilid dengan mudah.
4. Susunlah kliping menurut tanggal terbit isinya atau bisa juga disusun berdasar kelompok kategori
berita kliping.
5. Dan lalu di foto copy perbanya.
6. Berikan sampul dan sekaligus daftar isi yang jelas agar memudahkan pengguna kliping tersebut.
7. Lalu Kemudian di steeples dan di tempelin solasi ban
8. didepan sampul di kasih tanggal pembuat’a

D. KENDALA YANG DI HADAPI

9
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis mengenai pendidikan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) dapat di simpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Dengan dilaksanakn praktek kerja industry ini siswa dapat lebih mengetahui dan memahami
serta merasakan dengan nyata ,bagaimana lingkunagn kerja yang sebenarnya.
2. Dengan adanya Praktek kerja industri ini siswa dapat memahami suatu pekerjaan serta memahami
arti suatu pekarjaan .
3. Dengan praktek kerja industri ini sebagi penunjang terhadap kurikulum pelajaran yang di dapat di
bangku sekolah.
4. Menumbuhkan mental yang tangguh dalam bekerja serta keuletan .
5. Dengan adanya Praktek kerja industri ini siswa dapat atau bisa mengubah sikap menjadi disiplinan
dan ulet dalam bekerja.

B. SARAN

Pada Kementerian Kehutanan Manggala Wanabakti , Menurut penulis sudah cukup baik dalam hal
percetakan serta kemampuan yang di berikan dan banyak keuntungan bagi Kementerian Kehutanan
Manggala Wanabakti Dalam Mencetak keliping
1. Kepada Pihak Industri agar lebih meningkatkan disiplin kerja pada Peserta ( PRAKERIN ) agar
pengalaman yang di peroleh akan Semaksimal mungkin
2. Kepada Pihak Sekolah diminta lebih meningkatkan praktek kerja Untuk Masa selanjutnya di dunia
industri sudah memiliki dasar Kompetensi pendidikan
3. Kepada guru Pembina disarankan agar lebih memperbaiki siswa-siswi yang sedang melaksanakan
Praktek kerja Industri ( PRAKERIN ) pada dunia industri yang telah di tetapkan.

10
LAMPIRAN-LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai